"Ramadhan telah berakhir, tapi Yang Maha Pengasih Maha Penyayang selalu ada. Jadilah hamba Allah, bukan hamba Ramadhan. Bersemangatlah ibadah disetiap waktu." :')
pas di bagian maksiat sudah terbukti menyusahkan kita membuat sesak dada kita membuat kita sial dan sulit dan takwa adalah solusinya...itu behhhh bangetttt dr tiko depok
Hari ini adalah hari yang mulia, hari kemenangan, insya Allah, setelah satu bulan penuh kita beribadah, satu bulan penuh kita berpuasa, satu bulan penuh kita qiyam, membaca Alquran, dan kita pertahankan hal itu dari hari pertama, hari kedua, hari ketiga, dalam rangka mengikuti firman Allah, “Dan sempurnakan satu bulan penuh.” Bukan hanya di hari pertama, bukan hanya di malam pertama dan kedua, “Dan sempurnakan sampai satu bulan penuh.” Lalu pada hari ini, pada hari ini, kita merasakan kegembiraan yang dibalut oleh rasa syukur karena Allah berfirman, “Dan bertakbirlah kepada Allah atas hidayah yang telah Allah berikan kepada kalian agar kalian menjadi orang-orang yang bersyukur.” Pagi ini, pekikan takbir dan pekikan tahlil menggema di tengah-tengah angkasa, dalam rangka bersyukur kepada Allah. Bersyukur atas apa? Bukan bersyukur karena kita pakai baju yang baru, bukan bersyukur karena sebatas menu-menu yang akan kita santap pada pagi ini, Allah mengatakan, “Kalian bertakbir karena bersyukur atas hidayah yang telah Allah berikan kepada kalian.” Khususnya di bulan Ramadhan, hidayah yang membuat kita berpuasa sebulan penuh, kecuali karena ada udzur. Hidayah yang membuat kita mengkhatamkan Alquran, dan banyak di antara kita yang ini merupakan pengalaman pertamanya mengkhatamkan Alquran. Apakah ini bukan hidayah dari Allah? Hidayah yang membuat kita bisa tarawih, hidayah yang membuat kita bisa tahajjud. Tidak pernah kebayang bagaimana kita bisa tahajjud 1 juz atau 1,5 juz, dan Allah berikan hidayah kepada kita pada tahun ini, “Bertakbirlah kepada Allah.” Dan bersyukurlah kepada Allah yang telah memberikan kita hidayah sehingga kita kuat, sehingga kita bisa berpuasa, kita bisa berdzikir, kita bisa mencari lailatul qodr. Tidak pernah terpikirkan pada tahun-tahun yang lalu bahwa kita bisa mencari lailatul qodr semaksimal tahun ini. Apakah itu bukan hidayah? Makanya Allah meminta kita untuk pekikan takbir, atas hidayah yang telah Allah berikan selama bulan Ramadhan. Tapi anugerah itu sudah berlalu, Ramadhan sudah usai, bersamaan dengan terbenamnya matahari tadi malam. Maka tidak ada lagi puasa sebulan penuh selama Ramadhan mulai hari ini. Tidak ada lagi tarawih dan tahajjud pada hari ini, sebagaimana suasana di bulan Ramadhan. Tidak ada pencarian lailatul qodr, tidak ada lagi suasana sahur dan berbuka yang begitu menyenangkan. Semua sudah berakhir. Tapi yang membuat kita bernafas lega, Rabb kita tidak berakhir. Rabb kita, Allah tidak pernah berakhir. Dialah yang Maha Awal dan Maha Akhir, dan tidak ada akhir bagi Allah. Benar, Ramadhan telah berakhir, tapi bukankah Allah berfirman, “Dan beribadahlah kepada Allah sampai datang kematian.” Benar, bulan Ramadhan telah berakhir, tapi bukankah Allah berfirman, “Dialah Allah dan tidak ada Dzat yang berhak diibadahi kecuali Dia.” “Dialah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.” Benar, bulan Ramadhan telah berakhir, tapi Yang Maha Pengasih tidak berakhir. Ramadhan telah berakhir, tapi Yang Maha Penyayang tidak pernah berakhir. Namun kata para ulama, “Jadilah kalian hamba-hamba Allah dan jangan menjadi hamba Ramadhan.” Jangan sampai kita gagal paham selama satu bulan kemarin sehingga begitu bulan Ramadhan berakhir, berakhir juga shalat-shalat tahajjud kita. Begitu bulan Ramadhan berakhir, berakhir juga infak-infak kita. Begitu Ramadhan berakhir, berakhir juga sahur-sahur kita, padahal di depan kita ada qodho puasa, di depan kita ada puasa-puasa sunnah. Tapi Allah tidak berakhir. Allah, yang kita ibadahi di bulan Ramadhan adalah Allah yang di bulan Syawwal. Allah yang kita ibadahi di bulan Ramadhan adalah Allah yang ada di bulan Dzulqo’dah, Dzulhijjah, dan sampai Ramadhan tahun depan. Kalau kita benar-benar menjadi hamba Allah, mengapa kita semangat beribadah hanya di bulan Ramadhan saja? Makanya ulama mengatakan, “Seburuk-buruk kaum adalah orang-orang yang tidak mengenal Allah.” Yang tidak sujud kepada Allah, yang tidak rukuk kepada Allah, yang tidak membaca firman-firman Allah, kecuali di bulan Ramadhan. Allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar, wa lillahil hamd. Dan bukankah tujuan kita berpuasa bulan Ramadhan itu untuk mewujudkan keindahan yang Allah sampaikan di dalam surat Al Baqarah: 183? “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas umat-umat sebelum kalian.” Agar apa? Apakah agar kita bisa bersantai di bulan Syawwal? Agar kita bisa tinggalkan semuanya agar memiliki bekal yang cukup di bulan Syawwal, Dzulqo’dah, Dzulhijjah? Allah mengatakan tujuannya, “Agar kalian bertakwa.” Agar kita bertakwa, agar kita mengerjakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan Allah. Dan ini menjadi konsep kita, pola hidup yang tidak bisa dipisahkan dengan kita. Bukankah Nabi kita bersabda, “Bertakwalah kepada Allah dimanapun dan kapanpun Anda berada.” Termasuk di Ramadhan dan di luar Ramadhan. Dan bukankah perintah Allah tidak berhenti sampai bulan Ramadhan? Bukankah larangan Allah tidak berakhir dengan berakhirnya bulan Ramadhan? Dan ibadah kepada Allah hanya berakhir dengan kematian. “Dan beribadahlah kepada Allah sampai datang kematian.” “Setiap jiwa pasti akan mati.” Cepat atau lambat, kita akan menghadapi makhluk yang satu itu. Cepat atau lambat, akan ada pengumuman yang diawali dengan, “Innalillahi wa inna ilaihi rooji’un, telah berpulang fulan bin fulan.”
