Puisi "Janji di Tanah Merdeka" Karya Muh. Zulkifli

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 25 сер 2024
  • #HUTBNPT14 #BNPTFKPT #PM2024
    Puisi "Janji di Tanah Merdeka" terinspirasi oleh keprihatinan mendalam terhadap ancaman radikalisme yang dapat memecah belah persatuan bangsa. Melalui setiap bait, puisi ini menyampaikan pesan bahwa cinta, persatuan, dan keberagaman adalah kunci untuk melawan kebencian dan radikalisme. Pancasila digambarkan sebagai landasan moral yang kuat, memberi kita keyakinan dan semangat untuk menjaga keutuhan Indonesia. "Janji di Tanah Merdeka" bukan hanya kata-kata, tetapi sebuah komitmen nyata untuk merajut persaudaraan dan menolak segala bentuk kebencian. Proses kreatif puisi ini lahir dari refleksi mendalam terhadap kondisi sosial dan politik saat ini, dengan harapan bahwa setiap pembaca akan terinspirasi untuk menjaga kedamaian dan keharmonisan dalam masyarakat. Puisi ini mengingatkan kita akan tanggung jawab bersama dalam menjaga masa depan gemilang Indonesia.

КОМЕНТАРІ • 3

  • @ichdakhoirilanam
    @ichdakhoirilanam Місяць тому +1

    Menyalaaaaa abangkuh

  • @animous9041
    @animous9041 Місяць тому +1

    Menyala abang kuh 💥

  • @gojeksamarinda
    @gojeksamarinda  Місяць тому

    Bait ke-1 menggambarkan kelahiran dan pertumbuhan penulis di Indonesia dengan cinta dan harapan, namun mencatat adanya ancaman radikalisme yang merusak kedamaian dan persatuan bangsa.
    Bait ke-2 menunjukkan upaya pihak tertentu untuk memecah belah bangsa, namun menekankan bahwa dengan kedamaian dan persatuan, masyarakat Indonesia dapat menolak penderitaan dan tetap bersatu di bawah bendera Indonesia.
    Bait ke-3 menegaskan bahwa meskipun radikalisme berusaha menggoyahkan bangsa, cinta dan persatuan tetap kuat. Cinta pada sesama dan tanah air adalah komitmen suci yang harus dipertahankan untuk melawan radikalisme dengan kedamaian.
    Bait ke-4 menggambarkan pentingnya menjaga persaudaraan di seluruh Indonesia, dari ujung barat hingga timur, dan menekankan bahwa dalam keberagaman, kita bisa menemukan jalan menuju masa depan yang penuh harapan.
    Bait ke-5 menutup puisi dengan ajakan untuk menjadikan Pancasila sebagai landasan moral dan ideologi, menggenggam erat persatuan, dan bersama-sama menjaga Indonesia untuk mencapai masa depan yang gemilang.