Kewajiban sekolah 1. Tambah wastafel 4x jumlah kelas 2. Sediakan sabunnya 3. Sediakan hand sanitizer 4. Jam istirahat diatur berbeda pada tiap angkatan kelas 5. Protokol instruksi cuci tangan sebelum masuk kelas 6. Tambah kelas atau masuk bergilir krn physical distancing Kenapa begitu? SD s.d SMU belum sadar risiko covid-19 ... Apalagi kalo ditantang oleh sesama kawan spy ga pake masker...mereka pasti ladenin daripada dibilang Cemen. Apakah sekolah siap???
Di setiap kelas ada wastafel. Di beberapa tempat juga ada wastafel. Sekolah sudah menyediakan sabun cair. Usul saya: 1. Awal tahun Pelajaran mundur jadi Januari 2. Semua anak harus membawa bekal. Kantin tidak dibuka. 3. Mata pelajaran dikurangi sehingga tidak ada jam istirahat
@@irfaaziza5899 bukan itu saja....pas jam pulang bubarnya gimana? Jamin langsung pulang? Jajan dulu diseberang sekolah? Nongkrong di manamana, Guru bakal kelonin sejauh mana...itu celah yang sangat mungkin.
Harusnya kalo mau new normal yg ASN saja, karna mereka sudah dewasa bisa berfikir jauh lbh panjang, bisa jaga diri masing", kalo anak" di sekolah sulit rasanya untuk jaga jarak, untuk mengatur mereka agar tidak bermain dengan teman di sebelahnya apalagi setelah lama tidak ketemu. Terutama anak TK, SD dan SMP.
Sebenarnya kemendikbud Mentri nadim Mereka mengerti dan tahu jelas efek samping di bukanya sekolah ,dari mulai misalnya siswa tertular ,lalu siswa itu dapat menularkan ke orang lain di rumahnya Mereka sudah pasti tahu itu Namun mengapa sekolah di buka lagi Ini adalah hal yang jelas untuk mengikis populasi rakyat indonesia Jika benar sekolah di buka lagi Orang tua² saja berkata Lebih baik kehilangan 1 tahun sekolah anak ,dari pada kehilangan nyawa anak
Terus kalau sekolah tutup sementara PSBB dicabut,, bisakah ortu dari anak2 khususnya remaja menjamin kalau anaknya tdk brkeliaran di luar rumah Toh selama PSBB aja msh ada remaja2 mengadakan balapan liar krn mereka punya byk waktu,, apalagi kalau PSBB sdh dicabut
Prinsip saya sebagai orang tua, saya akan melindungi anak anak saya, salah satunya melindungi kesehatannya dg tdk membiarkan pergi ke sekolah akibat masih adanya covid, ngga urus keputusan pemerintah.
Sejak anak anak bljr di rumah, aku sebagai orang tua jd lbh aktif lg jd guru dadakan. Coz aku mewajibkan anak n adik adik ku ttp bljr sprt saat di sekolah, bukan hnya mengerjakan tugas. Aku segaja beli buku buku pelajaran lengkap tuk anak n adik adik ku. Jd mereka ttp hrs buka buku buku pelajaran nya n membaca serta mempelajari nya. Jika ada yg mereka g mengerti, mereka bertanya sm aku or adik ku yg sejak maret sdh di rumahkan dr krjaan nya. Setelah di ksh penjelasan n mereka mengerti, lalu aku ksh soal soal. Jd skrg semua orng di rmh aktif juga tuk pelajaran. Ini cara ku tuk mnjdikan anak n adik adik ku agar sllu mnjd manusia yg aktif. Ini mnjd salah satu hikmah buat ku sebagai seorang orang tua di saat pandemi. Aku bs lbh bnyk wkt dgn anak n adik adik ku.
Just my opinion don't judge me :) -jangan mengundur tahun pembelajaran ke januari 2021,lebih baik tahun pelajaran baru dimulai juli 2020,dengan sistem pembelajaran online/daring saja,karena saya sebagai siswa sma tidak rela apabila jika harus menunggu selama itu dan lulus dengan umur yang lebih tua :)
Tolonglahhh Yg mudikk Yg langgar psbb Yg bandel Tolong lahhh tolong Jgn gitu duluuu napa,kita mau indonesia sembuh dari wabah ini ! Kita pengenn beraktifitas kembaliii ! Kita mau ketemu teman- teman di sekolah ! Berikanlah keringanan kepada tenaga medis dan pemerintah plisss
Padahal home schooling sebelum ada covid19 juga ada. Jadi menurut saya, harusnya sdh saatnya dunia menerapkan home schooling. Kalo vaksin gak ketemu, apa harus mempertaruhkan nyawa hanya untuk menuntut ilmu? Kurikulum saja yg diubah menjadi pembelajaran jarak jauh, buku paket harus di ubah. Utamakan pembahasan. Beri kunci jawaban untuk orang tua. Bila perlu guru bekali papan tulis kecil, jika siswa bertanya guru bisa menjelaskan. Sekalipun anak sekolah masuk sebentar resiko tertularnya tinggi, misalnya pada saat berangkat dan pulang sekolah. Anak di daerah banyak banget yg mau kesekolah/ pulang sekolah jalan kaki berkilo-kilo meter, tdk mungkin anak2 bisa betah pake masker selama perjalanan yg melelahkan (panas dan blm lagi jalan tak rata/ mendaki) dan bisa saja pada saat perjalanan mereka tertular orang lain. Atau bisa saja dari kamar mandi sekolah. Tidak semua sekolah memiliki sistem kebersihan yg layak. Tidak semua sekolah memiliki ruang kelas yg luas. Bagaimana kebersihan meja kursi, siapa yg bersihkan dengan disinfectant. Lalu dana dari mana kebersihannya. Blm lagi saat selesai sekolah, dalam perjalanan pulang sekolah bisa bergurau dengan teman tanpa adanya physical distancing. Bikin saja sistem guru datang mengambil tugas, lalu beri kertas pembahasan. Jika memang siswa benar2 tdk mengerti pembahasan yg ada pada kertas pembahasan, siswa dapat mendiskusikan pada esok harinya. Anak saya sdh saya ajarkan bagaimana menghindari penularan covid19, tapi saya pesimis dengan teman2 dan orang lain yg mungkin ada yg “seenaknya”. Mungkin saja yg sdh displin tak bisa terhindar dari orang yg “seenaknya”. Kalo orang dewasa, saya yakin kita orang dewasa tidak akan sungkan dan bisa cepat bertindak melarikan diri untuk menghindari orang yg “seenaknya”. Dan kadang anak, mungkin bisa saja “lupa” sejenak dan berperilaku “ngawur”. Bahkan kadang sikap refleks mereka bisa berbahaya. Menyeka mata, hidung dan mulut tanpa ingat tangan apakah sdh bersih/blm. Dari buku saja, mungkin saja kertas itu sdh ada virus, siapa yg tahu? Mungkin pada saat mengumpulkan tugas, teman memegang dll. Saya saja kalo berkaitan dengan kertas2 sekolah anak, sdh saya taruh diruang tamu. Selesai belajar cuci tangan sampai lengan dan ganti baju.
@@sitisofiah9183 Se7 + siswa kalo dikasih hp/laptop/pc belum tentu digunain buat belajar alih2 biasanya cuma buat game(true story w😅).Disituasi ini peran orang tua yg sangat penting sebenernya.Kalo orang tuanya belum bener2 paham peraturan pemerintah,gimana anaknya bisa paham.
Jangankan SD SMP..di daerah sya, baru ambil kartu ujian sja sudah mulai berkumpul² sesama tmn²nya walaupun itu SMA tingkatnya Mohon dipertimbangkan kmbli #mendikbud, lbih baik telat setahun dripda korbankan siswa/i tunas bangsa
saya murid sma selama pandemi covid ini alhamdulilah tidak ada materi yang masuk ke otak karena guru hanya memberi tugas dan sekarang sedang berjalan penilaian kenaikan kelas dan saya tidak bisa mengisi soal yang di berikan oleh sekolah :)
Muhammad Reksa Priagung bukan kamu aja yg online class, negara2 maju juga kek gitu sekarang, apa?? kalo bosen hidup, silakan aja skolah sendiri, jangan korbankan nyawa orang lain, Krn kamu bisa jd carrier alias pembawa virus ke orang lain tanpa kamu sadari
@@goodvibes6520 tapi nyatanya guru memang hanya memberikan tugas, dan jarang bahkan tidak pernah tatap muka via online, jadi materi memang hanya sedikit yg masuk..
Tergantung tempat sih,aku disurabaya pembelajarannya daring sama belajar online class...mungkin ditempat lain beda salah satu faktornya mungkin ada yg g punya hp..
Saya sebagai murid kelas 9. Menurutku sekolah jangan di buka terlebih dahulu,tunggu hingga bertambah angka positifnya mulai berkurang dan walaupun banyak tugas tetapi masih lebih baik daripada tidak ada tugas sama sekali.
Belajar via online bisa ada juga jaswalnya permata pelajaran tiap harinya tiap guru punya bidang mata pelajaran ....jadi para juga bisa lebih dekat ma istri dan anak anaknya juga.Prediksi saya tahun tahun mendatang akan banyak perang apapun makanya mulai sekarang kita usahakan tetap online jadi sisitin pendidikan kita juga lebih aman dan menghemat👌👍🙏😊😍
bukan hanya kesehatan dan keselamatan anak sekolah dan mahasiswa, tetapi guru, dosen, tenaga kepenäidikan, dan semula yang ada di dalam kegiatan belalar dan mengajar yang terpengaruh. jagan lupa mereja semua yang terlibat mempunyai keluarga, hal ini yang pat di pikirkan. yang harus di pikirkan adalah bagaimana menjalankan pendidikan secara online yang berkualitas .
Sy sebagai orang tua siswa pk.sanggat kwatir sekali.terus terang TDK setuju kalau sekolah secepatnya di buka.apa lagi korba selama ini masih selalu tambah.semoga Allah secepatnya mengakhiri virus ini amin.
@@m.arifarafah7188 sekolah ya mas. Bukan kuliah. Kuliah disini ya bayar sendiri. Wajib belajar 12 tahun. Kuliah kan semampu yg mau belajar. Mampu lukus tes masuk, mampu juga buat membiayai entah itu biaya sendiri atau beasiswa.
