AFFANDI DALAM PUSARAN BULAN MEI DAN PKI - Jasmerah
Вставка
- Опубліковано 4 лют 2025
- JASMERAH: Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. Sebuah program baru Mojokdotco yang khusus membicarakan sejarah dan tokoh-tokoh penting dalam sejarah Indonesia. Kali ini Jasmerah dibawakan oleh Muhiddin M. Dahlan, penulis dan empunya Warung Arsip. Beliau membicarakan Affandi, seorang pelukis kontroversial yang namanya diambil menjadi nama sebuah jalan penting di Yogyakarta.
Kalian bisa mengusulkan tokoh yang harus diulas oleh kami. Jika menyukai konten ini, jangan lupa sukai, komen, dan ikuti!
Selamat menikmati!
KUNJUNGI mojok.co/
MOJOKLAH BERSAMA KAMI~
Facebook: / mojokdotco
Instagram: / mojokdotco
Twitter: / mojokdotco
Tim Video
Ali Ma'ruf, Januar Dhika, Muhamad Iqbal Ramadan
#Mojokdotco
#MojokVideo
#Aidit
Sebagai tambahan informasi, secara politik Pak Bagong mengelompok di LKN, Lembaga Kebudayaan Nasional, under PNI. Dulunya beliau juga di Pelukis Rakyat, Sentulrejo, tapi terus keluar setelah PR di bawah Lekra. Pak Bagong lalu mendirikan Sanggar Pelukis Indonesia, bersama Kusnadi, Abas Alibasyah, Sudiardjo dll. Gitu Bung
Ada mbah butet ikut komentar menambah informasi 👍👍
Mantap sehat selalu Ndoro Tet
Matur nuwun mbah den... 🙏🏻
Suwun, #SalamBudayaAyoBekerja
sumber primer nek iki...
Saya seakan-akan seperti penguntit yang mengikuti tour guide yang menuntun pengunjung gallery untuk menunjukan lukisan lukisan fakta unik dari gallery seni bernama Affandi, tentu Affandi ini sudah mati, namun karena Gus Muh lah nama Affandi kembali hidup. Terimakasih Gus Muh atas guide nya di gallery seni agung bernama Affandi.
Btw rambutnya kiri sekali hihihi
Seperti mendengarkan sambil menjelajah di zaman afandi hidup, sangat bagus alur cerita dan diksinya. Lanjutkan gus muh 🔥
Seberkas sinar pengetahuan sejarah menjadi bertambah. Terimakasih Gusmuh, panjenengan memang pancen oye....
Wah kontennya kiri sekali gus, lanjutkan! 👍🏼
Mendalem. Seakan mas wahidin priyayi kelahiran 30an yg mengalami langsung masa perpolitikan kiri. Jadi kayak muter mesin waktu, lanjut bung
Mantap Bung
terima kasih atas suguhannya,,,saya sbg tamu sangat puas atas hidangannya
Keren. Sejarah dari sudut pandang yang lain. Karena di buku-buku teks sekolah tidak ditemukan informasi ini.
Sangat menyegarkan gus - lanjut terus
Sehat2 selalu buat Gus Muh. Matursuwun atas jasmerahnya.
Konten ini kiri dan merah sekali gus, Harus selalu diupdate ini konten
Mantap
semoga menjadi inspirasi kita bersahabat..,berteman ,..tdk menjadikan pembatas..,pemisah dlm .pilihan politik ,,kita ..thanks,,
mantap
pengkabaran bung... 👍👍
Renyah betul penjelasan Gus Muh ini 🔥🔥
Wah semakin menarik..
Gokil wkwkw. Konten mahal ini!! Daging semua. Tokoh Lekra
Assalamualaikum, warahmatullahi wa barakatuh saya pernah baca di Wikipedia Dulu pas ada tugas seni SMP , saya ingat bagian pak Affandi itu ikut pameran seni Kedubes Amerika , terus orang kiri entah siapa tanya "kok beliau ikut seni Amerika , beliau Lekra apa bukan?" Terus ada yang bilang " beliau Lekra tapi nggak tahu apa bedanya Lekra sama lepra ", baru kali ini Nemu di UA-cam , jadi ingat.
Segar sekali penjelasannya.. lanjutkan mas
Secercah cahaya yang masuk 🙏🏻
Muhidin 🔥🔥🔥
Semoga mojok memperbanyak konten beliau. Tabik 🙏
Saya tunggu episode selanjutnya Bung.
Segar Gus, terus kabarkan.
Jas merah rubrik paling saya suka di mojok
terbaikkkk
WE NEED MORREEE!
Next pak bagong gus
Aamiin YRA
Sedikit meluruskan. LKN (Lembaga Kebudayaan Nasional) adalah produk pemerintah jaman Bung Karno. Kebetulan pengurus LKN memang rata-rata orang-orang PNI tetapi ada juga bukan dari PNI. Memang pada waktu itu yang berkuasa adalah PNI, otomatislah yang dipercaya adalah mereka.
Seyogyanya membahas soal Lekra dengan secara detail supaya tidak gagal faham. Proses pembentukan lembaga itu tidak ada kaitannya dengan kepartaian. Persoalan tahun 1960 an, pendiri dan pengurusnya direkrut PKI menjadi petinggi partai bahkan ada yang menjadi perwakilan parlemen. Ketika resmi menjadi underbouw PKI susunan pengurus dan anggota sudah berubah.
