kalau dulu jadi specialist karena jarang ada yang bisa skill itu, kalau sekarang informasi dan jumlah manusia milyaran ga mungkin jadi spesial lagi, yang ada kompetisi
Umur gw 40 tahun, selalu bekerja (kini berkarya) di satu bidang yang sama sejak dulu, adapun skill2 lainnya adalah penunjang sebagai bagian dari proses bisnis yang ada (contoh: manajemen, marketing, finance). Kalau merasa mau develop other skills, carilah sedekat mungkin dengan yang ada sekarang dan punya nilai aktual yang tinggi.
Numpang sharing Saya kebetulan seorang praktisi kesehatan, tp punya cukup knowledge dan skill yg gak ada kaitannya dgn kerjaan mulai dari otomotif, fotografi, basic pertukangan, musik, pelihara ikan, gadget, desain interior, olahraga, sampai masak 😂😂. Semuanya belajar otodidak. Sebenarnya semua berawal dari pengen hemat, memotong biaya jasa ketika butuh sesuatu alias kerjain sendiri wkwk.. Alhasil harus belajar dulu sambil learning by doing. jadinya saya punya banyak skill yg bisa sy kuasai walaupun sekarang hanya sebatas hobi tp at least kalau diajak ngobrol ama orang nyambungnya gampang wkwk Sekarang lg memperdalam ilmu tentang AI, ekonomi, bisnis, dan investasi. Ini salah satu hal yg gw bersyukur banget dikasih sama Tuhan Semangat buat teman2 yang pengen jadi expert generalis
Ortu jg selalu ngotot kami anak-anaknya jgn fokus sama satu hal, pandai di satu bidang, bidang lain harus di coba. Karena yah gitu, pekerjaan ayah macet di satu bidang dia coba alihkan ke skil lain yang dia bisa, yap, dia sukses di pekerjaan ini. Punya banyak kepandaian itu gak bakalan bikin rugi malah bisa jadi rencana cadangan buat nyambung kehidupan
Pada akhirnya tetap iklan bootcamp yang dimana bootcamp mengajarkan spesialisasi satu keilmuan doang Gw lurusin ya, yg dimaksud dengan fokus satu bidang itu bukan berarti kita ga paham sama sekali dgn bidang yang lain. Tentu saja kalo kita hidup bersosial, kita akan beririsan dengan profesi lain. Misalnya gw data scientist, kemudian ingin deteksi diabetes pada pasien, nah gw harus konsultasi pada SME (Subject Matter Expert) yaitu orang yang menguasai bidang tsb, ya kurang lebih dokter lah. Gw harus paham karakteristik dari pasien yang kena diabetes dan yang engga. Cuma itu kan insidental. Artinya kita bisa belajar saat ada kasusnya. Bukan malah belajar data science sekaligus kedokteran dalam satu waktu. Itu yang harus dipahami. Kenapa kita harus fokus dalam satu bidang dan menjadi expert di bidang tsb? Karena semakin dalam kita memahami, semakin tinggi value kita dan semakin mahal diri kita. Seorang generalist yang katanya menguasai dasar-dasar berbagai ilmu, apakah banyak yang mencarinya di lowongan kerja? Atau lebih banyak yang dicari adalah para spesialis dalam bidang tertentu? Dan juga, ada yang bilang kalo fokus pada satu bidang nanti ilmunya udah usang, ga bisa dipake lagi. Ya tergantung bidang apa yang digeluti. Lagi pula, informasi saat ini udah bisa ditransfer dengan sangat cepat, masa ga baca sama sekali apa yang lg update di keilmuan dia? Berarti ada yang salah dgn orangnya, bukan pada bidang keilmuannya. Hidup itu harus realistis, liat kenyataan. Kalo miskin ya miskin, kalo bodoh ya bodoh, kalo nyadar ga pinter2 amat, ya sadari itu. Biar apa? Biar kita tau posisi kita ada di mana. Biar kita tau apa yang harus kita lakukan setelahnya. Dokter yang salah diagnosis pasiennya, ngasih resep yang salah akhirnya pasien tsb bisa meninggal. Lu, yang salah diagnosis diri, ga sadar diri, salah ngasih obat ke diri lu, akhirnya lu cuma bisa bikin hidup lu jadi kacau karena ga jelas arahnya mau kemana, bahkan bikin diri lu mati sebelum waktunya. Banyak yang kaya gini? Banyak. Kenapa? Karena bias. Bias kehidupan menutupi diri yang miskin dengan pura-pura kaya. Bias kecerdasan, menutupi diri yang bodoh dengan pura-pura cerdas. Ia menolak keadaan dirinya yang bertolak belakang. Akibatnya..... sampai kapan pun hidupnya ga bakal berubah. Karena ia merasa dirinya selalu “sehat” dan tak pernah salah. Oh iya “Elon musk dia ga expert dalam satu bidang bisa kok sukses” Masih aja ada orang yang kurang baca kek gitu. Dia mau ngapa2in juga enak keluarganya banyak duit. Mau eksplorasi apapun bisa. Bill gates itu sistem operasinya bisa dipake banyak komputer atas jasa ibunya. Jangan suka menghilangkan faktor privilege. Ga baik. Karena justru itu yg jadi penentu masa depan seseorang.
benar, bergantung pada sesuatu apa yang kita tuju dan apa yang menjadi keinginan kita, pastinya sebelum menuju kesana selalu disertai pertimbangan, pada akhirnya bergantung pada irisan antara realita dan sudut pandang kita, bisa jadi mereka idealis tapi mereka juga realistis dan akhirnya menjadi hasil yang mendekati sempurna
Berdagang dan bertani jadi solusi senjata mutakhir bisnis diera digitalisasi yang banyak di gunakan untuk kebutuhan konsumtif dan pasar , karena menguasai dunia Webber desain dll terasa kurang cukup saja karena target konsumtif masyarakat lebih apa yg mereka butuhkan ketimbang hal-hal lain, dan kehampaan yang biasa nya menghantui rasa jiwa antara berhasil dan gagal atau keluar dari zona nyaman.
Udah 6 bulan konsisten nonton 1 persen dan Alhamdulilah sedikit demi sedikit mulai merasakan perubahan ke diri sendiri ,mulai jadi diri lebih produktif dan banyak hal" lain lagi yang tentunya sangat berkesan diri saya pribadi , disisi lain saya selalu membayangkan kedepannya saya menjadi salah satu dari sekian banyak orang yang berubah untuk menjadi lebih baik demi keluarga & masa depan Teruslah berkembang 1% ✊
Wah ... Ad yg bilang generalis g bagus karena cuma JD biasa aj, ad yg bilang spesialis g terlalu bagus. JD mesti gmn dong 😮, klo jawaban ny bergantung kondisi, pilihan, kenyamanan dan kecocokan. Basi . Semuanya harus sepakat dulu ke satu kesimpulan yg Ter uji . JD bukan asumsi .
Mau jadi expert generalis, yang paling utama adalah harus punya MINAT untuk BELAJAR hal apapun, dan merasa tertantang utk solve the problem sendiri. Kita bisa saja memahami banyak bidang, tapi tak bisa fokus semua, menurut saya maks 2 bidang kita yg boleh fokus maksimal. Sisanya, kita wajib punya pemahaman dan pengetahuannya walaupun tidak perlu kita yg terjun sendiei
Yup setuju, harus munculin dulu niat dan kesukaan akan belajar hal baru.. Saya kebetulan seorang praktisi kesehatan, tp punya banyak hobi yg gak ada kaitannya dgn kerjaan mulai dari otomotif, fotografi, basic pertukangan, musik, pelihara ikan, gadget, desain interior, olahraga, sampai masak. Semuanya belajar otodidak, jadinya saya punya banyak skill yg bisa sy kuasai walaupun sekarang hanya sebatas hobi tp at least kalau diajak ngobrol ama orang nyambungnya gampang wkwk.. Sekarang lg memperdalam ilmu tentang AI, ekonomi, dan investasi. Semangat buat teman2 yang pengen jadi expert generalis
@@aprizal17 mirip kita bro. Saya fokus di bidang komputer, smartphone dan gaming, masih lumayan berkaitan dan sy punya passion di situ sudah 20an tahun lalu. Tapi sy punya minat belajar apapun itu, selain bermain musik, memasak, bisa jadi tukang kayu sendiri, aquascape, desain rumah, reparasi sepeda, pasang pipa, instalasi listrik, dlsbnya. Oleh karena itu, Desain di toko sy, pemasangan rak, air curtain, perkakas, instalasi listriknya dll semua sy kerjakan sendiri 🤣. Utk digital marketing jg, desain website, banner, foto produk dll kita belajar dan kerjakan jg sendiri. Dulu di musik sudah mendapatkan penghasilan juga, tapi sulit bagi waktu utk fokus latihan musik dan usaha konvensional, dan melihat bidang musik kurang bisa menghasilkan jg jadinya sy tinggalkan.