Home schooling kebanyakan ada nya di kota dan untuk anak2 dari orang tua yang mampu, pembelajaran daring mungkin berjalan baik untuk mereka yang dapet akses internet dengan baik seperti di perkotaan, bagi yang ada di desa mereka kesulitan dengan itu, faktanya pembelajaran jarak jauh hanya efektif untuk pengetahuan, pendidikan secara utuh yang lebih penting adalah sikap dan keterampilan. Tetapi dengan kondisi pandemi yang masih seperti ini, memang perlu pertimbangan matang masalah teknis new normal dalam pendidikan. Mari kita optimis untuk mendapatkan solusi terbaik. ✊🏻✊🏻
Kalau nanti sampai ada berita satu sekolah positif mending anakku ijin libur aja deh ngulang taun depan.. kalau sekolah bisa diulang lha kalau nyawa masa bisa diulang.. emang game
Minal aidzin walfaidzin.....semoga dunia normal kembali biar sekolah lagi seperti biasa,orang tua bebas kerja lagi ke luar kota.....ada yang meninggal kena penyakit,yang ketabrak mobil,kereta,lagi shalat,lagi makan,diabetes,jantung itu semua cuma sareat kalau orang sunda bilang
Butel sekolah di undur kalau pun sampai januari, karnakesehatan anak sangat di pentingkan dulu, pelajaran nomer 2, mohon di perhatikan buai pak presiden atau mentri pendidikan,
Bentuk assesment model pembelajaran daring harus berubah dg menekankan pada analisa masalah, critical thinking sehingga kekuatiran siswa menyontek bisa diatasi
Tlong jangan masukan dulu sekolah,,.perlu pemikiran yg matang,, Jangan sampe salah mengambil sebuah keputusan,,. Perlu koordinasi dari gugus depan,kementrian,para dokter dan komisi perlindungan anak,,.
Betul Itu Penelpon Yg Pertama.. Lebih Baik Rugi Umur Dari Pada Rugi Nyawa.. Nyawa Siapa Yg Mau Ganti... Jangan Meniru Waktu Ajar Dr Eropa Berdirilah Di Atas Kaki Sendiri.
Saya tahun ini naik kelas 2 SMA, saya dari kecil suka sakit-sakitan. Saya juga rentan penyakit, internal maupun eksternal. dan Covid-19 ini membuat saya benar-benar takut. Mengetahui imunitas yang rendah dapat terkena Covid-19 dan membahayakan nyawa. Saya takut mati😭 lebih mendingan mengisolasi diri dirumah daripada mati.. saya sama sekali GAK pernah menginjakkan kaki keluar rumah😭😭
Susah sih, disatu sisi kesehatan dan nyawa seseorang itu sebuah prioritas, disisi lain minimnya infrastruktur di daerah juga menghambat diberlakukannya pembelajaran di rumah, terus belum lagi tidak semua anak bisa dengan sering mengakses jaringan internet karena terbatasi oleh kuota yang dimiliki.
TAPI SITU JUGA MIKIR YANG KURANG MAMPU UNTUK BELI PAKET INTERNET TIAP BULAN BELAJAR DI RUMAH CUMAN BIKIN BEBAN BERAT BAGI YANG KURANG MAMPU KARENA HARUS BELI PAKET INTERNET TIAP BULAN LAMA LAMA BISA GAK PUNYA
Ya betul pk ..sekolah jangan dibuka dlu ..biar normal dulu ..kasihan anak2 apalgi yg masih tk.. sd....ya allah smg virus korona spt musnah ..biar normal lg amin🤲🤲😭😭😭
Yang takut sakit..takut mati...ingat cepat lambat itu akan menghampiri...manusia hanya berencana Tuhan yg menentukan...segeralah di buka kembali sekolah..agar anak anak bisa belajar pendidikan yg di ajarkan guru...,,anak anak dirumah mereka hanya bermain game ..
TAPI SITU JUGA MIKIR YANG KURANG MAMPU UNTUK BELI PAKET INTERNET TIAP BULAN BELAJAR DI RUMAH CUMAN BIKIN BEBAN BERAT BAGI YANG KURANG MAMPU KARENA HARUS BELI PAKET INTERNET TIAP BULAN LAMA LAMA BISA GAK PUNYA UANG SIAPA YANG SETUJU SEKOLAH DI BUKA
Intinya kalo mau online jangan memberikan tugas banyak² kaya kemaren pak, lebih manusiawi dikit kalo ngasih tugas. Tangan kami bukan printer pak/buk yang bisa mencetak tulisan dengan cepat!! , kami juga perlu waktu istirahat. Boro² istirahat hari minggu aja dikasih tugas.
Mohon di pertimbangkan dgn cermat krn anak2 adlh generasi bangsa dan merupakan investasi negara oleh sebab itu utk sklh jgn di buka dulu, kesehatan & keselamatan adlh yg utama & sgt penting.
Ya betul selamatkan generasi anak2 dulu lah, ilmu kapanpun bisa di tempuh, tuntaskan sampai bersih dulu virus covit nya di muka bumi INDONESIA, kami sbgai ortu masih kuatir banget akan wabah ini, anak kita sehat sekolah malah kena virus, siapa yg mau tanggung jawab,
Hukum tertinggi dari kehidupan adalah keselamatan. Keselamatan masyarakat dari anak-anak sampai orang tua. Bagi dunia pendidikan/pemerhati pendidikan tidak mudah mengambil sebuah keputusan di satu sisi sekolah harus dibuka kembali, di sisi lain harus memperhatikan keselamatan. Nyata sekarang di depan kita bahwa 1. Virus Corona adalah virus yang penyebarannya sangat cepat. Bahkan 6 bulan sudah merambah seluruh dunia. 2. Terkait dengan virus Corona ini, kita tidak tahu persis dan pasti akan berakhir/hilangnya virus Corona. 3. Para ahli sampai saat ini belum juga menemukan vaksin yang efektif dan aman. Dan untuk menemukan vaksin, juga butuh waktu. Pendapat ahli, minimal 2 tahun. Syukur jika ditemukan dengan cepat. Tetapi bagaimana jika vaksin tidk bisa ditemukan. 4. Perlu dipahami bahwa virus Corona ini adalah virus yang "hebat". Terbukti banyak orang sudah terkena virus Corona ini tanpa ada gejala-gejala. Bahkan sangat sehat, dan merasa dirinya aman. 5.fasilitas untuk tes rapid dan swab tidak tersedia di setiap puskesmas/ desa/rumah sakit terdekat. Bahkan biaya tes mahal. Masyarakat belum tentu mau tes rapid dan swab. 6. Protokol covid-19 tdak dijalankan dengan maksimal oleh masyarakat luas. Misalnya: pola hidup bersih, cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak/sosial distancing. Padahal protokol ini penting dan awal untuk mencegah. Tetapi masih diabaikan. 7. Dari itu semua, yang perlu dipahami adalah kita semua bertanggung jawab untuk mencegah virus ini. Bukan pemerintah, bukan ahli kesehatan. Tetapi pribadi kita masing-masing. Saya yakin, anak-anak sangat rindu bisa kembali duduk di bangku sekolah dan belajar normal. Saya juga yakin orang tua mengharapkan yang sama. Oleh sebab itu, pilihan tetap harus dibuat di tengah masalah ini. Setiap pilihan pasti mengandung resiko; besar-kecil, ringat-berat. Maka jika sekolah ingin dibuka kembali. Anak-anak, Orang tua dan pihak sekolah dengan ketat, tegas mengikuti protokol covid-19. 1. Jaga jarak/sosial distancing 2. Pakai masker 3. Penyemprotan desinfektan. 4. Cuci tangan. Point-point menjadi point' penting yang harus dikuti oleh masyarakat luas. Sembari menunggu tertemukan vaksinnya. Yang kita semua belum tahu dengan pasti kapan bisa ditemukan. Terima kasih. Salam sehat.
Korsel sek dibuka kemarin tutp lagi karena bertambahnya orang terkens vicor,pemerintah hendaknya kembali mengkaji kembali kebijk tsb kasihan tu para siswa kebijk penuh pengkajian oke
Yang perlu dipertimbangkan adalah kemampuan orang tua yang meliputi kemapuan orang tua,termasuk kemampuan kepemilikan sarana(hp) yang sesuai kebutuhan.
Diganti homeschooling saja yg disederhanakan dengan memberdayakan apa yg ada di sekitar rumah. Tdk perlu pembelajaran online karena mubazir. Pembelajaran online hanya buang2 kuota dan dana. Belum lagi koneksi internet yg tdk selalu bagus. Mending guru bekerja sama dgn orang tua memberi materi yg lebih bermanfaat. Misal anak dikenalkan dengan beraneka bumbu dapur. Bisa dipraktekkan utk memasak, pengobatan, cara Budi daya dll. Terus anak diajak latihan bersih2 di rumah, hemat sampah dsb. Anak diajak mencuci, menjemur, seterika baju, membuat kue. Juga bisa yoga, memperdalam agama dll. Banyak yg bisa dilakukan. Sebaiknya kuota dihemat dan digunakan utk menambah pengetahuan, misal melalui UA-cam. Banyak loh Chanel bagus yg bertebaran. Kalo guru yg kasih materi, pasti berantakan dan tdk menarik. Saya sangat yakin itu. Tapi kalo tdk mau menggunakan gadget, bisa digunakan yg lain karena skrg ekonomi lagi kurang bagus.
Saya ada usulan buat Mas menteri pendidikan mas Nadiem...jadikan pendidikan online masuk jadi sistim pendidikan yang top agar suatubsaat nanti ada perang global lagi baik perang wabah dan perang lainnya agar belajar tetap maju dan tidak terhenti...itulah kecanggihan belajar pendidikan via online maka dari itu pemerintah sediakan paket internet dan hp yang standart bagi yang belum punya...subsidi pembelian HP buat belajar online
Mending segera dibuka aja sekolah. Kalo anak anak masih bisa di awasi orang tua untuk belajar dirumah masih nurut. Lah kalo yg seusia remaja pasti banyak yang keluyuran diluar rumah. Mungkin tempat wisata masih ditutup, la cafe/tempat tongkrongan lain nya kan banyak yang buka.
