Surat Obligasi Dianggap Kedaluwarsa, Pengacara Hardjanto: Masa Utang Negara Kedaluwarsa?
Вставка
- Опубліковано 26 січ 2022
- JAKARTA, KOMPAS.TV - Seorang warga Padang, Sumatera Barat, menggugat Presiden Joko Widodo, terkait utang pemerintah Indonesia, sejak tahun 1950.
Penggugat menuntut pemerintah membayar utang beserta bunganya, yang nilainya mencapai Rp60 miliar.
Hardjanto Tutik, warga Padang, Sumatera Barat, menggugat terkait utang pemerintah Indonesia.
Gugatan dilayangkan melalui Pengadilan Negeri Padang, dan berlanjut ke mediasi. Namun gagal mencapai kesepakatan.
Peminjaman berawal saat pemerintah mengeluarkan undang-undang darurat RI, nomor 13, tahun 1950, tentang pinjaman darurat.
Salah satunya, dengan diaturnya surat pinjaman berbunga, dengan bunga tiga persen per tahun.
Pada tahun 1950, orangtua penggugat memberikan pinjaman Rp80.300,- pada pemerintah.
Penggugat mengklaim, pinjaman tersebut telah berlangsung 71 tahun, hingga jika diuangkan, sekarang mencapai Rp60 miliar.
Menanggapi gugatan tersebut, Menteri Keuangan yang diwakili 12 orang pengacara menyatakan.
"Berdasarkan Keputusan Menkeu No. 466A,1978, karena surat obligasi yang diklaim tidak ditagihkan pelunasannya paling lambat 5 tahun sejak keputusan, maka surat obligasi tersebut jadi kedaluwarsa. Permohonan penggugat tidak dapat kami penuhi," seperti kami kutip dari kompas.com.
Seperti apa awal gugatan pemerintah ini?
Mengapa penggugat baru sekarang menggugat pemerintah?
Lalu, apa tanggapan pemerintah soal gugatan ini?
Sapa Indonesia Malam berbincang langsung dengan kuasa hukum penggugat, Amiziduhu Mendrofa. Serta Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo.
Artikel ini bisa dilihat di : www.kompas.tv/article/255796/...
DARI REZIM SUHARTO, HABIBI, GUSDUR, MEGA, DAN SBY KNPA TIDAK MENAGIHNYA..?
ADA APA....?
Supaya bisa dapat bunga banyak...😁
@@maiarka katanya jngan mkn uang haram.
Lebih haram lagi mkn riba nya.
Itu duit sengaja di bunga2in kaya bungan bangkai.
Bunga riba nya itu lebih parah lagi
Kebetulan yang punya obligasi masih hidup di zaman tersebut
Sepemikiran, aneh rasanya
Dari video ini kita dapat melihat bagaimana orang-orang ini dididik oleh lingkungannya.
itulah pentingnya menemukan lingkungan yang baik untuk generasi penerus bangsa.
Permenkeu tahun 1978 memang harus dijalankan oleh siapapun pemerintahnya, jika pemerintah membayar maka justru melanggar Permen tsb. Sebaliknya si pemegang obligasi juga punya hak secara moral. Ini tinggal niat baik saja, misal dg mediasi, tdk perlu dua²nya ngotot.
kalau pemerintah dan penagih mau saling menerima, bayar saja selama 5 tahun sejak obligasi diterbitkan. Itu hanya menurut pandangan saya 🙏
@@coverlaguajabybr3457 tahun segitu kalo ngga dicairkan duitnya g nyampe 60 M, pertanyaan nya kenapa sejak 2011 berita ini tiap tahun selalu muncul, baru tahun ini ributnya
@@coverlaguajabybr3457 m
@@partarxarix9165 saya baru tahu, sejak 2011 ternyata sudah ada ya 😄
Kita sama-sama maklum lah tujuan mereka untuk apa.
Dari dulu kemana aja
pengacaranya teriak"duit haram.padahal yg dia tuntut bunganya juga duit haram 😁
Mantap
Terlepas dari bunga.Uang 80 rb jaman dulu Nilai nya ndak sama kayak skrng nilainya meningkat mas. Wajar saja jadi milyaran
Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh penerbit obligasi kepada pemegang obligasi, beserta perjanjian untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganya pada waktu yang ditentukan.
Lewat dari waktu yg di tentukan berarti di anggap dah ikhlasin buat negara uangnya.
Ada yg aneh dr kasus ini??
Kenapa baru sekarang di gugat.
Utang dr thn 1950 an kenapa ga di urus sejak presiden2 terdahulu kan ada pak harto habibi gusdur megawati sby kok sekarang baru nagih?? Kan janggal banget.
Yg ngasih pinjaman masih hidup atau mati??
Yg nagih pinjaman anak nya atau orang yg ngasih pinjaman??
Siapa tau klo yg nagih anaknya. Bisa jd sebenarnya wkt itu udah di lunasi.trus orangnya meninggal tp suratnya masih ke simpan. Dan baru sekarang surat itu di temukan trus ada kesempatan buat memperkaya diri makanya baru sekarang di gugat???
Aku memandang dari sudut lain.
Berdasarkan hukum obligasi sdh diatur dan disepakati waktu pengembaliannya oleh para pihak.
Iya aneh. Itu surat jatuh temponya kapan. Knp sampe skrg baru ditagih. Apakah dulu pernah ditagih tp pemerintah blm bisa melunasi atau ada kelalaian dr pemegang obligasi untuk melakukan penagihan. Yg saya lihat justru pemerintah sudah ada niat baik di tahun 1978 untuk menyelesaikan semua utang.
sudah wajar dan selayaknya pemegang obligasi mencatat sendiri kapan jatuh temponya. masa hanya mau diam saja berpangku tangan tidak peduli jatuh tempo kapan, sdh dibayar belum. masa sdh diberi waktu 5 tahun utk mengajukan klaim, koq diam saja? didiamkan selama puluhan tahun ya dianggap kadaluwarsa itu salahnya sendiri. itu lucunya. jaman dulu tidak ada komputer, hanya ada kertas jadi tidak bisa otomatis. adapun komputer jadul yg tidak online. jadi harus manual mengingat sendiri kapan jatuh tempo dan menagih sendiri ke pemerintah.
Bagus kali atitude staf menkeu ini bahasaxa santun sekali ,seneng liat penjelasanxa
Penjelasan Membodohi Pura2 Santun Namun Otak Licik
@Riki Antoni Pasti dong, Pasti Si Munafik ini Sampek Darah Penghabisan Memperjuangkan Uang Kakeknya Rp 60 Milyar Kembali Ke Keluarganya.
@Riki Antoni .. Ngapain nuntut jika itu sudah bukan hak nya lgi,,
Mesti anda pahami,, negara berhutang itu pake aturan,, tdk seperti kamu jika berhutang,,
Oleh sbb ada aturan nya, maka hal wajar jika ada kadaluarsa,,
@@ferrypanjaitan890 Bapakmu 60M, itu dulu cuma 80rb karena inflasi dan kurs sekarang selama 70th jadi 60M, tapi abligasinya sudah gak berlaku karena tahun 76 negara sudh melunasi selama 5 tahun tapi sih penuntuy gak mengurusnya ya jadi kadarluarsa
XAXAXAXA ngetik yg bener juned
Bedakan hutang person to person dengan hutang dengan SUN. Ada UU nya. Gak bisa sembarang nagih.
Kalau udah tau resikonya dan deal dengan perjanjiannya harusnya sudah paham.
Jika UU nya dilanggar, bisa bikin orang menyalahgunakan untuk aji mumpung. Beli SUN tagihnya nanti sampai duitnya berbunga, beranak pinak lumayan besar sampai bisa diwariskan. Makanya ada pembatasan dlm jangka waktu tertentu.
Kalo ada batasnya kenapa negara gk bayar???... kenapa nunggu ditagih dulu baru bayar????.... misal SUN ada batasnya... batasnya harus jelas.... masa utang bisa lunas hanya dengan peraturan mentri?