Orang2 jaman dulu itu punya multi skill, misalnya Para prajurit keraton2 selain sebagai prajurit mereka juga ada yg petani,pedagang,guru ngaji,peternak.Misalnya Ulama yg bernama Ibnu Taimiyah beliau Ulama,Dokter,Dosen,penulis,Jenderal Perang,pedagang kaya Raya.
sama bang, kalau prinsip sy sih "kita akan dihargai orang bila kita mempunyai skill/kemampuan yang bisa ditonjolkan", makanya sy slalu berusaha untuk ngepush apapun yang menurut sy bisa dijadikan ilmu atau skill
@@kokohadi1163sumpah betul sekali. Melihat flashback bokap gua lahir 39. Bokap gua guru, petani, kebun, bisnis dll. Dari sini gua belajar kita harus fleksibel
Jujur, skrng udh kurang suka ama 1% yang sekarang. Menurut gw performa yang dulu jauh lebih baik, karena mungkin tergolong lebih fresh. Tapi, 1 hal yang gw rasakan adalah dulu 1 persen sering ngasih tips/pengetahuan yang praktikal. Jadi, bisa langsung dipraktekkan. Nah kalo yang sekarang, lebih ke arah insight yang bikin kita mikir. Meskipun yaa gw tetep nontonin sih buat nambah pengetahuan. Tapi, gw lebih suka performa yang dulu. Makasi 1 persen udah bikin konten bermanfaat gini ya.
Lebih tepatnya adalah.. pilih 1 profesi yang menurut kalian sesuai dengan passion kalian tapi harus di iringi dengan upgrade skill2 pendukung karna zaman sekarang perkembangan nya cepat. Kalau ketinggalan dan akan tergeser oleh orang lain yang memiliki profesi yang sama Ya.. ujung2 nya kita dituntut fokus untuk mengembangkan dan jadi expert di profesi yang kita pilih Lionel Messi bisa sukses karena dia fokus dan rajin mengembangkan skill2 nya, dia bisa terkenal.. karna berada di tempat yang tepat, negara juara dunia sepak bola.. jelas beda dengan di indonesia.. perlu usaha lebih untuk bisa seperti messi, dari sponsorship, biaya, dll
Kalo aku baca-baca sih, bidang yang kayak nuntut kita jadi expert generalist sih UI/UX salah satunya. Disitu kadang kita dituntut jadi kang IT, seniman, kang bisnis, kadang juga psikolog
Gua ngegambar, gua jualan, gua upload UA-cam, gua main crypto, gua belajar ngoding, gua belajar management, gua belajar politik, gua belajar hukum, pada dasarnya gua emng bukan tipe orang yang bisa fokus sama satu hal, pas gua coba fokus buat ngoding doang, is very very boring Cok, malah bikin gua stuck dan kaga ada semangat samsek
AAAH, THANK YOU FOR THIS VIDEO, SATU PERSEN'S TEAM! I've been frequently asking myself about my own decision to pursue my career switch journey, and thanks to this video, I know, even a little (but it does boost my confidence a lot), that I am on the right path! You guys just really need to know that your videos have had such an impact on so many people. Keep going!!!
Bener banget min. Berangkat dari pengalaman pribadi gw ya min. Gw udah kerja 1 tahun bareng atasan2 gw yang dulunya ahli banget di bidang pemasaran. Sekarang mereka lagi mencoba merintis usaha lokal skala menengah. Emang sih mereka pinter dalam bidang pemsarannnya, tapi, dibagian lainnya bener2 kacau. Ngatur SDM ga bisa, ngatur keuangan ga transparan, ngatur sosmed ga konsisten. Gw jadi bertanya-tanya kok begini? Ternyata orang yang speialis belum tentu bisa bekerja secara generalis. Gw sebagai orang miskin ga berdaya cuman bisa memendam marah dan kebingungan dengan fenomena ini. Tapi, alhamdulillah Allah selamatkan gw dengan berfikir lebih rasional belajar untuk melihat segala sesuatu lebih baik. Kuncinya tu kita mau ga belajar ilmu baru, mau gaul, dan terutama mau ga mengayomi yang lebih muda. Ini ga cuman berlaku buat orang kaya aja, tapi buat nanti kita2 kalo udah tua. Bergaul, ramah dan banyak bisa di hari tua nanti akan menjadikan hidup lebih bahagia.
Mungkin bang Mereka terlalu sibuk upgrade spesialisasi mereka tanpa peduli bidang lain udah nyaman dengan bidang tersebut jadi malas belajar bidang lain mungkin.
Mantappp expert generalist. Mungkin istilah lain nya disebut M-shape. Kalau menurut gue, selain menjadi expert generalist, terjun ke bidang yg masih menjadi blue ocean adalah salah satu cara yg ampuh di dunia yg serba bersaing.
Anjay ini konten yg gw cari2... Sering bgt dibilangin orang multitalent tapi selalu mikir dlm hati "coba kalo dr kecil salah satu aja difokusin" coba kalo ini coba kalo itu haduh sampe pusing.. Akhirnya nonton video ini jadi tercerahkan & tambah semangat 😀
Untuk mendapatkan apa yang bisa buat kita sukses kadang orang merasa hal apapun itu yang jelas bisa mandiri secara finansial udah bersyukur banget jadi kalau sudah mendapatkan satu titik so pasti bisa mencari hal lain lagi
Saya anak lulusan s1 ilmu hukum, kerja di perusahaan Pertamina sebagai kepala produksi yg sehari harinya menangani mesin padahal minat bakat saya ad di olahraga dan seni. Hidup memang selucu itu sih... 😅
Belajar tentang generalis dan spesialis itu bukan cuman buat orang KAYA aja. Tapi, buat bekal kita di hari TUA nanti. Hidup tu harus dilihat secara seimbang. Ada banyak bidang2 spesialis yang sangat memerlukan soft skill yang baik. Kayak psikolog ga ujug ngasih teori psikologi ke pasien kan. Bisa jadi psikolog masuk dulu ke obrolan pasien, misal pasien suka mancing, ya psikolog nanya2 dulu seputar mancing. Itu kan perlu pengalaman dan belajar dari ilmu baru.
