Semoga, warih Ide semakin eling dg leluhurnya, ty pasek bendesa setelah ditlusuri jg adlah warih ide,..dumogi rahayu preside tangkil rikale rahine NGARE KASIH PRANGBAKAT ring PURA IBU ring gelgel(keyakinan dan hasil penelusuran sendiri dri berbagai segi)
Saya soroh Pasek Gelgel bangga bahwa leluhur saya pernah menjabat raja Bali dgn gelar Kyai Agung Gst Pasek Gelgel dgn prestasi yg sangat mengagumkan dmn beliau disegani oleh penduduk Bali saat itu yg bisa hidup berdampingan, meski sekarang saya dan klg tdk memakai gelar gusti saya tetap merasa bersyukur, diberikan kesehatan, kedamaian, kerukunan , rezeki oleh leluhur kami ❤❤❤
Sejarah akan mencari kebenaranNya saat yg tepat, bangga menjadi damuh Ida Bethara LELUHUR Kiyai Agung Pasek Gelgel. Yg logowo demi kedamaian dan NUSANTARA. 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Salut kpda kiayi pasek gegel bisa jadi penengah..demi persatuan ring jagat bali..dsn kiayi kayu selem adalah tokoh bali mula yg sangat kesatria demi ajegnya dresta bali mula..mari kita brsatu pra warih kiayi pasek gegel.(sampta resi).dn warih kiayi kayu selem ..ki celagi .ki kayuan.ki trunyan(catursanak bali mula) mnjga kesucian tanah tanah bali..
Rahayu sareng sami warih Ida Kyai Agung Pasek Gelgel. Adalah contoh pimpinan sejati. Yang selalu mengutamakan negara dan rakyatnya. Tidak menentukan kekuasaannya sendiri. Rahayu. Swaha 🙏
Berarti pasek gegel nganggo gelar " Ida Kyai Agung pasek gelgel " kal anggo gelare anak metakon , jani liu nganggo gelae , i gusti agung ,anak agung , Cokorda , Ida dewa Agung , gusti Ngurah , jag kal mikuiin nganggo nyen kal ngelarang , Ida Kyai Agung ne be anggo ,pang patuh mekejang ,pang kesamian medue gelar masing warga klan di bali 😄😄😁 ,di bali banyak soroh berarti gelar juga banyak !
Sejarah Bali yang luar biasa. Cara membawakan ceritanya juga sangat singkat jelas dan padat. Terimakasih sudah berbagi sejarah yg penting ini sementon. Salam rahayu dari Amerika
Bendesa Manik Mas Bendesa Manik Mas adalah Mpu Jiwaksara (Dwijaksara) yaitu salah satu keturunan dari Mpu Gnijaya, sebagaimana yang dikisahkan dalam perjalanan Danghyang Nirartha sampai di Bali, Beliau awalnya menetap di Desa Mas dan menikahi Gusti Luh Nyoman Manik Mas Genitri yaitu anak dari Bendesa Manik Mas. Dan dari pernikahan tersebut Danghyang Nirartha memiliki putra yaitu : Ida Timbul Ida Alangkajeng Ida Penarukan Ida Sigaran Karena beribu Bendesa Manik Mas maka keturunan ini disebut Brahmana Mas. Kemudian Danghyang Nirartha juga menikahi pajroannya Putri Bendesa Mas, lalu menurunkan Ida Petapan. Dalam babad ky. Gusty. Pangeran Bendesa Manik Mas, Mekel peduwungan yang disusun oleh sri bintang dhanu, dijelaskan bahwa beliau Bendesa Manik Mas adalah Mpu Jiwaksara yaitu keturunan dari Mpu Geni jaya yang diangkat menjadi pucuk pimpinan pemerintahan Mojopahit di Bali dengan gelar Patih Wulung. Ayahnya disebutkan merupakan pendeta / sulinggih pertama dari Mojopahit yang mengatur tata keagamaan di Bali setelah Bali jatuh ke tangan Mojopahit. Pada tahun 1350 Patih Wulung berangkat ke Mojopahit untuk memberi laporan kepada ratu Mojopahit Tri Buana Tunggal Dewi tentang keadaan di Bali dan sekaligus mohon supaya cepat di angkat seorang raja di Bali sebagai wakil pemerintahan Mojopahit. Akhirnya diangkatlah salah satu putra dari Danghyang Kepakisan, yaitu Dalem Ketut Kresna Kepakisan menjadi raja di Bali, berkedudukan di Samplangan kemudian di Gelgel. Berselang beberapa tahun, Sri Kresna Kepakisan ingin mempersatukan Blambangan dan Pasuruan yang dikuasai sang kakak, yaitu Dalem Wayan dan Dalem Made dengan kerajaan Bali. Penyerangan dilakukan ke Pasuruan dibawah pimpinan Patih Wulung. Sri Kresna Kepakisan berpesan agar sang kakak jangan sampai di bunuh. Namun dalam perang tanding antara Patih Wulung dan Dalem Pasuruan, yang terakhir ini terkena senjata Patih Wulung lalu gugur. Setelah patih Wulung dengan pasukannya kembali ke Bali dan melaporkan jalannya peperangan yang berakhir dengan gugurnya Dalem Pasuruan, Sri Kresna Kepakisan menjadi sangat marah lantaran Patih Wulung telah melanggar pesannya sebagai tersebut di atas. Patih Wulung diusir dari gelgel setelah dibekali beberapa sikut tanah dan beberapa ratus prajurit. Di samping itu juga diberi gelar Kiyai Gusti Pangeran Bendesa Manik Mas. Patih Wulung pindah ke Bali Tengah yang kemudian disebut Bumi Mas kira-kira dalam tahun 1358. Ki Patih Wulung atau Kiyai Gusti Pangeran Bendesa Manik Mas mempunyai 2 putra, yaitu: Putra pertama adalah Kiyai Gusti Pangeran Bendesa Manik Mas (II) yang menetap di Desa Mas dan menurunkan: Kiyai Gusti Pangeran Bendesa Manik Mas (III), Gusti Luh Made Manik Mas, Gusti Luh Nyoman Manik Mas Genitri, yang kemudian diperistri oleh Danghyang Nirartha. Nama Bendesa Mas tetap tercantum sebagai pengenal garis keturunan. Dari sinilah menurun para Bendesa Mas yang tersebar di seluruh Bali antara lain di Gading Wani. Putra kedua dari Patih Wulung adalah Kiyai Gusti Pangeran Semaranata, menetap di Gelgel dan menurunkan Gusti Rare Angon, leluhur dari Kiyai Agung Pasek Gelgel (ayah dari I Gusti Pasek Gelgel; "Babad Pasek Gelgel"). Kira-kira dalam tahun 1750 Bumi Mas diserang oleh Kerajaan Sukawati, oleh karena Pangeran Bendesa Manik Mas tidak mau menyerahkan pusaka-pusakanya kepada Dalem Sukawati. Barang-barang pusaka dimaksud adalah pusaka leluhur Mojopahit yang dahulu diberikan oleh Ratu Mojopahit dan Patih Gajah Mada kepada Ki Patih Wulung sebagai penguasa Bali Aga Mojopahit. Pusaka itu terdiri dari keris, mahkota dan sebuah permata yang sangat dimuliakan bernama Menawa Ratna. Penolakan Pangeran Bendesa Mas tersebut berdasarkan sebuah prasasti yang dahulu di keluarkan oleh Dalem Kresna Kepakisan (leluhur Dalem Sukawati) kepada Ki Patih Wulung, sewaktu patih ini diusir dari Gelgel ke Bumi Mas. Dalam prasasti ini antara lain di muat: “Kekayaan, harta benda, pusaka-pusaka dan lain-lain yang menjadi milik Bendesa Mas tidak boleh diambil atau dijarah/dikuasi untuk kerajan”. Dalem Sukawati tidak mengindahkan atau tidak memahami isi wisama ini, lalu Bumi Mas diserang dengan pasukan besar yang mengakibatkan terbunuhnya Sang Pangeran Bendesa Mas dan keluarganya menghilang dari Bumi Mas termasuk keluarga Brahmana Mas. Keluarga Bendesa Mas menjadi cerai berai dan mengungsi kesegala plosok pulau Bali, juga ke Gading Wani. Juga dijelaskan dalam babad tersebut di atas, maka Pura Kawitan yang disungsung oleh para Bendesa Mas adalah : Pura Lempuyang Madia, bekas parhyangan Mpu Genijaya. Pura Gading Wani (Lalanglinggah) dan Pura Taman Pule (Mas). Pura Çilayukti (Padang). Pura Dasar Bhuwana (Gelgel). Di pura Besakih juga dibangun sebuah pelinggih untuk memuja arwah suci Danghyang Nirartha, di sebelah timurnya didirikan pula pelinggih untuk Bendesa Mas. Namun demikian lelintihan/asal-usul dan hukum kepurusa, para Bendesa Mas patut nyungsung pula pura pedharman di komplek Pura Besakih, yaitu Pura Ratu Pasek. ***