@@Mr.Crabbb knp negara ga bayar? pertanyaannya harusnya kenapa loe ga baca dlu apa itu obligasi dan aturan2 terkait. supaya loe ga Botol lagi dan ga tanya2 macam dong0k bgtu.
@@Mr.Crabbb thun 78 udh ada program pelunasan oleh negara. tanyakan yg punya sun. Kenapa waktu mau jatuh tempo tidak diwakilkan saja ke anaknya buat ambil.
@@SitiNorairahAzzizah mantap
@@Mr.Crabbb please respond our reply.
Ini pengacara ngomongnya aneh dan dungu. "Utang negara terhadap warganya harus dibayar. Jgn negara makan uang haram"....😂😂😂...negara itu siapa? Negara itu bukan hanya pemerintah saja,ya termasuk rakyatnya. Jadi seluruh rakyat Indonesia sdh makan uang haram dong... Dan terjadinya hutang itu di zaman pemerintahan siapa?. Negara bukannya nggak mau bayar. Tapi ya harus melalui proses hukum berlaku dong... Nanti menjadi rancu karena uang yg di tuntut Rp 60 M itu adalah uang negara juga,uangnya rakyat Indonesia semua....😂😂😂... Kalau pemerintah sekarang asal bayar saja yg 60M,nanti pemerintah akan digugat oleh orang-orang yang mengatasnamakan rakyat. Jadi bila pun penggugat menang dan pemerintah harus bayar menjadi tak akan masalah lagi karena sdh melalui jalur-jalur hukum yakni Pengadilan. Jadi jgn dibawa Baperlah. Pemerintah kita tak bodoh dan asal atau menolak bayar. Harus kita pahami itu.
Munafik pengacaranya...bila dia menangpun pasti dpt bonus dr uang 60 M itu, yg hasil dr bunga (riba) 🤣
Bilang Negara ga boleh makan uang haram, akantetapi dia boleh 🤣🤣
Waduh panjang lebar cm dobol jg.
Uang Negara kan berasal dr masyarakat berupa pajak lalu dikelola sm pemerintah.
Nah ini kebetulan pihak pemerintah pd waktu itu minjem sm Warganya dg cara nerbitin surat hutang atau obligasi.
Ya brrti harus bayar dong.
Kalau logika lu kaya gt brrti pemerintah bs sebebas mungkin minjm sm warganya ?gt
@@misteraplikasi6396 bodoh lu, nggk tau yg namanya obligasi? Itu ad jangka waktu kesepakatannya, jd resiko pembeli yg seharusnya mengerti sebelum membeli surat itu tapi tetap tdk menuruti perjanjian
@@misteraplikasi6396 pernah sekolah ga sih..biasanya di sekolah juga di ajarin pengetahuan tentang surat2 berharga di antaranya obligasi.
Apalagi kalau bicara halal haram....
Bunga kan haram....
Gak tahu malu itu yg bawa2 halal haram tapi nagih bunga utang...
Ini namanya aji mumpung, dia kira segampang itu menggugat pemerintah tanpa dasar hukum yang jelas, tp ada baiknya digugat biar rakyat jadi cerdas
Setuju gan... biar kita lebih hati-hati dalam membeli surat utang negara, karena UU nya bisa berubah sewaktu-waktu,
Dan saya yakin UU obligasi kadaluarsa itu masih tidak ada pada Tahun 1950 dan janji Negera waktu itu juga pasti berbeda karena dalam keadaan Darurat.,
Apalagi kalau kita tidak Update informasi
@@hidupberjuang6238 uud tahun 1978 sudah jelasin batas max 5 tahun kok nuntut
@@estdsy7265 UU itu di buat UU mengakali orang yang memberi Utang biar ada alasan untuk tidak bayar utang...
Dan Utang memang harus di tagih, jangan di bawa mati..
@Hulk Hogan jangan kn nagih utang, lu demo aja bisa mampus
Sama2 bernama hutang, tp obligasi beda dgn hutang perorangan. Pihak Kemenkeu yg tdk membayar, karena mengikuti Permenkeu 78. Klo ad yg bilng akal akalan penguasa, cb deh bk mata. Permenkeu d buat th 78. Klo d buat taun skrng, br bs d bilng akal akalan penguasa
nahhhhh akhirnya ada yg bilang begini salut buat mba nya
Klu mentri keuangan langsung membayar jga salah, biarla pengadilan yg memutuskan, klu pengadila sudah putuskan ya negara dan rakyat ydk betsala
Betul.. klo smpe di kabulkan Nanti bnyak orang memanfaatkan celah hukum seperti itu.. apalagi jaman dulu sistem masih amburadul.. dan tidak tercatat
masa pengacara gak ngerti, kalo obligasi ada masa kadaluarsa nya... kudu sekolah lagi ini pengacara nya..
Pengacaranya gak paham aturan Obligasi punya masa kadaluwarsa.. Dia pikir seprti Pinjol🤣🤣🤣🤣
Wkt kuliah hukum sering bolos dan tidur dikelas
Benar mas.. Lucu keliatan ngeyelnya haaaa mungkin baru tau aturan eh ternyata kok gini aturannya untuk nutupi malunya dia tetap ngeyel membuat opini biar dikasihani masyarakat heeeeeee
Obligasi negara tdk ada kedaluarsa sepanjang negara it berdiri, yg kedaluarsa it masa pembayaran bunganya di hitung , obligasi ada dibayar obligasi juga ,makanya it aturan pemerintah menerbitkan aturan yg multi tafsir
hhhh...
Pada saat ada Permenkeu 1978, harusnya pemberi utang cepat cepat mengurus pelunasan utang biar ga kadaluarsa. Kenapa pada saat sudah tahu ada permenkeu yang menyatakan ada kadaluarsanya tidak cepat2 diurus ???
Yakin sudah di beri tahu?
@@masmus3515 sudah 🤣🤣 saya anak salah satu pemegang obligasi itu dulu, dan dulu ada semacam sosialisasinya kok 🤣 ini orang nya memang mau cari gara gara
Udh jelas bgt emg dianya yg sengaja ga ngurus biar cuan
Logikanya, gua utang lalu 3 hr kemudian gua buat surat pernyataan hangus.. logika ga lurus.. hutang beda dgn sedekah. Yg namanya hutang apa ada kadaluarsa?
@@luko9477 tau obligasi apa bro? Ada aturannya tertulis dan itu banyak makanya harus di baca biar ga gagal paham kaya penuntut skrg
Sepertinya Orang yang minjamkan uang dengan iklas membantu negara, tapi anak anaknya yang serakah mencoba ambil keuntungan. Sebaiknya di bayar jumlah pinjaman beserta bunga sampai batas jatuh tempo obligasi. Bukan di hitung sampai tahun ini. Itu adil aja lah,
nah bener, baiknya gitu aja
cerdas
Negara ini nggak tahu diri..awal merdeka ada sebagian rakyat rela menyumbang harta,uang,emas,untuk membeli pesawat..jadi wajar mereka menggugat karena orang tua mereka ada Andil dlm negri wedus ini
@@bangbungranggaek6449 anda bilang menyumbang ,, orNg menyumbang itu ikhlas , dan menyumbang itu kan memberi , kok nagihhh kan anehhh .
@@bangbungranggaek6449 ini negara indonesia bukan negara wedos ,, keluar anda dari negara indonesia dan hiduplah dinegara wedosmu
Pengacaranya ngotot,, kayanya ngarep duit juga tuh,,,,
Keliatan jelas, dari sikapnya,,, mayan kan 1 m mah,,,,
Kemana aja 70 tahun ini?????
Sengaja biar gede bunganya??
