Ada pertanyaan nih terkait transformasi dan penggunaan data gempa menggunakan spectral matching: 1. Awalnya kita pilih dari 3 macam sumber gempa: benioff, subduksi/megathrust, dan patahan/sesar/crustal. Catatan gempa dari ketiga sumber ini sepertinya punya karakteristik masing-masing. Kalau yang saya lihat di buku peta deagregasi misal seperti Gambar 2.3, respons spektra akselerasi untuk daerah subduksi lebih "fluktuatif" pada periode >1 detik. Kalau saya perhatikan proses spectral matching ini, bukankah karakteristik tipe sumber gempa ini menjadi hilang apabila dimatch total terhadap respons spektra desain? 2. Apakah catatan gempa awal tidak dibandingkan lagi dengan catatan gempa setelah proses matching? Kalau saya lihat di bagian seismomatch, itu catatan gempa awal dengan akhir sudah hampir tidak ada kemiripan (atau kasarnya hancur). Perbedaannya mungkin letak puncak-puncak atau peaks, bentuk (misal dibentuk kurva, nilai akselerasi besar di awal atau tengah). Catatan gempa matched yang tidak ada kemiripan dengan catatan gempa asli ini justifikasi penggunaannya kira2 apa ya?
1. Tidak hilang. Bisa dibaca di paper-paper metode matchingnya. Bisa dicek juga lewat kurva arias intensity-nya 2. Iya bisa dibandingkan. Berdasarkan SNI 8899-2020 cukup dengan membandingkan kurva arias intensity antara gerak tanah sebelum dan setelah matching
KK boleh tolong buatkan tutorial Analisis Non LInear Time History kk terutama bagaimana cara penskalaan data ground motion dan cara dapatkan ground motion untuk analisis NLTHA kk? Terima kasih
Halo kak, izin bertanya. Pada kasus matching di video disebutkan bahwa batasan periodenya 0,072 detik sampai dengan 0,906 detik, sementara bila saya lihat pada data original acceleration time historiesnya percepatan maksimum ada pada periode ke 64 detik. Untuk periode 0,072 detik sampai 0,906 detik nilai percepatannya mendekati nol. Apakah ini berarti percepatan maksimum pada data time history tidak termasuk pada matchingnya? atau kemungkinan periode pada saat matching dan pada data time history berbeda?
Selamat siang kak. Mohon maaf izin bertanya, jika saya menyimak input gempa riwayat waktu, itu nanti kan data percepatan yg di dapat disesuaikan dengan grafik respon spektra yg di suatu daerah yg direncanakan (spektral matching).. Pertanyaan nya, mengapa harus memakai gempa riwayat waktu jika nanti nya percepatan itu disesuaikan dengan grafik respon spektra atau yg disebut spektral matching itu tadi? Terima kasih sebelum nya 🙏
Karena yang dicari adalah pengaruh dari interaksi massa, redaman, dan kekakuan struktur akibat gaya bolak-balik tidak beraturan akibat catatan gempa (m * a + c * v + k * x = -m * ag) Kalau respon spektra atau statik ekivalen persamaan yang dipakai hanya k * x = F
setelah penginputan spectral matching kak berarti masuk ke analyze gempanya ya cek simpangan dll, serta masuk ke perencanaan tulangan cek rasio dll ya?
@@8MinutesLearn ituuu nanti di hasil analisis gempanya kak bisa munculkan ketiga hasilnya dari tiga gempa yang di masukkan misalnya perbandingan simpangan antar ketiga respon gempa?
sebenarnya metode ini hanya cocok digunakan pada struktur yang mempunyai periode fundamental struktur yang pancang dan lokasi jauh dari sesar. mungkin admin perlu menjelaskan terdaapat metode satu lag yaitu amplitudo scaling
Silahkan saja kalau mau menggunakan penskalaan amplitudo. Kami menggunakan pencocokkan spektral karena berdasarkan SNI 8899:2020 pasal 8.3: "Prosedur alternatif pencocokan spektral sudah dibakukan pada edisi ASCE 7-16. Persyaratan yang lebih berat diterapkan untuk prosedur ini dibandingkan prosedur penskalaan amplitudo karena prosedur pencocokan spektral, berpotensi menghilangkan variasi dalam spektra gerak tanah dan menurunkan nilai rata-rata respons spektra. ..."