Dan ternyata nama kita yang disebut di pengumuman tersebut. Nama kita yang disebutkan. Kita yang dimandikan. Kita yang dikafankan, kita yang diusung, dan kita yang dimasukkan ke dalam kubur. Maka sudah siapkah bekal kita? Salah satu tujuan Ramadhan adalah agar kita punya bekal bertahan selama 11 bulan ke depan sampai insya Allah kita bertemu dengan bulan Ramadhan tahun depan. Demi Allah, ini tidak mudah. Hari-hari ini tidaklah mudah, kecuali yang Allah mudahkan. Hari-hari ke depan tidak mudah, kecuali Allah berikan taufik kepada kita. Bukankah dengan matahari terbenam tadi malam, maka gembong-gembong setan dilepas kembali oleh Allah? Pintu-pintu neraka yang ditutup oleh Allah, maka berlaku pula sebaliknya (sekarang dibuka kembali oleh Allah). Mulai hari ini, gembong-gembong setan mulai kembali beroperasi. Maka bertakwallah kepada Allah. “Dimana orang-orang yang berpuasa? Dimana orang-orang yang berpuasa? Dimana orang-orang yang berpuasa?” Pertanyaan itu akan ditanyakan pada hari kiamat nanti. Allah bertanya, “Dimanakah orang-orang yang berpuasa?” Karena Allah siapkan untuk mereka surga dari pintu yang khusus yang bernama Rayyan dan tidak ada yang bisa masuk ke dalam surga dari pintu tersebut, kecuali orang-orang yang berpuasa. Kemudian Allah bertanya, “Dimanakah orang-orang yang berpuasa?” Coba kita bayangkan, pada hari itu, dikatakan kepada kita, ”Dimanakah orang-orang yang berpuasa?” Lalu kita merasa terpanggil, dan kita teringat dengan puasa kita di tahun ini. Kita ingat puasa kita tahun lalu, lalu Allah memberikan kekuatan kepada kita untuk berdiri. Dan orang-orang yang berpuasa itu berdiri. Coba khayalkan bahwa orang-orang yang berpuasa itu berdiri, lalu mereka masuk ke dalam surga melalui pintu Rayyan. Dan begitu seluruh orang-orang yang berpuasa masuk dari pintu tersebut, maka pintu tersebut tertutup dan tidak akan terbuka lagi. Bukankah ini harus menjadi motivasi kita? Bukankah kita harus semangat berpuasa, bukan hanya di bulan Ramadhan? Karena di hadapan kita ada puasa di bulan Syawwal, “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian ia lanjutkan dengan puasa 6 hari di bulan Syawwal, maka ia mendapatkan pahala puasa wajib seperti puasa 1 tahun penuh.” Sebagaimana yang dijelaskan oleh para ulama. Oleh karena itu, lanjutkan puasa kita, mulai dari 6 hari di bulan Syawwal, kemudian Senin Kamis, atau Ayyamul Bidh (3 hari di setiap bulan), atau kalau kita bisa, mulailah puasa Nabi Dawud, tapi sesuai dengan kemampuan kita. Jaga terus puasa-puasa kita dan jaga terus tilawah Alquran kita. Alquran adalah ruh. Allah yang mengatakan, “Dan begitulah Kami turunkan ruh kepada Anda.” Hidup tanpa Alquran seperti jasad berjalan tanpa ruh. “Ini kitab tidak ada keraguan, sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.” Allah yang memberikan taufik kepada kita untuk mengkhatamkan Alquran di bulan Ramadhan, maka Allah juga yang akan memberikan kita taufik untuk mengkhatamkan Alquran di bulan Syawwal, di bulan Dzulqo’dah, dan seterusnya. Yang dibutuhkan adalah kejujuran kepada Allah. Yang dibutuhkan adalah doa kepada Allah. Yang dibutuhkan adalah kerja keras sebagaimana kita kerja keras di bulan Ramadhan. Maka khatamkanlah Alquran. Jaga qiyamaul lail. Jaga tahajjud. Qiyamul lail adalah kekuatan dan kehormatannya orang-orang yang beriman. Oleh karena itu, wahai orang-orang yang punya ambisi besar, yang ingin terlihat hebat, yang ingin mendapatkan kesuksesan di dunia dan di akhirat, maka dia harus qiyamul lail karena shalat malam adalah kehormatan orang-orang yang beriman. Dengannya, orang-orang beriman mendapatkan kehormatan di dunia dan di akhirat. Dengannya, Allah akan urai segala masalah-masalahnya. “Minta pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat.” Allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar wa lillahil hamd. Allah berfirman, “Apabila kalian bersyukur, Aku akan tambah nikmat tersebut. Akan tetapi apabila kalian kufur nikmat, ketahuilah bahwa adzab-Ku sangat pedih.” Kita sudah merasakan di bulan Ramadhan bahwa betapa ibadah itu menyenangkan, betapa ibadah itu mudah, Allah yang mengatakan dalam konteks puasa Ramadhan, “Allah inginkan kemudahan untuk kalian dan Allah tidak ingin kesulitan untuk kalian.” Ibadah itu mudah dan kita buktikan, kita yang ga pernah khatam ternyata bisa khatam di tahun ini, kita yang ga pernah bisa tahajjud ternyata bisa tahajjud di tahun ini dengan taufik dari Allah. Oleh karena itu, bersyukurlah kepada Allah, Allah telah memberikan kita bukti bahwa ibadah itu mudah, atas izin Allah. Dan ibadah itu nikmat, kita tidak pernah merasakan