👉 Buku Rahasia Nusantara (88k) bisa dibeli di Periplus, Gramedia, & olshop rekomendasi Asisi di link bio atau bit.ly/BukuAsisi ✨️ Cek GHIBAH SEJARAH lain: ua-cam.com/play/PLSkxmTSBb6uklkRiTdPoaWELYuAr8TUj9.html
Info mas asisi....dalam cerita babad Tulungagung ada Adipati yg bernama Adipati kalang....yg berselisih dg Majapahit dan akhirnya tewas terbunuh dlm pertempuran...dan menurut cerita/mitos di Tulungagung khususnya di sekitar kecamatan Kauman/kalangbret masih ada keturunan dari Adipati kalang manusia yg berekor...dan yg dimaksud berekor itu bukan ekor mirip kera tetapi tulang ekor lebih menonjol panjang daripada manusia normal...tetapi utk pembuktian terlalu sulit sebab itu mengenai privasi seseorang...
Menarik pembahasan dari ASISI mengenai orang kalang. Menurut pendapat saya, "wong kalang" berarti orang yang melakukan kesenian. Etimologi kata "kalang" mungkin berasal dari bahasa Sanskerta yaitu kata "kalāṁ" (dibaca: kalaang) yang berasal dari kata dasar "kalā" yang berarti "seni". Berbeda dengan "śilpī" yang berarti seniman atau pengrajin, atau orang yang menciptakan karya seni, "kalā" berarti seni atau keterampilan itu sendiri. Jika disandingkan dengan kata "wong" artinya menjadi "orang seni" atau "orang yang berketerampilan". Jadi, keduanya "śilpī" dan "wong kalang" kemungkinan mengacu pada istilah umum dan istilah khusus. "śilpī" untuk istilah khusus dan "wong kalang" untuk istilah umumnya. Sama seperti seorang pematung disebut juga seorang seniman, begitu juga pelukis disebut seniman, tapi keduanya memiliki keterampilan yang berbeda. Dengan demikian, orang-orang kalang berarti seniman atau perajin dalam istilah umum. Jadi tidak heran jika mereka ahli dalam seni atau kerajinan atau keterampilan sehingga mereka bisa berdikari seperti yang disampaikan oleh Mas ASISI. Mereka menggunakan gerobak atau pedati untuk membawa barang-barang kerajinan mereka untuk berjualan. Demikian pendapat saya. Thanks.
Cerita Jaka Sona yang diceritakan Mas Asisi mirip dengan cerita Sangkuriang dan Asal-Usul Tangkuban Perahu. Mungkin cerita itulah yang menjadi dasar cerita Sangkuriang. Dan masuk akal cerita Sangkuriang berkaitan dengan orang Kalang, karena pembuatan kapal saat itu tentu membutuhkan banyak kayu, sehingga cerita ini mungkin memori bawah sadar masyarakat Jawa tentang kehidupan sosial-ekonomi di masa lalu.
@@mesiahalmasih6281 subetnis. Etnisnya tetap jawa. Jawa sendiri ada banyak subetnis, ada keling, ada bagelen, ada tengger, ada samin, ada osing. Dan kalang salah satunya.
Sukunya ya Jawa agamanya sekarang Islam .cuma secara budaya sedikit berbeda dengan orang Jawa pada umumnya.seperti yang mas e di atass bilang di Kendal masih ada beberapa desa yang penduduknya keturunan kalang😊@@mesiahalmasih6281
Ghibahnya asik beneerrrr, bikin wawasan sejarah menjadi lebih fresh, utamanya untuk tidak memandang sejarah masa lalu dengan sudut pandang dan pemahaman masa kini. Maturnuwun mas Asisi.
orang nganjuk jawa timur , sudah tidak asing dengan istilah wong kalang, ada yang mengartikan wong kalang manusia berekor kecil, namun yang paling logis, di daerah kecamatan ngluyu nganjuk, istilah wong kalang itu, sekelompok orang pelarian dari jawa tengah, yg datang kedaerah ngluyu, membentuk desa baru, namun mereka rata rata pintar membangun rumah kayu, mereka kalo menikah tidak boleh keluar dari wong kalang itu sendiri, dan sampai hari ini rumah rumah joglo yg berumur di atas 100 th masih ada, di daerah kecamatan ngluyu, kabupaten nganjuk jawa timur. Trima kasih mas asisi.
Orang kebanyakan melihat sukses itu dari hasilnya.Padahal sukses itu hasil dari berproses dan ini yg jarang kita lihat. Selain itu kita belajar bhw keunikan ( kodrat alam) seseorang jika dikembangkan bisa membawa kebahagiaan bagi orang itu sendiri. Saat ini banyak diantara kita yg memaksakan diri, ortu memaksakan anak utk menjadi orang diluar kodrat alamnya. Akibatnya, bukan sukses sejati yg didapat tetapi sukses semu. Mari belajar dari wong kalang di episode ini.
mantap nih Ghibah nya 😁 saya menyoroti kecemburuan yang timbul karena keterampilan dan kemampuan mereka yg hasilnya juga memperbaiki ekonomi mereka sepertinya kecemburuan sperti itu msh ada, bukan meluhat bagaimana mereka berusaha untuk mendapatkan itu bahkan mungkin (maaf) Babi , Anjing masih juga digunakan untuk merendahkan hanya gegara kecemburuan seperti dalan ghibahan kali ini TERUSLAH BELAJAR SEJARAH AGAR KITA TIDAK LUPA AKAN JATI DIRI BANGSA INI salut Mas Asiisi 👍👍👍👍
Nah ini sumber sejarah yg jelas dan otoritatif, skrg banyak konten kreator tanpa dasar ilmu sejarah berbicara tentang sejarah, justru mengaburkan sejarah sebenar nya
Saya Dari Bali, keturunan Pande...Pande di Bali adalah klan dari sekolampok masyarakat yg mahir dlm kerajinan memande...peleburan unsur logam (besi, tembaga, perak, emas) dan unsur logam lainnya...serta mempunyai keterampilan berbagai kerajinan lainnya...Klan/ Wangsa Pande di Bali...termmasuk klan yg di hormarti...krn Wangsa Pande membuat atribut busana raja, sarana upacara dan persenjataanya...ahli senjata ahli desain lainnya...ahli perang..., sampai sekarang Wangsa Pande di Bali masih ada...Pande sebagai keturunan dan Pande sebagai profesi...🙏
@@Parwis_L_Palembani...di Desa saya yg kebetulan semua warganya satu kerurunan wangsa/klan Pande Beratan namanya, hanya sebagian kecil yg masih menjalankan aktifitas pekerjaan memande yaitu membuat pesanan cincin kalung, gelang emas/perak..untuk menenun kain songket Beratan...hampir tdk ada, kebanyakan masyarakat melaksanakan pekerjaan disektor lain...termasuk saya dan keluarga...jadi hanya keturunan dari Wangsa Pande...perapen sekarang hanya sebagai tempat pemujaan wujuda bakti kepada leluhur dan kpd Hayang Widi Wasa...serta simbolis dlm melaksanakan pekerjaan PANDE...🙏, mungkin kalau Pande2 yg ada di Kabupaten lain di Bali...masih ada yg melakukan profesi memande/Pande, 🙏
Rumah kalang di Tegalgendu Kotagede. Sampai sekarang masih berdiri kokoh dan indah. Cerita dari ortu2 di kotagede dulu. Pemilik rmh tsb kalau nggak salah namanya Tembong. Menurut cerita dia adalah penguasa rumah gadai (pegadaian) di sentro Jawa. Cerita lain rumah yg ada disebelah barat kali (Gajah Uwong) dulunya mau dihubungkan melalui jembatan dengan rumah disebelah timur kali. Akan dihiasi dengan koin emas golden belanda. Oleh belanda diijinkan bila koin uang emas tersebut posisinya miring/ berdiri. Sebab bila posisi mlumah. Ada gambar ratu Belanda. Dianggap penghinaan thd sang ratu. Bila posisi miring/ berdiri akan diperlukan koin yg lebih banyak. Akhirnya pembangunan jembatan penghubung tidak jadi dbuat. Bus umum di yogya sala. Yg namanya diblkngnya mulyo. Menurut anggapan sebagian masyarakat adalah milik orang kalang.