Kalai di SNI 1726:2019. Untuk lokasi dekat sesar tidak diperkenankan pakai metode ini.. Karena dpt menghilangkan variasi acc, disp, vel nya.. Walaupun syarat di spectral matching sudah diwajibakan diatas 10% dr target rsponse spectrum..
izin tanya kak, saya nyoba run analysis. ada warning ini "NON-ZERO TIME-HISTORY FUNCTION VALUES WILL BE IGNORED AT START OF LOAD CASE" kak, cara mengecek atau solusi permasalahan ini gimana ya kak?
@@8MinutesLearn saya izin bertanya lagi kak, semisal kita pakai analisis linear riwayat waktu, apakah pengecekan kondisi struktur cukup sampai kondisi elastik atau perlu diubah ke kondisi inelastik ya kak?. saya pernah baca kalau analisis dinamik linear itu mengecek kondisi elastik kak
maaf bang mau bertanya di luar tema pembahasan jika kita mendisain suatu struktur di etab tanpa beban gempa, apaka properti modifier nya tetap 1 atau diubah ke penampang retak
1. Struktur yang tidak diberi beban gempa harus tetap diberi beban lateral, namanya beban nosional (SNI 1727:2020 pasal 1.4) untuk menjamin integritas struktur. 2. Stiffness modifier pada SNI 2847:2019 berada pada pasal berjudul "Analisis Beban Terfaktor" (pasal 6.6.3.1). Pada pasal penjelasan (R6.6.3.1) disebutkan bahwa reduksi inersia harus dilakukan untuk analisis beban lateral dan gempa. Kembali ke poin 1, jika tidak ada gempa tetap harus ada beban lateral (nosional). Artinya stiffness modifier harus tetap diinput meskipun tidak ada beban gempa. Pembahasan stiffness modifier ada di: ua-cam.com/video/Lb-lqFRXiJA/v-deo.html
izin bertanya kak, jika saya memiliki 6 model sehingga memiliki 6 nilai Tmin dan Tmax yang berbeda. apakah boleh saya ambil nilai Tmin terkecil dan Tmax terbesar untuk melakukan matching sehingga satu GM yang telah di sekalakan dapat digunakan untuk ke-enam model? atau memang harus dimatching satu GM untuk satu model? terimakasih sebelumnya
Silahkan saja, selama keenam model tersebut berada dalam 1 rentang yang sama (sama-sama di bawah T0, antara T0-Ts, atau di atas Ts) Tapi tentu saja akan lebih baik data gempa itu spesifik dimatch untuk satu struktur saja
Kak izin bertanya. 1. Misalnya untuk analisa NONLINEAR menggunakan 11 pasang ground motion(GM). Apakah modelnya di run dengan semua GM itu baik arah x maupun arah y (22 kali analisa) atau GM nya di rata2kan? 2. Apakah seismoMatch bisa untuk meyekalakan GM pada berbagai nilai PGA ? Mohon petunjuknya dan Terimakasih banyak sebelumnya
1. Di-run semua ya, tapi 1 load case sudah berisi 1 pasang gempa, jadi total ada 11 load case gempa yang di-run bukan 22. Jangan dirata-ratakan karena jadi berantakan datanya 2. Bisa. Ketiga aplikasi ini bisa untuk PGA berapa saja
@@8MinutesLearn Mau nanya terkait poin nomor 1 mas, proses run NLTHA nya itu apakah per satu satu pasang gempa (yang sudah ada arah x dan y) atau sekaligus 11 pasang tersebut? misal pertama di run NLTHA El centro kemudian dilanjut NLTHA Frendale, atau harus sekaligus load case el centro dan ferndale nya di run mas? terimakasih mas
Kak, saya izin bertanya, tapi bukan seputar video diatas, yaitu gaya gaya dalam dari beban kombinasi pada shear wall yang saya dapatkan overload, itu biasanya kesalahan nya dimana kak? Terimakasih
Gaya dalam > kapasitas tidak selalu berarti ada kesalahan, bisa jadi memang begitu. Tapi kalau mau cek siapa tau ada masalah: 1. Cek siapa tau ada elemen lain yang ter-assign pier label 2. Cek lagi apakah stiffness modifier pada wall sudah terinput dengan benar Kalau memang tidak ada masalah, solusi supaya gaya dalam shear wall tidak terlalu besar adalah dengan mempertebal shear wall dan/atau memperbesar balok-kolom secara keseluruhan agar gaya yang diserap wall berkurang (misal sebelumnya wall menerima >90% gaya gempa diturunkan jadi 75~80% saja)
kak, izin bertanya, ketika waktu input data gempanya ke etabs yang dari PEER data gempanya malah garis lurus aja itu kenapa ya kak?, padahal sudah disesuaikan dengan yang seharusnya, kalau dari web nhr3 malah bisa data gempanya
@@8MinutesLearn sudah bisa kak, kak izin bertanya, kenapa ya bangunan saya tetap tidak aman, padahal rasio nya udah sangat kecil dibawah 0,1. Mohon bantuannya kak🙏🏻
@@Petreevlog nggk kak, kemaren sama dospem disaranin pake seismomatch, tapi kata pembimbing ganti aja ke respon spektrum biar nggk kesusahan analisis strukturnya wkwkw
@@gilberthcarvalhojojo1243 Untuk sekarang sedang hanya ada di diklatkerja.com, bisa diakses lewat linktr.ee/8minuteslearn ya. Informasi mengenai pelatihan semua dibagikan lewat instagram @8minuteslearn
Lanjut part 3 nya kak🙏
Great work!
