@@MBaitullahAlAmin ok pak makasih, pak, bukunya saya sudah pesan. saya mau nanyak pak, kan ini saya lagi skripsi, judul nya analisa saluaran drainase dengan app swmm 5.1. kira2 di dalam buku nya itu ada tahap-tahapnya yah pak, soalnya masih blom paham banget bagaimana kalau kita hitungnya langsung pake peta. kalau ada bisa share videonya ? terimakasih pak
Assalamualaikum. Yth Pak Ir. Baitullah Alamin, M.Eng. Terimakasih Penjelasan Program SWMM. sangat bermanfaat bagi saya dan teman-teman yang lain. Wassalam From Bu Rosmina Zuchri.
Permisi Pak, izin bertanya untuk saluran drainase yang menjadi satu untuk air limbah dan air hujan,apakah untuk debit air buangan domestik nantinya bsia dimasukkan ke dalam model swmm?
Makasih Pak Bai untuk sharing SWMM nya.. 🙏 Kayaknya boleh nih buat perencanaan saluran untuk kawasan perumahan apakah bisa pakai software SWMM atau Hec Ras..
Pak...kalo kita pakai SWMM bisa tidak kita input berapa debit yang keluar dari sebuah DAS? maksud saya.... tidak menginput data hidrologi.... karena misal saya sudah hitung debit dengan HEC HMS... tapi nanti debit tersebut mau saya gunakan di SWMM untuk melihat kondisi hidrolika sistemnya
@@MBaitullahAlAmin Terima kasih pak..... tadi saya tidak bisa membuat akun (gagal register) di halaman ini elearning.baitullah.unsri.ac.id/login/signup.php untuk download modul nya pak. apakah ada fasilitas download di tempat lain?
@@MBaitullahAlAmin izin bertanya pak, apakah ada tutorial untuk menghitung mentahan data dari curah hujan sehingga menjadi debit limpasan di subcatchment? Terima kasih
Oh ya pak... kalo salurannya ada storagenya... koc kenaikan depthnya di node storage lebih cepat ya pak ketimbang node node juntion pada saluran? airnya seperti tidak datar
Izin bertanya pak, dalam video bapak memasukan data time series berupa curah hujan (mm) dlm bentuk hietograf. Sedangkan dalam rain gage bapak memasukan rain format berupa volume. pertanyaan saya, mengapa rain format tidak berupa intensitas krn sesuai dgn data time series yg di input? dan apakah rain format ini pengaruh thdp rain series atau bagaimana? terimakasih pak
Dalam ilmu hidrologi volume hujan bisa dinyatakan dalam satuan tinggi (mm). Coba masnya lakukan dua simulasi terpisah. Yg satu pakai format Intensity dan yg satunya lagi Volume. Nanti coba bandingkan hasil volume limpasan dari keduanya. Nanti tulis lagi di komentar ini biar kita diskusikan..
@@MBaitullahAlAmin dengan nilai input timeseries berupa curah hujan (mm) dlm bentuk hietograf yang sama. Saya dapatkan untuk rain format "intensity" dan "volume" menghasilkan nilai yang sama sedangkan untuk rain format "cumulatif" menghasilkan nilai yang berbeda. Apakah saya sudah benar pak? Jika iya, sebenarnya rain format itu apakah menentukan untuk data yang kita input ke dalam timeseries? Terimakasih
@@heriromansyah5635 Ya benar, jika kita menggunakan interval hietograf 1 jam maka menggunakan rain format "intensity" dan "volume" keduanya akan menghasilkan nilai limpasan yang sama. Hal ini disebabkan karena nilai intensity yang dimaksud dalam SWMM adalah kedalaman hujan rerata per 1 jam (durasi). Adapun volume dalam SWMM adalah kedalaman hujan tiap interval waktu hietograf (tanpa dibagi dengan durasi). Jadi, jika interval hietograf kita tidak 1 jam, maka penggunaan kedua rain format tadi akan menghasilkan nilai limpasan yang berbeda. Kesimpulannya, rain format tergantung pada time series data yang kita masukkan (input). Biasanya di Indonesia jenis data hietograf adalah kedalaman hujan yang tercatat untuk setiap interval waktu pencatatan. Mudah-mudahan cukup jelas.
izin tanya pak, untuk nilai width, %impervious, %zero impervious sudah ketentuan dari aplikasi swmm kah pak? atau ada cara yang dilakukan untuk mencari parameter nilai diatas?. terimakasih.
nilai-nilai tersebut bergantung pada karakteristik subcatchment yang kita kaji. Untuk menentukannya tentu kita perlu survei dan identifikasi lapangan. Adapun standar parameter-parameter tersebut dapat dilihat di user manual SWMM.
