Menurut gw pokoknya Ringkas, Pangkas semua hal2 yg mempersulit!!! terlebih yg menghabiskan banyak anggaran dan apalagi menghabiskan banyak Kertas, yg ujung2nya sisa di makan rayap!!!
Setuju banget UN di hapus, Try out or simulasi, doa bersama lah .... Itu semua makan waktu, ada aja komputer yg rusak, hang lah.. laptop guru2 di pinjam padahal lap top sangat penting buat guru, disitu jg kan ada file2 penting, saya liat sekolah ribeeettt banget jelang hadapi un.
Waaah... Setuju banget sama ibu guru yang bicara pertama..!! Hebat, bu. Jadi ujian negara tidak mempengaruhi masuk ke perguruan tinggi, tapi tetap diadakaan untuk pemetaan kwalitas sekolah..
pemetaan kwalitas gimana, wong zonasi, sudah belajar giat, nilai bagus, harus sekolah di dekat rumah, yg kebetulan disiplin kurang, prestasi kurang, mutu pendidikan dan skill guru juga kurang
Tidak ada pak siswa yang CERDAS itu tidak bermoral. Karena jika Siswa tidak bermoral, kata CERDAS sangat tidak layak untuk siswa tersebut. Jangan menyatati siswa CERDAS pak karena CERDAS adalah anugrah.... Jangan hadirkan kata CERDAS untuk siswa yang tidak bermoral..terimakasih pak
Belajar dan belajar pulang sekolah belajar.. mlm sebelum tidur wajib belajar...anak stres dr dini akibat nya anak jd nakal dan badung...kalau ngk jd cupu alias kutu buku...biarkan mereka berkarya dan bahagia serta bertakwa...
Klu sekolah (khususnya SD) di Finlandia, mereka di bebasin untuk bermain di sekolah alasannya mereka ingin anak2 it memiliki waktu yg byk untuk bermain, guru2 disana tdk ingin otak mereka terlalu byk bekerja. It sebabnya tdk ada sistem pr disana, klupun ada paling cma sedikit
Pendidikan itu tanggung jawab bersama ( pemerintah, sekolah dan orang tua ) kita boleh menuntut pemerintah dan sekolah untuk melakukan pendidikan yang terbaik untuk anak kita, tapi... Apakah kita sudah menuntut diri sendiri sebagai orang tua untuk memberikan pendidikan yang terbaik ? Memberikan pendidikan bukan sekedar memilih sekolah dan mengikutsertakan anak les ini dan itu.. Kalau anaknya mau kreatif carilah cara untuk mengasahnya kalau anaknya mau bertanggung jawab berikanlah contoh dan masih banyak lagi.. Buatlah kurikulum sendiri untuk anak kita jadilah orang tua berakreditasi A, sekian terima kasih..
Jangan samakan Canada USA dengan Indonesia. Kurikulum disana belum tentu cocok untuk diterapkan di Indonesia dan negara lainnya. Terbukti cuma negara itu2 saja yg bisa menerapkan. Sedangkn negara maju itu tidak hanya Canada USA . Banyak negara lain yg lebih maju dan masih menggunakan UN. Harus dilihat dari sisi ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan. Jangan asal tiru.. Be smart !
Pelajaran SD sdh berat, kls 1 dan sdh menganalisa kalimat, pr yg byk, buku yg besar dan berat.. anak2 sekolah sdh kayak kuli, bawa brg berat di ranselnya..
Itulah kurikulum bikinan Anies Baswedan, banyak siswa siswi ngeluh terus pelajaran ga gitu masuk karena over pelajaran yg diterima dan kecapean otaknya. apalagi guru2 karena makin banyak kerjaan yg memeras otak dan tenaga jadi pulang sering kesorean
yep setuju... TIAP GANTI MENTERI UBAH SISTEM PENDIDIKAN... BESOK GANTI MENTERI PENDIDIKANNYA, GANTI LAGI SISTEMNYA... INI NEGARA PERENCANAANNYA GIMANA SICHH MAUNYA. SISWA YG JADI KELENCI PERCOBAAN.
Kalo UN dihapuskan, Kurikulum juga harus diubah 👍👍👍 Dan membuat suatu sistem agar siswa senang belajar dan lebih kreatif, apalagi sekarang jamannya dunia digital, itu bisa dimanfaatkan utk pendidikan Siswa 😂😂 Tp untuk menuju kesitu, lebih baik infrastruktur pendidikan dikelola lebih baik lagi, apalagi sekolah2 yg ada di pedalaman 😂😂😂
Kesuskesan setiap individu dan juga kemajuan bangsa tidak ditentukan oleh seberapa pintar dan banyaknya belajar dan menguasai teori. Bangsa ini butuh SDM yg bisa memajukan dan menciptakan Innovasi sertaTeknologi. Sehingga bisa bersaing dikancah internasional!
Usul : ☝️☝️☝️ Sekolah di Indonesia terlalu lama.. paud, TK 2 thun, minimal masuk SD umur 6,5 th, SD 6 thun, SMP 3 thun, SMA 3 thun total lulus umur 18 - 19 th.., kuliah 4 thun SARJANA umur 22 - 23 th.. (terlalu menguras waktu) Seharusnya bisa lebih dipersingkat sepeti contoh umur 15 thun lulus sekolah kemudian masuk jenjang kuliah (penjurusan menuju masa kerja) selain itu masa sekolah yg lebih singkat dan berkualitas bisa ditambahkan program baru yaitu wajib militer...🙏🙏🙏🙏 Yg setuju LIKE
Un banyak curangnya. 50% lebih jawaban diberikan oleh guru kepada siswa supaya siswa lulus semua. Pengawas juga gak berfungsi ngabisin dana aja. UN bubarin aja.
Ujian Nasional tuk SMA / sederajat saya pikir itu perlu...tapi tdk untuk sd, smp...karena itu jg melihat bagsimana dg kualitas daerah2 yg rata2 rendah..
Terima aja dulu bu dengan kualitas daerah sendiri......dan mulai la berfikir untuk berkembang sehingga kita berhasil karena usaha kita, bukan belas kasih dari infrastruktur sekolah terimakasih
Clarita Ayu betul 👍,mungkin tuk negara kita cocok nya sekolah kejuruan diperbanyak, kenapa??? Biar langsung bisa dipraktekkan dlm kehidupan sehari2... g hrs cari2 lowongan kerja.. bisa kerja dg keahlian nya..disekolah kejuruan...
Malik Yusuf UN memang bukan tuk lambang kemajuan suatu bangsa, tapi setidak nya, daerah2 ada barometer/ tolak ukur dlm ajar mengajar disekolah.. karena kalau tdk juga timpang sekali, ada yg cara belajarnya sdh sangat maju, tapi ada banyak yg g bermutu.. menghasilkan sdm rendah..
Dulu waktu gw SMA UN di patok 5,0 semua siswa stress banget, akhirnya kita pergi ke warnet coba jebol soal ujian Nasional akhirnya dapet dan hasilnya nilai bhs Inggris gw dpt 9,4 dan bhs Indonesia dpt 9,6
Untuk jurusan2 ilmu pasti, sebaiknya standar nasional tetap berlaku. Misalnya: matematika, kedokteran, ilmu2 teknik lainnya (Engineering, architectural)
@@mehdimedi2270 ... Harap diingat, bahwa ilmu pengetahuan tidak terbatas hanya pada ilmu2 sosial. Ada ilmu pasti, ilmu alam, ilmu teknik. Menurut saya, pelajar yg ingin menjadi ahli matematik, kedokteran, insinyur teknik, farmasi dsb, sebaiknya harus ada ujian standard nasional. Lain halnya untuk ilmu2 sosial dan bisnis..