Thanks!
Ada pertanyaan nih terkait transformasi dan penggunaan data gempa menggunakan spectral matching:
1. Awalnya kita pilih dari 3 macam sumber gempa: benioff, subduksi/megathrust, dan patahan/sesar/crustal. Catatan gempa dari ketiga sumber ini sepertinya punya karakteristik masing-masing. Kalau yang saya lihat di buku peta deagregasi misal seperti Gambar 2.3, respons spektra akselerasi untuk daerah subduksi lebih "fluktuatif" pada periode >1 detik. Kalau saya perhatikan proses spectral matching ini, bukankah karakteristik tipe sumber gempa ini menjadi hilang apabila dimatch total terhadap respons spektra desain?
2. Apakah catatan gempa awal tidak dibandingkan lagi dengan catatan gempa setelah proses matching? Kalau saya lihat di bagian seismomatch, itu catatan gempa awal dengan akhir sudah hampir tidak ada kemiripan (atau kasarnya hancur). Perbedaannya mungkin letak puncak-puncak atau peaks, bentuk (misal dibentuk kurva, nilai akselerasi besar di awal atau tengah).
Catatan gempa matched yang tidak ada kemiripan dengan catatan gempa asli ini justifikasi penggunaannya kira2 apa ya?
1. Tidak hilang. Bisa dibaca di paper-paper metode matchingnya. Bisa dicek juga lewat kurva arias intensity-nya
2. Iya bisa dibandingkan. Berdasarkan SNI 8899-2020 cukup dengan membandingkan kurva arias intensity antara gerak tanah sebelum dan setelah matching
KK boleh tolong buatkan tutorial Analisis Non LInear Time History kk terutama bagaimana cara penskalaan data ground motion dan cara dapatkan ground motion untuk analisis NLTHA kk? Terima kasih
Mas..
Perbedaan scaling dan matching apa ya mas?
Dari kedua tersebut yang mana lebih baik untuk analisis scaling atau matching?
Apakah maksudnya perbedaan amplitude scaling dan spectral matching?
Kak, mau nanya ini web PEERnya tidak bisa di sign up.🙏🏻
coba kak pas malem, aku coba jam 2 pagi sign_upnya muncul. (kayaknya waktu kerjanya siang kalo di US)
Halo kak, izin bertanya. Pada kasus matching di video disebutkan bahwa batasan periodenya 0,072 detik sampai dengan 0,906 detik, sementara bila saya lihat pada data original acceleration time historiesnya percepatan maksimum ada pada periode ke 64 detik. Untuk periode 0,072 detik sampai 0,906 detik nilai percepatannya mendekati nol. Apakah ini berarti percepatan maksimum pada data time history tidak termasuk pada matchingnya? atau kemungkinan periode pada saat matching dan pada data time history berbeda?
Dari data originalnya itu t vs a (waktu vs percepatan), bukan T vs a (periode vs percepatan)
Selamat siang kak. Mohon maaf izin bertanya, jika saya menyimak input gempa riwayat waktu, itu nanti kan data percepatan yg di dapat disesuaikan dengan grafik respon spektra yg di suatu daerah yg direncanakan (spektral matching).. Pertanyaan nya, mengapa harus memakai gempa riwayat waktu jika nanti nya percepatan itu disesuaikan dengan grafik respon spektra atau yg disebut spektral matching itu tadi? Terima kasih sebelum nya 🙏
Karena yang dicari adalah pengaruh dari interaksi massa, redaman, dan kekakuan struktur akibat gaya bolak-balik tidak beraturan akibat catatan gempa (m * a + c * v + k * x = -m * ag)
Kalau respon spektra atau statik ekivalen persamaan yang dipakai hanya k * x = F
setelah penginputan spectral matching kak berarti masuk ke analyze gempanya ya cek simpangan dll, serta masuk ke perencanaan tulangan cek rasio dll ya?