Menurut saya..alangkah baiknya sekolah ditunda dulu demi keselamatan anak bangsa kita...eman kalau generasi kita tumbang gara2 virus corona ini...untuk sementara biarkan anak2 belajar secara daring atau model lain asalkan tidak tatap muka langsung sambil orang tua menemani mereka belajar. Untuk kegiatan daring bisa divariasi tugas, membantu orang tua, aksi lingkungan dirumah dll yang penting mereka tidak bosan apalagi khawatir tdk punya pulsa. Untuk masalah SPP bagi sekolah swasta bisa dipikirkan bagaimana klu mendapatkan keringanan supayan orang tua yang mungkin kena PHK juga tidak pusing .Semoga virus ini segera berlalu...dan merdeka belajar lagi.Amin
Kalo mau New Normal, buka fasilitas umum khususnya sekolah, harus didukung BUKTI ILMIAHNYA. ini apa??? grafik positif korona aja masih ratusan gitu kok berani beraninya mau buka sekolah, jangan zolim jadi penguasa! Alasan apa Mentri bilang anak2 udah rindu sekolah? hellow anak2 mana ngerti??? tanya dan liar data IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), 3000 lebih anak jd PDP (Pasien Dalam Pengawasan), 200an anak meninggal Krn covid . Makin Ambyarr aja
@@achmaddhanil1501 Heloowww situ gak punya tv ??? atau fakir kuota buat akses internet??? udah brp lama di gua??? 🤣🤣🤣🤣 gw kasi tau yaaaa, per 29 Mei kemarin ajaaa ada penambahan kasus positif 678!! total naik jd 25.216! CATET!! KURVA NYA NAIK ATO TURUN?? jawab! Tambahan lagi data dr IDAI yg sebutkan ANGKA KEMATIAN ANAK AKIBAT COVID DI INDO ITU TINGGI! CATET ya! PDP usia anak : 3.324 kasus, anak status PDP meninggal : 129 kasus, anak terkontaminasi positif : 584 kasus, anak meninggal Krn covid : 14 kasus. Enak benerrr Lo yaaa disuapin data! kasian amaatt ini orang fakir kuota apa gak punya tv 🤣🤣🤣
Setuju sama omongan bapak yg kedua, sekolah tingkat dasar jangan dibuka dahulu, karena anak2 masih rentan terpapar covid, tingkat SMA hingga kuliah baru boleh dibuka asal tetap mengikuti protokol
liburkan sekolah dulu sampai betul2 aman corona kasihan anak sekolah resiko tinggi penting kesehatan dan keselamatan di utamakan....keselamatan nomor satu pendidikan bisa di tunda dulu...utamakan keselamatan..utamakan keselamatan
Iya apalagi sekolah saya rata² murid nya dari luar kota karna sekolah favorit, jadi ada rasa khawatir gitu meskipun rencananya akan di buka 15 juni dengan sistem ship
liburkan sekolah dulu sampai betul2 aman dari corona kasihan anak2 sekolah kita nyawa lebih penting dan segala galanya pendidikan bisa di tunda dulu....ingat nyawa lebih penting dan utama buat apa sekolah buka tapi corona lagi ganas ganasnya
klow kmb tetap mau diberlakukan tgl 13 juni anak saya yg baru sd klas 4 saya tetap tidak mengijinkan ,prioritas jaminan keselamatan tetap.no 1. ..dan saya akan tetap menjaga anak dirmh.
harapan sy sebagai org tua untk semntara sekolah tidak d buka dulu, krn keselamatan ank lebih penting dan klu pun nti sekolah " memaksa akn d buka kembali sy akan memilih untuk tdk mengizinkan ank sy untk tdk sekolah dulu,,, bgmn klu ank" itu terpapar bkn itu jauh lebih membahayakan,,, 🙏 di rmh jg msh bisa belajar yg penting peran org tua trhdp ank bnr" memperhtikn... d rmh msh bs dlm sehari belajr 4 jm bgmn kita sebgai org tua mengatur wktu untuk ank... 🙏
Bismillah kloh belum aman lebih baik jgn masuk dulu sekolah nya kasihan mereka generasih penerus anak2 bangsa Indonesia semoga Allah cepat memusnakan virus Corona .amin ,org tua jadi resah TDK tenang .lebih baik belajar online dulu sagat bagus utk menjaga kesehatan semua keluarga amin.
Dan usulan saya peran orangtua lebih dominan dalam mendidik anaknya dan lebih tau karakter anak dan lebih bisa mendidik anaknya lebih dominan juga karena sebelumnya semua hal di serahkan pada guru sebagai pendidik.
Menurut saya tugas di rmh sedikit kurang efektif Karena ada beberapa kekurangan contohnya internet,gawai dan media lainnya Tidak semua warga Indonesia mempunyai fasilitas tersebut
Kalo memang ortua komitmen seperti itu, minimal jgn dibawa kemana mana dulu anaknya seperti ke mal, sarana olahraga, rekreasi, pasar... Jangan sampai hanya komitmen di awal saja tapi ujung-ujungnya anaknya ikut berkunjung ke tempat umum dan saya liat di berita kaya di puncak bogor tuh rame bnyk yg ortua yg membawa anak mereka kesana tanpa ada jaga jarak dan memakai masker.... Tapi yang saya heran kenapa bnyk yg menolak utk masuk ke sekolah? Anak tetangga saya aja keluyuran sampai keluar kampung ga diprotes sama ortuanya.... Sekarang sebagian para ortua tidak mampu mengikuti belajar jarak jauh, mereka mau makan aja masih susah tp tdk tersedianya hak utk mendapatkan pendidikan di tengah pandemik ini, guru pun kesulitan utk memantau perkembangan anak didiknya itu pun harus berkunjung ke rumah anak didiknya dan berbeda pendapat dgn guru2 di sekolah krn yg setiap berkunjung gurunya bergantian.... Kalo yg kota ga masalah, yg di pelosok bagaimana? Emang anaknya ga jenuh? Lagian percuma jg kalo anaknya di rumah kalo kenyataannya bakal nempel sama ortuanya setelah seharian beraktifitas di luar rumah seperti bekerja atau berbelanja padahal ortua juga memiliki rentan terhadap penularan terhadap anaknya......
Semoga pemerintah mikir lebih dlm lagi soal masalah wabah ini, jangan berani ngambil keputusan, jika nyawa menjadi taruhan pak, untuk apa ada pri bahasa yg mengatakan "lebih baik mencegah dri pada mengobati". Klo di buka lagi sama saja dgn menyerahkan nyawa. Mohon pertimbangan nya pemerintah 🙏🙏🙏🙏
"sampai kapan?" sampai hilang kasusnya n bener2 aman dong... Jangan jadikan anak sebagai taruhan nyawa.... Saya sih ga masalah anak2 ga sekolah, bisa homeschooling jg... Belajar sendiri sama org tua...
betul apa yang dibilang pak Sukarwan,,,,,,lebih baik rugi uang dari pada nyawa, kalo uang bisa dicari lagi, kalo nyawa nggak bisa di cari,,,,,,emang ada yang jual nyawa,,,,,,,,semua itu ada resiko, mau kualitas pendidikan mundur atau tidak, tapi apapun semua keputusan yang diambil jangan sampai NYAWA melayang,,,,,,karena nggak ada yang menjual nyawa. Ya harus legowo, kalau tidak bisa legowo ya yang ada stress,,,,,,memang semua harus diusahakan bagaimana caranya Vaksin tersebut dibuat, sebagai bentuk ikhtiar.
Klo saya lbih setuju, skolah on line aja, g usah mmaksakan situasi. Pihak guru d tuntut berperan aktif, trhadap siswa. Terpenting bgi guru2 d berikan batuan fasilitas lebih.bgi yg d daerah. Mengingat bresiko tinggi di situasi saat ini .
Kalau kondisi korona di Indonesia udah nol, baru setuju Sekolah dibuka lagi, karena anak anak terutama Paud, TK, SD masih blm bisa disiplin tentang protokol kesehatan
Jngan dibuka dulu sekolah2. Sebelum virus covid 19 menurun/mereda. Semoga Kemendikbud,& gugus tugas covid 19. Bisa menjalankan tugasnya dgn baik& sllu diberi kesehatan.Aamiiin
Kurasa pemerintah terlalu terburu buru dalam mengambil keputusan buktinya 1. Kasus COVID 19 belum turun/terkendali sudah diumumkan akan dimulainya KBM. 2. Pemerintah mengambil keputusan akhir dari PSBB eh pas akhir pelaksanaan PSBB diperpanjang lagi, sudah waltunya selesai PSBB diperpanjang lagi sampai berkali kali. Mending kalau gitu mah mending diumumin PSBB sampai dua bulan atau lebih lama kan kita gk bisa memprediksi kapan Corona berakhir malah dalam mengumumkan pelaksanaan PSBB katanya PSBB cuman sampai dua minggu eh pas udah dua minggu diperpanjang lagi. Sama kayak mengambil keputusan dalam pembukaan pasar kalian lihat sendirikan karena keputusan pemerintah untuk membuka pasar para warga udah beli bahan untuk nyetok agar bisa dijual pas udah nyetok ada keputusan baru pasar ditutup. Tolong dalam mengambil keputusan itu diperhitungkan dengan tegas jelas dan bijaksana. 3. Kasus corona belum menurun atau terkendali kita sudah siap siap untuk new normal daripada ngurusin new normal mending urusin kasus corona di indonesi dulu.
TK - universitas online dulu saja. Soalnya namanya anak-anak apalagi mahasiswa sukanya nongkrong di kantin dan cafe . Belajar lewat online misal guru - dosen share video isi materi di UA-cam sama dengan tatap muka. Untuk ujian SD-SMA di dampingi guru atau ujian diberi waktu sama seperti ujian normal yaitu 1 jam.. Mau nyontek ga mgkn sempat juga.
Anak adalah harta yg tidak ternilai...Saya sebagai orang tua yg punya anak sekolah SD...setuju untuk TIDAK dibuka dahulu sekolah....sementara pembelajaran jarak jauh saja atau home schooling. Karena virus ini bisa menginfeksi orang2 terdekat...Lebih baik anak rugi pembelajaran dan tahun. Dari PD rugi nyawa...Rasanya belum saat nya sekolah dibuka...
