Sejarah kerjaan di pulau riau dan daerah sekitarnya terkait erat dengan kerjaan sriwijaya. Munculnya Imperium Melayu mulai dari kerjaan bentan hingga kerjaan riau lingga, johor dan pahang menjadi penyambung warisan sriwijaya palembang, saat sriwijaya mengalami kemunduran, wilayah yang saat ini bernama kepulauan Riau telah ada kerjaan bintan. Tahun 110 M telah dilantik raja kerjaan bintan pertama bernama asyhar Arya yang bergelar raja Iskandar syah Tercatat ada tiga raja kerjaan bentan yang namanya begitu dikenal, yakni raja Iskandar syah (110- 1150 M) dilanjutkan istrinya wan seri beni (1150- 1158 M) dan digantikan menantunya sang nila utama yang bergelar seri Tri buana yang berasal bukit segutang, palembang, raja seri Tri buana memindahkan pusat kerjaan bentan di pulau tumasik yang diberi nama baru Singapur. Pemindahan dilakukan tahun 1158 M. Raja terakhir dari kerjaan ini adalah prameswara dikalahkan oleh kerjaan siam tahun 1384 M. Prameswara memindahkan pusat pemerintahannya ke malaka dan mejadi raja malaka pertama. Ia masuk islam dan berganti nama menjadi Sultan Muhammad yang memerintah tahun 1384- 1414 M raja malaka selanjutnya adalah Sultan Iskandar syah, sultan muzzafar syah, sultan mansur syah, sultan muzzafar syah dan terakhir sultan Mahmud Syah. Dimasa sultan Mahmud sayh, malaka dihancurkan Portugis tahun 1511 dan berakhirlah kerjaan malaka Sultan Mahmud Syah yang lebih dikenal dengan nama sultan Mahmud Syah 1 bersama putranya, raja ahmad melarikan diri ke bintan dan selanjutnya terus ke kampar, riau, setelah malaka jatuh. Mereka pindah lagi kampar karena Portugis menyerang bintan. Sultan Mahmud Syah meninggal di kampar dan anaknya bernama raja ali menajdi bergelar Sultan Alaudin riayat Syah. Sultan ini meninggalkan kampar dan memindahkan pusat pemerintahannya ke Johor. Ia menjadi raja Johor pertama. Kerjaan riau lingga Johor pahang Kerjaan riau lingga dan pahang berdiri dan berlangsung dalam rentang waktu tiga abadi (1528-1829 M) setelah Sultan Alaudin riayat syah (1828-1564 M) raja selanjutnya adalah muzzafar syah (1571-1597 M) abdul Jalil syah (1570-1571 M) ali jalla abdul jalil syah (1571-1597 M) Alaudin riayat syah III (1597-1615 M) selanjutnya Abdullah muayat syah (1615-1623 M) abdul Jalil syah III (1623-1677 M) Ibrahim syah (1677-1685 M) raja selanjutnya, Mahmud Syah II (1685-1699 M) abdul Jalil riayat syah --IV (1699-1718 M) sulaiman badrul Alamsyah ( 1722-1761) raka ke 13 adalah abdul Jalil muazam syah (1761 M) ahmad riayat syah (1761 M) dan sultan Mahmud Syah III (1761- 1819 M Pusat pemerintahan kembali lagi bintan dizaman sultan Ibrahim syah. ia membangun pelabuhan di sungai carang. Setelah mangkat, ia digantikan putranya sultan Mahmud Syah II yang baru berusia 10 tahun. Pusat pemerintahan kembali berpindah ke Johor. ia tewas di tikam dan dimakamkan di kota tinggi, Johor, kekuasaan dilanjutkan keturunan bendahara tun habib, bernama sultan abdul Jalil riayat syah IV. ia memindahkan pusat pemerintahan ke pancur, setelah itu kembali ke hulu sungai carang pulau bintan, selama pemerintahannya, ia mendapat ancaman dari raja kecik dari Pagaruyung, sultan memindahkan pusat pemerintahan ke pahang. Raja kecik berhasil merebut tahta kerjaan Johor dan sultan tewas. Raja kecik menyebutk