kenikmatan sebagaimana kenikmatan kita beribadah seperti di Ramadhan. Allah berfirman, “Barangsiapa yang beramal shalih dalam kondisi beriman, baik laki-laki maupun wanita, maka Allah akan berikan kehidupan yang bahagia.” Hati yang tenang, hati yang bahagia, hati yang nyaman. Dan itu Allah berikan kepada kita di bulan Ramadhan itu bukan sekedar teori, bukan logika. Lalu mungkinkah kita gadaikan itu semua dengan kita kembali ke pola maksiat kita sebelumnya? “Mengapa kalian tukar yang lebih bagus dengan yang lebih hina?” Maksiat sudah terbukti menyusahkan kita. Maksiat sudah terbukti membuat sesak dada kita. Maksiat sudah terbukti membuat kita sial dan sulit, membuat kita tidak punya solusi dalam setiap masalah-masalah kita. Dan takwa sudah dibuktikan merupakan kunci mendapatkan segala solusi. “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa.” “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, maka Allah akan berikan solusi dan rezeki dari arah yang tidak ia duga-duga.” Terbukti, ketika kita semangat ibadah di Ramadhan, rezeki kita tidak hancur, kita tidak mati kelaparan, bahkan banyak di antara kita yang bisa membeli baju baru pada hari ini. Maka lanjutkan, lanjutkan, dan jangan kita buang anugerah yang telah Allah berikan kepada kita. Jangan kita campakkan kenikmatan yang telah Allah berikan kepada kita. Kita sudah membuktikan, bukan hanya sekedar retorika dari ustadz-ustadz kita saja, bahwa ibadah, khususnya di bulan Ramadhan itu membuat hati kita tenang dan membuat kita nyaman, “Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah, hati menjadi tenang.” Dan terakhir. Istiqomahlah dan mintalah pertolongan kepada Allah, dan berdoa, semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah. Ali bin Abi Thalib menyatakan, “Hendaknya fokus kalian agar ibadah kalian diterima itu lebih besar daripada fokus kalian dalam mengerjakan ibadah itu sendiri.” Karena intinya itu diterimanya ibadah kita, bukan hanya sekedar beribadah. Abu Darda’ mengatakan, “Dan apabila aku yakin Allah menerima satu shalatku saja, itu lebih aku sukai daripada dunia dan seisinya.” Oleh karena itu, mintalah permohonan kepada Allah agar Allah menerima amal ibadah kita. Dan salah satu ucapan selamat yang diajarkan para sahabat adalah “Taqabballahu minna wa minkum”. Dan terakhir, marilah kita meminta pertolongan kepada Allah, berdoa kepada Allah, karena banyak para ulama mengatakan, “Doa ketika shalat ied itu adalah salah satu doa yang direkomendasikan dan semoga diijabah oleh Allah.”
Jazakumullahu khayran ustdzh Nuzul dan tim yg sdh share ulang khutbahnya dan jazakallahu khayran ustdz Nuzul yg tdk henti henti untuk slalu mngingatkan kami, Semoga Allaah menjaga dan melindungi ustdz beserta keluarga besar nya. Allaahumma Aamiiin
MasyaAllah.. tiap kali melihat ustad Nuzul Dzikri lagi ceramah.. sy memperhatikan betapa sederhananya penampilan beliau. Jazaakallah khoyr atas ilmunya.
dan yang menarik dri ust nuzul dzikri ketika kajian biasa dia tempo nya lambat dan pelan tp udah khutbah mengikuti sunnah yg harus lantanh dan tegas...dan yg saya selalu suka ketika khutbah jumat atau khutbah idl fitr idl.adha selalu tema intinya sama walaupun tema umum nya berbeda yaitu menyerukan untuk selalu bertawakal.kepada Allah dan.menjadikan sistem tawakal.untuk jadi solusi dri berbagai masalah hidup...dan menghindari maksiaybkarena itu penyebab masalah yg tidak ada solusi nya dateng bertubi tubi dan bikim sesak dada
Ustad Muhammad Nuzul& klrga serta seluruh team Yg Allah muliakan.. Allah berikan umur pnjang yg bermanfaat Ilmunya sangat bermanfaat Kami butuhkan semua Y Allah. Ijabahi doa" indahnya untuk kami semua dg izin dan RidooNya dlm.rahmatNya🙏🙏🙏
maa syaa Allaah... bahagia pasti itu klo berada dlm lingkungan rumahnya beliau hafizhahullaah, bisa mendengarkan lgsg khutbah idul fitri. moga Allaah menjaga beliau dan para ustadz sunnah lainnya dan juga seluruh kaum muslimin di dunia, aamiin
MaasyaAllah sungguh kami cinta kepada guru2 kami karna Allah. Semoga ustadz senantiasa diberikan kemudahan oleh Allah untuk memberikan ilmu kepada kami yang fakir ilmu
Jadi terkenang 2 thn yg lalu saat berkesempatan mengikuti sholat iedul fitri di jl.melawai blok m jaksel. Ustadz nuzul sbg imam dan khotibnya. MasyaAllah.
Bismillah" Allah tolong ,Allah mudahkan jln jln hamba" Nya menuju ke taqwaan Allah berikan taufiq hidayah untuk kita semua.❤️ Baraakaullahu fiik ustad Nuzul.
saya baru ketemu khutbah ustad ali hasan bawazir, ustad firanda dan ustad nuzul dzikri.. apakah tidak ada lagi ustad salaf lain yg direkam khutbahnya saat idul fitri kemarin?
