Kekeliruan para pihak yg berkoar2 adalah menjadikan ru’yah atau hisab sebagai dasar penentuan tanggal. Padahal sebenarnya yg menetukan tanggal itu adalah posisi bulan dlm orbitnya. Paham !
Yang jelas Muhammadiyah konsisten menggunakan Hisab, melihat hilal dengan ilmu pengetahuan jadi kepastian tanggal kallender Islam yg sdh dibuat dapat digunakan tanpa keraguan pada umat, terjadi perbedaan penetapan tanggal karena kriteria melihat bulan yg berbeda, yang satu terlalu rendah... yang satu terlalu tinggi. Penetapan berdasar wujudul hilal dianggap terlalu rendah, sehingga bulan dianggap belum terlihat dan yg makai rukyat bulan hrs posisi 3° baru terlihat...yaa gak akan ketemu ...kenapa kemenag memakai kriteria hrs 3° padahal 2° saja sdh dpat terlihat, apalagi menggunakan alat teknologi teropong canggih, dihawatirkan ini misi agar pada umat Islam selalu terjadi ada perbedaan yg mencolok😭
Yg umeg ki kan tgl nya bos.. Ada yg drAwal dzulhijah uda puasa, tgl tgl nya kan tetep kontra(puasa sunnah opo ora baik nya tdk diviral kan ya(kecuali awalRamadhon aja, biar podo cari aman2saja, sholat 'id opo kedudukan nya, opo sama dengan sholat wajib yg 5waktu sehari semalam itu... Yg komen, ku ucapkan trimakasi, smg jdi ilmu jariyah antum ya.... Aamiin
Yg bilang tidak ada kaitannya ukuf diarafa dengan puasa arafa orang bunyi hadistnya apabila jamaah haji sudah ukuf di arafa maka bagi umat muslim yg tidak pergi haji maka disunnahkan untuk berpuasa...
Hadits itu jadi tidak berlaku bagi negara yang selisih waktunya jauh berbeda dgn Arab. Sama seperti halnya hadits tentang waktu2 sholat yang tidak berlaku untuk negeri2 yang garis lintangnya tinggi. Hanya berlaku untuk negeri yg dkt khatulistiwa. Hadits arafah juga hanya berlaku bagi negeri yg dekat dgn arafah (hilal saudi).
Kalau suatu keyakinan/ keimanan di dasarkan di mana kita hidup tanpa memperhitungkan terjadi tempat hajat internasional rangkaian haji berjamaah ada di satu titik di arab saudi/ makah& madinah itulah kompas kita/ kiblat kita bro ok!!!?
Klo hanya mengandalkan rukyatul hilal tanpa hisab,kita melaksanakan solat 5 wktupun akan kesulitan,apa lagi dg mndeteksi adanya gerhana bulan,matahari,semakin modar,mengapa kau tdk prgunakan ilmu hisab,to itu jga ilmu dri Alloh subhanahu wata'ala,antum jangan gampang katakan solat id orang yg gunakan metode hisab tdk sah,ceramah ente membingungkan ummat,lbh baik diam,dari pada ummat bingung,
Ulil amri yang wajib diikuti adalah ulil amri yang lebih dahulu mengikuti Allah Swt dan RasulNya... Jika ulil amrinya tidak melaksanakan ketentuan dari Allah Swt & Rasulullah SAW seperti terdapat dlm Alqur-an dan hadits, maka umat tidak wajib mengikuti... Contoh seperti pemerintah kita masih tertutup hatinya menerima Ru-yatul Hilal dari negara2 yang berpenduduk muslim lainnya yang di wilayahnya hilal awal bulan jelas terlihat dan mengingkari dalil bahwa Ru-yatul Hilal global yg tidak dibatasi Ego domestik / Ego wilayah daerah maupun negara, padahal kita hidup di bumi / ardhi yang sama, menyembah Tuhan yang sama Allah Robbul 'alamin, bukan tuhan nusantara ataupun tuhan asean ... Siapapun yang diantara orang beriman yang menyaksikan dan melihat hilal awal bulan Ramadhan serta bersaksi sesuai syari’at, maka dapat diakui dan mayoritas umat wajib memulai berpuasa berdasarkan Firman Allah Swt : فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَـصُمْهُ Barang siapa di antara kamu ada yang menyaksikan ( hilal ) bulan itu, maka berpuasalah (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 185) Rasulullah SAW semasa hidup beliau yaitu pada saat