Gua programer udah dari 2020, sekarang gua lagi ditahap non produktif, kehilangan motivasi dan berasa nggak ada perkembangan, ingin ngelakuin hal baru diluar programing tapi berasa bakal ngabisin waktu lagi
Seperti kata bruce lee. Lebih baik melatih 1 tendangan daripada 1000 tendangan.... Tapi ingat kalo lu nyerang musuh pake 1 tendangan doang, musuh bakal tahu gerakan lu dan bisa aja dia menghindar 🗿
umur gue 25, sales & business dev. udh kerja jd sales kurleb 7 taun. cross industry, dr stainless, tambang sampe ke tekstil skrg. gue mendukung menjadi generalis, coz kita diajak ngobrol org semua hal itu nyambung. karna kalo spesialis, fokus ke 1 titik aja itu menurut gue akan sangat merugikan
Minta sarannya kak, saya tipikal generalis. Namun saya sulit sekali untuk me-level up skill-skill saya, memang sihh gampang buat mempelajari hal baru, tapi saya bener-bener harus ekstra buat mencapai advanced level nya. Minta sarannya kak, makasihh
@@shizuennhassell generalis kan ga expert dalam satu bidang. tau banyak, tp ga jago2 banget. kalo mau sampe advanced, ya seluruh hidup harus dicurahkan ke 1 bidang dong
kLo saya bukan specialist bukan juga generalis. Saya belajar tak pernah sampai expert, saya belajar hanya sekedar tahu tapi tahupun tak awet. Karena ingatanku tak kuat. Sudah sejak kecil seperti itu. Kalo seperti itu gmn mas atau bro, siapa tahu kita seumuran. Kalo selama yg saya lihat sebenernya semuanya ujung-ujungnya ke bakat. Misalkan setinggi apapun pendidikan kita klo tak berbakat, kita tetep akan kalah. Bahkan bisa kalah sama yg mungkin sekolahnya gk setinggi kita. Karena dia berbakat. Seorang generalis itupun bukannya dia tidak specialist. Diapun specialist, bisa dia specialist leadership, multi skill specialist, social specialist. Atau klo bahasa filosofinya general specialist. Atau dalam sudut pandang yg lebih mudah difahami, seorang generalis adalah seorang specialist sbg leadership atau seorang pemimpin natural, seorang yg berbakat sbg pemimpin. Memang sih hal hal yg tdk di alami tidak tahu rasanya. Mungkin mudah bgi seorang yg punya bakat memimpin menjadi generalis. Mempelajari banyak hal juga bukan hl yg mudah dan tidak berarti menyenangkan. Beberapa orang merasa energinya terkuras, pikiran tidak bisa fres bila semakin banyak orang di sekitar dia. Entah apakah itu normal atau sebuah penyakit. Bila itu penyakit adakah solusinya
Akhirnya ada pertanyaan yg relate, merasa diri udah berusaha belajar banyak hal tapi sekedar tau, taunya pun gk awet oleh ingatan kurang kuat dan sering ke alihkan dengan minat baru lagi ...
Jaman sekarang bukan specialist atau generalist lagi, sekarang jamannya T-Shaped person, apalagi bisa jadi M-Shaped, karena sekedar generalist bakal kurang, skill banyak tapi level yang dipunya cuma bagian atas dari gunung es doang, akhirnya perannya mudah digantikan oleh orang lain atau teknologi baru, cuma jadi spesialist di satu bidang juga beresiko, suatu saat industri yang digeluti lagi lesu, ya susah juga hidupnya. Paling aman jadi specialist di satu bidang, dan open to learn ke bidang lain.
Saranin sih keluar dari zona nyaman kenapa? Saat kita keluar dari zona nyaman Berperkembangan biasanya Lebih Cepat tapi kalo zona nyaman alias santai santai Susah buat bertanggung jawab menurut opini ku Kalo salah bisa di koreksi ya akupun masih belajar Belajar
Kalau menurut aku, diksi nya bukan keluar zona nyaman kak. Mungkin, memperluas zona nyaman. Kita capek-capek mencari zona nyaman, tidak musti zona nyaman tersebut kita lepas karena ada nilai perjuangan untuk mendapatkannya. Jadi, zona nyamannya dipertahanin tetapi perluas lagi zona nyaman kita ke ruang lingkup zona tidak aman.
Pada dasarnya setiap orang itu mudah bosan. Bahkan sekelas ronaldo atau messi aja tiap hari main bola bosen juga. Banyak orang yang gagal bukan karna tidak berhasil tapi ya kebanyakan karna TIDAK KONSISTEN atau mudah bosan
kalau menurutku temukanlah dulu passionmu dimana kalau masih kecil bolehlah nyoba nyoba dulu banyak bidang terus kalau udah ketemu passionmu kejar itu aku sih tetep percaya orang yang ahli dalam 1 2 bidang itu lebih spesial aku contohin kaya penyanyi bagiku penyanyi yang bisa nyanyi banyak tapi menurutku yang bener bener berjiwa artist itu sedikit contoh artis korea G-Dragon itu jiwa seninya tinggi dia gak seperti idol kpop kebanyakan dan memang terlihat ahli bidangnya kok auranya beda, taylor swift penyanyi yg menurutku juga jiwa artistiknya tinggi beda juga auranya sama penyanyi-penyanyi pop hollywood kebanyakan
Sekarang sudah berhenti belajar skill sesuai hobi. Saya belajar skill sesuai peluang cuan. Realistis aja mah jalanin hidup, gak semua harus sesuai keinginan.
Saya bisa dibilang amateur generalist, karena saat ini saya kuliah di jurusan hukum dan berhasil mencapai nilai yang bagus, saya juga bisa desain dan gambar animasi, selain itu saya juga sekarang kerja sebagai head cook atau chef di restoran, saya juga jago fisika dan matematika dan saya bisa coding front end, sebelumnya saya bahkan punya bisnis kecil kecilan yang saya tinggalkan karena pindah mau ngerantau, dan saya kadang nulis cerita di whattpad. bisa dibilang saya generalist banget bahkan saya polyglot juga
ketika lu expert generalis disarankan jadi enterpreneur saja...tapi bakal sikut2 ama ras 50% OKB OKL kuncinya expert generalis..trus jangan mencontoh expert generalis dri orang beruntung yg di sebutkan krn katrolan n trik nya kenceng..tp cari di sekeliling lu aja
gw 23 dan lagi semester akhir blum lulus blum punya penghasilan nyari² part time job susah bgt makin² gw ngerasa gk aman & gk pede tapi gw gk berenti berharap bahwa hard times ini pasty berakir dan gw bkln bahagia dan berpenghasilan ✨ ASAP AMIN
Kalo untuk di dunia swasta sihh inii wajib kita terapkan yaa, tapi bagaimana dengan dunia kerja yang menuntut kita untuk lebih kaku dan ikut aturan institusi, what should we do? for example, PNS🤣
Kalo gaada spelialis nasib dokter yang kuliah 10 tahun+ itu gimana ?? Malah kalo LO serius ngembangin karir ga gampang terpengaruh, fokus, konsisten, smart and hard work harusnya cukup. Kenyataanya gen Z yg maunya instan aja keliatan hasilnya inspirasi jatuhnya FOMO terus kluar deh jargon spesialnya "jack of all trade, MASTER of NONE" Akhirnya masalah diatas nyambung ke problematik anak GEN JET / millenskuy saat ini. Salah karir katanya quartee life crisis, mental health padahal lebih prefer ke manja, banyak labilnya. Akhirnya gampang bosen. Hadeehhh akhirnya ketemu 1 kesimpulan "SEMUA AKAN ELON PADA WAKTUNYA"
Kalau lu nyaman sama satu bidang, komitmennya ditambah. Mau gk kamu menyisihkan sebagian freetimemu demi mempertajam skill di bidang itu. Karena kerja itu nggak sebentar, kerja itu bakalan mengisi 1/3 dari kehidupanmu(asumsi kerja sehari 8 jam).
Dalam surat Al Baqarah ayat 216 disebutkan, "Diwajibkan atasmu berperang, padahal itu kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui."
