BALEGANJUR MELASTI KEREN BANJAR BATUGAING TANAH LOT NGUBENG TAHAP 1

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 11 бер 2024
  • NGUBENG
    Istilah ngubeng kembali mengemuka di tengah riuhnya aktivitas ritual keagamaan di Bali. Salah satu kearifan lokal masyarakat Bali tersebut seolah “mengerem” sejenak laju kenyamanan habitus kolektif masyarakat Bali dalam berupacara, yang sempat mapan selama lebih dari setengah abad terakhir ini. Apa itu ngubeng? Sebuah kearifan lokal yang menarik dicermati kembali terkait praksis ritual kolektif dalam ruang-ruang sosio religius di kala pandemi ini.
    Ngubeng kata dasarnya ubeng, artinya berkeliling di satu tempat, berkisar pada suatu tempat. Kata ubeng dalam bentuk kata kerja menjadi ngubeng, artinya memohon kehadiran aspek kedewataan dari tempat pemohon (Anandakusuma, 1986). Kata ngubeng juga disinonimkan dengan kata nyawang (kata dasarnya sawang). Bentuk kata kerjanya nyawang berarti bersembahyang dari jauh (Anandakusuma, 1986). Dengan demikian dalam konteks ini, ngubeng dimaksudkan untuk menyatakan aktivitas berupacara atau persembahyangan dari jauh (dari tempat tinggal) dengan arah orientasi pemujaan yang ditujukan ke sebuah Pura tertentu.
    Kegiatan berupacara dengan cara ngubeng/nyawang merupakan salah satu kearifan masyarakat Bali kuno yang dilakukan saat situasi kegawatdaruratan, kebencanaan, baik yang disebabkan oleh fenomena alam, konflik sosial, maupun wabah hama-penyakit. Ngubeng dalam pengertian praksis sosial diperluas pengertiannya yakni merujuk ketidakmampuan kehadiran secara fisik pada suatu tempat untuk mengikuti aktivitas secara kolektif.
    Oleh karena fenomena keterbatasan itu, baleganjur ini didasari (TAHAP 1) dan keterbatasan itu akan di sempurnakan dan akan selalu disempurnakan (TAHAP 2)
    Komposer ​⁠​⁠​⁠​⁠‪@andipastikaputra2098‬
    Penabuh ​⁠​⁠​⁠​⁠‪@officialgainkstone‬
    Recording & publishing ​⁠‪@wisnuofficial2821‬

КОМЕНТАРІ • 2