Beruntunglah generasi yang pernah mengalami masa-masa saat dulu ketika nonton tv masih hitam putih, masih pakai accu/ aki, menonton rame rame berjubel di rumah tetangga, setidaknya itu semua membawa kesan, kenangan serta pengalaman hidup seseorang, hingga kini tiba saatnya era digital, sekarang semuanya serba digital, dan jaman akan terus berkembang 😀
Dari jaman nonton tv hitam putih dirumah nenek, lalu nonton tv berwarna bareng bareng dirumah tetangga, sampai punya tv sendiri. Terima kasih tv analog atas hiburanmu selama 60 tahun.
Terima kasih Pak Amin sdh flashback kenangan saya ketika msh di Malang (PKL di ATV sekitar tahun 2003-2004 dgn instuktur pembimbing mas Fajar) dan beberapa kali main-main ke Oro-oro Ombo untuk studi pemancar TV, semoga lain waktu bisa jalan2 lagi kesana.
Perubahan besar yg seharusnya diikuti mulai tahun 2008 merujuk pada peraturan dunia melalui lembaga ITU tentang pemakaian spectrum pita frekuensi tv digital terestrial.
@@aiwondeo9825 analog jelas kurang efektif/efisien dari segi pembagian kanal frekuensi, boros emisi listrik, karena power pemancar masih menggunakan sistem pemrosesan amplitudo kontinyu bukan diskrit angka 0-1 dan sangat rentan sekali interferen, sehingga mengurangi kualitas gambar & suara.
pertarungan untuk merebut kemenangan menuju kehidupan yang lebih maju,sejahtera,dan modern serta canggih membutuhkan pengorbanan yang lebih berat,dan tentu menyakitkan hati. tapi itulah konsekwensi logis dari makna kehidupan yang berbudaya dan berkeadaban maju.semoga sukses menuju Indonesia "super power". Aamiin...!
Salam dari bekasi . Dulu 2014 sempat singgah di kota batu selama 2 minggu dan udaranya sangat dingin .. pantas dulu disebut "swiss kecil " oleh kolonial belanda . Saya jarang mandi di batu karena dingin ..kadang kalau mandi sehari cuma sekali dan itu jam 2 siang mandinya dengan air yg dingin segar .. Jadi pingin kesana lagi
RIP TV Analog Indonesia 1962-2022 Hampir 60 tahun Indonesia bersiaran Analog sejak berdirinya TVRI Terima kasih TV Analog telah menemani masa kecil kami Semoga nanti TV Analog tenang di surga dan bertemu sama TV/Acara TV lainnya yang sudah wafat.
@@bsvbalistreetview3495 aneka ria safari inilah acara yg paling ditunggu tunggu para kaula muda kala itu.....waoow masih ternyiang nyiang di angan angan 👍👍👍👍👍👍
Jadi kangen kota Batu, dulu 3 tahun tinggal di asrama SPI (Kampoeng kidz) , setiap bangun pagi jam 4.30 an selalu pake jaket+baju tebel+celana panjang biar ga kedinginan, apalagi klo pas telat bangun dan dihukum berendam di danau ,beh rasanya seperti nyemplung di danau es Swiss 😂
NET. (HD) MYTV (HD) DAAI TV (SD) MADU TV ATV (AGROPOLITAN TV) (HD) BATU TV (HD) MALANG TV (HD) BMTV (HD) TAHFIZH TV (HD) TVONE ANTV BBS TV (HD) ITV MALANG (HD) AREMA TV (HD) TV9 NUSANTARA NUSANTARA TV HARUM TV GOLD TV BHINEKA TV REEUTERS TV INSPIRA TV DHAMMA TV (HD) UBTV (UNIVERSITAS BRAWIJAYA TV) (HD) PROTV PROBOLINGGO (HD) MASUK CEPETAN KE TV DIGITAL
Dibalik jernihnya tvmu banyak sudah pekerja yg harus di berhentikan trimakasih tv analog menami kami dari kecil trimakasih para operator yg sudah memberikan siaran terbaiknya🥲
Secara yuridis, suatu negara sah berdiri kalau: 1. Punya Bank sentral (dlm hal ini Bank Indonesia, BI) 2. Punya Siaran radio nasional (dlm hal ini Radio Republik Indonesia, RRI) 3. Punya Jawatan Pos (dlm hal ini PT Pos Indonesia) 4. Syarat2 lainnya Aturan internasional menggariskan, siaran radio nasional harus dipancarkan secara analog. *Jadi RRI harus tetap mempekerjakan pemancar analog utk mematuhi ketentuan hukum internasional.* Siaran TV tidak berkaitan dg hukum keabsahan berdirinya suatu negara, maka antara siaran analog maupun digital bukan hal yg prinsip. Secara ekonomi-teknis, pemancar TV digital sebetulnya lebih hemat drpd pemancar TV analog. Kalau pakai pemancar TV analog, 1 stasiun TV harus punya 1 pemancar. Daya yg dipancarkan bukan cuma 100W-200W, melainkan minimal 5000W. Padahal efisiensi daya pemancar TV analog relatif rendah, paling2 sekitar 25%. Jadi utk memancarkan 5000W secara analog, satu stasiun TV harus beli listrik 20000W. Belum lagi komponen2 pemancar seperti trioda, tetroda maupun klystron harus rutin diganti tiap operasi sekian ribu jam. Duitnya banyak. Belum lagi penggunaan alokasi frekuensi pemancar pajaknya tinggi. Kalau pemancar TV digital, satu pemancar bisa digunakan oleh 12 stasiun TV. Katakan memancarkan sinyal TV digital 50000W biaya operasionalnya ditanggung gotongroyong 12 stasiun TV, mestinya lebih murah. Belum lagi efisiensi daya tabung IOT (inductive output tube) pemancar TV digital lebih tinggi. Itu secara ekonomi-teknis. Persoalannya, negara kita terlalu didominir birokrasi. Banyak hal harus dilakukan secara ekonomi biaya tinggi gara2 fenomena ini. Belum lagi mentalitas makelaran merebak dimana-mana. Wès ah, aku wès kakeyan mbacot. Salam genimili
Sangat suka komen begini mencerdaskan, sayangnya sekarang sudah lewat 30 april asi tahap 1 gagal dilaksanakan, cuma 3 wilayah yg baru dilaksanakan itupun tempat belum ada pemancar relay tv swasta di kota dumai, timor tengah utara & sorong, ditunda lagi , bahkan salah satu raksasa media minim sosialisasi tv digital malah iklan partai diputar ber ulang2 sampai sy hapal lagunya.
