MENGENAL LEBIH DEKAT KOTA SOLO SURAKARTA || SEJARAH DAN SEGUDANG KEINDAHAN NYA | Cfd Solo
Вставка
- Опубліковано 11 лют 2025
- Kota Surakarta merupakan kota budaya yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Terdapat Keraton Surakarta yang merupakan istana dari Kasunanan Surakarta Hadiningrat, sekaligus obyek wisata budaya
Kota Surakarta kerap disebut dengan nama Kota Solo oleh sebagian masyarakat. Bahkan, ada sejumlah masyarakat yang mengira bahwa dua kota tersebut merupakan wilayah yang berbeda.
Saat Amangkurat II naik takhta, pusat pemerintahan dipindahkan ke daerah Wanakerta, yang kemudian disebut dengan Kartasura. Pemindahan ini disebabkan pemberontakan yang dipimpin oleh Trunojoyo. Namun, pada 1743 terjadi peristiwa Geger Pecinan yang berdampak pada kehancuran Keraton Kartasura. Peristiwa tersebut dipicu oleh pemberontakan etnis Tionghoa lantaran Pakubuwono II, yang kala itu memimpin Keraton Kartasura, dinilai berpihak kepada Belanda.
Kemudian, Pakubuwono II memerintahkan pemindahan keraton dari Kartasura ke Desa Sala. Desa Sala dipilih karena beberapa faktor, tetapi utamanya karena posisinya yang dekat dengan Sungai Bengawan Solo. Secara resmi, Keraton Surakarta di Desa Sala mulai ditempati pada 17 Februari 1745, meskipun pembangunannya belum selesai sepenuhnya. Pakubuwono II mendiami keraton sampai hari wafatnya, yaitu pada 1749. Setelah peristiwa yang dikenal sebagai bedol keraton ini, wilayah Desa Sala berkembang pesat hingga menjadi kota seperti saat ini.
Seperti disampaikan sebelumnya, pusat Keraton Surakarta dipindahkan ke Desa Sala. Nah, sejarah nama Kota Solo ternyata berasal dari Desa Sala. Mengutip Kompas.com (30/5/2019), nama Kota Solo sebenarnya berasal dari pengucapan orang Eropa pada masa penjajahan. Orang-orang Eropa tersebut tidak bisa menyebut Sala, sehingga pengucapannya bergeser dari Sala menjadi Solo. Sementara itu, situs DPRD Kota Surakarta menyebutkan bahwa nama Solo menjadi tren yang dipakai secara luas di masyarakat sampai sekarang.