Pengacaranya ngeyel benar ato salah pokoknya duit duit. Padahal sudah dijelaskan rinci masih ngeyel. Mungkin kadung malu diliat seindonesia haaaaaa kelasnya pengacara tapi otaknya............... Hadeeeeeeh
Persen nya besar kalau cair tu pngacara 😀
AKHIR ZAMAN SDH DI MULAI,MANUSIA" RAKUS TDK BISA SADAR TERKECUALI KEMATIAN TER KHUSUS UNTK MANUSIA" RAKUS
@@danangjaya8629 Nggak bisa besar, soalnya pemerintah di tahun enam puluhan, pernah memotong nilai uang rupiah, dari angka rp.1000 menjadi hanya Rp 1.
@@bapakebos1255 ini apa lagi hahahaha
Skrg masalah nya sdh dipengadilan jadi berpikir cerdas dan bijak dalam menyikapi masalah ini, kita tunggu keputusan dari pengadilan. Gk perlulah bkoar2 seperti anak tk.
Sebelum kamu menandangani sesuatu pastikan kamu tahu apa yg kamu tandangani apakah itu sertifikat, surat obligasi, surat hipotek atau HGB. Dan dalam hal ini surat obligasi & disini sudah jelas baik peminjam maupun yg dipinjam sepakat menandatangani surat obligasi tsb.
Gemez lihatnya.. Pantes UU di Indonesia sampe beranak cicit turunannya, wong masyarakatnya pinter2 cari celah. Ada UU lalu lintas aja dilanggar, apalagi urusan duit yang penting CUAN. Para pejuang negara di perbatasan nangis lihat ini 😭 ngebela tumpah darah, buat para lintah DUDUL
Kan itu emang tugas pengacara untuk mencari celah undang-undang apalagi kalau udah soal duit. Sayang banget kalau kesempatan dapet 60 miliar lepas.
@@rogerferdinan439 yang jadi pertanyaan kenapa nagih sekarang ?
Kan zaman orba panjang tuh 32 tahun, harusnya itu waktu yang tepat karena walaupun jatuh tempo belum terlampau jauh. 😆
@@haqqizillysozo harus nya yg ngutang sadar diri kalo minjem uang ya secepat nya di balikin ngk harus di tagih... ntar pas di tagih ngamok"
@@hohoho4740 kan emang disuruh ditagih ? 🤣 lu baca peraturannya gak sih ?
@@hohoho4740 coba cermati kembali om
Hutang itu banyak jenisnya, termasuk dlm bentuk pembelian oblogasi, nah hutang jenis ini berbatas waktu dan ada uu nya. Beda dg hutang pinjam di bank/teman/tetangga.
Negara tidak meminjam tp menjual surat berharga dg sk yg berlaku. Jika klausul dlm sk tidak dipenuhi/diingkari ya jd resiko sendiri, begitulah kira2.
Klo misalnya ke negara lain contoh kecina itu masuk obligasi kah pak?
Soalnya Banyak tuh yang ngarepin untuk negara kadaluwarsa
@@thelirik7193 mau ke negara manapun yg namanya obligasi ada kadaluarsanya
@@thelirik7193 sama saja kalau negara china nga menagih menjual lagi obligasi k pemerintahan saat jatuh temponya ya harus juga!!!
@@thelirik7193 utang negara itu masuknya obligasi. Sebenarnya itu bukan utang, cuma metafora aja biar orang lebih paham.
dari akadnya, jika tetap ditagihkan, maka bunga 3 % hanya sampai tahun kelima. bukan dihitung sampai 2022.
Betul bos
Kalo gitu harusnya tahun kelima negara kembalikan duit itu.... kenapa harus nunggu ditagih?
80rb dlu sangat besar sekali ,
@@zenochan658 kalau orang jawa yg didesa hutang dihitung pakai sapi atau kambing. Jadi mau tahun berapapun dibayar gak masalah
@@Mr.Crabbb jawabannya krn loe aja ga paham apa itu obligasi. gimana mau dikembalikan itu uang.
Sudah ada aturannya..
Sangat jelas sekali..
Orang awampun paham..
Dari mimik wajah pengacaranya sudah sangat jelas mau ambil untung..
Pake logika saja 😀
Bonus sekian persen
Benar sekali...bawa2 haram..tp klo dpt sekian persen dr 60 M meski dr hasil bunga( riba) ya bodo amat lah sm haram 😂
Munafik sekali 🤣
@@bambangirawan4400 namanya juga pengacara.. 🤣🤣
Brati lu nga faham bos.... UU dan aturan tentang obligasi yang diterbitkan tahun 1978 itu adalah Taktik pemerintah biar bisa tidak bayar utang dgn alasan kadaluarsa....
@@hidupberjuang6238 kok taktik2 segala, lu nagih sebelum 5 tahun pasti dapat kok. emang gak paham tata cara aturan cari celah buat nyalah2in pake kata taktik / haram. Orang tua nya beli obligasi ya berarti sudah tau aturannya. ya gak paham siapa? anaknya
Semoga yang nonton video ini rejekinya lancar dan di mudahkan segala urusan nya baik di dunia akhirat
wacana kaum sirik >>> hutang kok kadaluwarsa.
.
wacana kaum sehat >>> kenapa baru diurus?
.
emg jaman soeharto gak berani? ada habibi, gus dur, megawati dan SBY.. kemana saja mbah?? mgkn sdh lelah mereka....
Mungkin penagihan yg kurang tepat karena saat waktu itu ngapain aja atau tdk merasa punya piutang saat itu shg ga ditagih
Gila ya jaman sekarang, narsisme netizen sampe bilang kaum A kaum B, biasa aja kali jangan merasa paling oke di dunia maya, di dunia nyata cuman bisa ngetik dibalik tembok rumah
@@ekichandra masaak sih?
Sabar pak Pengacara anda kan orang hukum, argumen nya ya atas nama hukum.Jangan bawa bawa haram dan halal, adu pintar dong di pengadilan biar menang.
Biasa adu kambing, makanya pake hukum rimba
Dia lupa dulu belajarnya hukum apa
Betul. Statemen pengacaranya g ada dasar hukum sama sekali. Cuma ngomong halal-haram terus
bicara soal halal haram, bunga hutang itu haram, uangnya tidak boleh dipakai.
lagipula hutangnya dikit kok
80,300×(1+3%)^71 = 654.875
Pengacara aneh emang ngomong halal haram tapi ngarepin bunganya.
@@naahkan263 naah kan
Semoga amal pemberi utang kepada negara diterima Allah SWT...
ngeri, jaman skrg bnyak orang nekat.. banyak orang yg mencari keuntungan sendiri, berdalih untuk kepentingan bersama.
Betul pastinya tahun 60 yg katanya darurat keuangan dan Pemerintah diharuskan hutang tetap saja ada ketentuannya kan yaitu hanya dalam jangka waktu 5 tahun. Kalau memang itu kontrak nya ya harus ditepati
apalagi buzzer
Betul banget
Orantuanya sakit dan surat baru dibka d box dr bank thun 2011. Dan dituntut jawaban pemerintah kadaluarsa. Hutang wajib dibayar
@@luko9477 dan dibayar sesuai nominal yang tertulis di obligasi seharusnya. Gak bisa maen disesuaikan.
71 thn baru di Gugat What happen?
Past orang bertanya2 kenapa gak dari dulu????Walaupun itu OBLIGASI pemerintah....
Nunggu nilai tukar melejit dulu 🤣🤣🤣
@@mmchanell8409 ada benernya juga
Bayar nya nunggu ditagih?? Kebiasaan warga +62 yaitu yg ngutang lebih galak drpd si penagih hutang wkwkkwkwk
Mungkin sudah sering d urus...
Tp kan blm ada medsos...
Mungkin juga takut d hilangkan juga..
Jd kita g tau...
D proses d viral dulu baru tanggapi...
Begitu sekiranya...