Ini link2 yg dapat memberi gambaran perbandingan klystron utk pemancar TV analog dg inductive output tube utk pemancar TV digital. ua-cam.com/video/m1tIK3XgUT4/v-deo.html ua-cam.com/video/Emx3uLXTdRA/v-deo.html ua-cam.com/video/Kt42QCv5Lkw/v-deo.html Tabung klystron panjang, melibatkan banyak spul besar utk memilin sinaran elektron (electron beam), tabung IOT melibatkan 2 spul yg relatif lebih kecil. Sinaran elektron dipilin utk mencegah logam kolektor leleh. Tabung klystron melibatkan minimal 3 gelembung (cavity): input cavity, adjustment cavity & output cavity. Tabung IOT cuma melibatkan 2 gelembung. Klystron lebih rubes daripada IOT.
Mungkin utk towernya dan perangkat lainnya bisa dihibahkan kepada penggiat radio komunikasi di Indonesia, seperti yg tergabung di Organisasi RAPI dan ORARI, pastinya akan sangat bermanfaat...
Kalau mau maju ya harus ada yg dikorbankan,, gak usah banyak alesan dan ngono ngene nya,, ini demi kita bersama tuk dapat kualitas lebih baik lagi.....
Setelah hampir 6 dekade ortu kita dan kita bersama TV Analog, Akhirnya kita masuk juga ke TV Digital Jadi kangen Acara TV dulu sejak jaman TV Analog TV Analog dulu burem tapi acaranya menarik, TV Digital saat ini jernih tapi acaranya yang gak nyaman lagi ditonton.
@Detik 10 Tapi gw ogah nonton TV karena gak bisa cari hiburan sesuka hati untung ada Google & UA-cam yang siap menghibur dunia & kita juga sudah bisa cari hiburan sesuka hati atau nonton acara TV Jadul lagi wajar saja TV gak banyak lagi ditonton meski masih ada acara yang berkualitas.
Perluas dan stabilkan dulu sinyal siaran digital. Kalau sudah benar2 matang baru turn off analog.. masalahnya di daerah saya sinyal siaran digital belum stabil, padahal bukan di daerah pelosok
Jadi inget obrolan dg teknisi radio RRI betapa repotnya zaman dulu menyiapkan lagu dari request pendengar radio seblm ada komputer, semua lagu tersimpan dlm kaset² & piringan, kendala pita kusut bunded dll berbeda kalo kini pakai komputer tinggal klik file judul lagu
Terlalu lama beralih ke digital gara2 bisnis tv besar tidak mau terganggu. Dengan tv digital, maka tv2 kecil bisa langsung bersaing dengan tv2 besar secara konten. Dan pemirsa diuntungkan dengan semakin banyak pilihan tontonan.
Saya berada di kab. Malang selatan tpi tdk dpt sinya dri malang sendiri karena terhalang gunung kawi. Terpaksa ambil arah kediri yg memungkinkan sinyal UHF. mohon kebijakan pemerintah untuk memindah/menambah stasion relay di kawasan gunung kawi agar Malang raya bisa terCover UHF semua
Teknologi diakhir jaman.. meninggalkan analog dg sejuta kenangan masa lalu.. ibarat seorang pria kl sudah menemukan yg baru yg lebih bohay akan meninggalkan yg sudah tua bau jelantah.. ini sangat realistis..
07:43 Waktu Amin Hatori lewat Pemancar MNC (Media Nusantara Citra) Media Malang dengan Plang Logo GTV (Global TV) Lama karena plang belum diganti dengan logo MNC Media lengkap dengan Logo 4 stasiun TV (RCTI, MNCTV, GTV, dan iNews)
analok migrasi ke digital tapi yg jadi masalah menurut ku blm semua nya wilayah bisa d monitor dengan baik contoh d tempat ku d palembang jalur 14/13 blm bsa sepenuh nya nangkem siyaran harus nya tower pemancar d per luas dlu bru d mati kn analok nya . slm sehat semua..
Daerah saya belum dapat semuanya MNCTV, RCTI,gtv,inews,, masih banyak lagi, kalau dimatikan hanya sedikit channel,,ya lebih baik ditingkatkan dulu signal digital.. kabupaten Bogor kecamatan Nanggung, salam
Tolong di perluas lg jaringannya, kasihan yg di daerah pedesaan blm terjangkau signal tv digital.. Bikin peraturan tanpa di barengi fasilitas yg memadai
Terus digital itu di transmisikan lewat mana mas, kalau semua perangkat analog termasuk towernya juga gak di pake. Terus kenapa di tempat saya tidak ada sinyal digital.
tetep ditarnsmisikan lewat transmisi teresterial digital namnya “ SATU TOWER MULTIPLEXER (MUX) UNTUK BERSAMA “ Dalam proses migrasi ke TV Digital ini, salah satu infrastruktur penting adalah perangkat multipleksing (MUX). MUX adalah kunci pentingnya karena satu kanal frekuensi bisa digunakan bersama-sama atau disebut infrastructure sharing. Satu kanal frekuensi dapat membagi hingga 12 chanel program siaran secara bersamaan. Artinya spektrum yang ada bisa lebih efisien digunakan. Berbeda dg sistem frequensi analog satu kanal hanya untuk satu chanel siaran saja dimana setiap satu stasiun tv harus membangun tower pemancar sendiri. Pertanyaan adalah Tower atau pemancarnya siapa yang akan ditunjuk pemerintah ( Kemenkominfo ) sebagai induk Lembaga Penyiaran Penyelenggara Penyiaran Multipleksing (LPPPM). Lembaga ini bertugas menyalurkan beberapa program siaran melalui suatu perangkat multipleks dan transmisi kepada masyarakat disuatu zona layanan. jika satu MUX saja dapat membagi dan mengayomi dua belas kanal / chanel tv. Dari situlah setiap stasiun tv baik nasional atau tv local mengajukan dan berebut lelang bisa lolos menjadi anggota Lembaga Penyiaran Penyelenggara Penyiaran Multipleksing (LPPPM). Singkatnya, setiap zona transmisi hanya ada 6 induk tower multipleksing (MUX) yang telah lolos lelang menjadi anggota (LPPPM). Bagi stasiun tv yang tidk lolos lelang harus sewa kepada penyedia Multiplexer jika masih ingin berkelanjutan atau berahir sampai disni....begitu yang saya tau kurang lebihnya mohon maap...