Nb. PKI memang suka merekrut organisasi-organisasi. Tidak hanya Lekra.
Medekotomikan seni pada indentitas idiologi sangat tidak bijak dan sangat merugikan dunia seni.
Seni itu sangat luas tidak bisa dibatasi dengan dimensi dimensi seperti itu. Seniman memiliki kemerdekaan dan kebebasan untuk memilih obyek tanpa batasan dimensi.
Contohnya Pramudya Anantatoer, sebagai insan seni sangat berbeda ketika menjadi insan politisi. Bisa disimak tulisan easy dan karya sastra.
Begitu juga dengan Afandi. Itu hanya persoalan pilihan obyek seni. Ada yang bernoansa epik non epik. Mungkin Afandi lebih suka yang non epik.
Seperti pada pelukis Dayat, ia punya kesan beruk pada idiologi komunis, obyek dan angel lukisan mengandung cerita kehidupan masyarakat, seperti kehidupan ronggeng, pasar tradisional. Bahkan ada epik klasik Baratayudha dll.
Obyek seni tidak akan tergantung pada dekotomi demensi idiologi.
Seyogyanya diakhiri mendekotomikan obyek seni dengan dasar idiologi. Itu sangat merugikan.
🔥🔥🔥
Okay
Bermutu sekali Gus muh ini
hayoloh hayoloh
Siyuuuuuuuu
Gus Muh 🔥
Saran ku. Transisi agak lebih lamaain, kalau transisi paper, soalnya ngeganggu banget
Itulah ceritanya seorang budayawan, gampang dn enak didengar tapi sulit dipraktekan, Yg demikian itu bisa dilakukan oleh orang yg benar2 sudah bisa menghilangkan subyetifismenya, Yg kebanyakan orang justru lebih mengedepankan ingividualismenya, wong jelas pilpres kalah aja masih NGEYEL cari alasan untuk merasa menang,
Gus Muh potongan rambutnya terlihat kamerad sekali 😂
🔥
Kiri yang selalu seksi, ditengah mabuk dan beceknya kanan, sekaligus kekiri-kirian.
Muhidin tampil sebagai ensiklopedia kiri yang sedap, renyah.
Tetap waspada bahaya laten komunis
dia uda nama besar n jaminan kebebasan seni pki n penghargaan luar termasuk 74 dari singapura ya jd sayang lah kalau dari negerinya sendiri tdk dihargai (kan banyak saat itu tokoh indonesia bisa di ambil singapura karna negara ini tdk peduli wk wk),
tempat pertemuan para kampus n perlawanan jogya soeharto harus turun maka 98 unik berubah dari jalan gejayan berubah dari jalan affandi.
Belajar sejarah yg tidak di ajarkan di sekolah formal
Ki Hajar Dewantara bisa selamat gimana ya min?
Wah tibane sejarah sing tak woco okeh klerune. Hoak. Iki sing bener. Gali semua mas Putut.
Ségér
berarti pak harto difitnah donk, klu deskripsi2 lain... pak harto yg menghabisi PKI dan kejam banget...
ternyata dijaman pak harto ... affandi diberi penghargaan...
Bukan difitnah, mas. Kasus Affandi di sini termasuk unik, karena dia berhasil "diselamatkan", tidak ikut dieksekusi seperti halnya seniman-seniman kiri lainnya, semisal Trubus. Kalau yg orang-orang komunis, PKI, atau dituduh kiri, banyak betul yg lenyap.
Itu fakta kok setelah gs30 Anggota PKI di eksekusi ada pengakuan penembak nya
@@rakanpratama5626 ya karena gagal kudeta sih ya, kalo berhasil puji tuhannya Yesus jadi negara sosialis NKRI
@@nektarinspirasi5262 aneh sekali kudeta pemerintah yang mana saat itu partai pemenang adalah PKI dan byk diisi orang² kiri dalam pemerintahan..bodoh sekali kalo ada yg kudeta diri sendiri 😅 lebih bodoh ada pula yg percaya narasi peristiwa kudeta diri sendiri..hahaha
2:12 kenapa bangga mas?
*Kalau PKI pernah BESAR diYOGYAKARTA berarti SOEHARTO bisa dikatakan PENGKHIANAT* 😅
Terlalu ber tele2 menjelaskan tapi in tinya apa?
Ngasi panggungnya FeKai mulu nih modjok
Dari pada FPI
@@rakanpratama5626 nggak cocok lah lawan FPI kekecilan, FPI cuna ormas temporer tidak berpotensi merubah ideologi. kenapa nggak antek Masyumi pra kemerdekaan, Qahar Muzakkar, dll. Jadi imbang kanan kiri diputer bareng,
Penyepong bapak korup se Indo
Jangan2 simpatisan pki??? Cenel ini
Dungu
Matamu
Sempak merah dan lombok merah ndak sekalian dikaitkan dengan pki jugaaa nur ??
WAH SIMPATISAN, HAHAHA
sampean kok pekok bgt to mas
id.m.wikipedia.org/wiki/Agama_menurut_jumlah_penganut
dari 7.85 milyar manusia.
kira² brp ya yg masuk surga dan neraka.
(bingung dari dulu) klu tau saya ga bakal childfree😌
Nggak terbatas nggak terbatas hanya kaki Allah aja bisa menghentikan neraka (kata Wahabi/salafi)
*Kalau PKI pernah BESAR diYOGYAKARTA berarti SOEHARTO bisa dikatakan PENGKHIANAT* 😅