Prawirosoewarno dikenal dengan nama bekele tembong orang super kaya dan eksentrik,beliau juga banyak memberikan kontribusi dalam perjuangan melawan belanda,tapi hidupnya tragis rumahnya habis dijarah dan beliau lari ntah kemana
Saya punya teman kemungkinan masih keturunan wong kalang...tulang tengah pinggul nya tebal,nyanggul,di check sama teman saya yg ahli chiropratik,orang nya tenang tinggi besar dan kuat,,sekarang kerja jadi kuli bongkar muat kayu di Pabrik Kayu di Surabaya..kekuatan dia mengangkat kayu besar sangat luar biasa,,dia dari Tulung Agung. .mungkin Kalang Bret tempat orang orang kalang di zaman kuno
Kalo di daerah saya di kabupaten kendal khusnya di daerah kecamatan rowosari masih banyak orang-orang suku kalang ini yg melebur dengan masyarakat. Tradisi wong kalang yg paling unik adalah ketika ada salah satu wong kalang meninggal dunia maka diadakan acara Kalang Obong
Menurut saya memang pemikiran nenek moyang kita dahulu adalah orang " cerdas yang tekun dan kreatif baik . Kalang, artinya kalangan atau sebuah kelompok, patut di duga istilah manusia hutan karena kaum kalang ini termasuk orang yang pandai menjadi hutan dan berusahabat dengan alam, sekalipun mereka sebenarnya sudah maju.
Hadir selalu bwt ASISI chanel, semoga sukses selalu dlm mencerdaskan anak bangsa khususnya sejarah bangsa kita ini Tadi muncul di Tik Tok dan like paling pertama 😊 Skrg makin menarik konsepnya, trm kah Mas Asisi Suharyanto 🙏🙏🥰
Di Sragen_kota masa kecilku_ ada penggilingan padi yg besar milik bpk Kasdadi Mangunprawiro. Diyakini masyarakat sekitar beliau adalah orang Kalang. Sekarang penggilingan padinya sudah dirobohkan
Mas Asisi, terima kasih banyak atas ulasan terkait Wong Kalang. Saya tertarik dg informasi yg Mas Asisi sampaikan bahwa salah satu tradisi wong kalang adl membakar jenazah (pati obong) sejenis upacara srada lalu dibuatkan sejenis patung dr bunga dan dihanyutkan/dilarung ke laut. Apakah benar demikian? Apakah ada sumber informasi terkait ini? Bagian ini amat sangat menarik krn itu sama persis spt tradisi msy hindu bali dalam processi ngaben yg kami pelihara dan teruskan sampai saat ini. Symbol dr bunga itu kami sebut sbg puspa lingga. Mengenai ketrampilan khusus dlm membuat patung, seni arsitektur dll yg menjadi kemampuan unik orang2 kalang identik dg kemampuan orang2 bali, khususnya mereka yg disebut Undagi (Kelompok Msy yg berprofesi sgb tukang). Saya jadi menduga-duga, jangan2 orang bali punya kaitan dg wong kalang 😊🙏
Dulu ada buku Kaweruh Kalang di Perpustakaan Radya Pustaka. Waktu itu masuk daftar wajib baca bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah Arsitektur Tradisional Jawa.
Makanya di kotagede terkenal dengan kerajinan perak dan penduduknya memang rata-rata pengusaha dan katanya ada etnis tertentu yang tidak boleh berdagang di kotagede
Menarik,, menurut analisa saya wong kalang berasal dari daerah pegunungan,, kemungkinan daerah sekitaran dieng,, yg sampai skrg untuk mencapai daerah sana melalui hutan2... Mereka punya potensi kekuatan fisik yg kuat,, punya kecerdasan krn ada pengetahuan komunal dr silpin2 d daerah tsb... Selain berdarah seni tinggi jg paham ttg kontruksi dr kayu,bambu,batu dll.. dan dalam masa penjelajahannya jg mengikuti langgam arsitektur2 yg kekinian...juga ciri fisik mereka jg beda dg orang2 dataran rendah yg menonjol biasanya berkulit lbh terang dan pipinya agak kemerah2an... Itu sih mungkin cm pikiran saya pribadi aja.. hehehe
Di daerah kami ada Wong Kalang yg jadi juragan bus AKDP...ternyata memang relate dgn leluhurnya yg pengusaha transportasi gerobak di jaman Majapahit ya...
Seharusnya para sejarawan lain juga menjelaskan mana teks atau kalimat asli yg ada di sumber² sejarah dan mana opini dia, trimakasih mas asisi anda tetap konsisten menjelaskan mana kalimat dr sumber sejarah dan mana opini/pemahaman anda
Saya content creator saja kak, tapi setuju soal sumber harus selalu disebutkan & dipisahkan dgn jelas, mana fakta keras, mana yg berupa tafsiran / analisis.
Keren om channel dan video”nya.. Harus di apresiasi🙌🏻. Perbanyak video sejarah nusantara dengan literasi” seperti ini. Supaya mengedukasi dan masyarakat bisa membedakan antara History atau hanya sekedar Mitos-mitos yang dibalut dengan Story👍🏻
Wong kalang bukan silpin kan karna lebih kepada pertukangan kayu bukan batu... Semacam Tenaga ahli perkayuan kah ? Eksklusivitas mereka itulah yg menimbulkan kecemburuan sosial hingga muncul stigma negative kenapa gak diturunkan ilmu n keterampilannya itu kpd masayarakat umum d zmn itu... Seolah hanya bergantung pd orang kalang klo masalah perkayuan di zmn itu...
Aku pernah baca ( kalau ga salah di Panjebar Semangat) orang kalang yg sukses membangun rumah lantainya ditempeli koin2 gulden yg bergambar ratu Belanda sebagai ungkapan berontak kpd kolonial Belanda & priyayi yg meremehkan wong kalang, jadi kalau berjalan di lantai rumah akan menginjak koin bergambar ratu Belanda
Berekor bukan spt kera mas Asisi, tp ada tulang lebih panjang pd tulang ekor dr orang pd umumnya, scr visual gak nampak kecuali di raba... Konon di jaman kerajaan Pajang bbrp wong kalang dimanfaatkan keahliannya untuk menemukan emas dan berlian...