Assalamualaikum... Saya mungkin belum sempurna sebagai seorang muslim yang kaffah, dan saya bukan bermaksud mencari2 kesalahan orang lain, tapi semakin kesini kok saya sulit mencari apa yang saya cari yaitu kekompakan mempertahankan kebenaran yang di bawa الله dan rosulnya, kenapa hari ini banyak umat islam yang lebih taat kepada para pemikir dari pada para penerima wahyu, kenapa hari ini kita rela agama kita di campur adukkan antara yang haq dengan yang batil, berhentilah shalat jaga jarak, kalau kita di sakiti pada jalan الله atau tersakiti, itu adalah sunatullah sebagai kenangan terindah kita sebagai seorang hamba yang menataati الله dan rosulnya, yang akan kita ingat jika insyaallah kita masuk jannah, tapi kalau kita di dunia ragu menaati الله dan rasulnya, apa tidak malu dan tidak takut di usir dari telaga kaustar nabi karena melakukan kebid'ahan..? Kita telah diingatkan untuk tidak menyekutukan الله dengan W. H. O, serta ancaman bagi yang kafir serta janjinya bagi yang taat melalui surah A - BAQARAH ayat 21 sampai 25, sebaiknya menurut saya sebelum melakukan ijtihad yang besar seperti shalat prokes yang di mana itu bertentangan dengan perintah nabi di dalam hadist untuk merapatkan barisan seperti shafnya para malaikat, alangkah baiknya para alim ulama shalat istikharah dahulu,di khawatirkan ini akan menjadi kebiasaan atas dasat kebaikan, bukan kah iblis menyesatkan Nabi adam berkedok nasihat..? Segala bentuk kebid'ahan seperti tahlilan dsb awal mulanya juga beralasan kebaikan, ..Wallahua'lam 🙏
mempertimbangkan mashlahat yang lebih besar ya akh. bukan berrti kita menyekutukan ALLAH dan Rosul. Ilmu kita tidak lebih banyak dari beliau, dari alim ulama. berlapang dada-lah sebagaimana para alim saling bertoleransi..
"Ramadhan telah berakhir, tapi Yang Maha Pengasih Maha Penyayang selalu ada. Jadilah hamba Allah, bukan hamba Ramadhan. Bersemangatlah ibadah disetiap waktu."
:')
Masya Alloh. Kutbahnya Bagus Bgt, Semoga Ustadz Muhammad, Selalu sehat wal afiat dan Selalu dalam lindungan Alloh swt 🤲
pas di bagian
maksiat sudah terbukti menyusahkan kita membuat sesak dada kita membuat kita sial dan sulit dan takwa adalah solusinya...itu behhhh bangetttt dr tiko depok
Mashaallah bisa menonton khutbah ied sebagus ini. Mudahan suatu hari bisa nonton ceramah beliau secara lgsung 🤲
Maa syaaAlloh.. Aamiin..
Sama saya juga pingin bisa langsung dengar kajiannya
MashaAllah ustadz.. selalu Allah SWT rahmati dan diberi kesehatan.. aamiin ya Allah
Hari ini adalah hari yang mulia, hari kemenangan, insya Allah, setelah satu bulan penuh kita beribadah, satu bulan penuh kita berpuasa, satu bulan penuh kita qiyam, membaca Alquran, dan kita pertahankan hal itu dari hari pertama, hari kedua, hari ketiga, dalam rangka mengikuti firman Allah,
“Dan sempurnakan satu bulan penuh.”
Bukan hanya di hari pertama, bukan hanya di malam pertama dan kedua,
“Dan sempurnakan sampai satu bulan penuh.”
Lalu pada hari ini, pada hari ini, kita merasakan kegembiraan yang dibalut oleh rasa syukur karena Allah berfirman,
“Dan bertakbirlah kepada Allah atas hidayah yang telah Allah berikan kepada kalian agar kalian menjadi orang-orang yang bersyukur.”
Pagi ini, pekikan takbir dan pekikan tahlil menggema di tengah-tengah angkasa, dalam rangka bersyukur kepada Allah. Bersyukur atas apa? Bukan bersyukur karena kita pakai baju yang baru, bukan bersyukur karena sebatas menu-menu yang akan kita santap pada pagi ini, Allah mengatakan,
“Kalian bertakbir karena bersyukur atas hidayah yang telah Allah berikan kepada kalian.”
Khususnya di bulan Ramadhan, hidayah yang membuat kita berpuasa sebulan penuh, kecuali karena ada udzur. Hidayah yang membuat kita mengkhatamkan Alquran, dan banyak di antara kita yang ini merupakan pengalaman pertamanya mengkhatamkan Alquran. Apakah ini bukan hidayah dari Allah?
Hidayah yang membuat kita bisa tarawih, hidayah yang membuat kita bisa tahajjud. Tidak pernah kebayang bagaimana kita bisa tahajjud 1 juz atau 1,5 juz, dan Allah berikan hidayah kepada kita pada tahun ini,
“Bertakbirlah kepada Allah.”
Dan bersyukurlah kepada Allah yang telah memberikan kita hidayah sehingga kita kuat, sehingga kita bisa berpuasa, kita bisa berdzikir, kita bisa mencari lailatul qodr. Tidak pernah terpikirkan pada tahun-tahun yang lalu bahwa kita bisa mencari lailatul qodr semaksimal tahun ini. Apakah itu bukan hidayah? Makanya Allah meminta kita untuk pekikan takbir, atas hidayah yang telah Allah berikan selama bulan Ramadhan.
Tapi anugerah itu sudah berlalu, Ramadhan sudah usai, bersamaan dengan terbenamnya matahari tadi malam. Maka tidak ada lagi puasa sebulan penuh selama Ramadhan mulai hari ini. Tidak ada lagi tarawih dan tahajjud pada hari ini, sebagaimana suasana di bulan Ramadhan. Tidak ada pencarian lailatul qodr, tidak ada lagi suasana sahur dan berbuka yang begitu menyenangkan. Semua sudah berakhir.
Tapi yang membuat kita bernafas lega, Rabb kita tidak berakhir. Rabb kita, Allah tidak pernah berakhir. Dialah yang Maha Awal dan Maha Akhir, dan tidak ada akhir bagi Allah. Benar, Ramadhan telah berakhir, tapi bukankah Allah berfirman,
“Dan beribadahlah kepada Allah sampai datang kematian.”
