Gadung, di dunia pengendalian hama biasa digunakan untuk rodentisida (racun tikus), tapi jika diolah dengan benar bisa digunakan untuk alternatif makanan. Memang prosesnya lumayan agak panjang, namun jika selesai bisa dijadikan kripik, jadikan makanan pengganti sumber carbo, ditambah barutan kelapa mantap itu rasanya. Daunnya juga bisa buat mainan, kalau pas saya kecil dulu tak buat layang-layang. Oia kalau boleh tau pertanian di desa tempat syuting itu fokus diapa ya? terutama pangan. Semoga pandemi segera usai. Semoga ada kebijakan yang bukan sekedar ego golongan tertentu saja, sehingga bisa kembali pulih.
Ditali goci, kasi biting pake benang jahit... Suda senang skalii.. Kripik favorit ini gadung, dulu waktu kecil sering bantu bikin ni kripik harus dkapur dlu n dbalur abu dll..
@@dhimassetyo9065 hahaha, sama wes, cara cepat main layang-layang dan murah iya dibalur abu buat hilangin racunnya, direndem, cuci dan jika sudah bersih trus dijemur. baru digoreng
Keluarga saya punya metode yg lebih sederhana utk mengolah gadung, semoga bisa menjadi pengetahuan. gadung di kupas, terus diiris tipis2. Selanjutnya setiap lembar irisan irisannya dibalur dengan abu (abu dr tungku kayu), baru kemudian ditaruh di wadah keranjang dari bambu. abis itu ditinduh batu berat+diinjek2 sampai getahnya keluar (sampe capek). kalo udah capek ditinggal aja semalam atau 2 hari lah (ada batu pemberat juga, fungsinya utk mengeluarkan getah), abis itu gadung di jemur, pastikan tiap irisannya ditata biar kering. setelah kering ditaruh ke wadah, dicuci bersih baru direbus dan dibumbui (gurih) angkat, tiriskan dan dijemur sampe kering baru disimpan. kalo mau makan tinggal digoreng. Jadinya keripik.
Sama bos metodenya , malah di jual 20ribu perkilo ,keripik gadung mentahh, kalau punya inisiatif bisa di jual dalam kripik matang di bumbui rasa bawang apa balado malahnlebih mahal
Iya benar. Keluargaku di Kediri Jawa Timur, dari nenek terus ke ayah masih sempat mengolah gadung ini. Pengolahannya sama persis, dikasih abu dari kayu biar getahnya hilang. Biasanya keripik gadung dibagikan untuk oleh-oleh saudara yang datang kerumah.
Gue nonton tanpa skip iklan, semoga berkah! Watchdoc selalu minta warga yang diliput main alat musik biar jadi back sound yak 🤭 Sukses buat Watchdoc! Sehat-sehat semua warga yang diliput, terus jaga warisan nenek moyang, kalianlah orang-orang bijak yang tersisa di dunia. Hormat untuk teman-teman warga asli 🙏🏽
Terimakasih telah berbagi informasi. Teruslah berkarya dan menginspirasi. Warisan turun temurun adalah kearifaan lokal yang menginspirasi anak cucu itulah cara bertahan hidup. Sangat bermanfaat 👍👍👍
Sepanjang saya menonton dokumenter ini, entah berapa kali narasumber menyebut kata terpaksa. Ya terpaksa. Kita terpaksa menelan keadaan yang ada karena urusan perut tidak bisa diada-ada. Untuk mengadu pun kepada siapa. Pemerintah pun sudah lama tutup telinga.
Gadung, Tales, Ganyong..... Itu Enak & Kualitasnya Jauh Lebih Baik Dari Nasi.... Indeks Glikemiksnya Juga Lebih Rendah. Kalau Konsumsi Ini Bikin Ga Cepat Lapar.... Sangat Baik Buat Mengurangi Resiko Diabetes. Orang Dulu Pintar Mengolah Umbi Tanaman Ini, Tapi Kalo Ga Bisa Mengolah Bisa Mati Tuh.... Mirip2 Ikan Buntal.....
Gadung (Dioscorea hispida) adalah sejenis tumbuhan berumbi dari suku uwi-uwian (Dioscoreaceae) yang umumnya dipakai sebagai tanaman pangan. Gadung menghasilkan umbi yang dapat dimakan, tetapi mengandung racun yang dapat mengakibatkan pusing dan muntah apabila kurang benar pengolahannya. Produk gadung yang paling dikenal adalah dalam bentuk keripik meskipun rebusan gadung juga dapat dimakan. Umbinya dapat pula dijadikan arak (difermentasi) sehingga di Malaysia dikenal pula sebagai ubi arak, selain taring pelandok. Di Indonesia, tumbuhan ini memiliki nama seperti janèng (Ac.), janiang (Min.), bitule (Gor.), gadu (Bm.), gadung (Bl., Jw., Btw., Sd.), ghâddhung (Mdr.) iwi (Smb.), kapak (Sas.), salapa (Bgs.) dan sikapa (Mak.).
Apapun akan dilakukan orang utk bertahan hidup. Semoga kita selalu dikuatkan iman dan kesabaran, di lancarkan rezekinya dan dipermudah segala urusannya Aamiin yaa rabbal alamiin
Di kampung halaman saya masih ada tanaman gadung, Kalau pas musimnya, banyak orang yg mengolah gadung kok... Salah satu contoh cara mengolah: Setelah dipanen Dikupas Dipotong tipis-tipis Dibaluri abu gosok Dijemur dibawah sinar matahari Sampai kering, bisa langsung di simpan. Atau Setelah kering lalu direndam selama 3/4 malamn untuk menghilangkan abu gosok nya (selama direndam harus dibilas setiap pagi di air yg mengalir) Setelah di bilas bersih Bisa diolah - dijemur lagi dibawah sinar matahari Setelah kering bisa digoreng layaknya menggoreng keripik. - bisa juga dikukus lalu ditaburi parutan kelapa muda dan bumbu ( Dimakan pas hangat-hangat hmmm nikmat sekali) - dikukus lalu di oseng pakai ikan teri asin/ ikan asin bisa tambah petai.
Nama ilmiah: Dioscorea hispida. Beracun ketika masih segar, tapi edible setelah diproses (dikeringkan). Salah satu tumbuhan sumber makanan bagi para pegiat survival.
di kota asal saya, kota Tahuna di Kabupaten Kepulauan Sangihe, ada program pemerintah untuk hari konsumsi umbi-umbian dan sagu, jadi mengajarkan ke generasi penerus kebiasaan makan umbi dan sagu jgn menggantung ke beras sebagai bahan pangan pokok..
Maaf mas. Kalau begitu, kenapa tidak menanam padi saja? Nggak usah lahan luas, minimal hasilnya untuk kebutuhan sendiri saja. Lahan tanaman ubi dan sagunya kan bisa diganti sama padi ladang.