Gua seorang programmer gua tekunin bidang ini mulai 2017 dri awal gua kuliah sampai gua lulus skrng di umur 24 tahun , gua sama sekali belum terjun ke dunia kerja secara langsung, gua kerja cuman freelance” aja dri kuliah sampai skrng , gua pngn bngt kerja di perushaan dengan bidang gua skrng , tapi gua kurang peracay diri akan kemampuaj gua, gua sering ragu apa gua bisa ya kerja jdi programmer di perusahaan dll keraguan itulah yang menimbulkan gua menjadi betah di zona nyaman gua , ada saran gak sih buat gua , gua pengen bngt keluar dri zona ini , tapi gua takut akan menjadi orng gk berguna di bidang gua yang udh selama ini gua tekunin
Klo kmu udah tekunin slama itu dan gaberani terjun di perusahaan. Saya pikir kamu sedang mengalami kebodohan karena tidak percaya diri pada lingkar kuasamu
@@cerita49 ya yang anda bilang itu benar , saya masih tidak percaya diri akan kemampuan saya , saya hanya ngambil jalan pintas hanya menjadi freelance dalam bidang saya , tapi hati saya ingin melakukan nya di perusahaan , dan saya mash belum punya kepercayaan itu dalam kemampuan saya , saya sedang bimbang akan kemampuan saya ini apakah saya harus di jalur freelance atau saya harus mencoba melangkah dri lingkaran ini
Bener banget bang, gua sebenernya udah sadar sama hal ini dari dulu. Tapi sampe sekarang yang jadi kendala buat gua survive adalah mental gua yang belum siap.
Belum sempet jadi spesialis udah keburu dirotasi/mutasi ke unit kerja lain, dr network, aplikasi , sysadmin, property manajemen,renovasi, finance , budgeting, berasa capek belajar tapi ilmunya cuman sampai kulit aja
Bener bangettt.. dr kecil aku suka d entertaint.. tp kenyataan nya saat jadi penyanyi cafe dan masuk dunia keartisan indo, kyanya ga masuk sama hati nurani, makin d fokusin makin terjerumus sm hedonisme (meski gak semua ya) dan akhrnya lbh nyaman jd pebisnis baju muslim dan kerja biasa aja 😅😅
Sekolah aja dulu, mumpung diberi kesempatan. Sambil sekolah bisa nyambi kerja, menekuni hobi, atau belajar hal baru. Yang penting pintar bagi waktu, banyak doa dan perbanyak ibadahnya.
yang dikatakan expert itu klo udah menguasai 10000 jam terbang, ada banyak banget bidang dalam perkerjaan dan gak mungkin semua lu jadi expert. seorang generalist tidak menguasai semua secara mendalam, yang paling tepat, ya lu dalemin 1 bidang jadi spesialist sampai expert, baru sekalian lu belajar hal lain buat connect the dots, seorang GM pun demikian, pasti naik dari 1 divisi staff dan punya spesialisasinya, namun dituntut buat jadi generalist, makanya diberikan pelatihan generalist, tapi tetep dia punya 1 bidang spesialist, gak make sense kita menguasai semua bidang dan jadi expert, karna butuh pengetahuan yang dalam dan detail + Jam terbang secara praktek,,,
saya punya bakat beladiri karate dan saya berpotensi jadi atlet mixed martial art namun karena saya gagal lulus naik sabuk hitam saya kubur mimpi itu sekarang saya berakhir jadi tukang koran dan kuliah juga di universitas islam al manar,jakarta saya jurusan hukum islam kira2 kalau saya sukses jadi karateka sabuk hitam dan jadi atlet mma(mixed martial art) profesional apa saya harus pindah ke amerika atau stay di indonesia soalnya kata orang tua dan pelatih karate saya beliau sarankan saya untuk pindah ke amerika serikat dan latihan disana katanya disana industri mma lebih maju sedangkan di indonesia industri mma belum maju dan baru seumur jagung tolong pencerahan nya karena untuk pindah kesana harus ada skill bhs inggris dan saya ngomong inggris nya belum lancar tolong pencerahannya
@@willhamakbar9979 rata rata temen temen saya gak ada yg bisa bhs inggris giliran nulis status instagram aja malah sok inggris ketahuan pasti copy paste dari google translate.
kalau dulu jadi specialist karena jarang ada yang bisa skill itu, kalau sekarang informasi dan jumlah manusia milyaran ga mungkin jadi spesial lagi, yang ada kompetisi
❤️👍🙏
Prespektif yang sangat betul
Sikut-sikutan ama kanan kiri
Umur gw 40 tahun, selalu bekerja (kini berkarya) di satu bidang yang sama sejak dulu, adapun skill2 lainnya adalah penunjang sebagai bagian dari proses bisnis yang ada (contoh: manajemen, marketing, finance). Kalau merasa mau develop other skills, carilah sedekat mungkin dengan yang ada sekarang dan punya nilai aktual yang tinggi.
Numpang sharing
Saya kebetulan seorang praktisi kesehatan, tp punya cukup knowledge dan skill yg gak ada kaitannya dgn kerjaan mulai dari otomotif, fotografi, basic pertukangan, musik, pelihara ikan, gadget, desain interior, olahraga, sampai masak 😂😂. Semuanya belajar otodidak.
Sebenarnya semua berawal dari pengen hemat, memotong biaya jasa ketika butuh sesuatu alias kerjain sendiri wkwk.. Alhasil harus belajar dulu sambil learning by doing.
jadinya saya punya banyak skill yg bisa sy kuasai walaupun sekarang hanya sebatas hobi tp at least kalau diajak ngobrol ama orang nyambungnya gampang wkwk
Sekarang lg memperdalam ilmu tentang AI, ekonomi, bisnis, dan investasi.
Ini salah satu hal yg gw bersyukur banget dikasih sama Tuhan
Semangat buat teman2 yang pengen jadi expert generalis
Wah sama bang. Dan bagusnya bisa mendapatkan penghasilan lebih, jadi gaji gue dari pekerjaan utama bisa ditabung semua.
Itu bukan skill tapi pengetahuan abangku
@@kaosterbalik8502skill itu lebih ke bakat ya?
@@kaosterbalik8502bener nih
Ortu jg selalu ngotot kami anak-anaknya jgn fokus sama satu hal, pandai di satu bidang, bidang lain harus di coba. Karena yah gitu, pekerjaan ayah macet di satu bidang dia coba alihkan ke skil lain yang dia bisa, yap, dia sukses di pekerjaan ini. Punya banyak kepandaian itu gak bakalan bikin rugi malah bisa jadi rencana cadangan buat nyambung kehidupan
Pada akhirnya tetap iklan bootcamp yang dimana bootcamp mengajarkan spesialisasi satu keilmuan doang
Gw lurusin ya, yg dimaksud dengan fokus satu bidang itu bukan berarti kita ga paham sama sekali dgn bidang yang lain. Tentu saja kalo kita hidup bersosial, kita akan beririsan dengan profesi lain. Misalnya gw data scientist, kemudian ingin deteksi diabetes pada pasien, nah gw harus konsultasi pada SME (Subject Matter Expert) yaitu orang yang menguasai bidang tsb, ya kurang lebih dokter lah. Gw harus paham karakteristik dari pasien yang kena diabetes dan yang engga.
Cuma itu kan insidental. Artinya kita bisa belajar saat ada kasusnya. Bukan malah belajar data science sekaligus kedokteran dalam satu waktu. Itu yang harus dipahami.
Kenapa kita harus fokus dalam satu bidang dan menjadi expert di bidang tsb? Karena semakin dalam kita memahami, semakin tinggi value kita dan semakin mahal diri kita. Seorang generalist yang katanya menguasai dasar-dasar berbagai ilmu, apakah banyak yang mencarinya di lowongan kerja? Atau lebih banyak yang dicari adalah para spesialis dalam bidang tertentu?
Dan juga, ada yang bilang kalo fokus pada satu bidang nanti ilmunya udah usang, ga bisa dipake lagi. Ya tergantung bidang apa yang digeluti. Lagi pula, informasi saat ini udah bisa ditransfer dengan sangat cepat, masa ga baca sama sekali apa yang lg update di keilmuan dia? Berarti ada yang salah dgn orangnya, bukan pada bidang keilmuannya.
