Simak dulu pembahasan ini sebelum komentar. Salah satu topik yang dibahas adalah efeknya komentar kita dan komentar apa yang berefek. Add Info: PayPal, per hari Minggu 31 Juli 2022 dibuka sementara aksesnya, agar pengguna bisa memindahkan dananya jika dibutuhkan.
Pembuat aturan kurang tegas, karena harusnya kalau mau seperti itu harusnya dari awal langsung di tutup, ini kan sudah lama dan banyak di pakai org/masyarakat baru di tutup2😑 agak aneh. Pengumuman jelas harus di bagikan sama Keminfo, bahwa di hari x akan di tutup biar pengguna bisa bersiap-siap, keminfo lho!!! masa keminfo kerjanya seperti itu, negara lho🤨
Secara substansi saya sependapat dengan JR, terlebih sebetulnya sebagai pekerja teknologi pasti punya solusi workaround (sebagai disclaimer bahwa saya berusaha netral). Hanya yang cukup membuat saya kecewa dengan Kominfo adalah pada sebuah rilisan video resmi perwakilan kominfo mengeluarkan statement bahwa "anak bangsa bisa membuat bla bla bla". Bukan meragukan bahwa anak bangsa tidak sanggup. Tapi point saya, dunia teknologi tidak dibangun dengan mindset yang penting siapa yang buat atau hanya boleh dikembangkan oleh pihak tertentu, BUKAN. Jika orang cina menemukan alat membuat keramik, bukan berarti kita harus melakukan riset sendiri, ngapain. Capek sendiri jika harus membuat segala sesuatu sendiri. Bahwa root culture teknologi ini adalah kolaboratif dan sharing, dan pengembangannya selalu didahului oleh penemuan orang lain kemudian dikembangkan sesuai kreatifitasnya. Internet itu inklusi bukan eksklusif. Rasanya hopeless bahwa serbuah teknologi yang sebetulnya bisa sangat produktif harus diregulasi oleh regulator yang seperti itu. Umpana internet adalah pipa air yang anggaplah tercampur air bersih dan air kotor, regulator punya tugas untuk memeriksa penyebab air kotor dan berupaya memfilter untuk meminimalkan kotoran, bukan menutup seluruh saluran pipa.
Bener sebenarnya yang bikin kecewa paling besar itu statmen perwakilan kominfonya pas ngomong gituan... Jadi agak tersulut sebenarnya beberapa orang pasti juga tau kalau dua pihak ada salahnya kaya pihak platfromnya yang agak kurang peka atau kominfonya yang terburu2 ngambil keputusan banned total walau sebelumnya udh dikasih surat peringatan...
yang bikin kecewa, udah jelas kalo di teliti dengan baik, yang dirugikan paling besar ya pengguna layanan di Indonesia, ini konteksnya kita ga tau Steam, dll udah di kasih warning scr langsung apa belum ya. Tapi di sisi kita sebagai pengguna kenapa ga dikasih warning kalo layanan tersebut bakal diblokir, jelas aja backlash bakal gede. Kurang bijaksana sih pengambilan keputusannya; dan lagi workaroundnya gampang bgt, malah menambah orang yg melanggar aturan drpd mengurangi..
Bijak sekali sikap yang diambil JR. saya salut sekali. Ditambah mematikan adsense membuat saya makin respect sama mas ded, Jagat dan tim. terimakasih sudah promosi berpikir cerdas dan kepala dingin, mas ded
Saya fulltime freelance. Uang saya dpt via paypal, dr web luar. Klo bener2 blokir ini bisa membuat stress. Migrasi? Emang mau web luar byr artistnya via gopay?? Mereka kebanyakan pakai paypal. Yg ngomong migrasi itu jelas ga paham. Mereka enak disuapin ama pajak rakyat. Lha kita yg kasih makan anak istri dengan hasil freelance yg ga seberapa kok mau diblokir, bukannya pemerintah itu harusnya mensejahterakan rakyat? Ini ngasih kerjaan kagak, malah mau menghambat jalan rejeki orang. Saya taat pajak, tp klo kayak gini, saya ga ikhlas
Kalau penjelasannya seperti ini, dari regulator.. saya yakin adem, Jujur, nyaman sekali mendengar penjelasan dari jagat review, yg sebenarnya kami ingin dengar yg seperti ini dari pihak Kominfo. Perusahaan besar seperti steam, epic games, paypal, atau lainnya yg multi nasional dalam suatu pengambilan keputusan besar pasti harus melibatkan sistem manajemen tinggi, entah pesannya dari Kominfo "sudah tersampaikan" dengan baik dan benar serta lengkap atau belum,, mengingat komunikasi, koordinasi serta persuasi lah yg harusnya diutamakan dalam pengambilan suatu keputusan publik seperti ini Semoga saja hal ini segera terselesaikan oleh pihak pihak yg berwenang sehingga kita sebagai user tidak perlu harus merugi terlalu lama,, Thanks jagat team 👍
Kalau tidak ada penjelasan seperti ini oleh Kominfo, berarti memang TIDAK ADA maksud baik oleh Kominfo. Kalau memang bermaksud baik, harusnya sudah ada penjelasan panjang lebar agar masyarakat tersosialisasi dengan baik. Apa iya sebuah Kementerian sekurang itu SDM-nya untuk sosialisasi yang baik?
Iya, tepat sasaran pointnya om.... Sebagai individu memang harus extra hati2 dalam beropini apalagi di dunia digital, tapi emg agak sakit hati dengan kebijakan yg terlalu tiba2 pelaksanaannya padahal instansi ini sendiri terlalu sering mendapat feedback negatif dr masyarakat dalam beberapa tahun terakhir....
Intinya Kominfo harus bijak dalam mengambil keputusan,jangan seperti ini kita yg pengguna layanan dirugikan karena akses pemblokiran ini.. 🤦 sdikit2 blokir..memang tdk ada cara lain yg lebih persuasif..Layanan pembayaran seperti Paypal di blokir,situs Judi Online ga di blokir 😒 sekalian aja internet di hilangkan dari Indonesia..😪
Coba sebutkan situs judi online mana yg ga diblokir? Gua yg memang hobi slot dan togel selalu susah buka akses situsnya. Hanya PK VPN untuk bisa membukanya
Saya setuju dengan mayoritas apa yang dibilang om deddy di sini. Cuman ya gimana ya..... bukan kali ini aja kominfo ngelakuin blunder. Track record kominfo untuk kontrol konten di internet juga gak bagus.
Sorry to say nyaris impossible buat anak bangsa bikin alternatif paypal yg dibangun melalui trust building bertahun-tahun di berbagai perusahaan digital di banyak negara. Banyak orang cari nafkah di paypal itu harusnya negara cari cara lain buat dukung mereka yg bisa juga disebut pahlawan devisa di era digital. Pembuat kebijakan begini seolah tutup mata aja atau gak tau masalah dilapangan. Secara nominal mungkin gak banyak pengaruh, tapi aturan ini kontra produktif untuk melawan dana asing yg keluar & pelemahan rupiah. Salam santuy
@@dan.3000 bug mah biasa ada di software, tuk yg lain butuh waktu dan dana yg besar. Kita memang perlu meniru langkah china, dalam hal pemblokiran. Lakukan persiapan internal yg luar biasa (buat pengganti) ,baru blokir
"..seharusnya kita protes sembari mencarikan solusinya.." saya tidak pernah setuju dengan statement ini, apalagi kita para pembayar pajak yang notabenenya "menggaji" para regulator untuk membuat solusi dari masalah yang ada, kalau kita disuruh mikir juga lalu mereka kerjanya apa? Ekspektasi kita terhadap regulator gak muluk-muluk sekarang, kita gak butuh inovasi dari mereka, at least mereka do a decent job on their daily basis, karena standar itupun belum tercapai.
Dan itu mereka juga yg kerja, mereka yg tau/ lebih tau apa2 yg terjadi. Mereka pun rasanya jarang berdiskusi atau besosialisasi ke masyarakat. Gimna caranya kita ngerti solusi yg tepat?
Saya pikir anda yang paling cocok menjabat kedudukan tertinggi di kementerian komunikasi dan informasi, penjelasan anda ringan, mudah dicerna, to the point, ini yang diekspektasikan masyarakat kepada jajaran yang mengatasnamakan dirinya menggunakan embel2 "Komunikasi". Jujur penyampaian yg disampaikan Dirjen Aptika Samuel Abrijani mbulet, ga jelas, mlintir2, cenderung mencari pembenaran, malah semakin membuat nama Menkominfo jadi terlihat inferior di mata orang awam karna komunikasi yang kacau. Maju terus Jagat Review. NB: Komentar saya bahwa anda cocok untuk menjabat kedudukan tertinggi di kominfo itu bukan bercanda ya, itu menurut saya pribadi.
Kok saya setuju ya. Atau mungkin minimal dirjen yg berhubungan sama implementasi dan aturan ttg teknologi deh. Saya dukung om ded..... Nb:ini jg serius setuju
Kementrian indo terutama kominfo emang dari jaman sby cuma tempat bagi² jabatan aja. Roy sukro = bokep aja kegunaannya Tifatul semriwing = internet cepat buat apa? Sekarang blokir semua dan situs judi masih terbuka? Kita evolusi tapi mundur balik ke jaman suharto
Setuju bang! Sepertinya Kominfo harus lebih responsif dalam menanggapi hal ini, terutama untuk Aplikasi Paypal. Nah kan freelance atau yg menggunakan aplikasi nya dapat pembayaran dari luar negeri. Mereka kan gk bisa tuh nge akses aplikasi karena diblokir terus gimana mau nyari uangnya kalo diblokir? Seharusnya jika ingin blokir alangkah baiknya mempunyai aplikasi yang memiliki fungsi serupa seperti PayPal. Kan tenang tuh jadi para freelance dan content creator. Dan PayPal mulai dibuka untuk 5 hari kedepan, supaya uangnya bisa dipindahkan. Nah, masalahnya benar nih udah di tarik uangnya terus kalo habis nyari dimana lagi uangnya? Sesama indo gitu? Contoh artist nih mau jual gambar diindo, Harga gambar/ilustrasi 20 rupiah aja dibilang mahal dan *cuman gambar aja* . Makanya banyak artist memilih diluar untuk berusaha dan di indo masih belum banyak yg bisa nerima gambar dengan harga yg seharusnya. Ya kita protes boleh tapi jangan sampai merusak diri kita. Semoga ada titik terangnya nanti. Tambahan Kominfo tidak hanya berurusan dengan company melainkan para usernya yg terkena dampak.
klo pun ada aplikasi yang mirip paypal buatan lokal ya percuma juga bang, kan klien luar ogah ribet, mana mau klo suruh daftar aplikasi lokal dulu buat bayar kita, yg ada malah mereka kabur nyari jasa yg lain.
@@masanggar Makanya itu, orang luar aja belum tentu mau make apa yg kita pake. Terkecuali emang nih aplikasi pegantinya selevel kaya PayPal bisa aja. Kek misalnya client luar tetap bisa menggunakan PayPal untuk payment di aplikasi pegantinya. Lah ini ada aja enggak gimana mau bisa
Pemerintah Tanah Air mau ikuti sikap otoriter Pemerintah China. Yang tidak ikut regulasi langsung blokir tanpa ampun dan tanpa persuasif. Tapi mereka gak mikir efeknya gimana. Beberapa waktu lalu sempat beredar kabar jika Google, Facebook, Instagram, dll mau diblokir juga kalau tidak mendaftarkan diri ke regulator. Tapi belakangan udah gak kedengaran lagi beritanya gimana. Boleh boleh aja sih meniru sistem regulasi pemerintahan negara lain. Tapi pastikan dulu infrastruktur dalam negerinya udah benar. Termasuk birokrasi dan regulasinya. Warga China sudah terbiasa tanpa google karena sudah punya mesin pencari sendiri. Mereka sudah biasa tanpa Facebook dan Instagram karena punya Weibo. Mereka gak perlu pusing gak bisa pake WhatsApp karena punya WeChat. Dan dompet digital mereka Alipay terintegrasi dengan merata di semua kalangan. Bahkan di pasar tradisional bisa transaksi pake Alipay? Indonesia? Masih jauh.....
Steam itu padahal gak cuma usernya tapi developer dari Indonesia banyak yg cari uang disana, belum lagi para seller item.. Bayangin aja Indonesia menempati peringkat pertama dalam jumlah Developer terbesar se Asia tenggara, itu aja udah ngegambarin bahwa para pengembang game sama sekali gak difasilitasi pemerintah secara anggaran, makanya mereka cari uang secara mandiri... Jadi kalo Kominfo memang berwawasan luas, gak mungkin berani ambil regulasi yang segamblang ini.. dan kalau memang punya kebijakan yang benar, pasti harus mikirin aspek2 lain dengan matang demi kelangsungan konsumen platformnya. Lihat sekarang dengan terselenggaranya PSE yang abis puluhan miliar, semua websitenya dibabat abis sama peretas, terus mau backdoor data perusahaan luar padahal website sendiri aja belum secure pengamanannya... Intinya kalau memang mereka pintar gak gini regulasinya..
Setuju. Pembuat aturannya sepertinya bukan orang yang pintar di bidangnya dan ga punya kebijaksanaan (ini yang parah). Kalau masalah pintar bisa ada staf ahli, kalau tidak punya kebijaksanaan ini yang repot. Harusnya sebelum buat aturan itu mesti harus ada pertimbangan untung rugi dan cara eksekusi yang tidak terlalu merugikan kepentingan orang banyak.
Mana implementasi sistemnya pake whitelist segala lagi. Cina aja yg pada anti komunis cuman kena blacklist doang. Ini pake minta di respect pula. Terlalu satu sisi perlakuannya. Padahal kita sebagai yang membutuhkan akses ke pasar luar lah yang perlu juga. Sok2an si Johnny bangga2in go localization padahal duit buat R&D nya aja kagak ada. Yang ada dari pengalaman nyatanya search engine lokal dulu malah jadi sarang bokep wkwkwk..
Harusnya juga bikin kategori mana platform yg harus terdaftar PSE mana yg tidak, Steam menurut gw gak harus juga terdaftar PSE, kenapa? Pajak udah dipotong dari sana 10% untuk pemerintah, sekarang kalo diblokir bukannya mengurangi sebagian jumlah dari pendapatan negara? Dan buat privasi akun masih nanya juga steam gak ketat? Kalo kena pishing juga orangnya aja yg bego ngeklik link balesan orang GK dikenal, steam juga gak pernah ngasih Iklan yang dilaur konten dari penjualan mereka, gak kaya UA-cam yg sekarang iklan aja banyak yg SCAM... Kalo emang Steam gak secure dari dulu juga gak akan mereka cari uang disana, buktinya aja rame penggunanya ngebuktiin kalo platformnya bagus dan aman..
Gw Jadi Kasihan Developer Game Dari Game "Raise Your Gang" Yg Akhir Akhir Ini Viral Atau Dimainkan Streamer Padahal Gamenya Bagus Punya Presentasi Untuk Populernya Besar Tapi Apa Daya Steam Di Blokir
Terimakasih pak atas penjelasan nya. kecewa? iya. Tapi, setelah hal ini terjadi bisa muncul sedikit demi sedikit solusi yang akan dilakukan untuk kedua belah pihak. tapi sebagai customer layanan tersebut berharap bisa dapat hasil akhir yang bisa membuat semua pihak setuju.
Mantappp.. sampai dimatikan ads sense ny dll lo.. demi dikhususkan untk memberikan kita informasi yg selalu jelas, mengedukasi, netral dan objektif. Makin sukses terus team Jagat Review TV 👏👏👏👍👍👍🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟
Percuma nonton hampir 15 menit nunggu2 pembahasan peraturannya secara detail. Ternyata yg dibahas cuma kulit2nya aja. Ada beberapa perusahaan besar yg tidak daftar karena ketika mereka mendaftar mereka menjadi terikat dengan peraturan yg ditetapkan pemerintah Indonesia (Kominfo) sedangkan peraturan tersebut bertentangan dengan TOS user base mereka. Contohnya : Pemerintah punya kuasa untuk meminta data2 user dan take down konten digital jika dianggap pemerintah "Meresahkan Masyarakat" dan ini tanpa memerlukan surat2 dari pengadilan. Jadi perusahaan dikasih pilihan: 1. Revisi TOS mereka yang berlaku ke seluruh pengguna di dunia agar bisa beroperasi di Indonesia 2. Tidak mau revisi TOS, tidak mau daftar PSE, korbankan user di Indonesia Kira2 pilih yang mana ya? Pesen buat team Jagat Review, dalami peraturannya dulu baru buat tanggapan. Terima kasih.
Kayaknya anda gak membaca judul dengan teliti Gan. Kan dari judulnya uda jelas Tim JR cuma memberikan tanggapan. Bukan membahas masalah peraturan secara mendalam.
Yang untung cuma perusahaan VPN. PSE juga terlalu ambisius dimana mereka mau regulasi *semua* perusahaan dari luar di internet, dimana hal tersebut mustahil, akhirnya yang terjadi DNS change dan VPN usage naik. Out Of Topic: Sebenernya selain PSE masalah kominfo yang gua ga ngerti itu kenapa Reddit diblokir dan Twitter ngga? Reddit punya komunitas dedikasi untuk banyak hal dimana mereka bisa share tentang hal yang mereka sukai ataupun mencari bantuan dan memberi bantuan, walaupun ada pornografi di platformnya, itu bukan tujuan utama platform reddit. Twitter juga sama, tapi bukannya perkumpulan komunitas ini lebih ke tempat sosialisasi mau se anarchy apapun itu, mereka juga punya konten pornografi walaupun itu bukan tujuan utamanya, dimana keadilannya di sisi pemblokiran pornografi? Yah, tapi itu juga ga bakal ngestop orang orang buat pake vpn ato ganti dns
karna di twitter bisa dimanipulasi buat research, tinggal naikin tagar jadi kelar. biasanya sih gitu, liat aja pola trendingnya abis hal2 buruk kemungkinan naikin yang baik2 jadi pas di mining yaa yang bakal keliatan itu yg bagus2 > yang jelek2 ini opini saya ya.
orang² udah kg percaya sama kominfo, apalagi kalo data banyak aplikasi terkumpul, sekali kena hack gimana kerugiannya, PSE aja menurutku udah salah karna banyak data terkumpul jadi 1, kalau masih tersebar (perusahaan masing masing) kerugian saat terkena hack bisa minim. apalagi liat rekam jejak kominfo yang bisa dikatain kurang dalam proteksi. wajar kalo sampe kek gini, apalagi orang indo blm bikin platform sendiri, lagian kenapa kominfo kg bikin sayembara pembuatan platform yang dibutuhin dulu baru main blok goblok nya. menurutku si perlu diganti secepatnya anggota nya yang lebih paham keinginan rakyat dan pemerintah.
Solusinya udah bagus gan, tapi kalo dibikin sayembara, nanti pasti ada mainan belakang buat para pemenang. Jadi splusi bagus pun dalam prakteknya bakalan kotor juga.
@@SetiKt memang, tapi kan lebih enak buat ngenalin aplikasi ke warganya dan memberi motivasi, yang jadi tujuan utama kan terbuatnya platform baru itu bisa terkenal dan warga mulai memakai platform tersebut sebagai ganti platform yang sudah ada, contohnya aja bang windah ngenalin game buatan indo, yang main jadi banyak kan, lagian kalo berhasil ntar dampak nya juga bagus, banyak persaingan, karna kalau menang kemungkinaan untuk berkembang menjadi platform besar lumayan tinggi
Mau tidak mau, Kominfo harus komunikasi secara langsung kepada perusahaan yg diblokir, dan berdiskusi bersama CEO/anggota perusahaan itu secara langsung untuk membahas regulasi di Indonesia, agar kedua belah pihak saling paham satu sama lain. Tapi yang menjadi permasalahan itu adalah, perusahaan ini seketika melihat aturan PSE di Indonesia itu seakan2 "Eksploitatif terhadap privasi orang". Karena namanya juga perusahaan itu gk cuma nurutin regulasi satu negara saja, pasti regulasi negara manapun (maupun negara asal-nya) harus dituruti. Oleh karena itu, mereka agak khawatir kalau mereka dipaksakan untuk mengeksploitasi privasi orang dengan regulasi2 di Indonesia (Berhubung ada yg namanya pasal karet). Dan juga sebuah perusahaan itu harus menjamin hak2 privasi pengguna, dimana data2 pengguna itu harus dilindungi dari ancaman manapun. Kalau mereka asal daftar, mementingkan uang, dan menuruti regulasinya, pasti kepercayaan warga akan hilang terhadap perusahaan2 ini. Dan privasi mereka pasti terancam.