@@aminhatori4941 ok terimakasih penjelasannya bang, sampai saat ini di t4 saya sultra kab konawe selatan belum tercover sinyal digital, jadi 100% disini orang menggunakan satelit parabola.
Kita turut bersedih atas kematiannya, Semoga para kapitalis bisa bertahan lama di bidang telekomunikasi dan informasi yang terbaru di versi Digital ini.
Ngapain lu sedih 🤣🤣🤣🤣 justru Indonesia terlambat mematikan analog. Mknya teknologi Digital di Indonesia tidak bisa berkembang. Lu jadi orang Gaptek amat 🤣🤣🤣
@@bramastaone6142 benahi dulu sistem digital, minim infrastruktur..banyak daerah ga bisa nangkap siaran digital, udah dipaksa migrasi sistem. Jangan bandingkan dg negara maju, kejauhan. Negara maju sudah ga punya problem, dg digitalisasi. Mau ikut2an?? Minim anggaran, mimin sdm Berharap hasil seperti mereka
Lumayan sedih juga ya kisahnya, Yang bertahun tahun penuh perjuangan memberi dan menemani kini seakan harus dianggap mati telah pergi jangan pernah sedikitpun terlintas dalam memory! Tapi meski demikian Cinta sejati nya analog tak perlu banyak dialog, Kalo memang demi yang terhebat, cukup hatinya sendiri disembunyikan menahan rindu berat! Transisi hari ini ada cerita cinta sejati dan kisah pecinta yang terkesan harus tak tau diri! 📡📡📡
Masalahnya yg sering dibicarakan para member grup satelit.. Apakah dengan Hijrahnya Analog to Digital.. Apakah siaran akan tetap mengalami penganacakan. pada siaran siaran tertentu.. seperti halnya di Parabola..?
Nanti TV Lokal seperti NirwanaTV, CTTV, MetroTV Singaraja, Surya Manggala TV, Akom Bali, IndoTV, TOPTV Bali, JimbawarnaTV, O Channel, MentariTV Di MUX METROTV BALI
Tetaplah Bersama Kami Mohon Maaf Gangguan Teknis - Akhirnya Nyalakan Analog TV (Analog Switch On) Terestrial Analog TV 📺📡📼 @ #MetroTV #jawatimur/#Malang Stasiun Transmisi #Malang CH 56 UHF Analog (PAL) 751.25 MHz - CH 47 UHF Digital (DVB-T2) 682 MHz/Magna TV #jawatimur/#Malang Stasiun Transmisi #Malang CH 47 UHF Digital (DVB-T2) 682 MHz/BN Channel #jawatimur/#Malang Stasiun Transmisi #Malang CH 47 UHF Digital (DVB-T2) 682 MHz. Pemilik Perusahaan: Media Group Network
Kalau untuk masalah tv daerah, ada yang sudah menggunakan 16:9 safe area 4:3, tapi ada siaran daerah yang masih pakai 4:3 squarebox, sebenarnya itu tidak berpengaruh terhadap ASO digital, tapi yang penting bisa menyesuaikan zaman, dimana masyarakat bukan cuma menonton siaran dengan kualitas SD saja, tetapi sekarang mulai banyak tv daerah atau swasta yang pakai 2 metode siaran tersebut untuk siaran digital. Tujuannya bisa memangkas ongkos biaya akibat siaran renderan 16:9 yang terlebih mahal di kalangan tv swasta kecil, tapi murah di tv swasta nasional. Sepertinya tv daerah harus berbenah dalam pemilihan rasio agar tidak ketertinggalan zaman mengingat orang-orang sudah mulai beli Smart TV murah atau LED TV berbasis 16:9 sepenuhnya...
TVRI sejak 2021 mulai menerapkan siaran terestial dan 16:9 sekaligus, namun untuk siaran belajar dari rumah, masih harus ke safe area lagi, bedanya siarannya pakai rasio 21:9 agar bisa masuk 16:9 safe area 4:3 saat menonton TV tabung, dengan dihapusnya BDR, maka TVRI berhak siaran 16:9 penuh, termasuk mengubah grafis logo dan letak item d.o.g.s di siaran
Trus bandwid bekas frequensi analog TV buat apa, kan kosong jadinya ya...Kalo FM ada kemungkinan ga utk switch off, secara udh padat merayap saling tindih frekuensinya
Kalau.kami.di.Sumut desa.pemancar TVRI dan semua TV swasta nasional berada didesa Bandar baru Kab.Deli Serdang,desa yg sejuk ini dihuni pemancar-pemancar tv yg bisa menjangkau kab.Langkat,kota Binjai,Medan,Deli Serdang,Serdang Bedagai,kota Tebing tinggi dan juga sebagian Aceh Tamiang serta kab.Batu bara.....
Sebelum di alihkan tolong cek kekuatan sinyal tv digital di pelosok perkampungan berikan tontonnan nyang nyaman senyaman tv analog karna di perkampungan minim cenel belum merata
Beruntunglah generasi yang pernah mengalami masa-masa saat dulu ketika nonton tv masih hitam putih, masih pakai accu/ aki, menonton rame rame berjubel di rumah tetangga, setidaknya itu semua membawa kesan, kenangan serta pengalaman hidup seseorang, hingga kini tiba saatnya era digital, sekarang semuanya serba digital, dan jaman akan terus berkembang 😀
Jubel kotok rambut🤣
Sekarang masih juga bisa ditemukan kenangan itu, nonton rame2 diwarung2 kopi dan kedai2 tuak hahahhaha😂😂😂
Kontennya bagus banget mas.