dirinya anak marhum mangkat dijulang alias sultan Mahmud Syah II yang tewas ditikam megat seri rama. Raja kecik naik tahta dengan gelar abdul Jalil Rahma syah. Kekuasaan raja kecik berakhir setelah ditaklukkan tengku sulaiman yang merupakan anak sultan abdul Jalil riayat syah IV. Tengku sulaiman menaklukkan raja kecik dengan mintak bantuan lima bangsawan Bugis, yakni daeng marewah, daeng parani, daeng celak, daeng manambun, dan daeng Alamsyah, sultan berkedudukan di ulu sungai carang, Tumenggung di Johor dan bendahara di pahang. Kekuasaan sultan mencakup riau kepulauan, Johor dan pahang. Sultan Sulaiman badrul Alamsyah mangkat tahun 1760 M dan digantikan putranya, sultan abdul jalil muazam syah, namun, tak lama sultan meninggal dan digantikan putranya yang berusia dua tahun. Sultan Muda dilantik dengan gelar Sultan Mahmud riayat syah alias sultan Mahmud Syah III tahun 1761 M. Sultan Mahmud Syah III memindahkan pusat pemerintahan ke daik lingga tahun 1787 M tujuannya sebagi strategis dalam mengahadapi serangan Belanda. Daik lingga lebih susah dijangkau dan kondisi alamnya bagus untuk pertahanan. Selain membangun Daik lingga, sultan Mahmud Syah III juga membangun pulau Penyengat. Pulau ini menjadi mas kawin saat sultan menikah dengan engku putri. Kerjaan riau lingga Johor dan pahang mengalami masa keemasan dizaman sultan Mahmud Syah III ini
Riau tu di bangun kan oleh Laksamane melayu Tun Abdul Jamil bersama orang laut Kepulauan Riau.. selepas beliau menaklukkan Malaka dari tangan portugis tahun 1641..Beliau Lah yang membangun pelabuhan Riau dari Awal sampai jadi bandar paling ramai setelah Malaka tahun 1678-1710..ada pihak2 yang mengklaim pemilik Riau dan yang membangunkan Riau dari awal adelah kebohongan yang sengaja dan memutar balik kan sejarah..
heii penjaga makam pulau penyengat kamu harus belajar lagi sejarah ya... kerjaan pulau riau itu tidak akan lepas dari sejarah kerjaan melaka parameswara yang masuk islam menjadi sultan malaka muhamad iskandar sah sultan atau raja malaka yang pertama, dari garis2 keturunan sultan muhamad iskandar sah inilah menjadi cika bakal para sultan di johor, di pahang maupun di pulau riau itu sedangkan raja parameswara atau di sebut muhamad iskandar sah itu berasal dari sriwijaya palembang... apa ada orang yang tidak ada garis keturunan raja bisa jadi raja pada masa itu,, sedangkan orang2 bugis itu prajurit bayaran hanya membantu johor dari ancaman orang2 protugis menyerang kesultan johor pada masa itu... ada gak orang bukan garis keturunan raja bisa jadi raja johor itu tidak akan bisa lepas dari garis keturunan sultan muhamad iskandar sah sultan pertama malaka yang berasal dari palembang ingat aceh samudra pasai sangat berperan juga di pulai riau karena istri nya muhamad iskandr sah juga adalah dari kerjaan islam samudra pasai aceh