Aduh aq mohon jgn dibuka dulu sekolah2nya secara anak2kan pd susah diatur tolong pertimbangkan lg matang2 sebelum covid benar2 dpt ditanggulangi...aq abg ibu pasti akan khawatir bgt.....
Sebagai Ortu..saya masih blm bisa melepaskan anak saya untuk sekolah.. Resikonya tinggi.. terus mis kl sekolah d buka.. Lalu ada kasus terjadi pada anak2 kena covid dan naudzubillah ampe meninggal apa mau sekolah bertanggung jawab.. Pemerintah juga hrs bertanggung jawab loh.. Begitu juga mendikbudnya...yang dewasa kadang susah d bilangin bnyk yng ngeyeledablek soal kebersihan... Kan d sekolah banyak macam rupa ortumurid.. Pasti sebagian juga ada yng bandel.. Nah kalo ortuny aja sudah d bilangin.. Kebayang donk anaknya.......
iya lah nyawa lebih penting drpda secol di utamkan belajar masi bisa di lakukan lewat onlin. kita sebagai orang tua was was soale corona bkn berkurang tp mla brtambh mkin bnyk soale virus mematikan cept menular melalui manusia ngry. menunggu corona hilang bru di bk secol. yg penting masi ttp belajar drm.
benar grafik unt corona di jatim masih naik blm turun harusnya ini jd pertimbangan lagi ...unt sekolah ank2 , krn ank2 blm bisa menjaga diri...dan disiplin unt jaga jarak kl dgn temannya ...kdg mknan aja pk incip incipan....😊, peluk pelukan...🤦♀️
@@agnierawati5270 iya nyawa gk ada di toko dn gk bisa di tunda klo kna corona waalah huaklam antra hidup dn mati tp klo belajar masi bisa di tunda dn masi bisa beljar drm semua tergantung niat dn gk miles melesan pzti bisa. ngry jw timur terbnyk know corona. sekrang uda tembus 25 rubu lebih yg kna indonesia ngry bngt.
setuju pak, sy tidak akan mengirim anak saya ke sekolah sebelum trend covid menurun dan sekolah menetapkan protokol yg jelas utk pencegahan penularan virus dan memiliki tenaga ekstra untuk satgas pengawasan dan pwnanganan covid di sekolah
Saya jg setuju jgn di buka dl sekolha krn tempt sekolah anak saya deket rmh sakit terbesar di duren sawit jakart timur pas belakang nya bahkn kata org" di situ rmh sakit buat rawat inap jg pasien covid,, saya jg gk rela jika ank saya kena penyakit covid jg,,, lbh baik ank saya bodoh dr pd hrus mati konyol,, krn ini wabah penyakit bnr bnr serius dan bnr bnr berbhya virus yg tdk terliht,, semakin hari semakin bertambh pasien nya jd tolong jgn di buka dl di buka tr aja sampe siatuasi bnr bnr aman,, nyawa lbh segala nya bagi kami orang tua ank
Sekarang jangan mikir ragu atau tidak ragu akan kwalitas belajar online. Karena keadaan memang tidak memungkinkan jadi semua harus bisa menerima semua kekurangan karena COVID ini bukan kuasa manusia
Apakah pemerintah bisa menjamin keselamatan siswa dan siswi kalau sekolah di buka kembali dalam situasi begini.Sedangkan c,19 setiap hari makin bertambah...New Normal belum tentu bisa membantu menyelesaikan masalah pandemi ini.Contohnya Korea Selatan gagal total dengan cara New Normal, pada akhirnya sekolah di tutup kembali... Kepada BAPAK YANG TERHORMAT, BAPAK PRESIDEN, BAPAK MENTERI PENDIDIKAN REPUBLIK INDONESIA...Kami mohon masalah ini di pertimbangkan kembali... atas perhatian BAPAK PRESIDEN, BAPAK MENTERI PENDIDIKAN Kami ucapkan banyak terima kasih...salam damai dengan c,19.
halah ora usah di buka saja demi keselamatan semua.ini nyawa taruhannya, biarlah koronanya hilang dulu.intinya siswa dan orang tua wali murid di beri kemudahan.biaya dimudahkan,proses kenaikan kelas juga dipermudahlah.intinya tetep belajar di rumah biar ngerti sedikit2. nyawa lebih penting dari pada pendidikan,apa gunanya pendidikan tanpa adanya nyawa
Sy jadi kepikiran klo covid blm berakhir tapi anak" hrs masuk sekolah... Mkn sy akan korbankan sekolahnya utk smntara, tdk naik sekalipun ga ada mslh, baru covid selesai bisa sekolah lg... Tp klo bisa jgn masukkan dulu, ga bisa bayangkan andai semua siswa byk yg terpapar wabah..
1.Jaringan di negeri ini blum sampe 50 terjangkau,, , 2.di daerah2 blum 100% punya handpone anroid 3.blum 100% guru nguasai IT 4.Kontak FISIK pd siswa saat main, blun tentu bs dikurangi oleh guru apalg dihindari. Guru marain aja tentu maksimal sih dia lupa palg cm diingatin. 5.WHO aja perkirakan pandemi in mungkin bulan smpe september 20 baru bs aman waspada.. .
Kewajiban sekolah
1. Tambah wastafel 4x jumlah kelas
2. Sediakan sabunnya
3. Sediakan hand sanitizer
4. Jam istirahat diatur berbeda pada tiap angkatan kelas
5. Protokol instruksi cuci tangan sebelum masuk kelas
6. Tambah kelas atau masuk bergilir krn physical distancing
Kenapa begitu?
SD s.d SMU belum sadar risiko covid-19 ... Apalagi kalo ditantang oleh sesama kawan spy ga pake masker...mereka pasti ladenin daripada dibilang Cemen.
Apakah sekolah siap???
Yg tua aja ngebandel,, apalagi siswa yg jaman sekarang nakalnya pada kelewatan
Di setiap kelas ada wastafel. Di beberapa tempat juga ada wastafel. Sekolah sudah menyediakan sabun cair. Usul saya:
1. Awal tahun Pelajaran mundur jadi Januari
2. Semua anak harus membawa bekal. Kantin tidak dibuka.
3. Mata pelajaran dikurangi sehingga tidak ada jam istirahat
@@irfaaziza5899 bukan itu saja....pas jam pulang bubarnya gimana? Jamin langsung pulang? Jajan dulu diseberang sekolah? Nongkrong di manamana, Guru bakal kelonin sejauh mana...itu celah yang sangat mungkin.
Mau masuk mau gk juga tetap membadel cuy!!!
@@fullandstarving gua banget tuh tapi skarang dah gabisa gada sekolah gada uang jajan 😂
Harusnya kalo mau new normal yg ASN saja, karna mereka sudah dewasa bisa berfikir jauh lbh panjang, bisa jaga diri masing", kalo anak" di sekolah sulit rasanya untuk jaga jarak, untuk mengatur mereka agar tidak bermain dengan teman di sebelahnya apalagi setelah lama tidak ketemu. Terutama anak TK, SD dan SMP.
Sebenarnya kemendikbud
Mentri nadim
Mereka mengerti dan tahu jelas efek samping di bukanya sekolah ,dari mulai misalnya siswa tertular ,lalu siswa itu dapat menularkan ke orang lain di rumahnya
Mereka sudah pasti tahu itu
Namun mengapa sekolah di buka lagi
Ini adalah hal yang jelas untuk mengikis populasi rakyat indonesia
Jika benar sekolah di buka lagi
Orang tua² saja berkata
Lebih baik kehilangan 1 tahun sekolah anak ,dari pada kehilangan nyawa anak
Mereka gk waras
penyakit nya bisa sembuh sendirian apa lagi anak muda...katanya...
yg mrmbuka pemda btw
Terus kalau sekolah tutup sementara PSBB dicabut,, bisakah ortu dari anak2 khususnya remaja menjamin kalau anaknya tdk brkeliaran di luar rumah
Toh selama PSBB aja msh ada remaja2 mengadakan balapan liar krn mereka punya byk waktu,, apalagi kalau PSBB sdh dicabut
setuju ...lbh baik tdk saya sekolahkan dulu sampai pandemi ini menurun....krn keselamatan dan kesehatan ank terpenting...
Sya pribadi sbg guru SD mrasa sangat was2 jka skolh udh dibuka kmbli. Wlaupun dg pmbatas dll, tetp rwan penulrn covid. Mhon diprtimbangkn kmbli, jgn smpe ank jdi kurbn
Prinsip saya sebagai orang tua, saya akan melindungi anak anak saya, salah satunya melindungi kesehatannya dg tdk membiarkan pergi ke sekolah akibat masih adanya covid, ngga urus keputusan pemerintah.
Sejak anak anak bljr di rumah, aku sebagai orang tua jd lbh aktif lg jd guru dadakan. Coz aku mewajibkan anak n adik adik ku ttp bljr sprt saat di sekolah, bukan hnya mengerjakan tugas. Aku segaja beli buku buku pelajaran lengkap tuk anak n adik adik ku. Jd mereka ttp hrs buka buku buku pelajaran nya n membaca serta mempelajari nya. Jika ada yg mereka g mengerti, mereka bertanya sm aku or adik ku yg sejak maret sdh di rumahkan dr krjaan nya. Setelah di ksh penjelasan n mereka mengerti, lalu aku ksh soal soal. Jd skrg semua orng di rmh aktif juga tuk pelajaran. Ini cara ku tuk mnjdikan anak n adik adik ku agar sllu mnjd manusia yg aktif. Ini mnjd salah satu hikmah buat ku sebagai seorang orang tua di saat pandemi. Aku bs lbh bnyk wkt dgn anak n adik adik ku.
Just my opinion don't judge me :)
-jangan mengundur tahun pembelajaran ke januari 2021,lebih baik tahun pelajaran baru dimulai juli 2020,dengan sistem pembelajaran online/daring saja,karena saya sebagai siswa sma tidak rela apabila jika harus menunggu selama itu dan lulus dengan umur yang lebih tua :)
Tolonglahhh
Yg mudikk
Yg langgar psbb
Yg bandel
Tolong lahhh tolong
Jgn gitu duluuu napa,kita mau indonesia sembuh dari wabah ini ! Kita pengenn beraktifitas kembaliii ! Kita mau ketemu teman- teman di sekolah !