Trima ksh
@@adis8299 jgn berandai andai
Pengacara mendrofa sudah menggugat melalui hukum /pengadilan tetapi masih membangun narasi lain di publik. Sebaiknya tinggal ikuti proses hukum
Kayaknya udah paham kalo dia pasti kalah di pengadilan, jadi ya gitulah yg dibangun narasi publik, kasian publik yg gatau digiring ke arah yg salah
Pengacaranya cuan , knp br skrg ngugat
Seperti syarat pendanaan proyek/tender garapan infrastruktur pemerintah, setau saya memang ada jatuh tempo. Penerapannya memang supaya penanam modal yang biasanya berupa material akan diuntungkan begitu dana dari pusat cair. Pastinya butuh dicek kekuatan hukumnya dll, ga hanya seperti tuker kupon hadiah. Tekor juga pemerintah kalau semua orang dilegalkan untuk bertindak oportunis demi meraup untung dalam jangka waktu yang tidak bisa dipastikan. Yang jelas ni urusan orkay bukan urusan orang biasa, jadi biarkanlah hukum yang proses. Kaya begini ga cukup pandangan subyektif sendiri, yang ada cuma mau menang sendiri.
Untuk opini mendetail seperti ini kok tidak ada komentar?? Hah..
ORI saja ngasih kupon sampai 3 thn.. Ini kok bisa aktif sejak 1950!?
Beda kasuslah.. ini hutang. Hutang dimana2 wajib dibayar. Masak yg berhutang yg menentukan hutangnya hangus dengan waktu ttn.?
Hutang beda dengan sedekah
@@luko9477 mas ga tau obligasi atau gimana
@@giuzty hutang tahun 1950 an dan surat utang diaimpan d box bank. Ini kasusnya bapak nya sakit tahun 1975, diceritakan beliau lumpuh tdk bisa ngapa2in. Tahun 1978 pemerintah melakukan pengumuman batas pembayaran. Bayangkan saja tahun 78 apa iya infonya sampai ke seluruh masyarakat? Sosmed ga ada yg ada cuma surat kabar dan tvri radio. Intinya ini beda kasus. Si bapak sakit tdk bisa ngapa2in. Baru tahu setelah beliau meninggal thn 2011. Dan sejak itu anak nya tahu setelah buka box bank, pihak keluarga meminta tagihan. Dan jawaban pemerintah selalu kadarluarsa
Intinya ini beda kasus. Makanya tahun 2002 ada uu yg menyatakan obligasi ttp BERLAKU sampai kapanpun.
Hutang harus dibayar. Logikanya seperti itu , tdk tepat kata kadarluarda utk masalah hutang.
@@luko9477 gak usah nyari pembenaran di uu 24 tahun 2002 di tulis dengan jelas dan dengan huruf tebal sesuai masa berlakunya
yg ngutang pemerintah dulu yg bikin aturan jangka 5 tahun juga pemerintah dulu, kenapa tidak ditagih kan sudah ada surat penagihanya, apakah sengaja dibiarkan ?
Mungkin lupa dan baru ingat baru-baru ini
Lah justru yg aneh si pemberi utang kenapa ga ditagih" padahal sudah ada aturan kedaluwarsanya. Apa sengaja buat numpuk-numpuk bunga?
mungkin yg memberi hutang mengiklaskan tetapi ahli warisnya gk tau
@@muntashir bisa jadi
Otomatis dg terbit UU baru yg disahkan maka UU lama sebelum UU baru tidak berlaku.. UU Yg lama hangus boos
emang uu barunya dah terbit???
UU lama tidak berlaku bukan berarti UU baru berlaku mundur.
Yaaaah . Sengaja dilama lamain biar menumpuk gitu . Udah di kasih kesempatan menagih malah ketiduran . Malah Nyalahin pemerintah yg sekarang.
Makanya kalau tidur pasang alarm biar mudah bangunnya .
Yg ngutang mikirlh hutang gak dibayar2 berarti kena bunga dan yg berhutang yg berpikir untuk bayar
Bukan yg bantu pinjaman menagih terus gak dibayar2
@@sawitberbuahsubur30 mungkin kalo nagihnya sesuai dengan jumlah utangnya ya dibayar
80,300×(1+3%)^71 = 654.875
600.rb boss bukan 60m
Mungkin almarhum sudah mengikhlaskan, makanya ga beliau tagih ketika hidup. Namun ahli waris menemukan, jadilah mereka mencari informasi dan senang apabila obligasi itu bisa dicairkan sampai 60M. No one knows
Pendapat yang bervariasi , semuanya tentu berlandas. Ya menurutku sih kepekaan pihak keluarga pembeli obligasi yg kurang peka saat pemerintah mengumumkan siap mengembalikan dalam kurun waktu sekian tahun itu . Pihak pemerintah pun waktu itu ada salahnya juga sih knapa tidak mampu mencari setiap pemberi utang secara langsung , jika dirasa ada beberapa yang lalai.
@@sawitberbuahsubur30 bukan nagih terus pak , baru kali ini nagihnya . Knapa gak saat dibuka pengembalian PD tahun tahun lalu itu . . Kan udah kedaluwarsa jika sudah ada masa pengembalian itu . Dan itu udah lama pake banget gitu .
Pengacaranya harusnya paham apa itu obligasi, tapi.. Dia emang nyari kerja, naikin nama dan emang iseng iseng🤣
Hutang harus di bayar, apalagi masyarakat sudah membantu pemerintah di dalam massa yg sulit...
Yah udah low yakin hutangnya gak kadarluarsa lebih baik nagih hutangnya tunggu 20 th lagi agar nantinya jumlah bunga hutangnya bertambah nilainya dan ahli warisnya bisa dapat keuntungan dari hutangnya lebih banyak lagi....betul..apa..betul.
Nyari keuntungan sebanyak-banyaknya ya bro🤣
Deb colectornya galak? Masak negara di bilang makan uang haram? Uang negara yg di kotup sdh brrapa ribu trilyun? Masak negaramu kau tuduh makan uang haram? Pemerintah yg sekarangkan hanya menjalankan UU yg berlaku.dan UU yg berlaku harus di hormati n di taati. Jangan hanya karena 60 milyar. Negaramu sendiri kamu caci maki. Sdh ribuan trilyun uang di pakai untuk membangun n mensejahterakan rakyatnya.
Apa sih yg bisa kita berikan kpd negara?
Kata para pahlawan. Jangankan harta. Nyawa kita berikan.
Miris.. Hanya 6o milyar harus mencaci maki negara.
Tempuh cara elegant. Hormati hukum.
Lagiyan bukan 60 miliyar tpi 80 rb hehe
@@ceriafengyuan9356 FYI, dia ngitung sampe 60m karena pake kurs 1rupiah = 1 gram. Nah dikali 70tahun, jadilah 60m sekian
Gw klo punya pengacara begini langsung gw pecat saat itu juga. Kok pengacara gak punya logika hukum?!?
kan diiming-imingi bagi hasil boss, jika negara kalah terus disuruh bayar 60 M, dapet 10% aja udah 6 M
Namanya juga usaha wkwkwk siapa tau bayaranya nambah
Investasi obligasi pasti ada tenornya dong di perjanjiannya pak, tinggal baca dan fahami. Intinya di perjanjiannya aja gimana, kalo menggugat diluar surat perjanjian ya pasti kalah.
Susah ya kenapa dulu tidak pernah di urus karena biasanya ada pembatasan pelunasan dan menuntut sekarang di kembalikan udah ganti berapa pemimpin mau nyalah kan siapa binggung
Ini klo tdk di bayar akn bikin kapok rakyat utk bantu negara
@@lpknneman6251 nah, itu. Makanya mending ngemplang pajak aja. Drpd ngebantu negara.
@@lpknneman6251 bukan begitu pada zaman nya itu sudah di suruh pemerintah ke masyarakat untuk menagih utangnya dan di beri waktu 5 tahun, kalo sudah lewat pada jangka waktunya itu sudah di anggap sudah pada menerima, jadi kalo di bilang kadaluarsa si ya sah aja. ini tuh bukan utang kaya kita utang di warung, ada perjanjian UUnya pada masa itu.