Benar, bulan Ramadhan telah berakhir, tapi bukankah Allah berfirman,
“Dialah Allah dan tidak ada Dzat yang berhak diibadahi kecuali Dia.”
“Dialah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.”
Benar, bulan Ramadhan telah berakhir, tapi Yang Maha Pengasih tidak berakhir. Ramadhan telah berakhir, tapi Yang Maha Penyayang tidak pernah berakhir. Namun kata para ulama,
“Jadilah kalian hamba-hamba Allah dan jangan menjadi hamba Ramadhan.”
Jangan sampai kita gagal paham selama satu bulan kemarin sehingga begitu bulan Ramadhan berakhir, berakhir juga shalat-shalat tahajjud kita. Begitu bulan Ramadhan berakhir, berakhir juga infak-infak kita. Begitu Ramadhan berakhir, berakhir juga sahur-sahur kita, padahal di depan kita ada qodho puasa, di depan kita ada puasa-puasa sunnah. Tapi Allah tidak berakhir.
Allah, yang kita ibadahi di bulan Ramadhan adalah Allah yang di bulan Syawwal. Allah yang kita ibadahi di bulan Ramadhan adalah Allah yang ada di bulan Dzulqo’dah, Dzulhijjah, dan sampai Ramadhan tahun depan. Kalau kita benar-benar menjadi hamba Allah, mengapa kita semangat beribadah hanya di bulan Ramadhan saja? Makanya ulama mengatakan,
“Seburuk-buruk kaum adalah orang-orang yang tidak mengenal Allah.”
Yang tidak sujud kepada Allah, yang tidak rukuk kepada Allah, yang tidak membaca firman-firman Allah, kecuali di bulan Ramadhan. Allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar, wa lillahil hamd. Dan bukankah tujuan kita berpuasa bulan Ramadhan itu untuk mewujudkan keindahan yang Allah sampaikan di dalam surat Al Baqarah: 183?
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas umat-umat sebelum kalian.”
Agar apa? Apakah agar kita bisa bersantai di bulan Syawwal? Agar kita bisa tinggalkan semuanya agar memiliki bekal yang cukup di bulan Syawwal, Dzulqo’dah, Dzulhijjah? Allah mengatakan tujuannya,
“Agar kalian bertakwa.”
Agar kita bertakwa, agar kita mengerjakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan Allah. Dan ini menjadi konsep kita, pola hidup yang tidak bisa dipisahkan dengan kita. Bukankah Nabi kita bersabda,
“Bertakwalah kepada Allah dimanapun dan kapanpun Anda berada.”
Termasuk di Ramadhan dan di luar Ramadhan. Dan bukankah perintah Allah tidak berhenti sampai bulan Ramadhan? Bukankah larangan Allah tidak berakhir dengan berakhirnya bulan Ramadhan? Dan ibadah kepada Allah hanya berakhir dengan kematian.
“Dan beribadahlah kepada Allah sampai datang kematian.”
“Setiap jiwa pasti akan mati.”
Cepat atau lambat, kita akan menghadapi makhluk yang satu itu. Cepat atau lambat, akan ada pengumuman yang diawali dengan,
“Innalillahi wa inna ilaihi rooji’un, telah berpulang fulan bin fulan.”
Dan ternyata nama kita yang disebut di pengumuman tersebut. Nama kita yang disebutkan. Kita yang dimandikan. Kita yang dikafankan, kita yang diusung, dan kita yang dimasukkan ke dalam kubur. Maka sudah siapkah bekal kita? Salah satu tujuan Ramadhan adalah agar kita punya bekal bertahan selama 11 bulan ke depan sampai insya Allah kita bertemu dengan bulan Ramadhan tahun depan.
Demi Allah, ini tidak mudah. Hari-hari ini tidaklah mudah, kecuali yang Allah mudahkan. Hari-hari ke depan tidak mudah, kecuali Allah berikan taufik kepada kita. Bukankah dengan matahari terbenam tadi malam, maka gembong-gembong setan dilepas kembali oleh Allah? Pintu-pintu neraka yang ditutup oleh Allah, maka berlaku pula sebaliknya (sekarang dibuka kembali oleh Allah). Mulai hari ini, gembong-gembong setan mulai kembali beroperasi. Maka bertakwallah kepada Allah.
“Dimana orang-orang yang berpuasa? Dimana orang-orang yang berpuasa? Dimana orang-orang yang berpuasa?”
Pertanyaan itu akan ditanyakan pada hari kiamat nanti. Allah bertanya,
“Dimanakah orang-orang yang berpuasa?”
Karena Allah siapkan untuk mereka surga dari pintu yang khusus yang bernama Rayyan dan tidak ada yang bisa masuk ke dalam surga dari pintu tersebut, kecuali orang-orang yang berpuasa. Kemudian Allah bertanya,
“Dimanakah orang-orang yang berpuasa?”
Coba kita bayangkan, pada hari itu, dikatakan kepada kita,
”Dimanakah orang-orang yang berpuasa?”
Lalu kita merasa terpanggil, dan kita teringat dengan puasa kita di tahun ini. Kita ingat puasa kita tahun lalu, lalu Allah memberikan kekuatan kepada kita untuk berdiri. Dan orang-orang yang berpuasa itu berdiri. Coba khayalkan bahwa orang-orang yang berpuasa itu berdiri, lalu mereka masuk ke dalam surga melalui pintu Rayyan. Dan begitu seluruh orang-orang yang berpuasa masuk dari pintu tersebut, maka pintu tersebut tertutup dan tidak akan terbuka lagi.
Bukankah ini harus menjadi motivasi kita? Bukankah kita harus semangat berpuasa, bukan hanya di bulan Ramadhan? Karena di hadapan kita ada puasa di bulan Syawwal,
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian ia lanjutkan dengan puasa 6 hari di bulan Syawwal, maka ia mendapatkan pahala puasa wajib seperti puasa 1 tahun penuh.”