@@warnawarni3563 tanah disana berstruktur karang dgn pasir gunung api bawah laut, tanam pepaya saja susah, apalagj padi, dulu pernah ada yg coba nanam padi ladang, tapi hasilnya berbanding terbalik dgn perawatan, hanya beberapa tumbuhan buah/sayur saja yg bisa di tanam, beruntung tumbuhan bumbu tumbuh subur di sana, hanya sekedar info tambahan, disana yg pasok sayur itu dari Kota Tomohon dan Desa Modoinding, dikirim lewat kapal dari pelabuhan Manado, pepaya saja yg harganya sekitar 5-10 ribuan, disana bisa 30-60rb mas...
Jajanan waktu kecil dulu, sering dibikin kripik di taburin garem dikit manteb dah, turut prihatin sama saudara NTT semoga diberi segala kemudahan beserta uluran-uluran tangan dari semua yg mampu maupun pemerintah😇
Di daerah sana wonogiri , kec.pracimantoro disebut dengan gaddung, biasa di buat keripik, Mengolahnya hanya orang-orang tua yang bisa Dari dikupas dicuci sampe direndam beberapa hari,lalu ditaburi abu dari sisa pembakaran kayu yang bisa didapatkan didapur, karna notabene masih punya dapur kayu walaupun juga sudah punya kompor gass Itupun juga masih disimpan, Untuk rasanya memang sayang gurih, dan enak
Dulu waktu kecil,saya sering bantu bapak saya nyadap karet,per 3 hari dikumpulin dan di cetak dalam bak tanah,nanti karet yg sdh mengeras direkatkan dengan karet yg encer(baru disadap) Dan dicampur dengan umbi gadung yang diparut untuk menambah rekat dan mempercepat peroses pembekuan karet yg encer td...cara tersebut jg sekalian untuk menambah berat karet.
kalo di Aceh namanya "Boh Janeng" saya punya pengalaman unik dulu saat Konflik Aceh. kami semua tanpa stok beras dan harus makan buah ini, karena pengolahannya salah justru kami mabuk sekeluarga, berharap bisa mengganjal perut justru musibah. sangat bnyak buah ini juga di daerah saya, kalo pengolahannya tepat ini bisa pengganti sumber pangan.
Pengolahan'nya hampir sama dijawa.. Klo dijawa pake Abu bakar,didiamkan semalaman..dikasih daun Tawa..(dikasihbatu diatasnya) Dibiarkan sampe getah keluar... Kemudian direndam disungai... Dijemur direndam..dicuci.. Baru dikukus terus dijemur lagi.. Pernah dulu ikut ibu/bapak .. Kurang lebih sprti itu.. Terus direndam
Ya..inilah realita kami di NTT,meskipun sudah bnyak pmbangunan sna sni,ekonomi mulai tumbuh mnuju arah baik,tetap sja ada satu,dua bahkan lebih daerah yg masih jauh dri kata sejahtera. Terlepas dari itu smua,lihatlah..saudara2 kmi itu msih bisa mnikmati hdup ditengah ksulitan mereka,mngeluh tidk mnyelesaikan mslah.😎
gadung. kami di sumbawa sudah dari dulu makan ini, makanan pokok kakek nenek kami sebelum mengenal beras. sampai sekarang masih sering makan, karena rasanya memang enak kalau diolah dengan cara yang benar.
Kalo ditempat saya, tepatnya di Kota Purworejo, Jawa Tengah. Ubi Londok Ini Namanya Gadung Dulu Simbah Saya Suka Bikin Kripik Dari Bahan Gadung Ini. Tapi Caranya Sedikit Beda. Kalo Disini Cara Ngluarin Getah Racunnya Dengan Abu Sisa Pembakaran Kayu tapi Terus Diganti Selama 3-4 Hari Sampai Benar2 Kering Trus Dijemur 2 Hari Sampai Keras/kering lanjut di Bersihin Pake Air trus Goreng..
Di di kenal dgn nama ubi Gadung. Memang benar, untuk mengkonsumsinya membutuhkan proses yg cukup lama. Ubi ini sudah menjadi teman hidup di Bali terutama masyarakat di pedesaan. Masyarakat kota yang berasal dari desa pun mengenal ubi ini. Sungguh nikmat diolah dgn dikukus dan ditaburi parutan kelapasetengah tua. Salam kenal dari Ratni. Mampir di channel saya juga yah teman teman
@@andikomara2373 masyarakat butuh imunitas, penangkal terbaik ya imunitas. Imunitas bisa didapatkan dengan konsumsi bahan pangan kaya nutrisi dan gaya hidup yang sehat. Saya percaya dokter Terawan masker hanya untuk yang sakit.
ya sebelum parah lockdown dulu dan kontrol pendatang, ini kan dibebaskan jd ya nyebar kemana2. Dan pandemi ini jd alasan untuk mensahkan berbagai macam RUU gak jelas.
Kalo dikampung saya di BREBES namanya Gembili katak dan banyak durinya, waktu kecil sering banget dikasih makan benda itu sama orang tua dikala sedang musim kemarau dan paceklik. padahal cuma direbus tapi rasanya nikmat sekali kala itu, jadi inget sama alm.bapak & almh.ibu
Kalo ditempatku namanya gadung,selain dibuat keripik (tapi harus ngilangin racunya dulu, di rendam pada air mengalir selama beberapa hari) ,,juga bisa untuk pestisida pada tanaman padi
Masih sering makan keripik gadung, enak soalnya. Sekarang malah udah banyak snack2nya yg diplastikin trus dikasih rasa2 kayak balado, keju, dsb. Dulu waktu kecil daunnya sering dibawa ke sekolah buat digesek2in ke meja guru biar gurunya ngantuk terus 😂
Owalah...gadung to ?? Di desaku di buat kripik. Mahal juga kalau beli di toko oleh2 khas daerah. Rasanya gurih, luar biasa enaknya. Proses pembuatanya lumayan sulit.
Kebiasaan orang jaman dulu . Habis memetik menanam kembali . Tidak seperti orang yang berjasa dan kuliah tinggi duduk di kursi mewah ber udara sejuk . Habis memetik dia tinggal kan saja . Kelak anak cucu nya makan uang bukan makan dari bumi lah
@@m5a1stuart83 🤣😝🤣semongko 🍉 goyang sis 🤣😝🤣 . Besok keturun dia kelak akan makan semongko lah jika hutan , sawah ladang , habis air bersih habis , ikan habis tinggal satu sjaa , hewan punah . Makan semongko para DPR nya 🤣😝🤣😝🤣😝
gadung ini enak bahkan gadung atau yam yang disebut dengan uwie (sudah tidak mengandung racun) ini sudah jadi solusi kelaparan di etiopia dan negeri-negeri afrika timur.
Ini kalau di Malaysia dipanggil ubi gadung. Kami sangat gemar makan ubi ini. Ia beracun kalau tak tahu menangani racunnya boleh merbahaya. Tapi kalau pandai mengasingkan racun ubinya sangat sedap dimakan
Kalau di Bali itu namanya gadung, sebelum dimakan biasanya direndam dulu di laut selama satu hari biar racunnya hilang. Kalau langsung dimakan bisa menyebabkan pusing-pusing.