SALAM RAHAYU SALAM BUDAYA NUSANTARA LUAR BIASA HEBAT LELUHUR KITA YUK BERSILATURAHMI PERSAUDARAAN PERSATUAN INDONESIA DAMAI BHINNEKA TUNGGAL IKA NKRI MANTAP GOD BLESS🤝👍👍👍👍😘😘😍😍💖💖💪💪🇮🇩💎🌏
Sejarah sebagai suluh..yg baik ambil teruskan yg tdk baik buang saja.....sejarah penting utk kebaikan dan perjuangan utk kebenaran....namun intinya jng ego dan sombong karena hakekatnya kita setara dan bersaudara..wasudewa kuthumbakam...jng merasa lebih tinggi hebat....karena kita bersaudara satu bpk dan ibu...Tuhan Yang Maha Esa.❤❤ Save bali❤
Karena penduduk Bali Mula (Bali Asli) saat itu hanya mau tunduk dan taat pada KYAYI AGUNG PASEK GELGEL, berkat WIBAWA DAN KETANGGUHANNYA SEBAGAI GARIS KETURUNAN PASEK (PANCA TIRTHA)
Om Swastiastu Bapak Ketut. Becik pisan niki pencerahannya. Napi ke wenten sejarah pasek Wanagiri? Tyang pernah mendengar tapi kurang lengkap. Mohon bantuannya yening bapak medue sumbernya. Suksema 🙏
Rahajeng semeton Admin, Matur suksma atas di angkat topik ini...sangat membantu utk pencerahan...warih Ida... "ngiring semeton sami bantu besarkan chanel ini dgn Subcriber...utk meningkatkan karya karyanya... Rahayu ....🙏🙏🙏
Sangat bagus dan bermanfaat. Namun dlm silsilah Pasek dijelaskan Kiyai Pasek Gelgel sendiri cicit dari kiyai Patih Wulung (Mpu Jiwaksara putra dari Mpu Dwijaksara). (Patih Wulung menurunkan Kyai Smaranata, kemudian menurunkan Kiyai Rare Sngon dan Kiyai Rare Angon menurunkan Kiyai Agung Gelgel...) Kok bisa orang yg belum.lahir disetarakan dg jamannya Ki Patih Wulung. ..ARYINYA....perlu penempatan undag2 sejarah yg benar dlm kronologi kejadian sejarah pada jamannya .RAHAYU🙏🙏🙏
Raris juga Para Arya sebagai Panglima Perang Ekspedisi Majapahit Bali masing-masing membawa 5000 s/d 10.000 orang pasukan,....pertanyaannya : Pasukan-pasukannya itu menjadi soroh apa sekarang ???
@@sacredlimit6221 pasukan/prajurit Para Arya Majapahit sebagian besar dari keturunan Pasek dan keturunan Pande dari Jawa ke Bali dibawah komando Panglima/Senapati Pasukan Para Arya/I Gusti Jawa Timur termasuk Para Ki Gusti Pasek dan Para Ki Gusti Pande.
@@ngurahputra3018 Mereka mengklaim dirinya sebagai Keturunan Raja Bali I Gusti Agung Pasek Gelgel. Maka klaim mereka kita anggap saja begitu sehingga di Bali tidak ada keturunan rakyat semuanya keturunan Raja. Maka akan timbul pertentangan sehingga mudah diadu domba dan gampang dikuasai pihak asing
@@sacredlimit6221 betul, sudah sesuai fakta sejarah, Ki Patih Wulung adalah Mpu Jiwaksara, putera Mpu Dwijaksara. Mpu Dwijaksara adalah keturunan dari Mpu Wiradharma, diturunkan dari Mpu Witadharma, adalah sanak ke-4 dari "Pasek Sanak Sapta Rsi" , diturunkan dari Mpu Gnijaya "Panca Tirta" (Mpu Gnijaya, Mpu Semeru, Mpu Ghana, Mpu Kuturan, dan Mpu Baradha), Panca Tirta ini disebut juga Panca Brahmana Rsi di Jawa Timur sampai di Bali, diturunkan dari Bethara Hyang Gnijaya, diturunkan dari Hyang Pasupati, diturunkan dari Ida Hyang Brahman/Ida Sanghyang Widhi Wasa.
Orang Pasek seharusnya mengetahui 4 Pura Utama yang merupakan Linggih Ida Bathara Kawitan Pasek yakni Panca Tirtha. Pertama Pura Dasar Bhuana Gelgel merupakan Lingga Linggih Ida Bhatara Mpu Gana, kedua Pura Silayukti merupakan Lingga Linggih Ida Bhatara Mpu Kuturan, ketiga Pura Lempuyang Madya merupakan Lingga Linggih Ida Bhatara Mpu Gni Jaya, dan keempat Pura Pedharman Ratu Pasek di Besakih merupakan Lingga Linggih Ida Bhatara Mpu Semeru.
Kini oknum2 yg mendapat kedudukan di organisasi baru kepasekan telah bersekongkol mengubah bhisama asli kawitan pasek yg mutlak tidak boleh diubah dg alasan apapun.. bagian kalimat yg dirubah adalah dasar bhuana gelgel diganti punduk dawa.. di google jg sudah di upload perubahan oleh oknum2 itu.. jahat dan sudah tulah ring leluhur manusia2 yg brani merubah bhisama yg maha suci dan sakral itu..
@@apelmanalagi8183 betul.. punduk dawa hanya pura pengayengan.. ngayeng sembah bhakti dari punduk dawa ke pura dasar bhuana.. kedengaran sangat lucu.. tapi itulah dampak politik relegi.. sudah ada pura utama dr jman leluhur kok bikin pura pengayengan yg jaraknya cukup dekat.. pura yg kosong.. krena ida bhatara gana masih tetap bersetana di dasar bhuana sampai kapan pun tetap di dasar bhuana..🙏🙏🙏
Terimakasih..ats infonya..mau tanya..ttg silsilah arya2 tsb..ada brp macam.dan hubungannya dg pasek bgmn? Kebetulan keluarga kami dari soroh arya katanya.kami biasanya sembahyang di pedharman Arya Kanuruhan..ingin tahu silsilahnya.spt dijawa itu ada klo memang ada keturunannya..malah ada spt sertifikat
Menurut yang saya pahami bahwa leluhur kiyai agung Pasek gelgel ada di daerah Karanganyar Jawa tengah sekitar gunung Lawu dan adapun leluhur Sri Kresna Kepakisan berasal dari daerah Batur Banjarnegara disekitaran Dihyang atau Dieng saat ini
@@widiarthaikgde8243 bukan halunisasi, bahwa fakta di atas Betara Leluhur ada Betara Kawitan, dan diatas Betara Kawitan ada Betara Lelangit, diatasnya lagi ada Hyang Pasopati, diatasnya lagi ada Ida Sang Hyang Tunggal/Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa/Tuhan yang Maha Pencipta dan Maha Kuwasa). 😃😀😂😁
@@widiarthaikgde8243 bukan halunisasi, bahwa fakta di atas Betara Leluhur ada Betara Kawitan, dan diatas Betara Kawitan ada Betara Lelangit, diatasnya lagi ada Hyang Pasopati, diatasnya lagi ada Ida Sang Hyang Tunggal/Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa/Tuhan yang Maha Pencipta dan Maha Kuwasa). 😃😀😂😁
MPU WITHADHARMA Mpu Withadharma mempunyai putra seorang bernama Mpu Wiradharma. Mpu Wiradharma pergi ke Pasuruhan. Disana beliau berputra 3 orang yaitu: Mpu Lampita, Mpu Pastika dan Mpu Pananda. Mpu Pastika dan Mpu Pananda nyukla Brahmacari (tidak menikah seumur hidupnya) lalu pergi ke Bali. Mpu Lampita berputra Mpu Dwijaksara. Beliau yang diminta oleh Patih Gajah Mada ke Bali untuk meperbaiki Parhyangan-Parhyangan di Bali agar orang-orang Bali Aga menjadi senang dan tunduk kepada Kerajaan Majapahit. Beliau keBali diiringi oleh putra dan cucu-cucunya. Putra satu-satunya beliau yang sudah tua yaitu Ki Patih Ulung. Ki Patih Ulung beputra 2 orang yaitu Ki Bendesa Manik Mas dan Kyayi Gusti Smaranatha. Ki Bendesa Manik Mas menurunkan Kyayi Bendesa Mas sedangkan Kyayi Gusti Smaranatha berputra Ki Gusti Rare Angon yang selanjutnya beliau berputra Kyayi Agung Pasek Gelgel. Beliau menjabat sebagai Raja diBali antara tahun 1343-1350 Masehi sebelum Adipati Kresna Kepakisan datang ke Bali, didampingi oleh patihnya yaitu Kyayi Padang Subadra. Kyayi Bendesa Mas hanya mempunyai putri-putri saja, oleh karena itubeliau tidak mempunyai keturunan. Sedangkan yang banyak menurunkan adalah Kyayi Agung Pasek Gelgel dan Bendesa. Sekarang keturunan Kyayi Agung Pasek Gelgel yang berleluhur Mpu Withadharma tersebar di seluruh Bali, termasuk “Kaki Bongol dan Kaki Djelantik” dan sapratisentannya merupakan keturunan Kyayi Agung Pasek Gelgel. Demikianlah banyaknya keturunan Mpu Withadharma, masing-masing memakai nama Pasek Gelgel, Pasek Bandesa, Pasek Tangkas, Pasek Dukuh Bungaya dan Pasek Dukuh Subandi.