Sebagaimana yang dijelaskan oleh para ulama. Oleh karena itu, lanjutkan puasa kita, mulai dari 6 hari di bulan Syawwal, kemudian Senin Kamis, atau Ayyamul Bidh (3 hari di setiap bulan), atau kalau kita bisa, mulailah puasa Nabi Dawud, tapi sesuai dengan kemampuan kita. Jaga terus puasa-puasa kita dan jaga terus tilawah Alquran kita. Alquran adalah ruh. Allah yang mengatakan,
“Dan begitulah Kami turunkan ruh kepada Anda.”
Hidup tanpa Alquran seperti jasad berjalan tanpa ruh.
“Ini kitab tidak ada keraguan, sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.”
Allah yang memberikan taufik kepada kita untuk mengkhatamkan Alquran di bulan Ramadhan, maka Allah juga yang akan memberikan kita taufik untuk mengkhatamkan Alquran di bulan Syawwal, di bulan Dzulqo’dah, dan seterusnya. Yang dibutuhkan adalah kejujuran kepada Allah. Yang dibutuhkan adalah doa kepada Allah. Yang dibutuhkan adalah kerja keras sebagaimana kita kerja keras di bulan Ramadhan. Maka khatamkanlah Alquran.
Jaga qiyamaul lail. Jaga tahajjud. Qiyamul lail adalah kekuatan dan kehormatannya orang-orang yang beriman. Oleh karena itu, wahai orang-orang yang punya ambisi besar, yang ingin terlihat hebat, yang ingin mendapatkan kesuksesan di dunia dan di akhirat, maka dia harus qiyamul lail karena shalat malam adalah kehormatan orang-orang yang beriman. Dengannya, orang-orang beriman mendapatkan kehormatan di dunia dan di akhirat. Dengannya, Allah akan urai segala masalah-masalahnya.
“Minta pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat.”
Allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar wa lillahil hamd. Allah berfirman,
“Apabila kalian bersyukur, Aku akan tambah nikmat tersebut. Akan tetapi apabila kalian kufur nikmat, ketahuilah bahwa adzab-Ku sangat pedih.”
Kita sudah merasakan di bulan Ramadhan bahwa betapa ibadah itu menyenangkan, betapa ibadah itu mudah, Allah yang mengatakan dalam konteks puasa Ramadhan,
“Allah inginkan kemudahan untuk kalian dan Allah tidak ingin kesulitan untuk kalian.”
Ibadah itu mudah dan kita buktikan, kita yang ga pernah khatam ternyata bisa khatam di tahun ini, kita yang ga pernah bisa tahajjud ternyata bisa tahajjud di tahun ini dengan taufik dari Allah. Oleh karena itu, bersyukurlah kepada Allah, Allah telah memberikan kita bukti bahwa ibadah itu mudah, atas izin Allah. Dan ibadah itu nikmat, kita tidak pernah merasakan kenikmatan sebagaimana kenikmatan kita beribadah seperti di Ramadhan. Allah berfirman,
“Barangsiapa yang beramal shalih dalam kondisi beriman, baik laki-laki maupun wanita, maka Allah akan berikan kehidupan yang bahagia.”
Hati yang tenang, hati yang bahagia, hati yang nyaman. Dan itu Allah berikan kepada kita di bulan Ramadhan itu bukan sekedar teori, bukan logika. Lalu mungkinkah kita gadaikan itu semua dengan kita kembali ke pola maksiat kita sebelumnya?
“Mengapa kalian tukar yang lebih bagus dengan yang lebih hina?”
Maksiat sudah terbukti menyusahkan kita. Maksiat sudah terbukti membuat sesak dada kita. Maksiat sudah terbukti membuat kita sial dan sulit, membuat kita tidak punya solusi dalam setiap masalah-masalah kita. Dan takwa sudah dibuktikan merupakan kunci mendapatkan segala solusi.
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa.”
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, maka Allah akan berikan solusi dan rezeki dari arah yang tidak ia duga-duga.”
Terbukti, ketika kita semangat ibadah di Ramadhan, rezeki kita tidak hancur, kita tidak mati kelaparan, bahkan banyak di antara kita yang bisa membeli baju baru pada hari ini. Maka lanjutkan, lanjutkan, dan jangan kita buang anugerah yang telah Allah berikan kepada kita. Jangan kita campakkan kenikmatan yang telah Allah berikan kepada kita. Kita sudah membuktikan, bukan hanya sekedar retorika dari ustadz-ustadz kita saja, bahwa ibadah, khususnya di bulan Ramadhan itu membuat hati kita tenang dan membuat kita nyaman,
“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah, hati menjadi tenang.”
Dan terakhir. Istiqomahlah dan mintalah pertolongan kepada Allah, dan berdoa, semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah. Ali bin Abi Thalib menyatakan,
“Hendaknya fokus kalian agar ibadah kalian diterima itu lebih besar daripada fokus kalian dalam mengerjakan ibadah itu sendiri.”
Karena intinya itu diterimanya ibadah kita, bukan hanya sekedar beribadah. Abu Darda’ mengatakan,
“Dan apabila aku yakin Allah menerima satu shalatku saja, itu lebih aku sukai daripada dunia dan seisinya.”
Oleh karena itu, mintalah permohonan kepada Allah agar Allah menerima amal ibadah kita. Dan salah satu ucapan selamat yang diajarkan para sahabat adalah “Taqabballahu minna wa minkum”.
Dan terakhir, marilah kita meminta pertolongan kepada Allah, berdoa kepada Allah, karena banyak para ulama mengatakan,
“Doa ketika shalat ied itu adalah salah satu doa yang direkomendasikan dan semoga diijabah oleh Allah.”
Pakai aplikasi atau diketik manual akhi?
@@pradiptaprayoga2341 👍
👍👍
Baru kali ini denger ustadz Nuzul ceramahnya menggelegar MasyaAllah
Semoga Allah menjaga beliau
Dmn itu akhi?