Hidup itu harus realistis, liat kenyataan. Kalo miskin ya miskin, kalo bodoh ya bodoh, kalo nyadar ga pinter2 amat, ya sadari itu. Biar apa? Biar kita tau posisi kita ada di mana. Biar kita tau apa yang harus kita lakukan setelahnya. Dokter yang salah diagnosis pasiennya, ngasih resep yang salah akhirnya pasien tsb bisa meninggal. Lu, yang salah diagnosis diri, ga sadar diri, salah ngasih obat ke diri lu, akhirnya lu cuma bisa bikin hidup lu jadi kacau karena ga jelas arahnya mau kemana, bahkan bikin diri lu mati sebelum waktunya. Banyak yang kaya gini? Banyak. Kenapa? Karena bias. Bias kehidupan menutupi diri yang miskin dengan pura-pura kaya. Bias kecerdasan, menutupi diri yang bodoh dengan pura-pura cerdas. Ia menolak keadaan dirinya yang bertolak belakang.
Akibatnya..... sampai kapan pun hidupnya ga bakal berubah. Karena ia merasa dirinya selalu “sehat” dan tak pernah salah.
Oh iya “Elon musk dia ga expert dalam satu bidang bisa kok sukses”
Masih aja ada orang yang kurang baca kek gitu. Dia mau ngapa2in juga enak keluarganya banyak duit. Mau eksplorasi apapun bisa.
Bill gates itu sistem operasinya bisa dipake banyak komputer atas jasa ibunya.
Jangan suka menghilangkan faktor privilege. Ga baik. Karena justru itu yg jadi penentu masa depan seseorang.
Well said
"master on your own, not master everything" - Albert Einstein
Setuju
Terimakasih bang
benar, bergantung pada sesuatu apa yang kita tuju dan apa yang menjadi keinginan kita, pastinya sebelum menuju kesana selalu disertai pertimbangan, pada akhirnya bergantung pada irisan antara realita dan sudut pandang kita, bisa jadi mereka idealis tapi mereka juga realistis dan akhirnya menjadi hasil yang mendekati sempurna
Berdagang dan bertani jadi solusi senjata mutakhir bisnis diera digitalisasi yang banyak di gunakan untuk kebutuhan konsumtif dan pasar , karena menguasai dunia Webber desain dll terasa kurang cukup saja karena target konsumtif masyarakat lebih apa yg mereka butuhkan ketimbang hal-hal lain, dan kehampaan yang biasa nya menghantui rasa jiwa antara berhasil dan gagal atau keluar dari zona nyaman.
Udah 6 bulan konsisten nonton 1 persen dan Alhamdulilah sedikit demi sedikit mulai merasakan perubahan ke diri sendiri ,mulai jadi diri lebih produktif dan banyak hal" lain lagi yang tentunya sangat berkesan diri saya pribadi , disisi lain saya selalu membayangkan kedepannya saya menjadi salah satu dari sekian banyak orang yang berubah untuk menjadi lebih baik demi keluarga & masa depan
Teruslah berkembang 1% ✊
Wah ... Ad yg bilang generalis g bagus karena cuma JD biasa aj, ad yg bilang spesialis g terlalu bagus. JD mesti gmn dong 😮, klo jawaban ny bergantung kondisi, pilihan, kenyamanan dan kecocokan. Basi . Semuanya harus sepakat dulu ke satu kesimpulan yg Ter uji . JD bukan asumsi .
Kerja keras bukan satu2nya penentu kesuksesan ada faktor yang gak bisa dikendalikan atau diluar usaha kita yakni keberuntungan
Mau jadi expert generalis, yang paling utama adalah harus punya MINAT untuk BELAJAR hal apapun, dan merasa tertantang utk solve the problem sendiri.
Kita bisa saja memahami banyak bidang, tapi tak bisa fokus semua, menurut saya maks 2 bidang kita yg boleh fokus maksimal.
Sisanya, kita wajib punya pemahaman dan pengetahuannya walaupun tidak perlu kita yg terjun sendiei
Yup setuju, harus munculin dulu niat dan kesukaan akan belajar hal baru.. Saya kebetulan seorang praktisi kesehatan, tp punya banyak hobi yg gak ada kaitannya dgn kerjaan mulai dari otomotif, fotografi, basic pertukangan, musik, pelihara ikan, gadget, desain interior, olahraga, sampai masak. Semuanya belajar otodidak, jadinya saya punya banyak skill yg bisa sy kuasai walaupun sekarang hanya sebatas hobi tp at least kalau diajak ngobrol ama orang nyambungnya gampang wkwk.. Sekarang lg memperdalam ilmu tentang AI, ekonomi, dan investasi.
Semangat buat teman2 yang pengen jadi expert generalis
@@aprizal17 mirip kita bro. Saya fokus di bidang komputer, smartphone dan gaming, masih lumayan berkaitan dan sy punya passion di situ sudah 20an tahun lalu.
Tapi sy punya minat belajar apapun itu, selain bermain musik, memasak, bisa jadi tukang kayu sendiri, aquascape, desain rumah, reparasi sepeda, pasang pipa, instalasi listrik, dlsbnya.
Oleh karena itu, Desain di toko sy, pemasangan rak, air curtain, perkakas, instalasi listriknya dll semua sy kerjakan sendiri 🤣. Utk digital marketing jg, desain website, banner, foto produk dll kita belajar dan kerjakan jg sendiri.
Dulu di musik sudah mendapatkan penghasilan juga, tapi sulit bagi waktu utk fokus latihan musik dan usaha konvensional, dan melihat bidang musik kurang bisa menghasilkan jg jadinya sy tinggalkan.
Untuk menjalani kehidupan sehari hari gw pilih jadi generalis.
Untuk melayani orang orang/ kerja cari duit gw pilih jadi spesialis.
nahh masukkkk betul bree gua setuju sih sama ini
respon yang logis sekali. Hidup tu harus seimbang.
Real bgt.. Gw stuju.
enak kalau punya banyak skill, bisa saling dikaitkan tiap tiap skill yang dipunya, jadi banyak sekali ide baru
Jadilah SPESIALIS untuk menutupi kekurangan anda
Bayar orang buat nutupin kekurangan 😂
Dari SMA sampe skrg aku selalu berpikiran, harus bisa banyak hal meskipun tidak sampai mendalaminya dan harus bisa dan paham dalam 1 hal 🙂
Orang2 jaman dulu itu punya multi skill, misalnya Para prajurit keraton2 selain sebagai prajurit mereka juga ada yg petani,pedagang,guru ngaji,peternak.Misalnya Ulama yg bernama Ibnu Taimiyah beliau Ulama,Dokter,Dosen,penulis,Jenderal Perang,pedagang kaya Raya.
sama bang, kalau prinsip sy sih "kita akan dihargai orang bila kita mempunyai skill/kemampuan yang bisa ditonjolkan", makanya sy slalu berusaha untuk ngepush apapun yang menurut sy bisa dijadikan ilmu atau skill
@@kokohadi1163sumpah betul sekali. Melihat flashback bokap gua lahir 39. Bokap gua guru, petani, kebun, bisnis dll. Dari sini gua belajar kita harus fleksibel
Jujur, skrng udh kurang suka ama 1% yang sekarang. Menurut gw performa yang dulu jauh lebih baik, karena mungkin tergolong lebih fresh. Tapi, 1 hal yang gw rasakan adalah dulu 1 persen sering ngasih tips/pengetahuan yang praktikal. Jadi, bisa langsung dipraktekkan. Nah kalo yang sekarang, lebih ke arah insight yang bikin kita mikir. Meskipun yaa gw tetep nontonin sih buat nambah pengetahuan. Tapi, gw lebih suka performa yang dulu. Makasi 1 persen udah bikin konten bermanfaat gini ya.
Lebih tepatnya adalah.. pilih 1 profesi yang menurut kalian sesuai dengan passion kalian tapi harus di iringi dengan upgrade skill2 pendukung karna zaman sekarang perkembangan nya cepat.