Disini di jawa tengah namanya umbi gadung. Cara pengolahanya di kupas, dipotong lebar2. Dilumuri abu. Dumasukkan dlm wadah bambu (atau apapun yg berlubang agar bisa mengalirkan getah). Setelah itu d injak atau diberi pemberat tumpukan gadung tersebut agar getahnya keluar. Didiamkan semalam. Setelah itu di rendam dalam air mengalir selama 1 minggu. Kalau g mengalir ya bisa tiap 1 hari airnya diganti dan dibuang. Setelah 1 minggu ditiriskan dan dijemur. Setelah kering bisa di goreng jadi kerupuk. Atau direbus jadi seperti nasi. Harganya disini relatif mahal karena pengolahanya yg ribet. Kalau msh penasaran datang ke rumah saya, msh banya umbi gadung di pekarangan belakang rumah😁
Semangat seluruh saudaraku sebangsa dan setanah air dimanapun kalian berada,, teruslah berusaha dan junjung tinggi nilai kegotong royongan .. Saya yakin kita bisa melewati ini semua ,, Tunjukan pada dunia bahwa kita bangsa yang kuat dan hebat ..
ini gadung, di daerah Grobogan, gadung biasa diolah menjadi semacam kripik. Tapi perlu pengolahan yang agak rumit baru didapatkan rasa yang enak dan gurih.
Kalau disini disekitaran pulau jawa, nama nya umbi gadung. Enak dimakan tapi harus melalui proses pencucian di air yg mengalir berulang kali dengan tujuan agar racunnya hilang terbawa air. Kalau tidak dilakukan seperti itu, niscaya akan sangat berbahaya bila dikonsumsi walaupun umbi tersebut telah melalui proses pematangan dengan cara dimasak tentunya. Kalau digoreng kering namanya keripik gadung.
Inget pas smp pernah keracunan gadung hampir satu RT,, ceritnya ada salah satu di kampung lagi ngolah ni gadung,, namun di pengolhan dia ini inisiatif bikin "pais" / pepes gadung,, atau apalah gak ngerti b. Indo nya,, nah berhubung di kampung tuh masih terasa gotong royong/ kekrabatan,, si dia ini langsung bagi bagi ke tetangga ,, berselang sekitar 4 jam langsung pada pusing
Istilah maduranya "geddung" diolah menjadi kripik ... Namun prosesnya harus benar agar racunnya hilang... Kalo salah salah bisa bikin pusing pusing atau mabuk
Ini memang beracun. Tapi kalau diproses/olah dgn benar akan menjadi sumber pangan altr... ini biasa kami makan, dulu ketika musim kemarau panjang trus susah beli beras dll... kami makan umbi ini. Rasanya enak sbg pengganti nasi. Waktu itu saya masih kecil... pas thn 1998 lagi krismon. Sangat banyak tumbuh d kampungku. Kami biasa bilang ubi ondo.
Yo gak, kalau d jemur d cuci, jemur, cuci, nantik gadungnya remuk, ambyarrr. Saya pernah buat kok. Dilumuri abu, diberi pemberat selama 1 hari atau lebih. Dicuci, kemudian direndam selama 1 minggu. Naaah tiap 1 hari airnya di buang dan diganti. Alhamdulillah gadung buatan saya amaaan, freee toyeng2
ini gadung, di madura dijadikan sebagai keripik dan tepung, namun butuh proses yang agak panjang, jika langsung dimakan maka akan menimbulkan keracunan. namun dengan pengolahan yang tepat menjadi komoditi bagi umkm, sekala rumahan.
Kalau orang Tolaki di Konawe, Sulawesi Tenggara, ubi ini namanya Wikoro, rasanya enak sekali, waktu kecil dulu sering dijadikan makanan tambahan, tapi harus hati-hati proses pengolahannya.
Ini tradisi atau karena keterpaksaan, kalau tradisi tidak perlu menyangkut pautkan karena keterpaksaan. Kalau sudah tradisi panen pada bulan yang sudah ditentukan pun tentu sebelum panen sudah ada makanan pengganti lain, hei Hutan d video cukup luas masa tanam padi, jagung, singkong dan umbi yang lain tidak bisa? Jgn jadikan alasan hanya karena virus mengeluh dan tidak bisa survival.
Asli ini makanan kalo udh dipikin keripik, adalah favorit saya no1..cumaaa emg efeknya bikin blank n udh dibuktiin ama temen kntor n bos saya,ketika dgn rakusnya saya makan 1/2 toples gadung n lgsg oleng alias ngefly😅
Saya juga pernah makan jenis umbi ini. Karena kehabisan beras. Di wilayah Sulawesiselatan di sebut 'siapa'.proses pekerjaannya juga cukup lama untuk menghilangkan racunnya.
Ini Gadung klo di pulau jawa, ini memang beracun kalau salah mengolahnya. Tapi Ibu saya dulu sering buat kripik gadung (ubi odo) dengan tahapan2 yang benar, karena kalau gak bisa bikinnya memang bisa beracun (mngkin lebih tepatnya bisa bikin muntah2 dll)
Kalau di kebumen mengolah gadung /umbi racun gak serumit itu , tinggal di potong potong tipis , kemudian di taruh di keranjang dan di campur abu gosok /abu pembakaran di tungku , kemudian di taruh daun tawa, terus di kasih batu atasnya ,ntar kan air umbi racun akan mengalir , setelah itu di jemur masih dalam keadaan tercampur abu gosok , lah setelah kering di rendam untuk membersihkan abu , di rendam pakai bak aja sekitar 2 malam , terus di bilas bolak balik sampai bersih kalau sdah putih bersih itu racun sdah benar benar hilang , tinggal di kukus , kan sdah matang lalu di jemur lagi 1 hari dan sdah jadi , mau si bikin kripik atau di jual langsung , si sini 1 kilo kripik ubi gadung/ubi racun 20 ribu perkilo , kalau punya inisiatif si goreng sendiri di kasih bumbu rasa bawang atau rasa balado di kemas , malah bisa laku 6 ribu satu plastik kecil, tentunya dapat nilai ekonomi tambahan bisa buat beli beras ,lauk , sayur , dri pada di makan langsung kaya begitu, ya gak papa sih buat makan , tapi apa gak bosen makan begitu terus tanpa tambahan lauk dan sayur
Namanya Gadung di daerah saya, Kuningan-Jawa Barat, biasanya di olah menjadi kripik, proses pengolahannya emang lama buat ngilangin racunnya biasanya dilumuri abu dulu
bersyukur kita masih bisa makan enak tanpa perlu susah payah mengolahnya, PR untuk Kementan dan kita semua untuk diversifikasi pangan itu perlu, kalau ngandalin padi saja itu tak cukup, ternyata masih banyak sumber pangan yang bisa kita cari selain padi
Sekarang sedang ada proyek Lumbung Pangan Nasional yang dipimpin langsung Pak Prabowo. Semoga bisa menjadi salah satu solusi untuk kirisis pangan di negara kita (khususnya), dan bisa membantu negara-negara yang kekurangan pangan.
