Lagon Wetah Laras Pelog Pathet Lima

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 21 сер 2024
  • Pada kesempatan kali ini, Kawedanan Kridhamardawa Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, akan menghaturkan rangkaian Video Tutorial Lagon Beksan Volume I. Video kedua dalam seri tutorial ini akan membahas mengenai Lagon Wetah Laras Pelog Pathet Lima.
    Lagon Wetah Laras Pelog Pathet Lima tersebut, pada jaman dahulu digunakan untuk mengiringi tarian Bedhaya Sumreg, Srimpi Dhendhang Sumbawa, Wayang Gedhog, dan sejenisnya. Pada saat ini, Lagon Wetah Laras Pelog Pathet Lima tersebut sudah jarang sekali digunakan. yair dalam Lagon tersebut menggambarkan seorang raja yang agung di tanah Jawa, yang sangat berwibawa, dan yang dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Di dalam penerapan Lagon tersebut, harus mengandung unsur rasa agung, berwibawa, dan serba tenang. Adapun untuk penjelasan rinci dan contohnya dapat Sahabat saksikan dalam video ini.
    Nantikan video ketiga yang akan menghadirkan tutorial Lagon Jugag Laras Pelog Pathet Lima di kanal UA-cam Kraton Jogja.
    Pembawa Acara: Nyi MB. Lalitamardowo
    Kanca Lebdaswara: MW Widyowasiranto; MB Kusworogo; Mg Arwin Pamungkas; Mg R. Imam Nur Hidayat
    Wiyaga - Gender Barung: MRy Susilomadyo
    Wiyaga - Rebab: MP Cermo Warsito
    Wiyaga - Gambang: MB Jatipurno
    Wiyaga - Suling: ML Honggotomo
    Wiyaga - Gong: MB Jatikumoro
    Keprak: Nyi KRT Pujaningsih
    ____
    Simak berita terbaru melalui akun resmi Kraton Jogja :
    Facebook, UA-cam: Kraton Jogja
    Twitter, Instagram: @kratonjogja @kratonjogja.event
    Website: kratonjogja.id
    #KratonJogja #TutorialLagonBeksanVolume1

КОМЕНТАРІ • 19

  • @WahyuThoyyibPambayun
    @WahyuThoyyibPambayun Рік тому +7

    3:52-4:15 Sublim, maturnuwun Kraton Jogja🙏

  • @setiawatisri30
    @setiawatisri30 Рік тому +5

    Berbanggalah bangsa kita yg memiliki beragam budaya yg begitu cantik.
    Semoga kita semua dpt dn selalu kaau menjaga semua karunia Tuhan unt anak cucu kita dan dunia agar hidup ini penuh berkah dan warna. Aamiin...

  • @sigitindarto5656
    @sigitindarto5656 Рік тому +2

    Jooooossss

  • @emileecitra
    @emileecitra Рік тому +4

    Sugeng Dalu sedaya ingkang mirsani
    Maturnuwun Kraton Jogja 🙏🏻🇮🇩

  • @mursyekheng-zj7bz
    @mursyekheng-zj7bz Рік тому +4

    Rahayu kagem ingkang sami midangetaken🙏

  • @maxman9825
    @maxman9825 Рік тому

    Enggih sumonggo midangetaken.. kalih nyambi dahar cemilan ghedhang goreng wedang kopi anget

  • @kussaptonugroho272
    @kussaptonugroho272 Рік тому +3

    Nambah ngelmu🙏👍🌟

  • @dirjoberdirjo2176
    @dirjoberdirjo2176 Рік тому +2

    Rahayu

  • @channelsuka2312
    @channelsuka2312 Рік тому +2

    Keren 👍

  • @DinoraAndrian
    @DinoraAndrian Рік тому +2

    Rahayu Mulyaning Jagad

  • @sudirosudiro107
    @sudirosudiro107 Рік тому

    Raos sanget bosone boso kromo kraton Jogja..ada perbedaan sedikit dgn kromo PD umumnya..ada kata pekeniro..sama dgn siro

    • @fhikrila8192
      @fhikrila8192 Рік тому

      Ini bukan basa krama Jogja yg beda, itu Basa Kedhaton (Bagongan), ragam bahasa yang digunakan dalam lingkungan keraton

  • @ampribayu2193
    @ampribayu2193 Рік тому +1

    NDHEREK NYUWUN KATERANGAN, adakanipun lagon pathet lima punika kagem majeng beksan punapa mawon nggih, ingkang ngagem pathet lima... ? punapa bedhaya, wireng, serimpi ?

  • @mawandwis1559
    @mawandwis1559 Рік тому +1

    maaf mau tanya, ibu-ibu yang mukul kayu itu disebut apa dan sebutan yang dipukul itu apa ya?

    • @sabinapristisari3045
      @sabinapristisari3045 Рік тому +4

      Yang di pukul itu disebut keprak, yang nuthuk keprak sering disebut pengeprak. Semoga saya tidak keliru 🙏😊

    • @fhikrila8192
      @fhikrila8192 Рік тому

      ​@@sabinapristisari3045betul

  • @Idang34
    @Idang34 Рік тому

    Ini bahasa jawa apa ya?

    • @fhikrila8192
      @fhikrila8192 Рік тому

      Basa Kedhaton, ragam bahasa Jawa di dalam Keraton

  • @mohajitmohajit4958
    @mohajitmohajit4958 Рік тому +3

    Budaya seni tradisi nusantara yang tiada duanya didunia, polll mengagumkan menggugah jiwa raga