Dokumenter sangat baik. Hanya kurang menjelaskan elemen-elemen penting dan makna filosofis yang terkandung dalam tarian cakalele itu sendiri, seperti; 1) SALAWAKU, yakni tameng yang berukuran 1-1,5mX20cm dengan motif-motif "kakehang" yang melambangkan kekuatan dan perlindungan., 2) KALAWAI, yakni tombak yang sering dipakai oleh para malesi dalam perang., 3) CIDAKU/Cawat, yakni sehelai kain merah yang menutupi aurat laki-laki. Dulu terbuat dari kulit pohon yang dipukul dan dijemur berulangkali sehingga menciptakan serat kain yang lembut., 4) KARINUNU, yakni ikat kepala merah yang dililitkan dikepala para penari cakalele. Mungkin sering melihat orang maluku/penyanyi/rapper maluku memegang Lenso/Bandana Merah? Sebenarnya itu adalah perwujudan dari akar budaya mengikat kepala laki-laki yang disebut Karinunu. Melambangkan kedewasaan, kematangan serta kebijaksanaan laki-laki., 5) AHESI, yakni kain hitam berukuran 1mX3cm untuk menutup Karinunu. Biasanya dilukiskan motif-motif kakehan atau gigi asu di atasnya., 6) LOILOI, yakni aksesoris yang dililitkan pada tubuh penari cakalele yang biasanya terbuat dari kerang, biji manik-manik, buah-buahan kecil dan ranting yang diwarnai untuk menyombolkan keutuhan tekad dan juga ikatan dengan tanah leluhur., dst. Bahkan dalam tarian Cakalele, perempuan juga turut terlibat. Biasanya para penari perempuan ini terdiri dari beberapa HIHINE/gadis, yakni mereka yang adalah perwakilan dari beberapa kelompok soa/huku (persekutuan beberapa marga) di setiap negeri. Pada beberapa cuplikan video dokumenter ini, banyak terlihat para Hihine yang berbusana KANUNE dengan daun Ubi menutup kepalanya sedang menari. Dalam konteks aslinya, Hihine menari sambil melafaskan nyanyian-nyanyian KAPATA di dalam hatinya dengan posisi tangan direntangkan kedepan dan digoyangkan dari kiri ke kanan, tanpa henti. Hal ini menyimbolkan tuntunan dan topangan doa kepada UPU Lanite/Tuhan di Langit untuk menjaga para malesi dan kapitan yang akan masuk ke medan perang. Sekian, Horomate.
Kak mo tanya Untuk beli aksesoris seperti kk sebutkan utk Cakalele dimana ya? Sulit sekali menemukannya. Ambon atau Maluku umunya harus mencontoh daerah lain, terutama mengeksplorasi busana adat dan aksesorisnya seperti Salawaku, Parang khas Maluku, Loiloi/ kalung manik-manik, Fuu, tombak, dan lainnya. Ini bisa jadi cenderamata dan oleh oleh, biar orang mengenal gampang Ambon yg otentik
Luar Biasa.. Terimakasih sudah hadir di Negeri Para Leluhur Kami, MALUKU❤ Terimakasih.. Narasinya sangat keren, elegan serta mewakili kekhasan jiwa dan karakter kami Orang Maluku.
Sa trada pernah liat ada atlet asal Maluku yang menari Cakalele sebelum bertanding, seperti bagaimana atlet Selandia Baru bangga memperagakan tarian perang mereka Hakka... Padahal gerakannya bagus untuk warming up... Apakah generasi Maluku sekarang terlalu malu untuk memperagakan identitas mereka???
@RocketAlif Adooo....Akax Caka Lele itu Sebelum' kapita pati Mura' sudah ada eh' dg harus ngana tau tong di Tobelo sini' kalo Bilang Caka Lele tamasong Roh Leluhur itu Tobelo kamuka' memang beda' Gerakan tapi cari dia Pe asal tuh bagemana?