@@ofresh333 lahan yang harusnya jadi sawah digusur diganti dengan gedung/pabrik,hutan yang harusnya jadi paru2 bumi malah digunduli dan dijadikan sawah/tambang,apakah itu solusi yang tepat ?
Ini membuka mata kita semua bahwa beras adalah politik, semua di suruh tanam padi sebagai sumber makanan utama padahal gak hanya padi yang dapat di olah jadi sumber karbohidrat utama.
Saya sering makan odo, kalo di sunda namanya Gadung... Dibuat keripik enak, memang kalo yg tidak tau mengolahnya beracun... Malah pernah ada didesa saya yg bunuh diri dengan cara minum air perasan gadung ini... Dan ya memang benar gadung bagusnya dipanen bulan juli kesana, saya tiap tahun ikut gali
Itu gadung, bisa di olah menjadi kripik gadung , masih ingat menjemur gadung yg sudah diiris dengan dilumuri abu katanya untuk menghilangkan racun, jika mengonsumsi kripiknya terlalu banyak memang bakalan teler/ oleng
beberapa waktu lalu keluarga gue mabok gadung, karena dikira gembili (sejenis umbi-umbian) sekeluarga muntah dan pusing semua. beruntung gue gaikut makan sendiri, buat yang lain teliti sebelum mengolah ya, biar ga mabok konyol hehe
Gadung, di dunia pengendalian hama biasa digunakan untuk rodentisida (racun tikus), tapi jika diolah dengan benar bisa digunakan untuk alternatif makanan. Memang prosesnya lumayan agak panjang, namun jika selesai bisa dijadikan kripik, jadikan makanan pengganti sumber carbo, ditambah barutan kelapa mantap itu rasanya. Daunnya juga bisa buat mainan, kalau pas saya kecil dulu tak buat layang-layang.
Oia kalau boleh tau pertanian di desa tempat syuting itu fokus diapa ya? terutama pangan.
Semoga pandemi segera usai. Semoga ada kebijakan yang bukan sekedar ego golongan tertentu saja, sehingga bisa kembali pulih.
Yap.. Buat layang2.. 😂 & bisa dibuat kerupuk gadung
@@adityaju21 bener, hahaha
krupuk dan kripik,
tinggal kasih taligoci atau benang, terbangkan, jika kurang tegak bisa kasih lidi dibelakangnya
biasa disebut "gadung"
Ditali goci, kasi biting pake benang jahit... Suda senang skalii..
Kripik favorit ini gadung, dulu waktu kecil sering bantu bikin ni kripik harus dkapur dlu n dbalur abu dll..
@@dhimassetyo9065 hahaha, sama wes, cara cepat main layang-layang dan murah
iya dibalur abu buat hilangin racunnya, direndem, cuci dan jika sudah bersih trus dijemur. baru digoreng
Keluarga saya punya metode yg lebih sederhana utk mengolah gadung, semoga bisa menjadi pengetahuan. gadung di kupas, terus diiris tipis2. Selanjutnya setiap lembar irisan irisannya dibalur dengan abu (abu dr tungku kayu), baru kemudian ditaruh di wadah keranjang dari bambu. abis itu ditinduh batu berat+diinjek2 sampai getahnya keluar (sampe capek). kalo udah capek ditinggal aja semalam atau 2 hari lah (ada batu pemberat juga, fungsinya utk mengeluarkan getah), abis itu gadung di jemur, pastikan tiap irisannya ditata biar kering. setelah kering ditaruh ke wadah, dicuci bersih baru direbus dan dibumbui (gurih) angkat, tiriskan dan dijemur sampe kering baru disimpan. kalo mau makan tinggal digoreng. Jadinya keripik.
Sama, setelah diiris tipis2 dulu direndam 1-2 malam baru diolah jadi keripik gadung
Sama bos metodenya , malah di jual 20ribu perkilo ,keripik gadung mentahh, kalau punya inisiatif bisa di jual dalam kripik matang di bumbui rasa bawang apa balado malahnlebih mahal
Kripik paling enak gadung
Iya benar. Keluargaku di Kediri Jawa Timur, dari nenek terus ke ayah masih sempat mengolah gadung ini. Pengolahannya sama persis, dikasih abu dari kayu biar getahnya hilang. Biasanya keripik gadung dibagikan untuk oleh-oleh saudara yang datang kerumah.
D rumah sayaa menjualnyaa sakilo 40ribu😂😂
Gue nonton tanpa skip iklan, semoga berkah!
Watchdoc selalu minta warga yang diliput main alat musik biar jadi back sound yak 🤭
Sukses buat Watchdoc!
Sehat-sehat semua warga yang diliput, terus jaga warisan nenek moyang, kalianlah orang-orang bijak yang tersisa di dunia. Hormat untuk teman-teman warga asli 🙏🏽
Terimakasih telah berbagi informasi. Teruslah berkarya dan menginspirasi. Warisan turun temurun adalah kearifaan lokal yang menginspirasi anak cucu itulah cara bertahan hidup.
Sangat bermanfaat 👍👍👍
Gadung, makanan yg selalu ada di toples setiap lebaran. Jadi keripik.
Sepanjang saya menonton dokumenter ini, entah berapa kali narasumber menyebut kata terpaksa. Ya terpaksa.
Kita terpaksa menelan keadaan yang ada karena urusan perut tidak bisa diada-ada. Untuk mengadu pun kepada siapa. Pemerintah pun sudah lama tutup telinga.
😢😢😢 kalimat ini buat aku netesin air mata...aku jadi lebih tambah sangat bersyukur walaupun hanya bisa makan pake lauk tempe goreng saban hari😢
Apparently, watching this doc during my lunch break was a great mistake
Classs🔥🔥
sedih sekali saya mendengar kata itu ternyata banyak dari saudara kita yg lbh susah dari saya
Pemerintah di daerah (diam) pada budek
Gadung, Tales, Ganyong..... Itu Enak & Kualitasnya Jauh Lebih Baik Dari Nasi.... Indeks Glikemiksnya Juga Lebih Rendah. Kalau Konsumsi Ini Bikin Ga Cepat Lapar.... Sangat Baik Buat Mengurangi Resiko Diabetes.
Orang Dulu Pintar Mengolah Umbi Tanaman Ini, Tapi Kalo Ga Bisa Mengolah Bisa Mati Tuh.... Mirip2 Ikan Buntal.....
Gadung di buat kripik wenakkkk
Masak bisa sampai mati om?
Ganyong sma tales gak beracun
Klo ini ada racunya...