@@ekoariwibowo2206 tinggal tulis di kolom komentar di chanel mas asisi ini mau 2 sks, 4 sks atau 3 sks, bebas... tinggal di tentuin sendiri, jika merasa bermanfaat untuk diri sendiri.
Sapa yg mau ambil KRS , ini gak ambil mata kuliah, ini komen bentuk penghormatan saya lewat komentar u/ mas asisi pribadi sudah beri pengetahuan ilmu sejarah ,, yg saya setarakan secara pribadi 2 sks .... kwkwkwkwkw
Saya pernah lihat di UA-cam,juga da makam wong kalang, disepanjang pegunungan kendeng,atau sekitar Bojonegoro sampai daerah gunung kars Lamongan ,malah makamnya ada juga dibawakan barang2 ketika masih hidup, seperti perhiasan dan lain 2
@@ASISIChannel fix wong kalang itu orang2 keturunan austronesian yg tinggal di jawa Edit: orang2 austronesian yg blum berasimilasi dg orang2 lama/austroasiatic
Di pusat kota cirebon ada daerah Pekalangan yg diambil dari leluhurnya yaitu Wong Kalang. Konon, mereka awalnya adalah suku nomaden yg masuk ke Cirebon di masa Kesultanan.
suka deh liatnya mas asisi sama istri harmonis,memiliki minat yg sama dibidang sejarah,traveling&berdiskusi bersama☺❤eh bener kan mbak selviya hanna itu istrinya mas asisi?!
Hi Mas Asisi dan Mbak, I’ve been following your latest video on Wong Kalang, and first off, I just want to thank you for such a brilliant and thought-provoking presentation. It’s rare to come across content that opens up so many new perspectives. I’ve been a quiet observer on your channel, but after watching this particular video, I felt compelled to share my thoughts for the first time. After watching the video, I became curious about how others were reacting to it. Unsurprisingly, I came across numerous comments reflecting a concerning trend in Indonesia, where critical deliberation seems to be lacking when people encounter new information, whether it’s in written form or a video. It feels like people are less willing to process and analyze information, let alone synthesize it into something meaningful or new. Instead of engaging with the moral and noble messages embedded in the stories you share, many seem to let their egos and negative sentiments overshadow the essence of the discussion. As someone with Javanese heritage, it was especially disheartening to witness the mocking, the insults, and the degrading attitudes toward the Javanese people. These comments don’t just attack my identity as a Javanese but undermine my dignity as a person. Growing up in Central Java, I was immersed in the local curriculum, which included 12 years of Javanese language and value education. Stories like those in Serat Wedhatama, Cantini, and Wulangreh deeply influenced my understanding of life, moral wisdom, and social conduct. Yet today, there’s a deepening stigma and pervasive mockery aimed at the Javanese. Take, for instance, the use of slang terms like "Jawir" or the unfair stereotyping of Javanese people as backward, immoral, or worse. I must admit, I felt a bit disappointed when Mas Asisi didn’t use more precise wording like “some” or “a few” when describing the “new Javanese” people in the video. I’m sure it wasn’t meant to offend, but small language choices can have a significant impact, especially in a climate where anti-Javanese sentiment is prevalent in certain circles. Unfortunately, some viewers quickly latch onto this and use it to justify their negative biases. Scrolling through the comments section, I saw how people jumped to anecdotes that painted Javanese people in an unflattering light, which was troubling. (1/2)
Gak numerous, Kak. Cuma satu-dua komen yang begitu, dan mereka mengacu pada orang Jawa Baru, bukan Jawa di masa modern. Sebuah rumor baru akan menyebar dan bertahan lama, bila banyak yang ikut serta. Ini yang tidak boleh kita abaikan. Jangan hanya karena ingin Jawa terlihat baik maka buruk-buruknya kita tutupi. Bukan itu kultur yang ingin saya bangun di sini, karena kita harus bisa belajar dari baik dan buruknya sejarah. Saya sih gak pernah peduli dengan komentar orang-orang yang anti Jawa dan menyebut jawir2. Itu hanya menunjukkan level intelektualitas dan insecurity mereka.
Kalau di Bali, yg punya skill di sebut soroh, contoh: tukang bangunan seni candi di sebut soroh sangging, yg spesialis pengrajin besi soroh pande, mungkin dulu skill itu harus di turunkan atau di teruskan oleh keturunanNya, tapi di jaman modern siapa yg mau belajar dan berinovasi bisa menjadi apa saja (pekerjaan apa saja) 🙏🏼🙏🏼🙏🏼
Seperti yang dijelaskan mas Asisi bahwa kemungkinan wong Kalang adalah orang Austronesia yang belum mendapatkan pengaruh kebudayaan Hindu dan Buddha. Atau bahkan mungkin saja mereka adalah keturunan penutur bahasa Austro-asiatic yang masih tersisa pada saat itu.
Assalamualaikum, saya keturunan Kalang, Bapak & Kakek dr Ayah berasal dari Grobogan Jateng. Kakek dr Ibu orang Jogya. Dan sekarang kami tinggal di Kab. Semarang. Kami tidak berekor & bukan keturunan hewan seperti cerita yg beredar. Kami saling mengenal sesama kalang tanpa berbicara 😊
Suku Kalang aslinya berasal dari Kelompok Suku diKerajaan Funan di Daerah Burma dekat Tibet. Mereka menyebar di seluruh Asia tenggara sampai ke Nusantara. Ciri-ciri fisiknya pasti ada tulang Ekor yg Panjang.
Saya tinggal di Kutoarjo, dan sewaktu saya masih kecil, bapak saya pernah cerita bahwa keluarga kami keturunan wong kalang. Simbah canggah, buyut juga ahli pertukang Entah kenapa ilmu pertukangan pun turun ke saya dan menjadi pekerjaan sekalipun saya kuliahnya ngambil Sastra di yujiyem 😂, satu kampus dengan jurusan arkeologi
Aku pernah di ceritain kakekku,dulu ada pohon besar yg gak semua orang berani nebang..dan kata kakekku yg berani nebang adalah wong yg punya ekor.. ya mungkin dia itu wong kalang ya mas🙏
Wah gawat ini...kalo isu ini di goremg sama.orang yg gak suka dengan indonesia ( jawa)..bisa bisa yg gak suka itu bisa ngatain kita keturunan manusia berekor....kacau inj
Ibuku dulu katanya pernah ditaksir sama orang, dan kakek nggak setuju karena dia keturunan orang yang punya ekor. Ini di Jawa Tengah . Apa itu juga wong kalang?
bang.. bagaimana dengan "wong kalang" yang berada di Desa Wonocolo Kec. Kadewan Kab. Bojonegoro... dimana secara fisik mereka punya tinggi badan diatas rata - rata orang jawa pada umumnya..