Berikanlah keringanan kepada tenaga medis dan pemerintah plisss
Padahal home schooling sebelum ada covid19 juga ada. Jadi menurut saya, harusnya sdh saatnya dunia menerapkan home schooling. Kalo vaksin gak ketemu, apa harus mempertaruhkan nyawa hanya untuk menuntut ilmu? Kurikulum saja yg diubah menjadi pembelajaran jarak jauh, buku paket harus di ubah. Utamakan pembahasan. Beri kunci jawaban untuk orang tua. Bila perlu guru bekali papan tulis kecil, jika siswa bertanya guru bisa menjelaskan.
Sekalipun anak sekolah masuk sebentar resiko tertularnya tinggi, misalnya pada saat berangkat dan pulang sekolah. Anak di daerah banyak banget yg mau kesekolah/ pulang sekolah jalan kaki berkilo-kilo meter, tdk mungkin anak2 bisa betah pake masker selama perjalanan yg melelahkan (panas dan blm lagi jalan tak rata/ mendaki) dan bisa saja pada saat perjalanan mereka tertular orang lain.
Atau bisa saja dari kamar mandi sekolah. Tidak semua sekolah memiliki sistem kebersihan yg layak.
Tidak semua sekolah memiliki ruang kelas yg luas. Bagaimana kebersihan meja kursi, siapa yg bersihkan dengan disinfectant. Lalu dana dari mana kebersihannya.
Blm lagi saat selesai sekolah, dalam perjalanan pulang sekolah bisa bergurau dengan teman tanpa adanya physical distancing.
Bikin saja sistem guru datang mengambil tugas, lalu beri kertas pembahasan. Jika memang siswa benar2 tdk mengerti pembahasan yg ada pada kertas pembahasan, siswa dapat mendiskusikan pada esok harinya.
Anak saya sdh saya ajarkan bagaimana menghindari penularan covid19, tapi saya pesimis dengan teman2 dan orang lain yg mungkin ada yg “seenaknya”. Mungkin saja yg sdh displin tak bisa terhindar dari orang yg “seenaknya”. Kalo orang dewasa, saya yakin kita orang dewasa tidak akan sungkan dan bisa cepat bertindak melarikan diri untuk menghindari orang yg “seenaknya”.
Dan kadang anak, mungkin bisa saja “lupa” sejenak dan berperilaku “ngawur”. Bahkan kadang sikap refleks mereka bisa berbahaya. Menyeka mata, hidung dan mulut tanpa ingat tangan apakah sdh bersih/blm.
Dari buku saja, mungkin saja kertas itu sdh ada virus, siapa yg tahu? Mungkin pada saat mengumpulkan tugas, teman memegang dll. Saya saja kalo berkaitan dengan kertas2 sekolah anak, sdh saya taruh diruang tamu. Selesai belajar cuci tangan sampai lengan dan ganti baju.
This comment is very long
Bener2
Gk semua anak anak murid sekolah punya hp android ato komputer..... Apa lagi di kampung buat makan ae ada sudah untung ...
gasemua siswa mampu buat bayar home scholing
@@sitisofiah9183 Se7 + siswa kalo dikasih hp/laptop/pc belum tentu digunain buat belajar alih2 biasanya cuma buat game(true story w😅).Disituasi ini peran orang tua yg sangat penting sebenernya.Kalo orang tuanya belum bener2 paham peraturan pemerintah,gimana anaknya bisa paham.
Jangankan SD SMP..di daerah sya, baru ambil kartu ujian sja sudah mulai berkumpul² sesama tmn²nya walaupun itu SMA tingkatnya
Mohon dipertimbangkan kmbli #mendikbud, lbih baik telat setahun dripda korbankan siswa/i tunas bangsa
saya murid sma selama pandemi covid ini alhamdulilah tidak ada materi yang masuk ke otak karena guru hanya memberi tugas dan sekarang sedang berjalan penilaian kenaikan kelas dan saya tidak bisa mengisi soal yang di berikan oleh sekolah :)
Muhammad Reksa Priagung bukan kamu aja yg online class, negara2 maju juga kek gitu sekarang, apa?? kalo bosen hidup, silakan aja skolah sendiri, jangan korbankan nyawa orang lain, Krn kamu bisa jd carrier alias pembawa virus ke orang lain tanpa kamu sadari
@@goodvibes6520 tapi nyatanya guru memang hanya memberikan tugas, dan jarang bahkan tidak pernah tatap muka via online, jadi materi memang hanya sedikit yg masuk..
@@goodvibes6520 🤣🤣🤣🤣😲👍
Google bos yang penting naik awokawok
Tergantung tempat sih,aku disurabaya pembelajarannya daring sama belajar online class...mungkin ditempat lain beda salah satu faktornya mungkin ada yg g punya hp..
Saya sebagai murid kelas 9.
Menurutku sekolah jangan di buka terlebih dahulu,tunggu hingga bertambah angka positifnya mulai berkurang dan walaupun banyak tugas tetapi masih lebih baik daripada tidak ada tugas sama sekali.
Pemerintah melalui mendikbud harus benar benar jeli dlm menyelamatkn ank" bangsa kami sebagai ortu murid menanti yg terbaik dr pemerinth....
betuullll✌✌✌
Iya setuju sekali,,anaku aja mau tak home scoholling tpi gurunya yg g mau
Menurut aku si kayaknya belajar di rmh akan diadakan kembali
Perekonomian masih bisa jalan tampa buka sekolah, tutup sekolah saja korban covid besar, apalagi kalo dibuka
Saya mau sekolah lagi soalnya udah kelas 2 SMA :(
@@Alloispower pengen main sama temen kan lo??bukan mau belajar dikelas😄
@@pawangjanda7645 kalo maen sm tmn di sklh ya wajr lah, emg sklh buat bljr doang ga bersoasialisasi gtu?
Sudah saatnya menggunakan teknologi untuk bisa sekolah dirumah. Fasilitasi sekolah dan orang tua murid agar bisa sekolah dari rumah.
Belajar via online bisa ada juga jaswalnya permata pelajaran tiap harinya tiap guru punya bidang mata pelajaran ....jadi para juga bisa lebih dekat ma istri dan anak anaknya juga.Prediksi saya tahun tahun mendatang akan banyak perang apapun makanya mulai sekarang kita usahakan tetap online jadi sisitin pendidikan kita juga lebih aman dan menghemat👌👍🙏😊😍
bukan hanya kesehatan dan keselamatan anak sekolah dan mahasiswa, tetapi guru, dosen, tenaga kepenäidikan, dan semula yang ada di dalam kegiatan belalar dan mengajar yang terpengaruh. jagan lupa mereja semua yang terlibat mempunyai keluarga, hal ini yang pat di pikirkan. yang harus di pikirkan adalah bagaimana menjalankan pendidikan secara online yang berkualitas .
Sy sebagai orang tua siswa pk.sanggat kwatir sekali.terus terang TDK setuju kalau sekolah secepatnya di buka.apa lagi korba selama ini masih selalu tambah.semoga Allah secepatnya mengakhiri virus ini amin.
Sekolah blm masuk wali murid sudah di minta lunasi uang spp dan uang gedung tahun ini.mohon dinas terkait mengambil kebijakan soal ini 🙏🙏
Yaa...betul..
Setujuuu
Dimana pak? Di provinsi saya semua sekolah gratis kalo itu negeri. Kalo swasta ya ndak bisa...
@@nonienandya6585 😭😭😭😭😭😭
@@nonienandya6585 gratis?? Gua Aja Negri Di Jakarta Belum Ada informasi gratis bayar ukt
@@m.arifarafah7188 sekolah ya mas. Bukan kuliah. Kuliah disini ya bayar sendiri. Wajib belajar 12 tahun. Kuliah kan semampu yg mau belajar. Mampu lukus tes masuk, mampu juga buat membiayai entah itu biaya sendiri atau beasiswa.
Home schooling kebanyakan ada nya di kota dan untuk anak2 dari orang tua yang mampu, pembelajaran daring mungkin berjalan baik untuk mereka yang dapet akses internet dengan baik seperti di perkotaan, bagi yang ada di desa mereka kesulitan dengan itu, faktanya pembelajaran jarak jauh hanya efektif untuk pengetahuan, pendidikan secara utuh yang lebih penting adalah sikap dan keterampilan. Tetapi dengan kondisi pandemi yang masih seperti ini, memang perlu pertimbangan matang masalah teknis new normal dalam pendidikan. Mari kita optimis untuk mendapatkan solusi terbaik. ✊🏻✊🏻
Kalau nanti sampai ada berita satu sekolah positif mending anakku ijin libur aja deh ngulang taun depan.. kalau sekolah bisa diulang lha kalau nyawa masa bisa diulang.. emang game
Nyawa itu bukan kayak game bisa hidup terus menerus
Sekolah di daerah saya malah mau dibuka kembali pada tanggal 13 Juli 2020,daerah saya di kabupaten bogor kecamatan parung desa bojong indah
Minal aidzin walfaidzin.....semoga dunia normal kembali biar sekolah lagi seperti biasa,orang tua bebas kerja lagi ke luar kota.....ada yang meninggal kena penyakit,yang ketabrak mobil,kereta,lagi shalat,lagi makan,diabetes,jantung itu semua cuma sareat kalau orang sunda bilang
Butel sekolah di undur kalau pun sampai januari, karnakesehatan anak sangat di pentingkan dulu, pelajaran nomer 2, mohon di perhatikan buai pak presiden atau mentri pendidikan,
Bentuk assesment model pembelajaran daring harus berubah dg menekankan pada analisa masalah, critical thinking sehingga kekuatiran siswa menyontek bisa diatasi
Tlong jangan masukan dulu sekolah,,.perlu pemikiran yg matang,,
Jangan sampe salah mengambil sebuah keputusan,,.
Perlu koordinasi dari gugus depan,kementrian,para dokter dan komisi perlindungan anak,,.
Siswa,orang tua siswa,bapk ibu guru,jaga kedesiplinan sekolah,mudah mudahan semua belajar akan selamat,,
Yg setuju januari 2021 like...
Saya sebagai Siswa sma,sangat setuju👌😁
setujuu😆
Nolep setahun:)
Setujuuuuu
setuju👍
Betul Itu Penelpon Yg Pertama..
Lebih Baik Rugi Umur Dari Pada Rugi Nyawa..
