Sepemahaman saya, Sufisme tidak begitu membahas tentang hal syari'ah. Tasawwuf itu lebih menitik beratkan dalam mendidik hati atau hal Bathiniyah. Jadi tidak masalah dalam Sufisme, apakah seseorang bermadzab Hanafi, Maliki, Syafi'i, Hanbali, atau bahkan tidak berafiliasi pada salah satu Madzab manapun. Misalnya Buya Hamka. Kita tau beliau pernah menjadi Ketua PP Muhammadiyah. Tapi beliau juga adalah seorang Sufi, mengajarkan Tasawwuf, dan seorang guru dalam Thoriqoh Naksabandiyah. Padahal kita juga tau bahwa dalam Muhammadiyah tidak dikenal Istilah Tasawwuf dan Thoriqoh, sekalipun mereka "mengadopsi" nya dg istilah Ikhsan. Seringkali orang mengira bahwa Sufisme adalah bentuk ajaran Filsafat dalam Islam. Ini ketika orang merujuk pada pendapat seperti Wahdatul Wujud, Wahdatus Suhud, dsb. Dalam Tasawwuf sendiri, berbagai Thoriqoh memiliki pendapat yg berbeda dalam pandangan yg berkaitan dalam Filsafat Theologi. Misalnya kita melihat perbedaan pandangan dan pendapat antara Abdul Qosim Junaed Al - Baghdadi dg muridnya yg bernama Husaen bin Mansyur Al-Halaj. Perbedaan pendapat antara Muhyiddin Abdul Qodir Al-Jilani dg Muhyiddin Ibn Al-Arobi, dll. Tapi apapun bentuk perbedaan pendapat dan pandangan - baik dalam hal Ushuluddin maupun Fiqh, dalam Tasawwuf mereka sama tujuannya. Yakni membersihkan jiwa, membentuk keikhlasan, keshobaran, Ketawadhu'an, rasa Qona'ah, Syukur, Shidiq, Amanah, ketaqwaan, dsb. Karena memang itulah Tujuan Tasawwuf dg berbagai jalan (methode) Thoriqoh-nya. Saya mengatakan ini, karena saya pribadi adalah seorang penganut Thoriqoh yg bermadzab pada Abdul Qosim Junaid Al-Baghdad. Dalam Tasawwuf, kami bermadzab pada Abdul Hamid Al-Ghozali. Dalam Fiqh, saya cenderung bermadzab Syafi'i. Artinya, saya seorang Asy' ariyah atau biasa disebut Ahlus Sunnah wa Al-Jama'ah (Sunni). Namun saya bukan dari kelompok NU, Muhammadiyah, Persis, apalagi Wahabi. Satu hal yg penting untuk dipahami adalah, bahwa Tasawwuf bukanlah Filsafat. Sufisme adalah bentuk Adab lahiriyah dan perilaku Bathiniyah yg totalitas (kafah) yg dituntut dari seorang Mu'min untuk sesuai dg Syari'ah Agama. Pada amalan Dzikr - selain yg diucapkan dlm hati (sirr), Thoriqoh kami melarang suara yg keras. Tapi cukup terdengar oleh telinga sendiri. Sanad Thoriqoh harus jelas dan tidak boleh terputus. Dan setiap bentuk amalan, harus bersandar dan memiliki hujah (dalil) dalam Al-Qur'an. Tidak boleh ada amalan yg disandarkan pada pendapat pribadi. Karena sekali lagi, Thoriqoh adalah upaya dlm membentuk pribadi, agar sesuai seperti yg disyariatkan oleh Agama. Seperti itu gambarannya. Namun saya tidak menutup kenyataan, bahwa memang ada Thoriqoh yg mempraktekan amalan dan adab yg "Aneh". Misalnya bentuk gerakan saat Dzikr, pakaian, atau adanya Robithoh Mursyid. Dan banyak pula "aliran" Thoriqoh / Tasawwuf yg justru malah mengajarkan Filsafat tentang Theologi yg seringkali terdengar "liar". Atau ada juga yg cenderung kedalam ajaran mistis yg klenik. Tapi "Penyimpangan" itu buka hanya terjadi pada firqoh Thoriqoh. Dalam Fiqh pun terdapat madzab yg memiliki pendapat yg dianggap "keluar". Bergitupun adanya sekte- sekte seperti Syi'ah, Jabariyah, Qodariyah, Murjiyah, Muta'zilah, Wahabi, dsb. Semoga kita bisa lebih arif dan cerdas dalam memberikan penilaian, terutama di media sosial. Salam.