Di kab Cilacap banyak orang2 keturunan orag kalang,memang menurut crita,mereka menikahnya juga sesama orang kalang,dari segiekonomi memang orang kalang rata2 baik/berkecukupan
Seingat saya, di th 1973, saya nyantri setingkat SMP di pesantren Pabelan dekat candi Borobudur yg menurut cerita dia, leluhurnya adalah orang "kalang" yg turut membangun candi Mendut & Borobudur. Postur dia jangkung....
Tempat kami ada gelar sidi kalang...dan ada or9 kalang org kalang dari bunian entah manusia entah kalangan jin belum tau..or9 kslsng itu or9 dua alam..suka hidup dipedalam hutan2.yg bnyak di sumatera...orang bunian yg penuh kesaktisn,,,warna rambut yg bermacam2.lah wahlam.mkseh
Bung ditulungagung ada sejarah adipati kalang sangat sakti..ceritanya. yg bisa meninggal jaman itu disembret sembret... akirnya dinjadikan wil kalangbret
Dari cerita masa kecilku, Wong Kalang menyewakan juga uang. Ada stikma negatif sekali apalagi dg sistem keuangan syariah. Padahal mereka sedang mengembangkan yg skr disebut perbankan. Ya tentu uangnya yg disewakan tadi si simpan di rumahnya sendiri, sampai katanya uangnya dipasang untuk lantai. Mari kita selalu positive thinking, siapa tahu ada pelajarannya yg bisa dipakai untuk kita, toh perbankan Non Syariah juga masih diakui🙏 Bahkan Pinjol 😁🤔
Hehehe. Padahal peminjaman uang dgn bunga itu kan wajar saja kini. Yang mengaku sistem syariah pun masih ada biaya administrasi, sebagai pengganti bunga.
Uhm, berdasarkan sinisnya orang Jawa, dari kisah satire Joko Sona, kok saya mikirnya begini: babi adalah masyarakat yang masih animisme, anjing adalah masyarakat yang sudah hindu-buddha, sedangkan si Joko adalah masyarakat yang Islam. Penggambaran hewani adalah anggapan bahwa kultur sebelum yang dianggap kurang beradab, dan masih memelihara ritual leluhur yang asing bagi golongan agama baru pada masa itu 😊.
👉 Buku Rahasia Nusantara (88k) bisa dibeli di Periplus, Gramedia, & olshop rekomendasi Asisi di link bio atau bit.ly/BukuAsisi
✨️ Cek GHIBAH SEJARAH lain: ua-cam.com/play/PLSkxmTSBb6uklkRiTdPoaWELYuAr8TUj9.html
Mas asisi , boleh minta emailnya? Pengen minta pendapat terkait satu tempat yang pernah kami temukan, sampai sekarang belum di eskavasi.
Info mas asisi....dalam cerita babad Tulungagung ada Adipati yg bernama Adipati kalang....yg berselisih dg Majapahit dan akhirnya tewas terbunuh dlm pertempuran...dan menurut cerita/mitos di Tulungagung khususnya di sekitar kecamatan Kauman/kalangbret masih ada keturunan dari Adipati kalang manusia yg berekor...dan yg dimaksud berekor itu bukan ekor mirip kera tetapi tulang ekor lebih menonjol panjang daripada manusia normal...tetapi utk pembuktian terlalu sulit sebab itu mengenai privasi seseorang...
Apakah sudah muncul jilid 2 nya, 😅
ASISI mencerdaskan pengetahuan generasi mulenial
Makasih 🙏 jgn lupa dishare ke teman & keluarga
Menarik pembahasan dari ASISI mengenai orang kalang.
Menurut pendapat saya, "wong kalang" berarti orang yang melakukan kesenian. Etimologi kata "kalang" mungkin berasal dari bahasa Sanskerta yaitu kata "kalāṁ" (dibaca: kalaang) yang berasal dari kata dasar "kalā" yang berarti "seni".
Berbeda dengan "śilpī" yang berarti seniman atau pengrajin, atau orang yang menciptakan karya seni, "kalā" berarti seni atau keterampilan itu sendiri. Jika disandingkan dengan kata "wong" artinya menjadi "orang seni" atau "orang yang berketerampilan".
Jadi, keduanya "śilpī" dan "wong kalang" kemungkinan mengacu pada istilah umum dan istilah khusus. "śilpī" untuk istilah khusus dan "wong kalang" untuk istilah umumnya. Sama seperti seorang pematung disebut juga seorang seniman, begitu juga pelukis disebut seniman, tapi keduanya memiliki keterampilan yang berbeda.
Dengan demikian, orang-orang kalang berarti seniman atau perajin dalam istilah umum. Jadi tidak heran jika mereka ahli dalam seni atau kerajinan atau keterampilan sehingga mereka bisa berdikari seperti yang disampaikan oleh Mas ASISI. Mereka menggunakan gerobak atau pedati untuk membawa barang-barang kerajinan mereka untuk berjualan.
Demikian pendapat saya. Thanks.
Cerita Jaka Sona yang diceritakan Mas Asisi mirip dengan cerita Sangkuriang dan Asal-Usul Tangkuban Perahu. Mungkin cerita itulah yang menjadi dasar cerita Sangkuriang. Dan masuk akal cerita Sangkuriang berkaitan dengan orang Kalang, karena pembuatan kapal saat itu tentu membutuhkan banyak kayu, sehingga cerita ini mungkin memori bawah sadar masyarakat Jawa tentang kehidupan sosial-ekonomi di masa lalu.
Ada sedikit kemiripan memang. Dan wajar saja, karena namanya juga mitos atau legenda.
Saya keturunan kalang di kabupaten kendal. Masih banyak komunitas kami di desa kami.
Dan saya bangga jadi wong kalang. ✌✌
Kendal nya mana ??
mas,kalang itu nama etnis atau gimana sih?
@@mesiahalmasih6281 subetnis. Etnisnya tetap jawa. Jawa sendiri ada banyak subetnis, ada keling, ada bagelen, ada tengger, ada samin, ada osing. Dan kalang salah satunya.
Sukunya ya Jawa agamanya sekarang Islam .cuma secara budaya sedikit berbeda dengan orang Jawa pada umumnya.seperti yang mas e di atass bilang di Kendal masih ada beberapa desa yang penduduknya keturunan kalang😊@@mesiahalmasih6281
Termasuk para pengrajin pembuat bak truk bukan sih? 😁🙏
Ghibahnya asik beneerrrr, bikin wawasan sejarah menjadi lebih fresh, utamanya untuk tidak memandang sejarah masa lalu dengan sudut pandang dan pemahaman masa kini. Maturnuwun mas Asisi.
Sami-sami
terima kasih mas Asisi untuk penjelasan tentang sejarah "wong kalang",
dan semoga bisa menghapus stigma negatif yg selama ini terbawa 🤩
Slalu nyimak kuliah sejarah hari Jumat,........Rahayu 🙏🙏🙏
Rahayu 🙏
orang nganjuk jawa timur , sudah tidak asing dengan istilah wong kalang, ada yang mengartikan wong kalang manusia berekor kecil, namun yang paling logis, di daerah kecamatan ngluyu nganjuk, istilah wong kalang itu, sekelompok orang pelarian dari jawa tengah, yg datang kedaerah ngluyu, membentuk desa baru, namun mereka rata rata pintar membangun rumah kayu, mereka kalo menikah tidak boleh keluar dari wong kalang itu sendiri, dan sampai hari ini rumah rumah joglo yg berumur di atas 100 th masih ada, di daerah kecamatan ngluyu, kabupaten nganjuk jawa timur.
