Kanabu Wai, Air Terjun Terindah dan Termegah di Pulau Sumba
Вставка
- Опубліковано 9 лют 2025
- Waikanabu, Surga Kecil Tersembunyi di Tengah Oase Padang Savana di Pulau Sumba...
Waikanabu Waterfall atau yang juga akrab disebut Kanabuwai oleh masyarakat di desa sekitar, merupakan sebuah lokasi air terjun yang berada di dalam area kawasan Taman Nasional Matalawa Sumba. Terletak di bagian Sisi Selatan Pulau Sumba, atau tepatnya berada di Desa Waikanabu, Kecamatan Tabundung, Kab. Sumba Timur.
Air terjun Waikanabu letaknya sangat tersembunyi yang diselimuti oleh lebatnya pepohonan hutan lindung Taman Nasional Matalawa, disisi luarnya di kelilingi oleh perbukitan-perbukitan Padang Savana khas Pulau Sumba yang kering dan gersang.Untuk menuju ke lokasi air terjun ini ada beberapa akses lokasi yang bisa menjadi rujukan. Dari sisi selatan bisa di akses melalui Desa Ramuk dengan estimasi perjalanan/trekking sekitar 8-10jam. Sedangkan dari sisi Utara bisa di akses melalui Desa Waikanabu (Mandora), di Kecamatan Tabundung dengan estimasi perjalanan trekking/jalan kaki selama 5 jam. Akses ke Desa Waikanabu, bisa melalui Kecamatan Lewa, lalu menuju ke Desa Tarimbang, dari Desa Tarimbang lalu dilanjutkan menuju ke Desa Waikanabu. Akses jalan dari Lewa ke Tarimbang bisa di tempuh dengan perjalanan sekitar 1jam 30 menit. Dari Simpang Desa Tarimbang ke Desa Waikanabu bisa di tempuh perjalanan 2 jam. Kondisi Infrastruktur jalan rusak parah dengan kontur bebatuan dan kerikil. Ketika musim hujan jalannya sangat lumpur dan licin, dan pada musim kemarau sangat panas dan berdebu. Dari Desa Waikanabu, satu satunya akses yang bisa di lalui adalah dengan berjalan kaki/trekking dengan menyusuri bukit-bukit Padang Savana, setelah itu menyusuri lembah-lembah dan tebing tebing curam di dalam kawasan Hutan lindung Taman Nasional Matalawa. Dibutuhkan waktu sekitar 5-6 jam jalan kaki/trekking untuk sampai ke lokasi air terjun. Pada tanggal 17 Juni 2022 yang lalu, team Adventure Sumba yang terdiri dari 6 orang dengan berbagai latar belakang berbeda baru saja melakukan Expedisi/adventure ke lokasi air terjun ini.
Team Expedisi ini terdiri dari "Kaka Beta" Charles Amaya/ Photografer Landscape, Andy "Policegraph" Pataray/ Photografer Landscape, Roland Dimu/Adventure Cycling, Prima Edon/Adventure Cycling, Dance Birru "HellDance"/ Rock Style Metal Head, dan Angky Rona/ Terapis profesional "Chiropractor".
Setelah melakukan Koordinasi dengan instansi terkait Yakni Taman Nasional Matalawa Sumba Via Hotline dan mendaftarkan nama-nama peserta, juga berbekal persiapan dari pengumpulan informasi dan data terkait akses ke lokasi, rencana kebutuhan serta alokasi waktu yang di perlukan, team Adventure memutuskan untuk berangkat ke lokasi pada Hari Jumat 17 Mei 2022. Berangkat dari Waikabubak pukul 06.30 WITA dan tiba pukul 11.15 WITA didesa Waikanabu.
Setelah istirahat makan siang serta mengisi buku tamu pukul 13.00 Wita team memulai perjalan menuju ke lokasi air terjun Waikanabu.
Satu jam pertama perjalanan di warnai dengan rute menanjak dengan kontur tanah kapur dan rumput-rumput semak untuk menuju ke Cek Point' Pertama diatas bukit karang. Menuju ke cek point' tiga perjalan sudah mulai terasa menantang karena harus menuruni semak-semak lebat dengan kemiringan 45-60 djt. Dibutuhkan konsentrasi dan kekuatan kaki untuk bisa menuju ke cek point' tiga ini. Waktu tempuh sekitar 40 menit perjalanan, dan 5 menit untuk water break dan Snack untuk menambah stamina yg sudah mulai drop.
Menuju ke cek point' empat perjalanan semakin extrem dengan memanjat tebing batu di aliran sungai kecil juga menyusuri lereng-lereng bukit. Perjalanan sekitar 1 jam dan 5 menit untuk water break.
Menuju cek point lima perjalanan semakin extrem karena harus menanjak di dalam hutan melewati beberapa bukit terjal, lalu menuruni lereng-lereng bukit yang curam dan licin dengan kontur tanah lembek dan mudah longsor, serta melintasi beberapa anak sungai kecil. Untuk ke cek point' lima butuh waktu 1 jam. Cek point point' lima sudah bertemu dengan aliran sungai dari air terjun.Dan cek poin lima ini merupakan cek point terakhir. Dari cek point' itu butuh waktu 30 menit dengan menyusuri aliran sungai di pinggiran Hutan belantara sebelum sampai di Spot Air terjun. Sepanjang perjalanan dan rute yang dilewati tentunya memiliki tantangan dan kesulitannya masing-masing. Mulai dari tanjakan yang terjal, turunan yang curam, lereng-lereng dengan kemiringan yg extrem, terkadang hrs merayap dan merangkak, memanjat bebatuan, bergelantungan di akar akar pohon besar, hampir sepuluh kali menyebrang aliran sungai, menyelinap diantara batang-batang pohon raksasa yang tumbang. Tentunya lima jam perjalanan., sangat menguras tenaga yang membuat haus dan lapar, Lelah dan keram otot, belum lagi di sepanjang jalan di dalam hutan suhunya lembab dan basah, sehingga banyak lintah/Pacet yang menempel di kaki dan tangan.
Setelah melalui semuanya itu memutuskan berkemah di tepian aliran sungai di bawah pohon-pohon besar. Tanggal 18 Juni 2022 pukul 07.00 WITA kami mulai mengeksplore Air terjun waikanabu.