Bedhaya Babarlayar
Вставка
- Опубліковано 20 вер 2024
- Bedhaya Babarlayar adalah salah satu dari tarian bedhaya karya Sri Susuhunan Paku Buwana II. Bersama Tari Bedhaya Semang dan Bedhaya Rambu, Bedhaya Babarlayar ini dipelihara dan dilestarikan di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Oleh Sri Sultan Hamengku Buwana II, bedhaya yang menggambarkan peperangan antara putra mahkota kerajaan Kandhabuwana melawan raja Ngambarkumala ini disempurnakan lagi.
Tarian ini direkonstruksi oleh Alm. KRT. Mangkuwinata, SST., M.Hum dan Dr. Th. Suharti, SST., M.Hum. Video ini adalah dokumentasi saat pementasan di Ndalem Yudaningratan kerjasama antara Puspaning Asih Wiraga (Yogyakarta) dan The Institute of Ethnomusicology Tokyo College of Music (Jepang) pada tahun 2008.
Penari :
Èndhèl pajeg : A. Retno Nooryastuti, S.Sn
Batak : Antis Tri Cahyani, S.Sn
Jangga : Dra. Budi Astuti, M.Hum
Dhadha. : Dra. M. Heni Winahyuningsih, M.Hum
Bunthil : Sita Hapsari, S.Psi.
Èndhèl wedalan ngajeng : Raras Lukitaningrum
Èndhèl wedalan wingking: Lina Nur Hidayati, M.M.
Apit ngajeng : Dr. KRT. Pujaningsih, SST., M.Hum
Apit wingking : Dra. Jiyu Wijayanti, M.Sn.
Dhudhuk : Apriana dan Apriani
Pengirid. : Dra. Daruni, M.Hum., Dra F. Maya Damayanti, Bekti Budi Hastuti, SST., M.Sn. dan Nyi R. Riya Sarikusuma, S.Pd.
Kandha : Dr. Drs. Supadmo, M.Hum
Keprak : Alm. KRT. Mangkuwinata, SST., M.Hum
Dokumentasi : Sumarno, S.Sos
Keprak-an di Bedhaya babar layar ini merupakan keprak-an yang paling enak yang pernah saya dengar
beksan bedhaya Babar Layar yasan dalem Ingkang Sinuhun Susuhunan PB II di Surakarta yang dilestarikan Keraton Jogja, menjadi beksan klasik yang unik
posisi tangan kaki leher tubuh dan ragam gerak mengikuti gaya Mataram Jogja tetapi hampir sepanjang tarian gerakan penari mengalir seperti air sebagaimana ciri khas beksan gaya Surakarta
sangat jarang penari melakukan gerakan patah-patah, itupun baru terjadi setelah menit ke 40-an
apabila gendhing iringan beksan didengarkan dengan mata tertutup, yang terbayang adalah sebuah sajian beksan gaya Surakarta
Nuwun
Mohon bertanya, bagaimana itu yang mengalir seperti air dan yang patah-patah? Matur nuwun.
@@wardonoagungwijanarko6715 *mengalir seperti air* gerakan dilakukan tanpa terlihat adanya jeda dan hentakan
*patah-patah* dalam gerakan terdapat jeda dan hentakan
kalau dianalogikan dalam gerakan baris-berbaris, mengalir seperti air adalah gerakan dalam *langkah biasa*
patah-patah adalah gerakan dalam *langkah tegap* yg dalam gerakannya ada jeda dan hentakan sehingga terlihat lebih *gagah*
suatu ragam gerak tari yang sama, bila dilakukan menggunakan gaya tari putri Surakarta (mengalir seperti air) akan menjadi terkesan *feminim* , sedangkan bila dilakukan menggunakan gaya tari putri Jogjakarta akan menjadi terkesan *gagah/maskulin*
kesan tersebut semakin diperkuat dengan gestur penari putri gaya Surakarta yang posisi tangan trap cethik dan posisi tubuh yang cenderung mayuk karena titik keseimbangan berada di pusar, berbeda dengan posisi badan penari putri gaya Jogjakarta yang selalu ndegeg karena titik keseimbangan ada di dada/punggung bagian atas
mohon koreksi apabila ada yang salah/tidak tepat
Nuwun
Tarian warisan Mataram Kartasura/Surakarta, luar biasa sekali. semoga tarian ini dipentaskan kembali oleh Karaton Jogja seperti Bedhaya-bedhaya lainnya.
🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Aku masih ingat gending masa PB II itu rata rata rasanya keputus asaan karen kan pindah karena geger pacinan, jadi polanya putus putus, coba deh rasaain rata rata polanya gitu mau naik banget gak jadi rendah banget gak jadi, tapi malah mbulet, maap ini cuma yg saya rasakan ketika gendhing masa PB II
Contoh gendhing karya PB II apa aja kak
@@satyavergiansyah5704 alas kobong, alas padhang, bango mate, dll
Ibu Retno, bilamana berkenan mohon di diskripsi dituliskan susunan gendhing bedhaya ini. Matursembahnuwun... rahayu 🙏
Tarian yang indah... musik yang indah... nada - nada yang bernuansa keprihatinan,penuh pengharapan,nglangut namun regu wibawa. Thanx Ibu Retno sudah berbagi video ini. Salam rahayu... dari Surakarta 🙏
Ratna
Halus, tajam, kokoh, menyatu
Matur sembah nuwun sanget sampun kersa nggunggah dokumentasi Bedhaya menika🙏🏼🙏🏼🙏🏼
Kondur sami-sami 🙏🏻
Ini harta karun….
Mantap. Cantik. Cantik. Dan. Anggun. Banget. Busananya. Juga. Mempesona.
Matur nuwun sampun Upload 🙏🙏🙏
Saya tdk mempermasalahkan hal ini Jogja / Solo. Yg penting tarian ini trasa agung, anggun & klasik.
Ihhh kalau lihat dari tatanan pembawa gedewa selanjutnya ke belakang dst berbeda busana itu kayak yg di foto sampul buku SENI BUDAYA oh ternyata ini wujud nya
Baru ngeh kalau pas sembahan setelah gong, ternyata kenongan pertama gk utuh. Setengah kenongan pertama gk ditabuh. Pantes pas coba nyoret² notasinya kok gk jangkep.
Sangat indahhh
Apa karena bedhaya ini Yasan Dalem Sinuhun Pakubuwana II jadi gendhingnya sedikit ada kemiripan dengan Surakarta, ya? Nyuwun koreksi menawi dalem lepat🙏🏼
Iya juga ya mas, kalau didengarkan seperti ada rasa" gendhing bedhayan surakarta
Leres…. Memang rasa gendhing Surakarta masih sangat terasa 🙏🏻
Indah hadiluhung
beatiful
Klo gk salah liat kaki penari diangkat pada bagian kedua, jarang sekali ada di bedhaya yg baru.
Kalau boleh tau di menit berapa penari mengangkat kaki?
@@ninabobo3257 mulai menit 01:06:00 kaa
@@fajri_ah8488 junjungan putri jarang banget sudah
Benar sekali, cukup jarang menemukan tari Bedhaya atau Srimpi yang cukup baru dengan gerakan ini untuk gagrag Yogyakarta, untuk gagrag Surakarta masih lebih sering menggunakan gerakan ini
@@fhikrila8192 betul namanya kicat, masih dapat ditemui cuma sedikit tersamar kicatnya
Sehat selalu Bu Inul 😇
Nuwun Sewu ibu, ijin bertanya sebelum direkonstruksi apakah Bedhaya babar layar punika sampun wujud? Utawi nembe gantha bentuk penyajianipun bibar dipun rekonstruksi njih? Matur sembah nuwun, 🙏
Coba golekana nk Wedhapradangga
❤️❤️❤️
Nyuwun infonipun, berarti Bedayan pertama pertama kali sebelum terjadi perpecahan mataram, dari busana sampai irah2an kados meniko??? Matur nuwunm
Nuwun sewu, kalau paes dan gelungnya kemungkinan iya, tetapi kalau busananya saya kira tidak karena model mekak baru ada pada era HB VII 🙏🏻
Matur nuwun...
Induk semua tarian bedhaya ada di tarian bedhaya ketawang mulai dari paes, dll. Sebelum mataram terpecah model paes yg di gunakan ya seperti paes tarian bedhaya ketawang
Mahakarya Mataram yang adiluhung
Boleh diberitahu apa gending pengiringnya?
Kalau tidak salah , nama gendhing pangiring nya adalah babar layar mas , karena kebanyakan tari gaya Jogja menggunakan nama gending pengiring nya seperti Srimpi merak kesimpir menggunakan gending merak kesimpir lalu Srimpi pandelori menggunakan gending pandelori , maaf jika salah🙏🏻
@@risang_beksasama saja mas, di solo juga gitu, bedhaya ketawang nama gendingnya ya ketawang ageng. Bedhaya duradasih, nama gendhingnya kemanak duradasih, srimpi anglir mendung, nama gendhingnya ya ketawang gendhing anglir mendhung
Sinopsis bedhaya ini apa ya ? Baru kali ini lihat bedhaya babar layar.
Saget dipun cek wonten deskripsi vidio, Pak.