*Jika saya jadi menteri pendidikan. Akan saya buat mata pelajaran di sekolah cukup 2 yaitu matematika dan sains. Moral & agama diajarkan di gereja / masjid / pura terdekat. Bahasa diajarkan oleh orang tua. Nasionalisme & Kewarganegaraan ditumbuhkan setiap senin pagi bersamaan dengan upacara bendera. Sekolah cukup senin sampai rabu, sisanya siswa disuruh memilih pelajaran apapun yang disukai. Suka seni ambil seni. Suka sport ambil sport. Suka ilmu sosial ambil kelas sosial.* *Sistem edukasi "text-based" yang masih diajarkan di sekolah-sekolah hari ini sudah sangat kuno, dipakai sejak ribuan tahun lalu. Siswa menghapal lalu diuji hapalannya kemudian diberi nilai dalam secarik kertas ijazah itu gak berguna!! Harusnya abad 21 sekolah pun berubah menjadi digitised. Terapkan e-learning, digital multimedia bahkan teknologi artificial intelligence untuk menjadi pendidik. Mungkin investasi fisik akan sangat mahal, tapi apa yang lebih berharga dari sumber daya manusia yang supercerdas & kreatif bagi suatu bangsa?*
Pendidikan nasional di Indonesia tidak perlu ada ujuian negara dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi, dan penempatan murid paling tepat berdasarjan ZONASI, kemudian lebih difokuskan pada kebutuhan Ketrampilan kerja yg siap dimanfaatkan untuk bekerja siap pakai,
Tolong kembalikan pak Pendidikan Moral Pancasila (PMP),agar generasi muda penerus bangsa ini tahu Toleransi antar umat beragama, Tenggang Rasa, Tolong Menolong, Sopan Santun, Saling Menghormati, Gotong Royong...
Putri Maslahat adanya tes biasa. Ujian ada tapi untuk mereka yang ingin melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. Nama ujiannya Abitur. Nilai ranking di sekolah juga ngga ada :)
Sangat setuju....lebih baik siswa dari awal di kenalkan tentang dunia pekerjaan ...memotivasi dan meberi pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan skiil menciptakan atau kreatip untuk menghasilkan sesuatau produk.mohon di pantau sampai ringkat bawah supaya berjalan sesuai tujuan pemerintah.
Ini yang aku pikirkan waktu aku SMA (2008 yg lalu).. gini.. kita TK 1 Tahun, SD 6 Tahun, SMP 3 Tahun, SMA 3 Tahun, ada 13 tahun waktu untuk SEKOLAH. 13 tahun itu kita BELAJAR!!, kemudian HIDUP kita kelak ditentukan oleh UN!! bukan 13 tahun yg udah kita pelajari yg di liat RIWAYAT HIDUPnya, tetapi sekali lagi IJASAH yg diliat. sehingga melamar kerja penuh dgn kebingungan, Nilai ijasah tinggi nggak lolos, sdngkan yg lain nilai UN jelek malah diterima (kebanyakan yg ini) oke semua tergantung dari yg di gantung. tetapi SEKOLAH itu melelahkan, 13 TAHUN!! trus hidup kita di tentukan oleh nilai UJIAN, bukan ap yg telah kita dapatkan disekolah. jadi menurut aku, UJIAN NASIONAL DIHAPUS SAJA!! salut buat pak menteri. Justru kalo dihapus, anak2 sekolah semakin gembira datang ke sekolah. Semakin gembira semakin baik belajarnya. Anak2 di pelosok desa lebih bergembira, KALIAN nggak tahu setiap hari mereka jalan kaki 2 jam menempuh ke sekolah, setelah sekolah mereka nggak akan dpt kerja yg layak karena nilai UN mereka jelek2 karena akses ini itu yg kurang memadai. Maaf, Anak kota ada internet untuk main game, sedangkan di desa ada yg nggak ada sama sekali internet.. ngeprint makalah saja harus ke kota. Lalau ujian nasional di GENERALISASI untuk semua anak sekolah di seluruh INDONESIA. Yg main game dapat kerja, yg benar2 sekolah memetik keputus asaan. JADI UNTUK APA SEKOLAH SELAMA 13 TAHUN.
Hapus Ujian Nasional... Yg di bina oleh guru adalah kompetensi dan karakter anak. Nilai bukan ukuran kompetensi anak dan karakter anak baik atau buruk. Sebagian besar guru di Indonesia masih salah memahami ttg tugasnya sbg seorang pembimbing profesional.
BAB XIII PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Pasal 31 (1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan****) (2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.****) (3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.****) (4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.****) (5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.****)
Pelajaran di sklh2 di indonesia byk banget mas nadiem... gmn supaya gak terlalu byk mapel... shg anak2 bs belajar lebih mendalam u. Mapel2 yg mmg penting
Kenapa mesti ribet menghilangkan UN. Sementara -Honorer masih di gaji kecil. -fasilitas sekolahan masih belum sempurna -status pembelajaran dinsetiap daerah masih sangat berbeda
Ini bukan soal ke tidak adilnya pendidikan atau kesenjangan lainnya. Yg menjadi tujuan utama dari pendidikan adalah SEORANG GURU YG PROFESIONAL MEMBINBING ANAK DENGAN POTENSI YANG DIMILIKINYA SEJAK LAHIR GUNA KEBIKTUHUNA HIDUPNYA KEDEPAN. Yg terjadi sejak dahulu dlm pendididikan Indonesia adalah PAKSAKAN BEBEK UNTUK PANDAI MEMANJAT POHON DAN MOYET UNTUK PANDAI BERENANG. Dgn beban biaya negara yg sangat banyak. Biaya negara itu terkadang memberi peluang bagi para koruptor berdasi utk mengambil kesempatan.
Harusnya kurikulum siswa laki2 dengan siswa perempuan itu berbeda. Alasannya : 1. Kondisi fisik laki2 dan fisik perempuan berbeda, kekuatan otot dan tulang berbeda. 2. Kondisi psikis anak laki2 dan anak perempuan berbeda, 3. Tingkat kecerdasan anak laki2 dan anak perempuan berbeda. 4. Secara kodrati, tugas dan fungsi laki2 dan perempuan berbeda.
Dulu saya punya guru matematika umurx sangat tua mungkin beliau itu tumbuh dijaman2 masih penjajahan belanda & jepang, cara mengajar beliau pun sangat berbeda beliau mengajarkan matematika dgn memakai logika & cara2 praktis beliau gak pernah berpatokan dgn buku dlm mengajar & beliau mengambil nilai rapot itu dari nilai2 ulangan harian bukan dari ujian semester tapi dari rata2 nilai ulangan harian, seperti ini lah seharusnya guru mereka sangat mengerti ttg apa yg mereka ajarkan kemurid itulah bedanya menghafal ( berpatokan dgn buku) dgn pemahaman (mengerti ttg apa yg diajarkan kemurid) alhamdulillah waktu beliau yg mengajar matematika saya dirapot dapat 9, saya senang krna saya diajarkan ttg pemahaman ( memakai logika) bukan sekedar menghafal
Setuju sih kalau UN dihapuskan, khususnya di SMA/SMK karena bisa dibilang "useless" gak berpengaruh ke kelulusan maupun dalam mendaftar PTN. Tapi alangkah lebih baiknya untuk memeratakan kualitas pendidikan, menurutku sih samakan kualitas pendidik, tenaga pengajarnya dulu. Jujur, banyak guru² yang kurang kompeten dan itu perlu dievaluasi juga. Sistem perekrutan CPNS untuk Guru harus benar² ketat dan bisa menjaring guru² berkualitas. Jangan cuma siswa yang dievaluasi, tapi guru/pendidik/pengajar nya juga harus dievaluasi. Guru² yang tidak kompeten dan bermasalah untuk dibereskan juga.