Apa benar syarat daftar PSE memberikan privasi pengguna layanan, terus mereka yang belum daftar beralasan karena privasi pengguna dan tidak mau dibagi ke kominfo, terus apa kabar dengan IG,FB,TWITTER, DAN GMAIL yang udah daftar apa mereka ga peduli sama privasi pengguna layanan mereka, tentu tidak begitu kan.
@@Provocateur66 Sebenarnya PayPal-pun juga sama bajingannya. Contohnya kasus Rippa, dimana akun PayPal-nya diblokir oleh PayPal karena alasan perbedaan pandangan politik. Terutama semua big tech company tersebut yg benar2 biased dlm perbedaan pendapat. Bukannya saya memihak manapun, tapi semua orang hanya ingin big tech ini lebih moderate dan adil dlm menangani isu2 seperti ini.
Jadi ingat kasus netflix yang sempat diblokir Kominfo sekitar 6-7 tahun lalu,, dimana saat itu alasannya adalah Netflix tidak berizin,, lalu BUMN melalui Telkomsel dgn layanan Indihome nya malah membaut iflix untuk menyaingi Netflix,, kan lucu, jadi kelihatan kalau ini murni masalah persaingan bisnis semata.. Dimana BUMN tidak mau warga lokal memakai platform atau layanan asing,, walau pada akhirnya Netflix pun tidak diblokir.. Sekarang masalahnya adalah tidak taat UU, tidak taat pajak.. Padahal itu hanyalah modus semata
@@AditzxID kayak alternatif Paypal, aplikasi lokal tidak menolong. Karena Paypal sudah menjadi metode pembayaran digital yang diakui internasional. Para freelancer pasti bakal kesulitan dan jika pelanggan mereka kesulitan membayar, otomatis bakal gk laku.
Terkait sharing data, kalau yang setuju share data perusahaan besar dimaksud itu seperti Facebook dan Google sepertinya aman-aman aja toh mereka kasih adsnya aja berbasis dari data pengguna belum lagi blokir konten mereka udah biasa apalagi moderasi konten, bisa dibilang mereka "fleksibel" soal sharing data dengan pihak ketiga. Kalau diasumsikan pihak yang belum daftar kurang setuju bisa jadi mereka sangat ketat dengan sharing data, belum siap, dan/atau memang tidak percaya sharing data dengan Penegak Hukum di Indonesia. Pasalnya perlu direvisi karena sangat "one-sided" (syaratnya hanya perlu dipenuhi pihak Penegak Hukum) dan karet dalam interpretasinya sehingga menurut mereka bisa saja pengambilan data ini bisa disalahgunakan, apalagi melihat track record Indonesia perihal kebocoran data. ^ cuman spekulasi
@@topglobal6675 kayak gak tau apple keamanan nya sampai berlapis2, maka nya apple berani daftar pse di karenakan mereka memiliki keamanan yg berlapis beda dengan perusahaan2 lain nya keamanan nya tidak berlapis2, maka dari itu kenapa kalau keamanan apple terbobol secara keseluruhan maka sekali hack atau di kirimkan virus langsung kena semua data2 pengguna nya, pasti apple sebelum mendaftarkan diri ke pse nya kominfo mereka sudah persiapan keamanan berlapis agar mereka bisa menjadi data2 pengguna nya lebih ketat, bisa aja yg apple perbolehkan kominfo lihat data pengguna nya itu tidak terlalu privacy alias masih di layer 1 keamanan nya apple, sedangkan layer 2 dan beberapa layer keamanan nya apple tidak di perkenankan untuk kominfo membuka nya. Jangan samakan tingkat keamanan nya Apple dengan perusahaan lain nya seperti windows dan android sudah pasti berbeda.
@@AfiqMustofa12 menurut pengalaman gua data yg bisa di keluarin sama apple cuma nama depan dan alamat email. Dan untuk alamat email bisa di masking sama apple nya jadi kalopun daftar data yg mereka kasih ketika di minta ya itu aja… jadi privasi user masi tetep terjaga ga bocor bocor amat
Kalau dari pribadi saya : - Kominfo tidak transparansi dalam menjelaskan kenapa layanan mereka di blok. Pendaftaran PSE itu agar para penyelenggara mau tunduk dengan aturan yang ada di Indonesia. Steam dkk itu kenapa tidak mau mendaftar? Apakah ada aturan kominfo yang tidak comply dengan aturan Steam dkk? Apabila memang Steam dkk tidak mendaftar , misalnya karena ada aturan yang tidak comply , silahkan berdiskusi dengan pihak Steam dkk. Apabila Steam dkk memang melanggar aturan yang ada Indo , monggo langsung conf pers , bilang memang bahwa Steam dkk melanggar aturan. Kita dengan senang hati juga akan legowo. - Kominfo terlalu cepat dalam blokir dll. Saya sendiri hanya pengguna Steam dan EpicGames , bukan pengguna layanan Paypal. Misalnya kaya layanan OVO atau Gopay di blok tiba2 , bukannya itu matiin rejeki orang ya? Harusnya ada woro2 dulu bahwa layanan mereka akan di blok. Minimal 1-2 minggu diberikan peringatan ke masyarakat bahwa layanan akan di blok. Media massa juga tidak memberikan info secara detail. Kembali lagi , Kominfo tidak melakukan sosialisasi secara benar dan tepat , baik ke masyarakat atau penyedia layanan. - Kominfo tidak memikirkan bahwa kita sebagai masyarakat yang menikmati layanan ini akan terimbas. Terbukti sekarang Kominfo membuka layanan Paypal utk sementara agar masyarakat memindahkan uangnya. Apakah ini baru disadari Kominfo bahwa banyak freelance/pekerja2 lepasan yang memakai layanan Paypal? Apabila masalah pajak , saya beli game baik memakai Steam Wallet atau Credit Card , selalu terkena VAT (Value Added Tax). Lagi2 Kominfo tidak memikirkan imbasnya ke masyarakat. - Dan ini yang bkin gedeg juga , layanan judi slot lolos dnk ke PSE 🤣 Bukannya ini yang harus dibasmi ya? Sama layanan media2 berita hoax. Bukannya dibasmi , malahan dilolosin. Just my 2 cents
patut dicatat juga kalau beberapa layanan itu bisa tergolong non-profit dan TIDAK MENYIMPAN DATA PRIBADI/ PEMBAYARAN PENGGUNA, contohnya npm, pypi, gitlab, dll. -Mereka secara hukum memang tidak memiliki kewajiban untuk terdaftar PSE- dsb. bagi mereka lebih mahal ubah setingan bisnis untuk indonesia dibanding pendapatan dari pengguna indonesia. tapi tetep aj diblok. RALAT: semua yang bentuknya website WAJIB daftar, termasuk blog, website pribadi
@@deo5425 engga? bisa jadi dirimu pakai dns. saya pakai dns semua kebuka. yang jelas informasi yang diberikan teman saya hampir 100% valid karena daftarnya lengkap.
Pemerintah Indonesia gak mikirin cause and effect, sama waktu minyak makan lagi mahal, sawit dipaksa dijual mahal, petani sawit gk mau jual murah, sawitnya gk mau dijual, alhasil minyak langka ngeluarin solusinya apa? Goreng pake air. Ini sekarang steam, PayPal, dll diblokir, mereka bilang "ini kesempatan untuk produk anak bangsa mengisi kekosongan itu" Mereka buka memecahkan masalah, mereka membuat masalah dan berharap orang lain yg menyelesaikan masalah itu. Kenapa meraka gk bisa mengirim utusan untuk mendiskusikan masalah ini sama pihak yang diblokir, ini malah mengirim surat peringatan ke perusahaan Billionaire trus main blok aja gk tau rakyat mereka yang dirugikan. Sampek sekarang apa respon keminfo? Selama belum ada yg demo didepan keminfo mereka akan tetap diam.
@@drnyxlass7168 tapi setiap perusahaan punya policy juga, kebetulan PSE itu bertentangan sama steam privacy policy dimana mereka gk bisa memberikan informasi konsumen mereka ke pihak ke tiga, tak terkecuali bagi instansi pemerintah. Kalo steam menandatangani PSE, mereka jadi punya hak untuk menghapus konten kalo itu bertentangan sama UU ITE. Dn jangan lupa beberapa tahun yang lalu Indonesia hampir ban game yang mengandung konten kekerasan seperti CSGO, GTA, dll. Kalo sampe mereka punya hak itu, beli game tertentu gk akan bisa kecuali ganti region steam.
Trims om dedy sudah membuka pikiran kita dari berbagai sudut pandang... Ayo netters suarakan aspirasi ddngan vibes yg positif...dalami dulu permasalahan dengan berbagai literasi Untuk kominfo semoga ada solusi yg win win solution karena banyak juga penggiat/kreator muda menggantungkan hidup dari sini Untuk para developer ayo donk seharusnya tdklah sulit klo kalian sudah mendaftarkan pajak untuk mendaftarkan diri di PSE Moga2 dengan pembicaraaan dan korespondensi yg sedang berlangsung...masalah ini cepat tuntas
Untuk sekarang yang perlu dikhawatirkan adalah apabila sudah tidak diblokir, layanan tersebut bisa saja memberi kebijakan buruk/sanksi juga bagi pengguna dari negeri kita, kalo ini terus terjadi masalahnya ga bakal pernah selesai, istilahnya "Adu Kebijakan" atau "Anda mau murah kami jual mahal". kita perlu berkaca dari kebijakan penutupan CPO yang sampai sekarang harga sawit sangat rendah. Kita ini hanya penikmat layanan, gabisa semena mena.
Saya sependapat dengan tim JR untuk tidak menghakimi pihak manapun yg terlibat karna pemblokiran apl bersangkutan. Tapi sbg masyarakat pengguna apl saya dirugikan krna ketiadaan sosialisasi dr phk regulator mmbuat saya kaget apl yg biasa saya buka tdk bisa diakses dg sebab yg baru saya tau dari linimasa google discover. Celakanya media besar nasional bukannya memberitakan topik pemblokiran apl yg banyak dgnakan & penting utk masyarakat, mlah sibuk memberitakan kasus battle royale antar oknum penegak hukum.
Ya betul... memang pemerintah suka tdk memberikan peringatan dalam banyak hal. Dalam dunia usaha offline pun juga sering begitu. Lihat aja dalam hal perpajakan. Tiba2 aturannya ganti dan banyak org tdk tau
Dan lebih menjengkelkan adalah kata kata pihak terkait (Kominfo) yang selalu ngeles nanti akan ada aplikasi serupa karya anak bangsa yang menggantikannya. Lah emang bikin aplikasi/layanan digital serupa semudah membalikkan telapak tangan gak butuh resource gede gak butuh dana yang besar, instan begitu
mau tidak mau Kominfo saat ini sudah membuat blunder terlalu banyak, kerusakan,kerugian yang diterima user sudah terlalu parah,publikasi yang mereka berikan pun malah membuat blunder yang lebih parah lagi. opini dan kepercayaan publik jatuh se jatuh jatuhnya. 33juta lebih freelancer dirugikan, ratusn game developer, ribuan programmer, video editing, 3d modeler, semua kena dan dirugikan dalam skala massif. KOMINFO is in it's lowest point
Keren om kontennya 👍🏻, bijak, netral Tapi saya pribadi sih tetep gk percaya sama pemerintah 🤣, la wong data di instansi pemerintah aja bocor (dan nyuruh2 anak bangsa bikin alternatif 🤣 kocak), tapi ya semoga segera sehat dah semuanya, jelasin tujuan sebenernya apaan kominfo bikin begini (apakah betul pemerintah bisa mengakses data pengguna PSE ini? Jelasin aja kalo emang tidak, karena yg terlihat malah mengerahkan buzzer2 di media sosial bukannya menjelaskan)
Sudah jelas tujuannya untuk membungkam oposisi demi 2024. PSE itu minta akses backdoor ke data pengguna. Jadi kalau perusahaan sudah daftar pse maka mereka sudah setuju memberikan backdoor itu ke pemerintah apabila diminta. Baca Peraturan Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2020 Ayat/Pasal 36 Ngeriii cuyy
Berkomentar tapi kok kelihatan BEGO ya 🤣🤣🤣 makanya tonton sampai habis dan jgn skip2 baru berkomentar . Biar tau permasalahannya knp pemerintah membuat aturan begini , toh di negara lain udh lama melakukan hal yg sama cmn di indo aja yg telat tapi masyarakat negara lain biasa aja cmn kita aja yg terlalu heboh .
Inti nya komunikasi yg selalu jadi masalah, kurang sosialisasi kepada masyarakat.... Main block block tanpa ada sosialisasi kepada masyarakat,,, dan entah kenapa selalu begitu sosialisasi nya super kurang amat sangat
One of the best explanation and discussion about this catastrophic event in Indonesia Digital platform! Bener banget, berbijaklah dalam betutur kata dalam status sosial media mu. Marah, boleh, jengkel, boleh, protes tentu saja boleh. Tetapi hindarilah hujatan kebencian tanpa solusi! Thank you bang JR!!!
Terima kasih Om Dedi dan team Jagat Review yang sudah membahas topik ini. Sampai detik ini, sebenarnya saya masih marah (besar) terhadap regulator, karena mereka mengeksekusi peraturannya terlalu mendadak (bagi masyarakat). Tapi yah, semoga lekas ada win-win solution semua pihak, Aamiin. Saran: Tolong bahas juga tentang apa itu PSE, sehingga semuanya bisa mendapat pengetahuan juga.
Jujur aja, yg buat ngeselin itu blokir yg tiba" ke platform tadi, sebelumnya kan yg di wanti" adalah google, meta, sosmed dkk., Lalu kemarin yg kena ban malah platform game dan paypal yg (menurut gua) gak ada sangkut pautnya sama kekacauan sekitar 1 minggu lalu. Betul kata abang tadi, dari pihak kominfo, seharusnya peringatin juga kalau perusahaan besar kyk steam, epic dan paypal tadi gak lepas dari aturan pse, dan kalau bandel juga, steam dkk tadi diberi peringatan tertulis yg berisi kalau masih gak daftar bakal diblokir loh, serta rakyat indo diinfokan juga kerena pengguna platform tersebut cukup besar. Nah kalau dari pihak steam dkk., Jujur aja gua gak bisa nyalahin mereka kerena kalau mereka merasa gak cocok dengan kebijakan ini, gak usah ikut daftar, lagian toh layanan mereka gak hanya di indo, masih banyak lagi region lain pengguna jasa mereka. Nah klo opini gua pribadi, penyelesaian paling mudah dan cepat yaitu steam dkk tadi cepat daftar pse, tapi klo secara emosi, gua lebih milih pihak kominfo yg minta maaf kepada kita dan platform lainnya kerena mengharuskan mereka mengikuti aturan pse mereka yg masih absurd dan kurang jelas batasannya Nah ini pure opini yg lebih mengarah ke konspirasi, tapi jujur peraturan gini malah beri kesan : 1. Pemerintah ingin menghilangkan privasi internet di indonesia, yah memberi kesan bahwa pemerintah dapat "mengamati" rakyatnya lebih jeli tanpa batasan 2. Mata "pajak"-an, kerena semua hal yg asalnya gak ada pajak malah dibuat ada pajaknya, klo dari sudut pandang gua, dengan aturan ini, pemerintah indonesia bisa "jual mahal" ke perusahaan asing. Nah disinilah gua lebih mendukung pihak steam dkk., Toh mereka sudah jadi platform besar juga, buat apa mereka ngikutin aturan indo, mending fokus ke region yg gak nerapin aturan nyusahin kyk indo
Semoga Kominfo semakin profesional lah Walau gimanapun alasannya, bisa kita simpulkan bahwa salah satu penyebab hal ini adalah kurangnya profesionalitas mereka
@@topglobal6675 Blokir website tanpa kasih penggati nya dengan jelas dan membekukan miliran rupiah duit orang indonesia di paypal yaaaa kominfo profesional sekali gak ada obat gilak 🗿🗿🗿.
Ada 2 hal yang saya anggap sangat tidak profesional: 1: Tidak ada peringatan pada para pengguna, terjadinya PLEK tiba-tiba tidak bisa diakses. 2: Sudah tau Steam, Epic, dan Origin adalah layanan entertainment, mengapa pemblokiran dilakukan hari Sabtu-Minggu? Banyak orang mau main game di akhir pekan. Mengapa tidak ditunda 1 hari, hari Senin saja?
Setuju..sosialisasinya minim terus tiba2 diblokir. Pilot test ngga ada, jajak pendapat ngga ada. Aplikasi pengganti belum siap atau belum ada, jadinya ngga ada solusi...
Iya, mana kalo pemerintah kurang garcep buat ngasih kontek yang jelas ke masyarakat, bikin judul yg ngebuat org panik+geram, edukasi + ngasih konteknya kurang jelas, eh tiba² di blokir, harusnya manfaatin gadget di zaman ini, tv, hp, segala macem, beberin tuh knapa bisa terjadi kan, harusnya sih gitu ya
Kalau kita melihat dari sisi dunia teknologi dan sebagai penggunanya, penjelasan om dedi sudah sesuai porsinya dan patut untuk ditiru. Sayangnya permasalahan ini bukan lagi sekedar pemblokiran layanan yang sering kita pakai bagi temen2 yang melihatnya dari kacamata politik.
lagian gw liatnya tuh kaya so ide gtu gk sih? blokir sana blokir sini tapi kan masih ada VPN. jdi kek sia-sia dan kliatannya tuh emg pen dpt tambahan chuan aja dengan bikin project lgi ( ͡° ͜ʖ ͡°) . emg bener kata salah satu stand up comedy. mending duitnya dipake buat anak-anak yg gk bisa sekolah dri pada bikin project beginian.
Yang bikin saya concern satu lagi adalah penjelasan kominfo tentang kenapa situs yang dituding situs judi oleh beberapa orang mendapatkan izin itu gayanya seperti bagaimana EA mencoba membela habis loot box.
Belum tentu juga... banyak orang2 idealis yang pintar... tapi begitu masuk ke instansi pemerintah ya harus ikuti ketentuan juga. Contoh waktu Rudy Antara jadi men Kominfo. Beliau gak melakukan gebrakan yang berarti. Cenderung cari aman.
Setuju sih kalo Kominfo gk bisa seenaknya tutup cepet2 tanpa woro2 gitu. Kita yg kerja ato mau cari hiburan lewat paypal, steam, dll yg keblokir jadi glagapan.
Kyknya kitanya aja yg gabisa ninggalin kebiasaan harus selalu disuapin, padahal info di media udah dari lama ttg wacana pemblokiran penyedia layanan yg gak mendaftar PSE
@@lavahimawan7916 disuapin gimana? Lu kira berita ini yg dari LAMA itu beneran merata kesebarnya?? Disuruh kita yg cek? Sespesifik itukah kita harus cari keyword kominfo, pse, bla bla bla sementara kita punya hal lain yg kita lakuin? Biasanya kagak ada yg penting dan ga ngaruh ke kebanyakan org. Maunya pada sok bijak tp kalo orang lain beneran punya keluhan pada kagak mau tau (toleransi menguap jadi awan). Disini yg diblokir SEMUA SERENTAK tanpa terkecuali. Seenggaknya yg macem steam, paypal, egs, ubisoft dll yg emg org udh invest disitu diberikan kelonggaran biar user ga kebingungan dan malah dirugikan. Gw setuju bgt yg melanggar harus diganjar sesuai aturan yg berlaku, tp pemerintah (Kominfo) tugasnya itu hasilnya ujung2nya untuk negara dan rakyat, nah ini rakyatnya dikemanain? Dan bener kan Paypal akhirnya dibuka sementara, itu karna mereka sadar mereka ngaco eksekusinya kagak liat kanan kiri. Bagi yg ruginya kagak ada hubungannya sama duit mah sok bilang ini itu, tp yg kerjaan keganggu sama duit dan dah jadi game dll jelas kepikiran kapan kelarnya haha
Masalahnya kita gak bisa buat apps alternatif yang mirip seperti mereka. Steam aja butuh waktu bertahun-tahun untuk mereka bisa buat website yang stabil
@@brahmasthaandipramana7591 sebenarnya nggak harus bikin aplikasi serupa steam, kita bisa pakai eshop game original selain steam & epic games yang nggak kena blokir misalnya GOG, Humble Bundle, dll
yang jadi masalahnya, alternativ yang tersedia kadang tidak sesuai sama yang dibutuhkan. Gw ambil contoh design vector deh ya, ada 2 brand besar adobe dan corel. Pengguna adobe memakai corel untuk alternative itu sulit, begitupun sebaliknya, padahal itu 2 brand besar yg pemakainya ga sedikit.
@@lisha-sama Terus game" gw yang di Steam mau dikemanain? Ikhlasin? Lagian gak banyak game yang masuk GOG sama HB. Regional pricing mereka juga gak sebagus Steam. Lu mau gaji orang Indo bayar game orang Amerika? Orang" yang kerja pake Unreal Engine juga mesti buka Epic Games buat jalanin aplikasinya.
