Kecurangan Dalam Indonesia Sentul Series of Motorsport 2024

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 31 гру 2024

КОМЕНТАРІ • 4

  • @persnewsid
    @persnewsid  9 місяців тому +1

    SANKSI : Management Sentul International Circuit melarang pembalap pembalap, team, mekanik atau kru tersebut untuk mengikuti segala kegiatan otomotif di sirkuit Sentul.
    Kedua, Butir 9.6 : ...Sanksi berupa skorsing dapat dijatuhkan pada pembalap, anggota team dlsb. Demikian pula halnya dengan postingan di media sosial.
    Maka untuk kebaikan bersama ke depan, IMI mengagendakan pertemuan dengan para pembalap dimaksud, dalam waktu dekat ini.
    Nanda menegaskan, tidak perlu kuatir, karena ia hanya ingin menyampaikan pesan kepada adik-adik pembalap yang usianya relatif muda, di bawah 25 tahun untuk balapan kelas ITCR 1200 ini.
    "Lebih ke sharing aja sih. Saya tahu, teman-teman pembalap dalam insiden kemarin, tidak memiliki latar belakang sebagai pegokart sebelumnya. Padahal itu penting sebagai basic olahraga mobil," imbuh Nanda.
    "Dan, saya ingin, setelah pertemuan nanti, tidak ada lagi `perseteruan` antara Toyota dan Honda. Keduanya tim besar, tim pabrikan, yang sangat penting keberadaannya untuk kemajuan balap di Indonesia. Bisa menjadi triger dan inspirasi untuk tim-tim lain. Baik Honda dan Toyota memiliki kontribusi besar di balap mobil," beber Nanda lagi.
    Satu hal lagi, tegas Nanda, atas kejadian tersebut menjadi evaluasi kita semua. "Semua. Dari Steward, COC, pembalap, tim bahkan wartawan peliput balap. Jika ada salah, tidak satu pihak saja. Ini kita jadikan sebuah pembelajaran, agar ke depan menjadi lebih baik. Amin," pungkas Nanda.

  • @persnewsid
    @persnewsid  9 місяців тому +1

    SUDAH SEPERTI MATI RASA
    Menanggapi kenapa tidak melakukan Banding ketika Protes-nya ditolak Steward, Arie Awan selaku Public Relation Manager PT Toyota Astra Motor sebagai Team Principal TGRI memiliki alasan tersendiri.
    Arie Awan (kiri) dan Dimitri Fitra Ditama, tak ingin membunuh mental dan karier pembalap
    "Pertama, jujur ya, kami itu sudah seperti mati rasa, karena berbagai regulasi diterapkan di Kejurnas Balap Mobil itu sering aneh-aneh, dan cenderung merugikan TGRI. Terbaru, ya, adanya kategori Master di ITCR 1200. Itu kan ajaib. Wong kelas pemula, pembibitan, kok tiba-tiba ada Masternya. Itu saja sudah mengganggu akal sehat," terang Arie Awan.
    Dan, lanjut Awan, yang dikuatirkan terbukti pesertanya hanya 1 pembalap, dan dari Honda Racing Indonesia.
    "Kalau tujuannnya menampung pembalap senior tidak mampu melanjutkan ke kelas level di atasnya (ITCR 1500) karena masalah budget, mana buktinya? Faktanya malah tim pabrikan yang ikutan di kelas Master, ini kan jelas salah sasaran. Jangan hanya karena kebutuhan marketing atau public relation demi title juara tetapi harus begini caranya. Percuma title juara tetapi tidak melawan siapa siapa alias balapan sendirian di kelasnya,” ucap Awan.
    “Alasan kedua, kami tidak Banding karena tidak ingin membunuh mental dan karir pembalap muda. Ini hanya kelas pembinaan, nggak perlu ribut terlalu jauh. Senggolan atau kecelakaan dalam balapan itu normal terjadi, tetapi ada kode etiknya."
    "Seharusnya, CoC dan Steward dapat lebih cermat lagi dalam mengambil keputusan jika terjadi kontak atau senggolan sesuai peraturan atau kode etik yang ada. Sehingga pembalap muda ini bisa belajar, saling respect dan continues improvement. Value itu yang harus kita jaga,” papar Awan.
    Arie Awan mengungkapkan, tidak ada masalah dengan teman-teman di HPM (Honda Prospect Motor).
    "Kami fine fine saja, bersahabat, setiap saat berkomunikasi dan saling support di berbagai event. Bahkan di cabang balap lain seperti Rally dan Slalom, tidak pernah ada masalah karena kejuaraan berjalan fair dan sportif. Sering kali kalah di slalom atau rally, ya kami biasa saja. Menang atau kalah itu biasa," tambahnya.
    "Tapi, di balap mobil ISSOM kami merasa kok lain. Intinya, kami merasa sering dikerjain, dan saat ini sudah di titik nadir terendah," beber Awan.
    Padahal sejujurnya semua dilakukan, lanjut Awan, karena TGRI ingin ikut berkontribusi dalam pembinaan pembalap muda di Indonesia.
    ANDRI TAK INGINKAN TERJADI KECELAKAAN
    Sementara itu Yulian Karfili selaku Communication Strategy Sub-Division Head Honda Prospect Motor mengungkap kejadian di ajang balap mobil ISSOM yang melibatkan pembalapnya kemarin, sejatinya tidak diinginkan oleh setiap pihak karena akan merugikan semua pihak.
    Yulian Karfili, yakin Andri juga tak inginkan terjadi insiden kecelakaan
    "Kita kan juga tidak menginginkan adanya kecelakaan. Poinnya buat kami, dalam balapan kalau insiden dan sampai satu mobil tidak finish, itu kan juga merugikan karena berarti tidak mendapatkan point," jelas Arfi, sapaan akrab Yulian Karfili.
    Arfi beranggapan, insiden yang terjadi dilatarbelakangi keinginan Andri Abirezky tampil terbaik, terlebih merupakan balap perdana berseragam Honda Racing Indonesia sebagai tim pabrikan.
    "Saya juga yakin seyakin-yakinnya bahwa itu (insiden) tentu tidak diinginkan Andri, serta tidak diinginkan semua pihak. Sebagai pembalap yang baru bergabung di HRI, dengan reputasi tanpa cacat selama sekitar 5 tahun di ajang balap mobil, mau menunjukkan performa yang maksimal. Begitu ya saya kira," pungkas Arfi.
    Dan pihak HPM selaku Team Principal Honda Racing Indonesia, menyatakan siap membantu dan terbuka kapan saja jika harus dilakukan investigasi tambahan terkait insiden kecelakaan yang melibatkan pembalapnya. Untuk kebaikan semua pihak ke Depan TIDAK SPORTIF DAN TIDAK SEHAT DALAM KOMPETISI BALAP MOBIL ADA KECURANGAN YANG HARUS DI INVESTIGASI APA Yang Terjadi Dengan Ananda Mikola. (*red).

  • @medspo7638
    @medspo7638 6 місяців тому

    Banned saja pembalap seperti ini, niatnya udah jahat ingin mencelakakan pembalap lain. Panitia harusnya tegas akan hal ini.
    Untung mobilnya gak keguling2