Alhamdulillah saya senang melihat ngaben di bali, karena di Semarang Jawa Tengah tidak ada acara seperti itu, walaupun saya hanya melihat melalui You tube Vidio.
Kagum kepada generasi muda Bali, terkhusus lagi yang beragama Hindu, mereka benar-benar sangat menghormati agamanya dan mencintai budayanya, dan tata cara adat yang berlaku di daerahnya. Dengan keterlibatannya di acara-acara/upacara, berarti mereka terus mau melestarikan keistimewaan budaya Bali dan tetap meninggikan pulau Dewata, turun temurun. Tidak heran kalau Bali akan terus menerus menjadi tujuan wisata dari luar dan dalam negeri.
Sayangnya, yang diliput lebih banyak orang-orangnya. Padahal yang dari luar Bali tentu YANG TERUTAMA pingin melihat Bade yang sangat sangat megah dengan menara bertingkat-tingkat,. menjulang tinggi di atasnya, juga joli-joli yang keren (apakah itu tandu untuk duduk keluarga almarhum?), juga usungan (membawa peti jenazah?) Dan tentu saja saat upacara pelebonnya. Prosesi dan ritualnya. Itu yang sangat diharapkan penonton dari luar Bali. Bukan liputan dominan orang-orang yang hadir saja.
Selamat pagi, terimakasih atas kritik dan sarannya yang sangat baik, admin mengakui video ini masih banyak kekurangannya, untuk itu admin akan meliput Upacara Pelebon dengan lebih baik lagi di masa yang akan datang, terimakasih
NGEBEN atau SRADHA bukanlah sekedar Membakar MAYAT, tetapi sangat Sarat dengan Makna. perlu di sadari Bahwa: Manusia terdiri dari 3 lapisan Badan yaitu : Badan jasmani, Jiwa dan Atman/ Roh. Badan Jasmani adalah Badan Kasar yang terbentuk dari 5 Unsur: unsur Padat / tanah (tulang belulang), unsur Cair (Darah, keringat dll), Unsur Sinar/panas (nyala pada Mata, Aura, suhu), Unsur Udara ( nafas yang memenuhi badan), Unsur Ruang (ether). JIWA terbentuk dari: Budi, Indra, yang menyebabkan kemelekatan, ego dll, kemudian ATMAN atau Roh adalah ENERGY HIDUP yang merupakan Prana dari tuhan itu sendiri atau percikan tuhan itu sendiri. untuk mengembalikan KeMURNIAN sang ROH atau atman, diperlukan Proses pengembalian dan penyucian agar sang ROH terbebaskan dan Bisa Ngeluhur atau naik Keatas. proses ini ada 3: 1. NGABEN- atau TUNON atau pembakaran MAYAT yang tiada lain adalah mengembalikan 5 element atau panca Mahabhuta kepada alam dengan Perantara API SUCI atau BRAHMA AGNI. ngaben kata dasarnya adalah ABU menjadi ABUIN dan menjadi kata kerja disebut: NGABEN. 2. NYEKAH atau MENGHANYUT adalah Proses membebaskan JIWA dari kemelekatan duniawi (angen - angen) melalui menghanyutkan Symbul Jiwa ke samudra Raya atau air melalui SUNGAI SUCI atau langsung ke SEGARA atau WISNU. 3. NGELUHUR dan NGELINGGIHANG ; prosesi mengantarkan Sang ATMA kembali kepada SANGKAN PARAN melalui perantara Angin angiberaken sang atma atau udara yang mengantarkan terbang ke atas atau symbolnya adalah SIWA di DALEM PURI. sang Atma yang tak ternoda dan suci, di Panggil kembali kemudian melalui proses Panyatuan atau panunggalan kepada Pencipta (brahma), Pemeihara (wisnu) dan pelebur (siwa) sehingga beliau Di Puja Di sebuah tempat berruang 3 yang disebut: KAMULAN atau MULANING URIP atau awal. artinya beliau kembali ke AWAL manunggal dengan Bhatara GURU yang bersifat tak terpikirkan atau ACHINTYA maka di sebut; AMOR ING ACHINTYA. tradisi ini kami warisi dari MAJAPAHIT yang notabene menganut SIWA-BUDHA TANTRA yang masih lestari Di BALI sampai Saat Ini. di tempat lain ada prosesi prosesi yang beda beda, tetapi maknanya Sama yaitu: MANUNGGAL dengan SANGKAN PARAN. om swargantu, murchantu, sukhantu, moksantu Pitara Ghanam namo swadah. Mogi Amor ing Achintya kepada Roh yang di Upacarai. 'MARI SALING MENGHARGAI, DI BALIK SETIAP AKTIVITAS PASTI ADA MAKNA YANG DI LANDASI OLEH KEYAKINAN DAN KEPERCAYAAN YANG KUAT" . semoga Damai selalu. om rahayu
Terimakasih penjelasannya. Luar biasa. Bagi saya itu cukup.lengkap, dari yang tidak tahu samasekali menjadi tahu meski mungkin masih 50%. Semoga agama, adat, budaya di BALI terus makin berkembang dan menjadi begitu terkenal di dunia. Membuat orang benar² tertarik datang ke Bali. Semoga Bali senantiasa dilindungi YANG MAHA KUASA, jangan pernah ada pihak manapun juga yang akan coba menggantikan adat, budaya umat Hindu Bali. Salam satu NKRI dari saya di Jawa Barat.
