Uwais al-Qarni & Kisah kecintaan kepada ibunya Dengan Penuh Kasih Sayang

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 27 сер 2024
  • Uwais al-Qarni adalah seorang pria yang tinggal di kota Qarn di daerah Yaman pada zaman Nabi Muhammad SAW. Dia adalah seorang yang saleh dan tekun dalam ibadah. Salah satu ciri khasnya yang paling mencolok adalah kecintaannya kepada ibunya. Sebagai seorang anak yang taat, Uwais al-Qarni sangat memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan ibunya. Ketika ibunya telah lanjut usia dan tidak mampu melakukan perjalanan sendiri, Uwais mengambil tanggung jawab untuk mengurusnya dengan penuh kasih sayang. Suatu hari, ketika Uwais al-Qarni mendengar kabar bahwa Nabi Muhammad SAW sedang menerima tamu-tamu dari berbagai wilayah untuk menunaikan ibadah haji, hatinya tergetar. Dia merasa dorongan kuat untuk mengunjungi Rasulullah SAW dan menunaikan ibadah haji di hadapannya. Namun, dia juga menyadari bahwa ia tidak bisa meninggalkan ibunya sendirian. Dalam pertimbangan yang mendalam, Uwais al-Qarni memutuskan untuk membawa ibunya bersamanya ke Madinah untuk menunaikan ibadah haji. Meskipun perjalanan itu akan menjadi sangat melelahkan bagi ibunya yang sudah tua dan lemah, Uwais merasa bahwa kewajibannya sebagai anak adalah memberikan penghormatan tertinggi kepadanya. Dengan penuh kasih sayang, Uwais al-Qarni menggendong ibunya di punggungnya sepanjang perjalanan yang panjang dan melelahkan menuju Madinah. Selama perjalanan, dia merawat ibunya dengan penuh perhatian, memastikan bahwa dia nyaman dan aman setiap saat. Setelah perjalanan yang melelahkan, Uwais al-Qarni dan ibunya akhirnya tiba di Madinah. Mereka mengunjungi Nabi Muhammad SAW dan bertemu dengannya. Rasulullah SAW dengan penuh kasih menerima Uwais dan ibunya, memberkati mereka, dan mendoakan keberkahan untuk keluarga mereka. Kisah Uwais al-Qarni yang menggendong ibunya pergi haji menjadi inspirasi bagi banyak orang dalam menghormati dan merawat orang tua. Tindakannya tersebut menunjukkan dedikasi yang tinggi terhadap ibadah, serta cinta dan hormat yang mendalam terhadap orang tua.

КОМЕНТАРІ •