@@antostyawan3809 nte bnar skli
gadung paling enak
Hutanya subur tanamin talas sejenisnya bisa banyak buah nya tuh
Suka dengan channel seperti ini, mengedepankan edukasi dan informasi yang sangat bermamfaat buat kita. semoga berkembang dan semakin inovatif
Gadung (Dioscorea hispida) adalah sejenis tumbuhan berumbi dari suku uwi-uwian (Dioscoreaceae) yang umumnya dipakai sebagai tanaman pangan. Gadung menghasilkan umbi yang dapat dimakan, tetapi mengandung racun yang dapat mengakibatkan pusing dan muntah apabila kurang benar pengolahannya. Produk gadung yang paling dikenal adalah dalam bentuk keripik meskipun rebusan gadung juga dapat dimakan. Umbinya dapat pula dijadikan arak (difermentasi) sehingga di Malaysia dikenal pula sebagai ubi arak, selain taring pelandok.
Di Indonesia, tumbuhan ini memiliki nama seperti janèng (Ac.), janiang (Min.), bitule (Gor.), gadu (Bm.), gadung (Bl., Jw., Btw., Sd.), ghâddhung (Mdr.) iwi (Smb.), kapak (Sas.), salapa (Bgs.) dan sikapa (Mak.).
Apapun akan dilakukan orang utk bertahan hidup. Semoga kita selalu dikuatkan iman dan kesabaran, di lancarkan rezekinya dan dipermudah segala urusannya Aamiin yaa rabbal alamiin
Di kampung halaman saya masih ada tanaman gadung,
Kalau pas musimnya,
banyak orang yg mengolah gadung kok...
Salah satu contoh cara mengolah:
Setelah dipanen
Dikupas
Dipotong tipis-tipis
Dibaluri abu gosok
Dijemur dibawah sinar matahari
Sampai kering, bisa langsung di simpan.
Atau
Setelah kering lalu direndam selama 3/4 malamn untuk menghilangkan abu gosok nya
(selama direndam harus dibilas setiap pagi di air yg mengalir)
Setelah di bilas bersih
Bisa diolah
- dijemur lagi dibawah sinar matahari
Setelah kering bisa digoreng layaknya menggoreng keripik.
- bisa juga dikukus lalu ditaburi parutan kelapa muda dan bumbu
( Dimakan pas hangat-hangat hmmm nikmat sekali)
- dikukus lalu di oseng pakai ikan teri asin/ ikan asin bisa tambah petai.
Loh akhirnya ada iklannya yaa.. Alhamdulillah mudah2an mmbri manfaat dan terus berkarya yg terbaik.
Nama ilmiah: Dioscorea hispida.
Beracun ketika masih segar, tapi edible setelah diproses (dikeringkan).
Salah satu tumbuhan sumber makanan bagi para pegiat survival.
di kota asal saya, kota Tahuna di Kabupaten Kepulauan Sangihe, ada program pemerintah untuk hari konsumsi umbi-umbian dan sagu, jadi mengajarkan ke generasi penerus kebiasaan makan umbi dan sagu jgn menggantung ke beras sebagai bahan pangan pokok..
Maaf mas. Kalau begitu, kenapa tidak menanam padi saja? Nggak usah lahan luas, minimal hasilnya untuk kebutuhan sendiri saja. Lahan tanaman ubi dan sagunya kan bisa diganti sama padi ladang.
@@warnawarni3563 tanah disana berstruktur karang dgn pasir gunung api bawah laut, tanam pepaya saja susah, apalagj padi, dulu pernah ada yg coba nanam padi ladang, tapi hasilnya berbanding terbalik dgn perawatan, hanya beberapa tumbuhan buah/sayur saja yg bisa di tanam, beruntung tumbuhan bumbu tumbuh subur di sana, hanya sekedar info tambahan, disana yg pasok sayur itu dari Kota Tomohon dan Desa Modoinding, dikirim lewat kapal dari pelabuhan Manado, pepaya saja yg harganya sekitar 5-10 ribuan, disana bisa 30-60rb mas...
@@dxoxide Maaf mas, saya tadi tidak tau kondisi struktur tanah disana. Kirain tanahnya subur.. ✌
D rmh saya d biasakan g mkn
@@ardiandwi681 ngak usah sok edgy bro, salah tempat..
Hadir nyimak gadung..
Disini makan kripik gadung kebanyakan bs pusing2 mabok gadung
Jajanan waktu kecil dulu, sering dibikin kripik di taburin garem dikit manteb dah, turut prihatin sama saudara NTT semoga diberi segala kemudahan beserta uluran-uluran tangan dari semua yg mampu maupun pemerintah😇
Di daerah sana wonogiri , kec.pracimantoro disebut dengan gaddung, biasa di buat keripik,
Mengolahnya hanya orang-orang tua yang bisa
Dari dikupas dicuci sampe direndam beberapa hari,lalu ditaburi abu dari sisa pembakaran kayu yang bisa didapatkan didapur, karna notabene masih punya dapur kayu walaupun juga sudah punya kompor gass
Itupun juga masih disimpan,
Untuk rasanya memang sayang gurih, dan enak
gadung, treated properly and be delicious healthy food,gadung so yummy imho
Dulu waktu kecil,saya sering bantu bapak saya nyadap karet,per 3 hari dikumpulin dan di cetak dalam bak tanah,nanti karet yg sdh mengeras direkatkan dengan karet yg encer(baru disadap)
Dan dicampur dengan umbi gadung yang diparut untuk menambah rekat dan mempercepat peroses pembekuan karet yg encer td...cara tersebut jg sekalian untuk menambah berat karet.
kalo di Aceh namanya "Boh Janeng" saya punya pengalaman unik dulu saat Konflik Aceh. kami semua tanpa stok beras dan harus makan buah ini, karena pengolahannya salah justru kami mabuk sekeluarga, berharap bisa mengganjal perut justru musibah. sangat bnyak buah ini juga di daerah saya, kalo pengolahannya tepat ini bisa pengganti sumber pangan.
Mau ketawa takut dosa,maapin aku ya bangg🤣
pas konflik GAM bukan bro?.
@@whyfab tolol
janeng jinoe ka meunai,,d bernuen 20 sikilo,,jeut keu ubat d peugah
Kalau gadung disana malah singkong ya
Pengolahan'nya hampir sama dijawa..
Klo dijawa pake Abu bakar,didiamkan semalaman..dikasih daun Tawa..(dikasihbatu diatasnya)
Dibiarkan sampe getah keluar...
Kemudian direndam disungai...
Dijemur direndam..dicuci..
Baru dikukus terus dijemur lagi..
Pernah dulu ikut ibu/bapak ..
Kurang lebih sprti itu..
Terus direndam
Daun Tawa itu apa, sama minta tolong buat nomor untuk langkah - langkahnya dari awal sampai akhir dong hehe😊
Ya..inilah realita kami di NTT,meskipun sudah bnyak pmbangunan sna sni,ekonomi mulai tumbuh mnuju arah baik,tetap sja ada satu,dua bahkan lebih daerah yg masih jauh dri kata sejahtera. Terlepas dari itu smua,lihatlah..saudara2 kmi itu msih bisa mnikmati hdup ditengah ksulitan mereka,mngeluh tidk mnyelesaikan mslah.😎
Bang, klo ada dokumenter seperti ini, mereka ngasih bantuan bahan pangan buat pribumi d sana ga?