Saya sebagai mantan guru yg juga mantan kepala sekolah, setuju2 saja apabila ujian nasional dihapuskan, tetapi perlu ada prameter lain yg bisa digunakan untuk mengukur kualitas pendidikan di seluruh pelosok tanah air Indonesia tercinta ini.
UN dr dulu ga beres2 ending n statusnya. Fasilitas sekolah, kualitas guru, materi, buku, sarana prasarana. Itu baru dikdasmen, blm yg higher education. PR nya Kemendikbud buwanyak beutttt dr dulu ga da kontinuitas, peningkatan kinerja. Hanya bs bantu doa semoga bs selesai lengkap dan benar n berkah untuk smua pihak, Aamiin
Ujian Nasional tanpa relevansi, pemborosan biaya, pada hal biaya tersebut bisa digunakan utk meningkatkan skill guru dan fasilitas sekolah seperti internet, laptop, dll.
Sekolah mulai dr kelas-12 kebawah gak butuh laptop, cukup PC aja di ruang komputer. Dan Internet hanya diperbolehkan di ruang komputer, gak butuh wifi. Kebanyakan guru akan berasalan butuh wifi utk cari materi belajar tp kebanyakan waktunya dipake utk sosmed update status dll
@@opendebate Jangan berburuk sangka terhadap kami para pendidik. Mungkin ucapan anda akibat pengalaman anda di kantor yg selama ini memanfaatkan internet / WiFi kantor.
@@opendebate tidak semua guru seperti yg anda bilang, guru saya main sosmed untuk mempromosikan sekolah kami, agar warga tau kalau sekolah kami tidak kalah bagus dari yg dibilang favorit, jadi WiFi itu perlu
@@satik-t7l itu bukan berburuk sangka tp fakta dilapangan ketika saya sidak dan jd pengawas UN d sekolah2 terutama yg negri slama 7 tahun. saya pernah minta bagian IT utk meliat log bbrp guru secara random ternyata browsing history nya menunjukkan sebagian besar guru menghabiskan wkt utk sosmed n e-commerce.
Nggak apa-apa mas Nadiem kalau mau menghapus UN, dan saya setuju juga kalau harus dicarikan strategi baru untuk mengukur siswa. Namun yang tak kalah penting, karakter siswa sekarang jg harus diperhatikan benar agar punya attitude yg baik, etika, epirlaku dan sebagainya. Maju terus pendidikan di Indonesia! Selamat berjuang Mas Nadiem!!
contohnya : Misalnya MOBIL SMK kita hanya JADI KULINYA Orang CINA" dengan "MERAKIT", sebab KITA TIDAK PUNYA LABORATORIUM untuk PEMBUATAN PISTON, Dan SUKU CADANG LAINNYA
Yak baguuuuus. Gak usah ada UN. Kalau perlu gak usah ada ujian harian, mingguan, bulanan, semesteran dan ujian akhir. PR juga gak perlu ada karena kegiatan sekolah harus diselesaikan disekolah bukan dirumah. Tugas akhir dan Ujian skripsi juga dihilangkan saja karena hanya menyusahkan mahasiswa saja. Sungguh cerdas mas wan Nadiem satu ini.
Kalau UN tidak memberi dampa pada pendidikan indonesia mengapa tidak dari dulu dihapus, kemana saja dulunya? Apakah UN Itu hanya sebagai tender untuk meraut uang pendidikan. Salut deh buat gebrakan mas mentri semogo ini menjadi keputasan yang bisa merubah pendidikan indonesia lebih bermanfaat bagi seluruh mahluk tdk terkecuali, aamiin
Saya lebih setuju kalau menghilangkan segala macam pungutan mas mentri. Biar lebih merata pendidikan ke level paling bawah. UN (atau ujian2 lainnya) masih perlu supaya murid2 rajin belajar untuk menciptakan sdm yg unggul dan cendikiawan yg terbaik.
setuju, hapus UN. UN cuma buat murid2 jadi curang. Lagipula dana UN terlalu besar itu lebih baik buat menaikkan gaji guru Honorer. Kasian gajinya ngga manusiawi
Ya setuju UN harus ditiadakan krn betul2 tidak berkeadilan mengingat insprastrukture dan kwalitas guru belum merata di seluruh indonesia. Angarannya dipakai utk meningkatkan kwalitas guru sesuai dgn kompetensi yg dibutuhkan.
Menurut saya Ujian Nasional mo dihapus atau masih tetap ada gak masalah. Yang harus dipikirkan adalah 1). Tingkatkan Skill Guru 2). Pemerataan Sarana Prasarana yang memadai 3). Adanya perhatian nasib guru dan Kesejahteraan Guru yang mencukupi.
Sekolah Sd sampai kuliah - UJIAN Mau ngelamar kerja - UJIAN Ngurus SIM - UJIAN Ditolak Pacar - UJIAN Kena musibah - UJIAN Ouh...Ternyata hidup adalah UJIAN...
keberadaan sekolah favorit/unggulan menurut saya baik-baik saja, tak seharusnya ini dihapus mengingat kenyataan bahwa sekolah belum mendptkan fasilitas yang sama, selain itu sudah menjadi fitrah/rezeki setiap manusia untuk memiliki kemampuan/kecerdasan yang tidak sama.....apakah tepat bila anak2 yang memang dikaruniai kecerdasan lebih, kegigihan belajar, mampu berpikir kritis juga penalaran yang lebih hrs menempa diri dalam wadah pendidikan yang sama dengan , maaf....anak2 yang lain yang memang kemampuannya kurang. Anak2 yang cerdas penting untuk di improve secara baik dan tepat.
Pa Nadim benar debest,soalnya pendidikan indonesia masih kurang..... karna "hanya butuh NILAI tapi tidak butuh Kejujuran", Un buat apa coba..... Mending UTBK.....
Sangat setuju UN dihapus sementara. Cetak guru yang berkualitas dulu dan ganti guru guru yang kompetensinya memang sudah tidak cocok dengan dunia sekarang. Guru2 yang dianggap tidak kompeten Ini dipensiunkan dini atau dialihkan ke struktural. Tapi untuk mencetak guru yang berkualitas itu butuh waktu yang cukup Lama minimal 4 tahun. Kemudian batasi Universitas pencetak calon guru Dan segera tutup universitas yang atau FKIP yang pengelolaannya biasa biasa saja. Kalau bisa persyaratkan hanya Universitas standard Internasional saja yang diperbolehkan Membuka FKIP.
Mungkin yang perlu di RUBAH PARADIGMA PENDIDIKAN bukan Lagi SISWA, MAHASWA itu MENCARI LAPANGAN PERKEJAAN tapi SISWA MAHASISWA itu "MENJADI LADANG PEKERJAAN", dalam hal "PEMERINTAH HARUS KONSEKWENSI" Menyiapakan SARANA-PARASARANA di segala BIDANG ILMU.