Yang menjadi pertanyaan adalah kalau kebijakan itu diterbitkan 2020, kenapa kok boomingnya baru sekarang? Edit: Setelah baca PerMennya malah sebenernya ada itikad baik. Kita sebagai user dilindungi oleh pemerintah (anggap saja memang itu tujuannya). Hanya saja apakah dari Kominfo ini tidak melakukan "sosialisasi" kepada penyedia layanan tersebut? Kalaupun sudah kok endingnya seperti ini? NB: Peraturan Menteri ini juga revisi dari peraturan tahun 2014 lalu mengenai konten negatif serta tata cara pendaftaran penyelenggara sistem elektronik.
Udah ini intinya masalah pajak. Cuan cuan cuan. Bebas lah kominfo mau nagih pajak kaya apa ke penyedia layanan. Mau nyewa debt collector juga gpp Cuma 1 sih masalahnya. Itu kan urusan antara negara dan pihak penyedia. Ya selesaikanlah di belakang layar. Ga perlu sampe merugikan konsumen secara umum. Keputusan kominfo yg main blokir tanpa memikirkan kerugian konsumen di negara nya sendiri yg rada gak masuk akal. Sebenernya ni kominfo memihak siapa? Cari cuan gini amat
Kalo diliat kan rasanya bisa jadi ada perubahan aturan tarif pajak atau perlakuan pajak antara pse dalam negri dengan pse luar negri. Makanya perlu pada daftar ulang kan para pse. Cuma yaitu. Yg gue ga suka keputusan kominfo aja. Mereka harusnya tau yg dirugikan konsumen dalan negrinya sendiri. Kalo emang mau kasih punishment ya ke pihak pse nya lah. Entah dikasih denda atau apa. Selesaikan balik layar. Jgn konsumen terus yg jadi korban.
@For You ini bukan soal pajak ini soal akses backdoor ke akun pengguna. Makannya lu justru harus hati2 sama perusahaan yg daftar pse. Berarti mereka sudah setuju kasih backdoor ke pemerintah Baca Peraturan Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2020 Ayat/Pasal 36 Ngeriii cuyy
Yang lucu adalah yg belum daftar PSE adalah layanan yg dipakai kominfo sendiri ibarat menjilat ludah sendiri wkwkwk , kami developer tau kok , media dan lembaga hukum sudah membahas loh
@@jackdarrow3011 gak usah heran kalau menjelang 2024 ada "skandal chat mesum capres or calon anggota dewan" ya pasti gara2 PSE ini privasi oposisi diacak2 doxxing merajalela
PSE esensinya memang bagus tapi eksekusinya buruk. Di akhir pekan ini dimana orang pada mau main game yang mereka beli di Steam atau Epic masa harus dipersulit cuman karena hal ini? Belum lagi hanya website/platform tertentu saja yang mereka pilih untuk diblokir padahal masih banyak yang belum terdaftar juga.
Nah sepaham sama bro ini, esensinya baik, namun perlu beberapa kebijakan dalam UU nya dikaji lagi. Terlebih pada turunan UU ITE, misal menimbulkan "keresahan". Yah kita cuman bs berharap terbaik, agar bs dikaji ulang aturan PSE ini agar sama-sama nyaman.
Perusahaan global dan besar apalagi di industri teknologi juga tidak serta merta bisa mengubah legal-kebijakan privacy mereka. Makanya memang perlu tim legal dari kedua belah pihak melakukan pendekatan intensif. Tapi balik lagi ke infrastruktur dan prioritas perusahaan tersebut, klo ga mau daftar PSE ya bukan berati mereka nakal atau melakukan transaksi yang merugikan konsumen. Justru bisa jadi regulasinya yang merugikan pengguna di negara tersebut. Ya baiklah bisa aja berkomentar netral tapi entahlah..tau sendiri lah, ga perlu banyak dibahas klo menyangkut itu. Let's see...
Kominfo gamau tau dan gamau berkaca dari hal itu, beberapa pejabat mereka yg buka suara di sosmed aja songongnya minta ampun malah nyalahin netizen kurang edukasi lah, perusahaan" besar macam steam, Paypal, dsb dianggap melecehkan regulasi Indonesia lah, padahal regulasinya sendiri jg belom tentu benar, ditambah lagi ga mikir resikonya kalau nih aturan diterapkan, urgensi nya juga ga jelas tiba" buat aturan perusahaan asing harus bayar, kalaupun diblokir jg kan yg rugi negara sendiri bukan perusahaan yg dianggap melanggar, tolol nya overload pokoknya heran
nah bener nih yg bermasalah padahal antara kominfo dengan pihak aplikasinya, tapi yg terkena dampak malah pengguna. setuju banget sama edukasinya agar tidak membuat ujaran kebencian yg banyak muncul akun" bikin video soal menghina salah satu pihak. jangan mudah terprovokasi tetap bijak dalam menggunakan media sosial.
Saran sih, sebenernya peraturan2 PSE itu emang kurang mateng. banyak yang abu2, bisa melar kemana2. Ini ditakutkan bakal melanggar hak privasi orang dan mungkin bisa nyebar sampai melanggar kebebasan berpendapat. sebenarnya ini yang ingin d lindungi itu masyarakatnya, atau institusinya? karena masih banyak hal lain yang bisa dilakukan oleh kominfo, yang sebenrnya lebih urgent. kalaupun ingin melindungi masyarakat dari penipuan online dll, kenapa gk membekali masyarakat dengan edukasi. kalau masyarakat lebih dewasa dalam teknologi, toh kita bisa melindungi diri sendiri... kalau soal keamanan dari situs2 yang kita akses, dibanding dengan peraturan karet PSE seperti ini, pemerintah bisa membantu dengan memastikan kalau situs2 yang masyarakat gunakan, mengikuti policy yang sudah mereka terapkan. dan sebenrnya bisa ditambah dengan negosiasi ke setiap situs besar untuk menambahkan policy khusus untuk masyarakat Indonesia, dimana kalau mereka melanggar, situs tersebut akan d kenai denda finansial...jadi sasaran sanksinya tepat. emang butuh negosiasi, dan mngkin bisa sampai bertahun2 baru bisa terjalin kerjasama yang baik. tapi sementara itu, kita bisa mengembangkan situs versi kita sendiri oleh "anak bangsa", sambil belajar dari yang sudah ada, sambil mencari kepercayaan internasional sehingga masyarakat internasional juga mau menggunakan situs yang kita sediakan~ emang butuh waktu dan biaya, tapi lebih aman dan efektif, tepat sasaran, dan gak pakai tumbal kaya sekarang.
Semoga Kegaduhan ini tidak akan membawa citra buruk Indonesia Dimata investor asing terutama di bidang digital. Dan bagi pengguna steam jika sudah dibuka blokirnya semoga game game di steam nantinya tidak terkena region lock untuk negara kita
Secara utuh saya mendukung adanya PSE, tapi sayangnya kominfo terlalu cepat eksekusinya tanpa sosialisasi. Ditambah beberapa press release yang mereka keluarkan bahkan statement yang mereka keluarkan di tv justru memanaskan keadaan.
Sementara matiin tv analog udah lama sosialisasinya, tapi sampai sekarang belum ke eksekusi sepenuhnya, padahal itu cukup berpengaruh ke perkembangan sinyal 5G di indo
Apa alasan Lo mendukung? Emangnya Lo mau semua aktivitas Lo baik dari privasi dan keamanan data mau diketahui oleh Kominfo dsn pemerintah? Padahal pihak steam sendiri sebagai pembuatnya menjamin privasi yg tentunya penggunanya tidak melanggar aturan. Kalo misalnya game Ampe dilarang atau disensor emangnya Lo mau? Itu juga kalo lu bukan orang tua, punya akun steam. 😂
@@kkkkkmmmmm2647 hal ini bukan berarti Pemerintah ngeliatin terus terusan, atau ngambilin data secara seenak jidat. Tapi pemerintah minta jaminan kalau misalnya butuh dataa, terus ingin mengawasi backdoor diberi akses.
@@dewapamungkas1433 tapi ya kalau gini ceritanya, berarti layanan dan aplikasi yang Libre (beneran gratis, gaada tracker dll, dan dijalankan + dikembangkan oleh komunitas) bakal mati dong
Gak heran jagat review pasti pro pemerintah, gak bakalan kontra lah, mana ada reviewer kontra pemerintah, yg ada malah gak laku... Padahal yg bener dirugiin adalah para pengguna layanan..
Wkwkwk sok bijak emang nih orang, padahal rata" Influencer udah banyak yang kritis bahkan sampe di teror 🤣 nih orang masih main aja..gua tonton malah muter" Apa yang dia sampaikan
Kritik dengan baik² dan beri masukan ? Sounds good, doesn't work. Kadang pemerintah perlu disentil agak keras, biar telinganya lebih terbuka, dijitak sedikit biar otaknya lebih encer, dan dipecut sedikit agak kerjanya lebih bener. Asal tetap dalam batas normal.
@@JagatReview Waduh, sebagai konsultan, saya mah udah kenyang ditegur, dimarahi, dimaki-maki, sampai digebrak meja sama client. Kita sebagai rakyat sekali² perlu melakukan hal itu juga. Cuma ya, sekali lagi, ada batasnya ya.
masalahnya dulu regulator buat statement "Internet cepat buat apa ?" ini yang mempengaruhi penilaian masyarakat terhadap kebijakan yang dibuat. dan terima kasih om ded, sudah menjelaskan secara terperinci dan dari berbagai sudut pandang.
@@JagatReview iya om, tapi kan masyarakat umum menilai dari lembaganya. dengan video ini semoga dapat membuka pikiran masyarakat atas kebijakan yang telah diambil.
@@JagatReview org2 pengisi kementrian itu punya balas budi politik, org yg gak ahli dibidang nya pun disuruh jadi dirjen kominfo padahal org udah tua gaptek yg gak ngerti kepentingan paypal sama steam, engine2 programming itu apa
Gak ada pembahasan pasal kemungkinan karet yang sering dibahas sama Jurnalis lokal? . Platforms tersebut masih punya alasan untuk "bandel" dan banyak orang yang setuju. Karna ada pasal karet yang membahayakan privasi pengguna. . Introspeksi lah dikit-dikit. Kayak gak pernah tahu UU ITE yang karetnya lebih sakti daripada Luffy.
Orang2 seperti kita terbiasa tertindas karena kita gak mau bersuara. Terbiasa diam dan berlinding dibalik "bijak berkomentar" dan pasrah dengan aturan aneh yang berlaku dengan alasan takut reputasi rusak. Makanya pemerintah bisa semena-mena sama kita. Beda sama orang-orang bawah, gojek, supir angkot dll mereka terbiasa untuk vokal terhadap kebijakan pemerintah yang merugikan mereka. Contoh aja klo tiba-tiba ojol di blokir, pasti langsung kerusuhan negara kita. Pemerintah gak akan berani. Ini karena cuma "ilustrator, game developer, 3d artist" yg gak suka vokal dan terbiasa hanya berkarya di balik komputer. Sekarang udah saatnya kita orang-orang kelas menengah dan para kreator juga ikut vokal, apalagi ini berpotensi untuk memutuskan mata pencaharian teman-teman pelaku industri kreatif yang clientnya cuma mau bayar dengan paypal, studio2 yang jualan game ke pasar inter cuma bisa lewat steam. Mari bangkit vokal menyurarakan pendapat. Jangan budayakan diam dan pasrah diam hanya untuk "reputasi" semata. Suarakan dengan vokal dan keras tapi tetap dengan batasan tertentu agar terhindar dari jeratan hukum. Toh reputasi kita juga udah dirusak kominfo di mata client2 luar, beberapa rekan2 mulai clientnya kabur gara2 gak bisa pake paypal. Reputasi kok klo mata pencaharian terputus sama aja bohong.
@@JagatReview yup semoga temen-temen pelaku industri kreatif bisa terus semakin vokal dengan cara efisien dan efektif 😊 Sayang aja klo justru banyak temen-temen pelaku industri kreatif yg justru malah gak berani bersuara di publik karena "jaga reputasi" dan "takut diciduk", padahal justru kita hrs bersatu bersuara dengan cara yg benar. Fokus ke poin masalahnya.
OK aku setuju tidak boleh esmosi dengan masalah ini. Tapi aku mau cerita saja kalau sudah berhubungan langsung dengan konsumen terkadang butuh kesabaran extra daripada orang yg cuma ikut menyimak case ini. Seperti aku yang mempertanyakan kejelasan statement kominfo mengenai PayPal yang dibuka sementara 5 hari terhitung today. Sebagai user aku udh senang ada solusi buat akun PayPalku yang matot. Namun kenyataannya aku diPHPin : sampai sekarang aku masih berkutat mencoba masuk. Nah dimana komitmennya kalau begini? Semoga yang lain ngga senasip. Coz masalah uang itu bukan main main, bang!
Dear Jagat, saya termasuk orang yang sangat suka dengan konten-konten JR karena pembahasannya yang mendalam. Termasuk juga yang ini, karena harus diakui, jarang sekali JR masuk ke area regulasi. Di konten ini pun, saya mengapresiasi JR yang juga turut menyampaikan concernnya soal komunikasi regulator yang tidak terlalu baik ke companies (dan usersnya tentu) terkait. Saya cuma mau nanya, apakah setelah membaca aturan terkait regulasi PSE ini, ada concern tersendiri dari JR terkait privasi user? Dan bagaimana pendapat JR sendiri terkait privasi di dunia maya secara umum dalam kerangka regulasi di Indonesia? Itu saja dari saya. Semoga dapat ditanggapi - ataupun dibuat konten hahaha - dengan baik. Terima kasih :)
Yup semoga makin banyak dan makin dalam pembahasan soal regulasi oleh tech creator. Saya baru nonton yg dr JR gatau chanel lain bahas apa engga. Kalau di luar negeri sih sering contohnya pas pembahasan right to repair bajakan youtuber tech dipanggil DPR US buat kasih masukan. Seneng aja kalau demokrasi efektif jalan, rakyat yang berkepentingan ga cuma dilibatkan tapi jg berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan. Di sini mau komplain dikit aja direspon ceramah boomer ndakik ndakik non esensial.
Privasi masih aman, mereka gk lihat privasi kalian 24 jam. Akan dilihat saat kalian melakukan kriminal nah saat itu di bukalah yang terkait diri kalian di dunia Maya.
saya sangat respect JR mengambil jalan tengah dan tidak sepenuhnya menyalahkan sebelah pihak. inti dari video ini adalah : sekeseal apapun kalian terhadap situasinya, jangan menebar kebencian dengan caci maki non produktif dan menghancurkan masa depan sendiri. betul sekali. ini sangat penting karena walaupun se messed up apapun situasinya, gaada orang yang pantas untuk di bully habis2an sampai ke keluarga keluarganya (aduan semuel kominfo kemarin). memang sifat netizen indo yg seperti ini itu sangat tidak terpuji dan masih sangat banyak terjadi. tapi mengenai platform yg harusnya mematuhi peraturan, saya sebenernya punya pikiran lain. begini, platform itu punya TOS yang tidak bisa mereka langgar demi kemanan pengguna juga. yaitu data privasi tidak boleh di share kemana pun. bagaimana pun, kita gabisa main seenaknya membuat mereka melanggar terms of service untuk negara ini sendiri. dan kita juga gabisa memaksa mereka untuk daftar. kenapa? karena pada faktanya adalah KITA yang butuh mereka. lebih dari mereka membutuhkan kita. kita itu bersandar pada paypal untuk pembayaran karna platform tsb adalah yang paling banyak reachnya di dunia dan paling praktis dimana mana2, kita bersandar pada steam epic dll karna REACH mereka yang gabakalan bisa di replikasi oleh platform indo manapun dalam waktu dekat, kita ini bukan apa apa dalam perihal dunia maya, jadi keputusan untuk main blokir platform begitu aja ujung2nya bukan merugikan platform, tapi malah merugikan rakyat indo sendiri sebagai pemakai yang bergantung padanya seperti yg JR sebutkan juga di video ini dan sekarang soal PSE nya sendiri, banyak orang yang bilang kalau PSE ini bisa membuka data kita sewenang2. bisa di take advantage oleh pemerintah untuk mengawasi kita dan kita bakal lebih dekat kepada cina dalam hal kebebasan ber ekspresi. menurut saya memang semua itu bisa terjadi, tapi tidak ada yang bisa dibuktikan soal spekulasi2 seperti itu. daripada kita ber spekulasi seperti itu yang sanga mudah di tangkis oleh kominfo, lebih baik kita address saja kejadian yang sudah terjadi ya, tahun lalu kominfo kebobolan dan milyaran data data rakyat tersebar karna inkompentensi dari mereka yang tidak bisa menjaganya dengan baik. seharusnya ini yang menjadi Inti dari kekhawatiran kita kalau kominfo memegang lebih banyak data lagi dari kita. karna bukan cuma kita aja yang rugi, Platformnya sendiri juga bakal rugi kalau kominfo kebobolan lagi. dan saya YAKIN bakal terjadi lagi karna pasti akan ada hacker2 yang ingin membuktikan seberapa unreliable kominfo dalam memegang data kita itu juga mungkin menjadi alasan kenapa beberapa platform ini sampai sekarang masih tidak mau mendaftarkan ke PSE. dan itu sangat masuk akal. jadi menurut saya platform sama sekali tidak bisa disalahkan dalam hal ini. ini semua memang terbebani kepada kominfo dan saya setuju dengan petisi petisi yang ada sekarang kalau kominfo harus dirombak ulang dan harus diperbaiki mindsetnya
sangat benar sih dari pihak luar sbagai penyedia layanan harus ikut patuh & andil pada aturan internal di +62 Untuk internal sendiri saya kesel sebab sama halnya kita bangun tidur eh tau tau minyak goreng naek tanpa kita ketahui & merata di sluruh jagat indo Yg ke 2 ialah pas saya bangun tidur lalu idupin pc & buka epicgames (karna ada game yg baru saya beli) malah error alias di blokir Kita sbagai user kaget dong. Bahkan saya pribadi aja gak ikut & menau soal kominfo..malah kominfo uda kasi statment peringatan ke platform tsb 2bulan lalu.. Note : info chip slot distory wa gw banyak ko😀
Kan sebelum blokirnya, udh di peringatin dri jauh hari, bahkan udh viral kmren2 jd pasrah wjwjw, kalo gk di blokir jg nnti paling rame lg bilang kominprett cuman ngancem doang🤣
Tidak habis pikir steam dan EGS kan sudah dipotong pajak dan sudah mengikuti perpajakan diindonesia masa ditutup juga ? Berarti sia sia dong kita beli game legal ? Padahal income pajak dari pembelian game cukup berkontribusi loh kepada negara...
untuk pembelian itu tidak dipotong pajak sepertinya, perlakuan pajaknya semacam penambahan nilai yang ujung2nya dibayar sama customernya, mungkin kata om dedy bisa aja pemerintah ngincar pengenaan pajak atas total pendapatan yang diterima oleh pihak steam/paypal
@@goldenboy6667 yang 11% itu ppn, kalo pph 23 2% atau 15% itu dikenakan langsung ke pendapatan total dari suatu perusahaan (cmiiw), atau mungkin bisa dikenakan pph lain, karena sebenarnya ppn 11% itu yang nanggung kita. 100% dari pernyataan saya yang mana ya maaf saya bingung, untuk ppn 11% perlakuannya seperti ini harga barang misalkan 10k, ppn 1,1k, perusahaan nerimanya 11,1k, tapi yang disetorkan ke pajak 1,1k, 10k untuk perusahaan, riilnya kita yang bayarin ppn itu, karena kita yang bayar full 11,1k, perusahaan tidak berkurang apa2 cuman bukan berarti saya pro pemblokiran, saya juga kecewa sama keputusannya yang sangat kecepetan.
Di era ini lah jagad review tau betul bahwa koment salah bisa mengancam masa depan, dan di ingatkan betul,, trimakasih jagad yang sayang sama penontonnya agar senan tiasa masa depannya tetap ada,,
Saya sudah tonton sampai akhir, dan sudah kuduga sebelumnya kalai team JR pasti netral dalam hal ini, mereka pasti akan melihat masalah dari berbagai sudut pandang seperti biasanya, saya salut dengan om dedy, sepertinya beliau tidak pernah berkata kasar dan tidak pernah meninggalkan jejak digital yg jelek... warganet, mari kita belajar untuk tidak pernah berkata kasar kepada siapapun,
warganet kita masih bnyak yg bodo mas . mungkin krn kurangnya pendidikan yg buat mereka jadi mles mikir dan lebih suka debat kusir juga suka paling sok tau
Untuk menanggapi. Aturan regulator itu sudah melewat uji kelayakan belum? atau dibuat sendiri dan di setujui sendiri oleh kominfo? Isue ke dua, website kom info sangat sangat jelek dan tidak rapi, terkesan baru saja di hack, apakah orang2 kompeten yg maintain? Jagat review berusaha untuk dewasa, tapi yg dihadapi tidak dewasa pak..