@@lpknneman6251 nggak juga, masih banyak orang yg paham obligasi mau bantu tuh.
Ini orang tiba2 nagih begini antara mau cari sensasi, atau mau cari celah biar untung banyak aja. Intinya secara konsep obligasi aja kalo paham, gamungkin dia nagih sekarang.
@@lpknneman6251 yg paham obligasi pasti, tau kapan jatuh temponya ya nga masalah!!! Makanya anda elajari dulu apa itu obligasi biar nga asal komen,,
Dikit2 pengadilan..
Dikit2 pengadilan...
Terus kalo masyarakat yg punya hutang...
Apakah ada kadaluarsanya...
Akal akal ngelees..
Beda negara yang utang sama orang yang ngutang... kl negara utang pasti bisa bayar....
Logika nya begini.... si A pinjam sama si B dengan janji akan di bayar setahun kemudian... setelah setahun si A mau bayar utang nya, tp si B ngumpet2 supaya si A gak bisa bayar, setelah 10 tahun si B nongol dan nagih bunga nya selama 10 tahun.... pertanyaan nya ente mau jadi si A...? 😁
Ini seperti yang pinjol2 ilegal, pas mau bayar gak tau bayar ke mana, di datangi kantor nya alamat nya palsu... tau2 di tagih bunga nya sudah banyak....
@@maiarka masa negara gk tau alamat yg ngasih hutang??
@@Mr.Crabbb ga taulah g0bl0k, hrsnya yg punya Surat Utang yg nagih dan pasti tau alamat pemerintah.
pengacara bodoh itu , udah pasti kalah di pengadilan , cuma mau cari sensasi doang.
taruhan sama gua brp pun gua yakin 1000% gk bakal bayar negara , kalau seumpamanya di bayar karna nominalnya hanya 60M lalu tiba2 ada lagi orang lain tagih nominalnya gila2an seumpamanya 60Triliun gimana ?
Trus ada lagi tiba2 orang nagih lagi yg nominalnya gk otak yg negara gl sanggup bayar gimana ?
gampang betul dong nanti negara kita di kuasai oleh kalangan Elite.
Penggugat mempunyai surat obligasi tahun 1950 senilai Rp.80.300 dengan bunga 3%/tahun yaitu Rp.2.409
Lalu ada Peraturan Kementrian Keuangan Tahun 1978 yang mengatur masa berlaku surat obligasi maksimal 5 tahun berarti 1983. Pemerintah gak salah kalo menolak untuk bayar dan penggugat juga tidak salah kalo menagih. Jalan tengahnya pemerintah hanya membayar surat obligasi penggugat beserta bunganya dengan nilai mata uang setara pada tahun 1983.
Jika pokoknya Rp.80.300 dengan bunga 3%/tahun yaitu Rp.79.497
Total Rp.159.797
Jika dikalkulasikan dengan emas pada tahun 1950 berarti setara dengan 37.162 gram
Dan kalkulasi nilai inflasi pada tahun 1983 dimana harga emas Rp.12.424/gram
Berarti negara hanya perlu membayar Rp.454.937.204
kurang banyak duitnya 😂
Kenapa tidak dibayarkan waktu itu ? Kan udah kewajiban, semisal kita pinjam ke bank, kalo dah pas jatuh tempo, ya kita sendiri yang bayarkan ke kantornya, itu etikanya
Astaghfirullahalazim, 🤔 apa mungkin ini salah satu penyebab negara kita g aman2?!?,korupsi dimana2..
Yang sering terjadinya: ada orang yang sengaja mengikhlaskan pinjaman tetapi anak/cucu orang tersebut yang "lagi butuh" berusaha mengungkit dan menagihnya. Saya yakin di lingkungan sekitar kita pernah terjadi hal seperti itu.
Silahkan pelajari apa itu obligasi.
Kenapa yang atas nama tersebut tidak mengurus pencairan obligasi yang sudah diberikan waktu selama lima tahun oleh negara? Apa mungkin pemegang obligasi tidak mampu membeli koran/radio?
coba cek dulu di GOOGLE
apa itu hutang " OBLIGASI" baru komen
Yg komen gak paham sm Obligasi.. Taunya Pinjol🤣🤣🤣
Sama Bank keliling alias Bank titil
samain persepsi dulu
Obligasi adalah surat utang jangka menengah maupun jangka panjang yang dapat diperjualbelikan. Obligasi berisi janji dari pihak yang menerbitkan saham untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada akhir waktu yang telah ditentukan, kepada pihak pembeli obligasi tersebut.
Ya mekanismenya seperti itu teorinya .....
Suharto hrsny yg suruh byr
@@dewidewi5827 , bukan siapa yg pegang pemerintahannya.Walaupun saat ini masih suharto pun, kalo kadaluarsanya nggak tanggung2 ya mana bisa dibayar.
Sama misalkan kita tiba2 didatangi seseorg bawa bukti ternyata 4 generasi diatas kita berhutang pd seseorg yg bawa bukti menghutangi.
Yg menghutangi juga 4 generasi diatasnya.
Kira2 kita mau bayar tidak walau punya uang
@@dewidewi5827 kalo kata saya ini bukan persoalam siapa yg sedang menjabat sih. Krna siapapun pemerintahnya, persoalan sprti ini harus diselesaikan
@@bobbyndut4275 beda, ini posisinya negara…. Org selalu menyamakan pengusaha dan negara… padahal itu berbeda….
Heran kenapa sekarang baru di tagi hutang negara
klw sipemberi pinjaman kepada negara, Ikhlaskanlah biar menjadi amal jariah buat sibapak yang telah kembali pada yang maha esa
Waduh kok baru sekarang bung, dari dulu kemana.
Kalo sama sama taat hukum trmasuk anda oengacara ya hrs trima lah apa yg menjadi kptsn pengadilan...jangan lantas beropini seakan akan pemerintah tak berbuat adil,,kita hidup dlm satu negara yg juga di atur oleh hukum dan uu jd taat dan tunduk saja sm hukum yg ada "nanti"
Alaaaah Preeet Gak usah Munafik lo Andaikan Itu Uang Kakekmu Udah Pasti Lo Perjuangkan Sampek Darah Penghabisan Agar Bisa Lo Dapatkan Rp 60 Milyar !,
Beh....gugatan MIMPI, mau bagi2 rezeki KA x ye😂🤣 tunggu lagi beberapa th..agar nilai gugatan sampai 1 Triliyun....kan lebih mantap...
Biasanya, utk obligasi yg hendak jatuh tempo, pasti ada surat pemberitahuan yg akan disampaikan kepada para pemilik obligasi.
meskipun tidak ada surat pemberitahuan. sudah wajar dan selayaknya pemegang obligasi mencatat sendiri kapan jatuh temponya. masa hanya mau diam saja berpangku tangan tidak peduli jatuh tempo kapan, sdh dibayar belum. masa sdh diberi waktu 5 tahun utk mengajukan klaim, koq diam saja? didiamkan selama puluhan tahun ya dianggap kadaluwarsa itu salahnya sendiri. itu lucunya. jaman dulu tidak ada komputer, hanya ada kertas jadi tidak bisa otomatis. adapun komputer jadul yg tidak online. jadi harus manual mengingat sendiri kapan jatuh tempo dan menagih sendiri ke pemerintah.
Surat Utang Negara (SUN) cuma berlaku 5 tahun dan dapat diperpanjang maksimal 5 tahun lagi (10 tahun).
Kalau SUN berlaku "selamanya", maka orang pada tahun 1950-an mendingan cairkan di 2050, orang memasukkan SUN Rp. 100.000, 100 tahun kemudian (2050) asumsi bunganya flat ditambah nilainya mengikuti inflasi tahunan, maka SUN 100.000 menjadi Rp. 150.000.000.000, orang pada kaya mendadak semua, bayangin cukup ada 1000 orang yang sengaja menahan SUN, negara udah bangkrut🤣🤣
Bayar pokoknya pemerintah ogah apalagi bayar bunganya..