@@MuhammadAgwin brg cuma cakalele tu pas Pattimura? lalu sg hitung yg sebelum” lai? Cakalele tu bahasa umum lalu d sama ratakan d wilayah maluku. pdhl ktg penyebutan” d Maluku sini beda”. jangankan itu tiap negeri/kampong/desa d sni gerakan cakalele beda”. jdi se rasa org dtg dri Utara sana llu ajar ktg pegang parang lalu cakalele? ingat ktong bahasa saja su beda jauh
@@RocketAlif sedikit tambahan informasi sejarah yg saya tau ya bu. Coba ke kesultanan ternate buu, ada penjelasan disana soal sejarah cakalele, memang semua daerah maluku dari bagian utara sampe tenggara itu ada jenis tarian perang seperti cakalele dari jaman dulu. Tapi memang awal penyebutan kata caka dan lele itu dari bahasa asli ternate. Kenapa kemudian kata “cakalele” itu dia menyebar sampai ke seluruh maluku bahkan ke sebagian wilayah di minahasa sana, itu karna memang ada pertukaran budaya sejak dulu yang dibawa kesultanan ternate pada masa kejayaannya. Pertukaran budaya itu juga yg menyebabkan dialek sehari hari ternate dan sebagian besar pulau halmahera seperti percampuran antara wilayah maluku+sulawesi utara+papua. Jadi tidak perlu berdebat cakalele itu punya siapa atau darimana, karena tujuan mereka nenek moyang kita dulu menyebarkan istilah cakalele itu untuk bentuk persatuan bangsa maluku dan sekitarnya. Meskipun dengan gerakan tarian berbeda dari masing masing suku, tetap cakalele! Kalo soal alifuru, persebaran alifuru itu sebenarnya luas mulai dari pulau halmahera sampai seram, bahkan istilah alifuru juga muncul di papua, dan pada dasarnya hampir semua orang orang yg disebut alifuru itu berasal dari ras melanesia. Nah karena wilayah yg didiami orang orang alifuru dulunya juga bagian wilayah kekuasaan kesultanan tidore dan ternate, makanya kesultanan kesultanan itu kemudian menjuluki mereka dengan istilah orang orang alifuru (atau orang orang yang masih sangat primitif, liar, pagan). Yg kemudian istilah tersebut diadopsi oleh spanyol, portugis, belanda untuk penyebutan terhadap orang orang itu. Dan memang orang orang yg disebut alifuru itu paling banyak di wilayah seram dulunya, karena mereka lebih terbuka dengan orang luar, makanya kemudian seram menjadi titik paling melekat dengan istilah alifuru. Jadi pada dasaranya mau dari halmahera sampai di tenggara jao kitorang samua ini keturunan orang orang yg disebut alifuru dulu, termasuk suku saya (suku Boeng dari daerah Kao Teluk, Halmahera) 😊
Dokumenter sangat baik. Hanya kurang menjelaskan elemen-elemen penting dan makna filosofis yang terkandung dalam tarian cakalele itu sendiri, seperti; 1) SALAWAKU, yakni tameng yang berukuran 1-1,5mX20cm dengan motif-motif "kakehang" yang melambangkan kekuatan dan perlindungan., 2) KALAWAI, yakni tombak yang sering dipakai oleh para malesi dalam perang., 3) CIDAKU/Cawat, yakni sehelai kain merah yang menutupi aurat laki-laki. Dulu terbuat dari kulit pohon yang dipukul dan dijemur berulangkali sehingga menciptakan serat kain yang lembut., 4) KARINUNU, yakni ikat kepala merah yang dililitkan dikepala para penari cakalele. Mungkin sering melihat orang maluku/penyanyi/rapper maluku memegang Lenso/Bandana Merah? Sebenarnya itu adalah perwujudan dari akar budaya mengikat kepala laki-laki yang disebut Karinunu. Melambangkan kedewasaan, kematangan serta kebijaksanaan laki-laki., 5) AHESI, yakni kain hitam berukuran 1mX3cm untuk menutup Karinunu. Biasanya dilukiskan motif-motif kakehan atau gigi asu di atasnya., 6) LOILOI, yakni aksesoris yang dililitkan pada tubuh penari cakalele yang biasanya terbuat dari kerang, biji manik-manik, buah-buahan kecil dan ranting yang diwarnai untuk menyombolkan keutuhan tekad dan juga ikatan dengan tanah leluhur., dst.