Kekurangan dari pemerintahan kita adalah buruknya komunikasi. Harusnya ada pemberitahuan yang diinformasikan terus menerus, agar produsen dan konsumen punya countdownnya, dan konsumen bisa mengingatkan produsen untuk segera memenuhi regulasi tersebut. Mungkin maksudnya baik, tapi kalau dilakukan dengan cara yang buruk, maka kebaikan tersebut malah menjadi keburukan, dan pada akhirnya yang dirugikan adalah masyarakat.
harusnya di buat white list untuk aplikasi yg fundamendal kaya paypal, jangan langsung di blokir, kalo mau diblokir yaa siapin aplikasi pengganti "karya anak bangsa" yg sering di sebut oleh kominfo jangan cuma b*cot
Yang bikin semua orang emosi karena track record pemerintah yang udah biasa mengatasnamakan sesuatu yang mulia tapi di balik itu ada agenda kepentingan segelintir orang.. dan umumnya rakyat yang ketimpa apesnya.. so fair aja reaksi spontan masyarakat seperti ini.. apa lagi dampaknya real bgt..
SETUJU BANGET dengan JR, benar hal seperti ini gak ada yang mikir sampek kesini, malah masyarakat kita terutama gamer banyak condong kasar ke KEKOMINFO(satu sisi). tanpa melihat secara general, bahkan gamer membandingkan BCA dan PAYPAL saat live, kan To*o*, jelas2 inikan tidak apple to apple. memang repot sih kalau tidak dewasa. lanjutkan JR sukses! terima kasih sudah membuat video ini, keresahan saya terwakili.
sebenarnya gk pantas perusahaan yg blm daftar itu disebut "perusahaan nakal" seperti yg ada di video ini, mereka gk salah apa2, hak mereka jg jika memang gk mau daftarin platform nya di Indonesia krn mungkin persyaratan pse gk cocok bagi mereka.
Kalau liat carut marut dari yang terjadi, lebih ke fatal kominfo sih, tanpa ada sosialisasi dengan pihak penyedia layanan lalu "menyerang" sektor vital industri kreatif yang dimana mereka sempat bilang mendukung sektor game online beberapa waktu sebelumnya, yang saya rasa maksud mereka adalah game online hp, lalu platform yang selama ini memberi suntikan pajak ke negara yang kayaknya gak sedikit tiba-tiba di blokir, lalu tanggapan kominfo di media tentang kasus ini juga dirasa semakin memperkeruh suasana
Kominfo tidak terlau memikirkan dampaknya saja, tetapi terlalu fokus ke pendaftaran pse, bisa melalui peringatan dulu, dan bisa diberi wktu supaya bisa daftar, tdk main asal blokir
Masalah PSE saya agak bingung, dijelaskan manfaat PSE untuk memberika keadilan antara aplikasi lokal dengan yang sejenis dari luar negeri. Namun jika seperti ini bisa jadi nilai jual dan keuntungan suatu produk menjadi hilang. Misalkan saja sebagai perumpamaan saja ya. paypal yg punya sistem keamanan digital yang bagus dan ketat tapi mudah dalam pendaftaran dikarenakan hukum di indonesia harus membuka satu atau dua backdoor keamanan mereka dan memperumit pendaftaran yang akan menghilangkan nilai jual dari paypal tersebut. Lalu solusinya bagaimana ? Mungkin bisa setiap bank yang menerima uang ke rekening warga negara indonesia dari paypal atau sistem transaksi digital berbasis luar negeri dikenakan pajak tambahan dibandingan dengan aplikasi sejenis dari indonesia. (Saya jujur jarang pakai paypal dan tidak mengerti apakah hal tersebut sudah dijalankan selama ini atau belum. Namun menurut saya ini bisa dijadikan solusi) dan saya pribadi tidak setuju atas kebijakan PSE karena menurut saya ini merupakan pembengkakan dan perumitan birokrasi digital. Yang seharusnya digitalisasi birokrasi tidak memperumit sistem birokrasi yg akan membuat investor dan perusahaan luar dan dan startup dalam negeri enggan bermain dan bersaing di indonesia.
@@wannacry3770 atau mungkin maksud anda luar negeri jadi takut ngeruk uang kita. Kebanyakan game itu kan top up beli / uang keluar dari indo. Yang rugi indo kalo perusahaan luar negeri yg ngeruk uang kita gak dipajekin
@@drnyxlass7168 tapi indonesia sebagai pasar di industri game sendiri masih kurang dilirik karena daya belinya masih posisi 6 di tingkat SEA, bukan asia loh, tapi spesifik SEA masih banyak juga praktik pembajakan game di sini, dan orang banyak lebih milih beli bajakan daripada beli game original yang harganya berkali-kali lipat jadi agaknya kurang pas kalo dibilang industri game luar ngeruk uang di indonesia (dalam hal ini steam dan epic games sebagai penyedia game pc, sementara di indonesia sendiri yang lebih banyak playernya adalah game mobile yang tau sendiri banyak jualan skin dan item-item pay to win 🤷♂️)
@@christopherariel7293 tapi kan yang dari Indonesia bukan cuma user aja ada developer yang cari duit di sana. Lagian kalau akses ke game legal diblokir apa ga malah makin banyak yg pakai bajakan?
Sebenarnya yg menjadi pertanyaan adalah kenapa mereka2 ini belum mendaftar disaat yg lain udah? Kominfo disini sah2 aja sih menurutku kalo mereka diberikan sanksi. Tinggal kominfo gimana caranya sosialisasi ke masyarakat dan kasih solusi untuk ganti kerugian2 yg timbul
Mungkin di mintain data pengguna. Gila kali boss seandainya data pengguna sedunia di minta kominfo. Pihak perusahaan juga ada privasi buat jaga data pengguna
*Kominfo be like :* Blokir Situs Judi, Pornografi, Prostitusi Online, Pinjol Ilegal, dan Situs Ilegal lainnya. ❌ Blokir Steam, Epic Games, DOTA 2, Counter Strike Go, Origin, Yahoo, PayPal ✔
Sadar diri lah, kita negara berkembang dan rakyat yang membutuhkan itu sebagain pekerjaan fluencer, di negara lain aja gk ada masalah, kayak di Vietnam, Filipina, saya contoh in saja aja negara berkembang dan banyak lagi yang lain
Sejujurnya aku sih emang gk terlalu masalah sama aturannya, tp yg bikin gedek dan emosi memuncak itu, emang gara2, tiba2 diblok aja situs2 tsb, gk ada aba2 ato peringatan buat pengguna biar siap2, malah platform lain yg gk diblokir yg diumumin, kan dog banget, minimal kasih 2 minggu lah. Kalo untuk alternative, menurutku sih sebenernya udah ada, tp mentok jd versi lokal/nasional aja, macam gopay, ovo, dana, dsb. Yg kumaksud disini sih cm untuk paypal aja ya, soalnya yg paling susah digantiin dan paling merugikan kan dr situ, kalo game kan rugi secara konsumer, sejak awal emg niat keluar duit, sedangkan paypal rugi secara pemasukan, hidup orang bener2 bergantung dr situ.
Sblum corona jg udah ada beritanya klo ndk salah.. Cuma gk heboh krena baru pemerintah yg nyuruh doang.. Mungkin sama ibaratnya tilang elektronik.. Dah lama di umumin sosialisasi tp dicuekin bgitu ada kasus tilang pertama.. Bru heboh.. Yahh gmna yahh.. Kan dog jga
@@Vall_Ey 2 minggu mah ancaman blokir.. Pemberitahuannya aja dibahas waktu G20 tntang transformasi ruang digital klo ndk salah..itu aja udah hampir 2 bulan lalu.. Aturannya jg udah keluar tahun 2020 tntang PSE private.. Intiny kyk tilang elektronik lah.. Skrang bahkan ada isu klo ada mobil avanza di lampu merah, orang2 pada taat aturan lalu lintas. Wkwkkw
sebenarnya pemerintah dan perusahaan diatas menjalankan hak-hak mereka masing-masing. Hak perusahaan untuk menolak mendaftar dan hak pemerintah memblokir. Nah sekarang suara dari kita kita lah yang bisa membuat keduanya menjalankan kewajibannya masing-masing. kewajiban pemerintah untuk tidak merugikan rakyatnya dan kewajiban perusahaan patuh . dengan cara yang baik
Pak, sebenarnya sistem regulasi tersebut sama seperti ESRB, yaitu sebelum gamenya dirilis harus daftar dulu ke ESRB terutama pada rating umur, cuman kali ini lebih barbar, regulasinya kayak China, nih. Belum daftar, blokir tanpa ampun
Kasih tau cara/jalurnya untuk bisa menyampaikan pendapat dan saran kita ke pemerintah/kominfo secara efektif donk omm. emang ada jalur jelas yg memang dibaca dan dipertimbangkan oleh mereka??
Ini nih, setiap pemerintah kyk gini kita bingung mau ngadu ke siapa. Dan ngadu pun juga g ada aksinya. Suara masyarakat udh g penting. Suara yang penting dari masyarakat cuma hitungan suara pemilu.
Kalo beneran ada solusi yg bagus mah yg memperhatikan dan mempertimbangkan mah Buzzernya dulu, dengan syarat harus punya karya atau prestasi biar diakui Buzzer. Bukan pemerintahnya yg bisa mempertimbangkan 😂
betul kita sbg masyarakat harus bisa memikirkan dari 2 sisi, bukan hanya dari sisi kita yang (mungkin) dirasa merugikan , coba kita lihat dari view yang lebih luas, tujuan utama Kominfo itu untuk mengamankan infomasi kita sendiri
Mana ada yg ada malah privasimu yg teretas oleh Kominfo. Isi chat wa postingan Ig FB dipantau Ama Kominfo dan jika postingannya menyudutkan pemerintah langsung ditakedown.
justru aturan PSE ini dianggap melanggar pasal 28 G ayat (1) UUD 1945 mengenai perlindungan diri pribadi karena kominfo mendapat akses ke layanan yang terdaftar. belum lagi sistem keamanan pemerintah juga gampang dibobol semakin membuat masyarakat tidak percaya terhadap pemerintah
@@kkkkkmmmmm2647 ga ada privasi di dunia maya boskuh.. inget pas daftar fb, Twitter, google dsb. pasti di minta data diri kita (nama, ttl, nomer hp dl) kalau kita mau pakai layanan mereka.. yang arti nya secara sadar kita membuka privasi kita ke layanan yg mau kita pakai.
Salah satu yang harus dibenahi oleh pemerintah adalah sosialisasi, seharusnya acara acara besar seperti ini harus disiarkan disemua media,baik itu TV, portal berita,dan akun sosial media
nothing really bad, nothing word cant say, ... well Done Sir, GGWP .. sebagai gamer yg kehabisan waktu bermain, tapi segudang games dimiliki, well . sakit ati ku, tapi hanya bisa bersabar, you are the best orator this topic. we are salute to you, keep up the good work.
Dari dulu dulu, begitu dikasi deadline dan tanggal pemblokiran sesuatu, di negara kita biasanya mundur mundur dan mundur. Jadi mungkin dianggap gertakan oleh para developer. Eh taunya langsung dijalanin beneran. Ya yang kena sih user, terutama yang mencari penghasilan dari aplikasi2 itu ya. Sangat2 kompleks masalah ini, dan respon saya pribadi hanya bisa mendoakan semata supaya jalan keluar terbaik segera ditemukan
gak kompleks sih, tinggal daftar aja, ikutin aturan, mungkin yg merasa risih nya karena jika ada surat perintah, mereka harus membuka database pelanggan mereka, untuk kepentingan sebuah kasus.
Ini bukan soal pajak. Ini soal penyadapan. Mereka gak mau daftar karena PSE anjink minta akses ke backdoor masing2 akun pengguna. Jadi kalau lu oposisi, gdrive, wa, fb lu bisa di acak2 oleh pemerintah untuk jadi bahan doxxingan. Kayak rrc. Baca Peraturan Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2020 Ayat/Pasal 36 Ngeriii cuyy
Nah bener banget nih harus di kasih jeda biar para pengguna bersiap2 sebelum pemblokiran.. misal widraw semua saldo digital ke rekening .👍 🙏🏼Terima kasih Jagat Review. 🙏
Plus kalo mau blokir layanan game, tolong jangan hari Sabtu-Minggu, ini hari orang-orang pada di rumah main game, apalagi ada virus di luar jadi banyak yang tidak mau keluar rumah. Lebih baik kalo ditunda sampai Senin gitu, plus diberitahukan dahulu.
Padahal pihak Kominfo sebelum memblokir kan bisa ya ajak kerjasama streamer Indonesia (lokal) untuk nyebarin/sosialisasi perihal peraturan biar pihak developer lebih cepat dan paham kalau aturan yang dibuat itu bukan sekedar gertakan aja, jadi dari semua sisi ga ada yg merasa dirugikan dan malahan jadi gampang sosialisasi tentang peraturan yang ada kan..
Betul kurangnya sosialisasi, padahal mereka mempunyai akses yg banyak bisa melalui acara televisi, iklan dan media sosial lainnya. Tapi dengan cara yg sangat dadakan membuat masyarakat tidak mengetahui itu yg sangat disayangkan.
Simak dulu pembahasan ini sebelum komentar. Salah satu topik yang dibahas adalah efeknya komentar kita dan komentar apa yang berefek. Add Info: PayPal, per hari Minggu 31 Juli 2022 dibuka sementara aksesnya, agar pengguna bisa memindahkan dananya jika dibutuhkan.
percuma dibuka smntra masih bnyk dana orng yg di hold paypal 5 hri mana cukup buat wd
@@dzhatura harusnya 14 hari lah at least ya
@@dzhatura mungkin utk paypal, harusnya 1-2 bulan malah ya
Setidaknya 5 hari dihold paypal, wd kalau dibuka sementara yah tetap susah
Pembuat aturan kurang tegas, karena harusnya kalau mau seperti itu harusnya dari awal langsung di tutup, ini kan sudah lama dan banyak di pakai org/masyarakat baru di tutup2😑 agak aneh. Pengumuman jelas harus di bagikan sama Keminfo, bahwa di hari x akan di tutup biar pengguna bisa bersiap-siap, keminfo lho!!! masa keminfo kerjanya seperti itu, negara lho🤨
Secara substansi saya sependapat dengan JR, terlebih sebetulnya sebagai pekerja teknologi pasti punya solusi workaround (sebagai disclaimer bahwa saya berusaha netral). Hanya yang cukup membuat saya kecewa dengan Kominfo adalah pada sebuah rilisan video resmi perwakilan kominfo mengeluarkan statement bahwa "anak bangsa bisa membuat bla bla bla". Bukan meragukan bahwa anak bangsa tidak sanggup. Tapi point saya, dunia teknologi tidak dibangun dengan mindset yang penting siapa yang buat atau hanya boleh dikembangkan oleh pihak tertentu, BUKAN. Jika orang cina menemukan alat membuat keramik, bukan berarti kita harus melakukan riset sendiri, ngapain. Capek sendiri jika harus membuat segala sesuatu sendiri. Bahwa root culture teknologi ini adalah kolaboratif dan sharing, dan pengembangannya selalu didahului oleh penemuan orang lain kemudian dikembangkan sesuai kreatifitasnya. Internet itu inklusi bukan eksklusif. Rasanya hopeless bahwa serbuah teknologi yang sebetulnya bisa sangat produktif harus diregulasi oleh regulator yang seperti itu. Umpana internet adalah pipa air yang anggaplah tercampur air bersih dan air kotor, regulator punya tugas untuk memeriksa penyebab air kotor dan berupaya memfilter untuk meminimalkan kotoran, bukan menutup seluruh saluran pipa.
Bener sebenarnya yang bikin kecewa paling besar itu statmen perwakilan kominfonya pas ngomong gituan...
Jadi agak tersulut sebenarnya beberapa orang pasti juga tau kalau dua pihak ada salahnya kaya pihak platfromnya yang agak kurang peka atau kominfonya yang terburu2 ngambil keputusan banned total walau sebelumnya udh dikasih surat peringatan...
yang bikin kecewa, udah jelas kalo di teliti dengan baik, yang dirugikan paling besar ya pengguna layanan di Indonesia, ini konteksnya kita ga tau Steam, dll udah di kasih warning scr langsung apa belum ya. Tapi di sisi kita sebagai pengguna kenapa ga dikasih warning kalo layanan tersebut bakal diblokir, jelas aja backlash bakal gede. Kurang bijaksana sih pengambilan keputusannya; dan lagi workaroundnya gampang bgt, malah menambah orang yg melanggar aturan drpd mengurangi..
@Andi Pangerang Nice sependapat, good make sense comments so far👍
yoi broo
cara akses steam tanpa aplikasi
ua-cam.com/video/AAJfz8KzA14/v-deo.html
Bijak sekali sikap yang diambil JR. saya salut sekali. Ditambah mematikan adsense membuat saya makin respect sama mas ded, Jagat dan tim. terimakasih sudah promosi berpikir cerdas dan kepala dingin, mas ded
hebat ya yang viral in judi online si bapak youtuber disenggol sama jagat review.
@@indome7933 untung nya jr kalo soal kayak gini masih bisa bertindak tegas secara mandiri. Tidak berusaha menutupi apa yang kurang dan salah
Tapi pak, melihat respon2 dari orang Kominfo yg beredar hari ini, rasanya cukup bikin kesal kelakuan mereka
seperti tidak menguasai lapangan ya 😂😂😂
@@trafford614 malah lebih ngeselin lagi, kek udah gk peduli lagi gitu loh
@@cringe_lord5762 wong bukan ahli IT..😇
boomer sok jago ya gitu 🤣
Boomer cuma bisa ngatur ga paham lapangan
Semoga sehat JR, dan memang ini topik sensitif. Semoga kedua pihak bisa bekerjasama
Saya fulltime freelance. Uang saya dpt via paypal, dr web luar. Klo bener2 blokir ini bisa membuat stress. Migrasi? Emang mau web luar byr artistnya via gopay?? Mereka kebanyakan pakai paypal. Yg ngomong migrasi itu jelas ga paham. Mereka enak disuapin ama pajak rakyat. Lha kita yg kasih makan anak istri dengan hasil freelance yg ga seberapa kok mau diblokir, bukannya pemerintah itu harusnya mensejahterakan rakyat? Ini ngasih kerjaan kagak, malah mau menghambat jalan rejeki orang. Saya taat pajak, tp klo kayak gini, saya ga ikhlas
Kalau penjelasannya seperti ini, dari regulator.. saya yakin adem,
Jujur, nyaman sekali mendengar penjelasan dari jagat review, yg sebenarnya kami ingin dengar yg seperti ini dari pihak Kominfo.
Perusahaan besar seperti steam, epic games, paypal, atau lainnya yg multi nasional dalam suatu pengambilan keputusan besar pasti harus melibatkan sistem manajemen tinggi,
entah pesannya dari Kominfo "sudah tersampaikan" dengan baik dan benar serta lengkap atau belum,, mengingat komunikasi, koordinasi serta persuasi lah yg harusnya diutamakan dalam pengambilan suatu keputusan publik seperti ini
Semoga saja hal ini segera terselesaikan oleh pihak pihak yg berwenang sehingga kita sebagai user tidak perlu harus merugi terlalu lama,,
Thanks jagat team 👍
Kalau tidak ada penjelasan seperti ini oleh Kominfo, berarti memang TIDAK ADA maksud baik oleh Kominfo.
Kalau memang bermaksud baik, harusnya sudah ada penjelasan panjang lebar agar masyarakat tersosialisasi dengan baik.
Apa iya sebuah Kementerian sekurang itu SDM-nya untuk sosialisasi yang baik?
SDM koominfo cuma tinggi gelar tp tidak dengan ilmu.. sudah terbukti lemah semua mereka. Kuat di gelar dan pangkat.
@@mikaelgod2323 mereka bisa b.inggris gak ya
Setuju, coba penjelasan Kominfo begini, jadi masyarakat awam atau pun yang ber-ilmu paham kenapa ada aturan seperti ini..
yang bikin penasaran sih masalah pesannya sih "yang sudah tersampaikan atau belumnya sih"
Iya, tepat sasaran pointnya om.... Sebagai individu memang harus extra hati2 dalam beropini apalagi di dunia digital, tapi emg agak sakit hati dengan kebijakan yg terlalu tiba2 pelaksanaannya padahal instansi ini sendiri terlalu sering mendapat feedback negatif dr masyarakat dalam beberapa tahun terakhir....