Dari jaman nonton tv hitam putih dirumah nenek, lalu nonton tv berwarna bareng bareng dirumah tetangga, sampai punya tv sendiri. Terima kasih tv analog atas hiburanmu selama 60 tahun.
Terima kasih Pak Amin sdh flashback kenangan saya ketika msh di Malang (PKL di ATV sekitar tahun 2003-2004 dgn instuktur pembimbing mas Fajar) dan beberapa kali main-main ke Oro-oro Ombo untuk studi pemancar TV, semoga lain waktu bisa jalan2 lagi kesana.
oyi sam...ojok lali ngalam👍
Saya harap peralatan analog tetap di rawat dan dilestarikan.
Perubahan besar yg seharusnya diikuti mulai tahun 2008 merujuk pada peraturan dunia melalui lembaga ITU tentang pemakaian spectrum pita frekuensi tv digital terestrial.
emg kalo masih analog terus kenapa ya pak? butuh informasi
@@aiwondeo9825 analog jelas kurang efektif/efisien dari segi pembagian kanal frekuensi, boros emisi listrik, karena power pemancar masih menggunakan sistem pemrosesan amplitudo kontinyu bukan diskrit angka 0-1 dan sangat rentan sekali interferen, sehingga mengurangi kualitas gambar & suara.
pertarungan untuk merebut kemenangan menuju kehidupan yang lebih maju,sejahtera,dan modern serta canggih membutuhkan pengorbanan yang lebih berat,dan tentu menyakitkan hati. tapi itulah konsekwensi logis dari makna kehidupan yang berbudaya dan berkeadaban maju.semoga sukses menuju Indonesia "super power". Aamiin...!
Semoga dengan adanya perubahan ini akan menjadi kan siaran pertelevisian Indonesia menjadi lebih baik utk kedepannya..."💙👌
Wow .. mengedukasi konten nya...dari Ngawi Jawa timur nyimak
Jadi dpt pencerahan, infonya bermanfaat sekali pak 👍
Terimakasih mas atas informasinya. Sangat bermanfaat. 👍
Terima Kasih Om dapat memberi info begini... 👌👌👌👌❤❤❤❤
Salam dari bekasi .
Dulu 2014 sempat singgah di kota batu selama 2 minggu dan udaranya sangat dingin .. pantas dulu disebut "swiss kecil " oleh kolonial belanda . Saya jarang mandi di batu karena dingin ..kadang kalau mandi sehari cuma sekali dan itu jam 2 siang mandinya dengan air yg dingin segar ..
Jadi pingin kesana lagi
monggo mampir lagi....
Smua benda ini akan mnjadi harta karun d kmdian hari. Smga k depan indomesia smkin maju. Aamin. Keren infonya bang 👍👍👍😇
Pak Andri, bos Batu TV, sehat selalu 👍. Kota Batu 2004-2006, kini jadi kenangan.😊
Tahes tahes sam...👍
Wah terima kasih utk informasinya 👍
RIP TV Analog Indonesia
1962-2022
Hampir 60 tahun Indonesia bersiaran Analog sejak berdirinya TVRI
Terima kasih TV Analog telah menemani masa kecil kami
Semoga nanti TV Analog tenang di surga dan bertemu sama TV/Acara TV lainnya yang sudah wafat.
Walapun hitam putih dan gerimis jaman itu tp senangnya bs nonto tv tetangga
Walaupun masih gak jelas warna nya tapi pada jaman acara tv sangat bagus mendidik gak kayak sekarang 🙏
@@bsvbalistreetview3495 aneka ria safari inilah acara yg paling ditunggu tunggu para kaula muda kala itu.....waoow masih ternyiang nyiang di angan angan 👍👍👍👍👍👍
😂
@@adisanadi3949 menjadi kenangan yg indah. Haus akan informasi dan film dr tv
MasyaAllah. Sudah lama menemani kita bahkan sebelum saya lahir. Mungkin kedepannya dari pada ditarug gudang, buatkan saja Museum biar alat2nya terawat
Info yang bagus.. salam dri Kominfo Kaltim
semua tv akan jernih tanpa ada semutnya lagi dan semoga secepatnya seluruh daerah bisa tercover jaringan digital... sukses terus bang, salam dr Lombok
Tp kalau antena ketiup angin lalu arah antena geser gambarnya jd sperti muter kaset dvd yg sudah baret²
Itu kelemahannya digital bang..terlalu bertumpu ke antena hrs bener2 tepat ke titik koordinatnya bikin naik darah😩
Wah seru banget liatnya om, aku baru switching ke TV Digital juga nih, sangat jernih walau ada beberapa saluran yang belum dapat, hehe. 😆
Jadi kangen kota Batu, dulu 3 tahun tinggal di asrama SPI (Kampoeng kidz) , setiap bangun pagi jam 4.30 an selalu pake jaket+baju tebel+celana panjang biar ga kedinginan, apalagi klo pas telat bangun dan dihukum berendam di danau ,beh rasanya seperti nyemplung di danau es Swiss 😂
Smg siaran digital bs menjangkau seluruh wilayah di Indonesia
LENGKAP BANGET
BISA MELALUI SATELIT TELKOM 4 JUGA DI FREKUENSI 3720/H/32727
TVP, TVin, India, DrakorPlus, SinemaX, Sinema Indonesia, K-Drama, FTV, MCine
Lejel Home Shopping, Lejel Home Shopping
DMTV Malang, JayaTV, FatwaTV
KTV, KompasTV HD, KompasTV HD, NusantaraTV, JAKTV, MyTV HD, MyTV SD, DAAITV, ElshintaTV
CTV Manado, ManadoTV, BunakenTV, TV Manado, TV5D, GOTV Manado, BintangTV, MimosaTV, STV, CelebesTV Tomohon, LombokTV, Lombok Post TV, NusaTV, SelaparangTV, TV9 Lombok, SasamboTV, TV Sumbawa Barat, PrianganTV, TAZTV, PKTV Tasikmalaya, R Channel, SembilanTV, SpensaTV, CITV Cirebon, CITV, CTV Cirebon, CCTV Indramayu, TVK, LPPL TV Kuningan, TV6, CiremaiTV, JatiwangiTV, JabarTV, BhinekaTV, ParTV, SMTV Sumedang, AmpuTV, Satria Mandala TV, KompasTV/RBTV Jogja, SerayuTV, TMTV, MJTV, GrabagTV, CTV Pati, MafaTV, SMTV Pati, Simpang 5 TV, TATV, SangajiTV, PurworejoTV, JeparaTV DLL.
