MEBAYUH OTON

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 6 вер 2024
  • • MEBAYUH OTON
    MEBAYUH OTON
    #BayuhOtonBerartiMenghilangkanBerbagaiBahaya
    #NyasaUntukMendapatkanKerahayuan
    #MebayuhSaatOtonanSetiap210Hari
    Dalam masyarakat Hindu di Bali ditemukan tradisi bayuh oton. Lalu apa sesungguhnya yang terkandung dalam tradisi itu ? Kata-kata yang dekat dengan Bayuh misalnya bayuh berarti bagi, bayar, bahaya, membagi, ayu. Maksudnya adalah dengan melaksanakan tradisi bayuh pada saat otonan berarti nyasa untuk membayar, menghilangkan berbagai bahaya dan rintangan dalam hidup, agar hidup mendapatkan kerahayuan. Bayuh biasanya dilakukan saat otonan, sehingga aktivitas ini disebut dengan bayuh oton. Karena dilaksanakan pada saat otonan, maka siklusnya 210 hari (berdasarkan hitungan Uku, Saptawara dan Pancawara), bertujuan melakukan persembahan sarana upakara sesuai oton dengan harapan hal-hal buruk bisa menjadi baik. Bayuh oton adalah persembahan sarana yang dapat dibagi ke dalam lima jenis, yaitu: 1) bayuh oton dengan sarana Mantra; 2) bayuh oton dengan sarana logam; 3) Bayuh oton dengan sarana batu permata; 4) bayuh oton dengan sarana Tirta Panglukatan; dan 5) bayuh oton dengan sarana bebantenan. Dengan menggunakan sarana Mantra Gemana, bayuh oton misalnya dengan melapalkan Siwa Gemana, Uma Gemana, Gangga Gemana, Bharuna Gemana, Wana Gemana, Giri Gemana, dan lain-lainnya. Bayuh oton dengan menggunakan sarana logam, misalnya: kelahiran Redite (minggu) menggunakan sarana emas pralambang Surya; kelahiran Coma (Senen) menggunakan sarana Slaka pralambang Candra; kelahiran Anggara (Selasa) menggunakan sarana Gangsa pralambang Api; kelahiran Budha (Rabu) menggunakan sarana Besi pralambang Tanah; kelahiran Wrhaspati (Kamis) menggunakan sarana Perunggu pralambang Guntur; kelahiran Sukra (Jumat) menggunakan sarana Tembaga pralambang Sabeh; dan kelahiran Saniscara menggunakan sarana Timah pralambang Angin. Bayuh oton dengan menggunakan sarana permata, misalnya: kelahiran Redite Umanis menggunakan permata Socania osadi (zambrut/Emerald), daluman (giok/jade), ijo gading (peridot), narigangga (Chrysoberyl Cat’s Eye); kelahiran Redite Pahing menggunakan permata Socania mirah (ruby), nila (sapphire); kelahiran Redite Pwon, menggunakan permata Socania rudirarnawa (danau darah / garnet); kelahiran Redite Wage mengggunakan Socania kecubung (amethyst), cempaka (yellow sapphire); kelahiran Redite Kliwon menggunakan permata Socania cempaka (yellow sapphire), ijo rangreng (peros) dan seterusnya. Bayuh oton juga dapat dilakukan dengan menggunakan Tirta Pengelukatan Bayuh Oton, misalnya: kelahiran Umanis menggunakan sarana 18 toyo kelebutan; kelahiran Pahing menggunakan sarana 12 toya kelebutan; kelahiran Pwon menggunakan sarana 8 toya kelebutan; kelahiran Wage, menggunakan sarana 6 toya kelebutan; dan kelahiran Kliwon menggunakan sarana 14 toya kelebutan. Selain itu, bayuh oton juga dapat dilakukan dengan menggunakan upakara. Misalnya, kelahiran Radite (Minggu) menggunakan Sesayut Kusuma Jati; kelahiran Coma (Senen) menggunakan Sesayut Cittarengga; kelahiran Anggara (Selasa), menggunakan Sesayut Wirakusuma; kelahiran Budha (Rabu) menggunakan Sesayut Purnasuka; kelahiran Wrhaspati (Kamis) menggunakan Sasayut Kusumagadhawati; kelahiran Sukra (Jumat) menggunakan sarana Sesayut Liwet Raja Bira; dan kelahiran Saniscara (Sabtu) menggunakan Sesayut Kusumayudha.
    Bagaimana penjelasan selanjutnya, silahkan simak sesuluh Yudha Triguna melalui Yudha Triguna Channel pada UA-cam, juga pada Dharma wacana agama Hindu.
    Untuk mendapatkan video-video terbaru silahkan Subscribe
    www.youtube.co...
    Facebook: yudhatriguna
    Instagram: / yudhatrigunachannel
    Website: www.yudhatrigu...

КОМЕНТАРІ • 64