Untuk khutbah memang disunnahkan dengan suara yg lantang seperti menyeru kepada perang, baarakallahu fiikum
Khutbah jumat & ied memang harus seperti itu
Jazakumullahu khayran ustdzh Nuzul dan tim yg sdh share ulang khutbahnya dan jazakallahu khayran ustdz Nuzul yg tdk henti henti untuk slalu mngingatkan kami,
Semoga Allaah menjaga dan melindungi ustdz beserta keluarga besar nya.
Allaahumma Aamiiin
Allohumma aamiin
Aamiin
Baarokallah ustadzuna ....
ماشاء الله تبارك الله،
Izin mengkutib isi khutbah nya ustad 🙏✨ Semoga menjadi amal jariah buat antum
MasyaAllah.. tiap kali melihat ustad Nuzul Dzikri lagi ceramah.. sy memperhatikan betapa sederhananya penampilan beliau. Jazaakallah khoyr atas ilmunya.
Setiap mendengar khutbah id ustadz nuzul, selalu terasa seperti suasana lebaran
MasyaAllah.. alhamdulillah salah satu kemudahan dari Alloh bisa menyaksikan khutbah sebagus ini meski tidak hadir secara langsung.
Maa syaaAlloh.. Aamiin..
dan yang menarik dri ust nuzul dzikri ketika kajian biasa dia tempo nya lambat dan pelan tp udah khutbah mengikuti sunnah yg harus lantanh dan tegas...dan yg saya selalu suka ketika khutbah jumat atau khutbah idl fitr idl.adha selalu tema intinya sama walaupun tema umum nya berbeda yaitu menyerukan untuk selalu bertawakal.kepada Allah dan.menjadikan sistem tawakal.untuk jadi solusi dri berbagai masalah hidup...dan menghindari maksiaybkarena itu penyebab masalah yg tidak ada solusi nya dateng bertubi tubi dan bikim sesak dada
Masha alloh baarakallahu fiik ust..
MashaAllah tabarakallah ustadz , demen ni khutbah yang tegas" gini :)
Ustad Muhammad Nuzul& klrga serta seluruh team
Yg Allah muliakan..
Allah berikan umur pnjang yg bermanfaat
Ilmunya sangat bermanfaat
Kami butuhkan semua Y Allah.
Ijabahi doa" indahnya untuk kami semua dg izin dan RidooNya dlm.rahmatNya🙏🙏🙏
MasyaAllah, Allah memanggil orang yang berpuasa di Hari Kiamat, Lalu yang berpuasa berdiri dan dipersilahkan masuk surga dari pintu Ar Rayyan .. 😭😭
MasyaAllah.... Subhanallah.. berkali" di putar di youtube.. berkali" pula air mata tak terbendung..
Jazakallah . Ustadz dan team..
MASYAALLAH iya bu
Baarakallah fiikum ustadzuna
Alhamdulillah, smg Allah senantiasa memberikan kita semua hidayah dan keistiqomahan dlm ibadah kepadaNya
Masya Allah, tau Ustadz dari Ceramah singkat di Gen Fm dan Alhamdulillah menenangkan 🤲
Syukron team ustadz nuzul fikri.sudah share khotbah iednya.
maa syaa Allaah... bahagia pasti itu klo berada dlm lingkungan rumahnya beliau hafizhahullaah, bisa mendengarkan lgsg khutbah idul fitri.
moga Allaah menjaga beliau dan para ustadz sunnah lainnya dan juga seluruh kaum muslimin di dunia, aamiin
MasyaAllah.. Jamaah melakukan prokes dg baik. Salut
Masya Allah...
Setiap ucapan ustd Nuzul yg meng Agungkan Allah menambah iman...kita semua.Lailla haillallah
Allahu Akbar Allahu Akbar🙏🙏🙏
Allahu akbar.jazakallah khairan ustad nuzul zikri
MaasyaAllah sungguh kami cinta kepada guru2 kami karna Allah. Semoga ustadz senantiasa diberikan kemudahan oleh Allah untuk memberikan ilmu kepada kami yang fakir ilmu
Jadi pengen cepet" idul Fitri lagi 🥺
Alhamdulillah..Alhamdulillah Y Allah dgn bimbingan Engkau Y Allah..hamba
Bisa menyimak kajian ustd Nuzul,
Ya Rabb.. H-1 idl fitri 2022. Banyak kehilangan orang² tersayang. Jazaakallahu khayr ustad...
Maa syaaAlloh laa quwwata illa billah..
Baarakallahu fiikum..💕🤲🏾
barakallah fiikum, ceramah beliau emang bagus banget
Semoga kita semua diberikan istiqamah dalam beramal shalih sampak ajal menjemput.. JazakaAllah khayr ustadz atas nasihatnya.. Hafidzahullah
Maa syaaAllah.....sangat menggetarkan hati .Barakallahu Fiik ustadz.
Masya allah...Jazaakumullaahu khairan ustadz&tim
Semoga Allah selalu memberikan perlindungan dan keberkahan kepada Ustadz dan keluarga dan seluruh team dan keluarga
Aamiin YRA
Assalamualaikum Ustadz dan tim
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H
Taqobballahuminna wa minkum
Semoga selalu sehat. Amin Ya Rabb
MasyaAllah
Bener kata Ustadz ..
Anugerah sudah berlalu :'(
Aamiin Allahumma Aamiin🤲
Jadi terkenang 2 thn yg lalu saat berkesempatan mengikuti sholat iedul fitri di jl.melawai blok m jaksel. Ustadz nuzul sbg imam dan khotibnya. MasyaAllah.
Jazakallahu khair Ustadz dan tim Muhajir, baarakallahufikum
Bismillah"
Allah tolong ,Allah mudahkan jln jln hamba" Nya menuju ke taqwaan
Allah berikan taufiq hidayah untuk kita semua.❤️
Baraakaullahu fiik ustad Nuzul.
Maa syaa Allah, Baarokallahu fiikum ustadz Nuzul dan Tim
Jazaakallaahu khoiron yaa ustadziy 🌧 Allaahu yubaarik fiik
ماشآء الله. جزاكم الله خيراً، يا أستاذي.