Hahha kalau usaha kerja.. Insyaallah bisa sejahtera ngandelin pemerintah.. Gak makan bro
gadung. kami di sumbawa sudah dari dulu makan ini, makanan pokok kakek nenek kami sebelum mengenal beras. sampai sekarang masih sering makan, karena rasanya memang enak kalau diolah dengan cara yang benar.
Sangat panjang proses nya untuk dpt dimakan mama ee,,semangat terus...
Kata mbahku itu namanya bolo dan saya pernah makan. Sebelum direbus direndem air kapur ma garam. Rasanya manis
Kalo ditempat saya, tepatnya di Kota Purworejo, Jawa Tengah. Ubi Londok Ini Namanya Gadung Dulu Simbah Saya Suka Bikin Kripik Dari Bahan Gadung Ini. Tapi Caranya Sedikit Beda. Kalo Disini Cara Ngluarin Getah Racunnya Dengan Abu Sisa Pembakaran Kayu tapi Terus Diganti Selama 3-4 Hari Sampai Benar2 Kering Trus Dijemur 2 Hari Sampai Keras/kering lanjut di Bersihin Pake Air trus Goreng..
Di di kenal dgn nama ubi Gadung. Memang benar, untuk mengkonsumsinya membutuhkan proses yg cukup lama. Ubi ini sudah menjadi teman hidup di Bali terutama masyarakat di pedesaan. Masyarakat kota yang berasal dari desa pun mengenal ubi ini. Sungguh nikmat diolah dgn dikukus dan ditaburi parutan kelapasetengah tua.
Salam kenal dari Ratni. Mampir di channel saya juga yah teman teman
Bener kata Dr.Tirta : kita butuh makan bukan masker
Logika sederhana, ketika pakai masker bisa gak makan ? Harus dilepas dulu baru makan. Tapi kalo abis makan pakai masker bisa kan.
@@andikomara2373 masyarakat butuh imunitas, penangkal terbaik ya imunitas. Imunitas bisa didapatkan dengan konsumsi bahan pangan kaya nutrisi dan gaya hidup yang sehat. Saya percaya dokter Terawan masker hanya untuk yang sakit.
dari awal psbb Orang² berkata gitu, cuman tirta baru sadar diri
ya sebelum parah lockdown dulu dan kontrol pendatang, ini kan dibebaskan jd ya nyebar kemana2.
Dan pandemi ini jd alasan untuk mensahkan berbagai macam RUU gak jelas.
Ya kerja bos kalau butuh makan.
Kalo dikampung saya di BREBES namanya Gembili katak dan banyak durinya, waktu kecil sering banget dikasih makan benda itu sama orang tua dikala sedang musim kemarau dan paceklik. padahal cuma direbus tapi rasanya nikmat sekali kala itu, jadi inget sama alm.bapak & almh.ibu
Gadung,,,
Nek ditempat saya biasanya dijadikan keripik gadung
Enakkkk rasanya
Kalo ditempatku namanya gadung,selain dibuat keripik (tapi harus ngilangin racunya dulu, di rendam pada air mengalir selama beberapa hari) ,,juga bisa untuk pestisida pada tanaman padi
Masih sering makan keripik gadung, enak soalnya. Sekarang malah udah banyak snack2nya yg diplastikin trus dikasih rasa2 kayak balado, keju, dsb. Dulu waktu kecil daunnya sering dibawa ke sekolah buat digesek2in ke meja guru biar gurunya ngantuk terus 😂
Lha masa iya. ? Akwkwk baru tau gw
Anjay durhaka v
Jahaaat wkwk
Bisa di pakai ni
Wah parah sih kamu 😂
Covid.. yg kaya makin kaya yg miskin makin melarat.. Salam hangat dri Setu cikarang barat
Owalah...gadung to ?? Di desaku di buat kripik. Mahal juga kalau beli di toko oleh2 khas daerah.
Rasanya gurih, luar biasa enaknya. Proses pembuatanya lumayan sulit.
Kebiasaan orang jaman dulu .
Habis memetik menanam kembali .
Tidak seperti orang yang berjasa dan kuliah tinggi duduk di kursi mewah ber udara sejuk .
Habis memetik dia tinggal kan saja .
Kelak anak cucu nya makan uang bukan makan dari bumi lah
Jknk
ya klo punya uang bisa membeli segala nya brad, apalg RUU Cipta Kerja dan UU Minerba. Dan realitanya mereka masih bisa makan enak
Ga bisa d pukul rata lah... Kurang setuju kalo ga ada kata "kebanyakan"
@@m5a1stuart83 🤣😝🤣semongko 🍉 goyang sis 🤣😝🤣 .
Besok keturun dia kelak akan makan semongko lah jika hutan , sawah ladang , habis air bersih habis , ikan habis tinggal satu sjaa , hewan punah .
Makan semongko para DPR nya 🤣😝🤣😝🤣😝
@@ngubertruck2259 yg begitu matinya jd babi, sebelum jd babi dibakar dgn harta yg mereka sombongkan.
😁😁😁😁
gadung ini enak bahkan gadung atau yam yang disebut dengan uwie (sudah tidak mengandung racun) ini sudah jadi solusi kelaparan di etiopia dan negeri-negeri afrika timur.
Ini kalau di Malaysia dipanggil ubi gadung. Kami sangat gemar makan ubi ini. Ia beracun kalau tak tahu menangani racunnya boleh merbahaya. Tapi kalau pandai mengasingkan racun ubinya sangat sedap dimakan
Kalau di Bali itu namanya gadung, sebelum dimakan biasanya direndam dulu di laut selama satu hari biar racunnya hilang. Kalau langsung dimakan bisa menyebabkan pusing-pusing.
Disini di jawa tengah namanya umbi gadung. Cara pengolahanya di kupas, dipotong lebar2. Dilumuri abu. Dumasukkan dlm wadah bambu (atau apapun yg berlubang agar bisa mengalirkan getah). Setelah itu d injak atau diberi pemberat tumpukan gadung tersebut agar getahnya keluar. Didiamkan semalam. Setelah itu di rendam dalam air mengalir selama 1 minggu. Kalau g mengalir ya bisa tiap 1 hari airnya diganti dan dibuang. Setelah 1 minggu ditiriskan dan dijemur. Setelah kering bisa di goreng jadi kerupuk. Atau direbus jadi seperti nasi. Harganya disini relatif mahal karena pengolahanya yg ribet. Kalau msh penasaran datang ke rumah saya, msh banya umbi gadung di pekarangan belakang rumah😁
Kalo di rendam cuma 5 hari bisa ngefly bro😀
@@billyabi4502 cara mabok low budget🤣
biasanya jd prank di dalem toples kongghuan 😁
Info lokasi lurrr 🤣🤣
@@helmisjourney9794 kecamatan salaman, kabupaten magelang. 15 menit dr situs keajaiban duniaaa 😁😁😁
Salam buat saudaraku di Timur, semoga sehat selalu dan bahagia.