@@MBaitullahAlAmin pak kalau report errornya seperti ini kenapa ya pak? ERROR 209: undefined object * at line 63 of [SUBCATCHMENT] section: 11 * * 5 25 500 0.5 0
Saya masih awam Pak. Ingin belajr apakah sdh ada modul atau tutor lain mengenai SWMM ini Pak. Kebetulan TA saya drainase dengan Penambahan Pintu air Pak. Apakah bisa di simulasikan nantinya ada pintu air pak
@@MBaitullahAlAmin terimakasih Banyak Pak. Soalnya kami di kalimantan masih kurang SDM yang bisa Pak. Izin bertanya sekali lagi Pak, Apakah ada contoh literatur lain yang bisa saya dapat Pak?
Wa'alaikumsalam. Bisa, cuma pada saluran pipa drainase bawah tanah dari lapangan sepakbola dihitung berdasarkan debit infiltrasi (aliran air tanah), bukan limpasan permukaan. Adapun limpasan permukaannya dipakai untuk beban saluran drainase keliling dari lapangan sepakbola tsb.
Pak apakah dalam SWMM untuk mendefinisikan area bahwa %zero-impervious merupakan bukan bagian dari %impervious? Jadi total persentase nya, %perv + %imperv + %zero-imperv? Atau kah %zero-imperv merupakan bagian dari %imperv? Mohon penjelasannya pak, Krn saya msh bingung terkait input persentase di dalam SWMM. Terimakasih
Assalamualaikum pak, saya mau bertanya. Dari penjelasan bapak dikatakan bahwa SWMM dapat digunakan untuk drainase dan sungai, sejauh ini saya sulit sekali mendapat informasi mengenai penggunaan SWMM untuk sungai karena umumnya drainase. Mohon bantuan bapak, kira2 kalau penggunaan SWMM untuk sungai bagaimana ya pak?
Wa'alaikumsalam. Pada prinsipnya komponen model yg digunakan sama yaitu junction/node dan conduit. Hanya saja geometri conduitnya berupa penampang melintang sungai yg dinputkan didefinisikan sendiri (bukan saluran prismatik).
@@MBaitullahAlAmin terimakasih pak atas jawaban bapak yang sangat membantu.. tetapi kalau bapak bersedia saya ingin bertanya lagi, pada saat ini saya sedang mengerjakan skripsi mengenai pemodelan SWMM. dalam melakukan pemodelan bagaimana untuk mendapatkan nilai %impervious dan %pervious pada study area ya pak? sebelumnya terimakasih pak..
Buku "Pemodelan Sistem Drainase Perkotaan Menggunakan SWMM" dapat dipesan melalui link ini:
penerbitbukudeepublish.com/shop/pemodelan-sistem-drainase/
pak ini bukunya benaran ada ?
kalau pesan bisa melalui shopee gk pak. terimakasih pak
@@rahmatyarman1834 di toko online seperti tokopedia, shopee, dan bukalapak jg tersedia. silahkan..
@@MBaitullahAlAmin ok pak makasih, pak, bukunya saya sudah pesan. saya mau nanyak pak, kan ini saya lagi skripsi, judul nya analisa saluaran drainase dengan app swmm 5.1. kira2 di dalam buku nya itu ada tahap-tahapnya yah pak, soalnya masih blom paham banget bagaimana kalau kita hitungnya langsung pake peta. kalau ada bisa share videonya ?
terimakasih pak
@@MBaitullahAlAmin baik pak InsyaAllah akan kami hubungi toko online tersebut. thanks
Assalamualaikum. Yth Pak Ir. Baitullah Alamin, M.Eng. Terimakasih Penjelasan Program SWMM. sangat bermanfaat bagi saya dan teman-teman yang lain. Wassalam From Bu Rosmina Zuchri.
Wa'alaikumsalam. Sama-sama...
Permisi Pak, izin bertanya untuk saluran drainase yang menjadi satu untuk air limbah dan air hujan,apakah untuk debit air buangan domestik nantinya bsia dimasukkan ke dalam model swmm?
Bisa, pakai lateral inflow di junction
Untuk melihat debit Limpasan/hujan yang terjadi di subcatment 1 semisal itu bagaimana ya?? @@MBaitullahAlAmin
Assalamu alaikum pak, maaf pak bisa minta tabel masukan parameter untuk swmm??
mohon tutor untuk lahan-lahan di wilayah pasang surut
Terimakasih banyak, sangat bermanfaat videonya
Sama-sama
Makasih Pak Bai untuk sharing SWMM nya.. 🙏
Kayaknya boleh nih buat perencanaan saluran untuk kawasan perumahan apakah bisa pakai software SWMM atau Hec Ras..
Sama-sama. Untuk saluran drainase sebaiknya menggunakan swmm. Hec-ras lebih cocok digunakan untuk analisis sungai.
