Jika memang mualaf memdadak krn kebutuhan jabatan, apa nggak salah pilih, dadakan mualaf nggak jaminan apalagi dari kecil non Islam. Gusti Paundra, Gusti Yamin Islam dari kecil, trus apa dicuekin, apalagi misalnya Gusti Paundra, mereka ada jiwa kepemimpinan, ngetrend (sangat penting lho), membawa nama Soekarno, seniman, wajahnya mirip sekali Gusti Sujiwo, merupakan ungkapan cinta pertama Gusti Sujiwo saat remaja. Skrg pertanyaan nya, koq boleh selama ini ada anak raja dibiarkan non Islam di Puri, siapa yg berperan, pasti Ibu Suri yg membiarkan, trus agama Ibu Suri selama di puri apa, coba diceck, kalo non muslim jelas gelar permaisuri tidak syah. Banyak lho Putro raja Jawa tertua jadi raja berikutnya, misal HB X skrg ini kan bukan putro permaisuri, apalagi Gusti Sujiwo tidak menetapkan pewaris, bisa aja almarhum menginginkan Si A tapi krn dominasi Ibu Suri beliau tidak putuskan, kan tidak mungkin hidup akrab di Puri dengan prameswari, kalo emang Bhre yg ditetapkan almarhum, ternyata sampai wafat tidak putuskan. Misal Gusti Paundra mirip banget dengan Gusti Sujiwo, kalau Gusti Bhre mirip enggak ? Saya pikir pastinya Puri Mangkunegaran itu dikuasai Ibu Suri bahkan keluarga yg sebenarnya punya pengaruh (isteri Pangeran Johor, dll) tidak didengar dan akhirnya mengalah, mendorong segelintir trah yg hanya disekitar Solo untuk meng-golkan ambisi nya dari sejak mau jadi isteri Gusti Sujiwo, sampai2 hubungan baik antara Gusti Paundra dengan almarhum ayahanda nya dicegah, supaya tujuan akhir ini terlaksana, dan ternyata gol (12 Maret). Kami sebagai trah Mangkunegaran malu dan tidak terima dengan cara dangkal dan sepihak penetapan inii, bahkan malu diketawain banyak orang.
Kalau definisi pangeran sepuh itu anak raja tertua itu gak usah diangkat sudah jelas dan Alamiah, maka Mas Poundra gak nenjadi praidlah hal ini jastru mendorong diri untuk banyak beraktivitas ke warga yg mungkin masih vanak percaya wahyu itu msh ada dalam diri yg sebetulnya memiliki keprabon.
Yg penting bukan ttg agamanya tp adat, tradisi, spiritual, budaya dn seni jawanya kuat berbasis prilaku yg baik berketuhanan dn budi pekerti yg luhur ,..kl mataram kuno dulunya jg agama jawa bukan islam tp saat sultan agung mulai islam..,mungkin kembali ke mataram kuno dg agama jawanya
Gpp ms Paundra sabar saja
Jangan kemakan ambisi seperti pangeran2 yang lain
Yang penting tetap berkarya untuk negeri
Bismillah, walaupun tidak jadi raja di keraton...jadilah raja di hati rakyat.
👍👍👍
Sabar.....mas Paundra..