UN mending dihapus saja,saya dulu mondok sambil sekolah ,ketika UN saya dikasih kunci jawaban dari pihak sekolah dan sampai saat ini merasa berdosa karena melakukan hal itu.
tiadakan PR utk anak sekolah. guru harus lbh aktif mengajar dikelas,bukan sekedar dtg dan memberikan setumpuk PR. yg akhirnya para ortu mencari guru les diluar utk membantu anaknya utk mengerjakan. sama aja bual kalo gt.
Mohon di hapus juga Pak Nadiem utk siswa yg tinggal kelas atau tidak naik kelas.. Diganti dengan semester pendek pada saat liburan kenaikan sekolah.. Krn kasian siswa yg tinggal kelas utk meraih masa depan nya dan pasti akan berpengaruh terhadap mental si siswa yg tidak naik kelas
Sangat se7 namun hrs ada uji kopentensi pd siswa dibidang bakat, nah sekarang tergantu dr sdm para pendidik/guru yg mampuh mendidik dg kearifan lokal. Jadi siswa mempunyai jati diri berkemampuan sosial sosaiti dibidang keaklihan siswa. Jangan pandainya hanya komen dan teori aja, yang dampak nya menjadi pencitraan belaka. Cobak lihat orang yg pandai komen/bicara egonya gak mau kalah maksut utk mencari solosi malah menjadi perdepatan. Haai Pemimpin, Pendidik, dan sumberlain yg mewakili bukan itu yg dibutuhkan bangsa untuk negara ini..........
Masih banyak di daerah sekolah seperti kandang dan tidak layak untuk belajar. Contohnya SDN SidoMulyo murid hanya 7 orang dengan 2 guru yaitu Kepala Sekolah dan Guru di Jember perbatasan dengan Banyuwangi nyaris tutup, dan SDN 016 Buttu di Sulbar tidak layak. Saya nonton beritanya di CNN Indonesia, coba mas menteri hubungi lebih lanjut ke pihak CNN Indonesia lebih jelasnya
Mas mentri kelamaen udah sebulan lebih hanya tabur wacana... Mas mentri buat regulasi pemenuhan guru TERUTAMA DI JENJANG PEND DASAR Mas mentri melihatnya dg penuh harapan...saya. Terserah mas mentri aja... mau mikir pabrik, mau mikur industri, mau mikir kemajuan...ingat guru kita masih banyak yg belum bergaji...pikir itu dulu mas mentriiiiii
Saya sangat setuju pak, yang harus kita pikirkan bila selesai SLTA siswa harus ada skil dn minant siswa. Untuk meruskan ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
Setuju Mas Mentri,harusnya fokus lebih ke kompetensi sesuai dengan kemampuan daerah Indonesia yg sangat diverse
yg dibutuhkan di negeri ini orang jujur. lihat pejabat, polisi, dan pegawai asn lainnya, betapa pinternya mereka.
Menurut gw pokoknya Ringkas, Pangkas semua hal2 yg mempersulit!!!
terlebih yg menghabiskan banyak anggaran dan apalagi menghabiskan banyak Kertas, yg ujung2nya sisa di makan rayap!!!
tingkatkan moral Budi pekerti dan jiwa nasionalisme
Setuju banget UN di hapus,
Try out or simulasi, doa bersama lah .... Itu semua makan waktu, ada aja komputer yg rusak, hang lah.. laptop guru2 di pinjam padahal lap top sangat penting buat guru, disitu jg kan ada file2 penting, saya liat sekolah ribeeettt banget jelang hadapi un.
Waaah... Setuju banget sama ibu guru yang bicara pertama..!! Hebat, bu. Jadi ujian negara tidak mempengaruhi masuk ke perguruan tinggi, tapi tetap diadakaan untuk pemetaan kwalitas sekolah..
pemetaan kwalitas gimana, wong zonasi, sudah belajar giat, nilai bagus, harus sekolah di dekat rumah, yg kebetulan disiplin kurang, prestasi kurang, mutu pendidikan dan skill guru juga kurang
Seorang siswa percuma cerdas jika tidak Bermoral.
kenyataan memang begitu . miris
Tidak ada pak siswa yang CERDAS itu tidak bermoral. Karena jika Siswa tidak bermoral, kata CERDAS sangat tidak layak untuk siswa tersebut.
Jangan menyatati siswa CERDAS pak karena CERDAS adalah anugrah....
Jangan hadirkan kata CERDAS untuk siswa yang tidak bermoral..terimakasih pak
Cerdas itu anugrah.....pintar itu maunah....Bodoh itu musibah....hehehe...
Saya setuju , jika itu bisa merubah dan menjadikan pendidikan di tanah air lebih bagus dan setidaknya sejajar dg bangsa maju lainya.
Belajar dan belajar pulang sekolah belajar.. mlm sebelum tidur wajib belajar...anak stres dr dini akibat nya anak jd nakal dan badung...kalau ngk jd cupu alias kutu buku...biarkan mereka berkarya dan bahagia serta bertakwa...
Klu sekolah (khususnya SD) di Finlandia, mereka di bebasin untuk bermain di sekolah alasannya mereka ingin anak2 it memiliki waktu yg byk untuk bermain, guru2 disana tdk ingin otak mereka terlalu byk bekerja. It sebabnya tdk ada sistem pr disana, klupun ada paling cma sedikit
Pendidikan itu tanggung jawab bersama ( pemerintah, sekolah dan orang tua ) kita boleh menuntut pemerintah dan sekolah untuk melakukan pendidikan yang terbaik untuk anak kita, tapi... Apakah kita sudah menuntut diri sendiri sebagai orang tua untuk memberikan pendidikan yang terbaik ? Memberikan pendidikan bukan sekedar memilih sekolah dan mengikutsertakan anak les ini dan itu..
Kalau anaknya mau kreatif carilah cara untuk mengasahnya kalau anaknya mau bertanggung jawab berikanlah contoh dan masih banyak lagi.. Buatlah kurikulum sendiri untuk anak kita jadilah orang tua berakreditasi A, sekian terima kasih..
Sy sangat setuju mas menteri.
Mantap trobosan ya.
Maju terus untuk Indonesia lebih baik dan baik. Merdeka belajar
Setuju tidak usah ada ujian nasional ☺
UN bayar
TryOut bayar
Pendalaman Materi bayar
Perpisahan sklh wajiib hukumnya byrnya jutaan pula.😪😪
Semua serba bayar mahaal pula
Itulah rakyat kecil makin sulit
Ente lahir bayar, hidup bayar, mati pun bayar. Itulah hidup. Bukan cuma di dunia pendidikan tp dimane2 bray. Gak kaya gak miskin same2 keluar duit.
Saya gaikut perpisahan SMP sampe SMA wkwkw
Pernah ngerasa gak sih apa yg kita pelajari beda, pas UN malah hal lain yg muncul
Yaa auto gak mudeng dengan soal2nya
Pake logika mesti bisa
kalo gini pernah nggak pas sekolah yg dipelajari gini pas di dunia kerja eh jauh berbeda???
Ujian Nasional ....tdk ada dinegara maju ( spt Canada, USA), tp anak2 didiknya berpikir kreatif dan maju ....
Benar 👍 klu disini yg bikin siswa siswi gk kreatif adlh Malas dan klu udah mau UN malah dpt bocoran kek tmn" sy waktu un smp
@@fatiahcantik3684 Hbsnya ....UN kl diIndonesiakan untuk cari nilai, meskipun stlh lulus gak ngerti ...misalnya ditanya masalah kimia ....
