Bani Ba’alawi Bukan Keturunan Nabi SAW ? | Bukan Bangsa Arab ? | Ras Yahudi Askhenazi Shepardic ?

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 13 жов 2024
  • Sekarang marilah kita tinjau kegagalan mereka dimana. Test DNA keturunan itu terbagi menjadi dua bagian sebagai berikut :
    Pertama, AUTOSOMAL DNA yaitu, meneliti 22 pasang kromosom kita yg merupakan sumbangan dari 22 kromosom ayah dan 22 kromosom ibu. Hasil dari test DNA bagian ini, bisa diketahui seseorang dari ras mana saja, serta sebarannya banyak di bagian bumi sebelah mana dan lain - lain.
    Kedua, GONOSOM DNA.atau DNA jenis kelamin. yang merupakan satu pasang DNA yang menentukan jenis kelamin. Pada jenis kelamin laki-laki adalah kromosom XY. Kromosom X ibu, dan Y ayah, apabila perempuan maka kromosom XX, X dari ayah & X dari ibu .
    Dengan demikian meneliti garis lurus laki laki keturunan berarti meneliti Kromosom Y-DNA dalam diri kita. Sedangkan untuk garis ibu disebut mt-DNA, karena kromosom X ibu ini biasa diambil di mitokondria dalam sel kita.
    Kembali kita fokus ke kajian Y-DNA. Mengingat kegagalan nasab garis lurus laki - laki dari Ba’alawi ini adalah klaim, yang selalu dibanggakan oleh mereka, bahkan nasab perempuan dianggap terputus serta aturan pernikahan yang ketat terhadap anak perempuan mereka harus dinikahi oleh pria Ba’alawi sendiri dan diharamkan oleh kalangan mereka jika perempuan ba'alawi dinikahi oleh laki laki di luar golongan mereka, dengan alasan menjaga nasab. Membahas kerancuan ini perlu pembahasan khusus karena kalau ini diterapkan akan jadi bentuk diskriminasi dan rasisme gaya baru, mengingat dalam kaidah pernasaban dunia, tetap seluruh keturunan Sayyidah Fathimah binti Muhammad SAW, baik dari garis lurus laki-laki maupun perempuan dicatat.
    Semua ini menjadi cerminan nyata, bahwa Islam begitu memuliakan perempuan, sebagai antitesis dari masa Jahiliyyah dimana perempuan sangat direndahkan kedudukannya.
    Dalam test DNA, seseorang yang berkerabat semakin dekat maka susunan DNA nya juga akan semakin identik pula.
    Dan sebaliknya, semakin jauh kekerabatan maka akan semakin jauh susunannya pula.
    Dari sini bisa disimpulkan bahwa sejak Nabi Adam yang diyakini menurut ilmu pengetahuan, bahwa manusia modern berawal dari satu ayah yang sama, maka DNA Adam menyebar kepada seluruh keturunan laki lakinya.
    Dan disebabkan oleh mutasi gen, baik karena faktor internal transkripsi DNA, atau akibat faktor external misal karena terkena wabah penyakit atau daya adaptasi alam, maka rata rata terjadi mutasi gen setiap 20.000 tahun.
    Sehingga terbentuklah Haplogroup Y-DNA.
    Singkatnya dalam uji DNA keluarga Nabi yg secara manuskrip, kitab dan kajian sejarah memang terjaga & terindikasi sebagai keluarga Nabi ternyata secara nyata telah terpetakan sebagai Haplogroup J1a dan ada kode Ibrahim P58, hingga kode kode lainnya seperti Bani Qurays L959+, Imam Ali bin Abi Tholib FGC10500+, atau pecahan dari Imam Hasan bin Ali FGC8702 & Imam Husein bin Ali FGC30416+.
    Sehingga terpetakanlah kode DNA ini, yang awalnya dari test DNA dua orang keluarga Kerajaan Yordan dan akhirnya menyebar ke keluarga Nabi yang lainnya mendapatkan pemetaan yang jelas.
    Nah, Ba’alawi yang mengaku ngaku Dzurriyah Nabi ternyata hasil uji Y-DNA nya Haplogroupnya G2. Artinya secara garis lurus laki - laki telah batal demi ilmu pengetahuan, demi logika dan akal sehat
    Bahkan dideteksi ditemukan kode DNA P303 yang disinyalir sebagai Yahudi Maternity, yaitu yahudi dari garis ibu atau menurut penelitian Ernest Renan sebagai Yahudi suku ke 13, diluar keturunan 12 putra Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim.
    Sebuah suku yg lenyap akibat serbuan Bangsa Mongol dan Al Khazar, dan Kode ini banyak ditemukan di Pulau Ibiza, selatan Spanyol, sebagai akibat pelarian pasca Inkuisisi di abad 16, pasca kejatuhan Daulah Umayyah Andalusia,
    Kode ini juga ditemukan pada uji DNA jasad Al Capone, pemimpin mafia Italia, seorang imigran Yahudi Italia yang hijrah ke Amerika dan membentuk organisasi kejahatan modern pertama di dunia.
    Selain itu ditemukan kode PF3296, yang terdeteksi pada beberapa keluarga Yahudi seperti Gunzburg, Goldstein,, Rostas dan lain - lain.
    Artinya Ba’alawi ini bukan keturunan Nabi, bahkan bukan bangsa Arab dan malah terdeteksi sebagai ras Yahudi Askhenazi Shepardic, jelasnya silahkan lihat tabel 057 dan 058 di jewishdna.net, sebuah situs pendeteksian gen Yahudi baik garis paternity atau maternity dari Yahudi Internasional.
    Demikian kajian DNA ini disampaikan, sebagai seruan moral sesama warga bangsa Nusantara Indonesia tercinta kita, dengan pesan tidak penting kamu dilahirkan dari ras apa, suku apa atau agama apa. Selama kamu menjadi manusia yang baik, berguna dan mengembangkan jiwa Bhinneka Tunggal Ika, maka kamu layak untuk menjadi warga bangsa yang dibanggakan dan dicintai semua orang.
    Akhirul Kalam, semoga kita tetap utuh sebagai sebuah bangsa, dan mari bersatu padu untuk mengakhiri penjajahan dalam bentuk apapun dan atas nama siapapun.
    Wassalam, Rahayu dan Merdeka !!
    KRT. FAQIH WIRAHADININGRAT
    Pemerhati DNA dan Budaya Nusantara

КОМЕНТАРІ •