Beliau, para sahabat dan kaum muslimin tidak melihat hilal pernah menerima Ru-yatul Hilal awal Ramadhan dari seorang 'Arab Badui tanpa membedakan suku dan daerah maupun negeri asal dari Arab Badui tersebut. Riwayat Hadits sebagai berikut : وَعَنِ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ أَعْرَابِيًّا جَاءَ إِلَى اَلنَّبِيِّ - صلى الله عليه وسلم - فَقَالَ: - إِنِّي رَأَيْتُ اَلْهِلَالَ, فَقَالَ: ” أَتَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ? ” قَالَ: نَعَمْ. قَالَ: ” أَتَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اَللَّهِ? ” قَالَ: نَعَمْ. قَالَ: ” فَأَذِّنْ فِي اَلنَّاسِ يَا بِلَالُ أَنْ يَصُومُوا غَدًا” - رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ خُزَيْمَةَ, وَابْنُ حِبَّانَ وَرَجَّحَ النَّسَائِيُّ إِرْسَالَهُ Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwa seorang Arab Badui ada pernah datang menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia pun berkata, “Aku telah melihat hilal.” Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bertanya, “Apakah engkau bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah?” Ia menjawab, “Iya.” Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- kembali bertanya : “Apakah engkau bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah?“, . Ia pun menjawab, “Iya.” Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- pun memerintah, “Suruhlah manusia wahai Bilal agar mereka besok berpuasa.” ( Diriwayatkan oleh lima imam periwayat yaitu Abu Daud, An Nasai, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban menshahihkannya ). وَعَنِ اِبْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: - تَرَاءَى اَلنَّاسُ اَلْهِلَالَ, فَأَخْبَرْتُ رَسُولَ اَللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - أَنِّي رَأَيْتُهُ, فَصَامَ, وَأَمَرَ اَلنَّاسَ بِصِيَامِهِ - رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ, وَالْحَاكِمُ Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Manusia sedang memperhatikan hilal. Lalu aku mengabarkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa aku telah melihat hilal. Kemudian beliau berpuasa dan memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa.” Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban dan Al Hakim...
Riwayat Kurib, ibnu Abbas dan Muawiyah itu terjadi, ketika Rasulullah SAW dan 4 kolifah (Abu Bakar, Umar, Ustman, Ali) sudah wafat, Bagaimana keabsahan riwayat tersebut?. Pada hal perbedaan semacam ini tidak muncul di jaman Nabi SAW dan para kholifah tersebut.
Chisab itu adalah sangat di gunakan perhitungan dak pernah salah pak, wukup arofah itu patoan seluruh dunia , bukan tiap negara sendiri2 itu deluruh finia ikut saudi
Selama ada ru'yah lokal tidak akan ada kalender internasional yang sama. Seharusnya ketinggian hilal 0-3 derajat sudah diakui sebagai hari ke1 dari bulan qomariyah. Sebab 0-3 derajat itu adalah bagian awal orbit revolusi bulan mengelilingi bumi yang juga sedang ber rotasi dan orbit revolusi bulan mencapai 360/29,5 =12,2 derajat berbarengan dengan rotasi bumi selama 24 jam. Hilal itu muncul setelah konjungsi/ijtima'. Altitude 0-3 derajat belum terlihat mata, tapi sudah terlihat ilmu dan akal. Pakailah metode dengan akal (wujudul hilal haqiqi) maka kalender internasional yang sama bisa terwujud. Hilangkan metoda imkanur ru'yah 3derajat. Bingkai batasan berpuasa itu adalah HARI dan TANGGAL yang sama dari timur. Ujung awal timur dan akhir barat itu di 0 derajat saat hilal/rembulan pertama kali muncul. Rotasi bumi ketimur, saat maghrib bergerak kearah barat secara kontinyu dan Indonesia lebih dulu dibanding Arab, Eropa Amerika.
