1. Nun di bukit yang jauh, tampak kayu salib; lambang kutuk nestapa, cela. Salib itu tempat Tuhan Mahakudus menebus umat manusia. Reff Salib itu ‘ku junjung penuh, hingga tiba saat ajalku. Salib itu ‘ku rangkul teguh dan mahkota kelak milikku. 2. Meski salib itu dicela, dicerca, bagiku tiada taranya. Anak Domba kudus masuk dunia gelap, disalib kar’na dosa dunia. Reff Salib itu ‘ku junjung penuh, hingga tiba saat ajalku. Salib itu ‘ku rangkul teguh dan mahkota kelak milikku. 3. Indahlah bagiku salib hinia keji, berlumuran darahNya kudus; hilanglah dosaku, sucilah hatiku berkat korban Yesus Penebus. Reff Salib itu ‘ku junjung penuh, hingga tiba saat ajalku. Salib itu ‘ku rangkul teguh dan mahkota kelak milikku. 4. ‘Ku setia tetap ikut jalan salib, meski diriku pun dicela. Satu saat kelak ‘ku dibawa pergi ke tempat kemuliaanNya. Reff Salib itu ‘ku junjung penuh, hingga tiba saat ajalku. Salib itu ‘ku rangkul teguh dan mahkota kelak milikku.
Lagu yg indah, ditambah dgn iringan Pipeorgan yg khas Kristen bnget.. Di Manado gk bisa ditemukan lagi yg kyk gini, baik di Gereja Katolik Maupun d greja Protestan 😊 tpi greja Katolik d Manado msih ttp dgn ciri khas greja yaitu dgn iringan organ (ada jga lagu" trtntu yg mmbutuhkan PSR krna warna Inkulturasi) walaupun hnya lwat Stagea dn sejenisnya bhkan sbgian bsar udah PSR.. Apalagi di greja Protestan Manado, sbgian bsar udah pke PSR n pke style musiknya, tpi ada jga 1 2 greja protestan yg pke iringan piano 😇
@@marioignasius Diperlukan kepeloporan untuk menghadirkan itu. Contohnya adalah Bro @HiddenOrganist. Menggunakan PSR pun bisa, tapi tanpa menggunakan irama.
1. Nun di bukit yang jauh, tampak kayu salib;
lambang kutuk nestapa, cela.
Salib itu tempat Tuhan Mahakudus
menebus umat manusia.
Reff
Salib itu ‘ku junjung penuh,
hingga tiba saat ajalku.
Salib itu ‘ku rangkul teguh
dan mahkota kelak milikku.
2. Meski salib itu dicela, dicerca,
bagiku tiada taranya.
Anak Domba kudus masuk dunia gelap,
disalib kar’na dosa dunia.
Reff
Salib itu ‘ku junjung penuh,
hingga tiba saat ajalku.
Salib itu ‘ku rangkul teguh
dan mahkota kelak milikku.
3. Indahlah bagiku salib hinia keji,
berlumuran darahNya kudus;
hilanglah dosaku, sucilah hatiku
berkat korban Yesus Penebus.
Reff
Salib itu ‘ku junjung penuh,
hingga tiba saat ajalku.
Salib itu ‘ku rangkul teguh
dan mahkota kelak milikku.
4. ‘Ku setia tetap ikut jalan salib,
meski diriku pun dicela.
Satu saat kelak ‘ku dibawa pergi
ke tempat kemuliaanNya.
Reff
Salib itu ‘ku junjung penuh,
hingga tiba saat ajalku.
Salib itu ‘ku rangkul teguh
dan mahkota kelak milikku.
Mantap bro...👍🏽👍🏽👍🏽🎹🎼🎵🎶
Lagu yg indah, ditambah dgn iringan Pipeorgan yg khas Kristen bnget.. Di Manado gk bisa ditemukan lagi yg kyk gini, baik di Gereja Katolik Maupun d greja Protestan 😊 tpi greja Katolik d Manado msih ttp dgn ciri khas greja yaitu dgn iringan organ (ada jga lagu" trtntu yg mmbutuhkan PSR krna warna Inkulturasi) walaupun hnya lwat Stagea dn sejenisnya bhkan sbgian bsar udah PSR.. Apalagi di greja Protestan Manado, sbgian bsar udah pke PSR n pke style musiknya, tpi ada jga 1 2 greja protestan yg pke iringan piano 😇
@@marioignasius
Diperlukan kepeloporan untuk menghadirkan itu. Contohnya adalah Bro @HiddenOrganist.
Menggunakan PSR pun bisa, tapi tanpa menggunakan irama.
Aku suka lagu ini
Memang favorit banyak umat, lagunya sangat indah :)
Indah
..
Terima kasih, demi kemuliaan Tuhan saja 🙏🏻😀
Sangat terberkati kak😇