Mungkin utk berikutnya , mas kemungkinan bisa jd.M,- XI
Amiin 🤲
🤣
Jika memang mualaf memdadak krn kebutuhan jabatan, apa nggak salah pilih, dadakan mualaf nggak jaminan apalagi dari kecil non Islam. Gusti Paundra, Gusti Yamin Islam dari kecil, trus apa dicuekin, apalagi misalnya Gusti Paundra, mereka ada jiwa kepemimpinan, ngetrend (sangat penting lho), membawa nama Soekarno, seniman, wajahnya mirip sekali Gusti Sujiwo, merupakan ungkapan cinta pertama Gusti Sujiwo saat remaja. Skrg pertanyaan nya, koq boleh selama ini ada anak raja dibiarkan non Islam di Puri, siapa yg berperan, pasti Ibu Suri yg membiarkan, trus agama Ibu Suri selama di puri apa, coba diceck, kalo non muslim jelas gelar permaisuri tidak syah. Banyak lho Putro raja Jawa tertua jadi raja berikutnya, misal HB X skrg ini kan bukan putro permaisuri, apalagi Gusti Sujiwo tidak menetapkan pewaris, bisa aja almarhum menginginkan Si A tapi krn dominasi Ibu Suri beliau tidak putuskan, kan tidak mungkin hidup akrab di Puri dengan prameswari, kalo emang Bhre yg ditetapkan almarhum, ternyata sampai wafat tidak putuskan.
Misal Gusti Paundra mirip banget dengan Gusti Sujiwo, kalau Gusti Bhre mirip enggak ?
Saya pikir pastinya Puri Mangkunegaran itu dikuasai Ibu Suri bahkan keluarga yg sebenarnya punya pengaruh (isteri Pangeran Johor, dll) tidak didengar dan akhirnya mengalah, mendorong segelintir trah yg hanya disekitar Solo untuk meng-golkan ambisi nya dari sejak mau jadi isteri Gusti Sujiwo, sampai2 hubungan baik antara Gusti Paundra dengan almarhum ayahanda nya dicegah, supaya tujuan akhir ini terlaksana, dan ternyata gol (12 Maret).
Kami sebagai trah Mangkunegaran malu dan tidak terima dengan cara dangkal dan sepihak penetapan inii, bahkan malu diketawain banyak orang.
Kalau definisi pangeran sepuh itu anak raja tertua itu gak usah diangkat sudah jelas dan Alamiah, maka Mas Poundra gak nenjadi praidlah hal ini jastru mendorong diri untuk banyak beraktivitas ke warga yg mungkin masih vanak percaya wahyu itu msh ada dalam diri yg sebetulnya memiliki keprabon.
Mas Paundra mungkin ini rencana Allah yg terbaik utj Paundra. Nanti Allah akan gantikan yg lebih baik lg.
Maaf sy dari Priangan, klo boleh usul , gantian sj Kk n adik jd MN, agar adil,🙏
SETUJU
Sebagai pelipur Lara, begitu kira kira....
Gusti Bhre menjadi Mangkunegara X adalah Katolik, sungguh sedih melihat kerajaan islam di pimpin non muslim
Dia sdh Mualaf kabarnya
@@samryarunglabisambara7236 mualaf karena tahta, duh terkesan memaksakan yach
@@samryarunglabisambara7236 kalau muallaf nya karna naik tahta yo podo ae...
@@samryarunglabisambara7236 buktinya kan tidak ada, cuma omong kosong doang
Yg penting bukan ttg agamanya tp adat, tradisi, spiritual, budaya dn seni jawanya kuat berbasis prilaku yg baik berketuhanan dn budi pekerti yg luhur ,..kl mataram kuno dulunya jg agama jawa bukan islam tp saat sultan agung mulai islam..,mungkin kembali ke mataram kuno dg agama jawanya
Dunia kebalik zaman sudah ahir,biasanya pangetan diturunka pd ank yg tertua tapi sekarang kebalik
Padahal pdra yg paling cocok la.anak pertama.sisila nya yg bener.ane.....
ya tertua gak otonatis jadi dan muda bisa otomatis jadi pa lagi mualaf lucu
Apakah pengukuhan Mangkunegara itu seumur hidup?
Iya mbak
Tentu saja..., raja/adipati ini seumur hidup, atau sampai dia turun tahta sendiri dan diberikan ke putra mahkota nya.
Jangan mau Paundra cuma dijadiin tukang cuci piring.
Betul 😊
Darahmu darah raja sungguhan aura dirimu adalah aura raja beneran,kami doakan kebaikan untukmu,salam sedulur baku.