Sehat selalu ustadz..
MaasyaAllah, Barakallahu fiikum...
Masya Allah 🙏
Masya allah bisa sama ya ayat yg dibawakan tahun ini oleh 3 ust (ust firanda, ust syafiq riza dan ust nuzul dzikri)
Alhamdulillah, bagus sangat.
MasyaaAlloh.. Tabarokalloh
Aamiiin Aamiin Y Allah
Allah ijabahi doa" ustd ,Bimbing hamba" semua bisa istiqomah.
Khutbah yg selalu disampaikan dengan Hati...In shaa Allah akan selalu sampai ke Hati Seluruh Umat Rosululllah SAW....Aamiin
Al hamdulillah... Sudah ditunggu2, akhirnya bisa mendengarkan khutbah , jazakallah khairan..
بارك الله فيك يا استاذ حفظه الله تعالى
Allahuakbar
Jazaakallahu khoyron ustadz atas ilmunya.semoga Allah menjaga ustadz dan kel juga kaum muslimin semuany
Masyaallah Jazakallah khair ust sangat bermanfaat kutbahnya
جزاكم الله خيرا و بارك الله فيكم
Masya Allah masya Allah, حفظ الله
Jazaakumullahu khair...
MasyaAlloh, baarakallahu fiikum
Barakallah fiikum ya ustadz
MasyaAllah tabarakallah..Barakallahu fiik ustadz dan team
Syukron, jazakallahu khairan ustadz
MaasyaaAlloh tabarokalloh.
Masyaallah ..
Jazakallah ustadz... Semoga ustadz selalu diberikan kesehatan dan umur yg berkah. Salam dari Pekanbaru 🙏
Barakallahu fiik
Maasyaa Allah.. Barakallah fiikum Ustadz & team
Alhamdullilah...
Barakallahu pak ustad, insya Allah selalu dalam penjagaan Allah SWT amin yaRobbal'alamin
Amiin
masyaaAllah tabarokallahu..
Pengen hadir langsung....
MasyaAllah... Allahuakbar...
In Syaa Allah... Aamiin Yaa Rabbalalamiin 🤲
Masyaa Allah
الحمد لله
Masyaallah
7:00
semoga ku bs hadir d kajian beliau... 🤲
Setiap hari 5.30 ada kajian beliau di yutub
ليس العيد لمن لبس الجديد #
انما العيد لمن طاعته تزيد
🔥🔥🔥🔥
Izin pinjem materi ustadz.. 🙏🙏
Nyimak
Izin copas ustad 🙏
Ini khutbahnya dimana ya, ustadz dan tim? Pengen pindah kontrakan yang deket sama kajian ustadz hafizhahullah.
Maa syaaAlloh.. laa quwwata illa billah..
Baarakallahu fiikum.. Aamiin..
😭😭😭
masyaallah sholat eid dimanakah ini?
MasyaAllah dimana ini? pondok kopi kah?
Assalamu 'alaykum...
Yth admin serta akhi fillah adakah naskah teks kutbah tsb diatas?
saya baru ketemu khutbah ustad ali hasan bawazir, ustad firanda dan ustad nuzul dzikri.. apakah tidak ada lagi ustad salaf lain yg direkam khutbahnya saat idul fitri kemarin?
lokasi mana
Ini dimana min ?
Dimana ini?
Ada yang tau ini di daerah mana ya ?
Assalamualaikum... Saya mungkin belum sempurna sebagai seorang muslim yang kaffah, dan saya bukan bermaksud mencari2 kesalahan orang lain, tapi semakin kesini kok saya sulit mencari apa yang saya cari yaitu kekompakan mempertahankan kebenaran yang di bawa الله dan rosulnya, kenapa hari ini banyak umat islam yang lebih taat kepada para pemikir dari pada para penerima wahyu, kenapa hari ini kita rela agama kita di campur adukkan antara yang haq dengan yang batil, berhentilah shalat jaga jarak, kalau kita di sakiti pada jalan الله atau tersakiti, itu adalah sunatullah sebagai kenangan terindah kita sebagai seorang hamba yang menataati الله dan rosulnya, yang akan kita ingat jika insyaallah kita masuk jannah, tapi kalau kita di dunia ragu menaati الله dan rasulnya, apa tidak malu dan tidak takut di usir dari telaga kaustar nabi karena melakukan kebid'ahan..? Kita telah diingatkan untuk tidak menyekutukan الله dengan W. H. O, serta ancaman bagi yang kafir serta janjinya bagi yang taat melalui surah A - BAQARAH ayat 21 sampai 25, sebaiknya menurut saya sebelum melakukan ijtihad yang besar seperti shalat prokes yang di mana itu bertentangan dengan perintah nabi di dalam hadist untuk merapatkan barisan seperti shafnya para malaikat, alangkah baiknya para alim ulama shalat istikharah dahulu,di khawatirkan ini akan menjadi kebiasaan atas dasat kebaikan, bukan kah iblis menyesatkan Nabi adam berkedok nasihat..? Segala bentuk kebid'ahan seperti tahlilan dsb awal mulanya juga beralasan kebaikan, ..Wallahua'lam 🙏
Ini masalah khilafiyah ya akhi, berlapang dada-lah sebagaimana para alim saling bertoleransi... semoga Allah segera angkat wabah pandemi ini, Aamiin
@@bagoes1187 Maa syaaAlloh.. Baarakallahu fiikum..
mempertimbangkan mashlahat yang lebih besar ya akh. bukan berrti kita menyekutukan ALLAH dan Rosul. Ilmu kita tidak lebih banyak dari beliau, dari alim ulama. berlapang dada-lah sebagaimana para alim saling bertoleransi..
Mau tanya admin nih ustadz nuzul khutbah idul fitry dimana yh,
ini lokasinya di mana ?
Kayaknya di sekitaran patiunus
@@raihanafif8078 patiunus mana bng
Ini dimana ya?
Afwan, koreksi judul Khutbah tertulis Khuthab