Nyawa Siapa Yg Mau Ganti...
Jangan Meniru Waktu Ajar Dr Eropa Berdirilah Di Atas Kaki Sendiri.
Klo pun sdh mulai masuk sekolah.
Tolong pihak sekolah wajib memantau mulai dri etika masuk kelas..d dlm kelas sampai kluar klas.
Saya tahun ini naik kelas 2 SMA, saya dari kecil suka sakit-sakitan. Saya juga rentan penyakit, internal maupun eksternal. dan Covid-19 ini membuat saya benar-benar takut. Mengetahui imunitas yang rendah dapat terkena Covid-19 dan membahayakan nyawa.
Saya takut mati😭 lebih mendingan mengisolasi diri dirumah daripada mati.. saya sama sekali GAK pernah menginjakkan kaki keluar rumah😭😭
Susah sih, disatu sisi kesehatan dan nyawa seseorang itu sebuah prioritas, disisi lain minimnya infrastruktur di daerah juga menghambat diberlakukannya pembelajaran di rumah, terus belum lagi tidak semua anak bisa dengan sering mengakses jaringan internet karena terbatasi oleh kuota yang dimiliki.
Iya susah,harus dipertimbangkan pendapat kedua sisi ini
Sagt tidak setuju sekolah di buka. nyawa gak ada cadangan pak Mentri.. namanya anak sekolah pasti berkerumun kumpul sm tmen2 dll...
Nah itu mbak, apalagi anak anak ga bisa kalo ga kumpul sama temen temennya, mending jangan dibuka dulu sekolah
PEMIKIRAN PAK MENTRI MUNGKIN GINI , KALO MATI KAN BISA HIDUP DIBASE , HAHAHAH
@@sanileonardo444 ngakak :v
TAPI SITU JUGA MIKIR YANG KURANG MAMPU UNTUK BELI PAKET INTERNET TIAP BULAN BELAJAR DI RUMAH CUMAN BIKIN BEBAN BERAT BAGI YANG KURANG MAMPU KARENA HARUS BELI PAKET INTERNET TIAP BULAN
LAMA LAMA BISA GAK PUNYA
@@WAHYUOFFICIALCHANNEL ya itu urusan anda
Ya betul pk ..sekolah jangan dibuka dlu ..biar normal dulu ..kasihan anak2 apalgi yg masih tk.. sd....ya allah smg virus korona spt musnah ..biar normal lg amin🤲🤲😭😭😭
Yang takut sakit..takut mati...ingat cepat lambat itu akan menghampiri...manusia hanya berencana Tuhan yg menentukan...segeralah di buka kembali sekolah..agar anak anak bisa belajar pendidikan yg di ajarkan guru...,,anak anak dirumah mereka hanya bermain game ..
Siswa dan guru adalah investasi suatu bangsa. 👍👍👍
jgn di buka dulu sekola demi keselamatan anak2 para guru hrs memberi pelajaran online supaya anak2 ttp bejar 🙏🙏🙏🙏🙏
TAPI SITU JUGA MIKIR YANG KURANG MAMPU UNTUK BELI PAKET INTERNET TIAP BULAN BELAJAR DI RUMAH CUMAN BIKIN BEBAN BERAT BAGI YANG KURANG MAMPU KARENA HARUS BELI PAKET INTERNET TIAP BULAN
LAMA LAMA BISA GAK PUNYA UANG
SIAPA YANG SETUJU SEKOLAH DI BUKA
Bacot anda...anda mikir dong selama anda belajar online apa yang anda dapat?? YG Ada stress karena tugas Dan beli paket...
Bayar ukt kuliah tapi nggak Sama sekali memggunakan fasilitas Dari kampus
Pikir belajar online enak,,,Strezz,,Tugass banyaak mater i sedikitttt
@@m.arifarafah7188 SAMA GUA JUGA STRESS
Masyarakat yg hidup dari aktifitas sekolah hrs di perhitungkan
Memori hp ful.
Foto tugas banyak
Intinya kalo mau online jangan memberikan tugas banyak² kaya kemaren pak, lebih manusiawi dikit kalo ngasih tugas. Tangan kami bukan printer pak/buk yang bisa mencetak tulisan dengan cepat!! , kami juga perlu waktu istirahat. Boro² istirahat hari minggu aja dikasih tugas.
Mohon di pertimbangkan dgn cermat krn anak2 adlh generasi bangsa dan merupakan investasi negara oleh sebab itu utk sklh jgn di buka dulu, kesehatan & keselamatan adlh yg utama & sgt penting.
Ya betul selamatkan generasi anak2 dulu lah, ilmu kapanpun bisa di tempuh, tuntaskan sampai bersih dulu virus covit nya di muka bumi INDONESIA, kami sbgai ortu masih kuatir banget akan wabah ini, anak kita sehat sekolah malah kena virus, siapa yg mau tanggung jawab,
Hukum tertinggi dari kehidupan adalah keselamatan.
Keselamatan masyarakat dari anak-anak sampai orang tua.
Bagi dunia pendidikan/pemerhati pendidikan tidak mudah mengambil sebuah keputusan di satu sisi sekolah harus dibuka kembali, di sisi lain harus memperhatikan keselamatan.
Nyata sekarang di depan kita bahwa
1. Virus Corona adalah virus yang penyebarannya sangat cepat. Bahkan 6 bulan sudah merambah seluruh dunia.
2. Terkait dengan virus Corona ini, kita tidak tahu persis dan pasti akan berakhir/hilangnya virus Corona.
3. Para ahli sampai saat ini belum juga menemukan vaksin yang efektif dan aman. Dan untuk menemukan vaksin, juga butuh waktu. Pendapat ahli, minimal 2 tahun. Syukur jika ditemukan dengan cepat. Tetapi bagaimana jika vaksin tidk bisa ditemukan.
4. Perlu dipahami bahwa virus Corona ini adalah virus yang "hebat". Terbukti banyak orang sudah terkena virus Corona ini tanpa ada gejala-gejala. Bahkan sangat sehat, dan merasa dirinya aman.
5.fasilitas untuk tes rapid dan swab tidak tersedia di setiap puskesmas/ desa/rumah sakit terdekat. Bahkan biaya tes mahal. Masyarakat belum tentu mau tes rapid dan swab.
6. Protokol covid-19 tdak dijalankan dengan maksimal oleh masyarakat luas. Misalnya: pola hidup bersih, cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak/sosial distancing. Padahal protokol ini penting dan awal untuk mencegah. Tetapi masih diabaikan.
7. Dari itu semua, yang perlu dipahami adalah kita semua bertanggung jawab untuk mencegah virus ini. Bukan pemerintah, bukan ahli kesehatan. Tetapi pribadi kita masing-masing.
Saya yakin, anak-anak sangat rindu bisa kembali duduk di bangku sekolah dan belajar normal. Saya juga yakin orang tua mengharapkan yang sama.
Oleh sebab itu, pilihan tetap harus dibuat di tengah masalah ini. Setiap pilihan pasti mengandung resiko; besar-kecil, ringat-berat.
Maka jika sekolah ingin dibuka kembali. Anak-anak, Orang tua dan pihak sekolah dengan ketat, tegas mengikuti protokol covid-19.
1. Jaga jarak/sosial distancing
2. Pakai masker
3. Penyemprotan desinfektan.
4. Cuci tangan.
Point-point menjadi point' penting yang harus dikuti oleh masyarakat luas. Sembari menunggu tertemukan vaksinnya. Yang kita semua belum tahu dengan pasti kapan bisa ditemukan.
Terima kasih. Salam sehat.
Korsel sek dibuka kemarin tutp lagi karena bertambahnya orang terkens vicor,pemerintah hendaknya kembali mengkaji kembali kebijk tsb kasihan tu para siswa kebijk penuh pengkajian oke
betuul👍👍👍
Yang perlu dipertimbangkan adalah kemampuan orang tua yang meliputi kemapuan orang tua,termasuk kemampuan kepemilikan sarana(hp) yang sesuai kebutuhan.
Diganti homeschooling saja yg disederhanakan dengan memberdayakan apa yg ada di sekitar rumah. Tdk perlu pembelajaran online karena mubazir. Pembelajaran online hanya buang2 kuota dan dana. Belum lagi koneksi internet yg tdk selalu bagus. Mending guru bekerja sama dgn orang tua memberi materi yg lebih bermanfaat. Misal anak dikenalkan dengan beraneka bumbu dapur. Bisa dipraktekkan utk memasak, pengobatan, cara Budi daya dll. Terus anak diajak latihan bersih2 di rumah, hemat sampah dsb. Anak diajak mencuci, menjemur, seterika baju, membuat kue. Juga bisa yoga, memperdalam agama dll. Banyak yg bisa dilakukan. Sebaiknya kuota dihemat dan digunakan utk menambah pengetahuan, misal melalui UA-cam. Banyak loh Chanel bagus yg bertebaran. Kalo guru yg kasih materi, pasti berantakan dan tdk menarik. Saya sangat yakin itu.
Tapi kalo tdk mau menggunakan gadget, bisa digunakan yg lain karena skrg ekonomi lagi kurang bagus.
Saya ada usulan buat Mas menteri pendidikan mas Nadiem...jadikan pendidikan online masuk jadi sistim pendidikan yang top agar suatubsaat nanti ada perang global lagi baik perang wabah dan perang lainnya agar belajar tetap maju dan tidak terhenti...itulah kecanggihan belajar pendidikan via online maka dari itu pemerintah sediakan paket internet dan hp yang standart bagi yang belum punya...subsidi pembelian HP buat belajar online
Mending segera dibuka aja sekolah.
Kalo anak anak masih bisa di awasi orang tua untuk belajar dirumah masih nurut.
Lah kalo yg seusia remaja pasti banyak yang keluyuran diluar rumah.
Mungkin tempat wisata masih ditutup, la cafe/tempat tongkrongan lain nya kan banyak yang buka.