Mpu Dwijaksara ada putera beliau bernama Mpu Jiwaksara/Ki Patih Ulung/Wulung sebagai Brahmana-Kesatria, yang lain putera beliau tidak pakai nama Mpu, karena menjadi Kesatriya/Arya/Agung/Gusti/Anglurah/Bendesa, dll.
SEDIKIT CERITA DARI SAYA, KEMARIN ADA SEMETON SAYA IKUT IKUTAN/MILU2 TUUNG UTK IKUT MELEPASKAN,MENYAMPINGKAN,MELUPAKAN LELUHUR YG BERADA DI GELGEL, MEREKA PUNYA SERIBU ALASAN UTK TDK LG TANGKIL KE GELGEL,SALAH 1 NYA KARNA ADA PELECEHAN SULINGGIH/MPU. KATANYA..!! MEREKA HANYA MENDENGAR KATANYA DAN KATANYA... DAN MEREKA BERSORAK SORAK,BERSUKA CITA SEAKAN AKAN MEREKA SENANG MELEPASKAN DIRI DARI GELGEL..MEREKA MENGANGGAP SEBUAH KEBANGKITAN DLL.. DAN KEPONGAHAN ITU TDK BERLANGSUNG LAMA,ALASANYA HANYA MREKA YG TAU.. YG JELAS RIBUAN SEMETON SDH MENGATURKAN GURU PIDUKA DI GELGEL.. DAN SAYA BERKESIMPULAN BAHWA SESUATU YG DIBUAT BUAT TDK AKN BAIK, DAN SEBUAH KEASLIAN/KEBENARAN AKN SELALU DIKENANG.
Adi pati Sri kresna kepakisan disamplangan digianyar , stlh ada pembrontakan situasi bali kacau balau atas saran majapahit kordinasi dgn pasek gelgel / bali age. ....adipati samplangan/ sri kresna kepakisan... Kalau tdk salah cerita ini biasa dilakonkan pada arja cupak/ topeng carangsari.
Dalem Sri Aji Kresna Kepakisan mengangkat Kiyayi Gusti Agung Pasek Gelgel menjadi Patih Hamengku Bhumi Kerajaan Samprangan di Gianyar (Keraton Samprangan dikenal bernama "Lingga Arsapura") berkedudukan tetap di Gelgel pada Tahun Saka /1352M. Jabatan Patih Agung Arya Kepakisan/Sri Nararya Kepakisan dinobatkan oleh Maharaja Majapahit Prabu Hayam Wuruk/Sri Rajasanegara.
Min knpa kita sebagai pemegang kawitan pasek gelgel tidak bolehmenyebutkan kasta kita sebagai orang jabe atau sudra ada alasannya min? Cba di cari tau dikarenakan banyak kurang tau dri filosofi dan kesalahpahaman tsb
Jika pratisantana Pasek maupun Pande masih menjadi pejabat kerajaan boleh pakai gelar Kiyayi, Pangeran, Gusti Pasek, Anglurah, Bendesa (Balai Gede/Bedangin pakai Saka/tiang-12)
Mpu Gnijaya menurunkan Mpu Withadharma, menurunkan Mpu Wiradharma, menurunkan 3 anak ; Mpu Lampita, Mpu Pastika, Mpu Pananda, dari Mpu Lampita menurunkan Mpu Dwijaksara, menurunkan Mpu Jiwaksara/Ki Patih Wulung/Patih Ulung dari Raja Sri Astasura Ratna Bhumi Banten/Sri Tapa Ulung/Sri Gajah Waktra/Sri Gajah Wahana, Mpu Jiwaksara/Ki Patih Wulung/Ulung menurunkan 2 anak ; Kiyayi Gusti Pasek Pangeran Bendesa Mas dan Kiyayi Gusti Pasek Pangeran Semaranatha, dari Kiyayi Gusti Pasek Pangeran Semaranatha menurunkan Kiyayi Gusti Pasek Rare Angon, menurunkan Kiyayi Gusti Agung Pasek Bendesa Gelgel (menjabat raja Bali sementara selama 9 tahun mulai tahun 1343M. sampai tahun 1352M., selanjutnya menjabat sebagai Patih Amengku Bhumi Samprangan berkedudukan tetap di Gelgel dan Patih Agung Dalem Samprangan Sri Aji Kresna Kepakisan dilantik oleh Raja Majapahit Ratu Sri Tribhuwana Tunggadewi tahun 1352M. adalah Arya Kepakisan/Sri Nararya Kepakisan dari Trah Jayasaba Airlangga Kahuripan/Kadiri.
bukankah Ki Patih Ulung lah yang diangkat menjadi Raja dan bergelar Kyayi Gusti Agung Pasek Gelgel? ada beberapa sumber yang menyebutkan, mana yang benar?
Keturunan Mpu Dwijaksara yaitu Mpu Jiwaksara/Ki Patih Wulung/Ki Gusti Agung Pasek Bandesa Gelgel diangkat menjadi Raja Bali Sementara/PJS., karena dipilih dan ditunjuk oleh Rakriyan Mahapatih Majapahit Mpu Gajah Mada (tahun 1343-1352M), Mpu Gajah Mada adalah murid dari Danghyang Mpu Soma Kepakisan putera Danghyang Mpu Kepakisan di Daha Majapahit sampai Majapahit Trowulan/Wilwatikta (bukan dinobatkan/dilantik oleh Raja Majapahit)
Dmn pusat pemerintahan selama 7 tahun dr Kyai Gusti Agung Pasek Gegel. Kok ga pernah dengar. Dan apakah beliau ini punya prestisentana sampai saar ini?
Kyayi Pasek Kayu Selem adalah Warga Bali Age campur Pasek... hehehe...Karena Leluhurnya Mpu Semeru datang ke Bali dari Jawa tahun Saka 921S./999M., Mpu Ghana ke Bali tahun Saka 922S./1000M., Mpu Kuturan ke Bali tahun Saka 913S./991M. Mpu Baradha datang ke Bali pada Tahun Saka 919S./1007M. dan Tahun Saka 964S./1042M., dan Mpu Gnijaya dari Jawa ke Bali pada tahun Saka 928S./1006M... hehehe...
Masih belum murni. Tampuryang saat itu bukan termasuk wilayah batur. Dan mungkin namanya belum tampurhyang. Ada benarnya, ketika orang barat menilai, bahwa, kebenaran di dalam babad masih perlu kita saring, jangan di telan mentah mentah. Karena mungkin ada banyak kepentingan politik di dalamnya. Terlebih orang2 sekarang yang begitu ambisi untuk meningkatkan status warna atau wangsanya di dalam babad.
Ki Patih Ulung, pimpinan utusan ke Majapahit, adalah mantan Patih Agung Raja Astasura Ratna Bumi Banten. Beliau adalah putra Mpu Dwijaksara yang kemudian bergelar I Gusti Agung Pasek Gelgel setelah dipercaya menjadi Raja Bali sebelum seorang Adipati untuk Bali ditetapkan.
Kiyai Gusti Agung Pasek Gelgel adalah Brahmana Karena itu tidak ingin menjadi raja, lebih memilih meneruskan menjadi seorang Brahmana Ampura kalau tyg iwang 🙏 Suksma
Mau bertanya min.. apakah pak subandi ikut berperan dlm mengubah bhisama kawitan pasek? Krena ada kabar bbrapa oknum telah mengubah bhisama asli kawitan pasek yg tidak bisa untuk diubah oleh siapapun.. bagian yg di ubah konon kata dasar bhuana gelgel dg kata punduk dawa...? Mohon dibahas di channel ini min.. siapa2 saja org2 yg sudah tulah mengubah bhisama asli kawitan pasek..?