Trima kasih mas asisi.
Cita-cita yang tidak terwujud pengen jadi arkeolog malah nyasar ke teknik. makanya suka sama channel asisi
Lah. Sama bang 😂
Sama bro
Sama bang saya ambil teknik informatika. Tapi suka sejarah. Harus teknik saya buat orang Matematika
Panggilan leluhur untuk menjaga dan melestarikan tradisi dan budaya Nusantara, panggilan alam bagi yg berdarah Nusantara
Orang kebanyakan melihat sukses itu dari hasilnya.Padahal sukses itu hasil dari berproses dan ini yg jarang kita lihat.
Selain itu kita belajar bhw keunikan ( kodrat alam) seseorang jika dikembangkan bisa membawa kebahagiaan bagi orang itu sendiri.
Saat ini banyak diantara kita yg memaksakan diri, ortu memaksakan anak utk menjadi orang diluar kodrat alamnya. Akibatnya, bukan sukses sejati yg didapat tetapi sukses semu.
Mari belajar dari wong kalang di episode ini.
Mantap 👍
saya paling senang chanel asisi ini.. detail bgt sejarahnya
mantap nih Ghibah nya 😁
saya menyoroti kecemburuan yang timbul karena keterampilan dan kemampuan mereka yg hasilnya juga memperbaiki ekonomi mereka
sepertinya kecemburuan sperti itu msh ada, bukan meluhat bagaimana mereka berusaha untuk mendapatkan itu
bahkan mungkin (maaf)
Babi , Anjing masih juga digunakan untuk merendahkan hanya gegara kecemburuan seperti dalan ghibahan kali ini
TERUSLAH BELAJAR SEJARAH AGAR KITA TIDAK LUPA AKAN JATI DIRI BANGSA INI
salut Mas Asiisi 👍👍👍👍
Bukan ghibah...ini fakta...kalo bukan kita yg menginggatnya siapa lagi
MANTABBB MAS ASISI PERBANYAK CERITA2 JAWA MISTERI SEPERTI INI LG, SO EXCITED!
Nah ini sumber sejarah yg jelas dan otoritatif, skrg banyak konten kreator tanpa dasar ilmu sejarah berbicara tentang sejarah, justru mengaburkan sejarah sebenar nya
Lokasinya tu seperti hutan jati di musim kemarau.... Sukses terus Mas ... Salam dari Jakarta Selatan.... Wajib sehat..
Saya Dari Bali, keturunan Pande...Pande di Bali adalah klan dari sekolampok masyarakat yg mahir dlm kerajinan memande...peleburan unsur logam (besi, tembaga, perak, emas) dan unsur logam lainnya...serta mempunyai keterampilan berbagai kerajinan lainnya...Klan/ Wangsa Pande di Bali...termmasuk klan yg di hormarti...krn Wangsa Pande membuat atribut busana raja, sarana upacara dan persenjataanya...ahli senjata ahli desain lainnya...ahli perang..., sampai sekarang Wangsa Pande di Bali masih ada...Pande sebagai keturunan dan Pande sebagai profesi...🙏
Apakah keahlian itu masih menjadi keahlian mereka saat ini?
@@Parwis_L_Palembani...di Desa saya yg kebetulan semua warganya satu kerurunan wangsa/klan Pande Beratan namanya, hanya sebagian kecil yg masih menjalankan aktifitas pekerjaan memande yaitu membuat pesanan cincin kalung, gelang emas/perak..untuk menenun kain songket Beratan...hampir tdk ada, kebanyakan masyarakat melaksanakan pekerjaan disektor lain...termasuk saya dan keluarga...jadi hanya keturunan dari Wangsa Pande...perapen sekarang hanya sebagai tempat pemujaan wujuda bakti kepada leluhur dan kpd Hayang Widi Wasa...serta simbolis dlm melaksanakan pekerjaan PANDE...🙏, mungkin kalau Pande2 yg ada di Kabupaten lain di Bali...masih ada yg melakukan profesi memande/Pande, 🙏
Betul saya berasumsi bahwa soroh pande di bali ada kaitanya dengan orang kalang di jawa
@@GayatriMade punya ekor gk mereka?? 😂😂😂
Rumah kalang di Tegalgendu Kotagede. Sampai sekarang masih berdiri kokoh dan indah. Cerita dari ortu2 di kotagede dulu. Pemilik rmh tsb kalau nggak salah namanya Tembong. Menurut cerita dia adalah penguasa rumah gadai (pegadaian) di sentro Jawa. Cerita lain rumah yg ada disebelah barat kali (Gajah Uwong) dulunya mau dihubungkan melalui jembatan dengan rumah disebelah timur kali. Akan dihiasi dengan koin emas golden belanda. Oleh belanda diijinkan bila koin uang emas tersebut posisinya miring/ berdiri. Sebab bila posisi mlumah. Ada gambar ratu Belanda. Dianggap penghinaan thd sang ratu. Bila posisi miring/ berdiri akan diperlukan koin yg lebih banyak. Akhirnya pembangunan jembatan penghubung tidak jadi dbuat. Bus umum di yogya sala. Yg namanya diblkngnya mulyo. Menurut anggapan sebagian masyarakat adalah milik orang kalang.
nah mas @asisi sesuai ini, masih bidang transportasi hehehe
Prawirosoewarno dikenal dengan nama bekele tembong orang super kaya dan eksentrik,beliau juga banyak memberikan kontribusi dalam perjuangan melawan belanda,tapi hidupnya tragis rumahnya habis dijarah dan beliau lari ntah kemana
Saya punya teman kemungkinan masih keturunan wong kalang...tulang tengah pinggul nya tebal,nyanggul,di check sama teman saya yg ahli chiropratik,orang nya tenang tinggi besar dan kuat,,sekarang kerja jadi kuli bongkar muat kayu di Pabrik Kayu di Surabaya..kekuatan dia mengangkat kayu besar sangat luar biasa,,dia dari Tulung Agung. .mungkin Kalang Bret tempat orang orang kalang di zaman kuno
Saya sependapat, cerita yang saya dapat dari kakek saya, mereka memeliki seperti ekor bukan ekornya panjang
Ekornya di depan atau belakang?@@andriadiwijaya2562
Ini sih namanya kuliah gratis, terima kasih mas asisi ,karna sudah membuka pemahaman baru ,mantaps
Kok gratis? Kan beli kuota 😅😅😅😅
@@ekoariwibowo2206 😄😄😄😄
Mantap hebat luar biasa ASISI JAYA DI TANAH NUSANTARA 🎉
Kalo di daerah saya di kabupaten kendal khusnya di daerah kecamatan rowosari masih banyak orang-orang suku kalang ini yg melebur dengan masyarakat. Tradisi wong kalang yg paling unik adalah ketika ada salah satu wong kalang meninggal dunia maka diadakan acara Kalang Obong
Waktu kecil dlu gk jauh dr rmh ada paguyuban wong kalang
Dan mereka bisa d bilang orang2 kalangan kaya semua ( hampir bermobil sblm thun 2000an)
Menurut saya memang pemikiran nenek moyang kita dahulu adalah orang " cerdas yang tekun dan kreatif baik .