Kalau saya dapat hidayah masuk agama Wahabi itu karena 3 tauhid agama Wahabi: 1) tuhan hayalan nya yang duduk di atas langit dan pintu surga nya ada di mata kaki, yang bisa dekat dengan tuhan hayalan nya itu jin arab QS Al Hijr ayat 17&18 2) tuhan hayalan nya yang kalau siang hari naik ke langit ketujuh dan duduk di atas langit QS Al Hijr ayat 17&18 QS Al jin ayat 8&9 kalau malam hari turun ke bumi untuk menemui pengikut agama Wahabi QS Asysyuaro ayat 221 QS Al jin ayat 19 sebab tuhan itu jin QS assaffat ayat 158 QS Saba ayat 41 3) tuhan yang hidup maha kekal abadi dan akan turun ke bumi untuk melawan Dajjal IS 1 Yahya 2:184:3 IS 2 Yahya 1:6-11 bukti kalau tuhan yang maha kekal abadi dan akan turun ke bumi untuk melawan Dajjal IS kisah para Rasul 1:11 yang diangkat naik ke langit sebelum peristiwa penyaliban QS Annisa'ayat 157&158 dan akan turun menjadi budak nya anak dewa putra mahkota Kerajaan Arab Saudi yang kami dukung untuk menjadi raja di Kerajaan Arab Saudi dan memecahkan rekor menjadi KN Sulaiman as jilid dua pemimpin dunia jilid dua hanya dengan modal pendapat ditulis dalam buku dijual untuk cari makan dan budak untuk putra mahkota Kerajaan Arab Saudi. tuhan yang duduk di atas langit ada tiga:1) tuhan yang pintu surga nya ada di mata kaki, 2) tuhan yang naik ke langit ke tujuh QS Al Hijr ayat 17&18 QS Al jin ayat 8&9 3) tuhan yang diangkat ke langit sebelum peristiwa penyaliban QS Annisa'ayat 157&158.
Tuntunan di sufi ulamak di salafi dan MD Al-Qur'an dan Sunnah.
Tidak bisakah kita rubah statemennya menjadi PERSAMAAN SALAFI, SUFI DAN MUHAMMADIYAH?
Bagaimana bantahan terhadap Orang yang mengatakan bahwa Organisasi Muhammadiyah itu Hizbiyah
Sufi meyakini tuntunan itu ulama,dan salafi dan MD Al-quran dan Sunnah.
Bgmna dgn rii, allirsyad atau Rodja?
😊 Sama apa beda?
Sepemahaman saya, Sufisme tidak begitu membahas tentang hal syari'ah.
Tasawwuf itu lebih menitik beratkan dalam mendidik hati atau hal Bathiniyah.
Jadi tidak masalah dalam Sufisme, apakah seseorang bermadzab Hanafi, Maliki, Syafi'i, Hanbali, atau bahkan tidak berafiliasi pada salah satu Madzab manapun.
Misalnya Buya Hamka.
Kita tau beliau pernah menjadi Ketua PP Muhammadiyah. Tapi beliau juga adalah seorang Sufi, mengajarkan Tasawwuf, dan seorang guru dalam Thoriqoh Naksabandiyah.
Padahal kita juga tau bahwa dalam Muhammadiyah tidak dikenal Istilah Tasawwuf dan Thoriqoh, sekalipun mereka "mengadopsi" nya dg istilah Ikhsan.
Seringkali orang mengira bahwa Sufisme adalah bentuk ajaran Filsafat dalam Islam.
Ini ketika orang merujuk pada pendapat seperti Wahdatul Wujud, Wahdatus Suhud, dsb.
Dalam Tasawwuf sendiri, berbagai Thoriqoh memiliki pendapat yg berbeda dalam pandangan yg berkaitan dalam Filsafat Theologi.
Misalnya kita melihat perbedaan pandangan dan pendapat antara Abdul Qosim Junaed Al - Baghdadi dg muridnya yg bernama Husaen bin Mansyur Al-Halaj.
Perbedaan pendapat antara Muhyiddin Abdul Qodir Al-Jilani dg Muhyiddin Ibn Al-Arobi, dll.
Tapi apapun bentuk perbedaan pendapat dan pandangan - baik dalam hal Ushuluddin maupun Fiqh, dalam Tasawwuf mereka sama tujuannya.
Yakni membersihkan jiwa, membentuk keikhlasan, keshobaran, Ketawadhu'an, rasa Qona'ah, Syukur, Shidiq, Amanah, ketaqwaan, dsb.