Sejarah kerjaan di pulau riau dan daerah sekitarnya terkait erat dengan kerjaan sriwijaya. Munculnya Imperium Melayu mulai dari kerjaan bentan hingga kerjaan riau lingga, johor dan pahang menjadi penyambung warisan sriwijaya palembang, saat sriwijaya mengalami kemunduran, wilayah yang saat ini bernama kepulauan Riau telah ada kerjaan bintan. Tahun 110 M telah dilantik raja kerjaan bintan pertama bernama asyhar Arya yang bergelar raja Iskandar syah Tercatat ada tiga raja kerjaan bentan yang namanya begitu dikenal, yakni raja Iskandar syah (110- 1150 M) dilanjutkan istrinya wan seri beni (1150- 1158 M) dan digantikan menantunya sang nila utama yang bergelar seri Tri buana yang berasal bukit segutang, palembang, raja seri Tri buana memindahkan pusat kerjaan bentan di pulau tumasik yang diberi nama baru Singapur. Pemindahan dilakukan tahun 1158 M. Raja terakhir dari kerjaan ini adalah prameswara dikalahkan oleh kerjaan siam tahun 1384 M. Prameswara memindahkan pusat pemerintahannya ke malaka dan mejadi raja malaka pertama. Ia masuk islam dan berganti nama menjadi Sultan Muhammad yang memerintah tahun 1384- 1414 M raja malaka selanjutnya adalah Sultan Iskandar syah, sultan muzzafar syah, sultan mansur syah, sultan muzzafar syah dan terakhir sultan Mahmud Syah. Dimasa sultan Mahmud sayh, malaka dihancurkan Portugis tahun 1511 dan berakhirlah kerjaan malaka Sultan Mahmud Syah yang lebih dikenal dengan nama sultan Mahmud Syah 1 bersama putranya, raja ahmad melarikan diri ke bintan dan selanjutnya terus ke kampar, riau, setelah malaka jatuh. Mereka pindah lagi kampar karena Portugis menyerang bintan. Sultan Mahmud Syah meninggal di kampar dan anaknya bernama raja ali menajdi bergelar Sultan Alaudin riayat Syah. Sultan ini meninggalkan kampar dan memindahkan pusat pemerintahannya ke Johor. Ia menjadi raja Johor pertama. Kerjaan riau lingga Johor pahang Kerjaan riau lingga dan pahang berdiri dan berlangsung dalam rentang waktu tiga abadi (1528-1829 M) setelah Sultan Alaudin riayat syah (1828-1564 M) raja selanjutnya adalah muzzafar syah (1571-1597 M) abdul Jalil syah (1570-1571 M) ali jalla abdul jalil syah (1571-1597 M) Alaudin riayat syah III (1597-1615 M) selanjutnya Abdullah muayat syah (1615-1623 M) abdul Jalil syah III (1623-1677 M) Ibrahim syah (1677-1685 M) raja selanjutnya, Mahmud Syah II (1685-1699 M) abdul Jalil riayat syah --IV (1699-1718 M) sulaiman badrul Alamsyah ( 1722-1761) raka ke 13 adalah abdul Jalil muazam syah (1761 M) ahmad riayat syah (1761 M) dan sultan Mahmud Syah III (1761- 1819 M Pusat pemerintahan kembali lagi bintan dizaman sultan Ibrahim syah. ia membangun pelabuhan di sungai carang. Setelah mangkat, ia digantikan putranya sultan Mahmud Syah II yang baru berusia 10 tahun. Pusat pemerintahan kembali berpindah ke Johor. ia tewas di tikam dan dimakamkan di kota tinggi, Johor, kekuasaan dilanjutkan keturunan bendahara tun habib, bernama sultan abdul Jalil riayat syah IV. ia memindahkan pusat pemerintahan ke pancur, setelah itu kembali ke hulu sungai carang pulau bintan, selama pemerintahannya, ia mendapat ancaman dari raja kecik dari Pagaruyung, sultan memindahkan pusat pemerintahan ke pahang. Raja kecik berhasil merebut tahta kerjaan Johor dan sultan tewas. Raja kecik menyebutk dirinya anak marhum mangkat dijulang alias sultan Mahmud Syah II yang tewas ditikam megat seri rama. Raja kecik naik tahta dengan gelar abdul Jalil Rahma syah. Kekuasaan raja kecik berakhir setelah ditaklukkan tengku sulaiman yang merupakan anak sultan abdul Jalil riayat syah IV. Tengku sulaiman menaklukkan raja kecik dengan mintak bantuan lima bangsawan Bugis, yakni daeng marewah, daeng parani, daeng celak, daeng manambun, dan