fa( man) =mufrod ,berarti lebih kuat sendiri, asal ente tahu ilmu astronomi ,fa(man) syahida minkumusy syahro ,fal yasum(hu) maunya Alloh memang person to person......(,man) 'amila sholihan falinafsi(hi)...wa man asaa fa 'alaiha
Walaupuj ikut ulil amri tetap saja di lapangan dakwah sunnah tetap diserang dan dikatain wahabi. Jadi kalau titik beratnya harus ikut pemerintah maka dominasi pemerintah khususnya menag itu NU. Coba aja kalau menag nya bukan dari NU, pasti tidak ribut.
@@fitriyantosuwoto2053 Rasulullah bersabda: "Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Allah meskipun kalian dipimpin oleh hamba sahaya dari habasyi, dengar dan ta'atilah dia selama memimpin kalian dengan kitabullah." (HR. Tirmidzi, no. 1706, Nasa'i, 7/154, Ibnu Majah, no. 2328, Ahmad, 6/402 dan Al-Hakim)
@@sarnotoying8161 Islam tidak hanya soal shalat. Ketika zina, khamr, dan riba di fasilitasi oleh penguasa apakah penguasa tersebut menggunakan syariat Islam?
Berdasarkan rilis Kemenag hasil sidang Isbat penetapan tgl 1 Dzulhijjah 1444H ketinggian hilal pada saat matahari terbenam tgl 18 Juni 2023 ada yang 2⁰21¹, andaikata tidak diubah kriteria ketinggian hilal dari 2⁰ menjadi 3⁰, maka hari raya Idul Adha 1444H di Indonesia bertepatan dgn tgl 28 Juni 2023 bukan 29 Juni 2023 (sama dengan Saudi tgl 28 Juni 2023). Untuk memastikannya lihat bulan *malam tgl 8 Dzulhijjah saat matahari terbenam*: posisi bulan tegak lurus dgn bumi (badan kita menghadap arah matahari terbenam lalu lihat bulan, ada tepat di atas kepala), cahaya bulan setengah.
JADILAH ULAMA YANG ULUL ALBAB JANGAN ULAMA ULUL AHMAQ... HADITS TTG NABI MUHAMMAD SAW YG MENERIMA RU-YATUL HILAL DARI ARAB BADUI ITU PADA SAAT RASULULLAH SAW MASIH HIDUP SEDANGKAN HADITS YANG MENOLAK RU-YATUL HILAL DARI MUSLIM LAINNYA HANYALAH BERISI PERCAKAPAN QURAIB PADA SAAT MUAWIYAH MENJADI GUBERNUR SYAM SETELAH RASULULLAH SAW WAFAT...?
Kalau dibilang hisab dibilang tidak diperhitungkan ustad ini salah besar. Apa makna melihat hilal. Apa harus melihat dengan mata? Saya rasa ustad inj tidak bisa dijadikan guru. Puasa arafah, kemana patokannya?saya pribadi ustad ini tidak bisa dijadikan guru
Saya orang bodoh , tapi kalo suruh milih ruyat atau hisab maka saya memilih hisab ..., Kl memilih ruyat pabaliut tad ..., Selisih waktu indonesia arab 4 jam duluan indonesia tapi kl ikut pemerintah watu duluan indonesia waktu jadi mundur 26 jam jadi pusing mikirnage tad (sarua ustad oge lieur ceramah teh 😂😊😊)
Tiap tahun begini ya idul fitri dan idul adha... karena org indonesia sok pinter sok paling tahu.. ikut saja pemerintah ulil amri yg sah dan didukung ulama yg hebat. Tapi selalu saja ribut
Hilal di Indonesia berbeda beda . Ada yg sudah liat hilal ada yg belum. Dearah yg sudah liat hilal harus berpuasa. Jangan harus mengikuti daerah yg belum lihat hilal. Seperti dearah Papua. Jangan di pukul rata.