Sampai saat ini admin belum pernah tahu mengenai hal itu. Kalau memang ada referensinya admin akan buatkan kontennya. Terima kasih atas perhatian dan dukungannya. Rahayu🙏
@@KanalBaliJani siap komandan sy sudah suscribe.. semangat untuk mengungkap sejarah2 yg tentunya referensi nya bagus dan data2nya valid.. salam sehat🙏🙏🙏
Intinya cikal bakal kerajaan hindu di bali dr jawa majapahit ..tp kenapa kalian selalu sinis dgn kami org jawa ...kalian bilang jawir lah apa krna kami muslim ? Leluhur kami jg hindu budha dr dlu kerajaan terbesar d jawa lo kita harusnya sodara..
hindu dari india bung, kerajaan hindu pertama indonesia ada di kalimantan, kerajaan kutai hindu di bali pertama kali dikenalkan oleh rsi markandeya dari india jadi bukan jawa islam yg membawa pengaruh budaya adat istiadat di bali
hanya sebagian kecil aja bro yg dari majapahit,bali mula dan bali aga bukan keturunan majapahit,dan bali mula juga bali aga leluhurnya dari tarumanegara,mataram kuno dan saat ini menjadi penduduk terbesar pulau bali
sudah tau majapahit asli dari jawa kenapa kalian yang ada di jawa tidak melestarikan dan meneruskan budaya adat asli majapahit dan agama hindu buddha malah kalian terobsesi dengan budaya luar, lantas setelah bali yang masih mendapat pengaruh budaya dan agama dari majapahit lantas kalian mengaku dan asal mengklaim beberapa kebudayaan yang ada di bali zaman sekarang itu semua dari majapahit, padahal tidak semua budaya di bali itu di pengaruhi majapahit masih ada dan lestari budaya asli bali aga.
apa bisa dibuktikan secara otentik yg berupa prasasti tembaga dan bukan prasasti lontar yg berulang kali disalin dan kemungkinan banyak mengalami penggelembungan cerita yg sering dibolak balik .
Bali sdah ditundukan majapahit knapa dibali msih ada raja?...seharusnya adipati...stelah majapahit runtuh baru bali berdiri sendiri menjadi kerajaan...
Nama Gusti adalah gelar/Jabatan saat menjadi Raja di Gelgel, gelar itu tdk bisa pakai /dibawa utk selamanya Bila leluhur sudah selesai mengabdi di pemerintahan contoh sama Bapak Gubernur atau Bapak Bupati itu kan jabatan setelah selesai waktunya memerintah ya tdk pakai lagi jabatannya diserahkan kpd penggantinya demikian samaton sami nggih.
@@igedesuirnata9499 berapa buku dan article yang pernah saya baca gelar tsb diberikan oleh penjajah yaitu belanda maka setiap raja memiliki gelar nama yang berbeda ini bagian dari strategi penjajah untuk memecah belah sebagai grand politiknya untuk menguasai wilayah tertentu dgn cara memecah belah untuk melemahkan kekuatan suatu wilayah. Dimana gelar kekuasaan tersebut sampai saat ini dipakai oleh generasinya meskipun tdk masih era kerajaan.
Kiyayi Gusti Agung Pasek Gelgel putera bungsu Mpu Jiwaksara/Ki Patih Wulung dan Ida Dalem Sri Aji Kresna Kepakisan bukan menjabat sebagai Raja Bali, tetapi sebagai Adipatiraja Majapahit untuk daerah vasal/bawahan Bali.
Dumogi Rahayu smeton Pasek,,🙏🙏🙏
Semoga, warih Ide semakin eling dg leluhurnya, ty pasek bendesa setelah ditlusuri jg adlah warih ide,..dumogi rahayu preside tangkil rikale rahine NGARE KASIH PRANGBAKAT ring PURA IBU ring gelgel(keyakinan dan hasil penelusuran sendiri dri berbagai segi)
Saya soroh Pasek Gelgel bangga bahwa leluhur saya pernah menjabat raja Bali dgn gelar Kyai Agung Gst Pasek Gelgel dgn prestasi yg sangat mengagumkan dmn beliau disegani oleh penduduk Bali saat itu yg bisa hidup berdampingan, meski sekarang saya dan klg tdk memakai gelar gusti saya tetap merasa bersyukur, diberikan kesehatan, kedamaian, kerukunan , rezeki oleh leluhur kami ❤❤❤
Sejarah akan mencari kebenaranNya saat yg tepat, bangga menjadi damuh Ida Bethara LELUHUR Kiyai Agung Pasek Gelgel. Yg logowo demi kedamaian dan NUSANTARA. 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Mantap leluhur tiangge.... salam saudara dari gelgel aan
@@imadesamayasa7649 rahayu semeton.
Rahayu nyame pasek sareng sami🙏🙏🙏
@@wayandarmawijaya2265 Rahajeng rahayu semeton 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Tat Astu, Rahajeng rahayu semeton 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Kyai agung Pasek Gelgel memang tokoh terbaik
Salut kpda kiayi pasek gegel bisa jadi penengah..demi persatuan ring jagat bali..dsn kiayi kayu selem adalah tokoh bali mula yg sangat kesatria demi ajegnya dresta bali mula..mari kita brsatu pra warih kiayi pasek gegel.(sampta resi).dn warih kiayi kayu selem ..ki celagi .ki kayuan.ki trunyan(catursanak bali mula) mnjga kesucian tanah tanah bali..
Salam pasek gegel pegatepan
Ampure semeton,uraian cukup mencerahkan,perlu penegasan sebutan kiayi agung pacek gelgel dengan kipatih ulung.
Dumogi irage semeton Pasek sareng sami Rahayu - Rahajeng..swaha
Astungkara !!!
Rahayu sareng sami warih Ida Kyai Agung Pasek Gelgel. Adalah contoh pimpinan sejati. Yang selalu mengutamakan negara dan rakyatnya. Tidak menentukan kekuasaannya sendiri.
Rahayu. Swaha 🙏
Berarti pasek gegel nganggo gelar " Ida Kyai Agung pasek gelgel " kal anggo gelare anak metakon , jani liu nganggo gelae , i gusti agung ,anak agung , Cokorda , Ida dewa Agung , gusti Ngurah , jag kal mikuiin nganggo nyen kal ngelarang , Ida Kyai Agung ne be anggo ,pang patuh mekejang ,pang kesamian medue gelar masing warga klan di bali 😄😄😁 ,di bali banyak soroh berarti gelar juga banyak !
@@m-dc5083 Mantap setuju pisan.....ngiring samian ngangge gelar,...I Gede Wedakarna manten mangkin ngangge gelar Shri I Gusti Ngurah....
Pasek gelgel songan❤
@@m-dc5083 pusing dgn gelar" trsbt.. 😅 lbh baik cari gelar" akademis 😁 biarkan leluhur saja yg memakai.. yg pnting tetep bakti & eling kpda leluhur
Kyai I Gusti Agung Pasek Gelgel 🙏
Sejarah Bali yang luar biasa. Cara membawakan ceritanya juga sangat singkat jelas dan padat. Terimakasih sudah berbagi sejarah yg penting ini sementon. Salam rahayu dari Amerika
Terima kasih juga semeton yang tinggal di Amerika, sudan berkenan menonton konten sederhana ini. Salam rahayu🙏
Vidio yg sangat bermanfaat utk generasi muda ....suksma semeton ...mogi Rahayu 👍🙏🙏🙏
Suksma mewali, mogi rahayu🙏
Suksme atas pencerahannya tyang dari desa kayu putih .rahayu 🙏
Suksma mewali. Rahayu🙏
Rahayu sami warih ide lelangit ..
saya keturunan pasek gelgel di bondalem hadir ! sukma infonya terhadap ke empat pura bhatara kawitan !
Suksma mewali🙏
Yes lanjutkan buka semua2nya biar tidak salah PAHAM, KITA BERSAUDARA...Salam hormat tty made susanta, Br.bedauh, Carangsari, Petang Badung
Suksma sudah berkenan menyimak 🙏
Video konten yang bagus. Buat semeton yang ingin info otomotif dibali. Ngiring simpang driki
Salam kenal semeton ijin gabung nyimak informasinya yang sangat bagus
Salam kenal juga semeton, terima kasih sudan berkenan menonton🙏
OM Shanti Shanti Shanti om😇😇😇🙏🙏🙏
mantap bli pengetahuanya
Salam rahayu semeton Pasek... Tyang Pasek Kubayan 🙏
Bendesa Manik Mas
Bendesa Manik Mas adalah Mpu Jiwaksara (Dwijaksara) yaitu salah satu keturunan dari Mpu Gnijaya, sebagaimana yang dikisahkan dalam perjalanan Danghyang Nirartha sampai di Bali,
Beliau awalnya menetap di Desa Mas dan menikahi Gusti Luh Nyoman Manik Mas Genitri yaitu anak dari Bendesa Manik Mas.
Dan dari pernikahan tersebut Danghyang Nirartha memiliki putra yaitu :
Ida Timbul
Ida Alangkajeng
Ida Penarukan
Ida Sigaran
Karena beribu Bendesa Manik Mas maka keturunan ini disebut Brahmana Mas.