Kalang, artinya kalangan atau sebuah kelompok, patut di duga istilah manusia hutan karena kaum kalang ini termasuk orang yang pandai menjadi hutan dan berusahabat dengan alam, sekalipun mereka sebenarnya sudah maju.
Hadir selalu bwt ASISI chanel, semoga sukses selalu dlm mencerdaskan anak bangsa khususnya sejarah bangsa kita ini
Tadi muncul di Tik Tok dan like paling pertama 😊
Skrg makin menarik konsepnya, trm kah Mas Asisi Suharyanto 🙏🙏🥰
Di Sragen_kota masa kecilku_ ada penggilingan padi yg besar milik bpk Kasdadi Mangunprawiro. Diyakini masyarakat sekitar beliau adalah orang Kalang.
Sekarang penggilingan padinya sudah dirobohkan
Daerah mana tepatnya mas
Sragene ngendi?
@@ekoharyono6876 Cantel Kulon. Depan MTsN.
Kalo rumah pak Kasdadi sebelah timur alun alun.. seberang LP lama
Mas Asisi, terima kasih banyak atas ulasan terkait Wong Kalang. Saya tertarik dg informasi yg Mas Asisi sampaikan bahwa salah satu tradisi wong kalang adl membakar jenazah (pati obong) sejenis upacara srada lalu dibuatkan sejenis patung dr bunga dan dihanyutkan/dilarung ke laut. Apakah benar demikian? Apakah ada sumber informasi terkait ini? Bagian ini amat sangat menarik krn itu sama persis spt tradisi msy hindu bali dalam processi ngaben yg kami pelihara dan teruskan sampai saat ini. Symbol dr bunga itu kami sebut sbg puspa lingga. Mengenai ketrampilan khusus dlm membuat patung, seni arsitektur dll yg menjadi kemampuan unik orang2 kalang identik dg kemampuan orang2 bali, khususnya mereka yg disebut Undagi (Kelompok Msy yg berprofesi sgb tukang). Saya jadi menduga-duga, jangan2 orang bali punya kaitan dg wong kalang 😊🙏
Trimakasih mas Asisi, Salam sehat selalu
Eeehhh...
Jadi cerita dayang sumbi - sangkuriang
Untung gak tendang perahu, nanti ada 2 tangkuban perahu
😂
Dulu ada buku Kaweruh Kalang di Perpustakaan Radya Pustaka. Waktu itu masuk daftar wajib baca bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah Arsitektur Tradisional Jawa.
Lokasi di kota/kabupaten mana
@@zaynabds dulu sekolah di Surakarta
Makanya di kotagede terkenal dengan kerajinan perak dan penduduknya memang rata-rata pengusaha dan katanya ada etnis tertentu yang tidak boleh berdagang di kotagede
Ada etnis yg dilarang berjualan di kotagede? Sampai sekarang?
Kalau untuk saat ini kurang tau juga ya karena saya dah lama pergi dari jogja,rumor tersebut saya dengar waktu saya masih sekolah di sekitar kotagede
Bahkan mereka kayak di satu wilayah atau komplek di kotagede..isinya wong2 kalang..entah masih ada ndak keturunannya
Terima kasih.
Betul mas ini baru dibilang kuliah onlain dari mas asisi salam rahayu dan sukses selalu....
Menarik,, menurut analisa saya wong kalang berasal dari daerah pegunungan,, kemungkinan daerah sekitaran dieng,, yg sampai skrg untuk mencapai daerah sana melalui hutan2... Mereka punya potensi kekuatan fisik yg kuat,, punya kecerdasan krn ada pengetahuan komunal dr silpin2 d daerah tsb... Selain berdarah seni tinggi jg paham ttg kontruksi dr kayu,bambu,batu dll.. dan dalam masa penjelajahannya jg mengikuti langgam arsitektur2 yg kekinian...juga ciri fisik mereka jg beda dg orang2 dataran rendah yg menonjol biasanya berkulit lbh terang dan pipinya agak kemerah2an... Itu sih mungkin cm pikiran saya pribadi aja.. hehehe
Akhirnya bahas wong kalang. Tak tunggu - tunggu banget. 😂 refrensinya minim bgt yang relevan
Di daerah kami ada Wong Kalang yg jadi juragan bus AKDP...ternyata memang relate dgn leluhurnya yg pengusaha transportasi gerobak di jaman Majapahit ya...
👍 👍 👍 👍 👍 👍 👍 👍 👍 👍 🙏
kanal arkeologi dan sejarah nusantara terbaik saat ini. 🙏
Seharusnya para sejarawan lain juga menjelaskan mana teks atau kalimat asli yg ada di sumber² sejarah dan mana opini dia, trimakasih mas asisi anda tetap konsisten menjelaskan mana kalimat dr sumber sejarah dan mana opini/pemahaman anda
Saya content creator saja kak, tapi setuju soal sumber harus selalu disebutkan & dipisahkan dgn jelas, mana fakta keras, mana yg berupa tafsiran / analisis.
Keren om channel dan video”nya.. Harus di apresiasi🙌🏻. Perbanyak video sejarah nusantara dengan literasi” seperti ini. Supaya mengedukasi dan masyarakat bisa membedakan antara History atau hanya sekedar Mitos-mitos yang dibalut dengan Story👍🏻
Ditempat Saya Orang Kalang makamnya banyak ditemukan di gunung2 kendheng di Bojonegoro barat
bahasa jawa kalang/kalangan : keliling / tidak menetap : gypsi jawa independent dg skill tertentu 😂
Kalo di kendal malah masih ada wong kalang yang masih melestarikan adat budayanya..
Termasuk keluarga besar saya mas. Saya keturunan kalang di kendal. Salam dari kendal.
Ada buntutnya ya
@@LukitoLukito-yd7lx gak ada mas. Silahkan buktikan sendiri
Wong kalang bukan silpin kan karna lebih kepada pertukangan kayu bukan batu... Semacam Tenaga ahli perkayuan kah ?
Eksklusivitas mereka itulah yg menimbulkan kecemburuan sosial hingga muncul stigma negative kenapa gak diturunkan ilmu n keterampilannya itu kpd masayarakat umum d zmn itu...
Seolah hanya bergantung pd orang kalang klo masalah perkayuan di zmn itu...
Teori kecemburuan sosial itu perlu pembuktian lo. Harus didukung bukti2 sejarah yg kuat. Jgn asal berasumsi klo bahas sejarah.