Pak...kalo kita pakai SWMM bisa tidak kita input berapa debit yang keluar dari sebuah DAS?
maksud saya.... tidak menginput data hidrologi.... karena misal saya sudah hitung debit dengan HEC HMS... tapi nanti debit tersebut mau saya gunakan di SWMM untuk melihat kondisi hidrolika sistemnya
Bisa. Nanti di komponen Junction-nya diinputkan debit yg sudah dihitung dg HMS.
@@MBaitullahAlAmin Terima kasih pak..... tadi saya tidak bisa membuat akun (gagal register) di halaman ini elearning.baitullah.unsri.ac.id/login/signup.php untuk download modul nya pak. apakah ada fasilitas download di tempat lain?
@@BusetBali untuk modul nanti ditunggu saja buku terbitannya ya.. skrg sdg proses di penerbit. tks
@@MBaitullahAlAmin izin bertanya pak, apakah ada tutorial untuk menghitung mentahan data dari curah hujan sehingga menjadi debit limpasan di subcatchment? Terima kasih
terimakasih pak, semoga sehat selalu
untuk pompa apa ada tutorialnya pak?tks
ada, tapi rencananya nanti akan saya publish dlm buku terbitan. skrg msh proses di penerbit. silahkan ditunggu. tks
Oh ya pak... kalo salurannya ada storagenya... koc kenaikan depthnya di node storage lebih cepat ya pak ketimbang node node juntion pada saluran? airnya seperti tidak datar
Biasanya storage terkoneksi ke subcatchment atau node..
Izin bertanya pak, dalam video bapak memasukan data time series berupa curah hujan (mm) dlm bentuk hietograf. Sedangkan dalam rain gage bapak memasukan rain format berupa volume. pertanyaan saya, mengapa rain format tidak berupa intensitas krn sesuai dgn data time series yg di input? dan apakah rain format ini pengaruh thdp rain series atau bagaimana?
terimakasih pak
Dalam ilmu hidrologi volume hujan bisa dinyatakan dalam satuan tinggi (mm). Coba masnya lakukan dua simulasi terpisah. Yg satu pakai format Intensity dan yg satunya lagi Volume. Nanti coba bandingkan hasil volume limpasan dari keduanya. Nanti tulis lagi di komentar ini biar kita diskusikan..
@@MBaitullahAlAmin dengan nilai input timeseries berupa curah hujan (mm) dlm bentuk hietograf yang sama. Saya dapatkan untuk rain format "intensity" dan "volume" menghasilkan nilai yang sama sedangkan untuk rain format "cumulatif" menghasilkan nilai yang berbeda. Apakah saya sudah benar pak?
Jika iya, sebenarnya rain format itu apakah menentukan untuk data yang kita input ke dalam timeseries? Terimakasih
@@heriromansyah5635 Ya benar, jika kita menggunakan interval hietograf 1 jam maka menggunakan rain format "intensity" dan "volume" keduanya akan menghasilkan nilai limpasan yang sama. Hal ini disebabkan karena nilai intensity yang dimaksud dalam SWMM adalah kedalaman hujan rerata per 1 jam (durasi). Adapun volume dalam SWMM adalah kedalaman hujan tiap interval waktu hietograf (tanpa dibagi dengan durasi). Jadi, jika interval hietograf kita tidak 1 jam, maka penggunaan kedua rain format tadi akan menghasilkan nilai limpasan yang berbeda. Kesimpulannya, rain format tergantung pada time series data yang kita masukkan (input). Biasanya di Indonesia jenis data hietograf adalah kedalaman hujan yang tercatat untuk setiap interval waktu pencatatan. Mudah-mudahan cukup jelas.
Terimakasih banyak atas penjelasannya pak, sangat membantu.
izin tanya pak, untuk nilai width, %impervious, %zero impervious sudah ketentuan dari aplikasi swmm kah pak? atau ada cara yang dilakukan untuk mencari parameter nilai diatas?. terimakasih.
nilai-nilai tersebut bergantung pada karakteristik subcatchment yang kita kaji. Untuk menentukannya tentu kita perlu survei dan identifikasi lapangan. Adapun standar parameter-parameter tersebut dapat dilihat di user manual SWMM.
Pak kalo pintu air di bozem itu pakenya orifices rectangle type side kan?
saya blm pernah lihat pintunya.. itu bozem yg di surabaya maksudnya ya?
Pak Baitullah mohon maaf bertanya, untuk data inflow pada Junction, data apakah yang harus dimasukkan Pak, terimakasih
Hidrograf debit
@@MBaitullahAlAmin mohon maaf Pak untuk hidrograf tersebut apakah di setiap Junction datanya harus diisi, terimakasih Pak
@@tika5585 tergantung permasalahan yg dimodelkan. Prinsipnya kondisi batas yg berpengaruh pada model
Pak ijin bertanya, apakah limpasan dari jalan raya tidak di cantumkan juga pak? karena jalan raya menyumbang limpasan terimakasih
Semua tutupan lahan harus diinputkan dalam pemodelan
@@MBaitullahAlAmin pak kalau report errornya seperti ini kenapa ya pak?