daeng Alamsyah, sultan berkedudukan di ulu sungai carang, Tumenggung di Johor dan bendahara di pahang. Kekuasaan sultan mencakup riau kepulauan, Johor dan pahang. Sultan Sulaiman badrul Alamsyah mangkat tahun 1760 M dan digantikan putranya, sultan abdul jalil muazam syah, namun, tak lama sultan meninggal dan digantikan putranya yang berusia dua tahun. Sultan Muda dilantik dengan gelar Sultan Mahmud riayat syah alias sultan Mahmud Syah III tahun 1761 M. Sultan Mahmud Syah III memindahkan pusat pemerintahan ke daik lingga tahun 1787 M tujuannya sebagi strategis dalam mengahadapi serangan Belanda. Daik lingga lebih susah dijangkau dan kondisi alamnya bagus untuk pertahanan. Selain membangun Daik lingga, sultan Mahmud Syah III juga membangun pulau Penyengat. Pulau ini menjadi mas kawin saat sultan menikah dengan engku putri. Kerjaan riau lingga Johor dan pahang mengalami masa keemasan dizaman sultan Mahmud Syah III ini
Nampak sangat yg pergi nie bukan peminat sejarah boleh tanya apa beza melayu dgn bugis lain kali buat kajian dulu kak oi sebelum jalan supaya tak nampak bodoh kita tu
Betul bukan peminat sejarah, channel ni pun takde tulis pasal 'peminat Sejarah' pun. Sy mengembara dan jumpa lokasi menarik, kalau sy tak tahu dan bertanya bukan sebab BODOH. Tapi sebab ilmu pengetahuan sy kurang dari ilmu saudara. Itu ja. Sekurang2nya sy tak tunjuk pandai dan mendabik dada dgn ilmu yg ada.
Sejarah kerjaan di pulau riau dan daerah sekitarnya terkait erat dengan kerjaan sriwijaya. Munculnya Imperium Melayu mulai dari kerjaan bentan hingga kerjaan riau lingga, johor dan pahang menjadi penyambung warisan sriwijaya palembang, saat sriwijaya mengalami kemunduran, wilayah yang saat ini bernama kepulauan Riau telah ada kerjaan bintan. Tahun 110 M telah dilantik raja kerjaan bintan pertama bernama asyhar Arya yang bergelar raja Iskandar syah
Tercatat ada tiga raja kerjaan bentan yang namanya begitu dikenal, yakni raja Iskandar syah (110- 1150 M) dilanjutkan istrinya wan seri beni (1150- 1158 M) dan digantikan menantunya sang nila utama yang bergelar seri Tri buana yang berasal bukit segutang, palembang, raja seri Tri buana memindahkan pusat kerjaan bentan di pulau tumasik yang diberi nama baru Singapur. Pemindahan dilakukan tahun 1158 M.
Raja terakhir dari kerjaan ini adalah prameswara dikalahkan oleh kerjaan siam tahun 1384 M. Prameswara memindahkan pusat pemerintahannya ke malaka dan mejadi raja malaka pertama. Ia masuk islam dan berganti nama menjadi Sultan Muhammad yang memerintah tahun 1384- 1414 M raja malaka selanjutnya adalah Sultan Iskandar syah, sultan muzzafar syah, sultan mansur syah, sultan muzzafar syah dan terakhir sultan Mahmud Syah. Dimasa sultan Mahmud sayh, malaka dihancurkan Portugis tahun 1511 dan berakhirlah kerjaan malaka
Sultan Mahmud Syah yang lebih dikenal dengan nama sultan Mahmud Syah 1 bersama putranya, raja ahmad melarikan diri ke bintan dan selanjutnya terus ke kampar, riau, setelah malaka jatuh. Mereka pindah lagi kampar karena Portugis menyerang bintan. Sultan Mahmud Syah meninggal di kampar dan anaknya bernama raja ali menajdi bergelar Sultan Alaudin riayat Syah. Sultan ini meninggalkan kampar dan memindahkan pusat pemerintahannya ke Johor. Ia menjadi raja Johor pertama.