Aku pernah baca ( kalau ga salah di Panjebar Semangat) orang kalang yg sukses membangun rumah lantainya ditempeli koin2 gulden yg bergambar ratu Belanda sebagai ungkapan berontak kpd kolonial Belanda & priyayi yg meremehkan wong kalang, jadi kalau berjalan di lantai rumah akan menginjak koin bergambar ratu Belanda
Sepertinya beliau itu yang rumahnya dijadikan museum yg kami kunjungi & dibahas juga dalam video ini
@@ASISIChannel iya bang
Masa Jawa baru banyak pendongeng handal ternyata 😅😅 saya setuju semua karena kecemburuan sosial
Biar punya wawasan km daerah jawa tengah ada prenggodani desa terpencil sedikit masuk hutan meraka berekor itu fakta
@@aplesrasito8490Masuk Kecamatan, Kabupaten dna Propinsi mana itu kak?
Channel ini yang bikin belajar sejarah jadi asik😁
Terimakasih sudah meluruskan tentang wong kalang yg selama ini mempunyai stigma yg negatif di kalangan orang Jawa 🙏
Berekor bukan spt kera mas Asisi, tp ada tulang lebih panjang pd tulang ekor dr orang pd umumnya, scr visual gak nampak kecuali di raba...
Konon di jaman kerajaan Pajang bbrp wong kalang dimanfaatkan keahliannya untuk menemukan emas dan berlian...
Keywordnya: konon
Terima kasih mas Asisi dan Tim
Semangad Berkarya!
aq ngefans bgt sm pk asisi mencerdaskan anak bangsa bnyk wawasan yg sy dpt
Dapat ilmu 2 SKS, matursembahnwun mas asisi 😊, sehat selalu.
Gimana cara menentukan 2 SKS, 4 SKS, atau 3 SKS?
@@ekoariwibowo2206 tinggal tulis di kolom komentar di chanel mas asisi ini mau 2 sks, 4 sks atau 3 sks, bebas... tinggal di tentuin sendiri, jika merasa bermanfaat untuk diri sendiri.
@@tjahyokumolo7352 🤣🤣🤣lah ngambil KRS nya gimana? Kan maksima SKS nya dibatasi....
Sapa yg mau ambil KRS , ini gak ambil mata kuliah, ini komen bentuk penghormatan saya lewat komentar u/ mas asisi pribadi sudah beri pengetahuan ilmu sejarah ,, yg saya setarakan secara pribadi 2 sks .... kwkwkwkwkw
Bener kan, kisah wong kalang. Terima kasih...
Iyah bener banget pak. Saya Purworejo Jawa Tengah. Klu menyebut sabung ayam judi adu ayam. "Kalangan" wong kalang
kali ini terasa menggunakan gaya Penuturan berbeda , yang tetep asyik
{ konco-konco KruCil (kartun lucu) absen) hehehehheeh}
Seminggu hanya pantengin @ASISI channel
suka banget sama suaranya mba hanna
Saya pernah lihat di UA-cam,juga da makam wong kalang, disepanjang pegunungan kendeng,atau sekitar Bojonegoro sampai daerah gunung kars Lamongan ,malah makamnya ada juga dibawakan barang2 ketika masih hidup, seperti perhiasan dan lain 2
Kuliah online sambil makan malam
Mantaps
@@ASISIChannelHanoman itu bro....
Yayaya @@ASISIChannel
@@ASISIChannel fix wong kalang itu orang2 keturunan austronesian yg tinggal di jawa
Edit: orang2 austronesian yg blum berasimilasi dg orang2 lama/austroasiatic
Ada area Kallang di Singapura, apa Paman Raffles terinspirasi dari Orang Kalang ini.
Kalang apa Kelang ya bang ?
Mantap pokoknya edukasi dan analisis mas ASISI. 👍❤️🇮🇩🙏
Di pusat kota cirebon ada daerah Pekalangan yg diambil dari leluhurnya yaitu Wong Kalang. Konon, mereka awalnya adalah suku nomaden yg masuk ke Cirebon di masa Kesultanan.
Tidak pernah dengan chanel ini. Berkat chanel ini. Smakin menambah wawasan sejarah nusantara
suka deh liatnya mas asisi sama istri harmonis,memiliki minat yg sama dibidang sejarah,traveling&berdiskusi bersama☺❤eh bener kan mbak selviya hanna itu istrinya mas asisi?!
Saya baca buku rahasia nusantara, makanya saya buka ASISI Channel
Terima kasih pemaparan sejarah nya mas....👍🏻👍🏻
Semoga bermanfaat 🙏
di blora di kecamatan tunjungan ada desa kalangan
konon juga ada kaitannya dengan wong kalang.
Terimakasih mas Asisi atas pencerahan nya sehingga saya yang bodoh dan lugu ini tidak selalu di bodoh bodohi dengan janji janji surga
1. Pergobrakan 🤣🤭 2. Arsitek 3. Proyek
Hi Mas Asisi dan Mbak,
I’ve been following your latest video on Wong Kalang, and first off, I just want to thank you for such a brilliant and thought-provoking presentation. It’s rare to come across content that opens up so many new perspectives. I’ve been a quiet observer on your channel, but after watching this particular video, I felt compelled to share my thoughts for the first time.
After watching the video, I became curious about how others were reacting to it. Unsurprisingly, I came across numerous comments reflecting a concerning trend in Indonesia, where critical deliberation seems to be lacking when people encounter new information, whether it’s in written form or a video. It feels like people are less willing to process and analyze information, let alone synthesize it into something meaningful or new. Instead of engaging with the moral and noble messages embedded in the stories you share, many seem to let their egos and negative sentiments overshadow the essence of the discussion.
As someone with Javanese heritage, it was especially disheartening to witness the mocking, the insults, and the degrading attitudes toward the Javanese people. These comments don’t just attack my identity as a Javanese but undermine my dignity as a person. Growing up in Central Java, I was immersed in the local curriculum, which included 12 years of Javanese language and value education. Stories like those in Serat Wedhatama, Cantini, and Wulangreh deeply influenced my understanding of life, moral wisdom, and social conduct. Yet today, there’s a deepening stigma and pervasive mockery aimed at the Javanese. Take, for instance, the use of slang terms like "Jawir" or the unfair stereotyping of Javanese people as backward, immoral, or worse.
I must admit, I felt a bit disappointed when Mas Asisi didn’t use more precise wording like “some” or “a few” when describing the “new Javanese” people in the video. I’m sure it wasn’t meant to offend, but small language choices can have a significant impact, especially in a climate where anti-Javanese sentiment is prevalent in certain circles. Unfortunately, some viewers quickly latch onto this and use it to justify their negative biases. Scrolling through the comments section, I saw how people jumped to anecdotes that painted Javanese people in an unflattering light, which was troubling. (1/2)
Gak numerous, Kak. Cuma satu-dua komen yang begitu, dan mereka mengacu pada orang Jawa Baru, bukan Jawa di masa modern. Sebuah rumor baru akan menyebar dan bertahan lama, bila banyak yang ikut serta. Ini yang tidak boleh kita abaikan. Jangan hanya karena ingin Jawa terlihat baik maka buruk-buruknya kita tutupi. Bukan itu kultur yang ingin saya bangun di sini, karena kita harus bisa belajar dari baik dan buruknya sejarah. Saya sih gak pernah peduli dengan komentar orang-orang yang anti Jawa dan menyebut jawir2. Itu hanya menunjukkan level intelektualitas dan insecurity mereka.
