Kecurangan Dalam Indonesia Sentul Series of Motorsport 2024

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 7 вер 2024
  • Kecurangan Dalam Indonesia Sentul Series of Motorsport 2024.
    PersNews, Kamis, 7 Maret 2024 - Muhammad Aqsa Aufarahim Amato Rudolph, pembalap nasional yang juga tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia kembali mengikuti kompetisi Indonesia Sentul Series of Motorsport {ISSOM) 2024 . Peraih juara 1 Indonesia Touring Car Race (ITCR) 1200 Seri 6 2023 ini mengalami insiden ditabrak dari belakang oleh pembalap no. 33 (M. Andri Aberizky, Honda Racing Indonesia).
    Insiden ditabraknya pembalap nomor 11 (Amato Rudolph, Toyota Gazoo Racing Indonesia) menarik perhatian Ananda Mikola, Waketum Olahraga Mobil IMI Pusat untuk ikut berkomentar. Mantan pembalap A1GP Indonesia ini menghargai keputusan Steward (Pengawas Lomba) yang menolak protes dari Toyota Gazoo Racing dan menyatakan kejadian di kelas ITCR 1200 sebagai Racing Incident (Murni sebuah insiden balap). Ia pun menambahkan tidak bisa intervensi keputusan steward di kejurnas ISSOM 2024 Round 1 kemarin. Yang bisa saya lakukan adalah mengumpulkan Racing Comitte (RC) yang bertugas, evaluasi, serta meminta agar lebih cermat lagi lagi ke depan, ujar Ananda Mikola usai melakukan rapat dengan para petugas lomba di ISSOM , Komisi Balap Mobil serta deputi Olahrga Mobil IMI Pusat di kantor IMI GBK, Senayan, Jakarta, Kamis (6/3/2024).
    Namun demikian dari kacamata subyektifnya, Andri dinilai salah karena menabrak dari belakang. Jadi poinnya adalah apapun alasannya, pembalap menabrak pembalap di depannya, tetap bersalah karena mengakibatkan pembalap tersebut kehilangan posisi, meski masih bisa melanjutkan balalan. Sedangkan yang menabrak justru DNF (Did Not Finish).
    Jika ditelusuri pernyataan Ananda Mikola ini sejalan dengan buku merah Peraturan Balap Mobil yang dikeluarkan Ikatan Motor Indonesia (IMI) 2024. Pasal yang mengatur tentang hal tersebut adalah sbb:
    Pasal 31 ayat 2 Tingkah laku Pembalap yang akan mendapatkan penalty/ sanksi adalah:
    31.2.1 Melakukan benturan/ senggolan lebih dari 1 (satu) kali dengn kendaraan yang lain.
    31.2.2 Menabrak kendaraan lain dari belakang dan atau samping yang berakibat sampai menyebabkan kendaraan tersebut langsung kehilangan posisi.
    Kasus ditabraknya Amato dari belakang oleh Andri menjadi ujian apakah regulasi yang terdapat dalam buku merah yang menyebutkan bahwa IMI Pusat dapat menjatuhkan sanksi dapat diterapkan meskipun penabrak tidak berhasil menyelesaikan finish? Bagaimana IMI Pusat dapat menerapkan aturan untuk menghasilkan pertandingan yang fair inilah yang dinanti para pecinta olahraga balap mobil di tanah air. (Jimmy).
    WHATSAPP
    FACEBOOK
    PERSNEWS ON UA-cam
    
    About Us | Our Services
    | Management | Privacy | Pedoman Media Siber | Contact Us
    Copyright © 2019 PersNews

КОМЕНТАРІ • 4

  • @persnewsid
    @persnewsid  6 місяців тому +1

    SANKSI : Management Sentul International Circuit melarang pembalap pembalap, team, mekanik atau kru tersebut untuk mengikuti segala kegiatan otomotif di sirkuit Sentul.
    Kedua, Butir 9.6 : ...Sanksi berupa skorsing dapat dijatuhkan pada pembalap, anggota team dlsb. Demikian pula halnya dengan postingan di media sosial.
    Maka untuk kebaikan bersama ke depan, IMI mengagendakan pertemuan dengan para pembalap dimaksud, dalam waktu dekat ini.
    Nanda menegaskan, tidak perlu kuatir, karena ia hanya ingin menyampaikan pesan kepada adik-adik pembalap yang usianya relatif muda, di bawah 25 tahun untuk balapan kelas ITCR 1200 ini.
    "Lebih ke sharing aja sih. Saya tahu, teman-teman pembalap dalam insiden kemarin, tidak memiliki latar belakang sebagai pegokart sebelumnya. Padahal itu penting sebagai basic olahraga mobil," imbuh Nanda.
    "Dan, saya ingin, setelah pertemuan nanti, tidak ada lagi `perseteruan` antara Toyota dan Honda. Keduanya tim besar, tim pabrikan, yang sangat penting keberadaannya untuk kemajuan balap di Indonesia. Bisa menjadi triger dan inspirasi untuk tim-tim lain. Baik Honda dan Toyota memiliki kontribusi besar di balap mobil," beber Nanda lagi.
    Satu hal lagi, tegas Nanda, atas kejadian tersebut menjadi evaluasi kita semua. "Semua. Dari Steward, COC, pembalap, tim bahkan wartawan peliput balap. Jika ada salah, tidak satu pihak saja. Ini kita jadikan sebuah pembelajaran, agar ke depan menjadi lebih baik. Amin," pungkas Nanda.

