VIRAL.!! Seorang pemuka agama yang tidak bisa menjaga lisannya, lidah menjulur
Вставка
- Опубліковано 5 лют 2025
- "Balasan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk Gus Fitrah"
Cerita ini mengisahkan perjalanan hidup Gus Fitrah, seorang penceramah yang dikenal lantang dan berpengaruh di tengah masyarakat. Meski memiliki ilmu agama yang luas, ia kerap gagal mengendalikan lisannya. Ucapan-ucapannya yang menyakitkan, olok-olok, dan hinaan terhadap sesama tanpa sadar menjadi kebiasaan buruk yang terus ia pelihara.
Hingga suatu hari, balasan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala datang dengan cara yang mengejutkan. Lidah Gus Fitrah tiba-tiba berubah menjadi seekor ular kecil yang menjulur keluar dari mulutnya. Tak hanya itu, tubuhnya perlahan mulai ditutupi sisik-sisik tebal seperti kulit ular. Azab tersebut membuatnya menderita, baik secara fisik maupun mental. Rasa malu, sakit, dan ketidakberdayaan membuat Gus Fitrah mulai merenungi kesalahannya.
Di tengah penderitaan itu, ia akhirnya menyadari bahwa lisan yang tak terjaga bisa membawa bencana. Gus Fitrah pun mulai bertobat dengan penuh kesungguhan. Air mata dan doa-doa taubatnya ia panjatkan kepada Allah, berharap mendapat ampunan dan kesempatan kedua. Perlahan, Allah pun memberikan keajaiban. Sisik-sisik yang menutupi tubuhnya mulai terkelupas, dan lidahnya kembali normal.
Namun, manusia tak luput dari ujian. Setelah sembuh, kebiasaan lamanya kembali muncul. Kali ini, ia mengolok-olok seorang penjual es yang dianggapnya rendah. Tak lama kemudian, azab yang lebih berat datang. Lidahnya kembali berubah menjadi ular, tetapi kali ini tubuhnya sepenuhnya tertutupi sisik ular dari kepala hingga kaki. Rasa sakit yang lebih hebat membuatnya sadar bahwa ini adalah peringatan terakhir dari Allah.
Dengan sepenuh hati, Gus Fitrah kembali bertobat, kali ini dengan keikhlasan yang lebih mendalam. Ia mengakui dosa-dosanya dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi. Allah pun kembali memberikan keajaiban. Sisik-sisik di tubuhnya rontok satu per satu, dan tubuhnya pulih seperti sediakala. Sejak saat itu, Gus Fitrah berubah menjadi pribadi yang lebih lembut, bijaksana, dan penuh hikmah dalam berbicara. Ia tak lagi menghina, mengolok, atau merendahkan orang lain. Dari pengalaman pahit ini, ia mengingatkan umat bahwa lisan adalah pedang bermata dua - bisa membawa kebaikan atau keburukan.
Kisah ini mengajarkan kepada kita bahwa menjaga lisan adalah bagian dari iman. Sebab, dari lisan, azab bisa datang. Dan dari lisan yang terjaga, rahmat Allah pun dapat tercurah.
---
Disclaimer Cerita:
Cerita ini adalah karya fiksi yang mengandung pesan moral dan nilai-nilai keagamaan. Tokoh, nama, dan peristiwa yang digambarkan dalam cerita ini hanyalah rekaan dan tidak ditujukan untuk merujuk atau menyinggung pihak tertentu, baik individu maupun kelompok. Pesan utama dari cerita ini adalah untuk mengingatkan pentingnya menjaga lisan dan memperbaiki akhlak. Segala kesamaan nama, peristiwa, atau karakter adalah kebetulan semata dan tidak disengaja.
Cerita ini bertujuan memberikan pelajaran dan inspirasi bagi para pembaca, terutama dalam hal menjaga lisan, bertobat, dan memperbaiki diri. Semoga cerita ini membawa manfaat, hikmah, dan menjadi pengingat bagi kita semua untuk senantiasa menjaga lisan dan perilaku di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Jika Anda memiliki masukan atau saran terkait cerita ini, silakan sampaikan dengan cara yang bijak dan santun. Terima kasih telah membaca. 😊