Kerjaan riau lingga Johor pahang
Kerjaan riau lingga dan pahang berdiri dan berlangsung dalam rentang waktu tiga abadi (1528-1829 M) setelah Sultan Alaudin riayat syah (1828-1564 M) raja selanjutnya adalah muzzafar syah (1571-1597 M) abdul Jalil syah (1570-1571 M) ali jalla abdul jalil syah (1571-1597 M) Alaudin riayat syah III (1597-1615 M) selanjutnya Abdullah muayat syah (1615-1623 M) abdul Jalil syah III (1623-1677 M) Ibrahim syah (1677-1685 M) raja selanjutnya, Mahmud Syah II (1685-1699 M) abdul Jalil riayat syah --IV (1699-1718 M) sulaiman badrul Alamsyah ( 1722-1761) raka ke 13 adalah abdul Jalil muazam syah (1761 M) ahmad riayat syah (1761 M) dan sultan Mahmud Syah III (1761- 1819 M
Pusat pemerintahan kembali lagi bintan dizaman sultan Ibrahim syah. ia membangun pelabuhan di sungai carang. Setelah mangkat, ia digantikan putranya sultan Mahmud Syah II yang baru berusia 10 tahun. Pusat pemerintahan kembali berpindah ke Johor. ia tewas di tikam dan dimakamkan di kota tinggi, Johor, kekuasaan dilanjutkan keturunan bendahara tun habib, bernama sultan abdul Jalil riayat syah IV. ia memindahkan pusat pemerintahan ke pancur, setelah itu kembali ke hulu sungai carang pulau bintan, selama pemerintahannya, ia mendapat ancaman dari raja kecik dari Pagaruyung, sultan memindahkan pusat pemerintahan ke pahang.
Raja kecik berhasil merebut tahta kerjaan Johor dan sultan tewas. Raja kecik menyebutk dirinya anak marhum mangkat dijulang alias sultan Mahmud Syah II yang tewas ditikam megat seri rama. Raja kecik naik tahta dengan gelar abdul Jalil Rahma syah. Kekuasaan raja kecik berakhir setelah ditaklukkan tengku sulaiman yang merupakan anak sultan abdul Jalil riayat syah IV. Tengku sulaiman menaklukkan raja kecik dengan mintak bantuan lima bangsawan Bugis, yakni daeng marewah, daeng parani, daeng celak, daeng manambun, dan daeng Alamsyah, sultan berkedudukan di ulu sungai carang, Tumenggung di Johor dan bendahara di pahang. Kekuasaan sultan mencakup riau kepulauan, Johor dan pahang.
Sultan Sulaiman badrul Alamsyah mangkat tahun 1760 M dan digantikan putranya, sultan abdul jalil muazam syah, namun, tak lama sultan meninggal dan digantikan putranya yang berusia dua tahun. Sultan Muda dilantik dengan gelar Sultan Mahmud riayat syah alias sultan Mahmud Syah III tahun 1761 M.
Sultan Mahmud Syah III memindahkan pusat pemerintahan ke daik lingga tahun 1787 M tujuannya sebagi strategis dalam mengahadapi serangan Belanda. Daik lingga lebih susah dijangkau dan kondisi alamnya bagus untuk pertahanan. Selain membangun Daik lingga, sultan Mahmud Syah III juga membangun pulau Penyengat. Pulau ini menjadi mas kawin saat sultan menikah dengan engku putri. Kerjaan riau lingga Johor dan pahang mengalami masa keemasan dizaman sultan Mahmud Syah III ini
Terima kasih
Beliau ini adalah keterunan dari keluarga raja raja Luwu di Sulawesi Selatan yang juga termasuk bugis, yang dulunya mengembara ke tanah melayu
Tun teja ni dari mane,,kami kat Tanjungpinang
Terbaik
Riau tu di bangun kan oleh Laksamane melayu Tun Abdul Jamil bersama orang laut Kepulauan Riau.. selepas beliau menaklukkan Malaka dari tangan portugis tahun 1641..Beliau Lah yang membangun pelabuhan Riau dari Awal sampai jadi bandar paling ramai setelah Malaka tahun 1678-1710..ada pihak2 yang mengklaim pemilik Riau dan yang membangunkan Riau dari awal adelah kebohongan yang sengaja dan memutar balik kan sejarah..