Berdasarkan rilis Kemenag hasil sidang Isbat penetapan tgl 1 Dzulhijjah 1444H ketinggian hilal pada saat matahari terbenam tgl 18 Juni 2023 ada yang 2⁰21¹, andaikata tidak diubah kriteria ketinggian hilal dari 2⁰ menjadi 3⁰, maka hari raya Idul Adha 1444H di Indonesia bertepatan dgn tgl 28 Juni 2023 bukan 29 Juni 2023 (sama dengan Saudi tgl 28 Juni 2023). Untuk memastikannya lihat bulan *malam tgl 8 Dzulhijjah saat matahari terbenam*: posisi bulan tegak lurus dgn bumi (badan kita menghadap arah matahari terbenam lalu lihat bulan, ada tepat di atas kepala), cahaya bulan setengah.
اللهم إني أسألك علماً نافعاً ورزقاً طيبا وعملا متقبلا
بارك الله لك وحفظك الله تعالي❤
Kalau gerhana semua sepakat, sampai jam menit detik, lokasi, tingkat gerhananya, tapi ketika menyangkut puasa bisa selisih satu hari
Kekeliruan para pihak yg berkoar2 adalah menjadikan ru’yah atau hisab sebagai dasar penentuan tanggal. Padahal sebenarnya yg menetukan tanggal itu adalah posisi bulan dlm orbitnya. Paham !
Yang jelas Muhammadiyah konsisten menggunakan Hisab, melihat hilal dengan ilmu pengetahuan jadi kepastian tanggal kallender Islam yg sdh dibuat dapat digunakan tanpa keraguan pada umat, terjadi perbedaan penetapan tanggal karena kriteria melihat bulan yg berbeda, yang satu terlalu rendah... yang satu terlalu tinggi. Penetapan berdasar wujudul hilal dianggap terlalu rendah, sehingga bulan dianggap belum terlihat dan yg makai rukyat bulan hrs posisi 3° baru terlihat...yaa gak akan ketemu ...kenapa kemenag memakai kriteria hrs 3° padahal 2° saja sdh dpat terlihat, apalagi menggunakan alat teknologi teropong canggih, dihawatirkan ini misi agar pada umat Islam selalu terjadi ada perbedaan yg mencolok😭
Yg umeg ki kan tgl nya bos.. Ada yg drAwal dzulhijah uda puasa, tgl tgl nya kan tetep kontra(puasa sunnah opo ora baik nya tdk diviral kan ya(kecuali awalRamadhon aja, biar podo cari aman2saja, sholat 'id opo kedudukan nya, opo sama dengan sholat wajib yg 5waktu sehari semalam itu... Yg komen, ku ucapkan trimakasi, smg jdi ilmu jariyah antum ya.... Aamiin
Dalam kamus istilah: tidak ada namanya PUASA PEMERINTAH. Yang ada adalah: puasa Arafah .
Sepertinya kalo dengan hisab setelah terjadi konjungsi adalah hilal baru, maka tanggal juga baru, penetapan kalender hijriah akan lebih seragam.
Ok
Yg bilang tidak ada kaitannya ukuf diarafa dengan puasa arafa orang bunyi hadistnya apabila jamaah haji sudah ukuf di arafa maka bagi umat muslim yg tidak pergi haji maka disunnahkan untuk berpuasa...