Kalau ketinggalan dan akan tergeser oleh orang lain yang memiliki profesi yang sama
Ya.. ujung2 nya kita dituntut fokus untuk mengembangkan dan jadi expert di profesi yang kita pilih
Lionel Messi bisa sukses karena dia fokus dan rajin mengembangkan skill2 nya, dia bisa terkenal.. karna berada di tempat yang tepat, negara juara dunia sepak bola..
jelas beda dengan di indonesia.. perlu usaha lebih untuk bisa seperti messi, dari sponsorship, biaya, dll
noh si robot dari norway kesian timnasnya gk lolos" world cup, terakhir aja taun 1998😅
Selalu ada stigma dari orang lain bahwa hidup itu harus dijalan aja, terkadang yang kita jalani belum tentu pas buat kita 😢
Kalo aku baca-baca sih, bidang yang kayak nuntut kita jadi expert generalist sih UI/UX salah satunya. Disitu kadang kita dituntut jadi kang IT, seniman, kang bisnis, kadang juga psikolog
Gua ngegambar, gua jualan, gua upload UA-cam, gua main crypto, gua belajar ngoding, gua belajar management, gua belajar politik, gua belajar hukum, pada dasarnya gua emng bukan tipe orang yang bisa fokus sama satu hal, pas gua coba fokus buat ngoding doang, is very very boring Cok, malah bikin gua stuck dan kaga ada semangat samsek
Yg masih umur 20 coba bnyk hal jgn cuman satu. Nnti msuk umur 30 baru kita putuskan mau fokus di satu bidang apa.
AAAH, THANK YOU FOR THIS VIDEO, SATU PERSEN'S TEAM! I've been frequently asking myself about my own decision to pursue my career switch journey, and thanks to this video, I know, even a little (but it does boost my confidence a lot), that I am on the right path!
You guys just really need to know that your videos have had such an impact on so many people. Keep going!!!
👍👍👍
Bener banget min. Berangkat dari pengalaman pribadi gw ya min. Gw udah kerja 1 tahun bareng atasan2 gw yang dulunya ahli banget di bidang pemasaran. Sekarang mereka lagi mencoba merintis usaha lokal skala menengah. Emang sih mereka pinter dalam bidang pemsarannnya, tapi, dibagian lainnya bener2 kacau. Ngatur SDM ga bisa, ngatur keuangan ga transparan, ngatur sosmed ga konsisten. Gw jadi bertanya-tanya kok begini? Ternyata orang yang speialis belum tentu bisa bekerja secara generalis.
Gw sebagai orang miskin ga berdaya cuman bisa memendam marah dan kebingungan dengan fenomena ini. Tapi, alhamdulillah Allah selamatkan gw dengan berfikir lebih rasional belajar untuk melihat segala sesuatu lebih baik.
Kuncinya tu kita mau ga belajar ilmu baru, mau gaul, dan terutama mau ga mengayomi yang lebih muda. Ini ga cuman berlaku buat orang kaya aja, tapi buat nanti kita2 kalo udah tua. Bergaul, ramah dan banyak bisa di hari tua nanti akan menjadikan hidup lebih bahagia.
Mungkin bang Mereka terlalu sibuk upgrade spesialisasi mereka tanpa peduli bidang lain udah nyaman dengan bidang tersebut jadi malas belajar bidang lain mungkin.
@@KAMERAD_DPRK nah iya, orang kalo udah dasarnya males dan nyaman keluar dari zona nyaman yo wesssss.
Alhamdulillah selain sebagai penjual rujak saya juga pembuat arrow/anak panah,& hobi bertani juga.
Mantappp expert generalist. Mungkin istilah lain nya disebut M-shape. Kalau menurut gue, selain menjadi expert generalist, terjun ke bidang yg masih menjadi blue ocean adalah salah satu cara yg ampuh di dunia yg serba bersaing.
terutama bidang teknologi, pesat dan gak akan ada habisnya.
@@BERANIBERKARIR benerr bangett, sepakat dg hal itu. 🤝
Anjay ini konten yg gw cari2... Sering bgt dibilangin orang multitalent tapi selalu mikir dlm hati "coba kalo dr kecil salah satu aja difokusin" coba kalo ini coba kalo itu haduh sampe pusing..
Akhirnya nonton video ini jadi tercerahkan & tambah semangat 😀
Kita sama bro
Untuk mendapatkan apa yang bisa buat kita sukses kadang orang merasa hal apapun itu yang jelas bisa mandiri secara finansial udah bersyukur banget jadi kalau sudah mendapatkan satu titik so pasti bisa mencari hal lain lagi
Terima kasih Ka Evan, Satu persen kereeen, sangat membantu dan bermanfaat. Semoga semakin berkembang
Saya anak lulusan s1 ilmu hukum, kerja di perusahaan Pertamina sebagai kepala produksi yg sehari harinya menangani mesin padahal minat bakat saya ad di olahraga dan seni. Hidup memang selucu itu sih... 😅
info loker bang
@@adnanjodyrunaldi2261 loker jalur UA-cam belum ad bro. Asah diri sendiri dulu.. yakin saya kita semua akan menemukan jalan yg sesuai... ☕
Sebenernya semua orang itu tetep bakal Bosen dengan satu Hal .apalagi dia udah expert..pasti haus mau belajar skill yang lain.
Gokiiiilll gilaaa editannyaa pake Ai jdi makin real real bangettt❤❤❤❤❤
Belajar tentang generalis dan spesialis itu bukan cuman buat orang KAYA aja. Tapi, buat bekal kita di hari TUA nanti. Hidup tu harus dilihat secara seimbang. Ada banyak bidang2 spesialis yang sangat memerlukan soft skill yang baik. Kayak psikolog ga ujug ngasih teori psikologi ke pasien kan. Bisa jadi psikolog masuk dulu ke obrolan pasien, misal pasien suka mancing, ya psikolog nanya2 dulu seputar mancing. Itu kan perlu pengalaman dan belajar dari ilmu baru.
Ya, tergantung juga jadi psikolog atau ilmuwan psikologi... Nantinya akan fokus ke klien, atau ke penelitian
Gua programer udah dari 2020, sekarang gua lagi ditahap non produktif, kehilangan motivasi dan berasa nggak ada perkembangan, ingin ngelakuin hal baru diluar programing tapi berasa bakal ngabisin waktu lagi
setuju tiap manusia bisa berubah tapi kadang ada manusia yang nyebelin yang gabisa nerima perubahan dari orang lain
Seperti kata bruce lee.
Lebih baik melatih 1 tendangan daripada 1000 tendangan....
Tapi ingat kalo lu nyerang musuh pake 1 tendangan doang, musuh bakal tahu gerakan lu dan bisa aja dia menghindar 🗿
MUSUH NYA KALO NYONTEK GIMANA BANG 🤣
umur gue 25, sales & business dev. udh kerja jd sales kurleb 7 taun. cross industry, dr stainless, tambang sampe ke tekstil skrg. gue mendukung menjadi generalis, coz kita diajak ngobrol org semua hal itu nyambung. karna kalo spesialis, fokus ke 1 titik aja itu menurut gue akan sangat merugikan
Minta sarannya kak, saya tipikal generalis. Namun saya sulit sekali untuk me-level up skill-skill saya, memang sihh gampang buat mempelajari hal baru, tapi saya bener-bener harus ekstra buat mencapai advanced level nya. Minta sarannya kak, makasihh
@@shizuennhassell generalis kan ga expert dalam satu bidang. tau banyak, tp ga jago2 banget.