Iya, sisanya sama dengan desain dengan respon spektra biasa
@@8MinutesLearn ituuu nanti di hasil analisis gempanya kak bisa munculkan ketiga hasilnya dari tiga gempa yang di masukkan misalnya perbandingan simpangan antar ketiga respon gempa?
@@gunturjr9959 Bisa
jadi nanti kita harus bandingin sesuai 6 gempa ini ya?
@@shafiraizza6857 Maksud pertanyaannya gimana ya?
sebenarnya metode ini hanya cocok digunakan pada struktur yang mempunyai periode fundamental struktur yang pancang dan lokasi jauh dari sesar. mungkin admin perlu menjelaskan terdaapat metode satu lag yaitu amplitudo scaling
Silahkan saja kalau mau menggunakan penskalaan amplitudo. Kami menggunakan pencocokkan spektral karena berdasarkan SNI 8899:2020 pasal 8.3:
"Prosedur alternatif pencocokan spektral sudah dibakukan pada edisi ASCE 7-16. Persyaratan yang lebih berat diterapkan untuk prosedur ini dibandingkan prosedur penskalaan amplitudo karena prosedur pencocokan spektral, berpotensi menghilangkan variasi dalam spektra gerak tanah dan menurunkan nilai rata-rata respons spektra. ..."
Kalai di SNI 1726:2019. Untuk lokasi dekat sesar tidak diperkenankan pakai metode ini.. Karena dpt menghilangkan variasi acc, disp, vel nya.. Walaupun syarat di spectral matching sudah diwajibakan diatas 10% dr target rsponse spectrum..
izin tanya kak, saya nyoba run analysis. ada warning ini "NON-ZERO TIME-HISTORY FUNCTION VALUES WILL BE IGNORED AT START OF LOAD CASE" kak, cara mengecek atau solusi permasalahan ini gimana ya kak?
Dibiarkan saja. Itu gara2 pada saat t = 0 nilai percepatannya tidak 0, jadi ETABS memberi informasi bahwa nilainya akan di-nol-kan
@@8MinutesLearn saya izin bertanya lagi kak, semisal kita pakai analisis linear riwayat waktu, apakah pengecekan kondisi struktur cukup sampai kondisi elastik atau perlu diubah ke kondisi inelastik ya kak?. saya pernah baca kalau analisis dinamik linear itu mengecek kondisi elastik kak
@@m.lutfia8368 Linear = elastik
tujuan dilakukan matching apa ya kak?
Supaya percepatan gempa yang terjadi sesuai dengan lokasi proyeknya. Karena tentunya besarnya percepatan yang mungkin terjadi di tiap lokasi berbeda
maaf bang mau bertanya di luar tema pembahasan
jika kita mendisain suatu struktur di etab tanpa beban gempa, apaka properti modifier nya tetap 1 atau diubah ke penampang retak
1. Struktur yang tidak diberi beban gempa harus tetap diberi beban lateral, namanya beban nosional (SNI 1727:2020 pasal 1.4) untuk menjamin integritas struktur.
2. Stiffness modifier pada SNI 2847:2019 berada pada pasal berjudul "Analisis Beban Terfaktor" (pasal 6.6.3.1). Pada pasal penjelasan (R6.6.3.1) disebutkan bahwa reduksi inersia harus dilakukan untuk analisis beban lateral dan gempa. Kembali ke poin 1, jika tidak ada gempa tetap harus ada beban lateral (nosional).
Artinya stiffness modifier harus tetap diinput meskipun tidak ada beban gempa.