Hadits itu jadi tidak berlaku bagi negara yang selisih waktunya jauh berbeda dgn Arab. Sama seperti halnya hadits tentang waktu2 sholat yang tidak berlaku untuk negeri2 yang garis lintangnya tinggi. Hanya berlaku untuk negeri yg dkt khatulistiwa. Hadits arafah juga hanya berlaku bagi negeri yg dekat dgn arafah (hilal saudi).
terus jmn dulu gimana BS tau arab dh wukuf. Jls ga akan nyambung
Klo ikut saudi, bgmna dg jam sahur dan buka puasa?? Bedanya 4-5 jam. Bgmna yg letaknya lbh jauh dan bedanya smp 12 jam???
Tanggal hari dan jam bro... Indonesia 4 jam lebih terdahulu knp jdi kita yg di undur ?
Ulama nya juga ngajari beda2, jadi aku juga boleh milih mana yg aku yakini ya?
Dah ada ilmu tehnologi Insya Alloh lebih benar.....
Kalau suatu keyakinan/ keimanan di dasarkan di mana kita hidup tanpa memperhitungkan terjadi tempat hajat internasional rangkaian haji berjamaah ada di satu titik di arab saudi/ makah& madinah itulah kompas kita/ kiblat kita bro ok!!!?
Klo hanya mengandalkan rukyatul hilal tanpa hisab,kita melaksanakan solat 5 wktupun akan kesulitan,apa lagi dg mndeteksi adanya gerhana bulan,matahari,semakin modar,mengapa kau tdk prgunakan ilmu hisab,to itu jga ilmu dri Alloh subhanahu wata'ala,antum jangan gampang katakan solat id orang yg gunakan metode hisab tdk sah,ceramah ente membingungkan ummat,lbh baik diam,dari pada ummat bingung,
Ulil amri yang wajib diikuti adalah ulil amri yang lebih dahulu mengikuti Allah Swt dan RasulNya...
Jika ulil amrinya tidak melaksanakan ketentuan dari Allah Swt & Rasulullah SAW seperti terdapat dlm Alqur-an dan hadits, maka umat tidak wajib mengikuti...
Contoh seperti pemerintah kita masih tertutup hatinya menerima Ru-yatul Hilal dari negara2 yang berpenduduk muslim lainnya yang di wilayahnya hilal awal bulan jelas terlihat dan mengingkari dalil bahwa Ru-yatul Hilal global yg tidak dibatasi Ego domestik / Ego wilayah daerah maupun negara, padahal kita hidup di bumi / ardhi yang sama, menyembah Tuhan yang sama Allah Robbul 'alamin, bukan tuhan nusantara ataupun tuhan asean ...
Siapapun yang diantara orang beriman yang menyaksikan dan melihat hilal awal bulan Ramadhan serta bersaksi sesuai syari’at, maka dapat diakui dan mayoritas umat wajib memulai berpuasa berdasarkan Firman Allah Swt :
فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَـصُمْهُ
Barang siapa di antara kamu ada yang menyaksikan ( hilal ) bulan itu, maka berpuasalah (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 185)
Rasulullah SAW semasa hidup beliau yaitu pada saat Beliau, para sahabat dan kaum muslimin tidak melihat hilal pernah menerima Ru-yatul Hilal awal Ramadhan dari seorang 'Arab Badui tanpa membedakan suku dan daerah maupun negeri asal dari Arab Badui tersebut.
Riwayat Hadits sebagai berikut :
وَعَنِ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ أَعْرَابِيًّا جَاءَ إِلَى اَلنَّبِيِّ - صلى الله عليه وسلم - فَقَالَ: - إِنِّي رَأَيْتُ اَلْهِلَالَ, فَقَالَ: ” أَتَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ? ” قَالَ: نَعَمْ. قَالَ: ” أَتَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اَللَّهِ? ” قَالَ: نَعَمْ. قَالَ: ” فَأَذِّنْ فِي اَلنَّاسِ يَا بِلَالُ أَنْ يَصُومُوا غَدًا” - رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ خُزَيْمَةَ, وَابْنُ حِبَّانَ وَرَجَّحَ النَّسَائِيُّ إِرْسَالَهُ
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwa seorang Arab Badui ada pernah datang menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia pun berkata, “Aku telah melihat hilal.” Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bertanya, “Apakah engkau bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah?” Ia menjawab, “Iya.” Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- kembali bertanya : “Apakah engkau bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah?“, . Ia pun menjawab, “Iya.” Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- pun memerintah, “Suruhlah manusia wahai Bilal agar mereka besok berpuasa.” ( Diriwayatkan oleh lima imam periwayat yaitu Abu Daud, An Nasai, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban menshahihkannya ).