kalo mau sampe advanced, ya seluruh hidup harus dicurahkan ke 1 bidang dong
Makasih bang, gw makin percaya aja gw bakal sukses
kLo saya bukan specialist bukan juga generalis. Saya belajar tak pernah sampai expert, saya belajar hanya sekedar tahu tapi tahupun tak awet. Karena ingatanku tak kuat. Sudah sejak kecil seperti itu. Kalo seperti itu gmn mas atau bro, siapa tahu kita seumuran. Kalo selama yg saya lihat sebenernya semuanya ujung-ujungnya ke bakat. Misalkan setinggi apapun pendidikan kita klo tak berbakat, kita tetep akan kalah. Bahkan bisa kalah sama yg mungkin sekolahnya gk setinggi kita. Karena dia berbakat. Seorang generalis itupun bukannya dia tidak specialist. Diapun specialist, bisa dia specialist leadership, multi skill specialist, social specialist. Atau klo bahasa filosofinya general specialist. Atau dalam sudut pandang yg lebih mudah difahami, seorang generalis adalah seorang specialist sbg leadership atau seorang pemimpin natural, seorang yg berbakat sbg pemimpin. Memang sih hal hal yg tdk di alami tidak tahu rasanya. Mungkin mudah bgi seorang yg punya bakat memimpin menjadi generalis. Mempelajari banyak hal juga bukan hl yg mudah dan tidak berarti menyenangkan. Beberapa orang merasa energinya terkuras, pikiran tidak bisa fres bila semakin banyak orang di sekitar dia. Entah apakah itu normal atau sebuah penyakit. Bila itu penyakit adakah solusinya
Akhirnya ada pertanyaan yg relate, merasa diri udah berusaha belajar banyak hal tapi sekedar tau, taunya pun gk awet oleh ingatan kurang kuat dan sering ke alihkan dengan minat baru lagi ...
Makasih bwng, berkat channel ini pengetahuan dan mindset gua bertambah.
Terkadang dilematis, motivator sebelah mengatakan "fokus dalam satu bidang dan menjadi master di bidang tersebut". Which way is right?
get passion
Jaman sekarang bukan specialist atau generalist lagi, sekarang jamannya T-Shaped person, apalagi bisa jadi M-Shaped, karena sekedar generalist bakal kurang, skill banyak tapi level yang dipunya cuma bagian atas dari gunung es doang, akhirnya perannya mudah digantikan oleh orang lain atau teknologi baru, cuma jadi spesialist di satu bidang juga beresiko, suatu saat industri yang digeluti lagi lesu, ya susah juga hidupnya.
Paling aman jadi specialist di satu bidang, dan open to learn ke bidang lain.
I love Papua, begitu indah dengan segala keunikannya,
Salam dari Sulawesi
Bang menurut lu mending diem di zona nyaman meskipun zona nyaman itu baik atau keluar dari zona nyaman itu
Saranin sih keluar dari zona nyaman kenapa? Saat kita keluar dari zona nyaman Berperkembangan biasanya Lebih Cepat tapi kalo zona nyaman alias santai santai
Susah buat bertanggung jawab menurut opini ku
Kalo salah bisa di koreksi ya akupun masih belajar Belajar
Kalau menurut aku, diksi nya bukan keluar zona nyaman kak. Mungkin, memperluas zona nyaman. Kita capek-capek mencari zona nyaman, tidak musti zona nyaman tersebut kita lepas karena ada nilai perjuangan untuk mendapatkannya. Jadi, zona nyamannya dipertahanin tetapi perluas lagi zona nyaman kita ke ruang lingkup zona tidak aman.
Realita gak Mandang lu ada atau tidak di zona nyaman,ini cuma masalah pilihan dengan beragam konsekwensinya.
Gw sih stay ya
Saya ini salah satu orang yang bahkan belum berjuang keras untuk masuk--ke apa yang kalian sebut--zona nyaman, ngomong2.
Skill apa yang tepat untuk orang yang tidak suka hal-hal yang monoton? / Orang yang tidak mudah bosan?.
Pada dasarnya setiap orang itu mudah bosan. Bahkan sekelas ronaldo atau messi aja tiap hari main bola bosen juga. Banyak orang yang gagal bukan karna tidak berhasil tapi ya kebanyakan karna TIDAK KONSISTEN atau mudah bosan
mantap bang , karena skill2 lain bisa dipelajari
kalo gue boleh simpulin, fokus satu dulu sampe jadi expert, lalu nyambi coba hal lain.
Bg coba bikin konten bahas tentang jaman sekarang org" knpa suka butuh pembuktian ke org lain
kalau menurutku temukanlah dulu passionmu dimana kalau masih kecil bolehlah nyoba nyoba dulu banyak bidang terus kalau udah ketemu passionmu kejar itu aku sih tetep percaya orang yang ahli dalam 1 2 bidang itu lebih spesial aku contohin kaya penyanyi bagiku penyanyi yang bisa nyanyi banyak tapi menurutku yang bener bener berjiwa artist itu sedikit contoh artis korea G-Dragon itu jiwa seninya tinggi dia gak seperti idol kpop kebanyakan dan memang terlihat ahli bidangnya kok auranya beda, taylor swift penyanyi yg menurutku juga jiwa artistiknya tinggi beda juga auranya sama penyanyi-penyanyi pop hollywood kebanyakan
Sekarang sudah berhenti belajar skill sesuai hobi. Saya belajar skill sesuai peluang cuan.
Realistis aja mah jalanin hidup, gak semua harus sesuai keinginan.
Kontenya selalu kenah sama kehidupan gue 😮😮
Saya fokus nganggur dari dulu.. Alhamdulillah skrg saya jadi pengangguran yg sukses..
Saya bisa dibilang amateur generalist, karena saat ini saya kuliah di jurusan hukum dan berhasil mencapai nilai yang bagus, saya juga bisa desain dan gambar animasi, selain itu saya juga sekarang kerja sebagai head cook atau chef di restoran, saya juga jago fisika dan matematika dan saya bisa coding front end, sebelumnya saya bahkan punya bisnis kecil kecilan yang saya tinggalkan karena pindah mau ngerantau, dan saya kadang nulis cerita di whattpad. bisa dibilang saya generalist banget bahkan saya polyglot juga
you have a lot of skills, cool. do you want to build a business with me?
@@dailyubai what kind of business do you want to build? i'm very good at fnb business give me your contact so i will dm you to talk about it
Seperti kata pak Robert kan, semakin terspesialisasi akan semakin sulit..., (lupa lanjutannya) 😅
👍👍👍👍
ketika lu expert generalis disarankan jadi enterpreneur saja...tapi bakal sikut2 ama ras 50% OKB OKL kuncinya expert generalis..trus jangan mencontoh expert generalis dri orang beruntung yg di sebutkan krn katrolan n trik nya kenceng..tp cari di sekeliling lu aja
Kalo smua digital siapa yg jadi nelayan, mandor utk bangun bangunan, engineering, dokter. Jadi kuncinya semua ingin instan ygy ..
gw 23 dan lagi semester akhir blum lulus blum punya penghasilan nyari² part time job susah bgt makin² gw ngerasa gk aman & gk pede tapi gw gk berenti berharap bahwa hard times ini pasty berakir dan gw bkln bahagia dan berpenghasilan ✨ ASAP
AMIN
Kita sama bg
Smangat buat hidup bg
Kalo untuk di dunia swasta sihh inii wajib kita terapkan yaa, tapi bagaimana dengan dunia kerja yang menuntut kita untuk lebih kaku dan ikut aturan institusi, what should we do?
for example, PNS🤣
Naikkan gaji editornya plis 😂
Kalo gaada spelialis nasib dokter yang kuliah 10 tahun+ itu gimana ?? Malah kalo LO serius ngembangin karir ga gampang terpengaruh, fokus, konsisten, smart and hard work harusnya cukup. Kenyataanya gen Z yg maunya instan aja keliatan hasilnya inspirasi jatuhnya FOMO terus kluar deh jargon spesialnya "jack of all trade, MASTER of NONE"
Akhirnya masalah diatas nyambung ke problematik anak GEN JET / millenskuy saat ini. Salah karir katanya quartee life crisis, mental health padahal lebih prefer ke manja, banyak labilnya. Akhirnya gampang bosen. Hadeehhh akhirnya ketemu 1 kesimpulan
"SEMUA AKAN ELON PADA WAKTUNYA"
Ayokk bisaa ayooookk
semangat.. semangat... semangat....
ketika kita kalah dalam bidang yang kita sukai apakah itu termasuk fashion kita bang?,tapi kita unggul dari bidang yang kita tidak sukai..