Yang saya herani, kok bisa mengumpulkan orang sebegitu banyaknya untk avara itu ya. Kalau untk.biaya semacam kremasi Permaisuri biayanya berapa tentu banyak.ya.
Tidak perlu kami panggil untuk berkumpul,mereka pasti akan datang dengan sendirinya. Kalau untuk biaya sih saya kurang tau,mungkin bisa ratusan jt atau lebih
Alhamdulillah saya senang melihat ngaben di bali, karena di Semarang Jawa Tengah tidak ada acara seperti itu, walaupun saya hanya melihat melalui You tube Vidio.
Kagum kepada generasi muda Bali, terkhusus lagi yang beragama Hindu, mereka benar-benar sangat menghormati agamanya dan mencintai budayanya, dan tata cara adat yang berlaku di daerahnya. Dengan keterlibatannya di acara-acara/upacara, berarti mereka terus mau melestarikan keistimewaan budaya Bali dan tetap meninggikan pulau Dewata, turun temurun.
Tidak heran kalau Bali akan terus menerus menjadi tujuan wisata dari luar dan dalam negeri.
Kagum dengan persatuannya
Terimakasih sudah meliput .. Salam hangat kami dari pihak keluarga 🙏
iya, suksma mewali
Mantap bli
hebat pelebon puri denpasarnys
Terima kasih upload Videonya salam dari Borneo
Sayangnya, yang diliput lebih banyak orang-orangnya. Padahal yang dari luar Bali tentu YANG TERUTAMA pingin melihat Bade yang sangat sangat megah dengan menara bertingkat-tingkat,. menjulang tinggi di atasnya, juga joli-joli yang keren (apakah itu tandu untuk duduk keluarga almarhum?), juga usungan (membawa peti jenazah?) Dan tentu saja saat upacara pelebonnya. Prosesi dan ritualnya. Itu yang sangat diharapkan penonton dari luar Bali. Bukan liputan dominan orang-orang yang hadir saja.
Selamat pagi, terimakasih atas kritik dan sarannya yang sangat baik, admin mengakui video ini masih banyak kekurangannya, untuk itu admin akan meliput Upacara Pelebon dengan lebih baik lagi di masa yang akan datang, terimakasih
Rahayu3x 🙏
NGEBEN atau SRADHA bukanlah sekedar Membakar MAYAT, tetapi sangat Sarat dengan Makna. perlu di sadari Bahwa: Manusia terdiri dari 3 lapisan Badan yaitu : Badan jasmani, Jiwa dan Atman/ Roh. Badan Jasmani adalah Badan Kasar yang terbentuk dari 5 Unsur: unsur Padat / tanah (tulang belulang), unsur Cair (Darah, keringat dll), Unsur Sinar/panas (nyala pada Mata, Aura, suhu), Unsur Udara ( nafas yang memenuhi badan), Unsur Ruang (ether). JIWA terbentuk dari: Budi, Indra, yang menyebabkan kemelekatan, ego dll, kemudian ATMAN atau Roh adalah ENERGY HIDUP yang merupakan Prana dari tuhan itu sendiri atau percikan tuhan itu sendiri. untuk mengembalikan KeMURNIAN sang ROH atau atman, diperlukan Proses pengembalian dan penyucian agar sang ROH terbebaskan dan Bisa Ngeluhur atau naik Keatas. proses ini ada 3:
1. NGABEN- atau TUNON atau pembakaran MAYAT yang tiada lain adalah mengembalikan 5 element atau panca Mahabhuta kepada alam dengan Perantara API SUCI atau BRAHMA AGNI. ngaben kata dasarnya adalah ABU menjadi ABUIN dan menjadi kata kerja disebut: NGABEN.
