Orang Kristen Jangan Seperti Kacang Lupa Kulit

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 14 жов 2024
  • Orang Kristen jangan menjadi orang bagai seperti perumpamaan kacang lupa kulitnya. Kacang lupa kulitnya adalah suatu peribahasa, yang dalam kamus peribahasa berarti:
    1) Orang yang dahulunya miskin setelah menjadi kaya, lupa akan asal usulnya:
    2) Seseorang yang menjadi sombong, tidak tahu diri, dan lupa akan asal usulnya.
    Atau secara ringkas dapat dikatakan, orang yang tidak tahu diri; lupa akan asalnya.
    #kacang #kulit #lupa
    Keadaan ini sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang tadinya miskin, ketika menjadi kaya, ia lupa keberadaan asal dirinya. Bahkan mungkin malu mengakui orang tuanya yang penampilannya masih sederhana seperti dahulu, karena terbiasa hidup miskin.
    Atau bisa juga orang yang tadinya tidak mampu berbuat apa-apa, tetapi kemudian menjadi orang yang sukses oleh karena bantuan dari sobat karibnya. Namun, setelah sukses, dia menjadi buta.
    Tonton video bagus selanjutnya di link : • Orang Yang Mau Meminja...
    Orang yang seperti perumpamaan bagai kacang lupa kulit ini, menganggap kesuksesannya itu didapatkan oleh karena usahanya sendiri dan bukan karena bantuan temannya. Dia lupa, bahwa tanpa bantuan temannya, atau bahkan mungkin temannya sampai harus berhemat demi supaya bisa membantu dirinya, usahanya tak akan ada.
    Begitulah ciri manusia berdosa, kesombongan dirinya membuat ia tidak rela mengakui, bahwa keberhasilannya hari ini ada andil dari orang-orang yang mengasihinya dan memedulikannya selama ini.
    Dalam kitab 2 Timotius 1 : 5, firman Tuhan mengajarkan kepada kita, bagaimana kita tidak boleh melupakan orang-orang yang dahulu pernah membimbing kita.
    Dalam kitab Timotius tersebut, sangat jelas dan tegas dikatakan, bahwa sejak kecil Timotius dididik oleh neneknya yang bernama Lois, dan oleh ibunya yang bernama Eunike untuk beriman dengan tulus ikhlas kepada Allah di dalam nama Yesus Kristus.
    Atas hasil didikan itu menghasilkan Timotius sebagaimana yang kita ketahui. Rasul Paulus pun mengingatkan Timotius, bagaimana mereka adalah orang-orang yang dipakai Tuhan untuk menjadikan Timotius pada masa itu.
    Demikian pula dengan kita, dimana keadaan kita seperti saat ini, tidak lepas dari banyak orang yang mendoakan dan mendukung kita, baik itu orangtua, kakek-nenek, suami atau istri, saudara, guru, sahabat, hamba Tuhan, organisasi atau persekutuan, dan sebagainya.
    Terlebih lagi, kasih Tuhan yang membuat kita ada di dunia ini. Oleh karena itu, jangan pernah lupakan keberadaan mereka, khususnya kehadiran Tuhan yang senantiasa mengasihi dan memberkati hidup setiap hari.
    Jadilah umat Kristen bagai kacang yang selalu mengingat kulitnya.
    Terima kasih.
    Salam dari Hasudungan Silaen di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.

КОМЕНТАРІ •