Semangat seluruh saudaraku sebangsa dan setanah air dimanapun kalian berada,, teruslah berusaha dan junjung tinggi nilai kegotong royongan .. Saya yakin kita bisa melewati ini semua ,, Tunjukan pada dunia bahwa kita bangsa yang kuat dan hebat ..
Saya pernah nemu tanaman ini di gunung solasih Jonggol
ini gadung, di daerah Grobogan, gadung biasa diolah menjadi semacam kripik. Tapi perlu pengolahan yang agak rumit baru didapatkan rasa yang enak dan gurih.
Kalau disini disekitaran pulau jawa, nama nya umbi gadung. Enak dimakan tapi harus melalui proses pencucian di air yg mengalir berulang kali dengan tujuan agar racunnya hilang terbawa air. Kalau tidak dilakukan seperti itu, niscaya akan sangat berbahaya bila dikonsumsi walaupun umbi tersebut telah melalui proses pematangan dengan cara dimasak tentunya. Kalau digoreng kering namanya keripik gadung.
Inget pas smp pernah keracunan gadung hampir satu RT,, ceritnya ada salah satu di kampung lagi ngolah ni gadung,, namun di pengolhan dia ini inisiatif bikin "pais" / pepes gadung,, atau apalah gak ngerti b. Indo nya,, nah berhubung di kampung tuh masih terasa gotong royong/ kekrabatan,, si dia ini langsung bagi bagi ke tetangga ,, berselang sekitar 4 jam langsung pada pusing
Pusing + mual + muntah pernah juga mabok gadung 😂
Enak loh gadung 😅
terus ? selamat semua kan ?
Kalo gw satu sekolah staff dan guru keracunan gara gara bakar bakar ikan tapi ikanny basi.
@@Cleeon alhamdulilah,, waktu itu di kampung masih banyak kelapa ijo,,, jadi selamat semua
Favorit pas kerumah saudara di Pelosok.
Istilah maduranya "geddung" diolah menjadi kripik ... Namun prosesnya harus benar agar racunnya hilang... Kalo salah salah bisa bikin pusing pusing atau mabuk
dung geddung
Bisa sampai mati juga ya???
gadung
Si besi taiye
Ini memang beracun. Tapi kalau diproses/olah dgn benar akan menjadi sumber pangan altr... ini biasa kami makan, dulu ketika musim kemarau panjang trus susah beli beras dll... kami makan umbi ini. Rasanya enak sbg pengganti nasi. Waktu itu saya masih kecil... pas thn 1998 lagi krismon. Sangat banyak tumbuh d kampungku. Kami biasa bilang ubi ondo.
Itu enak.aku rebus klo mau mkan itu gurih rasaya
Gadung enak kalo bisa ngolahnya... di bat penggnti nasi bisa, cemilan bisa, apalagi di bikin krupuk enakk bingiiittt
Kalau dijawa, tepatnya dipati jawa tengah namanya gadung, bisa diolah jadi krupuk gadung, kadang diurap pakai kelapa jga enak asal masaknya benar,
Kalau di kampung di jawa barat namanya gadung. Biasa di masak juga dan rasanya enak. Tapi pernah makan ini langsung direbus saja pakai air
Gadung itu makanan enak,bisa juga dijadiin kripik,kalau tau cara mengolahnya,tapi kalau tidak bisa mengolahnya memang jadi racun
gadung enak kok, cuma cara pengolahan nya aja mesti bener biar racun nya ilang, biasanya pake abu, jemur, cuci, campur abu lagi, jemur cuci dst
bner, di goreng jg enak, tetangga pernah asal olah ga diilangin racunnya mabok. awkwkwk..
Kalo diperas tuh bisa bikin mabuk kata orang"
Dulu zaman bapak gue sering bikin gadung goreng, sumpah enak pisan.
Iya enak tp kalo buat camilan, lu makan sbgai mkn pokok mokad lu
Yo gak, kalau d jemur d cuci, jemur, cuci, nantik gadungnya remuk, ambyarrr. Saya pernah buat kok. Dilumuri abu, diberi pemberat selama 1 hari atau lebih. Dicuci, kemudian direndam selama 1 minggu. Naaah tiap 1 hari airnya di buang dan diganti. Alhamdulillah gadung buatan saya amaaan, freee toyeng2
Kalau di lombok namanya gadung racun bisa dihilangkan dengan direndam dengan air dan carbon atau abu
Krupuk dadong \gadong..gurih² enak iki krupok
berat banget. makan saja masih bingung. .. semoga .. masalah covid ini segera berakhir dan kembali normal kembali.. amin
ini gadung, di madura dijadikan sebagai keripik dan tepung, namun butuh proses yang agak panjang, jika langsung dimakan maka akan menimbulkan keracunan. namun dengan pengolahan yang tepat menjadi komoditi bagi umkm, sekala rumahan.
TANAMAN UBI GADUNG KALAU DIDESA SAYA JEPARA DIOLAH MENJADI KRUPUK YG SANGAT LEZAT
Sama bang, di daerah saya juga
Asin dan gurih 😂
@@dimaspramudia7598 daerah mana
Kasian nya mereka,mudah2an pandemi ini cepat berlalu,mudah2an allah menguatkan kita smua bangsa indonesia,aamiin yra 🤲🏻😇
Lah di tmpt sy nmya GADUNG, bsa di bikin kripik.... .. enak rasanya.. prosesny jg lmyn lma,untuk buang racun....
Orang jowo nyebutnya gadhung....biasanya jg dijadikan kripik yg sangat gurih dgn nilai jual yg lumayan
Kalau orang Tolaki di Konawe, Sulawesi Tenggara, ubi ini namanya Wikoro, rasanya enak sekali, waktu kecil dulu sering dijadikan makanan tambahan, tapi harus hati-hati proses pengolahannya.
mbothe...justru uwenak... dikukus, dijadikan keripik, rasanya khas...
Selalu kerenn❤️
Di daerah saya namanya Ubi Aung...
Rasanya ada manis manisnya 😀👍
Ini tradisi atau karena keterpaksaan, kalau tradisi tidak perlu menyangkut pautkan karena keterpaksaan. Kalau sudah tradisi panen pada bulan yang sudah ditentukan pun tentu sebelum panen sudah ada makanan pengganti lain, hei Hutan d video cukup luas masa tanam padi, jagung, singkong dan umbi yang lain tidak bisa? Jgn jadikan alasan hanya karena virus mengeluh dan tidak bisa survival.
Kayanya kalau tanam jenis pangan lain perlu modal utk perawatan dsb. Sedangkan mereka tdk punya.