Intinya Kominfo harus bijak dalam mengambil keputusan,jangan seperti ini kita yg pengguna layanan dirugikan karena akses pemblokiran ini.. 🤦 sdikit2 blokir..memang tdk ada cara lain yg lebih persuasif..Layanan pembayaran seperti Paypal di blokir,situs Judi Online ga di blokir 😒 sekalian aja internet di hilangkan dari Indonesia..😪
Coba sebutkan situs judi online mana yg ga diblokir? Gua yg memang hobi slot dan togel selalu susah buka akses situsnya. Hanya PK VPN untuk bisa membukanya
Saya setuju dengan mayoritas apa yang dibilang om deddy di sini. Cuman ya gimana ya..... bukan kali ini aja kominfo ngelakuin blunder. Track record kominfo untuk kontrol konten di internet juga gak bagus.
Sorry to say nyaris impossible buat anak bangsa bikin alternatif paypal yg dibangun melalui trust building bertahun-tahun di berbagai perusahaan digital di banyak negara. Banyak orang cari nafkah di paypal itu harusnya negara cari cara lain buat dukung mereka yg bisa juga disebut pahlawan devisa di era digital. Pembuat kebijakan begini seolah tutup mata aja atau gak tau masalah dilapangan. Secara nominal mungkin gak banyak pengaruh, tapi aturan ini kontra produktif untuk melawan dana asing yg keluar & pelemahan rupiah.
Salam santuy
Kalo PayPal masih possible walau butuh trust yg luar biasa
Yes, masih lamaaaaa
Yuuuuppp bener banget
@@unangrioda belum Bug,layanan,Keuangan dll itu banyak dan Perlu bertahun tahun kayak mereka diluar sana
@@dan.3000 bug mah biasa ada di software, tuk yg lain butuh waktu dan dana yg besar. Kita memang perlu meniru langkah china, dalam hal pemblokiran. Lakukan persiapan internal yg luar biasa (buat pengganti) ,baru blokir
"..seharusnya kita protes sembari mencarikan solusinya.." saya tidak pernah setuju dengan statement ini, apalagi kita para pembayar pajak yang notabenenya "menggaji" para regulator untuk membuat solusi dari masalah yang ada, kalau kita disuruh mikir juga lalu mereka kerjanya apa?
Ekspektasi kita terhadap regulator gak muluk-muluk sekarang, kita gak butuh inovasi dari mereka, at least mereka do a decent job on their daily basis, karena standar itupun belum tercapai.
Dan itu mereka juga yg kerja, mereka yg tau/ lebih tau apa2 yg terjadi. Mereka pun rasanya jarang berdiskusi atau besosialisasi ke masyarakat. Gimna caranya kita ngerti solusi yg tepat?
Saya pikir anda yang paling cocok menjabat kedudukan tertinggi di kementerian komunikasi dan informasi, penjelasan anda ringan, mudah dicerna, to the point, ini yang diekspektasikan masyarakat kepada jajaran yang mengatasnamakan dirinya menggunakan embel2 "Komunikasi". Jujur penyampaian yg disampaikan Dirjen Aptika Samuel Abrijani mbulet, ga jelas, mlintir2, cenderung mencari pembenaran, malah semakin membuat nama Menkominfo jadi terlihat inferior di mata orang awam karna komunikasi yang kacau. Maju terus Jagat Review.
NB: Komentar saya bahwa anda cocok untuk menjabat kedudukan tertinggi di kominfo itu bukan bercanda ya, itu menurut saya pribadi.
Yg menjabat di pemerintahan mah ,gak berkualitas kan jalur orang dalam
Kok saya setuju ya. Atau mungkin minimal dirjen yg berhubungan sama implementasi dan aturan ttg teknologi deh. Saya dukung om ded.....
Nb:ini jg serius setuju
Menarik sih ini..seandai nya om ded jd mentri kominfo..💯
Kementrian indo terutama kominfo emang dari jaman sby cuma tempat bagi² jabatan aja.
Roy sukro = bokep aja kegunaannya
Tifatul semriwing = internet cepat buat apa?
Sekarang blokir semua dan situs judi masih terbuka?
Kita evolusi tapi mundur balik ke jaman suharto
Kenapa jaman suharto? Dlu judi legal di beberapa tempat
Setuju bang! Sepertinya Kominfo harus lebih responsif dalam menanggapi hal ini, terutama untuk Aplikasi Paypal. Nah kan freelance atau yg menggunakan aplikasi nya dapat pembayaran dari luar negeri. Mereka kan gk bisa tuh nge akses aplikasi karena diblokir terus gimana mau nyari uangnya kalo diblokir?
Seharusnya jika ingin blokir alangkah baiknya mempunyai aplikasi yang memiliki fungsi serupa seperti PayPal. Kan tenang tuh jadi para freelance dan content creator. Dan PayPal mulai dibuka untuk 5 hari kedepan, supaya uangnya bisa dipindahkan. Nah, masalahnya benar nih udah di tarik uangnya terus kalo habis nyari dimana lagi uangnya? Sesama indo gitu? Contoh artist nih mau jual gambar diindo, Harga gambar/ilustrasi 20 rupiah aja dibilang mahal dan *cuman gambar aja* . Makanya banyak artist memilih diluar untuk berusaha dan di indo masih belum banyak yg bisa nerima gambar dengan harga yg seharusnya.
Ya kita protes boleh tapi jangan sampai merusak diri kita. Semoga ada titik terangnya nanti.
Tambahan Kominfo tidak hanya berurusan dengan company melainkan para usernya yg terkena dampak.
klo pun ada aplikasi yang mirip paypal buatan lokal ya percuma juga bang, kan klien luar ogah ribet, mana mau klo suruh daftar aplikasi lokal dulu buat bayar kita, yg ada malah mereka kabur nyari jasa yg lain.
@@masanggar Makanya itu, orang luar aja belum tentu mau make apa yg kita pake. Terkecuali emang nih aplikasi pegantinya selevel kaya PayPal bisa aja. Kek misalnya client luar tetap bisa menggunakan PayPal untuk payment di aplikasi pegantinya.
Lah ini ada aja enggak gimana mau bisa
coba pakai paytren saudara tiri paypal
sama" pay dan logo nya mirip wkwkwk
Cintailah produk produk endonesah, daripada membuat gendut pemilik paypal, lebih baik ikut paytren. Hiyaaa
"Ini apaya, FF, apa hayo, tara, tarara" '_', professional sekali wkwkwk
Pemerintah Tanah Air mau ikuti sikap otoriter Pemerintah China. Yang tidak ikut regulasi langsung blokir tanpa ampun dan tanpa persuasif. Tapi mereka gak mikir efeknya gimana. Beberapa waktu lalu sempat beredar kabar jika Google, Facebook, Instagram, dll mau diblokir juga kalau tidak mendaftarkan diri ke regulator. Tapi belakangan udah gak kedengaran lagi beritanya gimana.
Boleh boleh aja sih meniru sistem regulasi pemerintahan negara lain. Tapi pastikan dulu infrastruktur dalam negerinya udah benar. Termasuk birokrasi dan regulasinya.
Warga China sudah terbiasa tanpa google karena sudah punya mesin pencari sendiri. Mereka sudah biasa tanpa Facebook dan Instagram karena punya Weibo. Mereka gak perlu pusing gak bisa pake WhatsApp karena punya WeChat. Dan dompet digital mereka Alipay terintegrasi dengan merata di semua kalangan. Bahkan di pasar tradisional bisa transaksi pake Alipay?
Indonesia? Masih jauh.....
paling bikin gondok respon "pake aplikasi anak bangsa", kyk cuci tangan dari tanggung jawab seolah kgk paham bahkan out of touch sama realita
Google itu mereka pura2 sudah daftar 🤣 sulit...internet -cepat- untuk apa
Steam itu padahal gak cuma usernya tapi developer dari Indonesia banyak yg cari uang disana, belum lagi para seller item..
Bayangin aja Indonesia menempati peringkat pertama dalam jumlah Developer terbesar se Asia tenggara, itu aja udah ngegambarin bahwa para pengembang game sama sekali gak difasilitasi pemerintah secara anggaran, makanya mereka cari uang secara mandiri...
Jadi kalo Kominfo memang berwawasan luas, gak mungkin berani ambil regulasi yang segamblang ini.. dan kalau memang punya kebijakan yang benar, pasti harus mikirin aspek2 lain dengan matang demi kelangsungan konsumen platformnya.
Lihat sekarang dengan terselenggaranya PSE yang abis puluhan miliar, semua websitenya dibabat abis sama peretas, terus mau backdoor data perusahaan luar padahal website sendiri aja belum secure pengamanannya...
Intinya kalau memang mereka pintar gak gini regulasinya..
Setuju. Pembuat aturannya sepertinya bukan orang yang pintar di bidangnya dan ga punya kebijaksanaan (ini yang parah). Kalau masalah pintar bisa ada staf ahli, kalau tidak punya kebijaksanaan ini yang repot. Harusnya sebelum buat aturan itu mesti harus ada pertimbangan untung rugi dan cara eksekusi yang tidak terlalu merugikan kepentingan orang banyak.
Mana implementasi sistemnya pake whitelist segala lagi. Cina aja yg pada anti komunis cuman kena blacklist doang. Ini pake minta di respect pula. Terlalu satu sisi perlakuannya. Padahal kita sebagai yang membutuhkan akses ke pasar luar lah yang perlu juga. Sok2an si Johnny bangga2in go localization padahal duit buat R&D nya aja kagak ada. Yang ada dari pengalaman nyatanya search engine lokal dulu malah jadi sarang bokep wkwkwk..
Harusnya juga bikin kategori mana platform yg harus terdaftar PSE mana yg tidak, Steam menurut gw gak harus juga terdaftar PSE, kenapa? Pajak udah dipotong dari sana 10% untuk pemerintah, sekarang kalo diblokir bukannya mengurangi sebagian jumlah dari pendapatan negara? Dan buat privasi akun masih nanya juga steam gak ketat? Kalo kena pishing juga orangnya aja yg bego ngeklik link balesan orang GK dikenal, steam juga gak pernah ngasih Iklan yang dilaur konten dari penjualan mereka, gak kaya UA-cam yg sekarang iklan aja banyak yg SCAM...
Kalo emang Steam gak secure dari dulu juga gak akan mereka cari uang disana, buktinya aja rame penggunanya ngebuktiin kalo platformnya bagus dan aman..
Gw Jadi Kasihan Developer Game Dari Game "Raise Your Gang" Yg Akhir Akhir Ini Viral Atau Dimainkan Streamer Padahal Gamenya Bagus Punya Presentasi Untuk Populernya Besar Tapi Apa Daya Steam Di Blokir
I mean, apa yg bisa diharapkan dari orang yg ngomong soal 'game dan judi online' gak jelas gitu?
Terimakasih pak atas penjelasan nya.
kecewa? iya. Tapi, setelah hal ini terjadi bisa muncul sedikit demi sedikit solusi yang akan dilakukan untuk kedua belah pihak.
tapi sebagai customer layanan tersebut berharap bisa dapat hasil akhir yang bisa membuat semua pihak setuju.
Mantappp.. sampai dimatikan ads sense ny dll lo.. demi dikhususkan untk memberikan kita informasi yg selalu jelas, mengedukasi, netral dan objektif.
Makin sukses terus team Jagat Review TV 👏👏👏👍👍👍🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟
Klo soal game sih saya gk terlalu berpengaruh, tapi Paypal nya itu loh 😭
Gak bisa terima duit dan gak bisa memperpanjang kontrak
Sama... Kalo paypal ga daftar, jadi harus cari solusi pembayaran lain...
Harus dibicarakan dengan employer-nya...
Percuma nonton hampir 15 menit nunggu2 pembahasan peraturannya secara detail. Ternyata yg dibahas cuma kulit2nya aja. Ada beberapa perusahaan besar yg tidak daftar karena ketika mereka mendaftar mereka menjadi terikat dengan peraturan yg ditetapkan pemerintah Indonesia (Kominfo) sedangkan peraturan tersebut bertentangan dengan TOS user base mereka. Contohnya : Pemerintah punya kuasa untuk meminta data2 user dan take down konten digital jika dianggap pemerintah "Meresahkan Masyarakat" dan ini tanpa memerlukan surat2 dari pengadilan.
Jadi perusahaan dikasih pilihan:
1. Revisi TOS mereka yang berlaku ke seluruh pengguna di dunia agar bisa beroperasi di Indonesia
2. Tidak mau revisi TOS, tidak mau daftar PSE, korbankan user di Indonesia
Kira2 pilih yang mana ya?
Pesen buat team Jagat Review, dalami peraturannya dulu baru buat tanggapan. Terima kasih.
Yah tinggal baca aja Judulnya 🥲
Kayaknya anda gak membaca judul dengan teliti Gan. Kan dari judulnya uda jelas Tim JR cuma memberikan tanggapan. Bukan membahas masalah peraturan secara mendalam.
pinter nulis tapi ga bisa baca
@@Huang-Peter Sorry mungkin ekspektasi saya ke tim JR terlalu tinggi 😁
@@dsm761 bisa ngetik tapi otaknya gak ada
Negara butuh Adobe, Adobe ga butuh Indonesia... Itu jelas
Yang untung cuma perusahaan VPN. PSE juga terlalu ambisius dimana mereka mau regulasi *semua* perusahaan dari luar di internet, dimana hal tersebut mustahil, akhirnya yang terjadi DNS change dan VPN usage naik.
Out Of Topic:
Sebenernya selain PSE masalah kominfo yang gua ga ngerti itu kenapa Reddit diblokir dan Twitter ngga? Reddit punya komunitas dedikasi untuk banyak hal dimana mereka bisa share tentang hal yang mereka sukai ataupun mencari bantuan dan memberi bantuan, walaupun ada pornografi di platformnya, itu bukan tujuan utama platform reddit. Twitter juga sama, tapi bukannya perkumpulan komunitas ini lebih ke tempat sosialisasi mau se anarchy apapun itu, mereka juga punya konten pornografi walaupun itu bukan tujuan utamanya, dimana keadilannya di sisi pemblokiran pornografi? Yah, tapi itu juga ga bakal ngestop orang orang buat pake vpn ato ganti dns
karna di twitter bisa dimanipulasi buat research, tinggal naikin tagar jadi kelar. biasanya sih gitu, liat aja pola trendingnya abis hal2 buruk kemungkinan naikin yang baik2 jadi pas di mining yaa yang bakal keliatan itu yg bagus2 > yang jelek2
ini opini saya ya.
Channel tara art pernah bahas kenapa reddit ditutup kalo gak salah
Twitter bs dibot.
Reddit ga bisa.
Gara-gara PSE saya jadi langganan salah satu VPN terkemuka di dunia, koneksinya sama aja dengan gapake vpn dan sama cepetnya tanpa blokar blokir
Karena pengguna twitter banyak , reddit lebih special niche nya. Itu aja
orang² udah kg percaya sama kominfo, apalagi kalo data banyak aplikasi terkumpul, sekali kena hack gimana kerugiannya, PSE aja menurutku udah salah karna banyak data terkumpul jadi 1, kalau masih tersebar (perusahaan masing masing) kerugian saat terkena hack bisa minim. apalagi liat rekam jejak kominfo yang bisa dikatain kurang dalam proteksi. wajar kalo sampe kek gini, apalagi orang indo blm bikin platform sendiri, lagian kenapa kominfo kg bikin sayembara pembuatan platform yang dibutuhin dulu baru main blok goblok nya. menurutku si perlu diganti secepatnya anggota nya yang lebih paham keinginan rakyat dan pemerintah.
Solusinya udah bagus gan, tapi kalo dibikin sayembara, nanti pasti ada mainan belakang buat para pemenang. Jadi splusi bagus pun dalam prakteknya bakalan kotor juga.
@@SetiKt memang, tapi kan lebih enak buat ngenalin aplikasi ke warganya dan memberi motivasi, yang jadi tujuan utama kan terbuatnya platform baru itu bisa terkenal dan warga mulai memakai platform tersebut sebagai ganti platform yang sudah ada, contohnya aja bang windah ngenalin game buatan indo, yang main jadi banyak kan, lagian kalo berhasil ntar dampak nya juga bagus, banyak persaingan, karna kalau menang kemungkinaan untuk berkembang menjadi platform besar lumayan tinggi
itung itung lumayan lah ada platform buatan negara sendiri
Mau tidak mau, Kominfo harus komunikasi secara langsung kepada perusahaan yg diblokir, dan berdiskusi bersama CEO/anggota perusahaan itu secara langsung untuk membahas regulasi di Indonesia, agar kedua belah pihak saling paham satu sama lain.
Tapi yang menjadi permasalahan itu adalah, perusahaan ini seketika melihat aturan PSE di Indonesia itu seakan2 "Eksploitatif terhadap privasi orang". Karena namanya juga perusahaan itu gk cuma nurutin regulasi satu negara saja, pasti regulasi negara manapun (maupun negara asal-nya) harus dituruti. Oleh karena itu, mereka agak khawatir kalau mereka dipaksakan untuk mengeksploitasi privasi orang dengan regulasi2 di Indonesia (Berhubung ada yg namanya pasal karet).
Dan juga sebuah perusahaan itu harus menjamin hak2 privasi pengguna, dimana data2 pengguna itu harus dilindungi dari ancaman manapun. Kalau mereka asal daftar, mementingkan uang, dan menuruti regulasinya, pasti kepercayaan warga akan hilang terhadap perusahaan2 ini. Dan privasi mereka pasti terancam.
Bener ngeri data nya di macam"
@@arisadriansyah4589 ngeri kena pajak, alasan privasi ga yakin deh, secara kalo untuk hukum itu pasti dikasih dimanapun
Apa benar syarat daftar PSE memberikan privasi pengguna layanan, terus mereka yang belum daftar beralasan karena privasi pengguna dan tidak mau dibagi ke kominfo, terus apa kabar dengan IG,FB,TWITTER, DAN GMAIL yang udah daftar apa mereka ga peduli sama privasi pengguna layanan mereka, tentu tidak begitu kan.
@@Provocateur66 Sebenarnya PayPal-pun juga sama bajingannya. Contohnya kasus Rippa, dimana akun PayPal-nya diblokir oleh PayPal karena alasan perbedaan pandangan politik. Terutama semua big tech company tersebut yg benar2 biased dlm perbedaan pendapat.
Bukannya saya memihak manapun, tapi semua orang hanya ingin big tech ini lebih moderate dan adil dlm menangani isu2 seperti ini.
@@mansonfd7835 bahkan sbnrnya paypal belum ada izin dari Bank Indonesia selaku regulator utama. Ini yg sangat disayangkan
Jadi ingat kasus netflix yang sempat diblokir Kominfo sekitar 6-7 tahun lalu,,
dimana saat itu alasannya adalah Netflix tidak berizin,, lalu BUMN melalui
Telkomsel dgn layanan Indihome nya malah membaut iflix untuk menyaingi Netflix,,
kan lucu, jadi kelihatan kalau ini murni masalah persaingan bisnis semata..
Dimana BUMN tidak mau warga lokal memakai platform atau layanan asing,,
walau pada akhirnya Netflix pun tidak diblokir..
Sekarang masalahnya adalah tidak taat UU, tidak taat pajak..
Padahal itu hanyalah modus semata
Malah bagus pake aplikasi lokal
@@AditzxID kayak alternatif Paypal, aplikasi lokal tidak menolong. Karena Paypal sudah menjadi metode pembayaran digital yang diakui internasional. Para freelancer pasti bakal kesulitan dan jika pelanggan mereka kesulitan membayar, otomatis bakal gk laku.
modus buat apa bro?
Modus apa sih? Pengen tau.
Ah modus lu
Omong opo sih nih bo ah, modus apaan
Terkait sharing data, kalau yang setuju share data perusahaan besar dimaksud itu seperti Facebook dan Google sepertinya aman-aman aja toh mereka kasih adsnya aja berbasis dari data pengguna belum lagi blokir konten mereka udah biasa apalagi moderasi konten, bisa dibilang mereka "fleksibel" soal sharing data dengan pihak ketiga.
Kalau diasumsikan pihak yang belum daftar kurang setuju bisa jadi mereka sangat ketat dengan sharing data, belum siap, dan/atau memang tidak percaya sharing data dengan Penegak Hukum di Indonesia. Pasalnya perlu direvisi karena sangat "one-sided" (syaratnya hanya perlu dipenuhi pihak Penegak Hukum) dan karet dalam interpretasinya sehingga menurut mereka bisa saja pengambilan data ini bisa disalahgunakan, apalagi melihat track record Indonesia perihal kebocoran data.