Duduk 2 pihak
Live di tv
Terimakasih metro tv dan kompas
Kenapa tidak menagih ke pemerintah" Sebelumnya?? Takut hilang misterius.
Kenapa pemerintah sebelumnya tidak membayar hutang tersebut??.. Biar adil apa yg anda tanyakan tersebut,.
@@babeby8813 pemerintah sudah, memberi waktu 5 tahun untuk semua pemilik obligasi. Untuk datang kekantor padahal cabang kantor ada disetiap daerah, tapi pertanyaannya. Kemana aja dalam 5thn itu ngak dateng, dan malah nunggu 71thn baru nonggol? Inget perjanjian obligasi adalah jangka menegah bukan jangka panjang dan dilindungi oleh undang2. Sebelum orang menyetujui dia sudah harus mengerti persyaratan dan undang2nya, ngerti.
Bapaknya meninggal dunia tahun 2011, sedangkan keputusan pemerintah keluar tahun 1997, berarti selama 14 tahun harusnya si bapak punya waktu yang cukup untuk menagih kepada pemerintah, karena tidak mungkin lupa kalau dulu pemerintah pernah pinjam uang sama dia
Apa nggak janggal kalau sekarang digugat.?
klo janggal ya memang janggal, tapi jangan salahkan yang menagih hutang. pemerintah berhutang, punya kewajiban untuk membayar, tapi tidak dilakukan dan malah membuat aturan sendiri yang membuatnya bisa bebas dari kewajibannya. paham kan?
anda simpan deposito di bank, apa iya anda yang menagih ke bank pas jatuh tempo?
harusny pemerintah cerdas, begitu jatuh tempo, dan tidak bisa membayar hutang karena sulit mencari orangny misalkan. pemerintah tinggal buatkan rekening atas nama orang tersebut, dan transfer uang sejumlah itu. pas digugat sprt skrng tnggl kasi aja nomor rekening dan bukti transferny.
klo pemerintah belum bayar, ya artiny masih berhutang. dan perhitungan bunga serta lainny mengikuti perjanjian awal, bahkan bisa lebih sadis lagi karena hingga jatuh tempo belum bisa bayar juga. layaknya anda kredit motor, klo ga bisa bayar hutang setelah jatuh tempo ya motor anda yg disita
@@maspaimo9511 Bukan deposito.
Bukan begitu cara kerja pemerintah.
Apapun perbuatan pemerintah pakai dasar aturan.
Kalau gak ada aturannya, dan gak ada di dalam perjanjian, pemerintah gak bisa tiba-tiba bikin rekening atas nama orang lain.
Coba kalau pemerintah punya kekuasaan itu.
Ada orang yg enggak disukai pemerintah, cukup bikin rekening atas nama orang itu, masukin duit2 gak jelas, tangkap dengan bukti rekening dengan aliran dana ilegal.
@@1ndragunawan ya kan tinggal dibikin aturan khusus, bisa buat rekening dengan tujuan pembayaran obligasi. masa mau dibikin umum, aneh2 aja logika anda.
toh pemerintah jga bisa seenak2ny bikin aturan obligasi kadaluwarsa 5 tahun kan? dasarny apa? secara logika ga masuk akal, uang punya rakyat kok diambil paksa dgn dalih kadaluwarsa
@@maspaimo9511 betul, intinya hutang ttp aja hutang mau sampai ke akhirat jg ttp Hutang, ga ada urusan hutang kadaluarsa
Kecuali dihibahkan. Di ikhlaskan
@@maspaimo9511 dasar 5 tahunnya ya kesepakatan bersama. Kan sebelum persetujuann obligasi sudah ada kesepakatn dua pihak. Dri sekian tahun sampai beliau penandatangan kontrak meninggal 2011 kenapa ahli waris mendadak ingin gugat ?
Pengacara tapi tidak mengerti hukum... Parah juga kalau membela cuma pake perasaan..
Pengacara tidak mengerti apa itu Obligasi yg ada syarat dan ketentuan nya.. Negara tidak pinjam tapi menjual utang dlm bentuk obligasi yg dibatasi dengan aturan dan ketentuan yg sudah disepakati dan ada waktu kadaluarsa nya.. kalau tidak salah Obligasi ya seperti itu..
Mungkin pengacara nya mau dpt banyak klo brhasil...😃
Penting cuan pengacara,,😂 😂
Masalahnya, skrg kuasa hukumnya lagi membangun opini publik, cara ngomongnya sdh bukan berdasarkan aturan. Masyarakat yg kurang paham ini yg bakal langsung ikut arus.
Kenapa tidak di gugat pada pemerintahan terdahulu?
@@vastDstampede .. Dan seperti nya tujuan utama dari kasus ini adalah,ingin mmbuat citra pemerintah buruk,,
kenapa sekarang ya digugat?di masa pemerintahan sblmnya koq gak digugat?diduga ada unsur politik lagi ( cek dan ricek latar belakang yg menggugat)
Saya juga sependapat dengan Anda
sdh seharusnya pemerintah punya itikat baik utk melunasi hutang tsb yg sdh puluhan thn itu di sini kita bisa melihat jiwa nasionalisme dari yg memberi pinjaman jadi negara harus kembalikan saat ekonomi negara sdh membaik sekalipun ada permen negara wajib melunasi
Ada aja cobaan negeri ini... Semoga dihindarkan dri cara kita berpikir gila dengan cara aneh...
Sy yg nggak pernah beli obligasi aja sering denger berita sdh pihan tahun, kenapa baru sekarang.... Klu di bayar harus ada yg msk penjara.... Sm aja korupsi secara legal
Dipikiran gw... Hutangnya kan ada bunga nya dan setiap tahun Bertambah jadi Intinya dia menunggu nilai tukar melejit Jadi baru di Tagih sekarang,hah pinter juga akal nya
Ha..ha..ha..
Iya,bnr bngt dan pasti 100%berharap bunga dri uang 80ribu.
Padahal dlu yg kasih utang jga kakek/buyutnya yg udah meninggal..
Nie yg nagih cucu²'ya..
@@keluargangapakdarisunda2010 anaknya ni
ini bukan hutang ke pinjol or sejenisnya mas bro.. hahaha
Ya memang benar kok sekarang di tagih..kenapa gak jaman suharto atau sby....pastilah orang ini hanya mencari sensasi perlu di amati apa motifasinya
Saya pernah baca dimana deh, memang di Indonesia masalah adalah hukum seharusnya berdasarkan norma2 tapi kenyataannya hukum berdasarkan keinginan pembuatnya dan itu dijadikan dasar peraturan sehingga terjadi seperti ini.
Hukum diindo itu cacat!
Kenapa gw bilang cacat karena hukumnya abstrak bayangkan ada yg orang kena tipu dan seharusnya aset pelaku penipuan seharusnya dibagiin kepada para korban tapi oleh hukum malah disita dan dijadikan aset negara, apakah adil? Itu yg pertama dan yang kedua tentang hukuman koruptor bagaimana seorang koruptor disamakan nilai pidananya dengan seorang maling bayangkan nilai kerugian dan dirugikan beda tapi masa hukuman gak berbeda malah lebih ringan koruptor dan apakah adil?
@@galang9796 bener sih hukum di indo seakan hanya dibuat untuk MENGATUR rakyatnya yg melanggar, namun saat pejabat yg melanggar disana tidak ada kelipatan hukum yang berlaku bagi pejabat yg melanggar. Padahal hal yg dilanggar tidak bisa disetarakan dengan rakyat kecil contohnya nenek" yg ambil kayu di kebon dan digugat sama pemilik kayu tp si hakim tidak mempertimbangkan usia nenek yg sudah lanjut dan alasan kenapa mengambil kayu tsb.