Pembahasan stiffness modifier ada di: ua-cam.com/video/Lb-lqFRXiJA/v-deo.html
izin bertanya kak, jika saya memiliki 6 model sehingga memiliki 6 nilai Tmin dan Tmax yang berbeda. apakah boleh saya ambil nilai Tmin terkecil dan Tmax terbesar untuk melakukan matching sehingga satu GM yang telah di sekalakan dapat digunakan untuk ke-enam model? atau memang harus dimatching satu GM untuk satu model? terimakasih sebelumnya
Silahkan saja, selama keenam model tersebut berada dalam 1 rentang yang sama (sama-sama di bawah T0, antara T0-Ts, atau di atas Ts)
Tapi tentu saja akan lebih baik data gempa itu spesifik dimatch untuk satu struktur saja
Terimakasih banyak kak. semoga sehat selalu
Kak izin bertanya.
1. Misalnya untuk analisa NONLINEAR menggunakan 11 pasang ground motion(GM). Apakah modelnya di run dengan semua GM itu baik arah x maupun arah y (22 kali analisa) atau GM nya di rata2kan?
2. Apakah seismoMatch bisa untuk meyekalakan GM pada berbagai nilai PGA ?
Mohon petunjuknya dan Terimakasih banyak sebelumnya
1. Di-run semua ya, tapi 1 load case sudah berisi 1 pasang gempa, jadi total ada 11 load case gempa yang di-run bukan 22. Jangan dirata-ratakan karena jadi berantakan datanya
2. Bisa. Ketiga aplikasi ini bisa untuk PGA berapa saja
@@8MinutesLearn Mau nanya terkait poin nomor 1 mas, proses run NLTHA nya itu apakah per satu satu pasang gempa (yang sudah ada arah x dan y) atau sekaligus 11 pasang tersebut? misal pertama di run NLTHA El centro kemudian dilanjut NLTHA Frendale, atau harus sekaligus load case el centro dan ferndale nya di run mas? terimakasih mas
@@096_eliamanernestnaibaho8 Tentu saja tidak harus sekaligus karena tidak ada kaitan antara yang satu dengan yang lain
Kak, saya izin bertanya, tapi bukan seputar video diatas, yaitu gaya gaya dalam dari beban kombinasi pada shear wall yang saya dapatkan overload, itu biasanya kesalahan nya dimana kak?
Terimakasih
Gaya dalam > kapasitas tidak selalu berarti ada kesalahan, bisa jadi memang begitu. Tapi kalau mau cek siapa tau ada masalah:
1. Cek siapa tau ada elemen lain yang ter-assign pier label
2. Cek lagi apakah stiffness modifier pada wall sudah terinput dengan benar
Kalau memang tidak ada masalah, solusi supaya gaya dalam shear wall tidak terlalu besar adalah dengan mempertebal shear wall dan/atau memperbesar balok-kolom secara keseluruhan agar gaya yang diserap wall berkurang (misal sebelumnya wall menerima >90% gaya gempa diturunkan jadi 75~80% saja)
Request analisis Base Isolation dong mas
kak, izin bertanya, ketika waktu input data gempanya ke etabs yang dari PEER data gempanya malah garis lurus aja itu kenapa ya kak?, padahal sudah disesuaikan dengan yang seharusnya, kalau dari web nhr3 malah bisa data gempanya
Pasti masih ada yang tidak sesuai. Supaya menghindari masalah, atur pemisah desimal di komputernya jadi titik jangan koma
Kak gimana skrng bisa ga kak, soalnya saya jg ga muncul grafik gempa nya
@@Petreevlog Sudah coba mengubah pemisah desimal di komputernya jadi titik?
@@8MinutesLearn sudah bisa kak, kak izin bertanya, kenapa ya bangunan saya tetap tidak aman, padahal rasio nya udah sangat kecil dibawah 0,1. Mohon bantuannya kak🙏🏻
@@Petreevlog nggk kak, kemaren sama dospem disaranin pake seismomatch, tapi kata pembimbing ganti aja ke respon spektrum biar nggk kesusahan analisis strukturnya wkwkw
Bisa dpt aplikasinya kak
SeismoMatch: seismosoft.com/products/seismomatch/
QuakeManager: eqsols.com/products/quakemanager/
@@8MinutesLearn makasih kak
brapa hrga tranning ol kak
@@gilberthcarvalhojojo1243 Untuk sekarang sedang hanya ada di diklatkerja.com, bisa diakses lewat linktr.ee/8minuteslearn ya. Informasi mengenai pelatihan semua dibagikan lewat instagram @8minuteslearn
izin bertanya kak,
PGAMAX untuk etabs kita liat dimana kak
Hmmm kalau langsung dari ETABS saya kurang tahu. Bisa coba manual saja ambil nilai max dan min di excel untuk mendapatkan PGAnya