Karena memang itulah Tujuan Tasawwuf dg berbagai jalan (methode) Thoriqoh-nya.
Saya mengatakan ini, karena saya pribadi adalah seorang penganut Thoriqoh yg bermadzab pada Abdul Qosim Junaid Al-Baghdad.
Dalam Tasawwuf, kami bermadzab pada Abdul Hamid Al-Ghozali.
Dalam Fiqh, saya cenderung bermadzab Syafi'i.
Artinya, saya seorang Asy' ariyah atau biasa disebut Ahlus Sunnah wa Al-Jama'ah (Sunni).
Namun saya bukan dari kelompok NU, Muhammadiyah, Persis, apalagi Wahabi.
Satu hal yg penting untuk dipahami adalah, bahwa Tasawwuf bukanlah Filsafat.
Sufisme adalah bentuk Adab lahiriyah dan perilaku Bathiniyah yg totalitas (kafah) yg dituntut dari seorang Mu'min untuk sesuai dg Syari'ah Agama.
Pada amalan Dzikr - selain yg diucapkan dlm hati (sirr), Thoriqoh kami melarang suara yg keras. Tapi cukup terdengar oleh telinga sendiri.
Sanad Thoriqoh harus jelas dan tidak boleh terputus.
Dan setiap bentuk amalan, harus bersandar dan memiliki hujah (dalil) dalam Al-Qur'an.
Tidak boleh ada amalan yg disandarkan pada pendapat pribadi.
Karena sekali lagi, Thoriqoh adalah upaya dlm membentuk pribadi, agar sesuai seperti yg disyariatkan oleh Agama.
Seperti itu gambarannya.
Namun saya tidak menutup kenyataan, bahwa memang ada Thoriqoh yg mempraktekan amalan dan adab yg "Aneh".
Misalnya bentuk gerakan saat Dzikr, pakaian, atau adanya Robithoh Mursyid.
Dan banyak pula "aliran" Thoriqoh / Tasawwuf yg justru malah mengajarkan Filsafat tentang Theologi yg seringkali terdengar "liar".
Atau ada juga yg cenderung kedalam ajaran mistis yg klenik.
Tapi "Penyimpangan" itu buka hanya terjadi pada firqoh Thoriqoh.
Dalam Fiqh pun terdapat madzab yg memiliki pendapat yg dianggap "keluar".
Bergitupun adanya sekte- sekte seperti Syi'ah, Jabariyah, Qodariyah, Murjiyah, Muta'zilah, Wahabi, dsb.
Semoga kita bisa lebih arif dan cerdas dalam memberikan penilaian,
terutama di media sosial.
Salam.
Kalau saya dapat hidayah masuk agama Wahabi itu karena 3 tauhid agama Wahabi: 1) tuhan hayalan nya yang duduk di atas langit dan pintu surga nya ada di mata kaki, yang bisa dekat dengan tuhan hayalan nya itu jin arab QS Al Hijr ayat 17&18 2) tuhan hayalan nya yang kalau siang hari naik ke langit ketujuh dan duduk di atas langit QS Al Hijr ayat 17&18 QS Al jin ayat 8&9 kalau malam hari turun ke bumi untuk menemui pengikut agama Wahabi QS Asysyuaro ayat 221 QS Al jin ayat 19 sebab tuhan itu jin QS assaffat ayat 158 QS Saba ayat 41 3) tuhan yang hidup maha kekal abadi dan akan turun ke bumi untuk melawan Dajjal IS 1 Yahya 2:18 4:3 IS 2 Yahya 1:6-11 bukti kalau tuhan yang maha kekal abadi dan akan turun ke bumi untuk melawan Dajjal IS kisah para Rasul 1:11 yang diangkat naik ke langit sebelum peristiwa penyaliban QS Annisa'ayat 157&158 dan akan turun menjadi budak nya anak dewa putra mahkota Kerajaan Arab Saudi yang kami dukung untuk menjadi raja di Kerajaan Arab Saudi dan memecahkan rekor menjadi KN Sulaiman as jilid dua pemimpin dunia jilid dua hanya dengan modal pendapat ditulis dalam buku dijual untuk cari makan dan budak untuk putra mahkota Kerajaan Arab Saudi. tuhan yang duduk di atas langit ada tiga:1) tuhan yang pintu surga nya ada di mata kaki, 2) tuhan yang naik ke langit ke tujuh QS Al Hijr ayat 17&18 QS Al jin ayat 8&9 3) tuhan yang diangkat ke langit sebelum peristiwa penyaliban QS Annisa'ayat 157&158.