Dan untk pejabat korup yang melakukannya dengan sengaja untuk memperkaya diri malah di tolerir sama hakim, entah karna di suap atau apa seharusnya dijatuhin hukuman lebih berat malah dikasih diskon hdehh
@@galang9796 kalau mau gugat perdata
bukan hukum yg cacat
pelapornya yang tidak tepat
kalau lapor secara pidana itu menindak pelaku
kalau mau sekalian gugat perdata
Selama ini kemana???.. Ada periode untuk bayar.. Kenapa tidak dilakukan.. Lagi pula itu uang bukan jerih payahmu.. Jatuhnya waris
Lha nagihnya koq baru sekarang?
Ga dari dulu" pada waktu suharto berkuasa? Kan suharto berkuasa selama 32 tahun.
betul apa takut dgn soeharto. takut tinggal nama. mrmanfaatkan kesrmpitan dlm kesempatan
bukannya pada tahun 1970an udah disuruh tagihin ke pemerintah ya sama di kasih waktu 5 tahun? tolong di refisi kalo salah. soalnya kalo kata pemerintah kedaluarsa ya sah aja si kalo di bilang memang kadaluarsa. karena kalo dah lewat dalam 5 tahun tersebut yaa, di zaman saat itu di anggap sudah pada menerima.
Logikanya yang di utangin kok nentuin waktu nya? Yang namanya hutang sampe kapanpun harus di bayar.
@@zeusson4425 nah ngomong kaya gitu pas di zaman nya, soalnya perjanjiannya pemerintah dgn penagih pada zaman itu udah dibilangin diberi waktu 5 tahun dan di setujui oleh kedua pihak, dan lewat dari itu di anggap sudah pada menerima dan tidak ada tagihan lagi pada zaman itu. kadaluarsa kata kata yg cocok buat kasus ini, saya ulangin lagi ini utang yg sudah di perjanjikan oleh kedua pihak bukan sepihak.
@@reyhanyudianugerah3411 oke klo memang perjanjian 5 thn, tpi dalam peraturan negara wajib membayar tanpa perlu di tagih oleh si pemberi hutang. Lah trus knp selama 5 thn negara tdk membayar? Knp hrs pemberi hutang yang menagih? Secara logika gk masuk. negara seakan akan semaunya padahal negara yang berhutang. Inget negara itu bukan kekuatan absout yang bebas menciptakan aturan semena mena dan semaunya sendiri. Negara jg terdiri dri manusia, kalau sampai membuat aturan semena mena artinya jajaran pejabat nya yang rusak di zaman itu. Dan pemerintah skrng yang wajib mengeban tanggung jawab dri pemerintah sebelumnya.
@@zeusson4425 jadi gini pada zaman itu kan yg buat kesepakatan atau perjanjian kan kedua pihak, nah pada zaman itu juga ada sebelum di suruh pemerintah untuk menagih utang nya, kan ada pesetujuan dulu di buat lah UU nya dan pada setuju dan sah batas obligasinya 5 tahun, lewat dari itu di anggap sudah lunas / tidak ada lagi yg menagih ke pemerintah / juga ikhlas tanpa pamri , luh bayangin kalo ga ada waktu kadaluarsa banyak yg buat tipuan atau segala macemnya sampe sekarang nantinya. kalo di bilang kewajiban pemerintah sekarang ya salah juga kata katanya, walaupun kalo dari segi pengetahuan umum kemanusiaannya utang itu harus di bayar, tapi kan itu melalui perjanjian bersama biar rapih pada masa itu, bukan asal ngutang, lain cerita kalo sepihak, untuk membayar 60m pemerintah sebenernya gampang banget membayarnya hanya saja terdapat uu yg sudah jelas pada masanya, yaa tinggal liet aja nanti hasil di pengadilan kalo menang pangihnya yaa itu secara kemanusiaan, kalo secara kenegaraan ya yg meneang pemerintah.
Terimakasih untuk video ini.. saya dapat inspirasi bahwa saya berniat ngutang berjangaka tapi tidak saya kembalikan sesuai jangkanya, karena dianggap lunas dan tidak luarsa
Kejam sih kali Kadaluarsa , kalo emang Telat karena suatu Hal Harusnya Pemerintah Kompensasi ngasih Bungah Sampai 1978 , Selanjutnya Gak Perlu Dibungai
Kuasa hukum harus di ganti,.
rt boi WKWKWKWKWK
kuass hukum ngegas aneh hhh
6:23 "Minjem uang kembalikan dong, jangan makan uang HARAM", Weh gubluk lu dapat uang dari hasil BUNGA juga udah HARAMMMM. So2an ngomong haram. Ydh klo bicara haram pemerintah bayar clien lu sebesar utang di tahun 1950 atau menyesuain harga emas saat ini tanpa ada bunga tahunan. Awalnya gw gk mau komentar nonton ini karna urusan utang dan bunga, eh endingnya membangokan sekali, nyindir2 haram HAHAHAHA.
Sebaiknya dikembalikan saja pokoknya ditambah bunga sampai tahun 1983, dipotong biaya administrasi dan setiap lembar surat obligasi dikenakan bea materai Rp 10.000,-
Jadi lebih mahal materainya daripada nilai obligasinya.
hahahaha 🤣🤣🤣
Baru kali ini aku tau utang bisa kadaluarsa
Betapa mudahnya menghapus dan melupakan sejarah, kok bisa ya.....?
Harusnya penuntut sadar:
Pertama:
Tahun 1978 sudah pernah diberi kesempatan untuk menagih dan diberi waktu 5 tahun tapi tidak digunakan. Ya hangus.
Kedua:
Tuntutan Rp 60M itu tidak masuk akal.
Pinjaman Rp 80.300 dg bunga 3% pertahun dalam 71 tahun jumlahnya tidak sampai Rp 700.000,-
Jika ada ketentuan konfersi ke emas, dg asumsi harga emas saat itu Rp 500 per gram akan ketemu 161 gram. Dg bunga 3% per tahun dalam 71 tahun menjadi sekitar 1.300 gram. Nilainya tetap jauh dibawah Rp 60M. Malah gak sampai Rp 1,5M
Lalu tuntutan Rp 60M itu dari mana itungannya?
Mungkin asumsinya TOTAL emas dari era 1950 . Harga update 2021
Itungan mu yg aneh dul wkwkwkw... ngitung jangan pake asumsi wkwkwkw.
Gini ngitungnya;
Utang 80300, setahun bunga 3%= Rp. 2409
2409 x 71= rp. 171039
80300 + 171039= rupiah 251339
Tahun 1950 harga emas/ kg Rp. 3800 rupiah
251339: 3800= 66.2kg
66.2 x 1000= 66200
Harga skrg emas /gram= rp. 938000
66200 x 938000= 62 milyar rupiah
Makanya wajar mintanya 60M. Begitoe😄
Dimana mana yang ngutang itu yang harus bayar sebelum ditagih.. enak bener sdh ngutang baru buat masa kadaluarsa.
@@aldhiansyahdjannatin8674 tergantung perjanjian hutang , selama pihak pemberi dan penghutang setuju ya batal demi hukum. sesuai perjanjian aja intinya kan gitu. ke enakan dong yg ngutang kalo tiap tahun dapet bunga 3% tanpa batasan. gw jg mau ngutangin negara kalo tanpa batasan wkwk itung2 invest
@@MeWolfstein enak dong yg diutangin...tinggal buat ultimatum. Kalo ga nagih utang lunas wkwkwkw... lu buat gitu aja ke debt collector..mana tau berhasil
Baca dulu apa itu OBLIGASI biar ga asal komen, Indonesia minim literasi. Suka komen dulu tanpa tau apa yg dimaksud.
Aq punya 1 obligasi, tahun 1946... Dgn jumlah 100..
Berbagai cara barisan sakit hati dalam mencari celah untuk melegitimasi pemerintah.