Jangan samakan Canada USA dengan Indonesia. Kurikulum disana belum tentu cocok untuk diterapkan di Indonesia dan negara lainnya. Terbukti cuma negara itu2 saja yg bisa menerapkan. Sedangkn negara maju itu tidak hanya Canada USA . Banyak negara lain yg lebih maju dan masih menggunakan UN. Harus dilihat dari sisi ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan. Jangan asal tiru.. Be smart !
Tulll cocok
tuh URUS Guru Honorer yg jumlahnya 1,2 jt di GAJI
Pelajaran SD sdh berat, kls 1 dan sdh menganalisa kalimat, pr yg byk, buku yg besar dan berat.. anak2 sekolah sdh kayak kuli, bawa brg berat di ranselnya..
Betul banget.. sampek waktu istirahat dan bermain terkadang gk ada..👍
puan m.c. putri
Iya saya tiap hr nganterin sekolah
Tas Ny saya yg bawa sampe sesek napas saking penuh buku ,ga tega kl anak saya yg bawa 😭
di beberapa negara maju juga seperti itu, tapi bedanya di negara maju infrastruktur dan kualitas gurunya itu sangatlah baik, jadi sangat mendukung.
Belum di tambah lagi emaknya mewjibkan anak”harus bimbel kareana mampu membayar
Itulah kurikulum bikinan Anies Baswedan, banyak siswa siswi ngeluh terus pelajaran ga gitu masuk karena over pelajaran yg diterima dan kecapean otaknya. apalagi guru2 karena makin banyak kerjaan yg memeras otak dan tenaga jadi pulang sering kesorean
yep setuju... TIAP GANTI MENTERI UBAH SISTEM PENDIDIKAN... BESOK GANTI MENTERI PENDIDIKANNYA, GANTI LAGI SISTEMNYA... INI NEGARA PERENCANAANNYA GIMANA SICHH MAUNYA. SISWA YG JADI KELENCI PERCOBAAN.
Kalo UN dihapuskan, Kurikulum juga harus diubah 👍👍👍
Dan membuat suatu sistem agar siswa senang belajar dan lebih kreatif, apalagi sekarang jamannya dunia digital, itu bisa dimanfaatkan utk pendidikan Siswa 😂😂
Tp untuk menuju kesitu, lebih baik infrastruktur pendidikan dikelola lebih baik lagi, apalagi sekolah2 yg ada di pedalaman 😂😂😂
Saya Wali Murid setuju saja apapun kebijakan Kemendikbud, hanya saja jangan Siswa menjadi korban pendidikan yang merugikan Anak Bangsa
Setuju UN dihapus, prestasi tdk hanya dinilai Dari hasil UN saja
Kesuskesan setiap individu dan juga kemajuan bangsa tidak ditentukan oleh seberapa pintar dan banyaknya belajar dan menguasai teori. Bangsa ini butuh SDM yg bisa memajukan dan menciptakan Innovasi sertaTeknologi. Sehingga bisa bersaing dikancah internasional!
Usul : ☝️☝️☝️
Sekolah di Indonesia terlalu lama.. paud, TK 2 thun, minimal masuk SD umur 6,5 th, SD 6 thun, SMP 3 thun, SMA 3 thun total lulus umur 18 - 19 th.., kuliah 4 thun SARJANA umur 22 - 23 th.. (terlalu menguras waktu)
Seharusnya bisa lebih dipersingkat sepeti contoh umur 15 thun lulus sekolah kemudian masuk jenjang kuliah (penjurusan menuju masa kerja) selain itu masa sekolah yg lebih singkat dan berkualitas bisa ditambahkan program baru yaitu wajib militer...🙏🙏🙏🙏
Yg setuju LIKE
Un banyak curangnya. 50% lebih jawaban diberikan oleh guru kepada siswa supaya siswa lulus semua. Pengawas juga gak berfungsi ngabisin dana aja. UN bubarin aja.
Masa . Bukan nya UN gk terlalu berpengaruh 100% . Kan sekrang UN gk jdi tolak ukur ... yg ngelulusin itu sekolah
@@mega28official77 dibaca baik baik mba komen saya. Yang saya bilang 50% itu jawaban soal un. Monggo diperhatikan lagi
@@mega28official77 monggo diperhatikan
Gurunya dipantau Mas Menteri, biar mengajarnya profesional, perilakunya dapat jd contoh muridnya, jangan hape nan terus di kelas
Ujian Nasional tuk SMA / sederajat saya pikir itu perlu...tapi tdk untuk sd, smp...karena itu jg melihat bagsimana dg kualitas daerah2 yg rata2 rendah..
Terima aja dulu bu dengan kualitas daerah sendiri......dan mulai la berfikir untuk berkembang sehingga kita berhasil karena usaha kita, bukan belas kasih dari infrastruktur sekolah terimakasih
Coba sebutkan 1 aja negara maju yg sukses menggunakan sistem UN (Ujian Nasional) !
Clarita Ayu betul 👍,mungkin tuk negara kita cocok nya sekolah kejuruan diperbanyak, kenapa??? Biar langsung bisa dipraktekkan dlm kehidupan sehari2... g hrs cari2 lowongan kerja.. bisa kerja dg keahlian nya..disekolah kejuruan...
Malik Yusuf UN memang bukan tuk lambang kemajuan suatu bangsa, tapi setidak nya, daerah2 ada barometer/ tolak ukur dlm ajar mengajar disekolah.. karena kalau tdk juga timpang sekali, ada yg cara belajarnya sdh sangat maju, tapi ada banyak yg g bermutu.. menghasilkan sdm rendah..
13:40 masak iya di uji dulu untuk mengetahui sarana dan prasarana sebuah sekolah?.. cukup survey aja kaleee..
Dulu waktu gw SMA UN di patok 5,0 semua siswa stress banget, akhirnya kita pergi ke warnet coba jebol soal ujian Nasional akhirnya dapet dan hasilnya nilai bhs Inggris gw dpt 9,4 dan bhs Indonesia dpt 9,6
Wowww 😂😂😂 bisa bocor soal UN 😱😱
Brarti nilai UN nya gak seusai dgn kemampuan ya 😂😂
UN makan anggaran yg terlalu besar dengan manfaat yg sangat minim alias BOROS. Dihapuskan? Setuju banget!
Sepakat...
Mohon juga pak di perhatikan daerah2 yang terpencil kalau di kota segalanya oke - oke saja dgn kelengkapan IT .
.
Untuk jurusan2 ilmu pasti, sebaiknya standar nasional tetap berlaku. Misalnya: matematika, kedokteran, ilmu2 teknik lainnya (Engineering, architectural)
Kayaknya cuma matematika sajalah yang ilmu pasti, selebihnya yg kamu blg ilmu medis, ilmu pengetahuan alam dan ilmu teknik.
Kayak ngak ada kerkaan saja UN dihapus, sebaiknya mentri dan presiden yg akan dipih wakib di uji kemampuannyaterlebih dahulu
@@wiryatmono8073 kayak lu ga tau aja, presiden kita IPKnya cuma 2 koma, jadi prestasi akademis udah gak berlaku lagi.
Kurikulum hendaknya mengarah ke dunia usaha
@@mehdimedi2270 ... Harap diingat, bahwa ilmu pengetahuan tidak terbatas hanya pada ilmu2 sosial. Ada ilmu pasti, ilmu alam, ilmu teknik. Menurut saya, pelajar yg ingin menjadi ahli matematik, kedokteran, insinyur teknik, farmasi dsb, sebaiknya harus ada ujian standard nasional.