Kemudian Danghyang Nirartha juga menikahi pajroannya Putri Bendesa Mas, lalu menurunkan Ida Petapan.
Dalam babad ky. Gusty. Pangeran Bendesa Manik Mas, Mekel peduwungan yang disusun oleh sri bintang dhanu, dijelaskan bahwa beliau Bendesa Manik Mas adalah Mpu Jiwaksara yaitu keturunan dari Mpu Geni jaya yang diangkat menjadi pucuk pimpinan pemerintahan Mojopahit di Bali dengan gelar Patih Wulung.
Ayahnya disebutkan merupakan pendeta / sulinggih pertama dari Mojopahit yang mengatur tata keagamaan di Bali setelah Bali jatuh ke tangan Mojopahit.
Pada tahun 1350 Patih Wulung berangkat ke Mojopahit untuk memberi laporan kepada ratu Mojopahit Tri Buana Tunggal Dewi tentang keadaan di Bali dan sekaligus mohon supaya cepat di angkat seorang raja di Bali sebagai wakil pemerintahan Mojopahit.
Akhirnya diangkatlah salah satu putra dari Danghyang Kepakisan, yaitu Dalem Ketut Kresna Kepakisan menjadi raja di Bali, berkedudukan di Samplangan kemudian di Gelgel.
Berselang beberapa tahun, Sri Kresna Kepakisan ingin mempersatukan Blambangan dan Pasuruan yang dikuasai sang kakak, yaitu Dalem Wayan dan Dalem Made dengan kerajaan Bali. Penyerangan dilakukan ke Pasuruan dibawah pimpinan Patih Wulung.
Sri Kresna Kepakisan berpesan agar sang kakak jangan sampai di bunuh. Namun dalam perang tanding antara Patih Wulung dan Dalem Pasuruan, yang terakhir ini terkena senjata Patih Wulung lalu gugur.
Setelah patih Wulung dengan pasukannya kembali ke Bali dan melaporkan jalannya peperangan yang berakhir dengan gugurnya Dalem Pasuruan, Sri Kresna Kepakisan menjadi sangat marah lantaran Patih Wulung telah melanggar pesannya sebagai tersebut di atas.
Patih Wulung diusir dari gelgel setelah dibekali beberapa sikut tanah dan beberapa ratus prajurit. Di samping itu juga diberi gelar Kiyai Gusti Pangeran Bendesa Manik Mas. Patih Wulung pindah ke Bali Tengah yang kemudian disebut Bumi Mas kira-kira dalam tahun 1358.
Ki Patih Wulung atau Kiyai Gusti Pangeran Bendesa Manik Mas mempunyai 2 putra, yaitu:
Putra pertama adalah Kiyai Gusti Pangeran Bendesa Manik Mas (II) yang menetap di Desa Mas dan menurunkan:
Kiyai Gusti Pangeran Bendesa Manik Mas (III),
Gusti Luh Made Manik Mas,
Gusti Luh Nyoman Manik Mas Genitri, yang kemudian diperistri oleh Danghyang Nirartha.
Nama Bendesa Mas tetap tercantum sebagai pengenal garis keturunan. Dari sinilah menurun para Bendesa Mas yang tersebar di seluruh Bali antara lain di Gading Wani.
Putra kedua dari Patih Wulung adalah Kiyai Gusti Pangeran Semaranata, menetap di Gelgel dan menurunkan Gusti Rare Angon, leluhur dari Kiyai Agung Pasek Gelgel (ayah dari I Gusti Pasek Gelgel; "Babad Pasek Gelgel").
Kira-kira dalam tahun 1750 Bumi Mas diserang oleh Kerajaan Sukawati, oleh karena Pangeran Bendesa Manik Mas tidak mau menyerahkan pusaka-pusakanya kepada Dalem Sukawati.
Barang-barang pusaka dimaksud adalah pusaka leluhur Mojopahit yang dahulu diberikan oleh Ratu Mojopahit dan Patih Gajah Mada kepada Ki Patih Wulung sebagai penguasa Bali Aga Mojopahit.
Pusaka itu terdiri dari keris, mahkota dan sebuah permata yang sangat dimuliakan bernama Menawa Ratna.
Penolakan Pangeran Bendesa Mas tersebut berdasarkan sebuah prasasti yang dahulu di keluarkan oleh Dalem Kresna Kepakisan (leluhur Dalem Sukawati) kepada Ki Patih Wulung, sewaktu patih ini diusir dari Gelgel ke Bumi Mas.
Dalam prasasti ini antara lain di muat: “Kekayaan, harta benda, pusaka-pusaka dan lain-lain yang menjadi milik Bendesa Mas tidak boleh diambil atau dijarah/dikuasi untuk kerajan”.
Dalem Sukawati tidak mengindahkan atau tidak memahami isi wisama ini, lalu Bumi Mas diserang dengan pasukan besar yang mengakibatkan terbunuhnya Sang Pangeran Bendesa Mas dan keluarganya menghilang dari Bumi Mas termasuk keluarga Brahmana Mas.
Keluarga Bendesa Mas menjadi cerai berai dan mengungsi kesegala plosok pulau Bali, juga ke Gading Wani.
Juga dijelaskan dalam babad tersebut di atas, maka Pura Kawitan yang disungsung oleh para Bendesa Mas adalah :
Pura Lempuyang Madia, bekas parhyangan Mpu Genijaya.
Pura Gading Wani (Lalanglinggah) dan Pura Taman Pule (Mas).
Pura Çilayukti (Padang).
Pura Dasar Bhuwana (Gelgel).
Di pura Besakih juga dibangun sebuah pelinggih untuk memuja arwah suci Danghyang Nirartha, di sebelah timurnya didirikan pula pelinggih untuk Bendesa Mas.
Namun demikian lelintihan/asal-usul dan hukum kepurusa, para Bendesa Mas patut nyungsung pula pura pedharman di komplek Pura Besakih, yaitu Pura Ratu Pasek.
***
Paparan sejarah sangat inspiratif, semoga kita tetap bersatu utk selalu eling ting kawitan.
Salam rahayu, tiang Trah Pasek Gelgel megelar Jro Mekel Peduwungan, Desa Pedungan, Denpasar 🙏🏻
SALAM RAHAYU SALAM BUDAYA NUSANTARA LUAR BIASA HEBAT LELUHUR KITA YUK BERSILATURAHMI PERSAUDARAAN PERSATUAN INDONESIA DAMAI BHINNEKA TUNGGAL IKA NKRI MANTAP GOD BLESS🤝👍👍👍👍😘😘😍😍💖💖💪💪🇮🇩💎🌏
Sejarah sebagai suluh..yg baik ambil teruskan yg tdk baik buang saja.....sejarah penting utk kebaikan dan perjuangan utk kebenaran....namun intinya jng ego dan sombong karena hakekatnya kita setara dan bersaudara..wasudewa kuthumbakam...jng merasa lebih tinggi hebat....karena kita bersaudara satu bpk dan ibu...Tuhan Yang Maha Esa.❤❤ Save bali❤
Suksma bngt min infonya yang sngt bermanfaat ini🙏.
Suksma mewali🙏
Terima kasih untuk infonya min
Rahayu semeton pasek sami
Karena penduduk Bali Mula (Bali Asli) saat itu hanya mau tunduk dan taat pada KYAYI AGUNG PASEK GELGEL, berkat WIBAWA DAN KETANGGUHANNYA SEBAGAI GARIS KETURUNAN PASEK (PANCA TIRTHA)
Om Swastiastu Bapak Ketut. Becik pisan niki pencerahannya. Napi ke wenten sejarah pasek Wanagiri? Tyang pernah mendengar tapi kurang lengkap. Mohon bantuannya yening bapak medue sumbernya. Suksema 🙏
Suwahe beli imponya tiang sangat berbakti dengan leluhur
Suksma sudah berkenan menyimak🙏
ijin bahas tentang pasek tohjiwa peranya pada kerajaan bali saat itu min
Rahajeng semeton Admin,
Matur suksma atas di angkat topik ini...sangat membantu utk pencerahan...warih Ida...
"ngiring semeton sami bantu besarkan chanel ini dgn Subcriber...utk meningkatkan karya karyanya...