^ cuman spekulasi
iya bener,jadi mau percaya aja udah ragu
Apple Privacynya ga seketat apa? tapi masih daftar PSE kok
@@topglobal6675 kayak gak tau apple keamanan nya sampai berlapis2, maka nya apple berani daftar pse di karenakan mereka memiliki keamanan yg berlapis beda dengan perusahaan2 lain nya keamanan nya tidak berlapis2, maka dari itu kenapa kalau keamanan apple terbobol secara keseluruhan maka sekali hack atau di kirimkan virus langsung kena semua data2 pengguna nya, pasti apple sebelum mendaftarkan diri ke pse nya kominfo mereka sudah persiapan keamanan berlapis agar mereka bisa menjadi data2 pengguna nya lebih ketat, bisa aja yg apple perbolehkan kominfo lihat data pengguna nya itu tidak terlalu privacy alias masih di layer 1 keamanan nya apple, sedangkan layer 2 dan beberapa layer keamanan nya apple tidak di perkenankan untuk kominfo membuka nya. Jangan samakan tingkat keamanan nya Apple dengan perusahaan lain nya seperti windows dan android sudah pasti berbeda.
@@AfiqMustofa12 menurut pengalaman gua data yg bisa di keluarin sama apple cuma nama depan dan alamat email. Dan untuk alamat email bisa di masking sama apple nya jadi kalopun daftar data yg mereka kasih ketika di minta ya itu aja… jadi privasi user masi tetep terjaga ga bocor bocor amat
Data ktp aja bocor wkwkwi
Kalau dari pribadi saya :
- Kominfo tidak transparansi dalam menjelaskan kenapa layanan mereka di blok.
Pendaftaran PSE itu agar para penyelenggara mau tunduk dengan aturan yang ada di Indonesia.
Steam dkk itu kenapa tidak mau mendaftar?
Apakah ada aturan kominfo yang tidak comply dengan aturan Steam dkk?
Apabila memang Steam dkk tidak mendaftar , misalnya karena ada aturan yang tidak comply , silahkan berdiskusi dengan pihak Steam dkk.
Apabila Steam dkk memang melanggar aturan yang ada Indo , monggo langsung conf pers , bilang memang bahwa Steam dkk melanggar aturan.
Kita dengan senang hati juga akan legowo.
- Kominfo terlalu cepat dalam blokir dll.
Saya sendiri hanya pengguna Steam dan EpicGames , bukan pengguna layanan Paypal.
Misalnya kaya layanan OVO atau Gopay di blok tiba2 , bukannya itu matiin rejeki orang ya?
Harusnya ada woro2 dulu bahwa layanan mereka akan di blok.
Minimal 1-2 minggu diberikan peringatan ke masyarakat bahwa layanan akan di blok.
Media massa juga tidak memberikan info secara detail.
Kembali lagi , Kominfo tidak melakukan sosialisasi secara benar dan tepat , baik ke masyarakat atau penyedia layanan.
- Kominfo tidak memikirkan bahwa kita sebagai masyarakat yang menikmati layanan ini akan terimbas.
Terbukti sekarang Kominfo membuka layanan Paypal utk sementara agar masyarakat memindahkan uangnya.
Apakah ini baru disadari Kominfo bahwa banyak freelance/pekerja2 lepasan yang memakai layanan Paypal?
Apabila masalah pajak , saya beli game baik memakai Steam Wallet atau Credit Card , selalu terkena VAT (Value Added Tax).
Lagi2 Kominfo tidak memikirkan imbasnya ke masyarakat.
- Dan ini yang bkin gedeg juga , layanan judi slot lolos dnk ke PSE 🤣
Bukannya ini yang harus dibasmi ya?
Sama layanan media2 berita hoax.
Bukannya dibasmi , malahan dilolosin.
Just my 2 cents
patut dicatat juga kalau beberapa layanan itu bisa tergolong non-profit dan TIDAK MENYIMPAN DATA PRIBADI/ PEMBAYARAN PENGGUNA, contohnya npm, pypi, gitlab, dll. -Mereka secara hukum memang tidak memiliki kewajiban untuk terdaftar PSE- dsb. bagi mereka lebih mahal ubah setingan bisnis untuk indonesia dibanding pendapatan dari pengguna indonesia. tapi tetep aj diblok.
RALAT: semua yang bentuknya website WAJIB daftar, termasuk blog, website pribadi
baru tadi pagi lihat story temen, ada daftar yang diblok salah satunya wikipedia, padahal setahu saya itu perusahaan non profit.
@@athafawwazrudiyanto5966 gak tuh, wikipedia aman. barusan saya buka lancar saja
@@deo5425 sama bro, td ku coba Wiki lancar2 aja. liat story orng lain dia langsung percaya aja wkwk
padahal yg ada d daftar merah g semua d blok
Mereka ngefilter nya mana yg sering di akses…
@@deo5425 engga? bisa jadi dirimu pakai dns. saya pakai dns semua kebuka. yang jelas informasi yang diberikan teman saya hampir 100% valid karena daftarnya lengkap.
Pemerintah Indonesia gak mikirin cause and effect, sama waktu minyak makan lagi mahal, sawit dipaksa dijual mahal, petani sawit gk mau jual murah, sawitnya gk mau dijual, alhasil minyak langka ngeluarin solusinya apa? Goreng pake air. Ini sekarang steam, PayPal, dll diblokir, mereka bilang "ini kesempatan untuk produk anak bangsa mengisi kekosongan itu" Mereka buka memecahkan masalah, mereka membuat masalah dan berharap orang lain yg menyelesaikan masalah itu. Kenapa meraka gk bisa mengirim utusan untuk mendiskusikan masalah ini sama pihak yang diblokir, ini malah mengirim surat peringatan ke perusahaan Billionaire trus main blok aja gk tau rakyat mereka yang dirugikan. Sampek sekarang apa respon keminfo? Selama belum ada yg demo didepan keminfo mereka akan tetap diam.
Menurutku justru mikirin, karna kalo uang kita dikeruk luar negri lewat game tanpa mereka dikenai pajak dampaknya inflasi masih terus undergo
@@drnyxlass7168 tapi setiap perusahaan punya policy juga, kebetulan PSE itu bertentangan sama steam privacy policy dimana mereka gk bisa memberikan informasi konsumen mereka ke pihak ke tiga, tak terkecuali bagi instansi pemerintah. Kalo steam menandatangani PSE, mereka jadi punya hak untuk menghapus konten kalo itu bertentangan sama UU ITE. Dn jangan lupa beberapa tahun yang lalu Indonesia hampir ban game yang mengandung konten kekerasan seperti CSGO, GTA, dll. Kalo sampe mereka punya hak itu, beli game tertentu gk akan bisa kecuali ganti region steam.
sabtu-minggu kantor masih tutup gan, besok senin aja kalo mau dateng kegedung Kominfo🤣
Gamer mana bakalan demo, mending rebahan. Atau balik ke torrent cari game bajakan.
@@SetiKt beli game legal nggak bisa, balik maen perompak aja lah XD
Trims om dedy sudah membuka pikiran kita dari berbagai sudut pandang...
Ayo netters suarakan aspirasi ddngan vibes yg positif...dalami dulu permasalahan dengan berbagai literasi
Untuk kominfo semoga ada solusi yg win win solution karena banyak juga penggiat/kreator muda menggantungkan hidup dari sini
Untuk para developer ayo donk seharusnya tdklah sulit klo kalian sudah mendaftarkan pajak untuk mendaftarkan diri di PSE
Moga2 dengan pembicaraaan dan korespondensi yg sedang berlangsung...masalah ini cepat tuntas
Peraturan pse juga disesuaikan dong mas
Untuk sekarang yang perlu dikhawatirkan adalah apabila sudah tidak diblokir, layanan tersebut bisa saja memberi kebijakan buruk/sanksi juga bagi pengguna dari negeri kita, kalo ini terus terjadi masalahnya ga bakal pernah selesai, istilahnya "Adu Kebijakan" atau "Anda mau murah kami jual mahal". kita perlu berkaca dari kebijakan penutupan CPO yang sampai sekarang harga sawit sangat rendah. Kita ini hanya penikmat layanan, gabisa semena mena.
mx 330 masih kuat gk ya pake maen RDR2 rata kanan?😅
cara akses steam tanpa aplikasi
ua-cam.com/video/AAJfz8KzA14/v-deo.html
@@ariefsandy dari dulu gakuat gan
ini pengalihan isu dan bener2 pingin upeti. sebelum ada kebijakan ini dunia masih baik2 saja
Ga ada hubungannya CPO sama Aplikasi Online PEKOKKKK
Saya sependapat dengan tim JR untuk tidak menghakimi pihak manapun yg terlibat karna pemblokiran apl bersangkutan. Tapi sbg masyarakat pengguna apl saya dirugikan krna ketiadaan sosialisasi dr phk regulator mmbuat saya kaget apl yg biasa saya buka tdk bisa diakses dg sebab yg baru saya tau dari linimasa google discover. Celakanya media besar nasional bukannya memberitakan topik pemblokiran apl yg banyak dgnakan & penting utk masyarakat, mlah sibuk memberitakan kasus battle royale antar oknum penegak hukum.
lu harusnya bacotin apl itu juga dek
Trus kita pengguna aplikasi gimana
@@topglobal6675 wah ada buzzer.
@@topglobal6675 buzzer tai 🤣
@@topglobal6675 apl itu bikin emang buat Indonesia?yg butuh siapa mereka cuma layanan wkkwkw
Ya betul... memang pemerintah suka tdk memberikan peringatan dalam banyak hal. Dalam dunia usaha offline pun juga sering begitu. Lihat aja dalam hal perpajakan. Tiba2 aturannya ganti dan banyak org tdk tau
Dan lebih menjengkelkan adalah kata kata pihak terkait (Kominfo) yang selalu ngeles nanti akan ada aplikasi serupa karya anak bangsa yang menggantikannya. Lah emang bikin aplikasi/layanan digital serupa semudah membalikkan telapak tangan gak butuh resource gede gak butuh dana yang besar, instan begitu
Mau masak mie goreng indome aja butuh duit
karya anak bangsa ? cina aja gak bisa bikin kayak paypal eh ini negara berkembang sok2an lagi 🤣🤣
Betul bro, belum lagi meyakinkan orang orang luar untuk pakai aplikasi tersebut
indonesia gini amat ya, trus orang² kek gtu kok bisa kerja di kementrian🤡
Saya suka Media yang netral, informasinya jadi lebih jelas dan sudut pandang lebih luas
mau tidak mau Kominfo saat ini sudah membuat blunder terlalu banyak, kerusakan,kerugian yang diterima user sudah terlalu parah,publikasi yang mereka berikan pun malah membuat blunder yang lebih parah lagi. opini dan kepercayaan publik jatuh se jatuh jatuhnya. 33juta lebih freelancer dirugikan, ratusn game developer, ribuan programmer, video editing, 3d modeler, semua kena dan dirugikan dalam skala massif. KOMINFO is in it's lowest point
Semoga ada orang JR bisa jadi the next mentri kominfo🔥
Keren om kontennya 👍🏻, bijak, netral
Tapi saya pribadi sih tetep gk percaya sama pemerintah 🤣, la wong data di instansi pemerintah aja bocor (dan nyuruh2 anak bangsa bikin alternatif 🤣 kocak), tapi ya semoga segera sehat dah semuanya, jelasin tujuan sebenernya apaan kominfo bikin begini (apakah betul pemerintah bisa mengakses data pengguna PSE ini? Jelasin aja kalo emang tidak, karena yg terlihat malah mengerahkan buzzer2 di media sosial bukannya menjelaskan)
dengarkan sampai habis ya.
Dengerin sampe habis
Sudah jelas tujuannya untuk membungkam oposisi demi 2024. PSE itu minta akses backdoor ke data pengguna. Jadi kalau perusahaan sudah daftar pse maka mereka sudah setuju memberikan backdoor itu ke pemerintah apabila diminta.
Baca Peraturan Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2020 Ayat/Pasal 36
Ngeriii cuyy
Berkomentar tapi kok kelihatan BEGO ya 🤣🤣🤣 makanya tonton sampai habis dan jgn skip2 baru berkomentar . Biar tau permasalahannya knp pemerintah membuat aturan begini , toh di negara lain udh lama melakukan hal yg sama cmn di indo aja yg telat tapi masyarakat negara lain biasa aja cmn kita aja yg terlalu heboh .
Udh dengerin sampe abis dan gw setuju Ama pendapat yg ini.
Inti nya komunikasi yg selalu jadi masalah, kurang sosialisasi kepada masyarakat....
Main block block tanpa ada sosialisasi kepada masyarakat,,, dan entah kenapa selalu begitu sosialisasi nya super kurang amat sangat
One of the best explanation and discussion about this catastrophic event in Indonesia Digital platform!
Bener banget, berbijaklah dalam betutur kata dalam status sosial media mu. Marah, boleh, jengkel, boleh, protes tentu saja boleh. Tetapi hindarilah hujatan kebencian tanpa solusi!
Thank you bang JR!!!
Saber keren 👍👍
halooooo wkwkwk
@@omnyabunga laahh ad bunga wkwk
menghujat dengan solusi ? emang lu kalau ngatain orang pake solusi yak 🤔
Yg bner🤔
Terima kasih Om Dedi dan team Jagat Review yang sudah membahas topik ini.
Sampai detik ini, sebenarnya saya masih marah (besar) terhadap regulator, karena mereka mengeksekusi peraturannya terlalu mendadak (bagi masyarakat). Tapi yah, semoga lekas ada win-win solution semua pihak, Aamiin.
Saran: Tolong bahas juga tentang apa itu PSE, sehingga semuanya bisa mendapat pengetahuan juga.
Dan banyak yang berspekulasi bahwa PSE hanya hadir murni untuk menyusahkan masyarakat. Semoga team JR bisa meluruskan/membahas secara netral juga.
@@AriadneIvy Gada ceritanya kaya gitu kalau wacana regulasi pemerintah masbro.
dukung jokowi 3 periode yak kan lu demen jokowi 🤭
Aman kan 3 priode wkwk🤣
@@king.canute21 Nah pasukan sakit hati mulai pada bermunculan. Pada komen di luar konteks 🫢
Jujur aja, yg buat ngeselin itu blokir yg tiba" ke platform tadi, sebelumnya kan yg di wanti" adalah google, meta, sosmed dkk., Lalu kemarin yg kena ban malah platform game dan paypal yg (menurut gua) gak ada sangkut pautnya sama kekacauan sekitar 1 minggu lalu.
Betul kata abang tadi, dari pihak kominfo, seharusnya peringatin juga kalau perusahaan besar kyk steam, epic dan paypal tadi gak lepas dari aturan pse, dan kalau bandel juga, steam dkk tadi diberi peringatan tertulis yg berisi kalau masih gak daftar bakal diblokir loh, serta rakyat indo diinfokan juga kerena pengguna platform tersebut cukup besar. Nah kalau dari pihak steam dkk., Jujur aja gua gak bisa nyalahin mereka kerena kalau mereka merasa gak cocok dengan kebijakan ini, gak usah ikut daftar, lagian toh layanan mereka gak hanya di indo, masih banyak lagi region lain pengguna jasa mereka. Nah klo opini gua pribadi, penyelesaian paling mudah dan cepat yaitu steam dkk tadi cepat daftar pse, tapi klo secara emosi, gua lebih milih pihak kominfo yg minta maaf kepada kita dan platform lainnya kerena mengharuskan mereka mengikuti aturan pse mereka yg masih absurd dan kurang jelas batasannya
Nah ini pure opini yg lebih mengarah ke konspirasi, tapi jujur peraturan gini malah beri kesan :
1. Pemerintah ingin menghilangkan privasi internet di indonesia, yah memberi kesan bahwa pemerintah dapat "mengamati" rakyatnya lebih jeli tanpa batasan
2. Mata "pajak"-an, kerena semua hal yg asalnya gak ada pajak malah dibuat ada pajaknya, klo dari sudut pandang gua, dengan aturan ini, pemerintah indonesia bisa "jual mahal" ke perusahaan asing. Nah disinilah gua lebih mendukung pihak steam dkk., Toh mereka sudah jadi platform besar juga, buat apa mereka ngikutin aturan indo, mending fokus ke region yg gak nerapin aturan nyusahin kyk indo
bener mending fokus ke region lain jg bs
Semoga Kominfo semakin profesional lah
Walau gimanapun alasannya, bisa kita simpulkan bahwa salah satu penyebab hal ini adalah kurangnya profesionalitas mereka
Justru karna mereka Profesionalitas makanya Tegas dengan Blokir Aplikasi yang tidak daftar PSE
Bukan kurang lagi, emang gak profesional, coba aja liat menterinya lulusan apa ditaronya di kementerian apa
@@topglobal6675 Blokir website tanpa kasih penggati nya dengan jelas dan membekukan miliran rupiah duit orang indonesia di paypal yaaaa kominfo profesional sekali gak ada obat gilak 🗿🗿🗿.
Ada 2 hal yang saya anggap sangat tidak profesional:
1: Tidak ada peringatan pada para pengguna, terjadinya PLEK tiba-tiba tidak bisa diakses.
2: Sudah tau Steam, Epic, dan Origin adalah layanan entertainment, mengapa pemblokiran dilakukan hari Sabtu-Minggu? Banyak orang mau main game di akhir pekan. Mengapa tidak ditunda 1 hari, hari Senin saja?
@@topglobal6675 boomer🤡🤡
Setuju..sosialisasinya minim terus tiba2 diblokir. Pilot test ngga ada, jajak pendapat ngga ada. Aplikasi pengganti belum siap atau belum ada, jadinya ngga ada solusi...
sosialisasi dari feb 2021.
Iya, mana kalo pemerintah kurang garcep buat ngasih kontek yang jelas ke masyarakat, bikin judul yg ngebuat org panik+geram, edukasi + ngasih konteknya kurang jelas, eh tiba² di blokir, harusnya manfaatin gadget di zaman ini, tv, hp, segala macem, beberin tuh knapa bisa terjadi kan, harusnya sih gitu ya
Kalau kita melihat dari sisi dunia teknologi dan sebagai penggunanya, penjelasan om dedi sudah sesuai porsinya dan patut untuk ditiru. Sayangnya permasalahan ini bukan lagi sekedar pemblokiran layanan yang sering kita pakai bagi temen2 yang melihatnya dari kacamata politik.
Yang salah yang bikin aturan dan yang ngasih tindakan. 🤣
User terus yang dirugikan.
lagian gw liatnya tuh kaya so ide gtu gk sih? blokir sana blokir sini tapi kan masih ada VPN. jdi kek sia-sia dan kliatannya tuh emg pen dpt tambahan chuan aja dengan bikin project lgi ( ͡° ͜ʖ ͡°) . emg bener kata salah satu stand up comedy. mending duitnya dipake buat anak-anak yg gk bisa sekolah dri pada bikin project beginian.
issue pse dipercepat demi menutupi issu yang lagi panas terkait lambaga negara, you know lah maksud gw
indonesia gini amat ya, trus orang² kek gtu kok bisa kerja di kementrian🤡
Yang bikin saya concern satu lagi adalah penjelasan kominfo tentang kenapa situs yang dituding situs judi oleh beberapa orang mendapatkan izin itu gayanya seperti bagaimana EA mencoba membela habis loot box.
Orang2 teknologi kyk Om Ded ini yg seharusnya mengisi petinggi2 KOMINFO, lebih paham dibidangnya.
Betul bg cocok dgn bidangnya
Belum tentu juga... banyak orang2 idealis yang pintar... tapi begitu masuk ke instansi pemerintah ya harus ikuti ketentuan juga.
Contoh waktu Rudy Antara jadi men Kominfo. Beliau gak melakukan gebrakan yang berarti. Cenderung cari aman.
13:50 inilah bedanya cara orang dewasa berpikir dengan kita para pemuda, lebih bijaksana 🙏🏻
Setuju sih kalo Kominfo gk bisa seenaknya tutup cepet2 tanpa woro2 gitu. Kita yg kerja ato mau cari hiburan lewat paypal, steam, dll yg keblokir jadi glagapan.
Kyknya kitanya aja yg gabisa ninggalin kebiasaan harus selalu disuapin, padahal info di media udah dari lama ttg wacana pemblokiran penyedia layanan yg gak mendaftar PSE
Seinget gw udah 2 minggu yg lalu rame deh beritanya
@@lavahimawan7916 disuapin gimana? Lu kira berita ini yg dari LAMA itu beneran merata kesebarnya?? Disuruh kita yg cek? Sespesifik itukah kita harus cari keyword kominfo, pse, bla bla bla sementara kita punya hal lain yg kita lakuin? Biasanya kagak ada yg penting dan ga ngaruh ke kebanyakan org. Maunya pada sok bijak tp kalo orang lain beneran punya keluhan pada kagak mau tau (toleransi menguap jadi awan). Disini yg diblokir SEMUA SERENTAK tanpa terkecuali. Seenggaknya yg macem steam, paypal, egs, ubisoft dll yg emg org udh invest disitu diberikan kelonggaran biar user ga kebingungan dan malah dirugikan.
