Гимн Индонезии / Lagu kebangsaan Republik Indonesia - Indonesia Raya / national anthem of Indonesia

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 25 вер 2021
  • Национальный гимн Индонезии называется Indonesia Raya («Великая Индонезия»). Песня была представлена композитором Ваге Рудольфом Супратманом 28 октября 1928 года на национальном съезде молодёжи в Батавии (сейчас Джакарта). Песня ознаменовала зарождение охватившего весь архипелаг национального движения, которое поддерживало идею единой Индонезии в качестве преемника Нидерландской Ост-Индии и противостояло разделению её на несколько стран.
    Indonesia, tanah airku, tanah tumpah darahku.
    Di sanalah aku berdiri, jadi pandu ibuku.
    Indonesia, kebangsaanku, bangsa dan tanah airku.
    Marilah kita berseru, «Indonesia bersatu!»
    Hiduplah tanahku, hiduplah neg’riku,
    Bangsaku, rakyatku, semuanya.
    Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya
    Untuk Indonesia Raya.
    Припев:
    Indonesia Raya, merdeka, merdeka
    Tanahku, neg’riku yang kucinta.
    Indonesia Raya, merdeka, merdeka
    Hiduplah Indonesia Raya.
    Indonesia Raya, merdeka, merdeka
    Tanahku, neg’riku yang kucinta.
    Indonesia Raya, merdeka, merdeka
    Hiduplah Indonesia Raya.
    Indonesia tanah yang mulia, tanah kita yang kaya.
    Disanalah aku berada untuk s’lama-lamanya.
    Indonesia tanah pusaka, P’saka kita semuanya.
    Marilah kita mendoa, «Indonesia bahagia!»
    Suburlah tanahnya, suburlah jiwanya,
    Bangsanya, rakyatnya, semuanya.
    Sadarlah hatinya, Sadarlah budinya
    Untuk Indonesia Raya.
    Припев
    Indonesia, tanah yang suci, tanah kita yang sakti.
    Di sanalah aku berdiri, Jaga ibu sejati.
    Indonesia, tanah berseri, tanah yang aku sayangi.
    Marilah kita berjanji, «Indonesia abadi!»
    S’lamatlah Rakyatnya, S’lamatlah putranya,
    Pulaunya, lautnya, semuanya.
    Majulah negrinya, majulah pandunya
    Untuk Indonesia Raya.
    Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan Republik Indonesia. Lagu ini pertama kali diperkenalkan oleh komponisnya, Wage Rudolf Soepratman, pada tanggal 28 Oktober 1928 pada saat Kongres Pemuda II di Batavia. Lagu ini menandakan kelahiran pergerakan nasionalisme seluruh nusantara di Indonesia yang mendukung ide satu "Indonesia" sebagai penerus Hindia Belanda, daripada dipecah menjadi beberapa koloni.
    Stanza pertama dari Indonesia Raya dipilih sebagai lagu kebangsaan ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.
    Indonesia Raya dimainkan pada upacara bendera. Bendera Indonesia dinaikkan dengan khidmat dan gerakan yang diatur sedemikian supaya bendera mencapai puncak tiang bendera ketika lagu berakhir. Upacara bendera utama diadakan setiap tahun pada tanggal 17 Agustus untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Upacara ini dipimpin oleh Presiden Indonesia.
    Setiap orang yang hadir pada saat Lagu Kebangsaan diperdengarkan dan/atau dinyanyikan, wajib berdiri tegak dengan sikap hormat.
    "Indonesia Raya" ("Great Indonesia") is the national anthem of Indonesia. It has been the national anthem since the proclamation of Indonesian independence on 17 August 1945. The song was introduced by its composer, Wage Rudolf Supratman, on 28 October 1928 during the Second Indonesian Youth Congress in Batavia.[1] The song marked the birth of the all-archipelago nationalist movement in Indonesia that supported the idea of one single "Indonesia" as successor to the Dutch East Indies, rather than split into several colonies. The first newspaper to openly publish the musical notation and lyrics of "Indonesia Raya" - an act of defiance towards the Dutch authorities - was the Chinese Indonesian weekly Sin Po.
    The first stanza of "Indonesia Raya" was chosen as the national anthem when Indonesia proclaimed its independence on 17 August 1945. Jozef Cleber, a Dutch composer, created an arrangement of the tune for philharmonic orchestra in 1950. This arrangement is widely used.
    "Indonesia Raya" is played in flag raising ceremonies in schools across Indonesia every Monday. The flag is raised in a solemn and timed motion so that it reaches the top of the flagpole as the anthem ends. The main flag raising ceremony is held annually on 17 August to commemorate Independence day. The ceremony is led by the President of Indonesia and is usually held in Merdeka Palace.
    During the rendition or singing of the national anthem, all present except those in uniform should stand, face toward the music, and pay respect. Members of the Armed Forces, and other persons in uniform (e.g. secondary school students) must render the military salute

КОМЕНТАРІ •