Salam kenal mas, informasi yang sangat bermanfaat. Baru tau letak banyak pemancar di area malang.
SALAM TV DIGITAL DVBT2
NET. (HD)
MYTV (HD)
DAAI TV (SD)
MADU TV
ATV (AGROPOLITAN TV) (HD)
BATU TV (HD)
MALANG TV (HD)
BMTV (HD)
TAHFIZH TV (HD)
TVONE
ANTV
BBS TV (HD)
ITV MALANG (HD)
AREMA TV (HD)
TV9 NUSANTARA
NUSANTARA TV
HARUM TV
GOLD TV
BHINEKA TV
REEUTERS TV
INSPIRA TV
DHAMMA TV (HD)
UBTV (UNIVERSITAS BRAWIJAYA TV) (HD)
PROTV PROBOLINGGO (HD)
MASUK CEPETAN KE TV DIGITAL
Boleh digital asalkan pelosok desa
Aman jaringannya .sebab ini jadi kendalah besar buat masyarakat .salam dr sum sel
Televisi Analog menuju "Legend"
Mantapp Sam Amin👍👍
Dibalik jernihnya tvmu banyak sudah pekerja yg harus di berhentikan trimakasih tv analog menami kami dari kecil trimakasih para operator yg sudah memberikan siaran terbaiknya🥲
Secara yuridis, suatu negara sah berdiri kalau:
1. Punya Bank sentral (dlm hal ini Bank Indonesia, BI)
2. Punya Siaran radio nasional (dlm hal ini Radio Republik Indonesia, RRI)
3. Punya Jawatan Pos (dlm hal ini PT Pos Indonesia)
4. Syarat2 lainnya
Aturan internasional menggariskan, siaran radio nasional harus dipancarkan secara analog. *Jadi RRI harus tetap mempekerjakan pemancar analog utk mematuhi ketentuan hukum internasional.*
Siaran TV tidak berkaitan dg hukum keabsahan berdirinya suatu negara, maka antara siaran analog maupun digital bukan hal yg prinsip.
Secara ekonomi-teknis, pemancar TV digital sebetulnya lebih hemat drpd pemancar TV analog.
Kalau pakai pemancar TV analog, 1 stasiun TV harus punya 1 pemancar. Daya yg dipancarkan bukan cuma 100W-200W, melainkan minimal 5000W.
Padahal efisiensi daya pemancar TV analog relatif rendah, paling2 sekitar 25%. Jadi utk memancarkan 5000W secara analog, satu stasiun TV harus beli listrik 20000W. Belum lagi komponen2 pemancar seperti trioda, tetroda maupun klystron harus rutin diganti tiap operasi sekian ribu jam. Duitnya banyak. Belum lagi penggunaan alokasi frekuensi pemancar pajaknya tinggi.
Kalau pemancar TV digital, satu pemancar bisa digunakan oleh 12 stasiun TV. Katakan memancarkan sinyal TV digital 50000W biaya operasionalnya ditanggung gotongroyong 12 stasiun TV, mestinya lebih murah. Belum lagi efisiensi daya tabung IOT (inductive output tube) pemancar TV digital lebih tinggi.
Itu secara ekonomi-teknis. Persoalannya, negara kita terlalu didominir birokrasi. Banyak hal harus dilakukan secara ekonomi biaya tinggi gara2 fenomena ini. Belum lagi mentalitas makelaran merebak dimana-mana.
Wès ah, aku wès kakeyan mbacot.
Salam genimili
Radio di Aceh yg terus menyebar kan berita bahwa Indonesia masih ada
Sangat suka komen begini mencerdaskan, sayangnya sekarang sudah lewat 30 april asi tahap 1 gagal dilaksanakan, cuma 3 wilayah yg baru dilaksanakan itupun tempat belum ada pemancar relay tv swasta di kota dumai, timor tengah utara & sorong, ditunda lagi , bahkan salah satu raksasa media minim sosialisasi tv digital malah iklan partai diputar ber ulang2 sampai sy hapal lagunya.
Ini link2 yg dapat memberi gambaran perbandingan klystron utk pemancar TV analog dg inductive output tube utk pemancar TV digital.
ua-cam.com/video/m1tIK3XgUT4/v-deo.html
ua-cam.com/video/Emx3uLXTdRA/v-deo.html
ua-cam.com/video/Kt42QCv5Lkw/v-deo.html
Tabung klystron panjang, melibatkan banyak spul besar utk memilin sinaran elektron (electron beam), tabung IOT melibatkan 2 spul yg relatif lebih kecil. Sinaran elektron dipilin utk mencegah logam kolektor leleh.
Tabung klystron melibatkan minimal 3 gelembung (cavity): input cavity, adjustment cavity & output cavity. Tabung IOT cuma melibatkan 2 gelembung.
Klystron lebih rubes daripada IOT.
anda benar klo semua di awal antara beli analog atau digital... masalahnya infrastruktur analog sdh berjalan. bro.
@@rokhanidian2260 😂😂😂
Mungkin utk towernya dan perangkat lainnya bisa dihibahkan kepada penggiat radio komunikasi di Indonesia, seperti yg tergabung di Organisasi RAPI dan ORARI, pastinya akan sangat bermanfaat...
Buat pemancar Internet.. Gratis.. Se.. NUZANTRA.. Baru mantap..
ya jual om , gk hibah.
dan kalo untuk orari / rapi paling di bikin untuk refeater .
