Kasus Kematian Tunggal Putra Masa Depan China Merembet ke Banyak Hal, China Soroti Sistem dan Jadwal

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 1 лип 2024
  • Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru...
    TRIBUN-VIDEO.COM - Kematian tragis seorang pebulu tangkis tunggal putra remaja China berusia 17 tahun, Zhang Zhi Jie, saat berkompetisi pada Kejuaraan Asia Junior 2024 di Indonesia merembet ke banyak hal.
    Meski lebih detail informasi tentang tragedi ini sudah dirilis, publik telah menyebar pendapat dari masalah yang diungkap saat pertandingan untuk mempertanyakan kepada Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).
    Peristiwa-peristiwa yang tidak masuk akal seperti seringnya cedera pada atlet dan aturan menunda pengobatan harus diubah.
    Baru-baru ini, sebuah klip video saat Juara Olimpiade dua kali tunggal putra, Lin Dan mengeluh tentang hal yang tidak masuk akal soal sistem kompetisi bulu tangkis banyak direpost oleh netizen.
    Lin Dan yakin hal itu disebabkan kekhasan bulu tangkis dan jadwal yang ketat sehingga atlet sering kali tidak istirahat yang cukup.
    "Bulu tangkis itu lebih intens dari tenis karena langkahnya cepat, banyak putaran, dan perubahan pusat gravitasi," kata Lin Dan dilansir dari Aiyuke.
    Namun dalam tenis, pemain dapat beristirahat selama sehari setelah pertandingan baru tampil pada laga berikutnya.
    "Tetapi kami, para pemain bulu tangkis, mungkin memiliki lebih sedikit dari 12 jam istirahat sebelum kami menjalani pertandingan berikutnya," ucap Lin Dan.
    "Bisakah BWF lebih mempertimbangkan pemain bulu tangkis kita dan bukan hanya sebagian, tetapi seluruhnya karena aturan yang tidak relevan?" kata Lin Dan.
    Faktanya, dalam 20 tahun terakhir, keluhan tentang bulu tangkis, sistem dan jadwal kompetisi hampir menemani perkembangan internasional kompetisi di bawah sistem BWF.
    Sistem kompetisi 21 poin saat ini membutuhkan terlalu banyak kebugaran fisik dari atlet, sementara jadwal turnamen terlalu padat dan memiliki kebijakan poin ketat yang selanjutnya meningkatkan risiko cedera pada atlet.
    Format pertandingan bulu tangkis saat ini adalah best-of-three, dengan 21 poin per game adalah hasil dari beberapa reformasi.
    Namun, perubahan telah terjadi menjadi lebih keterlaluan. Alasan untuk mengubah sistem poin 21 adalah bulu tangkis tidak sangat menghibur karena kompleksnya mencetak logika dan kecepatan lambat.
    Itu harapan awal adalah bahwa sistem poin 21 akan mempercepat kecepatan permainan dan mengurangi membebani atlet dan penonton, meningkatkan kemungkinan gangguan, dan menjadikannya sama menghiburnya dengan olahraga seperti sepak bola dan bola basket.
    Tetapi, fakta-fakta tersebut dengan keras menampar muka mereka muka setelah sistem skor itu. Peluang gangguannya bukan bertambah, tetapi durasi permainannya bahkan lebih lama dari sistem 15 poin.
    "Sistem permainan 21 poin dapat dengan mudah bertahan lebih dari satu jam, terutama di nomor tunggal yang memakan banyak fisik dan energi," aku Lin Dan.
    Dalam 10 tahun terakhir, BWF telah mencoba berkali-kali untuk mengubah sistem poin 21 ke poin 11, tetapi semuanya gagal.
    Namun, BWF bergerak bukan untuk mengurangi beban pada atlet.
    Sebelumnya, pejabat Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) dengan jelas menunjukkan bahwa alasan mengapa BWF mempromosikan sistem 11 poin adalah untuk mematahkan monopoli Asia dalam bulu tangkis.
    "Sistem 21 poin asli tidak hanya menguji kebugaran fisik para pemain dan keterampilan, tetapi juga menguji psikologi pemain. Tapi setelah direformasi menjadi sistem 11 poin, itu akan meningkat keacakan permainan," ucap pejabat tersebut.
    Keluhan tentang jadwal turnamen bahkan lebih parah. Hampir di semua tempat kompetisi yang diwawancarai medua, ada peserta mengeluh.
    Menurut kalender, 2024 turnamen penting yang dirilis oleh BWF lebih dari 50 turnamen.
    Contohnya setelah Malaysia Open 2024, ada India Open, dan Indonesia Masters 2024 dalam tiga pekan beruntun.
    Rencana perjalanan seperti itu bagi atlet tidak hanya memakan waktu dan uang, tetapi juga sangat tidak menguntungkan bagi atlet untuk menyesuaikan diri.
    Zhang Zhi Jie sendiri bermain sebagai tunggal putra pada nomor beregu Kejuaraan Asia Junior 2024 sebanyak dua kali pada 29 dan 30 Juni.(*)
    www.bolasport.com/read/314114...
    Editor Video: Untung
    Uploader: Wening Cahya Mahardika
    #bulutangkis #badminton #badmintonlovers #badmintonindonesia #kasus #kematian #pebulutangkis #china #tiongkok #indonesia #lindan #bulutangkisindonesia #sport #olahraga #bwf #badmintonasia #zhangzhijie
  • Спорт

КОМЕНТАРІ •