BEBERKAN KRONOLOGI, Pj Wali Kota Mojokerto Ungkap Detik-detik 13 Siswa SMPN 7 Terseret Ombak

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 6 лют 2025
  • Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
    Editor Video: EDY
    TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO- Fakta-fakta tragedi kecelakaan air yang merenggut nyawa 4 siswa SMPN 7 Kota Mojokerto saat kegiatan outing class di Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta.
    Terungkap, 13 siswa yang terseret ombak laut selatan di Pantai Drini diduga bermain air ketika rombongan singgah untuk makan pagi di kawasan wisata tersebut.
    Pj Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro membeberkan kronologi peristiwa tragis saat kegiatan outing class siswa SMPN 7.
    Lima bus rombongan outing class mengangkut siswa dan pendamping (Guru) berangkat dari SMPN 7 Kota Mojokerto, pada Senin (27/1/2025) pukul 21.00 WIB dan tiba di Yogyakarta, Selasa (28/1) pukul 04.00 WIB.
    "Total rombongan (Outing class) sebanyak 257 siswa dan ditambah dengan 16 pendamping (Guru)," ucap Ali Kuncoro saat konferensi pers di Balai Kota Mojokerto, Kamis (30/1/2025) sore.
    Sesuai rencana perjalanan outing class, Tour Intenerary Jogja One Day SMPN 7 Kota Mojokerto, rombongan berada di Pantai Drini pukul 05.07.30 WIB.
    Kemudian, pukul 07.30-08.00 WIB perjalan menuju lokal lesto dan pukul 08.00-09.00 makan pagi di lokal resto.
    Wisata Pantai Drini dipilih sebagai tempat peristirahatan dan sarapan usai menempuh perjalanan dari Kota Mojokerto menuju Yogyakarta.
    "(Pantai Drini) titik awal Refreshment, termasuk ada setelah itu sarapan di lokasi sekitar. Tapi yang jelas peringatan di kawasan wisata dan pendamping sudah melindungi siswa. Menyampaikan kepada siswa, untuk tidak mendekati garis pantai," ungkap Pj Wali Kota Mojokerto.
    Sebanyak 13 siswa lepas dari rombongan, dan mereka menuju bibir pantai. Sedangkan rombongan siswa yang lain tetap berada di sekitar kawasan wisata Pantai Drini.
    "Tapi sekali lagi, namanya siswa diusia yang masih belasan ketika ketemu air (Laut) itu pengennya bermain. Hanya 13 siswa yang keluar dari rombongan, dan ini terkonfirmasi oleh Kapolres Gunungkidul. Bahwasanya imbauan itu memang sudah dilakukan. Kita tidak mencari siapa yang salah, tetapi ini kronologi dan kita mencari solusi terbaik dari permasalahan ini," ungkap Ali Kuncoro.
    Tragisnya, 13 siswa yang terpisah dari rombongan itu terseret ombak Pantai Drini, sekitar pukul 07.00 WIB.
    Akibat kejadian itu, tiga siswa kelas 7C yaitu Alfian Aditya Pratama, Malvein Yusuf Adh Dhuqa dan
    Bayhaki Fatqyansah ditemukan di palung kedalaman 10 meter dalam kondisi meninggal, pada Selasa (28/1) sekitar pukul 10.45 WIB.
    Korban Rifky Yoeda Pratama (13) ditemukan esoknya, pada Rabu (29/1/2025) pagi.
    Sembilan siswa berhasil diselamatkan dengan perahu Jukung menuju tepi pantai.
    Dari video yang diterima Surya.co.id, korban yang berhasil diselamatkan telah dilakukan pertolongan pertama pada korban tenggelam. Air keluar dari mulut korban saat dilakukan tindakan pertolongan
    Sebelum kejadian itu, petugas Pantai Drini sudah berulang kali memberikan imbauan agar tidak bermain air terlalu ke tengah dan di jalur Rip current.
    "Gelombang laut pantai selatan saat itu tidak bersahabat, akhirnya terjadilah laka laut sebagaimana dalam pemberitaan yang sudah beredar di masyarakat," ucap Ali Kuncoro.
    Menurut dia, berdasarkan pihak pengelola wisata di sana (Pantai Drini) sudah ada imbauan terkait larangan bermain air terlalu ke tengah.
    Apalagi, laut selatan dikenal memiliki palung yang jaraknya dekat bibir pantai.
    "Di sana memang sudah ada imbauan, Pantai Drini di laut selatan dan di sana cenderung konturnya adalah palung. Jadi kelihatan datar, namun beberapa meter dari pantai langsung setelah itu curam (Palung)," pungkasnya. (don).
    Laporan: Mohammad Romadoni
    Website jatim.tribunne...
    Twitter / tribunjatim
    Facebook / tribunnewsjatim
    Instagram / tribun_jatim
    #tribunjatim #matalokalmenjangkauindonesia

КОМЕНТАРІ • 7

  • @tyanie1994
    @tyanie1994 7 днів тому +4

    guru2 nya harus dikasi hukuman!
    Anak SMP termasuk dalam kategori remaja awal, yaitu anak yang berusia 12-15 tahun.
    Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, yang ditandai dengan perkembangan yang cepat secara fisik dan psikologis.
    Karakteristik anak SMP, di antaranya:
    Mulai muncul ciri-ciri seks sekunder
    Reaksi dan ekspresi emosi masih labil
    Mulai mengembangkan harapan dan standar perilaku diri sendiri
    Mulai mencari jati diri
    Mulai mempertanyakan eksistensi Tuhan
    Mulai membandingkan nilai-nilai etika dengan kenyataan kehidupan
    Mulai mengembangkan minat dan pilihan karier

  • @srimurtini-t2p
    @srimurtini-t2p 7 днів тому +3

    Paling membagongkan memang apa si manfaat nya studi tour hanya membunuh lagian musim hujan kek gini kok main kelaut ga jelas studi taur kalau ga lakalatas ya tengelam itu itu aja kenapa studi taur ga di hapus aja

    • @mitaa6158
      @mitaa6158 5 днів тому +1

      Buang2uang/biaya dan waktu bahkan nyawa taruhannya

    • @srimurtini-t2p
      @srimurtini-t2p 5 днів тому

      @mitaa6158 saya selalu emosi hidup seperti sia sia 😭😭😭😭

  • @senja1707
    @senja1707 6 днів тому

    study wisata ke laut??? guru berapa,siswa brp,pahan kan ank smp sma itu polahnya,sifatnya gmn,aktifnya gmn,bisa g 1 guru mengawasi 30 ank skaligus????..musibah ya musibah tapi bisa diminimalisir dgn bijak..ke laut lihat musim,pergi bareng keluarga sja klo pas liburan butuh bnr2 pengawasan extra😢😢..ingat anak2 itu ya berpikirnya blm dewasa,yg bertanggung jwb ya yg dewasa..yg berpikir logis..jgn2 gurunya lgi sibuk selfi2 update status...plislah jgn hanya sng wisata gratis..tlg lebih logis memilih lokasi

  • @mitaa6158
    @mitaa6158 5 днів тому

    Memang nya harus dihapus saja rekreasi sekolah buang 2 uang dan waktu saja

  • @Kang_Andri
    @Kang_Andri 5 днів тому

    Outingclass skrng dibalut klinong klinong