Menurut saya..alangkah baiknya sekolah ditunda dulu demi keselamatan anak bangsa kita...eman kalau generasi kita tumbang gara2 virus corona ini...untuk sementara biarkan anak2 belajar secara daring atau model lain asalkan tidak tatap muka langsung sambil orang tua menemani mereka belajar. Untuk kegiatan daring bisa divariasi tugas, membantu orang tua, aksi lingkungan dirumah dll yang penting mereka tidak bosan apalagi khawatir tdk punya pulsa. Untuk masalah SPP bagi sekolah swasta bisa dipikirkan bagaimana klu mendapatkan keringanan supayan orang tua yang mungkin kena PHK juga tidak pusing .Semoga virus ini segera berlalu...dan merdeka belajar lagi.Amin
Kalo mau New Normal, buka fasilitas umum khususnya sekolah, harus didukung BUKTI ILMIAHNYA. ini apa??? grafik positif korona aja masih ratusan gitu kok berani beraninya mau buka sekolah, jangan zolim jadi penguasa! Alasan apa Mentri bilang anak2 udah rindu sekolah? hellow anak2 mana ngerti??? tanya dan liar data IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), 3000 lebih anak jd PDP (Pasien Dalam Pengawasan), 200an anak meninggal Krn covid . Makin Ambyarr aja
Anda punya data nya?
Bisakah anda perlihatkan data itu
@@achmaddhanil1501 Heloowww situ gak punya tv ??? atau fakir kuota buat akses internet??? udah brp lama di gua??? 🤣🤣🤣🤣 gw kasi tau yaaaa, per 29 Mei kemarin ajaaa ada penambahan kasus positif 678!! total naik jd 25.216! CATET!! KURVA NYA NAIK ATO TURUN?? jawab! Tambahan lagi data dr IDAI yg sebutkan ANGKA KEMATIAN ANAK AKIBAT COVID DI INDO ITU TINGGI! CATET ya! PDP usia anak : 3.324 kasus, anak status PDP meninggal : 129 kasus, anak terkontaminasi positif : 584 kasus, anak meninggal Krn covid : 14 kasus. Enak benerrr Lo yaaa disuapin data! kasian amaatt ini orang fakir kuota apa gak punya tv 🤣🤣🤣
@@achmaddhanil1501 apa gunanya aplikasi google di HP BodohPhone anda
Sampe bosen lihat di TV, pak Yuri bacain data korban nggak pernah turun.😢
Mohon sekolah jng dibuka dulu, sampai kondisi betul2 normal...
Kesehatan lebih penting...!!!
Setuju sama omongan bapak yg kedua, sekolah tingkat dasar jangan dibuka dahulu, karena anak2 masih rentan terpapar covid, tingkat SMA hingga kuliah baru boleh dibuka asal tetap mengikuti protokol
liburkan sekolah dulu sampai betul2 aman corona kasihan anak sekolah resiko tinggi penting kesehatan dan keselamatan di utamakan....keselamatan nomor satu pendidikan bisa di tunda dulu...utamakan keselamatan..utamakan keselamatan
se7
dr pd rugi nyawa....mantullll👍👍👍👍
Iya apalagi sekolah saya rata² murid nya dari luar kota karna sekolah favorit, jadi ada rasa khawatir gitu meskipun rencananya akan di buka 15 juni dengan sistem ship
Setujuuuuuuu
Se7
liburkan sekolah dulu sampai betul2 aman dari corona kasihan anak2 sekolah kita nyawa lebih penting dan segala galanya pendidikan bisa di tunda dulu....ingat nyawa lebih penting dan utama buat apa sekolah buka tapi corona lagi ganas ganasnya
ok bosss✌✌✌👍👍👍👍👍
Ya betul bgt.. Keselamatan anak lbh diutamakan.. Nunggu kondisi bener2 aman dulu..
klow kmb tetap mau diberlakukan tgl 13 juni anak saya yg baru sd klas 4 saya tetap tidak mengijinkan ,prioritas jaminan keselamatan tetap.no 1.
..dan saya akan tetap menjaga anak dirmh.
Sama gan.
Sama
Menuruk aku si kayaknya kegiatan belajar di rmh itu salah satu solusi
Tapi apa gk kasihan anak di rmh bosen,BT dikasih tugas terus menerus
harapan sy sebagai org tua untk semntara sekolah tidak d buka dulu, krn keselamatan ank lebih penting dan klu pun nti sekolah " memaksa akn d buka kembali sy akan memilih untuk tdk mengizinkan ank sy untk tdk sekolah dulu,,, bgmn klu ank" itu terpapar bkn itu jauh lebih membahayakan,,, 🙏 di rmh jg msh bisa belajar yg penting peran org tua trhdp ank bnr" memperhtikn... d rmh msh bs dlm sehari belajr 4 jm bgmn kita sebgai org tua mengatur wktu untuk ank... 🙏
Kalau perlu jangan masuk sklah dulu🙏🙏
Pertimbangkan pak kasian anak2 kita jika masuk skolah blm tuntas covid ini,,
ok usulan di terima✌✌✌😂😂😂😂
Siswa yg blm dewasa sangat lah rentan dengan ke akraban. Mereka blm dewasa menyikapi dan disiplin dalam sosial distancing
Bismillah kloh belum aman lebih baik jgn masuk dulu sekolah nya kasihan mereka generasih penerus anak2 bangsa Indonesia semoga Allah cepat memusnakan virus Corona .amin ,org tua jadi resah TDK tenang .lebih baik belajar online dulu sagat bagus utk menjaga kesehatan semua keluarga amin.
Dan usulan saya peran orangtua lebih dominan dalam mendidik anaknya dan lebih tau karakter anak dan lebih bisa mendidik anaknya lebih dominan juga karena sebelumnya semua hal di serahkan pada guru sebagai pendidik.
Menurut saya tugas di rmh sedikit kurang efektif
Karena ada beberapa kekurangan
contohnya internet,gawai dan media lainnya
Tidak semua warga Indonesia mempunyai fasilitas tersebut
Kalau saya pribadi masih merasa was was apalagi anak SD tidak mungkin bisa diatur untuk tidak betgaul sama temenya itu akan menularkan covid
Sangat" sangat Z7
Kalo memang ortua komitmen seperti itu, minimal jgn dibawa kemana mana dulu anaknya seperti ke mal, sarana olahraga, rekreasi, pasar...
Jangan sampai hanya komitmen di awal saja tapi ujung-ujungnya anaknya ikut berkunjung ke tempat umum dan saya liat di berita kaya di puncak bogor tuh rame bnyk yg ortua yg membawa anak mereka kesana tanpa ada jaga jarak dan memakai masker....
Tapi yang saya heran kenapa bnyk yg menolak utk masuk ke sekolah? Anak tetangga saya aja keluyuran sampai keluar kampung ga diprotes sama ortuanya....
Sekarang sebagian para ortua tidak mampu mengikuti belajar jarak jauh, mereka mau makan aja masih susah tp tdk tersedianya hak utk mendapatkan pendidikan di tengah pandemik ini, guru pun kesulitan utk memantau perkembangan anak didiknya itu pun harus berkunjung ke rumah anak didiknya dan berbeda pendapat dgn guru2 di sekolah krn yg setiap berkunjung gurunya bergantian....
Kalo yg kota ga masalah, yg di pelosok bagaimana?
Emang anaknya ga jenuh? Lagian percuma jg kalo anaknya di rumah kalo kenyataannya bakal nempel sama ortuanya setelah seharian beraktifitas di luar rumah seperti bekerja atau berbelanja padahal ortua juga memiliki rentan terhadap penularan terhadap anaknya......
Semoga pemerintah mikir lebih dlm lagi soal masalah wabah ini, jangan berani ngambil keputusan, jika nyawa menjadi taruhan pak, untuk apa ada pri bahasa yg mengatakan "lebih baik mencegah dri pada mengobati".
Klo di buka lagi sama saja dgn menyerahkan nyawa.
Mohon pertimbangan nya pemerintah 🙏🙏🙏🙏
Jangan pertaruhkan nyawa siswa.
Kita salahkan presiden aja mbak saya setuju dgn komen anda
@@Faturrahman-cb7xy kita blm bisa menyalahkan karena ini baru rencana
kita sebagai warga Indonesia bebas berpendapat
@@Faturrahman-cb7xy apa apa nyalahin presiden salahin juga rakyat yg masih barbar udh tau begini malah pergi pergian kan jadi covidnya nambah terus
Yg dewasa aja ngga patuh banyak apalagi anak anak... Susah dech
KLO SARAN SAYA...JANUARI AJ BOS...MULAI MASUK ANAK2 SEKOLAH...BIAR BNER2 KONDUSIF MSLH COVID
up!
Emg klo januari udh hilang gtu?
Kondisi nya belum setambil,udah mau uji coba
Nubalin masyarakat tes yawa
Simpel aja bro kita salahkan presiden
Salah siapa uji coba ma nyawa orang
"sampai kapan?" sampai hilang kasusnya n bener2 aman dong...
Jangan jadikan anak sebagai taruhan nyawa.... Saya sih ga masalah anak2 ga sekolah, bisa homeschooling jg... Belajar sendiri sama org tua...
betul apa yang dibilang pak Sukarwan,,,,,,lebih baik rugi uang dari pada nyawa, kalo uang bisa dicari lagi, kalo nyawa nggak bisa di cari,,,,,,emang ada yang jual nyawa,,,,,,,,semua itu ada resiko, mau kualitas pendidikan mundur atau tidak, tapi apapun semua keputusan yang diambil jangan sampai NYAWA melayang,,,,,,karena nggak ada yang menjual nyawa. Ya harus legowo, kalau tidak bisa legowo ya yang ada stress,,,,,,memang semua harus diusahakan bagaimana caranya Vaksin tersebut dibuat, sebagai bentuk ikhtiar.
Klo saya lbih setuju, skolah on line aja, g usah mmaksakan situasi.
Pihak guru d tuntut berperan aktif, trhadap siswa. Terpenting bgi guru2 d berikan batuan fasilitas lebih.bgi yg d daerah.
Mengingat bresiko tinggi di situasi saat ini .