Lain halnya untuk ilmu2 sosial dan bisnis..
*Jika saya jadi menteri pendidikan. Akan saya buat mata pelajaran di sekolah cukup 2 yaitu matematika dan sains. Moral & agama diajarkan di gereja / masjid / pura terdekat. Bahasa diajarkan oleh orang tua. Nasionalisme & Kewarganegaraan ditumbuhkan setiap senin pagi bersamaan dengan upacara bendera. Sekolah cukup senin sampai rabu, sisanya siswa disuruh memilih pelajaran apapun yang disukai. Suka seni ambil seni. Suka sport ambil sport. Suka ilmu sosial ambil kelas sosial.*
*Sistem edukasi "text-based" yang masih diajarkan di sekolah-sekolah hari ini sudah sangat kuno, dipakai sejak ribuan tahun lalu. Siswa menghapal lalu diuji hapalannya kemudian diberi nilai dalam secarik kertas ijazah itu gak berguna!! Harusnya abad 21 sekolah pun berubah menjadi digitised. Terapkan e-learning, digital multimedia bahkan teknologi artificial intelligence untuk menjadi pendidik. Mungkin investasi fisik akan sangat mahal, tapi apa yang lebih berharga dari sumber daya manusia yang supercerdas & kreatif bagi suatu bangsa?*
Tlng pak mentri Dana bos di awasi lebih ketat...terutama rekening kepsek sama bendahara...pada kongkalingkong tuh...
Daerah mana itu Om?
Anda paham benar tentang dana BOS, nggak? Rumitnya pelaporan dan ketatnya pengawasan...jangan mudah beropini...
Yess padahal dulu bercanda Ama temen sambil ngobrol "Coba aja Ulangan dihapus" eh sekarang bisa jadi kenyataan
Pendidikan nasional di Indonesia tidak perlu ada ujuian negara dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi, dan penempatan murid paling tepat berdasarjan ZONASI, kemudian lebih difokuskan pada kebutuhan Ketrampilan kerja yg siap dimanfaatkan untuk bekerja siap pakai,
Tolong kembalikan pak Pendidikan Moral Pancasila (PMP),agar generasi muda penerus bangsa ini tahu Toleransi antar umat beragama, Tenggang Rasa, Tolong Menolong, Sopan Santun, Saling Menghormati, Gotong Royong...
Setuju bngt
Krn klo,ujian nasional bagian plosok kdg g sesuai krn soal2 nya dtg dri kota sdgkn plajaran kdg ada yg blom diplajari
Di Jerman juga ngga ada Ujian Nasional.. 😁
adanya apa?
Putri Maslahat adanya tes biasa. Ujian ada tapi untuk mereka yang ingin melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. Nama ujiannya Abitur.
Nilai ranking di sekolah juga ngga ada :)
@Pak Men otak 72 bidadari😂😁
@@deutschindo iya benar, taiwan juga gak ada ujian nasional
tapi china ada
Cocok bgt Bos muda Nadiem mudah2an membawa perubahan untuk dunia pendidikan anak diindonesia ciayoo Bismillah Aamiin
Sangat setuju....lebih baik siswa dari awal di kenalkan tentang dunia pekerjaan ...memotivasi dan meberi pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan skiil menciptakan atau kreatip untuk menghasilkan sesuatau produk.mohon di pantau sampai ringkat bawah supaya berjalan sesuai tujuan pemerintah.
Ini yang aku pikirkan waktu aku SMA (2008 yg lalu)..
gini..
kita
TK 1 Tahun,
SD 6 Tahun,
SMP 3 Tahun,
SMA 3 Tahun,
ada 13 tahun waktu untuk SEKOLAH.
13 tahun itu kita BELAJAR!!, kemudian HIDUP kita kelak ditentukan oleh UN!! bukan 13 tahun yg udah kita pelajari yg di liat RIWAYAT HIDUPnya, tetapi sekali lagi IJASAH yg diliat.
sehingga melamar kerja penuh dgn kebingungan,
Nilai ijasah tinggi nggak lolos,
sdngkan yg lain nilai UN jelek malah diterima (kebanyakan yg ini)
oke semua tergantung dari yg di gantung.
tetapi SEKOLAH itu melelahkan, 13 TAHUN!! trus hidup kita di tentukan oleh nilai UJIAN, bukan ap yg telah kita dapatkan disekolah.
jadi menurut aku, UJIAN NASIONAL DIHAPUS SAJA!! salut buat pak menteri.
Justru kalo dihapus, anak2 sekolah semakin gembira datang ke sekolah. Semakin gembira semakin baik belajarnya. Anak2 di pelosok desa lebih bergembira, KALIAN nggak tahu setiap hari mereka jalan kaki 2 jam menempuh ke sekolah, setelah sekolah mereka nggak akan dpt kerja yg layak karena nilai UN mereka jelek2 karena akses ini itu yg kurang memadai.
Maaf, Anak kota ada internet untuk main game, sedangkan di desa ada yg nggak ada sama sekali internet.. ngeprint makalah saja harus ke kota. Lalau ujian nasional di GENERALISASI untuk semua anak sekolah di seluruh INDONESIA. Yg main game dapat kerja, yg benar2 sekolah memetik keputus asaan. JADI UNTUK APA SEKOLAH SELAMA 13 TAHUN.
Mas Menteri, punten, Fokuskan pendidikan sopan santun, tata krama, kreatifitas, integritas, kejujuran, agama, dan wirausaha sejak SD. Kesuwun mas.
Hapus Ujian Nasional...
Yg di bina oleh guru adalah kompetensi dan karakter anak.
Nilai bukan ukuran kompetensi anak dan karakter anak baik atau buruk. Sebagian besar guru di Indonesia masih salah memahami ttg tugasnya sbg seorang pembimbing profesional.
Setuju di hapus, UN banyak menimbulkan kecurangan..
Betul itu! Waktu sy smp, byk sekali tmn sy yg dpt bocoran
BAB XIII
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Pasal 31
(1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan****)
(2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.****)
(3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.****)
(4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.****)
(5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.****)
Pelajaran di sklh2 di indonesia byk banget mas nadiem... gmn supaya gak terlalu byk mapel... shg anak2 bs belajar lebih mendalam u. Mapel2 yg mmg penting
Fasilitas sekolah yg urgent..UN jgn dijadikan masalah dn diributkan..sedari dahulu..tdk kelar2..
Kalo UN dihapus,..dananya bisa buat meningkatkan fasilitas sekolah,..
Kenapa mesti ribet menghilangkan UN.
Sementara
-Honorer masih di gaji kecil.
-fasilitas sekolahan masih belum sempurna
-status pembelajaran dinsetiap daerah masih sangat berbeda
Tiru Finland dimana pendidikannya sangat bagus dan muridnya berprestasi
Ini bukan soal ke tidak adilnya pendidikan atau kesenjangan lainnya.
Yg menjadi tujuan utama dari pendidikan adalah SEORANG GURU YG PROFESIONAL MEMBINBING ANAK DENGAN POTENSI YANG DIMILIKINYA SEJAK LAHIR GUNA KEBIKTUHUNA HIDUPNYA KEDEPAN.
Yg terjadi sejak dahulu dlm pendididikan Indonesia adalah PAKSAKAN BEBEK UNTUK PANDAI MEMANJAT POHON DAN MOYET UNTUK PANDAI BERENANG.