Mantap👍👍
Itu krn lo ga ngalamin ngutangin duit segitu ga dibayar.. Coba lo ngalamin sendiri.. Nangis lo...
Utang piutang mah ga ada urusannya dgn politik...
Intinya di sini sdh jelas dari pemerintah dan pengacara ngotot untuk menang agar dia bisa nikmati juga hasila bayaran utang pemerintah😅🤭
Lumayan tuh milyaran rupiah seperti dapat jeckpot.
Dari pemerintahnya mah ga nikmatin hasilnya bos, orang yang ngutang pemerintah di jaman 70tahun lalu 🤣 pemerintah itu lah yang nikmatin
Nagih obligasi kayak nagih utang person to person padahal dalam obligasi ada ketentuan yg berlaku didalam surat obligasi dan bunga nya itu flat sesuai ketentuan obligasi bukan ngikutin harga emas 😅
Saya punya surat" itu lumayan Banyak.. peninggalan alm bapak saya....tapi alm bapak gak pernah cerita pernah meminjamkan uang ke negara....
Kwkwkwkw..utang 80ribu lebih suruh bayarny 60milyar😱😱😱
Knp pula g dlu" ditagih....aneh dan g logis...ingin cari keuntungan atau gmn...aneh
80rb jaman dlu banyak jgn bandingkan sama jaman skrng, dlu rp1 aja ada, itu dihitung bunga 3%/th, cm ya biar pengadilan yg memberikan keadilan seadil adilnya
Semoga hutang negara kita kepada china dll juga kadaluarsa..
Wkwkwkk😂😂
Nggak bro, pihak kreditur China pasti ingat kapan obligasi Indonesia jatuh tempo
meskipun tidak ada surat pemberitahuan. sudah wajar dan selayaknya pemegang obligasi mencatat sendiri kapan jatuh temponya. masa hanya mau diam saja berpangku tangan tidak peduli jatuh tempo kapan, sdh dibayar belum. masa sdh diberi waktu 5 tahun utk mengajukan klaim, koq diam saja? didiamkan selama puluhan tahun ya dianggap kadaluwarsa itu salahnya sendiri. itu lucunya. jaman dulu tidak ada komputer, hanya ada kertas jadi tidak bisa otomatis. adapun komputer jadul yg tidak online. jadi harus manual mengingat sendiri kapan jatuh tempo dan menagih sendiri ke pemerintah.
Obligazi berjangka, memang ada waktunya
Terlepas dari aturan apapun.
Seharusnya negara berpikir " BERHUTANG BUDI" pada warganya yg pernah membantu mengatasi KRISIS NEGARA waktu itu. Jgn peraturan dibuat alasan untuk "menghindar"
Anda benar. Rp. 80300 dijaman itu setara dengan 20M saat ini. Saya salut jika tahun 1950 org memberi hutang pada negara... dipastikan beliau org kaya di daerahnya.
Cerdas👍
Mengapa sekarang ditagih nya, tinggulah 100 tahun lagi biar bunganya lebih zoss..
Itulah perlunya peraturan perundang-undangan dibuat.
Salam damai..
@@coverlaguajabybr3457 iyalah...masalahnya yang ngutang yang buat wkwkeks...
Diniati sedekah sj utk negara, InsyaAllah pahala berlipat ganda
Namany utang harus d bayar,tp nagihny kok g ke pemimpin negara yg sebelumny y....ap beraninya ke pemimpin yg sekarang ap gmn y?
Pemimpin sebelumnya diktator
Pak Mandrofa . karena terlalu lama bukti hutang Negara ke orang tua saya banyak rusak
Baiknya sebelum membeli seharusnya mengerti apa yg sedang kita beli
Ya memang ada seharusnya ada kadaluarsanya. Kalo gak ada ya semua orang bisa nahan obligasinya sampai saat yang dikehendaki buat keuntungan nya sendiri.
akujuga mau 🤣
Mudah-mudahan Utang negara kita yang 6.600 Triliun bisa kadaluarsa juga
Bodoh ente
Nggak juga sih krediturnya sudah pintar. Kalau jatuh tempo langsung ditagih
Berarti hutang negara tahun 1945 sudah kadaluarsa dong...tapi kenapa masih di tagih hingga sekarang ???
Saya kalo utang di bank pemerintah tapi ga saya bayar berarti kadaluarsa selama puluhan tahun,, itu fix yang ngajarin pemerintah sendiri, yesss..😂
Mantap Pek Mendopa statementnya! Good job
Pengacara nya lulusan mana sih, malu2 in kantor sm almamaternya?
Kl di sini ada komentar seperti pengacara nya wajar mereka gk sekolah hukum...
Bedakan kl negara yang utang sama perseorangan yang ngutang... kl negara pasti bisa bayar utang...
Logika nya begini.... si A pinjam sama si B dengan janji akan di bayar setahun kemudian... setelah setahun si A mau bayar utang nya, tp si B ngumpet2 supaya si A gak bisa bayar, setelah 10 tahun si B nongol dan nagih bunga nya selama 10 tahun.... pertanyaan nya apakah pengacara nya mau jadi si A...? 😁
Ini bisa jadi akal2 an orang tua nya atau ahli waris nya, mereka simpan berharap dapat bunga lebih banyak..
Ini situasi nya seperti pinjol2 ilegal, pas mau bayar gak tau harus bayar ke mana, di datangi kantor nya alamat nya palsu... tau2 di tagih bunga nya sudah banyak....
Pengacara yang aneh, ngomong nya kayak debt collector lagi nagih utangan panci...🤣🤣🤣
Maaf nih om saya juga awam persoalan obligasi. Klo semisalnya utang itu dihitung hanya pokoknya saja,tapi nilainya harus sama sesuai tahun segitu apa kah gak ada kebijakan negara bayar surat utang tersebut, Yaa mungkin ada faktor tidak paham persoalan tersebut karena kadang pendidikan masih minim saat itu, sekalipun dari orang kaya sekalipun
@@thelirik7193 itu termasuk obligasi lama.. dan semua ada aturan... memang ada masa kadaluarsa.. sudah dikasih waktu 5 tahun..
Kita sbg orang awam saja yg melihat penuturan keduanya sudah bisa mengira sepertinya si penuntut akan kalah.. cuma karna fee nya gede aja makanya dia mau perjuangin ini
betul. namun pengacara mmg dibayar utk itu jadi ngotot juga bukan salah dia. itu sudah job dia.
Nyimakkkk
Kuasa Hukum sepertinya emosian dan gak paham menjelaskan sampai bawa² haram..
Coba anda berpikir yang baik tenang tanpa emosi.
Sebaiknya si pemberi pinjaman ganti kuasa hukumnya
Padahal hukum bunga (riba) sudah jelas....
Hutang puluhan taun lalu ko baru nagihnya sekarang...kmrin kmri knp g mau nagihhhhh...pas presidn yg sudh sudah
Pengacara nya lm ngerti . pokok hutang cm segitu mu d bungai senilai uang mu pun emas toh jumlah uang nya gk lbh cm 1,6 m knp ko sampai 60 m bnyk bngt riba nya bro yg mu kamu mkn.
80,300×(1+3%)^71 = 654.875
saya juga ga tau kenapa 600rb bisa jd 60m
Pihak obligasi punya hak dan kemenku jga terikat UU....
Gak ada yg salah sih, memang harus diputuskan pengadilan agar pihak obligasi mendapatkan haknya dan kemenku juga tdk melanggar UU nya. Masalah prosudaur aja 🙏🏿🙏🏿🙏🏿
Tinggal masalah siapa paling "kuat" .. ya jelas pemerintah
@@budiharyono2112 udah batal secara hukum... 😁 lhawong udah ada di perjanjian kog.. masih ngeyel
Kompensasi Penjajahan Hindia Belanda Inggris Elizabeth, Aset emas milik Keraton Jogja dirampas dibawa ke Inggris, kapan digugat?
Beginilah pentingnya pendidikan