وَعَنِ اِبْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: - تَرَاءَى اَلنَّاسُ اَلْهِلَالَ, فَأَخْبَرْتُ رَسُولَ اَللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - أَنِّي رَأَيْتُهُ, فَصَامَ, وَأَمَرَ اَلنَّاسَ بِصِيَامِهِ - رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ, وَالْحَاكِمُ
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Manusia sedang memperhatikan hilal. Lalu aku mengabarkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa aku telah melihat hilal. Kemudian beliau berpuasa dan memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa.”
Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban dan Al Hakim...
Setuju, hilal global lebih terasa persatuan islam dunia bukan sekedar persatuan islam lokal
Riwayat Kurib, ibnu Abbas dan Muawiyah itu terjadi, ketika Rasulullah SAW dan 4 kolifah (Abu Bakar, Umar, Ustman, Ali) sudah wafat, Bagaimana keabsahan riwayat tersebut?. Pada hal perbedaan semacam ini tidak muncul di jaman Nabi SAW dan para kholifah tersebut.
Chisab itu adalah sangat di gunakan perhitungan dak pernah salah pak, wukup arofah itu patoan seluruh dunia , bukan tiap negara sendiri2 itu deluruh finia ikut saudi
Ustdz ana Syakir Hamzah Conoras imam masjid Al-haram furia kitaraja ( masih ingat g)
Penetapan awal Ramadhon,beda penetapan dengan hari raya to?
Selama ada ru'yah lokal tidak akan ada kalender internasional yang sama. Seharusnya ketinggian hilal 0-3 derajat sudah diakui sebagai hari ke1 dari bulan qomariyah. Sebab 0-3 derajat itu adalah bagian awal orbit revolusi bulan mengelilingi bumi yang juga sedang ber rotasi dan orbit revolusi bulan mencapai 360/29,5 =12,2 derajat berbarengan dengan rotasi bumi selama 24 jam. Hilal itu muncul setelah konjungsi/ijtima'. Altitude 0-3 derajat belum terlihat mata, tapi sudah terlihat ilmu dan akal. Pakailah metode dengan akal (wujudul hilal haqiqi) maka kalender internasional yang sama bisa terwujud. Hilangkan metoda imkanur ru'yah 3derajat. Bingkai batasan berpuasa itu adalah HARI dan TANGGAL yang sama dari timur. Ujung awal timur dan akhir barat itu di 0 derajat saat hilal/rembulan pertama kali muncul. Rotasi bumi ketimur, saat maghrib bergerak kearah barat secara kontinyu dan Indonesia lebih dulu dibanding Arab, Eropa Amerika.
Saya tak ikut pendapatmu ustad
Belajar hadisnabi nanti anda akan tahu.
@@ananugroho8562 Ga ada yg nanya
@@sarnotoying8161 ho o.. Ki lgi ikuti coro lebaran dua tgl
@@MusFiroh-wc3he siap
Gerhana saja sdh dpt diprediksi dgn tehnologi dan benar terjadi.....seharusnya idzul fitri dan idzul adha juga sdh dapat dihitung dgn pasti....
fa( man) =mufrod ,berarti lebih kuat sendiri, asal ente tahu ilmu astronomi ,fa(man) syahida minkumusy syahro ,fal yasum(hu) maunya Alloh memang person to person......(,man) 'amila sholihan falinafsi(hi)...wa man asaa fa 'alaiha
Walaupuj ikut ulil amri tetap saja di lapangan dakwah sunnah tetap diserang dan dikatain wahabi. Jadi kalau titik beratnya harus ikut pemerintah maka dominasi pemerintah khususnya menag itu NU. Coba aja kalau menag nya bukan dari NU, pasti tidak ribut.
