mo nanya ini om/tante soal PILKADA... Adakah aturan yg bisa dipake utk gugat/tuntut pihak yg kalah?? Tapi bukan untuk menghambat proses pihak yg menang, tapi tujuannya: Pembelajaran politik, melegimitasi pihak yang benar (menang/kalah) siapa yg pantas menjadi pemimpin , mencegah makelar2 kasus, Mencegah kebangkrutan 😂😂😂😂 Krn selama ini, hampir semua yg kalah pasti mengusik yg menang. Padahal, banyak yg kalah itu justru yg curang dan melanggar sana sini, FAKTA ujung2nya, hanya DIKIIIT... sengketa PHP menganulir pihak yg menang. Artinya yg kalah ini KEBANYAKAN hanya buang2 energi, menghambat waktu, membuat proses pilkada jadi tidak efisien. Realitasnya Persoalan CURANG/MELANGGAR dI PHP itu hanya krn Siapa yg membuat laporan di MK saja... Contoh di Kab. Muna Sulawesi Tenggara, kami masyarakat melihat sangat banyak pelanggaran yg justru di lakukan pihak yg kalah bukan hanya pelanggaran pilkada bahkan kriminal dan merenggutkorban nyawa. Dari awal proses saja udah kelihatan.. walaupun secara aturan gak melanggar, tapi secara etika dan moral dia Bupati aktif di kabupaten tetangga (Muna Barat), mengundurkan diri untuk nyalon BUPATI JUGA di Muna. padahal masih ada sisa 2 tahun masa jabatan. Efeknya di pilkada Muna ASN dan pejabat muna barat main politik di muna, eksekusi money politik dll dilakukan di muna barat (krn walaupun sudah mundur masih punya kekuasaan dan orang2 di sana) dan tidak bisa dijangkau oleh Bawaslu Muna dan pihak lain, krn bedah wilayah administrasi. Trus efek lainnya, muncul migrasi penduduk besar2an dan benturan antara kedua kubu masyarakat kabupaten....
Makasih Mba Titi buat pengajarannya. Saya Frans Taolin, Saya anggota IRI. Terima Kasih Buat Pencerahannya. 😇🙏
sepakat saya mbak Titi dan Prof Jimly
Menarik diskursusnya. Oh iya Bang Fajar, kalau bisa undang juga Prof. Yusril Ihza Mahendra sebagai narsumnya
mencerahkan 👍
💪🏻💪🏻
Keren
mo nanya ini om/tante soal PILKADA...
Adakah aturan yg bisa dipake utk gugat/tuntut pihak yg kalah?? Tapi bukan untuk menghambat proses pihak yg menang, tapi tujuannya:
Pembelajaran politik,
melegimitasi pihak yang benar (menang/kalah) siapa yg pantas menjadi pemimpin ,
mencegah makelar2 kasus,
Mencegah kebangkrutan 😂😂😂😂
Krn selama ini, hampir semua yg kalah pasti mengusik yg menang. Padahal, banyak yg kalah itu justru yg curang dan melanggar sana sini,
FAKTA ujung2nya, hanya DIKIIIT... sengketa PHP menganulir pihak yg menang. Artinya yg kalah ini KEBANYAKAN hanya buang2 energi, menghambat waktu, membuat proses pilkada jadi tidak efisien. Realitasnya Persoalan CURANG/MELANGGAR dI PHP itu hanya krn Siapa yg membuat laporan di MK saja...
Contoh di Kab. Muna Sulawesi Tenggara, kami masyarakat melihat sangat banyak pelanggaran yg justru di lakukan pihak yg kalah bukan hanya pelanggaran pilkada bahkan kriminal dan merenggutkorban nyawa.
Dari awal proses saja udah kelihatan.. walaupun secara aturan gak melanggar, tapi secara etika dan moral dia Bupati aktif di kabupaten tetangga (Muna Barat), mengundurkan diri untuk nyalon BUPATI JUGA di Muna. padahal masih ada sisa 2 tahun masa jabatan. Efeknya di pilkada Muna ASN dan pejabat muna barat main politik di muna, eksekusi money politik dll dilakukan di muna barat (krn walaupun sudah mundur masih punya kekuasaan dan orang2 di sana) dan tidak bisa dijangkau oleh Bawaslu Muna dan pihak lain, krn bedah wilayah administrasi. Trus efek lainnya, muncul migrasi penduduk besar2an dan benturan antara kedua kubu masyarakat kabupaten....
Pak maruarar siahaan min