Setuju sii, kadang karena mahalnya mahar di belis ini akhirnya anak muda di ntt jadi maju mundur buat nikah. Itu si yang buat sedih dan sangat di sayangkan
Gak Smua juga Orang Sumba Belis Mahal Trus Melakukan Kekerasan.... Tapi Klau di Sumba Tengah Beda Mahar Memang Mahal Tapi gak ada Kata Belis atau Mahar Atau Sudah di Beli Mahal, Gak Kata Beli Karena Kita Bukan Hewan Yang Bisa di Beli, Belis Ya Belis Itu Adat Gak ada Beli jadi Smua Tempat itu Ada Kata Beli..... Mohon Maaf ya Saya Orang Sumba Tengah dan di Tempat Saya gak ada Kata Beli...., Kalau Ada Kata Beli Kamu gak Bisa Beli Kita Karena Kita Bukan Barang Yang di Perjual Belikan......
Harus di Jelaskan Baik2 Dek,klo Kami Di Suku Kodi Klo Mahar cewek Selesai Dari Pihak Laki2,Maka Cowoknya Bawa Dam Menim 2 / 3 Untuk Prabot RTnya Beripa Sofa dan Meja Tdk Lupa Cewek Itu Di Kasih Muti / Baraka Tara Hugha dan Baraka goko Mata Kataru yg Harganya 1 ekor kerbau dan 1 ekor kuda Dan Masih kasih Sarung dan Kain Gundu Kodi Yg Harganya 8 juta / lembar Nona klo kmi di Kodi Segala perhiasan Emas Dan Katopo Ulu lele dan Gelang Gading Asli
Belis di masing2 daerah ntt sudah ada ketentuan, harganya tidak tinggi juga tergantung perundingan keluarga kedua bela pihak saja. Jadi masi aman aman saja
Secara prinsip saya pikir tidak ada yg salah dengan Belis, dalam prespektif teori pertukaran sosial itu adil adil saja, laki laki akan dinilai bermatabat sebagai imbalannya. Pun kalau nanti perempuan diharapkan mengurus rumah tangga itu pun keniscayaan yg wajar ada dalam kehidupan yg multi dimensional. Justru kita butuh pembagian peran untuk mencapai kestabilan yang tentunya tdk bertentangan dgn kecenderungan nature masing-maisng. Bukan sedangkal untuk mengkomodifikasikan perempuan. Terlebih kita pasti sama-sama sadar bahwa itu upaya yg berangkat dari masyarakat tradisional untuk mengistimewakan proses menikah sebagai sesuatu yg agung. Kalaupun dalam kasus tertentu itu di pergunakan sebagai legitimasi atas ketidakadilan, yg salah bukan Belis tapi cara pandang terhadap Belis itu sendiri. Yang utama kan sebenarnya yaa kematangan kedua pasangan, dan kesadaran menerapkan Family values di dalam interaksi keluarga.
Justru Wanita gak ada Belis nya Gak Bisa di Harga Karena Terlalu Murahan........ Kalau Wanita nya Mahal Berarti Dari Keluarga Terpandang dan Terhormat......
The best 👍❤
Setuju sii, kadang karena mahalnya mahar di belis ini akhirnya anak muda di ntt jadi maju mundur buat nikah. Itu si yang buat sedih dan sangat di sayangkan
😂😂😂
Gak Smua juga Orang Sumba Belis Mahal Trus Melakukan Kekerasan.... Tapi Klau di Sumba Tengah Beda Mahar Memang Mahal Tapi gak ada Kata Belis atau Mahar Atau Sudah di Beli Mahal, Gak Kata Beli Karena Kita Bukan Hewan Yang Bisa di Beli, Belis Ya Belis Itu Adat Gak ada Beli jadi Smua Tempat itu Ada Kata Beli..... Mohon Maaf ya Saya Orang Sumba Tengah dan di Tempat Saya gak ada Kata Beli...., Kalau Ada Kata Beli Kamu gak Bisa Beli Kita Karena Kita Bukan Barang Yang di Perjual Belikan......
Harus di Jelaskan Baik2 Dek,klo Kami Di Suku Kodi Klo Mahar cewek Selesai Dari Pihak Laki2,Maka Cowoknya Bawa Dam Menim 2 / 3 Untuk Prabot RTnya Beripa Sofa dan Meja Tdk Lupa Cewek Itu Di Kasih Muti / Baraka Tara Hugha dan Baraka goko Mata Kataru yg Harganya 1 ekor kerbau dan 1 ekor kuda Dan Masih kasih Sarung dan Kain Gundu Kodi Yg Harganya 8 juta / lembar Nona klo kmi di Kodi Segala perhiasan Emas Dan Katopo Ulu lele dan Gelang Gading Asli
Belis di masing2 daerah ntt sudah ada ketentuan, harganya tidak tinggi juga tergantung perundingan keluarga kedua bela pihak saja. Jadi masi aman aman saja
Mau kenalan dengan cewek mangarai, lihat ini, mikir lagi deh... Mahal banget. Ampun...
Mahar Yg paling Mahal Di NTT Tuh Di Pulau Sumba
Secara prinsip saya pikir tidak ada yg salah dengan Belis, dalam prespektif teori pertukaran sosial itu adil adil saja, laki laki akan dinilai bermatabat sebagai imbalannya. Pun kalau nanti perempuan diharapkan mengurus rumah tangga itu pun keniscayaan yg wajar ada dalam kehidupan yg multi dimensional. Justru kita butuh pembagian peran untuk mencapai kestabilan yang tentunya tdk bertentangan dgn kecenderungan nature masing-maisng. Bukan sedangkal untuk mengkomodifikasikan perempuan. Terlebih kita pasti sama-sama sadar bahwa itu upaya yg berangkat dari masyarakat tradisional untuk mengistimewakan proses menikah sebagai sesuatu yg agung. Kalaupun dalam kasus tertentu itu di pergunakan sebagai legitimasi atas ketidakadilan, yg salah bukan Belis tapi cara pandang terhadap Belis itu sendiri. Yang utama kan sebenarnya yaa kematangan kedua pasangan, dan kesadaran menerapkan Family values di dalam interaksi keluarga.
Rill sih, temenku ada yang milih nikah di jawa biar ga bayar belis
Serius gimana caranya kawan saya sedang hubungan dengan orang Sumba saya asli Jawa
Justru Wanita gak ada Belis nya Gak Bisa di Harga Karena Terlalu Murahan........ Kalau Wanita nya Mahal Berarti Dari Keluarga Terpandang dan Terhormat......