  • @persnewsid
    @persnewsid  6 місяців тому +1

    SUDAH SEPERTI MATI RASA
    Menanggapi kenapa tidak melakukan Banding ketika Protes-nya ditolak Steward, Arie Awan selaku Public Relation Manager PT Toyota Astra Motor sebagai Team Principal TGRI memiliki alasan tersendiri.
    Arie Awan (kiri) dan Dimitri Fitra Ditama, tak ingin membunuh mental dan karier pembalap
    "Pertama, jujur ya, kami itu sudah seperti mati rasa, karena berbagai regulasi diterapkan di Kejurnas Balap Mobil itu sering aneh-aneh, dan cenderung merugikan TGRI. Terbaru, ya, adanya kategori Master di ITCR 1200. Itu kan ajaib. Wong kelas pemula, pembibitan, kok tiba-tiba ada Masternya. Itu saja sudah mengganggu akal sehat," terang Arie Awan.
    Dan, lanjut Awan, yang dikuatirkan terbukti pesertanya hanya 1 pembalap, dan dari Honda Racing Indonesia.
    "Kalau tujuannnya menampung pembalap senior tidak mampu melanjutkan ke kelas level di atasnya (ITCR 1500) karena masalah budget, mana buktinya? Faktanya malah tim pabrikan yang ikutan di kelas Master, ini kan jelas salah sasaran. Jangan hanya karena kebutuhan marketing atau public relation demi title juara tetapi harus begini caranya. Percuma title juara tetapi tidak melawan siapa siapa alias balapan sendirian di kelasnya,” ucap Awan.
    “Alasan kedua, kami tidak Banding karena tidak ingin membunuh mental dan karir pembalap muda. Ini hanya kelas pembinaan, nggak perlu ribut terlalu jauh. Senggolan atau kecelakaan dalam balapan itu normal terjadi, tetapi ada kode etiknya."
    "Seharusnya, CoC dan Steward dapat lebih cermat lagi dalam mengambil keputusan jika terjadi kontak atau senggolan sesuai peraturan atau kode etik yang ada. Sehingga pembalap muda ini bisa belajar, saling respect dan continues improvement. Value itu yang harus kita jaga,” papar Awan.
    Arie Awan mengungkapkan, tidak ada masalah dengan teman-teman di HPM (Honda Prospect Motor).
    "Kami fine fine saja, bersahabat, setiap saat berkomunikasi dan saling support di berbagai event. Bahkan di cabang balap lain seperti Rally dan Slalom, tidak pernah ada masalah karena kejuaraan berjalan fair dan sportif. Sering kali kalah di slalom atau rally, ya kami biasa saja. Menang atau kalah itu biasa," tambahnya.
    "Tapi, di balap mobil ISSOM kami merasa kok lain. Intinya, kami merasa sering dikerjain, dan saat ini sudah di titik nadir terendah," beber Awan.
    Padahal sejujurnya semua dilakukan, lanjut Awan, karena TGRI ingin ikut berkontribusi dalam pembinaan pembalap muda di Indonesia.
    ANDRI TAK INGINKAN TERJADI KECELAKAAN
    Sementara itu Yulian Karfili selaku Communication Strategy Sub-Division Head Honda Prospect Motor mengungkap kejadian di ajang balap mobil ISSOM yang melibatkan pembalapnya kemarin, sejatinya tidak diinginkan oleh setiap pihak karena akan merugikan semua pihak.
    Yulian Karfili, yakin Andri juga tak inginkan terjadi insiden kecelakaan
    "Kita kan juga tidak menginginkan adanya kecelakaan. Poinnya buat kami, dalam balapan kalau insiden dan sampai satu mobil tidak finish, itu kan juga merugikan karena berarti tidak mendapatkan point," jelas Arfi, sapaan akrab Yulian Karfili.
    Arfi beranggapan, insiden yang terjadi dilatarbelakangi keinginan Andri Abirezky tampil terbaik, terlebih merupakan balap perdana berseragam Honda Racing Indonesia sebagai tim pabrikan.
    "Saya juga yakin seyakin-yakinnya bahwa itu (insiden) tentu tidak diinginkan Andri, serta tidak diinginkan semua pihak. Sebagai pembalap yang baru bergabung di HRI, dengan reputasi tanpa cacat selama sekitar 5 tahun di ajang balap mobil, mau menunjukkan performa yang maksimal. Begitu ya saya kira," pungkas Arfi.
    Dan pihak HPM selaku Team Principal Honda Racing Indonesia, menyatakan siap membantu dan terbuka kapan saja jika harus dilakukan investigasi tambahan terkait insiden kecelakaan yang melibatkan pembalapnya. Untuk kebaikan semua pihak ke Depan TIDAK SPORTIF DAN TIDAK SEHAT DALAM KOMPETISI BALAP MOBIL ADA KECURANGAN YANG HARUS DI INVESTIGASI APA Yang Terjadi Dengan Ananda Mikola. (*red).

  • @medspo7638
    @medspo7638 2 місяці тому

    Banned saja pembalap seperti ini, niatnya udah jahat ingin mencelakakan pembalap lain. Panitia harusnya tegas akan hal ini.
    Untung mobilnya gak keguling2