Klo lo nyaman di suatu bidang, pertahanin aja meskipun gk unggul skrg.. bisa nanti unggul mah
Kalau lu nyaman sama satu bidang, komitmennya ditambah. Mau gk kamu menyisihkan sebagian freetimemu demi mempertajam skill di bidang itu. Karena kerja itu nggak sebentar, kerja itu bakalan mengisi 1/3 dari kehidupanmu(asumsi kerja sehari 8 jam).
Dalam surat Al Baqarah ayat 216 disebutkan,
"Diwajibkan atasmu berperang, padahal itu kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui."
Gua seorang programmer gua tekunin bidang ini mulai 2017 dri awal gua kuliah sampai gua lulus skrng di umur 24 tahun , gua sama sekali belum terjun ke dunia kerja secara langsung, gua kerja cuman freelance” aja dri kuliah sampai skrng , gua pngn bngt kerja di perushaan dengan bidang gua skrng , tapi gua kurang peracay diri akan kemampuaj gua, gua sering ragu apa gua bisa ya kerja jdi programmer di perusahaan dll keraguan itulah yang menimbulkan gua menjadi betah di zona nyaman gua , ada saran gak sih buat gua , gua pengen bngt keluar dri zona ini , tapi gua takut akan menjadi orng gk berguna di bidang gua yang udh selama ini gua tekunin
Saya jugga programers bag, pas lihat komen kamu ko saya jadi takut🥲.
Klo kmu udah tekunin slama itu dan gaberani terjun di perusahaan. Saya pikir kamu sedang mengalami kebodohan karena tidak percaya diri pada lingkar kuasamu
@@cerita49 ya yang anda bilang itu benar , saya masih tidak percaya diri akan kemampuan saya , saya hanya ngambil jalan pintas hanya menjadi freelance dalam bidang saya , tapi hati saya ingin melakukan nya di perusahaan , dan saya mash belum punya kepercayaan itu dalam kemampuan saya , saya sedang bimbang akan kemampuan saya ini apakah saya harus di jalur freelance atau saya harus mencoba melangkah dri lingkaran ini
7:07 ada essaynya 🤣
Gw suka episode kelas kehidupan mantappp
Bener banget bang, gua sebenernya udah sadar sama hal ini dari dulu. Tapi sampe sekarang yang jadi kendala buat gua survive adalah mental gua yang belum siap.
lebih penting bisa adaptasi dari pada jadi spesialis
Keren konten lo bang, auto subscribe salam dari papua
Semua hanya sebatas pendapat, bukan pesimis.namun hidup tidak segampang prakteknya
Sepakat.. Nah ini yg kucari. Biasa org nyaranin fokus pd 1 hal mulu
Faktor eksternal anak Indonesia minat sepakbola
SSB sekolah sepakbola Indonesia dianggap dibawah standar menurut Shin Tae Yong dan pak Indra Syafri
wow im early, 13 detik baru diupload
Umur 47, telat gak bang buat belajar skillset baru karena kebutuhan perusahaan tempat gw kerja gak mengakomodir orang2 yang mau jadi spesializ
Bang lebih baik gaji kecil tapi orang bener apa gaji besar rawan etik kurang benar
Palangkaraya hadir
Belum sempet jadi spesialis udah keburu dirotasi/mutasi ke unit kerja lain, dr network, aplikasi , sysadmin, property manajemen,renovasi, finance , budgeting, berasa capek belajar tapi ilmunya cuman sampai kulit aja
jaman terus berubah, dan kebutuhan mengikutinya
kak, sedih banget mau join purwadika domisili papua tidak tersedia:)
tolong kasih aku ilmu bermanfaat seperti ini bang
Bener bangettt.. dr kecil aku suka d entertaint.. tp kenyataan nya saat jadi penyanyi cafe dan masuk dunia keartisan indo, kyanya ga masuk sama hati nurani, makin d fokusin makin terjerumus sm hedonisme (meski gak semua ya) dan akhrnya lbh nyaman jd pebisnis baju muslim dan kerja biasa aja 😅😅
Menjadi spesialis lebih penting asal mau tabah sama pilihannya karena jadi generalis itu Wasting time.
Gw pengen nya jadi Freelancer tapi orang tua gw saranin buat gw masuk STAN... Gimana ya bang? Masih buntu mikirin nya ....
Sekolah aja dulu, mumpung diberi kesempatan. Sambil sekolah bisa nyambi kerja, menekuni hobi, atau belajar hal baru. Yang penting pintar bagi waktu, banyak doa dan perbanyak ibadahnya.
9 menit dayum
Kalo kata dosenku harus banyak tau dari yang banyak..
Mantep bang.. 👍
cara daftar beasiswanya gimana bang? ada video tutorial kah?
yang dikatakan expert itu klo udah menguasai 10000 jam terbang, ada banyak banget bidang dalam perkerjaan dan gak mungkin semua lu jadi expert.
seorang generalist tidak menguasai semua secara mendalam, yang paling tepat, ya lu dalemin 1 bidang jadi spesialist sampai expert, baru sekalian lu belajar hal lain buat connect the dots, seorang GM pun demikian, pasti naik dari 1 divisi staff dan punya spesialisasinya, namun dituntut buat jadi generalist, makanya diberikan pelatihan generalist, tapi tetep dia punya 1 bidang spesialist, gak make sense kita menguasai semua bidang dan jadi expert, karna butuh pengetahuan yang dalam dan detail + Jam terbang secara praktek,,,
saya punya bakat beladiri karate dan saya berpotensi jadi atlet mixed martial art namun karena saya gagal lulus naik sabuk hitam saya kubur mimpi itu sekarang saya berakhir jadi tukang koran dan kuliah juga di universitas islam al manar,jakarta saya jurusan hukum islam kira2 kalau saya sukses jadi karateka sabuk hitam dan jadi atlet mma(mixed martial art) profesional apa saya harus pindah ke amerika atau stay di indonesia soalnya kata orang tua dan pelatih karate saya beliau sarankan saya untuk pindah ke amerika serikat dan latihan disana katanya disana industri mma lebih maju sedangkan di indonesia industri mma belum maju dan baru seumur jagung tolong pencerahan nya karena untuk pindah kesana harus ada skill bhs inggris dan saya ngomong inggris nya belum lancar tolong pencerahannya
Belajar ngomong bahasa Inggris Ama temen bro, saya juga gitu
@@willhamakbar9979 rata rata temen temen saya gak ada yg bisa bhs inggris giliran nulis status instagram aja malah sok inggris ketahuan pasti copy paste dari google translate.
Searching di google atau UA-cam cara² mudah bisa jago bahasa Inggris.
setiap setelah nonton satu persen tbtb roh produktif memasuki jiwaku
mantap bang , editan vidio pertamanya persis komik marvel
Punya 1 keahlian aja itu bagus, punya keahlian di banyak hal lebih bagus lagi.
Yang penting jangan jadi 'jack of all trade, master of nothing'
sudah telat diusia yang senja mau belajar hal lain yang baru.. :D
Kisah Kang ayam goreng gimana tuh?
@@movingtarget2977 iYa ya..dah umur 70an ya baru sukses..:D perbandingannya 1 : ribuan/jutaan orang mungkin om..heheheee
@@rudiakhirudin3892 yg jelas gengsi buang baper jangan
pertanyaannya apa jawabanya apa,
pertanyaanya kenapa jawabnya juga kenapa,
. kocak gk sihhh.. hehe
Makasih bangg
Kok jadi banyakan iklannya bg? 😂
Nggak bisa full beasiswa ya
Pengen banget kerja remoteeeeeee
Early nih,sehat selalu semuanya 😁
Trmksh
jadi inget komik kungfu boy ada istilah "takut sama musuh yg kuasai 1 jurus daripada banyak jurus"
jaman sekarang ? 🤣
Klu gua sih perbnyk skill baru setiap hari