Dgn beban biaya negara yg sangat banyak. Biaya negara itu terkadang memberi peluang bagi para koruptor berdasi utk mengambil kesempatan.
Lanjut pak. Kami guru2 siap mendukung dan melaksanakan
Harusnya kurikulum siswa laki2 dengan siswa perempuan itu berbeda. Alasannya :
1. Kondisi fisik laki2 dan fisik perempuan berbeda, kekuatan otot dan tulang berbeda.
2. Kondisi psikis anak laki2 dan anak perempuan berbeda,
3. Tingkat kecerdasan anak laki2 dan anak perempuan berbeda.
4. Secara kodrati, tugas dan fungsi laki2 dan perempuan berbeda.
Dulu saya punya guru matematika umurx sangat tua mungkin beliau itu tumbuh dijaman2 masih penjajahan belanda & jepang, cara mengajar beliau pun sangat berbeda beliau mengajarkan matematika dgn memakai logika & cara2 praktis beliau gak pernah berpatokan dgn buku dlm mengajar & beliau mengambil nilai rapot itu dari nilai2 ulangan harian bukan dari ujian semester tapi dari rata2 nilai ulangan harian, seperti ini lah seharusnya guru mereka sangat mengerti ttg apa yg mereka ajarkan kemurid itulah bedanya menghafal ( berpatokan dgn buku) dgn pemahaman (mengerti ttg apa yg diajarkan kemurid) alhamdulillah waktu beliau yg mengajar matematika saya dirapot dapat 9, saya senang krna saya diajarkan ttg pemahaman ( memakai logika) bukan sekedar menghafal
Setuju Pak mentri.... Anggaran UN nya buat perbaiki infrastructure Dan standard sekolah di seluruh Indonesia. Biar anak anak lebih kreatif.
Setuju sih kalau UN dihapuskan, khususnya di SMA/SMK karena bisa dibilang "useless" gak berpengaruh ke kelulusan maupun dalam mendaftar PTN.
Tapi alangkah lebih baiknya untuk memeratakan kualitas pendidikan, menurutku sih samakan kualitas pendidik, tenaga pengajarnya dulu. Jujur, banyak guru² yang kurang kompeten dan itu perlu dievaluasi juga. Sistem perekrutan CPNS untuk Guru harus benar² ketat dan bisa menjaring guru² berkualitas.
Jangan cuma siswa yang dievaluasi, tapi guru/pendidik/pengajar nya juga harus dievaluasi. Guru² yang tidak kompeten dan bermasalah untuk dibereskan juga.
Lebih baik di hapus aj,angaran ujian nasional di alihkan untuk gaji Guru honorer,biar semangat LG untuk mendidik siswa
Saya sebagai mantan guru yg juga mantan kepala sekolah, setuju2 saja apabila ujian nasional dihapuskan, tetapi perlu ada prameter lain yg bisa digunakan untuk mengukur kualitas pendidikan di seluruh pelosok tanah air Indonesia tercinta ini.
Yg harusnya sering untuk di ujiankan itu gurunya. Kira2 ilmua yg dimilikinya atau kualitas mengajarnya sudh merata atau blm.
terus kalau guru dituntut kerja bener gaji nya bisa dituntut nggak sesuai??atau mau bilang guru itu harus kerja ikhlas jgn liat gaji.
Saya gak setuju. Soalnya saya dulu ada UN wkwkwk . becanda mas mentri, 😂. Lanjutkan mas hapus tekanan hidup para pelajar , hidup mendikbud
wkwkwkwk, harusnya adek kelas ikut ngerasain dulu
UN dr dulu ga beres2 ending n statusnya. Fasilitas sekolah, kualitas guru, materi, buku, sarana prasarana. Itu baru dikdasmen, blm yg higher education. PR nya Kemendikbud buwanyak beutttt dr dulu ga da kontinuitas, peningkatan kinerja. Hanya bs bantu doa semoga bs selesai lengkap dan benar n berkah untuk smua pihak, Aamiin
Yang jelas Indonesia belum punya kurikulum yang khas negeri indonesia yang bineka ini.
Ujian Nasional tanpa relevansi, pemborosan biaya, pada hal biaya tersebut bisa digunakan utk meningkatkan skill guru dan fasilitas sekolah seperti internet, laptop, dll.
👍👍👍
Sekolah mulai dr kelas-12 kebawah gak butuh laptop, cukup PC aja di ruang komputer. Dan Internet hanya diperbolehkan di ruang komputer, gak butuh wifi. Kebanyakan guru akan berasalan butuh wifi utk cari materi belajar tp kebanyakan waktunya dipake utk sosmed update status dll
@@opendebate Jangan berburuk sangka terhadap kami para pendidik. Mungkin ucapan anda akibat pengalaman anda di kantor yg selama ini memanfaatkan internet / WiFi kantor.
@@opendebate tidak semua guru seperti yg anda bilang, guru saya main sosmed untuk mempromosikan sekolah kami, agar warga tau kalau sekolah kami tidak kalah bagus dari yg dibilang favorit, jadi WiFi itu perlu
@@satik-t7l itu bukan berburuk sangka tp fakta dilapangan ketika saya sidak dan jd pengawas UN d sekolah2 terutama yg negri slama 7 tahun. saya pernah minta bagian IT utk meliat log bbrp guru secara random ternyata browsing history nya menunjukkan sebagian besar guru menghabiskan wkt utk sosmed n e-commerce.
Cerdas Nadiem markariem..simple and genius..
Nggak apa-apa mas Nadiem kalau mau menghapus UN, dan saya setuju juga kalau harus dicarikan strategi baru untuk mengukur siswa. Namun yang tak kalah penting, karakter siswa sekarang jg harus diperhatikan benar agar punya attitude yg baik, etika, epirlaku dan sebagainya. Maju terus pendidikan di Indonesia! Selamat berjuang Mas Nadiem!!
contohnya : Misalnya MOBIL SMK kita hanya JADI KULINYA Orang CINA" dengan "MERAKIT", sebab KITA TIDAK PUNYA LABORATORIUM untuk PEMBUATAN PISTON, Dan SUKU CADANG LAINNYA
Yak baguuuuus. Gak usah ada UN. Kalau perlu gak usah ada ujian harian, mingguan, bulanan, semesteran dan ujian akhir. PR juga gak perlu ada karena kegiatan sekolah harus diselesaikan disekolah bukan dirumah. Tugas akhir dan Ujian skripsi juga dihilangkan saja karena hanya menyusahkan mahasiswa saja. Sungguh cerdas mas wan Nadiem satu ini.
Saya sangat Setuju bila UN dihapus.Merdeka mengajar dan merdeka belajar.Sip Pak Mendikbud.
Kalau UN tidak memberi dampa pada pendidikan indonesia mengapa tidak dari dulu dihapus, kemana saja dulunya? Apakah UN Itu hanya sebagai tender untuk meraut uang pendidikan. Salut deh buat gebrakan mas mentri semogo ini menjadi keputasan yang bisa merubah pendidikan indonesia lebih bermanfaat bagi seluruh mahluk tdk terkecuali, aamiin
Saya lebih setuju kalau menghilangkan segala macam pungutan mas mentri. Biar lebih merata pendidikan ke level paling bawah. UN (atau ujian2 lainnya) masih perlu supaya murid2 rajin belajar untuk menciptakan sdm yg unggul dan cendikiawan yg terbaik.