@@sejahteraselalu2017 gak mantap juga, internet udah ada starlink. Yg lebih mantap.
@@sejahteraselalu2017 bosen internetan mulu, enakan main rakom lebih asik sih😅
Kira2 kalau RAPI mau numpang RPU di tower TVRI yg sudah TDK digunakan lagi, apakah dimintai biaya ya...?
pasarnya sudah dimulai, tinggal nunggu smartphone include receiver dvb-t2 😍
MYGICA PAD TV DVB-T2 (PT362, PT362C).
bali analog jaya mengudara😁😁😀😀pak mentri mantap sudah sesuai jadwal tahap 1,tapi alangkah baiknya kerja gak molor😁😁
Kalau mau maju ya harus ada yg dikorbankan,, gak usah banyak alesan dan ngono ngene nya,, ini demi kita bersama tuk dapat kualitas lebih baik lagi.....
benar ntar kita ke tinggalan jauh sama negara lain
Mntap mas infonya..👍👍 Slm..🙏🙏
Trimakadih info nya mas bro.salam dari lampung
kalo boleh usul d hibhkan d stasiun radio d pedlaman sngat bermnfaat
Mantap bro....infox
Setelah hampir 6 dekade ortu kita dan kita bersama TV Analog, Akhirnya kita masuk juga ke TV Digital
Jadi kangen Acara TV dulu sejak jaman TV Analog
TV Analog dulu burem tapi acaranya menarik, TV Digital saat ini jernih tapi acaranya yang gak nyaman lagi ditonton.
lah chanelnya ttp sma klo soal acara ya beda lah dlu sma skrg
@@afifmarzuqmuzhaffar3590 yang di maksud mungkin menjadi jernih tapi gak bermutu beda sama dulu biarpun buram tapi banyak edukasi
@Detik 10 ini masalah selera pribadi aja sebenernya, kita bilang acara tersebut bagus tapi bagi orang lain mungkin berbeda
@Detik 10 ya saya juga sama, siapa juga yang mau nonton tv burem pak, yang ada mata malah sakit
@Detik 10 Tapi gw ogah nonton TV karena gak bisa cari hiburan sesuka hati
untung ada Google & UA-cam yang siap menghibur dunia & kita juga sudah bisa cari hiburan sesuka hati atau nonton acara TV Jadul lagi
wajar saja TV gak banyak lagi ditonton meski masih ada acara yang berkualitas.
Terimakasih sudah mengisi hari-hari kami
Mantap informasinya..
Perluas dan stabilkan dulu sinyal siaran digital. Kalau sudah benar2 matang baru turn off analog.. masalahnya di daerah saya sinyal siaran digital belum stabil, padahal bukan di daerah pelosok
Jadi inget obrolan dg teknisi radio RRI betapa repotnya zaman dulu menyiapkan lagu dari request pendengar radio seblm ada komputer, semua lagu tersimpan dlm kaset² & piringan, kendala pita kusut bunded dll berbeda kalo kini pakai komputer tinggal klik file judul lagu
hehehehe....inget ngerol kaset pakai pensil....betapa repotnya harus nentukan lagu pilihan🤣🤣
Sekarang tinggal klik penyanyi dan lagu apa.
Tapi waktu itu kita bahagia
Sekarang tinggal ok google
itu aja kadang surat surat ke acara penyiar radio antri di baca...thn 1998 kebwah
Wah waktu TV analog hanya bisa 10 chanel, ganti sistim digital jadi 31 chanel di daerah normal jaringan aplg pakai hdmi gambarnya joss.
INNALILLAHI WAINNALILLAAHI ROJIUN...
Semoga Amal dan Ibadahnya Selalu di Kenang
MAKANYA MAU KE DIGITAL SAJA
Terimakasih pak...🙏
Terlalu lama beralih ke digital gara2 bisnis tv besar tidak mau terganggu. Dengan tv digital, maka tv2 kecil bisa langsung bersaing dengan tv2 besar secara konten. Dan pemirsa diuntungkan dengan semakin banyak pilihan tontonan.
muasuuuuuuk bang....joss👍
.
Sayangnya rating cuma dikuasai 1 lembaga, ujungnya acaranya nyampah & tv baru cepet bangkrut
Di rumah ane cuman ada tv 14 inch black white, itupun jarang sekali di nyalain🤣🤣
Yap bener banged Yang bikin lama program ASO
Saya berada di kab. Malang selatan tpi tdk dpt sinya dri malang sendiri karena terhalang gunung kawi. Terpaksa ambil arah kediri yg memungkinkan sinyal UHF. mohon kebijakan pemerintah untuk memindah/menambah stasion relay di kawasan gunung kawi agar Malang raya bisa terCover UHF semua
Coba sampaiyan pasang antena diatas gunung Kawi pasti joss siarannya,
karena karakteristik uhf memang terblokir terrain, boleh dicoba tembak langsung biasanya ajib puol ketimbang nyari lokasi masang antena
tetap semangat sob salam dari kabupaten Langkat
kl frequensi sama antena ya tetap masih bisa dipakai walopun sdh migrasi ke digital.. hanya tx saja yg diganti, atau penguat akhir jg bisa dipakai..
wawasan yg cukup menarik mas
informasi yang bermanfaat ,besok kalo analog dibutuhkan lagi gimana tuh hihihihi........
Teknologi diakhir jaman.. meninggalkan analog dg sejuta kenangan masa lalu.. ibarat seorang pria kl sudah menemukan yg baru yg lebih bohay akan meninggalkan yg sudah tua bau jelantah.. ini sangat realistis..
Informasinya josss👍😎
Siap siap siaran digital
Mudahan aja radio komunikasi masih ada analog kalo ganti digital juga auto bisa denger percakapan para polisi
Setuju. Cocok buat bencana disaat telp selular off. Rakom masih bisa memancar.