Dik Asisi teruslah ekplor yg ada dijawa timur karna sampai sekarang belum di ekspansi.
Kalau di Bali, yg punya skill di sebut soroh, contoh: tukang bangunan seni candi di sebut soroh sangging, yg spesialis pengrajin besi soroh pande, mungkin dulu skill itu harus di turunkan atau di teruskan oleh keturunanNya, tapi di jaman modern siapa yg mau belajar dan berinovasi bisa menjadi apa saja (pekerjaan apa saja)
🙏🏼🙏🏼🙏🏼
Adakah mungkin wong kalang itu adalah merujuk kepada orang keling dari Kalinga Kingdom(Odisha, India), tapi di zaman nya, mereka penganut buddha.
Seperti yang dijelaskan mas Asisi bahwa kemungkinan wong Kalang adalah orang Austronesia yang belum mendapatkan pengaruh kebudayaan Hindu dan Buddha.
Atau bahkan mungkin saja mereka adalah keturunan penutur bahasa Austro-asiatic yang masih tersisa pada saat itu.
Assalamualaikum, saya keturunan Kalang, Bapak & Kakek dr Ayah berasal dari Grobogan Jateng. Kakek dr Ibu orang Jogya. Dan sekarang kami tinggal di Kab. Semarang. Kami tidak berekor & bukan keturunan hewan seperti cerita yg beredar. Kami saling mengenal sesama kalang tanpa berbicara 😊
Suku Kalang aslinya berasal dari Kelompok Suku diKerajaan Funan di Daerah Burma dekat Tibet. Mereka menyebar di seluruh Asia tenggara sampai ke Nusantara. Ciri-ciri fisiknya pasti ada tulang Ekor yg Panjang.
Trus kok bisa sampe di jawa??
Saya tinggal di Kutoarjo, dan sewaktu saya masih kecil, bapak saya pernah cerita bahwa keluarga kami keturunan wong kalang. Simbah canggah, buyut juga ahli pertukang
Entah kenapa ilmu pertukangan pun turun ke saya dan menjadi pekerjaan sekalipun saya kuliahnya ngambil Sastra di yujiyem 😂, satu kampus dengan jurusan arkeologi
Aku pernah di ceritain kakekku,dulu ada pohon besar yg gak semua orang berani nebang..dan kata kakekku yg berani nebang adalah wong yg punya ekor.. ya mungkin dia itu wong kalang ya mas🙏
Wah gawat ini...kalo isu ini di goremg sama.orang yg gak suka dengan indonesia ( jawa)..bisa bisa yg gak suka itu bisa ngatain kita keturunan manusia berekor....kacau inj
Ibuku dulu katanya pernah ditaksir sama orang, dan kakek nggak setuju karena dia keturunan orang yang punya ekor. Ini di Jawa Tengah . Apa itu juga wong kalang?
Beberapa hari yg lalu liat masmas seperti mas asisi di taman Slamet
bang.. bagaimana dengan "wong kalang" yang berada di Desa Wonocolo Kec. Kadewan Kab. Bojonegoro... dimana secara fisik mereka punya tinggi badan diatas rata - rata orang jawa pada umumnya..
Mantap mas Asisi, dan kata-kata penutup yg menyentuh hati.
Di kab Cilacap banyak orang2 keturunan orag kalang,memang menurut crita,mereka menikahnya juga sesama orang kalang,dari segiekonomi memang orang kalang rata2 baik/berkecukupan
Seingat saya, di th 1973, saya nyantri setingkat SMP di pesantren Pabelan dekat candi Borobudur yg menurut cerita dia, leluhurnya adalah orang "kalang" yg turut membangun candi Mendut & Borobudur. Postur dia jangkung....
Nah, bukti sahihnya ada ga?
Saya asli orang Tanjung Kalang,ngronggot Nganjuk,Jawa timur
☝️❤️
Kereen Mas Asisi 👍👍
Makasih 🙏 jgn lupa dishare ke teman & keluarga yaa
Terimakasih Mas Asisi.
Desa kalang lundo 2kilometer dari keraton medang kamulan
Tempat kami ada gelar sidi kalang...dan ada or9 kalang org kalang dari bunian entah manusia entah kalangan jin belum tau..or9 kslsng itu or9 dua alam..suka hidup dipedalam hutan2.yg bnyak di sumatera...orang bunian yg penuh kesaktisn,,,warna rambut yg bermacam2.lah wahlam.mkseh
kopi sidikalang
aku dulu pernah diceritakan pakdeku tentang wong kalang memang mereka jago banget bikin-bikin kerajinan keren
Cerita Joko Sona kok bagian awalnya kedengerannya mirip sama cerita Sangkuriang ya? Bedanya paling di akhir gak jatuh cinta sama ibunya.
Namanya saja mitos... gak heran bila ada yg mirip-mirip
Ditempatku bnyk wong kalang' di KEBUMEN
Semarang hadir..... Rahayu
Selalu dapat hal baru di channel ini
👍👍👍👍 kami di lahirkan dan di besar kan di desa pojok tanjung kalang 🙏🙏🙏🙏🙏
Keren bang Asisi cerdas dan mencerahkan .
Lanjutkan bang
Makasih 🙏 jgn lupa dishare ke teman & keluarga yaa
Bung ditulungagung ada sejarah adipati kalang sangat sakti..ceritanya. yg bisa meninggal jaman itu disembret sembret... akirnya dinjadikan wil kalangbret
Tidak mempan s3njata
Kalah matinya hrs kulitnya disembret2😅
Bang Asisi tolong dong bahas peninggalan kita yg sebagian sudah dikembalikan ke Indonesia dari
pihak Belanda,,Terimakasih,,
Dari cerita masa kecilku, Wong Kalang menyewakan juga uang. Ada stikma negatif sekali apalagi dg sistem keuangan syariah.
Padahal mereka sedang mengembangkan yg skr disebut perbankan. Ya tentu uangnya yg disewakan tadi si simpan di rumahnya sendiri, sampai katanya uangnya dipasang untuk lantai.
Mari kita selalu positive thinking, siapa tahu ada pelajarannya yg bisa dipakai untuk kita, toh perbankan Non Syariah juga masih diakui🙏
Bahkan Pinjol 😁🤔
Hehehe. Padahal peminjaman uang dgn bunga itu kan wajar saja kini. Yang mengaku sistem syariah pun masih ada biaya administrasi, sebagai pengganti bunga.
Terima kasih ilmu nya
Di cirebon ada pedati gede pekalangan
Q orang Bojonegoro JATIM. Terkenal crita wong kalang.. Benerkah mas ASISI.. Makam wong kalang indentik membujur barat ke timur...
Uhm, berdasarkan sinisnya orang Jawa, dari kisah satire Joko Sona, kok saya mikirnya begini: babi adalah masyarakat yang masih animisme, anjing adalah masyarakat yang sudah hindu-buddha, sedangkan si Joko adalah masyarakat yang Islam. Penggambaran hewani adalah anggapan bahwa kultur sebelum yang dianggap kurang beradab, dan masih memelihara ritual leluhur yang asing bagi golongan agama baru pada masa itu 😊.