Bahkan dalam tarian Cakalele, perempuan juga turut terlibat. Biasanya para penari perempuan ini terdiri dari beberapa HIHINE/gadis, yakni mereka yang adalah perwakilan dari beberapa kelompok soa/huku (persekutuan beberapa marga) di setiap negeri. Pada beberapa cuplikan video dokumenter ini, banyak terlihat para Hihine yang berbusana KANUNE dengan daun Ubi menutup kepalanya sedang menari. Dalam konteks aslinya, Hihine menari sambil melafaskan nyanyian-nyanyian KAPATA di dalam hatinya dengan posisi tangan direntangkan kedepan dan digoyangkan dari kiri ke kanan, tanpa henti. Hal ini menyimbolkan tuntunan dan topangan doa kepada UPU Lanite/Tuhan di Langit untuk menjaga para malesi dan kapitan yang akan masuk ke medan perang.
Sekian,
Horomate.
trimakasih infox kk bhu
Wah Terimakasih banyak saran masukannya😊
Kak mo tanya
Untuk beli aksesoris seperti kk sebutkan utk Cakalele dimana ya? Sulit sekali menemukannya. Ambon atau Maluku umunya harus mencontoh daerah lain, terutama mengeksplorasi busana adat dan aksesorisnya seperti Salawaku, Parang khas Maluku, Loiloi/ kalung manik-manik, Fuu, tombak, dan lainnya. Ini bisa jadi cenderamata dan oleh oleh, biar orang mengenal gampang Ambon yg otentik
Terima kasih video in memberi saya dari Singapore, kefahaman menganai Maluku.......
Luar Biasa.. Terimakasih sudah hadir di Negeri Para Leluhur Kami, MALUKU❤
Terimakasih.. Narasinya sangat keren, elegan serta mewakili kekhasan jiwa dan karakter kami Orang Maluku.
I am so proud to be a Molucan.
Menaaaa
Figel Faubun andalan
Mantap videox... Bukan kaleng kaleng...👍🇮🇩
Sa trada pernah liat ada atlet asal Maluku yang menari Cakalele sebelum bertanding, seperti bagaimana atlet Selandia Baru bangga memperagakan tarian perang mereka Hakka...
Padahal gerakannya bagus untuk warming up...
Apakah generasi Maluku sekarang terlalu malu untuk memperagakan identitas mereka???
suka sama vidionya
Salam dari hulaliu kk
Mantap
Mantap skali om afga
Keren👍
Terbaik, editor andalan😍
Luar Biasa yang Punya Vidio.
Tanya sdki jua betul k patimura dari hulaliu k?
Mantapppp❤
Beta Maluku,
Hulaliu hadir 🔥🔥
HATURESSY RAKANYAWA
Kuru
Widihh abangku
Maluku keren
Uhuy
Mantap...
Haturessy Rakanyawa
Salam basudara..
Salam dari TIDORE ❤❤
Editornya berkelas e
Hormat kk figel, salam dari Eti🔥⚔️
Luar biasa bung vigel
Beta alifuru
Maluku❤
Keren sih cuma item
item ?