Rahayu ....🙏🙏🙏
Suksma semeton atas dukungan dan apresiasinya. Rahayu🙏
Sangat bagus dan bermanfaat. Namun dlm silsilah Pasek dijelaskan Kiyai Pasek Gelgel sendiri cicit dari kiyai Patih Wulung (Mpu Jiwaksara putra dari Mpu Dwijaksara). (Patih Wulung menurunkan Kyai Smaranata, kemudian menurunkan Kiyai Rare Sngon dan Kiyai Rare Angon menurunkan Kiyai Agung Gelgel...) Kok bisa orang yg belum.lahir disetarakan dg jamannya Ki Patih Wulung. ..ARYINYA....perlu penempatan undag2 sejarah yg benar dlm kronologi kejadian sejarah pada jamannya .RAHAYU🙏🙏🙏
Raris juga Para Arya sebagai Panglima Perang Ekspedisi Majapahit Bali masing-masing membawa 5000 s/d 10.000 orang pasukan,....pertanyaannya : Pasukan-pasukannya itu menjadi soroh apa sekarang ???
@@sacredlimit6221 pasukan/prajurit Para Arya Majapahit sebagian besar dari keturunan Pasek dan keturunan Pande dari Jawa ke Bali dibawah komando Panglima/Senapati Pasukan Para Arya/I Gusti Jawa Timur termasuk Para Ki Gusti Pasek dan Para Ki Gusti Pande.
@@ngurahputra3018 Mereka mengklaim dirinya sebagai Keturunan Raja Bali I Gusti Agung Pasek Gelgel. Maka klaim mereka kita anggap saja begitu sehingga di Bali tidak ada keturunan rakyat semuanya keturunan Raja. Maka akan timbul pertentangan sehingga mudah diadu domba dan gampang dikuasai pihak asing
@@sacredlimit6221 betul, sudah sesuai fakta sejarah, Ki Patih Wulung adalah Mpu Jiwaksara, putera Mpu Dwijaksara. Mpu Dwijaksara adalah keturunan dari Mpu Wiradharma, diturunkan dari Mpu Witadharma, adalah sanak ke-4 dari "Pasek Sanak Sapta Rsi" , diturunkan dari Mpu Gnijaya "Panca Tirta" (Mpu Gnijaya, Mpu Semeru, Mpu Ghana, Mpu Kuturan, dan Mpu Baradha), Panca Tirta ini disebut juga Panca Brahmana Rsi di Jawa Timur sampai di Bali, diturunkan dari Bethara Hyang Gnijaya, diturunkan dari Hyang Pasupati, diturunkan dari Ida Hyang Brahman/Ida Sanghyang Widhi Wasa.
Hadir jro
Ngiring simpang ring canel wayan rindik bali nggih jro
Lan nunas dukungan taler nghih
Tiang sampun sub deriki nghih jro🙏
Orang Pasek seharusnya mengetahui 4 Pura Utama yang merupakan Linggih Ida Bathara Kawitan Pasek yakni Panca Tirtha. Pertama Pura Dasar Bhuana Gelgel merupakan Lingga Linggih Ida Bhatara Mpu Gana, kedua Pura Silayukti merupakan Lingga Linggih Ida Bhatara Mpu Kuturan, ketiga Pura Lempuyang Madya merupakan Lingga Linggih Ida Bhatara Mpu Gni Jaya, dan keempat Pura Pedharman Ratu Pasek di Besakih merupakan Lingga Linggih Ida Bhatara Mpu Semeru.
suksema Ilmu Pengetahuannya Bli 🙏. salam Rahayu
@@dodiksuartika305 ngiring mawali sareng2.
Kini oknum2 yg mendapat kedudukan di organisasi baru kepasekan telah bersekongkol mengubah bhisama asli kawitan pasek yg mutlak tidak boleh diubah dg alasan apapun.. bagian kalimat yg dirubah adalah dasar bhuana gelgel diganti punduk dawa.. di google jg sudah di upload perubahan oleh oknum2 itu.. jahat dan sudah tulah ring leluhur manusia2 yg brani merubah bhisama yg maha suci dan sakral itu..
@@balikulinerchannel TETAP EMPAT DIAWAL YANG UTAMA. PURA PUNDUK DAWA BISA DIIBARATKAN PENYAWANGAN DARI KEEMPAT PURA UTAMA TERSEBUT
@@apelmanalagi8183 betul.. punduk dawa hanya pura pengayengan.. ngayeng sembah bhakti dari punduk dawa ke pura dasar bhuana.. kedengaran sangat lucu.. tapi itulah dampak politik relegi.. sudah ada pura utama dr jman leluhur kok bikin pura pengayengan yg jaraknya cukup dekat.. pura yg kosong.. krena ida bhatara gana masih tetap bersetana di dasar bhuana sampai kapan pun tetap di dasar bhuana..🙏🙏🙏
Terimakasih..ats infonya..mau tanya..ttg silsilah arya2 tsb..ada brp macam.dan hubungannya dg pasek bgmn? Kebetulan keluarga kami dari soroh arya katanya.kami biasanya sembahyang di pedharman Arya Kanuruhan..ingin tahu silsilahnya.spt dijawa itu ada klo memang ada keturunannya..malah ada spt sertifikat
🙏🙏🙏🙏
Menurut yang saya pahami bahwa leluhur kiyai agung Pasek gelgel ada di daerah Karanganyar Jawa tengah sekitar gunung Lawu dan adapun leluhur Sri Kresna Kepakisan berasal dari daerah Batur Banjarnegara disekitaran Dihyang atau Dieng saat ini
Perlu dicermati... diatas Leluhur ada Lelangit... diatas Langit masih ada Langit sampai Sapta Loka, diatas itu... Sunyi... ???
@@ngurahputra3018 yang sudah nyata saja kita masih belum paham apalagi yang halusinasu dan imajinasi perorangan
@@widiarthaikgde8243 bukan halunisasi, bahwa fakta di atas Betara Leluhur ada Betara Kawitan, dan diatas Betara Kawitan ada Betara Lelangit, diatasnya lagi ada Hyang Pasopati, diatasnya lagi ada Ida Sang Hyang Tunggal/Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa/Tuhan yang Maha Pencipta dan Maha Kuwasa). 😃😀😂😁
@@widiarthaikgde8243 bukan halunisasi, bahwa fakta di atas Betara Leluhur ada Betara Kawitan, dan diatas Betara Kawitan ada Betara Lelangit, diatasnya lagi ada Hyang Pasopati, diatasnya lagi ada Ida Sang Hyang Tunggal/Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa/Tuhan yang Maha Pencipta dan Maha Kuwasa). 😃😀😂😁
@@ngurahputra3018 asal jangan ngelanturlogi dan cocokologi alias ngalor ngidul gatuk sana gatuk sini
mogi Rahayu
Rahayu🙏
MPU WITHADHARMA
Mpu Withadharma mempunyai putra seorang bernama Mpu Wiradharma. Mpu Wiradharma pergi ke Pasuruhan. Disana beliau berputra 3 orang yaitu: Mpu Lampita, Mpu Pastika dan Mpu Pananda. Mpu Pastika dan Mpu Pananda nyukla Brahmacari (tidak menikah seumur hidupnya) lalu pergi ke Bali. Mpu Lampita berputra Mpu Dwijaksara. Beliau yang diminta oleh Patih Gajah Mada ke Bali untuk meperbaiki Parhyangan-Parhyangan di Bali agar orang-orang Bali Aga menjadi senang dan tunduk kepada Kerajaan Majapahit. Beliau keBali diiringi oleh putra dan cucu-cucunya. Putra satu-satunya beliau yang sudah tua yaitu Ki Patih Ulung. Ki Patih Ulung beputra 2 orang yaitu Ki Bendesa Manik Mas dan Kyayi Gusti Smaranatha. Ki Bendesa Manik Mas menurunkan Kyayi Bendesa Mas sedangkan Kyayi Gusti Smaranatha berputra Ki Gusti Rare Angon yang selanjutnya beliau berputra Kyayi Agung Pasek Gelgel. Beliau menjabat sebagai Raja diBali antara tahun 1343-1350 Masehi sebelum Adipati Kresna Kepakisan datang ke Bali, didampingi oleh patihnya yaitu Kyayi Padang Subadra.
Kyayi Bendesa Mas hanya mempunyai putri-putri saja, oleh karena itubeliau tidak mempunyai keturunan. Sedangkan yang banyak menurunkan adalah Kyayi Agung Pasek Gelgel dan Bendesa. Sekarang keturunan Kyayi Agung Pasek Gelgel yang berleluhur Mpu Withadharma tersebar di seluruh Bali, termasuk “Kaki Bongol dan Kaki Djelantik” dan sapratisentannya merupakan keturunan Kyayi Agung Pasek Gelgel. Demikianlah banyaknya keturunan Mpu Withadharma, masing-masing memakai nama Pasek Gelgel, Pasek Bandesa, Pasek Tangkas, Pasek Dukuh Bungaya dan Pasek Dukuh Subandi.
Mpu Dwijaksara ada putera beliau bernama Mpu Jiwaksara/Ki Patih Ulung/Wulung sebagai Brahmana-Kesatria, yang lain putera beliau tidak pakai nama Mpu, karena menjadi Kesatriya/Arya/Agung/Gusti/Anglurah/Bendesa, dll.