@@jz09ybi33 bener kan om kalo sampe RAKOM punah ganti radio berbasis android (POC) ga bisa deh roger2.an lagi
Kurang seru juga kalo pake rakom digital bang, pernah nyoba soalnya HT motorola didital analog. 🤣
@@jz09ybi33 bener memang, Secanggih² nya teknologi internet. Kalo udah kena bencana alam atau perang juga bakalan down, solusinya ya rakom itu
@@RiyanUlilAlbab iya gk enak bang, masin enak yg analog kalo rakom. Ya lebih baik sih yg bisa dua duanya😅
sering-sering bikin konten kayak gini pak. Saya suka sekali... pak coba ke pemancar tv Dsn Duwet, Kec. Plaosan, Kab. Magetan..
Terimakasih Tivi....
🌲🌲🌲🌲🌲🌲
Top berkelas liputannya
serba digital zaman mengubah segalanya menjadi lebih baik.
Mudah2an daerah kmi secepat nya..semua daerah kaltara
Semangat terus untuk berkarya dan sukses selalu 🙏🙏🙏
mantap kawan salam pemula lampung
Tapi TV analog akan jadi memorable om... syahdu di zaman nya.
Siap siap beli set top box digital nihh..
07:43 Waktu Amin Hatori lewat Pemancar MNC (Media Nusantara Citra) Media Malang dengan Plang Logo GTV (Global TV) Lama karena plang belum diganti dengan logo MNC Media lengkap dengan Logo 4 stasiun TV (RCTI, MNCTV, GTV, dan iNews)
Relaynya tetep parabola ya.baru tahu.TVRI sinyal paling bagus di tempatku jatim 7 kediri
Kapan bisa ngeliput oro oro jogja om
analok migrasi ke digital tapi yg jadi masalah menurut ku blm semua nya wilayah bisa d monitor dengan baik contoh d tempat ku d palembang jalur 14/13 blm bsa sepenuh nya nangkem siyaran harus nya tower pemancar d per luas dlu bru d mati kn analok nya . slm sehat semua..
Daerah saya belum dapat semuanya MNCTV, RCTI,gtv,inews,, masih banyak lagi, kalau dimatikan hanya sedikit channel,,ya lebih baik ditingkatkan dulu signal digital.. kabupaten Bogor kecamatan Nanggung, salam
Alhmdulilah lehku pasang stb box laris haha
Siapa yg tdk familiar dgn era digital, dipastikan tertinggal
Manusia/Hewan Meninggal: ❌
TV Analog Meninggal: ✅
Tidak hanya benda hidup saja yang bisa mati tapi benda mati seperti TV Analog juga bisa mati lagi.
ohh🎉
Lebih ke mati sih bang kalau benda hidup baru meninggal
Bener gan tutup usia paksa alat alat nya karena masih fungsi tapi dimatikan karena aku berubah nya zaman
Lho tiang pemancarnya gk dipake lagi? Trus cara memancarkan siaran digital pakai apa?
MANTAP SEKALI BOOOSSSKU
Tolong di perluas lg jaringannya, kasihan yg di daerah pedesaan blm terjangkau signal tv digital.. Bikin peraturan tanpa di barengi fasilitas yg memadai
Pakai parabola bre, tembak satelit
Terus digital itu di transmisikan lewat mana mas, kalau semua perangkat analog termasuk towernya juga gak di pake. Terus kenapa di tempat saya tidak ada sinyal digital.
tetep ditarnsmisikan lewat transmisi teresterial digital namnya
“ SATU TOWER MULTIPLEXER (MUX) UNTUK BERSAMA “
Dalam proses migrasi ke TV Digital ini, salah satu infrastruktur penting adalah perangkat multipleksing (MUX).
MUX adalah kunci pentingnya karena satu kanal frekuensi bisa digunakan bersama-sama
atau disebut infrastructure sharing. Satu kanal frekuensi dapat membagi hingga 12 chanel program siaran secara bersamaan. Artinya spektrum yang ada bisa lebih efisien digunakan.
Berbeda dg sistem frequensi analog satu kanal hanya untuk satu chanel siaran saja dimana setiap satu stasiun tv harus membangun tower pemancar sendiri.
Pertanyaan adalah Tower atau pemancarnya siapa yang akan ditunjuk pemerintah ( Kemenkominfo ) sebagai induk Lembaga Penyiaran Penyelenggara Penyiaran Multipleksing (LPPPM). Lembaga ini bertugas menyalurkan beberapa program siaran melalui suatu perangkat multipleks dan transmisi kepada masyarakat disuatu zona layanan.
jika satu MUX saja dapat membagi dan mengayomi dua belas kanal / chanel tv.
Dari situlah setiap stasiun tv baik nasional atau tv local mengajukan dan berebut lelang bisa lolos menjadi anggota Lembaga Penyiaran Penyelenggara Penyiaran Multipleksing (LPPPM).
Singkatnya, setiap zona transmisi hanya ada 6 induk tower multipleksing (MUX) yang telah lolos lelang menjadi anggota (LPPPM). Bagi stasiun tv yang tidk lolos lelang harus sewa kepada penyedia Multiplexer jika masih ingin berkelanjutan atau berahir sampai disni....begitu yang saya tau kurang lebihnya mohon maap...
@@aminhatori4941 ok terimakasih penjelasannya bang, sampai saat ini di t4 saya sultra kab konawe selatan belum tercover sinyal digital, jadi 100% disini orang menggunakan satelit parabola.
Jawa tengah kok masih saja analognya yah kpn tgl brp sih matinya?
Sudah Punya Set top box TV Digital DVB-T2!👍
Gan ini pemancar kalo tiap kota ..boleh dibuat gak sih. Mirip2 BTS celuler itu ..biar bisa nyantel semua .. 😆
Ternyata tinggi juga pemancarnya bang
Kita turut bersedih atas kematiannya, Semoga para kapitalis bisa bertahan lama di bidang telekomunikasi dan informasi yang terbaru di versi Digital ini.
Jaringan analog dimatikan guna memperbarui frekuensi, atau untuk jaringan 5G masa dpn agar tidak terganggu..