Gw setuju bgt yg melanggar harus diganjar sesuai aturan yg berlaku, tp pemerintah (Kominfo) tugasnya itu hasilnya ujung2nya untuk negara dan rakyat, nah ini rakyatnya dikemanain? Dan bener kan Paypal akhirnya dibuka sementara, itu karna mereka sadar mereka ngaco eksekusinya kagak liat kanan kiri.
Bagi yg ruginya kagak ada hubungannya sama duit mah sok bilang ini itu, tp yg kerjaan keganggu sama duit dan dah jadi game dll jelas kepikiran kapan kelarnya haha
Nah setuju, seharusnya kalau mau blokir, pemerintah harus nyediain opsi lain buat aplikasi/pelayanan yang mereka blokir.
Masalahnya kita gak bisa buat apps alternatif yang mirip seperti mereka. Steam aja butuh waktu bertahun-tahun untuk mereka bisa buat website yang stabil
@@brahmasthaandipramana7591 sebenarnya nggak harus bikin aplikasi serupa steam, kita bisa pakai eshop game original selain steam & epic games yang nggak kena blokir misalnya GOG, Humble Bundle, dll
yang jadi masalahnya, alternativ yang tersedia kadang tidak sesuai sama yang dibutuhkan. Gw ambil contoh design vector deh ya, ada 2 brand besar adobe dan corel. Pengguna adobe memakai corel untuk alternative itu sulit, begitupun sebaliknya, padahal itu 2 brand besar yg pemakainya ga sedikit.
@@lisha-sama Terus game" gw yang di Steam mau dikemanain? Ikhlasin? Lagian gak banyak game yang masuk GOG sama HB. Regional pricing mereka juga gak sebagus Steam. Lu mau gaji orang Indo bayar game orang Amerika? Orang" yang kerja pake Unreal Engine juga mesti buka Epic Games buat jalanin aplikasinya.
Steam gabisa tergantikan
Yang menjadi pertanyaan adalah kalau kebijakan itu diterbitkan 2020, kenapa kok boomingnya baru sekarang?
Edit: Setelah baca PerMennya malah sebenernya ada itikad baik. Kita sebagai user dilindungi oleh pemerintah (anggap saja memang itu tujuannya). Hanya saja apakah dari Kominfo ini tidak melakukan "sosialisasi" kepada penyedia layanan tersebut? Kalaupun sudah kok endingnya seperti ini?
NB: Peraturan Menteri ini juga revisi dari peraturan tahun 2014 lalu mengenai konten negatif serta tata cara pendaftaran penyelenggara sistem elektronik.
Udah ini intinya masalah pajak. Cuan cuan cuan.
Bebas lah kominfo mau nagih pajak kaya apa ke penyedia layanan. Mau nyewa debt collector juga gpp
Cuma 1 sih masalahnya. Itu kan urusan antara negara dan pihak penyedia. Ya selesaikanlah di belakang layar. Ga perlu sampe merugikan konsumen secara umum.
Keputusan kominfo yg main blokir tanpa memikirkan kerugian konsumen di negara nya sendiri yg rada gak masuk akal. Sebenernya ni kominfo memihak siapa?
Cari cuan gini amat
Steam udah lama bayar pajak lho
Steam sejak awal udh ada pajaknya pak. Dan masuk kas negara. Ga ngerti kalo lainnya
Kalo diliat kan rasanya bisa jadi ada perubahan aturan tarif pajak atau perlakuan pajak antara pse dalam negri dengan pse luar negri.
Makanya perlu pada daftar ulang kan para pse.
Cuma yaitu. Yg gue ga suka keputusan kominfo aja. Mereka harusnya tau yg dirugikan konsumen dalan negrinya sendiri. Kalo emang mau kasih punishment ya ke pihak pse nya lah. Entah dikasih denda atau apa. Selesaikan balik layar.
Jgn konsumen terus yg jadi korban.
@@satrianursetia843 daftarnya gampang. Syaratnya yg susah
ini mah bukan soal cuan tapi tentang control
Setuju sih argumen jagat, terkadang kita hanya ter"glorifikasi" oleh media "tanpa" mengetahui subtansi aturannya.
Gw aja ga sadar steam dkk ditutup. Bru tau juga gr gr ada story wa orang.
@For You ini bukan soal pajak ini soal akses backdoor ke akun pengguna. Makannya lu justru harus hati2 sama perusahaan yg daftar pse. Berarti mereka sudah setuju kasih backdoor ke pemerintah
Baca Peraturan Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2020 Ayat/Pasal 36
Ngeriii cuyy
@@pusico6555 nah ini serem nih. Hdehhh
Yang lucu adalah yg belum daftar PSE adalah layanan yg dipakai kominfo sendiri ibarat menjilat ludah sendiri wkwkwk , kami developer tau kok , media dan lembaga hukum sudah membahas loh
@@jackdarrow3011 gak usah heran kalau menjelang 2024 ada "skandal chat mesum capres or calon anggota dewan" ya pasti gara2 PSE ini privasi oposisi diacak2 doxxing merajalela
Seperti biasa, Jagat Review selalu bijak. Terimakasih atas pencerahannya team Jagat Review. Semoga sehat selalu!
PSE esensinya memang bagus tapi eksekusinya buruk. Di akhir pekan ini dimana orang pada mau main game yang mereka beli di Steam atau Epic masa harus dipersulit cuman karena hal ini? Belum lagi hanya website/platform tertentu saja yang mereka pilih untuk diblokir padahal masih banyak yang belum terdaftar juga.
Nah sepaham sama bro ini, esensinya baik, namun perlu beberapa kebijakan dalam UU nya dikaji lagi. Terlebih pada turunan UU ITE, misal menimbulkan "keresahan". Yah kita cuman bs berharap terbaik, agar bs dikaji ulang aturan PSE ini agar sama-sama nyaman.
gak usah sok paham lu tong
@@king.canute21 No U
@@a8knots lu orang kementrian apa orang IT ? nih adek gw kerja di kementrian lu kira gw gak paham soal UU 🤭
@@king.canute21 gw kah? 🤔. Kalo boleh tau adeknya kerja di kementerian apa ni?
Perusahaan global dan besar apalagi di industri teknologi juga tidak serta merta bisa mengubah legal-kebijakan privacy mereka. Makanya memang perlu tim legal dari kedua belah pihak melakukan pendekatan intensif. Tapi balik lagi ke infrastruktur dan prioritas perusahaan tersebut, klo ga mau daftar PSE ya bukan berati mereka nakal atau melakukan transaksi yang merugikan konsumen. Justru bisa jadi regulasinya yang merugikan pengguna di negara tersebut.
Ya baiklah bisa aja berkomentar netral tapi entahlah..tau sendiri lah, ga perlu banyak dibahas klo menyangkut itu. Let's see...
Kominfo gamau tau dan gamau berkaca dari hal itu, beberapa pejabat mereka yg buka suara di sosmed aja songongnya minta ampun malah nyalahin netizen kurang edukasi lah, perusahaan" besar macam steam, Paypal, dsb dianggap melecehkan regulasi Indonesia lah, padahal regulasinya sendiri jg belom tentu benar, ditambah lagi ga mikir resikonya kalau nih aturan diterapkan, urgensi nya juga ga jelas tiba" buat aturan perusahaan asing harus bayar, kalaupun diblokir jg kan yg rugi negara sendiri bukan perusahaan yg dianggap melanggar, tolol nya overload pokoknya heran
Just info, sementara ini bisa dibuka utk PayPal nya🙏
nah bener nih yg bermasalah padahal antara kominfo dengan pihak aplikasinya, tapi yg terkena dampak malah pengguna. setuju banget sama edukasinya agar tidak membuat ujaran kebencian yg banyak muncul akun" bikin video soal menghina salah satu pihak. jangan mudah terprovokasi tetap bijak dalam menggunakan media sosial.
Saran sih, sebenernya peraturan2 PSE itu emang kurang mateng. banyak yang abu2, bisa melar kemana2. Ini ditakutkan bakal melanggar hak privasi orang dan mungkin bisa nyebar sampai melanggar kebebasan berpendapat.
sebenarnya ini yang ingin d lindungi itu masyarakatnya, atau institusinya? karena masih banyak hal lain yang bisa dilakukan oleh kominfo, yang sebenrnya lebih urgent.
kalaupun ingin melindungi masyarakat dari penipuan online dll, kenapa gk membekali masyarakat dengan edukasi. kalau masyarakat lebih dewasa dalam teknologi, toh kita bisa melindungi diri sendiri...
kalau soal keamanan dari situs2 yang kita akses, dibanding dengan peraturan karet PSE seperti ini, pemerintah bisa membantu dengan memastikan kalau situs2 yang masyarakat gunakan, mengikuti policy yang sudah mereka terapkan.
dan sebenrnya bisa ditambah dengan negosiasi ke setiap situs besar untuk menambahkan policy khusus untuk masyarakat Indonesia, dimana kalau mereka melanggar, situs tersebut akan d kenai denda finansial...jadi sasaran sanksinya tepat.
emang butuh negosiasi, dan mngkin bisa sampai bertahun2 baru bisa terjalin kerjasama yang baik.
tapi sementara itu, kita bisa mengembangkan situs versi kita sendiri oleh "anak bangsa", sambil belajar dari yang sudah ada, sambil mencari kepercayaan internasional sehingga masyarakat internasional juga mau menggunakan situs yang kita sediakan~
emang butuh waktu dan biaya, tapi lebih aman dan efektif, tepat sasaran, dan gak pakai tumbal kaya sekarang.
Semoga Kegaduhan ini tidak akan membawa citra buruk Indonesia Dimata investor asing terutama di bidang digital. Dan bagi pengguna steam jika sudah dibuka blokirnya semoga game game di steam nantinya tidak terkena region lock untuk negara kita
Semoga aja, soalnya indo tuh sorotan mata dunia, hal kecil aja bisa diketahui sama negara lain, kayak yang dulu-dulu
Nah ini yang dikhawatirkan, kena region lock mampus ude
Semoga aja pak ngga kena lock
udah telat
indonesia gini amat ya, trus orang² kek gtu kok bisa kerja di kementrian🤡
Secara utuh saya mendukung adanya PSE, tapi sayangnya kominfo terlalu cepat eksekusinya tanpa sosialisasi. Ditambah beberapa press release yang mereka keluarkan bahkan statement yang mereka keluarkan di tv justru memanaskan keadaan.
Sementara matiin tv analog udah lama sosialisasinya, tapi sampai sekarang belum ke eksekusi sepenuhnya, padahal itu cukup berpengaruh ke perkembangan sinyal 5G di indo
dari 2021 bro, sudah ada beritanya
Apa alasan Lo mendukung? Emangnya Lo mau semua aktivitas Lo baik dari privasi dan keamanan data mau diketahui oleh Kominfo dsn pemerintah? Padahal pihak steam sendiri sebagai pembuatnya menjamin privasi yg tentunya penggunanya tidak melanggar aturan. Kalo misalnya game Ampe dilarang atau disensor emangnya Lo mau? Itu juga kalo lu bukan orang tua, punya akun steam. 😂
@@kkkkkmmmmm2647 hal ini bukan berarti Pemerintah ngeliatin terus terusan, atau ngambilin data secara seenak jidat. Tapi pemerintah minta jaminan kalau misalnya butuh dataa, terus ingin mengawasi backdoor diberi akses.
@@dewapamungkas1433 tapi ya kalau gini ceritanya, berarti layanan dan aplikasi yang Libre (beneran gratis, gaada tracker dll, dan dijalankan + dikembangkan oleh komunitas) bakal mati dong
Konten iki keren 👍
Semoga hal-hal baik yang disampaikan bisa jadi bahan belajar buat kita-kita 😬
Gak heran jagat review pasti pro pemerintah, gak bakalan kontra lah, mana ada reviewer kontra pemerintah, yg ada malah gak laku...
Padahal yg bener dirugiin adalah para pengguna layanan..
main aman biar ga ada tukang bakso lewat depan kantor jagat
Wkwkwk sok bijak emang nih orang, padahal rata" Influencer udah banyak yang kritis bahkan sampe di teror 🤣 nih orang masih main aja..gua tonton malah muter" Apa yang dia sampaikan
Mantap dibahas juga sama Jagat Review TV.
Kritik dengan baik² dan beri masukan ? Sounds good, doesn't work. Kadang pemerintah perlu disentil agak keras, biar telinganya lebih terbuka, dijitak sedikit biar otaknya lebih encer, dan dipecut sedikit agak kerjanya lebih bener. Asal tetap dalam batas normal.
Kalau tukaran tempat duduk, kira2 lebih suka cara yg mana? 😊
Dimaki-maki, atau ditegur dengan solusi?
@@JagatReview Waduh, sebagai konsultan, saya mah udah kenyang ditegur, dimarahi, dimaki-maki, sampai digebrak meja sama client. Kita sebagai rakyat sekali² perlu melakukan hal itu juga. Cuma ya, sekali lagi, ada batasnya ya.
Ini rakyat, bukan klien.. Dimaki rakyat yg ratusan juta kah? 😊
masalahnya dulu regulator buat statement "Internet cepat buat apa ?" ini yang mempengaruhi penilaian masyarakat terhadap kebijakan yang dibuat. dan terima kasih om ded, sudah menjelaskan secara terperinci dan dari berbagai sudut pandang.
Beda orang2 dalam badan regulatornya dgn yg sekarang kan ya?
@@JagatReview iya om, tapi kan masyarakat umum menilai dari lembaganya. dengan video ini semoga dapat membuka pikiran masyarakat atas kebijakan yang telah diambil.
@@JagatReview org2 pengisi kementrian itu punya balas budi politik, org yg gak ahli dibidang nya pun disuruh jadi dirjen kominfo padahal org udah tua gaptek yg gak ngerti kepentingan paypal sama steam, engine2 programming itu apa
Gak ada pembahasan pasal kemungkinan karet yang sering dibahas sama Jurnalis lokal?
.
Platforms tersebut masih punya alasan untuk "bandel" dan banyak orang yang setuju. Karna ada pasal karet yang membahayakan privasi pengguna.
.
Introspeksi lah dikit-dikit. Kayak gak pernah tahu UU ITE yang karetnya lebih sakti daripada Luffy.
Orang2 seperti kita terbiasa tertindas karena kita gak mau bersuara. Terbiasa diam dan berlinding dibalik "bijak berkomentar" dan pasrah dengan aturan aneh yang berlaku dengan alasan takut reputasi rusak. Makanya pemerintah bisa semena-mena sama kita. Beda sama orang-orang bawah, gojek, supir angkot dll mereka terbiasa untuk vokal terhadap kebijakan pemerintah yang merugikan mereka. Contoh aja klo tiba-tiba ojol di blokir, pasti langsung kerusuhan negara kita. Pemerintah gak akan berani. Ini karena cuma "ilustrator, game developer, 3d artist" yg gak suka vokal dan terbiasa hanya berkarya di balik komputer.
Sekarang udah saatnya kita orang-orang kelas menengah dan para kreator juga ikut vokal, apalagi ini berpotensi untuk memutuskan mata pencaharian teman-teman pelaku industri kreatif yang clientnya cuma mau bayar dengan paypal, studio2 yang jualan game ke pasar inter cuma bisa lewat steam.
Mari bangkit vokal menyurarakan pendapat. Jangan budayakan diam dan pasrah diam hanya untuk "reputasi" semata. Suarakan dengan vokal dan keras tapi tetap dengan batasan tertentu agar terhindar dari jeratan hukum.
Toh reputasi kita juga udah dirusak kominfo di mata client2 luar, beberapa rekan2 mulai clientnya kabur gara2 gak bisa pake paypal. Reputasi kok klo mata pencaharian terputus sama aja bohong.
Ga ada ajakan utk diam lho. 😊
Tapi semua itu ada caranya, agar efisien dan efektif.
@@JagatReview yup semoga temen-temen pelaku industri kreatif bisa terus semakin vokal dengan cara efisien dan efektif 😊
Sayang aja klo justru banyak temen-temen pelaku industri kreatif yg justru malah gak berani bersuara di publik karena "jaga reputasi" dan "takut diciduk", padahal justru kita hrs bersatu bersuara dengan cara yg benar. Fokus ke poin masalahnya.
OK aku setuju tidak boleh esmosi dengan masalah ini. Tapi aku mau cerita saja kalau sudah berhubungan langsung dengan konsumen terkadang butuh kesabaran extra daripada orang yg cuma ikut menyimak case ini. Seperti aku yang mempertanyakan kejelasan statement kominfo mengenai PayPal yang dibuka sementara 5 hari terhitung today. Sebagai user aku udh senang ada solusi buat akun PayPalku yang matot. Namun kenyataannya aku diPHPin : sampai sekarang aku masih berkutat mencoba masuk. Nah dimana komitmennya kalau begini? Semoga yang lain ngga senasip. Coz masalah uang itu bukan main main, bang!
Udah bs skg bang ?
@@skillaspolosstudio6284 udih, thnx God
Dear Jagat, saya termasuk orang yang sangat suka dengan konten-konten JR karena pembahasannya yang mendalam. Termasuk juga yang ini, karena harus diakui, jarang sekali JR masuk ke area regulasi. Di konten ini pun, saya mengapresiasi JR yang juga turut menyampaikan concernnya soal komunikasi regulator yang tidak terlalu baik ke companies (dan usersnya tentu) terkait. Saya cuma mau nanya, apakah setelah membaca aturan terkait regulasi PSE ini, ada concern tersendiri dari JR terkait privasi user? Dan bagaimana pendapat JR sendiri terkait privasi di dunia maya secara umum dalam kerangka regulasi di Indonesia? Itu saja dari saya. Semoga dapat ditanggapi - ataupun dibuat konten hahaha - dengan baik. Terima kasih :)
Ekspansi jadi jagat konsultasi
Mantap bahasanya
Netizen langka
Yup semoga makin banyak dan makin dalam pembahasan soal regulasi oleh tech creator. Saya baru nonton yg dr JR gatau chanel lain bahas apa engga. Kalau di luar negeri sih sering contohnya pas pembahasan right to repair bajakan youtuber tech dipanggil DPR US buat kasih masukan. Seneng aja kalau demokrasi efektif jalan, rakyat yang berkepentingan ga cuma dilibatkan tapi jg berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan. Di sini mau komplain dikit aja direspon ceramah boomer ndakik ndakik non esensial.
indonesia gini amat ya, trus orang² kek gtu kok bisa kerja di kementrian🤡
Privasi masih aman, mereka gk lihat privasi kalian 24 jam. Akan dilihat saat kalian melakukan kriminal nah saat itu di bukalah yang terkait diri kalian di dunia Maya.
saya sangat respect JR mengambil jalan tengah dan tidak sepenuhnya menyalahkan sebelah pihak. inti dari video ini adalah : sekeseal apapun kalian terhadap situasinya, jangan menebar kebencian dengan caci maki non produktif dan menghancurkan masa depan sendiri. betul sekali. ini sangat penting karena walaupun se messed up apapun situasinya, gaada orang yang pantas untuk di bully habis2an sampai ke keluarga keluarganya (aduan semuel kominfo kemarin). memang sifat netizen indo yg seperti ini itu sangat tidak terpuji dan masih sangat banyak terjadi.
tapi mengenai platform yg harusnya mematuhi peraturan, saya sebenernya punya pikiran lain. begini, platform itu punya TOS yang tidak bisa mereka langgar demi kemanan pengguna juga. yaitu data privasi tidak boleh di share kemana pun. bagaimana pun, kita gabisa main seenaknya membuat mereka melanggar terms of service untuk negara ini sendiri. dan kita juga gabisa memaksa mereka untuk daftar. kenapa? karena pada faktanya adalah KITA yang butuh mereka. lebih dari mereka membutuhkan kita. kita itu bersandar pada paypal untuk pembayaran karna platform tsb adalah yang paling banyak reachnya di dunia dan paling praktis dimana mana2, kita bersandar pada steam epic dll karna REACH mereka yang gabakalan bisa di replikasi oleh platform indo manapun dalam waktu dekat, kita ini bukan apa apa dalam perihal dunia maya, jadi keputusan untuk main blokir platform begitu aja ujung2nya bukan merugikan platform, tapi malah merugikan rakyat indo sendiri sebagai pemakai yang bergantung padanya seperti yg JR sebutkan juga di video ini
dan sekarang soal PSE nya sendiri, banyak orang yang bilang kalau PSE ini bisa membuka data kita sewenang2. bisa di take advantage oleh pemerintah untuk mengawasi kita dan kita bakal lebih dekat kepada cina dalam hal kebebasan ber ekspresi. menurut saya memang semua itu bisa terjadi, tapi tidak ada yang bisa dibuktikan soal spekulasi2 seperti itu. daripada kita ber spekulasi seperti itu yang sanga mudah di tangkis oleh kominfo, lebih baik kita address saja kejadian yang sudah terjadi
ya, tahun lalu kominfo kebobolan dan milyaran data data rakyat tersebar karna inkompentensi dari mereka yang tidak bisa menjaganya dengan baik. seharusnya ini yang menjadi Inti dari kekhawatiran kita kalau kominfo memegang lebih banyak data lagi dari kita. karna bukan cuma kita aja yang rugi, Platformnya sendiri juga bakal rugi kalau kominfo kebobolan lagi. dan saya YAKIN bakal terjadi lagi karna pasti akan ada hacker2 yang ingin membuktikan seberapa unreliable kominfo dalam memegang data kita
itu juga mungkin menjadi alasan kenapa beberapa platform ini sampai sekarang masih tidak mau mendaftarkan ke PSE. dan itu sangat masuk akal. jadi menurut saya platform sama sekali tidak bisa disalahkan dalam hal ini. ini semua memang terbebani kepada kominfo dan saya setuju dengan petisi petisi yang ada sekarang kalau kominfo harus dirombak ulang dan harus diperbaiki mindsetnya
sangat benar sih dari pihak luar sbagai penyedia layanan harus ikut patuh & andil pada aturan internal di +62
Untuk internal sendiri saya kesel sebab sama halnya kita bangun tidur eh tau tau minyak goreng naek tanpa kita ketahui & merata di sluruh jagat indo
Yg ke 2 ialah pas saya bangun tidur lalu idupin pc & buka epicgames (karna ada game yg baru saya beli) malah error alias di blokir
Kita sbagai user kaget dong. Bahkan saya pribadi aja gak ikut & menau soal kominfo..malah kominfo uda kasi statment peringatan ke platform tsb 2bulan lalu..