@iketutsuela1475 benar adanya, sesuai Silsilah Mpu Withadharma dari Mpu Gnijaya pertisentana ke-4 dari Sanak Sapta Resi 👍🙏👍
Pimpinan di baki skarang di dominasi pasek trah pemimpin yg bijak
pasek kan emg mayoritas dibali, makanya banyak yg milih pemimpin pasek, karna emg jumlah warga pasek paling banyak dibali😂 bukan karna bijak wkwk
bali nah👍
Warisi dan amalkan nilai² positifnya 🙏
Betul. Sejarah hendaknya dijadikan alat untuk bercermin dan belajar.
Apakah bisa saya tahu alamat yg punya channel ya? Kebetulan sedang melakukan riset kecil mengenai sejarah
a Paduraksa (Pintu masuk-keluar)
b Aling- aling.
c Pamletasan (Pintu kecil).
d Pintu masuk ke rumah pamangku.
1 Meru Tumpang-3 - Linggih Ratu Pasek.
2 Linggih Ratu Alit Gunung Agung.
3 Pesimpangan Ratu Gunung Agung.
4 Linggih Batara Panyarikan Kunta Rawas.
5 Padmasana - Linggih Surya Raditya.
6 👉Palinggih Ratu Pasek Gelgel (Anglurah Agung).
7 Meru Tumpang-9 Pasimpangan Batara ring Kentel Gumi
8 Tigasana - Linggih Hyang Tiga Sakti
9 Meru Tumpang-11 - Linggih Batara Dalem Dasar Gelgel.
10 Linggih Ida Batara Mas Candana.
11 Pesimpangan Batara Sakenan.
12 Meru Tumpang-3 - Linggih Batara Maspait.
13 Linggih Batara Mas Mumbul.
14 Bale Panggungan.
15 Batara Sapta Resi (Anantaboga).
16 Batara Tengahing Segara (Baruna).
17 Bale Pesamuhan Alit.
18 Bale Pesamuhan Agung.
19 Bale Papelik.
20 Bale Papelik.
21 Lumbung (tempat menyimpan padi).
22 Bale Pawedan (tempat pendeta memanjatkan weda/ mantra).
23 Bale Paruman.
24 Linggih Batara Sila Majemuh.
25 Bale Gong.
26
Bale Parantenan atau Pawaregan (Dapur).
27 Bale Parantenan.
Masih adakah manusia legowo seperti Kiyai Pasek Agung Gelgel saat ini ?
Sulit dicari !!!
Sosok raja yang keturunannya tidak memakai embel-embel kasta.
Pada jaman dulu pasti berjuwan untuk negeriyah ter adap parah penjajah atau pembrotak🙏
SEDIKIT CERITA DARI SAYA, KEMARIN ADA SEMETON SAYA IKUT IKUTAN/MILU2 TUUNG UTK IKUT MELEPASKAN,MENYAMPINGKAN,MELUPAKAN LELUHUR YG BERADA DI GELGEL, MEREKA PUNYA SERIBU ALASAN UTK TDK LG TANGKIL KE GELGEL,SALAH 1 NYA KARNA ADA PELECEHAN SULINGGIH/MPU. KATANYA..!!
MEREKA HANYA MENDENGAR KATANYA DAN KATANYA...
DAN MEREKA BERSORAK SORAK,BERSUKA CITA SEAKAN AKAN MEREKA SENANG MELEPASKAN DIRI DARI GELGEL..MEREKA MENGANGGAP SEBUAH KEBANGKITAN DLL..
DAN KEPONGAHAN ITU TDK BERLANGSUNG LAMA,ALASANYA HANYA MREKA YG TAU..
YG JELAS RIBUAN SEMETON SDH MENGATURKAN GURU PIDUKA DI GELGEL..
DAN SAYA BERKESIMPULAN BAHWA SESUATU YG DIBUAT BUAT TDK AKN BAIK, DAN SEBUAH KEASLIAN/KEBENARAN AKN SELALU DIKENANG.
Maaf ya visualnya kurang mendukung padahal ceritranya bagus saya pasek treh pasek gelgel di badeg
Maaf, videonya hanya sekadar pemanis sebagai pengganti wajah admin yang tidak lebih manis. Rahayu🙏
Ijin admin tyg mau tw sejarah kerajaan di daerah Bajra apa benar pernah ada saudara dari puri kaba kaba yg mendirikan kerajaan di bajra ?🙏🙏🙏
Puri Kaba-Kaba di Bajra adalah keturunan Arya Kaba-Kaba, saat itu dibawah Kerajaan Mengwi Arya Kepakisan.
Salam Pasek Buduk
Raja yang tidak mau di gelarnya di teruskan ke partisentana nya,😘
ini setelah ratna bumi banten..bedahulu..
SEMETON PASEK❤❤❤
Ijin bertanya,, apa bedanya Gusti Agung Pasek Gelgel dengan Ki Patih Wulung?? Tiang kurang paham 🙏
@@cool_candy5499 Orangnya sama.
Adi pati Sri kresna kepakisan disamplangan digianyar , stlh ada pembrontakan situasi bali kacau balau atas saran majapahit kordinasi dgn pasek gelgel / bali age. ....adipati samplangan/ sri kresna kepakisan... Kalau tdk salah cerita ini biasa dilakonkan pada arja cupak/ topeng carangsari.
Dalem Sri Aji Kresna Kepakisan mengangkat Kiyayi Gusti Agung Pasek Gelgel menjadi Patih Hamengku Bhumi Kerajaan Samprangan di Gianyar (Keraton Samprangan dikenal bernama "Lingga Arsapura") berkedudukan tetap di Gelgel pada Tahun Saka /1352M. Jabatan Patih Agung Arya Kepakisan/Sri Nararya Kepakisan dinobatkan oleh Maharaja Majapahit Prabu Hayam Wuruk/Sri Rajasanegara.
Ijin brtya knpa ktrunan Pasek tidak isi GST agung ?
Gelar Gusti tidak dipakai lagi sejak lahirnya putra I Gusti Bendesa Manikan yang diberi nama Pasek Bendesa Mas. Tidak disebutkankan alasannya.
Karena keturunan panca Tirta ( Brahmana )
Nama tiang i gede Gelgel.
Min knpa kita sebagai pemegang kawitan pasek gelgel tidak bolehmenyebutkan kasta kita sebagai orang jabe atau sudra ada alasannya min? Cba di cari tau dikarenakan banyak kurang tau dri filosofi dan kesalahpahaman tsb
Maaf, admin baru tahu tentang hal itu.
Itu Dulu sekarang udah beda.
Sinampura mataken. Berarti pratisantana Pasek dados taler nganggen gelar Gusti utawi Agung nggih?
Jika pratisantana Pasek maupun Pande masih menjadi pejabat kerajaan boleh pakai gelar Kiyayi, Pangeran, Gusti Pasek, Anglurah, Bendesa (Balai Gede/Bedangin pakai Saka/tiang-12)
Majapahit tetap Majapahit
Perlu di uraikan asal usul Pasek Gelgel., lbih utuh..
Mpu Gnijaya menurunkan Mpu Withadharma, menurunkan Mpu Wiradharma, menurunkan 3 anak ; Mpu Lampita, Mpu Pastika, Mpu Pananda, dari Mpu Lampita menurunkan Mpu Dwijaksara, menurunkan Mpu Jiwaksara/Ki Patih Wulung/Patih Ulung dari Raja Sri Astasura Ratna Bhumi Banten/Sri Tapa Ulung/Sri Gajah Waktra/Sri Gajah Wahana, Mpu Jiwaksara/Ki Patih Wulung/Ulung menurunkan 2 anak ; Kiyayi Gusti Pasek Pangeran Bendesa Mas dan Kiyayi Gusti Pasek Pangeran Semaranatha, dari Kiyayi Gusti Pasek Pangeran Semaranatha menurunkan Kiyayi Gusti Pasek Rare Angon, menurunkan Kiyayi Gusti Agung Pasek Bendesa Gelgel (menjabat raja Bali sementara selama 9 tahun mulai tahun 1343M. sampai tahun 1352M., selanjutnya menjabat sebagai Patih Amengku Bhumi Samprangan berkedudukan tetap di Gelgel dan Patih Agung Dalem Samprangan Sri Aji Kresna Kepakisan dilantik oleh Raja Majapahit Ratu Sri Tribhuwana Tunggadewi tahun 1352M. adalah Arya Kepakisan/Sri Nararya Kepakisan dari Trah Jayasaba Airlangga Kahuripan/Kadiri.
bukankah Ki Patih Ulung lah yang diangkat menjadi Raja dan bergelar Kyayi Gusti Agung Pasek Gelgel? ada beberapa sumber yang menyebutkan, mana yang benar?
Ya, betul. Kata orang, sejarah tidak pernah tunggal.