Makan gadung tradisi, tapi konsumsi gadung mudanya terpaksa
gadung di daerahku mahal 1kw 450 didatangkan dari Wonosobo untuk kripik tetangga desaku hampir rata2 usahanya, bikin kripik gurih
Asli ini makanan kalo udh dipikin keripik, adalah favorit saya no1..cumaaa emg efeknya bikin blank n udh dibuktiin ama temen kntor n bos saya,ketika dgn rakusnya saya makan 1/2 toples gadung n lgsg oleng alias ngefly😅
Saya juga pernah makan jenis umbi ini. Karena kehabisan beras. Di wilayah Sulawesiselatan di sebut 'siapa'.proses pekerjaannya juga cukup lama untuk menghilangkan racunnya.
Gadung. Enak kalau sdh jadi kerupuk.👍
Ini Gadung klo di pulau jawa, ini memang beracun kalau salah mengolahnya. Tapi Ibu saya dulu sering buat kripik gadung (ubi odo) dengan tahapan2 yang benar, karena kalau gak bisa bikinnya memang bisa beracun (mngkin lebih tepatnya bisa bikin muntah2 dll)
Kalau di kebumen mengolah gadung /umbi racun gak serumit itu , tinggal di potong potong tipis , kemudian di taruh di keranjang dan di campur abu gosok /abu pembakaran di tungku , kemudian di taruh daun tawa, terus di kasih batu atasnya ,ntar kan air umbi racun akan mengalir , setelah itu di jemur masih dalam keadaan tercampur abu gosok , lah setelah kering di rendam untuk membersihkan abu , di rendam pakai bak aja sekitar 2 malam , terus di bilas bolak balik sampai bersih kalau sdah putih bersih itu racun sdah benar benar hilang , tinggal di kukus , kan sdah matang lalu di jemur lagi 1 hari dan sdah jadi , mau si bikin kripik atau di jual langsung , si sini 1 kilo kripik ubi gadung/ubi racun 20 ribu perkilo , kalau punya inisiatif si goreng sendiri di kasih bumbu rasa bawang atau rasa balado di kemas , malah bisa laku 6 ribu satu plastik kecil, tentunya dapat nilai ekonomi tambahan bisa buat beli beras ,lauk , sayur , dri pada di makan langsung kaya begitu, ya gak papa sih buat makan , tapi apa gak bosen makan begitu terus tanpa tambahan lauk dan sayur
di daerahku namanya kolope,, sangat enak dicampur dengan kelapa parut..
Namanya Gadung di daerah saya, Kuningan-Jawa Barat, biasanya di olah menjadi kripik, proses pengolahannya emang lama buat ngilangin racunnya biasanya dilumuri abu dulu
Di tempatku gadung namanya,,bisa di buat kripik,juga bisa di rebus buat makanan,enak ini...
bersyukur kita masih bisa makan enak tanpa perlu susah payah mengolahnya, PR untuk Kementan dan kita semua untuk diversifikasi pangan itu perlu, kalau ngandalin padi saja itu tak cukup, ternyata masih banyak sumber pangan yang bisa kita cari selain padi
sibuk bikin kalung corona ver 2
Pemerintah lagi sibuk buat lahan sawit,makanan pokok nya mau diganti sawit🤣🤣
@@whyfab tapi pohon sawit bukan pohon asli 😂 bubur kayu uenak
Sekarang sedang ada proyek Lumbung Pangan Nasional yang dipimpin langsung Pak Prabowo. Semoga bisa menjadi salah satu solusi untuk kirisis pangan di negara kita (khususnya), dan bisa membantu negara-negara yang kekurangan pangan.
@@ofresh333 lahan yang harusnya jadi sawah digusur diganti dengan gedung/pabrik,hutan yang harusnya jadi paru2 bumi malah digunduli dan dijadikan sawah/tambang,apakah itu solusi yang tepat ?
Didaerah kami namanya gadung😁😁😄
Masih sering dibikin makanan jg
Gadung,..biasa buat kripik..prosesnya panjang tp rasanya enakk
Abi Gadung kalo ditempat saya, kalo bisa mengolahnya bisa tidak beracun, tp kalo gk bisa ngolah bisa mendem... 🤣🤣
di tempat saya tinggal itu di namakan gadung, biasa di jadikan keripik. tp prosesnya berhari hari, karna di butuhkan beberapa kali proses
Ini membuka mata kita semua bahwa beras adalah politik, semua di suruh tanam padi sebagai sumber makanan utama padahal gak hanya padi yang dapat di olah jadi sumber karbohidrat utama.
betapa hebatnya leluhur kita dengan pengetahuan nya bisa menahluk kan racun dari gadung
Enak bener tuh apalagi bikin kripik ,mau kalo ada banyak mah
Kalo di Jawa saya sering beli kripik Gadung..
Saya sering makan odo, kalo di sunda namanya Gadung... Dibuat keripik enak, memang kalo yg tidak tau mengolahnya beracun... Malah pernah ada didesa saya yg bunuh diri dengan cara minum air perasan gadung ini... Dan ya memang benar gadung bagusnya dipanen bulan juli kesana, saya tiap tahun ikut gali
adakah ubi manis atau singkong ? daripada makan yang beracun
Ibu sama bapak ku sering buat kerupuk gadung.enak kok.
Bapak saya suka mengolah gadung alhamdulillah selalu aman dan tidak beracun....
Itu gadung, bisa di olah menjadi kripik gadung , masih ingat menjemur gadung yg sudah diiris dengan dilumuri abu katanya untuk menghilangkan racun, jika mengonsumsi kripiknya terlalu banyak memang bakalan teler/ oleng
Nk kene dadi opak gadung slur
Gadung salah satu makanan masa kecilku yang sangat nikmat
Setiap lebaran pasti ada makannan, dijadikan kripik, khususnya di jawa timur.
Favorit saya apabila dijadiin kerupuk😊
Di desa saya, gadung tidak dimanfaatkan, pdhl sangat mudah dijumpai...
masih ingat teman kantor keracunan kripik gadung. sudah fly katanya. akhirnya diberi susu putih full cream sama air kelapa. puji Tuhan sadar kembali
beberapa waktu lalu keluarga gue mabok gadung, karena dikira gembili (sejenis umbi-umbian) sekeluarga muntah dan pusing semua. beruntung gue gaikut makan sendiri, buat yang lain teliti sebelum mengolah ya, biar ga mabok konyol hehe
Emang tinggal dimana klo boleh tau
pernah dulu sama kakak sepupu ,gue mabok parah sampe lemes bgt konyol dah pahitnya gailang2 lama bgt,anehnya kakak gua gapapa .. gara2 main bolang2an dikebun dikira gembili trs di rebus,
Betul. Kalo gembili direbus enak maniss
Klo gembili itu kecil" mba ubinya, klo gadung itu gede".
#skedar info
Ya emang hampir" mirip , perbedaannya bisa di liat dr batang dan daunnya. Ada juga namanya katak hampir sama juga
Suaranya merdu
ini di keripik enak banget.. kalo pengolangannya kurang juga bisa memabukkan