anak2 melayu belajar la apa itu sejarah sumpah setia melayu bugis..
heii penjaga makam pulau penyengat kamu harus belajar lagi sejarah ya...
kerjaan pulau riau itu tidak akan lepas dari sejarah kerjaan melaka parameswara yang masuk islam menjadi sultan malaka muhamad iskandar sah sultan atau raja malaka yang pertama, dari garis2 keturunan sultan muhamad iskandar sah inilah menjadi cika bakal para sultan di johor, di pahang maupun di pulau riau itu sedangkan raja parameswara atau di sebut muhamad iskandar sah itu berasal dari sriwijaya palembang...
apa ada orang yang tidak ada garis keturunan raja bisa jadi raja pada masa itu,, sedangkan orang2 bugis itu prajurit bayaran hanya membantu johor dari ancaman orang2 protugis menyerang kesultan johor pada masa itu...
ada gak orang bukan garis keturunan raja bisa jadi raja
johor itu tidak akan bisa lepas dari garis keturunan sultan muhamad iskandar sah sultan pertama malaka yang berasal dari palembang
ingat aceh samudra pasai sangat berperan juga di pulai riau karena istri nya muhamad iskandr sah juga adalah dari kerjaan islam samudra pasai aceh
Ferry Darmawan betol lah Kate die
Ferry Darmawan awak pon kne blajar sejarah lg
Sejarah kerjaan di pulau riau dan daerah sekitarnya terkait erat dengan kerjaan sriwijaya. Munculnya Imperium Melayu mulai dari kerjaan bentan hingga kerjaan riau lingga, johor dan pahang menjadi penyambung warisan sriwijaya palembang, saat sriwijaya mengalami kemunduran, wilayah yang saat ini bernama kepulauan Riau telah ada kerjaan bintan. Tahun 110 M telah dilantik raja kerjaan bintan pertama bernama asyhar Arya yang bergelar raja Iskandar syah
Tercatat ada tiga raja kerjaan bentan yang namanya begitu dikenal, yakni raja Iskandar syah (110- 1150 M) dilanjutkan istrinya wan seri beni (1150- 1158 M) dan digantikan menantunya sang nila utama yang bergelar seri Tri buana yang berasal bukit segutang, palembang, raja seri Tri buana memindahkan pusat kerjaan bentan di pulau tumasik yang diberi nama baru Singapur. Pemindahan dilakukan tahun 1158 M.
Raja terakhir dari kerjaan ini adalah prameswara dikalahkan oleh kerjaan siam tahun 1384 M. Prameswara memindahkan pusat pemerintahannya ke malaka dan mejadi raja malaka pertama. Ia masuk islam dan berganti nama menjadi Sultan Muhammad yang memerintah tahun 1384- 1414 M raja malaka selanjutnya adalah Sultan Iskandar syah, sultan muzzafar syah, sultan mansur syah, sultan muzzafar syah dan terakhir sultan Mahmud Syah. Dimasa sultan Mahmud sayh, malaka dihancurkan Portugis tahun 1511 dan berakhirlah kerjaan malaka
Sultan Mahmud Syah yang lebih dikenal dengan nama sultan Mahmud Syah 1 bersama putranya, raja ahmad melarikan diri ke bintan dan selanjutnya terus ke kampar, riau, setelah malaka jatuh. Mereka pindah lagi kampar karena Portugis menyerang bintan. Sultan Mahmud Syah meninggal di kampar dan anaknya bernama raja ali menajdi bergelar Sultan Alaudin riayat Syah. Sultan ini meninggalkan kampar dan memindahkan pusat pemerintahannya ke Johor. Ia menjadi raja Johor pertama.