Ngapain lu sedih 🤣🤣🤣🤣 justru Indonesia terlambat mematikan analog. Mknya teknologi Digital di Indonesia tidak bisa berkembang. Lu jadi orang Gaptek amat 🤣🤣🤣
@@bramastaone6142 benahi dulu sistem digital, minim infrastruktur..banyak daerah ga bisa nangkap siaran digital, udah dipaksa migrasi sistem.
Jangan bandingkan dg negara maju, kejauhan.
Negara maju sudah ga punya problem, dg digitalisasi.
Mau ikut2an?? Minim anggaran, mimin sdm
Berharap hasil seperti mereka
Aq malah seneng gambarnya jd jernih, dulu analog bayak semut
@@singaraja_1784 disini digital cuma nangkep 4 channel.
Analog nangkep semua.
Lumayan sedih juga ya kisahnya,
Yang bertahun tahun penuh perjuangan memberi dan menemani kini seakan harus dianggap mati telah pergi jangan pernah sedikitpun terlintas dalam memory!
Tapi meski demikian
Cinta sejati nya analog tak perlu banyak dialog,
Kalo memang demi yang terhebat, cukup hatinya sendiri disembunyikan menahan rindu berat!
Transisi hari ini ada cerita cinta sejati dan kisah pecinta yang terkesan harus tak tau diri!
📡📡📡
Itu yg d tumpuk2, sound systemnya bukan ya? Mirip power amplifier dn acc-nya.
Antv ,tvone belum siaran digital juga ya bos...dimalang jatim
Sudah mas bro..
Masalahnya yg sering dibicarakan para member grup satelit.. Apakah dengan Hijrahnya Analog to Digital.. Apakah siaran akan tetap mengalami penganacakan. pada siaran siaran tertentu.. seperti halnya di Parabola..?
Di jogja stasiun tv banyak di daerah oro-oro juga
Di rumah ada 6tv jadi ga kepake lagi gara gara ganti digital kalo saya beli mesin digital lumayan juga tuh.
Pemancar nya di perkuat bos..biar yg di desa jga bisa dpt canel MNC GRUP....
Daerah gua chanelnya masi ada padahal belum digital dang layarnya juga bersih
Tv nasional yang siaran di Bali dengan siaran analog dah semua digital, dan di tempat kami dah dapet 27 siaran digital
Nanti TV Lokal seperti NirwanaTV, CTTV, MetroTV Singaraja, Surya Manggala TV, Akom Bali, IndoTV, TOPTV Bali, JimbawarnaTV, O Channel, MentariTV
Di MUX METROTV BALI
Tetaplah Bersama Kami Mohon Maaf Gangguan Teknis - Akhirnya Nyalakan Analog TV (Analog Switch On) Terestrial Analog TV 📺📡📼 @ #MetroTV #jawatimur/#Malang Stasiun Transmisi #Malang CH 56 UHF Analog (PAL) 751.25 MHz - CH 47 UHF Digital (DVB-T2) 682 MHz/Magna TV #jawatimur/#Malang Stasiun Transmisi #Malang CH 47 UHF Digital (DVB-T2) 682 MHz/BN Channel #jawatimur/#Malang Stasiun Transmisi #Malang CH 47 UHF Digital (DVB-T2) 682 MHz. Pemilik Perusahaan: Media Group Network
Kalau untuk masalah tv daerah, ada yang sudah menggunakan 16:9 safe area 4:3, tapi ada siaran daerah yang masih pakai 4:3 squarebox, sebenarnya itu tidak berpengaruh terhadap ASO digital, tapi yang penting bisa menyesuaikan zaman, dimana masyarakat bukan cuma menonton siaran dengan kualitas SD saja, tetapi sekarang mulai banyak tv daerah atau swasta yang pakai 2 metode siaran tersebut untuk siaran digital. Tujuannya bisa memangkas ongkos biaya akibat siaran renderan 16:9 yang terlebih mahal di kalangan tv swasta kecil, tapi murah di tv swasta nasional. Sepertinya tv daerah harus berbenah dalam pemilihan rasio agar tidak ketertinggalan zaman mengingat orang-orang sudah mulai beli Smart TV murah atau LED TV berbasis 16:9 sepenuhnya...
TVRI sejak 2021 mulai menerapkan siaran terestial dan 16:9 sekaligus, namun untuk siaran belajar dari rumah, masih harus ke safe area lagi, bedanya siarannya pakai rasio 21:9 agar bisa masuk 16:9 safe area 4:3 saat menonton TV tabung, dengan dihapusnya BDR, maka TVRI berhak siaran 16:9 penuh, termasuk mengubah grafis logo dan letak item d.o.g.s di siaran
Amin tohari melaporkan....!!! Jadi inget jaman dulu......,
hahahahahaa....
Semoga ngga batal lagi amin
Alhamdulillah Madiun masih bisa siaran analog
Digital DONG
MaduTV, TV9 Nusantara, ATV Madiun, DhammaTV, Nusativi, ANTV, TVONE, GardaTV, RTV, NET., JTV Trenggalek
Trus bandwid bekas frequensi analog TV buat apa, kan kosong jadinya ya...Kalo FM ada kemungkinan ga utk switch off, secara udh padat merayap saling tindih frekuensinya
Di bali masih on analog nya
Kalau.kami.di.Sumut desa.pemancar TVRI dan semua TV swasta nasional berada didesa Bandar baru Kab.Deli Serdang,desa yg sejuk ini dihuni pemancar-pemancar tv yg bisa menjangkau kab.Langkat,kota Binjai,Medan,Deli Serdang,Serdang Bedagai,kota Tebing tinggi dan juga sebagian Aceh Tamiang serta kab.Batu bara.....
TV Lokal Juga Sama
BeritaTV, TobaTV, NET., MedanTV, SumutTV, CCTV Kabanjahe, HRTV, IQTV Masuk KE MUX TVRI SUMUT SEMUA
Semua terus berubah Karena perubahan itu yg hakiki
Sebelum di alihkan tolong cek kekuatan sinyal tv digital di pelosok perkampungan berikan tontonnan nyang nyaman senyaman tv analog karna di perkampungan minim cenel belum merata
Kapan ANTV siaran digital Bang