❤
Bt orang Maluku,, sepanjang video merinding air mata rasa mo jato 😢
Nusa ina atau ibu,,(perempuan) yaitu pulau seram.. trus kalau nusa ama atau bapa (laki-laki) ada di pulau mana atau apa nama pulaunya❤❤
Perfect👍 Dangke zu angka Hulaliu🌽🙏
Cakalele asli berasal dari empat kesultanan di maluku utara(maluku kie raha).
bahasanya mmng d pake umum. bukan ajar cakalele, d Maluku bagian selatan Cakalele bnyk jenis
@RocketAlif Adooo....Akax Caka Lele itu Sebelum' kapita pati Mura' sudah ada eh' dg harus ngana tau tong di Tobelo sini' kalo Bilang Caka Lele tamasong Roh Leluhur itu Tobelo kamuka' memang beda' Gerakan tapi cari dia Pe asal tuh bagemana?
@@MuhammadAgwin brg cuma cakalele tu pas Pattimura? lalu sg hitung yg sebelum” lai? Cakalele tu bahasa umum lalu d sama ratakan d wilayah maluku. pdhl ktg penyebutan” d Maluku sini beda”. jangankan itu tiap negeri/kampong/desa d sni gerakan cakalele beda”. jdi se rasa org dtg dri Utara sana llu ajar ktg pegang parang lalu cakalele? ingat ktong bahasa saja su beda jauh
@@RocketAlif sedikit tambahan informasi sejarah yg saya tau ya bu.
Coba ke kesultanan ternate buu, ada penjelasan disana soal sejarah cakalele, memang semua daerah maluku dari bagian utara sampe tenggara itu ada jenis tarian perang seperti cakalele dari jaman dulu. Tapi memang awal penyebutan kata caka dan lele itu dari bahasa asli ternate. Kenapa kemudian kata “cakalele” itu dia menyebar sampai ke seluruh maluku bahkan ke sebagian wilayah di minahasa sana, itu karna memang ada pertukaran budaya sejak dulu yang dibawa kesultanan ternate pada masa kejayaannya. Pertukaran budaya itu juga yg menyebabkan dialek sehari hari ternate dan sebagian besar pulau halmahera seperti percampuran antara wilayah maluku+sulawesi utara+papua. Jadi tidak perlu berdebat cakalele itu punya siapa atau darimana, karena tujuan mereka nenek moyang kita dulu menyebarkan istilah cakalele itu untuk bentuk persatuan bangsa maluku dan sekitarnya. Meskipun dengan gerakan tarian berbeda dari masing masing suku, tetap cakalele!
Kalo soal alifuru, persebaran alifuru itu sebenarnya luas mulai dari pulau halmahera sampai seram, bahkan istilah alifuru juga muncul di papua, dan pada dasarnya hampir semua orang orang yg disebut alifuru itu berasal dari ras melanesia. Nah karena wilayah yg didiami orang orang alifuru dulunya juga bagian wilayah kekuasaan kesultanan tidore dan ternate, makanya kesultanan kesultanan itu kemudian menjuluki mereka dengan istilah orang orang alifuru (atau orang orang yang masih sangat primitif, liar, pagan). Yg kemudian istilah tersebut diadopsi oleh spanyol, portugis, belanda untuk penyebutan terhadap orang orang itu. Dan memang orang orang yg disebut alifuru itu paling banyak di wilayah seram dulunya, karena mereka lebih terbuka dengan orang luar, makanya kemudian seram menjadi titik paling melekat dengan istilah alifuru. Jadi pada dasaranya mau dari halmahera sampai di tenggara jao kitorang samua ini keturunan orang orang yg disebut alifuru dulu, termasuk suku saya (suku Boeng dari daerah Kao Teluk, Halmahera) 😊
@@PM_ab sdikt tmbhn juga jang se bicara tntg ego. se masuk grup sejarah maluku maluku utara baru kas nai ini saja
Padahalsabang merauke p,rote miangas udah di kunjungi padahal sukunya tau banyak tp halmahera ada di hutan tinggal tdk ada bansos spt disolo.
Sapa angka maluku , maluku angka dia
Cerita Maluku cerita kapata,bukan Carita buku Deng bumbu......
Tajem GX tu pedang
Boleh di coba
@maddogbeat04 sy jg bisa kalo kyk gitu, kalo EMG tajam tes di tisu atau plastik