Sangat setuju.... bila perlu kurikulum di refesi juga karena banyak mata pelajaran yg di ajarkan
Klo bisa belajar dengan potensi skill kemapuan anak..
setuju, hapus UN. UN cuma buat murid2 jadi curang. Lagipula dana UN terlalu besar itu lebih baik buat menaikkan gaji guru Honorer. Kasian gajinya ngga manusiawi
Ya setuju UN harus ditiadakan krn betul2 tidak berkeadilan mengingat insprastrukture dan kwalitas guru belum merata di seluruh indonesia. Angarannya dipakai utk meningkatkan kwalitas guru sesuai dgn kompetensi yg dibutuhkan.
Menurut saya Ujian Nasional mo dihapus atau masih tetap ada gak masalah. Yang harus dipikirkan adalah 1). Tingkatkan Skill Guru 2). Pemerataan Sarana Prasarana yang memadai 3). Adanya perhatian nasib guru dan Kesejahteraan Guru yang mencukupi.
Sekolah Sd sampai kuliah - UJIAN
Mau ngelamar kerja - UJIAN
Ngurus SIM - UJIAN
Ditolak Pacar - UJIAN
Kena musibah - UJIAN
Ouh...Ternyata hidup adalah UJIAN...
Sistim zonasi aja bikin anak gk semangat belajar, apalagi gak ada UN semakin males aja, apalagi gadget sangat mempengaruhi anak2 zaman sekarang.
keberadaan sekolah favorit/unggulan menurut saya baik-baik saja, tak seharusnya ini dihapus mengingat kenyataan bahwa sekolah belum mendptkan fasilitas yang sama, selain itu sudah menjadi fitrah/rezeki setiap manusia untuk memiliki kemampuan/kecerdasan yang tidak sama.....apakah tepat bila anak2 yang memang dikaruniai kecerdasan lebih, kegigihan belajar, mampu berpikir kritis juga penalaran yang lebih hrs menempa diri dalam wadah pendidikan yang sama dengan , maaf....anak2 yang lain yang memang kemampuannya kurang.
Anak2 yang cerdas penting untuk di improve secara baik dan tepat.
Ujian yg sifatnya kognitif harus dipangkas, perkuat karakter dan keterampilan anak.
Pa Nadim benar debest,soalnya pendidikan indonesia masih kurang..... karna "hanya butuh NILAI tapi tidak butuh Kejujuran", Un buat apa coba..... Mending UTBK.....
Se7...semoga pendidikan semakin maju di Indonesia.....
Sangat setuju UN dihapus sementara. Cetak guru yang berkualitas dulu dan ganti guru guru yang kompetensinya memang sudah tidak cocok dengan dunia sekarang. Guru2 yang dianggap tidak kompeten Ini dipensiunkan dini atau dialihkan ke struktural. Tapi untuk mencetak guru yang berkualitas itu butuh waktu yang cukup Lama minimal 4 tahun. Kemudian batasi Universitas pencetak calon guru Dan segera tutup universitas yang atau FKIP yang pengelolaannya biasa biasa saja. Kalau bisa persyaratkan hanya Universitas standard Internasional saja yang diperbolehkan Membuka FKIP.
Yatuhan saya berdoa semoga tahun tahun yang akan datang indonesia akan lebih baik dari yang dulu dulu
anak sekolah bersatu mendukung hal tsb, terimakasih:)
Mungkin yang perlu di RUBAH PARADIGMA PENDIDIKAN bukan Lagi SISWA, MAHASWA itu MENCARI LAPANGAN PERKEJAAN tapi SISWA MAHASISWA itu "MENJADI LADANG PEKERJAAN", dalam hal "PEMERINTAH HARUS KONSEKWENSI" Menyiapakan SARANA-PARASARANA di segala BIDANG ILMU.
UN mending dihapus saja,saya dulu mondok sambil sekolah ,ketika UN saya dikasih kunci jawaban dari pihak sekolah dan sampai saat ini merasa berdosa karena melakukan hal itu.
Saya setuju, tp tiap bulan di kasih evaluasi.dan sederhana kn kurikulum.
tiadakan PR utk anak sekolah.
guru harus lbh aktif mengajar dikelas,bukan sekedar dtg dan memberikan setumpuk PR.
yg akhirnya para ortu mencari guru les diluar utk membantu anaknya utk mengerjakan. sama aja bual kalo gt.
Sgt setuju skl...
Mohon di hapus juga Pak Nadiem utk siswa yg tinggal kelas atau tidak naik kelas..
Diganti dengan semester pendek pada saat liburan kenaikan sekolah..
Krn kasian siswa yg tinggal kelas utk meraih masa depan nya dan pasti akan berpengaruh terhadap mental si siswa yg tidak naik kelas
Sangat se7 namun hrs ada uji kopentensi pd siswa dibidang bakat, nah sekarang tergantu dr sdm para pendidik/guru yg mampuh mendidik dg kearifan lokal.
Jadi siswa mempunyai jati diri berkemampuan sosial sosaiti dibidang keaklihan siswa.
Jangan pandainya hanya komen dan teori aja, yang dampak nya menjadi pencitraan belaka.
Cobak lihat orang yg pandai komen/bicara egonya gak mau kalah maksut utk mencari solosi malah menjadi perdepatan.
Haai Pemimpin, Pendidik, dan sumberlain yg mewakili bukan itu yg dibutuhkan bangsa untuk negara ini..........
Saya setuju dan take action segera we are have learn from other country like Singapore more first doit that Singapore is advanced country.
Sebaiknya buat regulasi antara menteri diknas dgn kemenaker dan kemenindag utk ilmu2 vokasi
Anak2 sudah di ajarkan jadi kuli. Buktinya setiap hari anak sekolah harus bawa tas berat
Wkwkwk
Masih banyak di daerah sekolah seperti kandang dan tidak layak untuk belajar. Contohnya SDN SidoMulyo murid hanya 7 orang dengan 2 guru yaitu Kepala Sekolah dan Guru di Jember perbatasan dengan Banyuwangi nyaris tutup, dan SDN 016 Buttu di Sulbar tidak layak. Saya nonton beritanya di CNN Indonesia, coba mas menteri hubungi lebih lanjut ke pihak CNN Indonesia lebih jelasnya
Mas mentri kelamaen udah sebulan lebih hanya tabur wacana...
Mas mentri buat regulasi pemenuhan guru TERUTAMA DI JENJANG PEND DASAR
Mas mentri melihatnya dg penuh harapan...saya. Terserah mas mentri aja...
mau mikir pabrik, mau mikur industri, mau mikir kemajuan...ingat guru kita masih banyak yg belum bergaji...pikir itu dulu mas mentriiiiii
Saya sangat setuju pak, yang harus kita pikirkan bila selesai SLTA siswa harus ada skil dn minant siswa. Untuk meruskan ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
Q s7 bnget pd ibu itu jangan hnya memikirkn pendkn aja tpi ksejahteraan gru2 gtt sangt menunggu nunggu hidup layak sperti yng pns
UN dihapus tapi untuk diterima jadi guru melalui ujian Wiyata bakti ber-tahun2 tidak dipakai , pusing
Setuju,terima kasih banyak pak saya harap un di hapuskan saja dan mudah mudahan ini tidak hanya wacana ya pak😊
Yg suka penghapusan UN karna males belajar like,
Belum ada menteri pendidikan yang sanggup menghapus Ujian Nasional
Setuju ganti dgn ujian tingkat sekolah..sekolah yg buat soal ujian nya sendiri..