Note : info chip slot distory wa gw banyak ko😀
Kan sebelum blokirnya, udh di peringatin dri jauh hari, bahkan udh viral kmren2
jd pasrah wjwjw, kalo gk di blokir jg nnti paling rame lg bilang kominprett cuman ngancem doang🤣
Tidak habis pikir steam dan EGS kan sudah dipotong pajak dan sudah mengikuti perpajakan diindonesia masa ditutup juga ? Berarti sia sia dong kita beli game legal ? Padahal income pajak dari pembelian game cukup berkontribusi loh kepada negara...
untuk pembelian itu tidak dipotong pajak sepertinya, perlakuan pajaknya semacam penambahan nilai yang ujung2nya dibayar sama customernya, mungkin kata om dedy bisa aja pemerintah ngincar pengenaan pajak atas total pendapatan yang diterima oleh pihak steam/paypal
@@farendiabirafdi115 kena pajak tong 11 %. emang lo mw dipajakinnya 100% gt ke steamnya?
@@goldenboy6667 yang 11% itu ppn, kalo pph 23 2% atau 15% itu dikenakan langsung ke pendapatan total dari suatu perusahaan (cmiiw), atau mungkin bisa dikenakan pph lain, karena sebenarnya ppn 11% itu yang nanggung kita.
100% dari pernyataan saya yang mana ya maaf saya bingung,
untuk ppn 11% perlakuannya seperti ini
harga barang misalkan 10k, ppn 1,1k, perusahaan nerimanya 11,1k, tapi yang disetorkan ke pajak 1,1k, 10k untuk perusahaan,
riilnya kita yang bayarin ppn itu, karena kita yang bayar full 11,1k, perusahaan tidak berkurang apa2
cuman bukan berarti saya pro pemblokiran, saya juga kecewa sama keputusannya yang sangat kecepetan.
Di era ini lah jagad review tau betul bahwa koment salah bisa mengancam masa depan, dan di ingatkan betul,, trimakasih jagad yang sayang sama penontonnya agar senan tiasa masa depannya tetap ada,,
Nah... Ada yg paham maksud kami yg mendasar..
Saya sudah tonton sampai akhir, dan sudah kuduga sebelumnya kalai team JR pasti netral dalam hal ini, mereka pasti akan melihat masalah dari berbagai sudut pandang seperti biasanya, saya salut dengan om dedy, sepertinya beliau tidak pernah berkata kasar dan tidak pernah meninggalkan jejak digital yg jelek...
warganet, mari kita belajar untuk tidak pernah berkata kasar kepada siapapun,
warganet kita masih bnyak yg bodo mas . mungkin krn kurangnya pendidikan yg buat mereka jadi mles mikir dan lebih suka debat kusir juga suka paling sok tau
@Agathis fatal1ty tidak menyalahkan, tapi mengajak kita untuk tidak menghujat pakai kata2 kasar, kritik boleh marah boleh, tapi tidak boleh toxic
@@susilo8812 jawaban cerdas mas bro
@Agathis fatal1ty bukan komennya yg bermasalah tapi kata kasarnya yg bermasalah bro . gitu aja gak ngerti bro .
@@ekowahyudi35 makasih bro,
Untuk menanggapi. Aturan regulator itu sudah melewat uji kelayakan belum? atau dibuat sendiri dan di setujui sendiri oleh kominfo? Isue ke dua, website kom info sangat sangat jelek dan tidak rapi, terkesan baru saja di hack, apakah orang2 kompeten yg maintain? Jagat review berusaha untuk dewasa, tapi yg dihadapi tidak dewasa pak..
Kekurangan dari pemerintahan kita adalah buruknya komunikasi.
Harusnya ada pemberitahuan yang diinformasikan terus menerus, agar produsen dan konsumen punya countdownnya, dan konsumen bisa mengingatkan produsen untuk segera memenuhi regulasi tersebut.
Mungkin maksudnya baik, tapi kalau dilakukan dengan cara yang buruk, maka kebaikan tersebut malah menjadi keburukan, dan pada akhirnya yang dirugikan adalah masyarakat.
harusnya di buat white list untuk aplikasi yg fundamendal kaya paypal, jangan langsung di blokir, kalo mau diblokir yaa siapin aplikasi pengganti "karya anak bangsa" yg sering di sebut oleh kominfo jangan cuma b*cot
@@Nahhh._. mampu tp nanti sekitar 2050 kalo mau aplikasi "karya anak bangsa" establish dan didukungnya dari sekarang
Yang bikin semua orang emosi karena track record pemerintah yang udah biasa mengatasnamakan sesuatu yang mulia tapi di balik itu ada agenda kepentingan segelintir orang.. dan umumnya rakyat yang ketimpa apesnya.. so fair aja reaksi spontan masyarakat seperti ini.. apa lagi dampaknya real bgt..
cerdas lu
SETUJU BANGET dengan JR, benar hal seperti ini gak ada yang mikir sampek kesini, malah masyarakat kita terutama gamer banyak condong kasar ke KEKOMINFO(satu sisi). tanpa melihat secara general, bahkan gamer membandingkan BCA dan PAYPAL saat live, kan To*o*, jelas2 inikan tidak apple to apple. memang repot sih kalau tidak dewasa. lanjutkan JR sukses! terima kasih sudah membuat video ini, keresahan saya terwakili.
sebenarnya gk pantas perusahaan yg blm daftar itu disebut "perusahaan nakal" seperti yg ada di video ini, mereka gk salah apa2, hak mereka jg jika memang gk mau daftarin platform nya di Indonesia krn mungkin persyaratan pse gk cocok bagi mereka.
iya ngomongnya sembarangan 😢
Yang jadi masalah adalah nuclear option dipake buat pilihan pertama tanpa mempedulikan collateral damage
@@Dekyarista underrated comment but I totally agree with you
Kalau liat carut marut dari yang terjadi, lebih ke fatal kominfo sih, tanpa ada sosialisasi dengan pihak penyedia layanan lalu "menyerang" sektor vital industri kreatif yang dimana mereka sempat bilang mendukung sektor game online beberapa waktu sebelumnya, yang saya rasa maksud mereka adalah game online hp, lalu platform yang selama ini memberi suntikan pajak ke negara yang kayaknya gak sedikit tiba-tiba di blokir, lalu tanggapan kominfo di media tentang kasus ini juga dirasa semakin memperkeruh suasana
Kominfo tidak terlau memikirkan dampaknya saja, tetapi terlalu fokus ke pendaftaran pse, bisa melalui peringatan dulu, dan bisa diberi wktu supaya bisa daftar, tdk main asal blokir
Masalah PSE saya agak bingung, dijelaskan manfaat PSE untuk memberika keadilan antara aplikasi lokal dengan yang sejenis dari luar negeri. Namun jika seperti ini bisa jadi nilai jual dan keuntungan suatu produk menjadi hilang. Misalkan saja sebagai perumpamaan saja ya. paypal yg punya sistem keamanan digital yang bagus dan ketat tapi mudah dalam pendaftaran dikarenakan hukum di indonesia harus membuka satu atau dua backdoor keamanan mereka dan memperumit pendaftaran yang akan menghilangkan nilai jual dari paypal tersebut. Lalu solusinya bagaimana ? Mungkin bisa setiap bank yang menerima uang ke rekening warga negara indonesia dari paypal atau sistem transaksi digital berbasis luar negeri dikenakan pajak tambahan dibandingan dengan aplikasi sejenis dari indonesia. (Saya jujur jarang pakai paypal dan tidak mengerti apakah hal tersebut sudah dijalankan selama ini atau belum. Namun menurut saya ini bisa dijadikan solusi) dan saya pribadi tidak setuju atas kebijakan PSE karena menurut saya ini merupakan pembengkakan dan perumitan birokrasi digital. Yang seharusnya digitalisasi birokrasi tidak memperumit sistem birokrasi yg akan membuat investor dan perusahaan luar dan dan startup dalam negeri enggan bermain dan bersaing di indonesia.
betul saya sebagai freelancer pemburu dollar sangat kesal
@@wannacry3770 menurut saya jika pandangannya seperti itu berarti Indonesia terlalu cepat ambil start yg akhirnya pada kalabakan
@@wannacry3770 atau mungkin maksud anda luar negeri jadi takut ngeruk uang kita. Kebanyakan game itu kan top up beli / uang keluar dari indo. Yang rugi indo kalo perusahaan luar negeri yg ngeruk uang kita gak dipajekin
@@drnyxlass7168 tapi indonesia sebagai pasar di industri game sendiri masih kurang dilirik karena daya belinya masih posisi 6 di tingkat SEA, bukan asia loh, tapi spesifik SEA
masih banyak juga praktik pembajakan game di sini, dan orang banyak lebih milih beli bajakan daripada beli game original yang harganya berkali-kali lipat
jadi agaknya kurang pas kalo dibilang industri game luar ngeruk uang di indonesia (dalam hal ini steam dan epic games sebagai penyedia game pc, sementara di indonesia sendiri yang lebih banyak playernya adalah game mobile yang tau sendiri banyak jualan skin dan item-item pay to win 🤷♂️)
@@christopherariel7293 tapi kan yang dari Indonesia bukan cuma user aja ada developer yang cari duit di sana. Lagian kalau akses ke game legal diblokir apa ga malah makin banyak yg pakai bajakan?
Sebenarnya yg menjadi pertanyaan adalah kenapa mereka2 ini belum mendaftar disaat yg lain udah? Kominfo disini sah2 aja sih menurutku kalo mereka diberikan sanksi. Tinggal kominfo gimana caranya sosialisasi ke masyarakat dan kasih solusi untuk ganti kerugian2 yg timbul
Mungkin di mintain data pengguna. Gila kali boss seandainya data pengguna sedunia di minta kominfo. Pihak perusahaan juga ada privasi buat jaga data pengguna
*Kominfo be like :*
Blokir Situs Judi, Pornografi, Prostitusi Online, Pinjol Ilegal, dan Situs Ilegal lainnya. ❌
Blokir Steam, Epic Games, DOTA 2, Counter Strike Go, Origin, Yahoo, PayPal ✔
Maunya internet positif, tapi kebijakan negatif
Akhirnya di bahas, makasih info nya 👍
Sadar diri lah, kita negara berkembang dan rakyat yang membutuhkan itu sebagain pekerjaan fluencer, di negara lain aja gk ada masalah, kayak di Vietnam, Filipina, saya contoh in saja aja negara berkembang dan banyak lagi yang lain
Sejujurnya aku sih emang gk terlalu masalah sama aturannya, tp yg bikin gedek dan emosi memuncak itu, emang gara2, tiba2 diblok aja situs2 tsb, gk ada aba2 ato peringatan buat pengguna biar siap2, malah platform lain yg gk diblokir yg diumumin, kan dog banget, minimal kasih 2 minggu lah.
Kalo untuk alternative, menurutku sih sebenernya udah ada, tp mentok jd versi lokal/nasional aja, macam gopay, ovo, dana, dsb.
Yg kumaksud disini sih cm untuk paypal aja ya, soalnya yg paling susah digantiin dan paling merugikan kan dr situ, kalo game kan rugi secara konsumer, sejak awal emg niat keluar duit, sedangkan paypal rugi secara pemasukan, hidup orang bener2 bergantung dr situ.
Sblum corona jg udah ada beritanya klo ndk salah.. Cuma gk heboh krena baru pemerintah yg nyuruh doang.. Mungkin sama ibaratnya tilang elektronik.. Dah lama di umumin sosialisasi tp dicuekin bgitu ada kasus tilang pertama.. Bru heboh.. Yahh gmna yahh.. Kan dog jga
Klien luar negeri gk bisa bayar pake gopay :)
@@songclips.korean 2 minggu, bukan 2 tahun
@@KatKatsu warteg/tukang gorengan gk ada yg dpt klien luar negeri, masih bisa kaya2 jg
@@Vall_Ey 2 minggu mah ancaman blokir.. Pemberitahuannya aja dibahas waktu G20 tntang transformasi ruang digital klo ndk salah..itu aja udah hampir 2 bulan lalu.. Aturannya jg udah keluar tahun 2020 tntang PSE private.. Intiny kyk tilang elektronik lah.. Skrang bahkan ada isu klo ada mobil avanza di lampu merah, orang2 pada taat aturan lalu lintas. Wkwkkw
sebenarnya pemerintah dan perusahaan diatas menjalankan hak-hak mereka masing-masing. Hak perusahaan untuk menolak mendaftar dan hak pemerintah memblokir. Nah sekarang suara dari kita kita lah yang bisa membuat keduanya menjalankan kewajibannya masing-masing. kewajiban pemerintah untuk tidak merugikan rakyatnya dan kewajiban perusahaan patuh . dengan cara yang baik
Pak, sebenarnya sistem regulasi tersebut sama seperti ESRB, yaitu sebelum gamenya dirilis harus daftar dulu ke ESRB terutama pada rating umur, cuman kali ini lebih barbar, regulasinya kayak China, nih. Belum daftar, blokir tanpa ampun
Nice info. Jadi tau kan kemana arahnya
@@hariskertanegara ntar kyk amajon, ngilang
Kasih tau cara/jalurnya untuk bisa menyampaikan pendapat dan saran kita ke pemerintah/kominfo secara efektif donk omm. emang ada jalur jelas yg memang dibaca dan dipertimbangkan oleh mereka??
Ini nih, setiap pemerintah kyk gini kita bingung mau ngadu ke siapa. Dan ngadu pun juga g ada aksinya. Suara masyarakat udh g penting. Suara yang penting dari masyarakat cuma hitungan suara pemilu.
Kalo beneran ada solusi yg bagus mah yg memperhatikan dan mempertimbangkan mah Buzzernya dulu, dengan syarat harus punya karya atau prestasi biar diakui Buzzer. Bukan pemerintahnya yg bisa mempertimbangkan 😂
Lembaga bantuan hukum jakarta buka pos pengaduan, cek twitter mereka aja
Kalo KONTEKS nya ngmngin BLOKIR, ya sama dong JUDI ONLINE gak di blokir dan PAYPAL di blokir.
Konteksnya adalah Diblokir karena belum mendaftarkan diri
betul kita sbg masyarakat harus bisa memikirkan dari 2 sisi, bukan hanya dari sisi kita yang (mungkin) dirasa merugikan , coba kita lihat dari view yang lebih luas, tujuan utama Kominfo itu untuk mengamankan infomasi kita sendiri
Mana ada yg ada malah privasimu yg teretas oleh Kominfo. Isi chat wa postingan Ig FB dipantau Ama Kominfo dan jika postingannya menyudutkan pemerintah langsung ditakedown.
justru aturan PSE ini dianggap melanggar pasal 28 G ayat (1) UUD 1945 mengenai perlindungan diri pribadi karena kominfo mendapat akses ke layanan yang terdaftar. belum lagi sistem keamanan pemerintah juga gampang dibobol semakin membuat masyarakat tidak percaya terhadap pemerintah
@@kkkkkmmmmm2647 ga ada privasi di dunia maya boskuh.. inget pas daftar fb, Twitter, google dsb. pasti di minta data diri kita (nama, ttl, nomer hp dl) kalau kita mau pakai layanan mereka.. yang arti nya secara sadar kita membuka privasi kita ke layanan yg mau kita pakai.
taik
Salah satu yang harus dibenahi oleh pemerintah adalah sosialisasi, seharusnya acara acara besar seperti ini harus disiarkan disemua media,baik itu TV, portal berita,dan akun sosial media
Moda sosialisasi pemerintah itu langsung diumumin pas diberlakukan. Kalo ada backlash tinggal bilang hoax atau dicabut
nothing really bad, nothing word cant say, ... well Done Sir, GGWP .. sebagai gamer yg kehabisan waktu bermain, tapi segudang games dimiliki, well . sakit ati ku, tapi hanya bisa bersabar, you are the best orator this topic. we are salute to you, keep up the good work.
Dari dulu dulu, begitu dikasi deadline dan tanggal pemblokiran sesuatu, di negara kita biasanya mundur mundur dan mundur. Jadi mungkin dianggap gertakan oleh para developer. Eh taunya langsung dijalanin beneran. Ya yang kena sih user, terutama yang mencari penghasilan dari aplikasi2 itu ya. Sangat2 kompleks masalah ini, dan respon saya pribadi hanya bisa mendoakan semata supaya jalan keluar terbaik segera ditemukan
gak kompleks sih, tinggal daftar aja, ikutin aturan, mungkin yg merasa risih nya karena jika ada surat perintah, mereka harus membuka database pelanggan mereka, untuk kepentingan sebuah kasus.
@@farccorp Pengen ikutin aturan, tpi yg bikin aturan klo bikin aturan GAPERNAH BERES, GAPERNAH BENER, jdi Gabisa dipercaya deh!! Payah nyusahin org aja
yakin bro serahin data perusahaan ke kominfo yang isinya aja orang² tua gaptek teknology apalagi ketuanya gada background bidang it
Ini bukan soal pajak. Ini soal penyadapan. Mereka gak mau daftar karena PSE anjink minta akses ke backdoor masing2 akun pengguna.
Jadi kalau lu oposisi, gdrive, wa, fb lu bisa di acak2 oleh pemerintah untuk jadi bahan doxxingan. Kayak rrc.
Baca Peraturan Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2020 Ayat/Pasal 36
Ngeriii cuyy
dijual mahal itu bang, eh...
Nah bener banget nih harus di kasih jeda biar para pengguna bersiap2 sebelum pemblokiran.. misal widraw semua saldo digital ke rekening .👍
🙏🏼Terima kasih Jagat Review. 🙏
Plus kalo mau blokir layanan game, tolong jangan hari Sabtu-Minggu, ini hari orang-orang pada di rumah main game, apalagi ada virus di luar jadi banyak yang tidak mau keluar rumah. Lebih baik kalo ditunda sampai Senin gitu, plus diberitahukan dahulu.
Padahal pihak Kominfo sebelum memblokir kan bisa ya ajak kerjasama streamer Indonesia (lokal) untuk nyebarin/sosialisasi perihal peraturan biar pihak developer lebih cepat dan paham kalau aturan yang dibuat itu bukan sekedar gertakan aja, jadi dari semua sisi ga ada yg merasa dirugikan dan malahan jadi gampang sosialisasi tentang peraturan yang ada kan..
Betul kurangnya sosialisasi, padahal mereka mempunyai akses yg banyak bisa melalui acara televisi, iklan dan media sosial lainnya. Tapi dengan cara yg sangat dadakan membuat masyarakat tidak mengetahui itu yg sangat disayangkan.
indonesia gini amat ya, trus orang² kek gtu kok bisa kerja di kementrian🤡
Harusnya peraturan PSE itu gausah dibuat dijamin tentram damai gada masalah begini