2. NYEKAH atau MENGHANYUT adalah Proses membebaskan JIWA dari kemelekatan duniawi (angen - angen) melalui menghanyutkan Symbul Jiwa ke samudra Raya atau air melalui SUNGAI SUCI atau langsung ke SEGARA atau WISNU.
3. NGELUHUR dan NGELINGGIHANG ; prosesi mengantarkan Sang ATMA kembali kepada SANGKAN PARAN melalui perantara Angin angiberaken sang atma atau udara yang mengantarkan terbang ke atas atau symbolnya adalah SIWA di DALEM PURI. sang Atma yang tak ternoda dan suci, di Panggil kembali kemudian melalui proses Panyatuan atau panunggalan kepada Pencipta (brahma), Pemeihara (wisnu) dan pelebur (siwa) sehingga beliau Di Puja Di sebuah tempat berruang 3 yang disebut: KAMULAN atau MULANING URIP atau awal. artinya beliau kembali ke AWAL manunggal dengan Bhatara GURU yang bersifat tak terpikirkan atau ACHINTYA maka di sebut; AMOR ING ACHINTYA. tradisi ini kami warisi dari MAJAPAHIT yang notabene menganut SIWA-BUDHA TANTRA yang masih lestari Di BALI sampai Saat Ini. di tempat lain ada prosesi prosesi yang beda beda, tetapi maknanya Sama yaitu: MANUNGGAL dengan SANGKAN PARAN.
om swargantu, murchantu, sukhantu, moksantu Pitara Ghanam namo swadah. Mogi Amor ing Achintya kepada Roh yang di Upacarai.
'MARI SALING MENGHARGAI, DI BALIK SETIAP AKTIVITAS PASTI ADA MAKNA YANG DI LANDASI OLEH KEYAKINAN DAN KEPERCAYAAN YANG KUAT" . semoga Damai selalu. om rahayu
Terimakasih penjelasannya. Luar biasa. Bagi saya itu cukup.lengkap, dari yang tidak tahu samasekali menjadi tahu meski mungkin masih 50%.
Semoga agama, adat, budaya di BALI terus makin berkembang dan menjadi begitu terkenal di dunia. Membuat orang benar² tertarik datang ke Bali.
Semoga Bali senantiasa dilindungi YANG MAHA KUASA, jangan pernah ada pihak manapun juga yang akan coba menggantikan adat, budaya umat Hindu Bali.
Salam satu NKRI dari saya di Jawa Barat.
Kok tidak pakai NAGA BANDA???
Acara apa itu kok ada patung sapi dab kayak candi gede bngt
Jakarta Hadir
Ini ngaben.. ini dah yg dicari wisatawan mancanegara ke bali.. krena di dunia lain gk ada.... mkanya bali jadi lbih trkenal dr indonesia...
Itu teman saya disana
Hb
Gak ada spiritnya karena bade pake rod
Yang saya herani, kok bisa mengumpulkan orang sebegitu banyaknya untk avara itu ya. Kalau untk.biaya semacam kremasi Permaisuri biayanya berapa tentu banyak.ya.
@nunu...
Rasa gotong royong orang Bali kuat ..
Beda dg daerah lain maaf🙏
Tidak perlu kami panggil untuk berkumpul,mereka pasti akan datang dengan sendirinya.
Kalau untuk biaya sih saya kurang tau,mungkin bisa ratusan jt atau lebih
Apanya greget?
Memakai roda tidak ada gregetnya
Ini ngaben paling bagus
Komentarnya mbok ya d tahan2 hargai sj upacara mereka
Emang gak boleh pake roda ya..?
mohon maaf
Saya gak tau
Ohh jadi makna greget itu harus gapakai roda,okok paham,ilmu baru