Kalau kondisi korona di Indonesia udah nol, baru setuju Sekolah dibuka lagi, karena anak anak terutama Paud, TK, SD masih blm bisa disiplin tentang protokol kesehatan
Saya setuju bgt dengan pendapat bapak.nyawa anak" lebih b'hrga drpda yg laen
Jngan dibuka dulu sekolah2. Sebelum virus covid 19 menurun/mereda. Semoga Kemendikbud,& gugus tugas covid 19. Bisa menjalankan tugasnya dgn baik& sllu diberi kesehatan.Aamiiin
Kurasa pemerintah terlalu terburu buru dalam mengambil keputusan buktinya
1. Kasus COVID 19 belum turun/terkendali sudah diumumkan akan dimulainya KBM.
2. Pemerintah mengambil keputusan akhir dari PSBB eh pas akhir pelaksanaan PSBB diperpanjang lagi, sudah waltunya selesai PSBB diperpanjang lagi sampai berkali kali. Mending kalau gitu mah mending diumumin PSBB sampai dua bulan atau lebih lama kan kita gk bisa memprediksi kapan Corona berakhir malah dalam mengumumkan pelaksanaan PSBB katanya PSBB cuman sampai dua minggu eh pas udah dua minggu diperpanjang lagi. Sama kayak mengambil keputusan dalam pembukaan pasar kalian lihat sendirikan karena keputusan pemerintah untuk membuka pasar para warga udah beli bahan untuk nyetok agar bisa dijual pas udah nyetok ada keputusan baru pasar ditutup. Tolong dalam mengambil keputusan itu diperhitungkan dengan tegas jelas dan bijaksana.
3. Kasus corona belum menurun atau terkendali kita sudah siap siap untuk new normal daripada ngurusin new normal mending urusin kasus corona di indonesi dulu.
Setuju, apalagi kalo ada anak yg Autoimun, duh gak kebayang
TK - universitas online dulu saja. Soalnya namanya anak-anak apalagi mahasiswa sukanya nongkrong di kantin dan cafe . Belajar lewat online misal guru - dosen share video isi materi di UA-cam sama dengan tatap muka. Untuk ujian SD-SMA di dampingi guru atau ujian diberi waktu sama seperti ujian normal yaitu 1 jam.. Mau nyontek ga mgkn sempat juga.
Anak adalah harta yg tidak ternilai...Saya sebagai orang tua yg punya anak sekolah SD...setuju untuk TIDAK dibuka dahulu sekolah....sementara pembelajaran jarak jauh saja atau home schooling. Karena virus ini bisa menginfeksi orang2 terdekat...Lebih baik anak rugi pembelajaran dan tahun. Dari PD rugi nyawa...Rasanya belum saat nya sekolah dibuka...
Kegiatan dibatasi saja yang positif masih terus tumbuh ratusan hingga mendekati seribu perhari, apalagi sekolah dibuka gak kebayang kacaunya.
Aduh aq mohon jgn dibuka dulu sekolah2nya secara anak2kan pd susah diatur tolong pertimbangkan lg matang2 sebelum covid benar2 dpt ditanggulangi...aq abg ibu pasti akan khawatir bgt.....
Pendidikan penting tp lebih penting lg keselamatan anak2. Anak2 sulit sekali utk tdk bergerombol dgn teman2 ketika bertemu, mereka masih labil
Kecuali anak SMA!
@@DeoLumenta anak SMA jugak banyak yang bergerombol kok (masa bodo)
Sebagai Ortu..saya masih blm bisa melepaskan anak saya untuk sekolah.. Resikonya tinggi.. terus mis kl sekolah d buka.. Lalu ada kasus terjadi pada anak2 kena covid dan naudzubillah ampe meninggal apa mau sekolah bertanggung jawab.. Pemerintah juga hrs bertanggung jawab loh.. Begitu juga mendikbudnya...yang dewasa kadang susah d bilangin bnyk yng ngeyeledablek soal kebersihan... Kan d sekolah banyak macam rupa ortumurid.. Pasti sebagian juga ada yng bandel.. Nah kalo ortuny aja sudah d bilangin.. Kebayang donk anaknya.......
iya lah nyawa lebih penting drpda secol di utamkan belajar masi bisa di lakukan lewat onlin. kita sebagai orang tua was was soale corona bkn berkurang tp mla brtambh mkin bnyk soale virus mematikan cept menular melalui manusia ngry. menunggu corona hilang bru di bk secol. yg penting masi ttp belajar drm.
setujuuuu👍👍👍
Lebih baik masuk sekolah dari padah harus bayar sekolah perbulan pikir bro yang kekurang gimana eh
benar grafik unt corona di jatim masih naik blm turun harusnya ini jd pertimbangan lagi ...unt sekolah ank2 , krn ank2 blm bisa menjaga diri...dan disiplin unt jaga jarak kl dgn temannya ...kdg mknan aja pk incip incipan....😊, peluk pelukan...🤦♀️
@@agnierawati5270 iya nyawa gk ada di toko dn gk bisa di tunda klo kna corona waalah huaklam antra hidup dn mati tp klo belajar masi bisa di tunda dn masi bisa beljar drm semua tergantung niat dn gk miles melesan pzti bisa. ngry jw timur terbnyk know corona. sekrang uda tembus 25 rubu lebih yg kna indonesia ngry bngt.
@@fiky275 bener bangt bayr spp juga ttp pinter mah kga jgn kn pinter dh ngerti aja kga hahaha asw
setuju pak, sy tidak akan mengirim anak saya ke sekolah sebelum trend covid menurun dan sekolah menetapkan protokol yg jelas utk pencegahan penularan virus dan memiliki tenaga ekstra untuk satgas pengawasan dan pwnanganan covid di sekolah
Saya jg setuju jgn di buka dl sekolha krn tempt sekolah anak saya deket rmh sakit terbesar di duren sawit jakart timur pas belakang nya bahkn kata org" di situ rmh sakit buat rawat inap jg pasien covid,, saya jg gk rela jika ank saya kena penyakit covid jg,,, lbh baik ank saya bodoh dr pd hrus mati konyol,, krn ini wabah penyakit bnr bnr serius dan bnr bnr berbhya virus yg tdk terliht,, semakin hari semakin bertambh pasien nya jd tolong jgn di buka dl di buka tr aja sampe siatuasi bnr bnr aman,, nyawa lbh segala nya bagi kami orang tua ank
Saran ajaa lebih baik sekolah jngan dulu dibukak,daripada penularan makin bnyak,kn sama aja dirumah juga bljar dirumah kn,dari pada nyawa orng bahaya
Sekarang jangan mikir ragu atau tidak ragu akan kwalitas belajar online. Karena keadaan memang tidak memungkinkan jadi semua harus bisa menerima semua kekurangan karena COVID ini bukan kuasa manusia
a. Nyawa ( kesehatan)
b. Pendidikan (pengetahuan)
Monggo pilih yang mana?
Nyawa lebih penting
C.rebahan dirumah
Apakah pemerintah bisa menjamin keselamatan siswa dan siswi kalau sekolah di buka kembali dalam situasi begini.Sedangkan c,19 setiap hari makin bertambah...New Normal belum tentu bisa membantu menyelesaikan masalah pandemi ini.Contohnya Korea Selatan gagal total dengan cara New Normal, pada akhirnya sekolah di tutup kembali... Kepada BAPAK YANG TERHORMAT, BAPAK PRESIDEN, BAPAK MENTERI PENDIDIKAN REPUBLIK INDONESIA...Kami mohon masalah ini di pertimbangkan kembali... atas perhatian BAPAK PRESIDEN, BAPAK MENTERI PENDIDIKAN Kami ucapkan banyak terima kasih...salam damai dengan c,19.
Tunda dulu masuk sekolah.terinveksi virus masih tinggi,demi keslamatan ank kita..
halah ora usah di buka saja demi keselamatan semua.ini nyawa taruhannya, biarlah koronanya hilang dulu.intinya siswa dan orang tua wali murid di beri kemudahan.biaya dimudahkan,proses kenaikan kelas juga dipermudahlah.intinya tetep belajar di rumah biar ngerti sedikit2.
nyawa lebih penting dari pada pendidikan,apa gunanya pendidikan tanpa adanya nyawa
Saya setuju kalo sekolah g dibuka tpi tolong gratiskan internet+ spp kasian orang yg g mampu masa beli paketan internet aja harus ngutang dulu 😭😭😭
Tolong fikirkan juga keselamatan kami para guru
Saya sih sebagai siswa fine2 aja tapi tolong kerja sama nya untuk di rumah saja Saya yakin pasti kita bisa melawan pandemi ini
Sy jadi kepikiran klo covid blm berakhir tapi anak" hrs masuk sekolah...
Mkn sy akan korbankan sekolahnya utk smntara, tdk naik sekalipun ga ada mslh, baru covid selesai bisa sekolah lg...
Tp klo bisa jgn masukkan dulu, ga bisa bayangkan andai semua siswa byk yg terpapar wabah..
selaku orang tua juga was was...klo anak terkena covid bisa menular ke keluarga.
apalagi kondisi ekonomi belum stabil....
Bagus thn pelajaran diundur sampai desember, dg hrpan lebih kondusif...jadi thn ajaran baru dimulai januari 2021...
Cuci tangan sebelum maksud kelas percuma aja kalo didalam tubuh siswa itu ada virusnya
Saya setuju sekali tahun ajaran di undur jangan gegabah samapi kondisi memungkinkan (tlg di dengar pemerintah dan di kaji ulang)
1.Jaringan di negeri ini blum sampe 50 terjangkau,, ,
2.di daerah2 blum 100% punya handpone anroid
3.blum 100% guru nguasai IT
4.Kontak FISIK pd siswa saat main, blun tentu bs dikurangi oleh guru apalg dihindari. Guru marain aja tentu maksimal sih dia lupa palg cm diingatin.
5.WHO aja perkirakan pandemi in mungkin bulan smpe september 20 baru bs aman waspada.. .
Jujur sy sebagai ortu dg kondisi pandemi ini lebih nyaman anak belajar dirumah.. tlg jangan dikasih masuk sekolah dl pak mentri..
Anak belum tentu nyaman
@@hadrianabiyyi3643cari aman aja.. kita sebagai ortu hrs melindungi anak
Setuju Buk😁
Setuju mba... Mungkin anak merasa tidak nyman atau bosan, itu wajar..tp ngga papa. Yg penting anak lebih terjamin dan lebih aman.
Tapi saya sebagai murid tidak nyaman belajar di rumah karena materi yg diberikan oleh guru rata rata gk nyambung dengan soal
Anak2 SMP dan SMA itu antibody nya berada dipuncak terbaik , GK perlu takut ...kalau ank SD mgkn boleh drmh aj dulu
Dan mereka jadi carrier gratis di rumah.... -_-