Keturunan Mpu Dwijaksara yaitu Mpu Jiwaksara/Ki Patih Wulung/Ki Gusti Agung Pasek Bandesa Gelgel diangkat menjadi Raja Bali Sementara/PJS., karena dipilih dan ditunjuk oleh Rakriyan Mahapatih Majapahit Mpu Gajah Mada (tahun 1343-1352M), Mpu Gajah Mada adalah murid dari Danghyang Mpu Soma Kepakisan putera Danghyang Mpu Kepakisan di Daha Majapahit sampai Majapahit Trowulan/Wilwatikta (bukan dinobatkan/dilantik oleh Raja Majapahit)
Berarti Pasek Gelgel , sdh menjadi raja sbelum hadirnya Sri Kresna Kepakisan ,??
Yaa betul
Dmn pusat pemerintahan selama 7 tahun dr Kyai Gusti Agung Pasek Gegel. Kok ga pernah dengar. Dan apakah beliau ini punya prestisentana sampai saar ini?
Ada pura nya pak di Br Pasek, Ds AAN, Kec Banjarangkan ,Kab Klungkung, nanti bisa tanya sama pemangkunya disana pak , Badbadnya pasti ada disana
Bangga mjd psk gll pernah mjd raja bergelat kyai agung gusti psk ggl sayng gelar kyai tdk di bawa oleh keturunanya ,psk ghl brahmana srjati
Maaf min.kalau .kiayi kayu selem bukan bali aga.kayu selem adalah bali mula
Kyayi Pasek Kayu Selem adalah Warga Bali Age campur Pasek... hehehe...Karena Leluhurnya Mpu Semeru datang ke Bali dari Jawa tahun Saka 921S./999M., Mpu Ghana ke Bali tahun Saka 922S./1000M., Mpu Kuturan ke Bali tahun Saka 913S./991M. Mpu Baradha datang ke Bali pada Tahun Saka 919S./1007M. dan Tahun Saka 964S./1042M., dan Mpu Gnijaya dari Jawa ke Bali pada tahun Saka 928S./1006M... hehehe...
Masih belum murni.
Tampuryang saat itu bukan termasuk wilayah batur.
Dan mungkin namanya belum tampurhyang.
Ada benarnya, ketika orang barat menilai, bahwa, kebenaran di dalam babad masih perlu kita saring, jangan di telan mentah mentah.
Karena mungkin ada banyak kepentingan politik di dalamnya.
Terlebih orang2 sekarang yang begitu ambisi untuk meningkatkan status warna atau wangsanya di dalam babad.
Sebelum adanya Pura Tampurhyang namanya Gowasong Wikangdanuh di Songan Kecamatan Kintamani sekarang.
Apakah para utusan ini juga berasal dari Arya Arya dari Jawa?
Ki Patih Ulung, pimpinan utusan ke Majapahit, adalah mantan Patih Agung Raja Astasura Ratna Bumi Banten. Beliau adalah putra Mpu Dwijaksara yang kemudian bergelar I Gusti Agung Pasek Gelgel setelah dipercaya menjadi Raja Bali sebelum seorang Adipati untuk Bali ditetapkan.
Kiyai Gusti Agung Pasek Gelgel adalah Brahmana
Karena itu tidak ingin menjadi raja, lebih memilih meneruskan menjadi seorang Brahmana
Ampura kalau tyg iwang 🙏
Suksma
Apa boleh mencari kawitan dengan test DNA?
Pak Jokowi
Mau bertanya min.. apakah pak subandi ikut berperan dlm mengubah bhisama kawitan pasek? Krena ada kabar bbrapa oknum telah mengubah bhisama asli kawitan pasek yg tidak bisa untuk diubah oleh siapapun.. bagian yg di ubah konon kata dasar bhuana gelgel dg kata punduk dawa...? Mohon dibahas di channel ini min.. siapa2 saja org2 yg sudah tulah mengubah bhisama asli kawitan pasek..?
Sampai saat ini admin belum pernah tahu mengenai hal itu. Kalau memang ada referensinya admin akan buatkan kontennya. Terima kasih atas perhatian dan dukungannya. Rahayu🙏
@@KanalBaliJani siap komandan sy sudah suscribe.. semangat untuk mengungkap sejarah2 yg tentunya referensi nya bagus dan data2nya valid.. salam sehat🙏🙏🙏
Intinya cikal bakal kerajaan hindu di bali dr jawa majapahit ..tp kenapa kalian selalu sinis dgn kami org jawa ...kalian bilang jawir lah apa krna kami muslim ? Leluhur kami jg hindu budha dr dlu kerajaan terbesar d jawa lo kita harusnya sodara..
hindu dari india bung, kerajaan hindu pertama indonesia ada di kalimantan, kerajaan kutai
hindu di bali pertama kali dikenalkan oleh rsi markandeya dari india
jadi bukan jawa islam yg membawa pengaruh budaya adat istiadat di bali
hanya sebagian kecil aja bro yg dari majapahit,bali mula dan bali aga bukan keturunan majapahit,dan bali mula juga bali aga leluhurnya dari tarumanegara,mataram kuno dan saat ini menjadi penduduk terbesar pulau bali
Ada sebab ada akibat. Ada aksi ada reaksi.
sudah tau majapahit asli dari jawa kenapa kalian yang ada di jawa tidak melestarikan dan meneruskan budaya adat asli majapahit dan agama hindu buddha malah kalian terobsesi dengan budaya luar, lantas setelah bali yang masih mendapat pengaruh budaya dan agama dari majapahit lantas kalian mengaku dan asal mengklaim beberapa kebudayaan yang ada di bali zaman sekarang itu semua dari majapahit, padahal tidak semua budaya di bali itu di pengaruhi majapahit masih ada dan lestari budaya asli bali aga.
Sayng kyai agung igst psgel stlh slsai jadi raja keturunannya tdk mbw khmtn raja kyai agung igst pasgl
apa bisa dibuktikan secara otentik yg berupa prasasti tembaga dan bukan prasasti lontar yg berulang kali disalin dan kemungkinan banyak mengalami penggelembungan cerita yg sering dibolak balik .
Konten ini dibuat berdasarkan sumber yang sudah menjadi bacaan publik, terbit dalam bentuk buku ber-ISBN (ada arsipnya di Perpustakaan Nasional).
@@KanalBaliJani cerita G 30 S aja bisa dipalsukan / apalagi babab yg Ndak punya prasasti tembaga , kebenaranya masih diragukan .
Bali sdah ditundukan majapahit knapa dibali msih ada raja?...seharusnya adipati...stelah majapahit runtuh baru bali berdiri sendiri menjadi kerajaan...
Resminya adipati tetapi orang Bali tidak familier dengan sebutan itu. Lebih suka pemimpinnya disebut raja.
Dalem Sri Aji Kresna Kepakisan adalah Adipatiraja Majapahit di Bali berkedudukan di Samprangan Gianyar Bali.... hehehehe....
soroh Pasek Gelgel adalah keturunan Kiyai Agung Gusti Pasek.Gelgel...kenapa keturunannya tidak memakai.gelar Gusti?
Kebanyakan karena sadar sudah tidak menduduki jabatan lagi.
Nama Gusti adalah gelar/Jabatan saat menjadi Raja di Gelgel, gelar itu tdk bisa pakai /dibawa utk selamanya
Bila leluhur sudah selesai mengabdi di pemerintahan contoh sama Bapak Gubernur atau Bapak Bupati itu kan jabatan setelah selesai waktunya memerintah ya tdk pakai lagi jabatannya diserahkan kpd penggantinya demikian samaton sami nggih.
@@ekajuliastinaputragedeeka3505 kalau benar yg Jro katakan kenapa sekarang ada nama depan Gusti anak agung dan lain sebagainya?
@@igedesuirnata9499 karena trah Pasek konsekuen menjalankan konsep catur warna ketika sudah tidak menjabat maka gelar tersebut tidak dipakai lagi.
@@igedesuirnata9499 berapa buku dan article yang pernah saya baca gelar tsb diberikan oleh penjajah yaitu belanda maka setiap raja memiliki gelar nama yang berbeda ini bagian dari strategi penjajah untuk memecah belah sebagai grand politiknya untuk menguasai wilayah tertentu dgn cara memecah belah untuk melemahkan kekuatan suatu wilayah. Dimana gelar kekuasaan tersebut sampai saat ini dipakai oleh generasinya meskipun tdk masih era kerajaan.
Berarti kepakisan bukan raja pertama,,melainkan kiyai agung Pasek gel gel
Kiyayi Gusti Agung Pasek Gelgel putera bungsu Mpu Jiwaksara/Ki Patih Wulung dan Ida Dalem Sri Aji Kresna Kepakisan bukan menjabat sebagai Raja Bali, tetapi sebagai Adipatiraja Majapahit untuk daerah vasal/bawahan Bali.