Belum tentu jg
Bagaimana dengan negeri yg sulit untuk melihat hilal, atau hilal
Iya klo yang dibahas ketika Penguasa dalam naungan Khilafah menggunakan Al Qur'an dan Sunnah sebagai dasar. Klo tidak maka tidak ada ketaatan.
tunjukkan dalilnya antum berkata seperti itu???
Penguasa itu selama islam dan sholat dan tidak bertentangan dgn syariat..maka wajib taat.
@@fitriyantosuwoto2053 Rasulullah bersabda:
"Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Allah meskipun kalian dipimpin oleh hamba sahaya dari habasyi, dengar dan ta'atilah dia selama memimpin kalian dengan kitabullah."
(HR. Tirmidzi, no. 1706, Nasa'i, 7/154, Ibnu Majah, no. 2328, Ahmad, 6/402 dan Al-Hakim)
@@sarnotoying8161 Islam tidak hanya soal shalat. Ketika zina, khamr, dan riba di fasilitasi oleh penguasa apakah penguasa tersebut menggunakan syariat Islam?
@@putrabayuagung5020 khilafah nggak laku mas di indonesia
Klu gitu pak ustad jangan disebut puasa arafah, sebut saja puasa tgl 9, ok pak
Kalau konsepnya harus ikut pemerintah, seharusnya kaffah dong jgn setengah2
Ingat kaidahnya...menaati pemerintah dlm hal2 yg ma'ruf. ..bukan pd hal2 yg memaksiati Alloh
Berdasarkan rilis Kemenag hasil sidang Isbat penetapan tgl 1 Dzulhijjah 1444H ketinggian hilal pada saat matahari terbenam tgl 18 Juni 2023 ada yang 2⁰21¹, andaikata tidak diubah kriteria ketinggian hilal dari 2⁰ menjadi 3⁰, maka hari raya Idul Adha 1444H di Indonesia bertepatan dgn tgl 28 Juni 2023 bukan 29 Juni 2023 (sama dengan Saudi tgl 28 Juni 2023). Untuk memastikannya lihat bulan *malam tgl 8 Dzulhijjah saat matahari terbenam*: posisi bulan tegak lurus dgn bumi (badan kita menghadap arah matahari terbenam lalu lihat bulan, ada tepat di atas kepala), cahaya bulan setengah.
Sementara pemerintah Masih mengharamkan yg halal Dan menghalalkan yg Haram.....
@@ekaimamhla terus gimana
@@wonyoungizone5223 Syariat Islam harus diperjuangkan penerapannya
Kami alfakir berpendapat terbitnya matahari kan lebih dulu Indo tapi kenapa sholat idul adhanya justru saudi arabia hr RABU.
JADILAH ULAMA YANG ULUL ALBAB JANGAN ULAMA ULUL AHMAQ...
HADITS TTG NABI MUHAMMAD SAW YG MENERIMA RU-YATUL HILAL DARI ARAB BADUI ITU PADA SAAT RASULULLAH SAW MASIH HIDUP
SEDANGKAN HADITS YANG MENOLAK RU-YATUL HILAL DARI MUSLIM LAINNYA HANYALAH BERISI PERCAKAPAN QURAIB PADA SAAT MUAWIYAH MENJADI GUBERNUR SYAM SETELAH RASULULLAH SAW WAFAT...?