ERROR 209: undefined object * at line 63 of [SUBCATCHMENT] section:
11 * * 5 25 500 0.5 0
@@novanfajri5350 Kemungkinan ada input data yg belum diisikan. Coba dicek ulang kembali input di subcatchment tsb
Pak kok dimensi saluran rencana yg di hitung oleh aplikasi ini lebih kecil dibanding dg yg di hitung secara manual..
Saya masih awam Pak. Ingin belajr apakah sdh ada modul atau tutor lain mengenai SWMM ini Pak. Kebetulan TA saya drainase dengan Penambahan Pintu air Pak. Apakah bisa di simulasikan nantinya ada pintu air pak
Nanti saya coba buatkan video tutorialnya. Agak banyak jg yg menanyakan..
@@MBaitullahAlAmin terimakasih Banyak Pak. Soalnya kami di kalimantan masih kurang SDM yang bisa Pak. Izin bertanya sekali lagi Pak, Apakah ada contoh literatur lain yang bisa saya dapat Pak?
@@aditiasitumorang953 Saat ini saya sedang dalam proses penerbitan buku SWMM ini. Mudah-mudahan mei sudah terbit jika lancar..
Baik terimaksih pak. Ditunggu kabar baiknya
Izin bertanya pak apakah buku SWMM ini sudah bisa di order Pak?
Assalamualaikum pak saya mau bertanya, untuk menghitung drainase lapangan olahraga apakah bisa menggunakan swmm?
Wa'alaikumsalam. Bisa, cuma pada saluran pipa drainase bawah tanah dari lapangan sepakbola dihitung berdasarkan debit infiltrasi (aliran air tanah), bukan limpasan permukaan. Adapun limpasan permukaannya dipakai untuk beban saluran drainase keliling dari lapangan sepakbola tsb.
Pak apakah dalam SWMM untuk mendefinisikan area bahwa %zero-impervious merupakan bukan bagian dari %impervious? Jadi total persentase nya, %perv + %imperv + %zero-imperv?
Atau kah %zero-imperv merupakan bagian dari %imperv?
Mohon penjelasannya pak, Krn saya msh bingung terkait input persentase di dalam SWMM. Terimakasih
%zero impervious merupakan bagian dari luasan %impervious. Maaf baru reply komentarnya karena terlewat bacanya..
Assalamualaikum pak, saya mau bertanya. Dari penjelasan bapak dikatakan bahwa SWMM dapat digunakan untuk drainase dan sungai, sejauh ini saya sulit sekali mendapat informasi mengenai penggunaan SWMM untuk sungai karena umumnya drainase. Mohon bantuan bapak, kira2 kalau penggunaan SWMM untuk sungai bagaimana ya pak?
Wa'alaikumsalam. Pada prinsipnya komponen model yg digunakan sama yaitu junction/node dan conduit. Hanya saja geometri conduitnya berupa penampang melintang sungai yg dinputkan didefinisikan sendiri (bukan saluran prismatik).
@@MBaitullahAlAmin terimakasih pak atas jawaban bapak yang sangat membantu.. tetapi kalau bapak bersedia saya ingin bertanya lagi, pada saat ini saya sedang mengerjakan skripsi mengenai pemodelan SWMM. dalam melakukan pemodelan bagaimana untuk mendapatkan nilai %impervious dan %pervious pada study area ya pak?
sebelumnya terimakasih pak..
Assalamualaikum pak program swmm nya boleh mnta masternya pak atau bsa d didapatkan d mna pak?
Bisa download di website US EPA. Cari saya di google dg kata kunci "SWMM"
Pak, apakah buku Pemodelan Drainase Perkotaan menggunakan SWMM sudah tersedia versi cetaknya?
sudah ada. cuma untuk marketingnya sedang diproses oleh penerbit. katanya maksimal 1 bulan. nanti insya Allah diinfokan lagi.
Bukunya sudah bisa dipesan melalui link ini: penerbitbukudeepublish.com/shop/pemodelan-sistem-drainase/
@@MBaitullahAlAmin terima kasih pak🙏
@@MBaitullahAlAmin pak izin bertanya, bagaimana untuk merepresentasikan sumur resapan atau PAH? Objek apa yang bisa digunakan.. terima kasih 🙏
@@MBaitullahAlAmin pak izin bertanya, bagaimana untuk merepresentasikan sumur resapan atau PAH? Objek apa yang bisa digunakan.. terima kasih 🙏
can we add landxm/Contourl file in EPA SWMM?
Unfortunately no, you can't