Kerjaan riau lingga Johor pahang
Kerjaan riau lingga dan pahang berdiri dan berlangsung dalam rentang waktu tiga abadi (1528-1829 M) setelah Sultan Alaudin riayat syah (1828-1564 M) raja selanjutnya adalah muzzafar syah (1571-1597 M) abdul Jalil syah (1570-1571 M) ali jalla abdul jalil syah (1571-1597 M) Alaudin riayat syah III (1597-1615 M) selanjutnya Abdullah muayat syah (1615-1623 M) abdul Jalil syah III (1623-1677 M) Ibrahim syah (1677-1685 M) raja selanjutnya, Mahmud Syah II (1685-1699 M) abdul Jalil riayat syah --IV (1699-1718 M) sulaiman badrul Alamsyah ( 1722-1761) raka ke 13 adalah abdul Jalil muazam syah (1761 M) ahmad riayat syah (1761 M) dan sultan Mahmud Syah III (1761- 1819 M
Pusat pemerintahan kembali lagi bintan dizaman sultan Ibrahim syah. ia membangun pelabuhan di sungai carang. Setelah mangkat, ia digantikan putranya sultan Mahmud Syah II yang baru berusia 10 tahun. Pusat pemerintahan kembali berpindah ke Johor. ia tewas di tikam dan dimakamkan di kota tinggi, Johor, kekuasaan dilanjutkan keturunan bendahara tun habib, bernama sultan abdul Jalil riayat syah IV. ia memindahkan pusat pemerintahan ke pancur, setelah itu kembali ke hulu sungai carang pulau bintan, selama pemerintahannya, ia mendapat ancaman dari raja kecik dari Pagaruyung, sultan memindahkan pusat pemerintahan ke pahang.
Raja kecik berhasil merebut tahta kerjaan Johor dan sultan tewas. Raja kecik menyebutk dirinya anak marhum mangkat dijulang alias sultan Mahmud Syah II yang tewas ditikam megat seri rama. Raja kecik naik tahta dengan gelar abdul Jalil Rahma syah. Kekuasaan raja kecik berakhir setelah ditaklukkan tengku sulaiman yang merupakan anak sultan abdul Jalil riayat syah IV. Tengku sulaiman menaklukkan raja kecik dengan mintak bantuan lima bangsawan Bugis, yakni daeng marewah, daeng parani, daeng celak, daeng manambun, dan daeng Alamsyah, sultan berkedudukan di ulu sungai carang, Tumenggung di Johor dan bendahara di pahang. Kekuasaan sultan mencakup riau kepulauan, Johor dan pahang.
Sultan Sulaiman badrul Alamsyah mangkat tahun 1760 M dan digantikan putranya, sultan abdul jalil muazam syah, namun, tak lama sultan meninggal dan digantikan putranya yang berusia dua tahun. Sultan Muda dilantik dengan gelar Sultan Mahmud riayat syah alias sultan Mahmud Syah III tahun 1761 M.
Sultan Mahmud Syah III memindahkan pusat pemerintahan ke daik lingga tahun 1787 M tujuannya sebagi strategis dalam mengahadapi serangan Belanda. Daik lingga lebih susah dijangkau dan kondisi alamnya bagus untuk pertahanan. Selain membangun Daik lingga, sultan Mahmud Syah III juga membangun pulau Penyengat. Pulau ini menjadi mas kawin saat sultan menikah dengan engku putri. Kerjaan riau lingga Johor dan pahang mengalami masa keemasan dizaman sultan Mahmud Syah III ini
siapa yg biaya makan inii yee...
Nampak sangat yg pergi nie bukan peminat sejarah boleh tanya apa beza melayu dgn bugis lain kali buat kajian dulu kak oi sebelum jalan supaya tak nampak bodoh kita tu
Betul bukan peminat sejarah, channel ni pun takde tulis pasal 'peminat Sejarah' pun. Sy mengembara dan jumpa lokasi menarik, kalau sy tak tahu dan bertanya bukan sebab BODOH. Tapi sebab ilmu pengetahuan sy kurang dari ilmu saudara. Itu ja. Sekurang2nya sy tak tunjuk pandai dan mendabik dada dgn ilmu yg ada.
Tak baik dek kata dia bodoh , kita kan orang melayu yang penuh beradab . kalau dia tahu dan ahli sejarah pun apa salah dia bertanya lagi
Betul tuh
Mak2 kepo dari mana ini??
Terima kasih