Kalau dibilang hisab dibilang tidak diperhitungkan ustad ini salah besar. Apa makna melihat hilal. Apa harus melihat dengan mata? Saya rasa ustad inj tidak bisa dijadikan guru. Puasa arafah, kemana patokannya?saya pribadi ustad ini tidak bisa dijadikan guru
Saya orang bodoh , tapi kalo suruh milih ruyat atau hisab maka saya memilih hisab ..., Kl memilih ruyat pabaliut tad ..., Selisih waktu indonesia arab 4 jam duluan indonesia tapi kl ikut pemerintah watu duluan indonesia waktu jadi mundur 26 jam jadi pusing mikirnage tad (sarua ustad oge lieur ceramah teh 😂😊😊)
Tiap tahun begini ya idul fitri dan idul adha... karena org indonesia sok pinter sok paling tahu.. ikut saja pemerintah ulil amri yg sah dan didukung ulama yg hebat. Tapi selalu saja ribut
Hilal di Indonesia berbeda beda . Ada yg sudah liat hilal ada yg belum. Dearah yg sudah liat hilal harus berpuasa. Jangan harus mengikuti daerah yg belum lihat hilal. Seperti dearah Papua. Jangan di pukul rata.
Pendapat logis dan sesuai fiqih Imam Syafi'i👍
Kalau puasa arofah hari rabo itu bukan puasa arofah maaf pak nyai yg kamu samp itu hanya alasa dak ada hukum nya
Berdasarkan rilis Kemenag hasil sidang Isbat penetapan tgl 1 Dzulhijjah 1444H ketinggian hilal pada saat matahari terbenam tgl 18 Juni 2023 ada yang 2⁰21¹, andaikata tidak diubah kriteria ketinggian hilal dari 2⁰ menjadi 3⁰, maka hari raya Idul Adha 1444H di Indonesia bertepatan dgn tgl 28 Juni 2023 bukan 29 Juni 2023 (sama dengan Saudi tgl 28 Juni 2023). Untuk memastikannya lihat bulan *malam tgl 8 Dzulhijjah saat matahari terbenam*: posisi bulan tegak lurus dgn bumi (badan kita menghadap arah matahari terbenam lalu lihat bulan, ada tepat di atas kepala), cahaya bulan setengah.
Betul juga, papua tidak hilal kok ikut yg lihat hilal ya, kalau demikian, indonesia yg tdk lihat hilal mestinya ikut yg sudah lihat hilal
@@detrisachatab7698 ketentuan diatas 3 derajat ini hisab juga ya sebenarnya?
😢😢😢😢😢 kok golek2 wong iki
Gimana dgn sholat Jumat, ada kaitan gak dgn puasa Arafah, karena klu sholat Jumat kok kita bisa sama dgn Arab yg sholat nya hari Jumat juga
karena hari dihitung berdasar MELIHAT MATAHARI, bukan MELIHAT BULAN
Setau saya kita dan saudi sama, shalat jumat di hari jumat, puasa arafah sama2 di tanggal 9 zulhijjah
Puasa Arofah tdk ada hubungan dengan wukuf,(puasa Arofah tgl 9dzulhijah...
Kata alm gusdur ko gitu repot" Ketika terjadi wukuf arofah ya kita puasa arofah gitu aja repot!!!?
Masalahnya ustadz yg lain mengatakan beda dg yg dikatakan ustadz ini dan juga nengatakan ini yg benar...???
Ikut pemerintah aja deh lebih aman. Dari pada bingung.. 😁
Penjelasan, ko' hanya membuat bingung, masa ada puasa yg sembunyi-sembunyi, coba dalilnya apa, monggo..??🙏🤣
Masak gara 2 suami ikut lebaran saudi dibilang tidak ma, ruf, sementara ini ijtihad tidak ada benar dan salah
Trus maunya gmna ?
Ijtihadnya siapa
@@sulhatumuawanah1331 iya kalo waktunya benar menurut syariat..kalo salah ya mencari sumber kebenaran.
@@sarnotoying8161 klo dua²nya benar gmna pak ?
@@anggaravino2295 dalam masalah apa dulu..
Kiblat kita sholat makah arab saudi puasa arafah juga wukuf arafah kogitu ko refot!!!?
Bersatunya ummat Islam hanya melalui khilafah
Pahami alquran melalui hadistnabi dan ulama yang berpegang tegung dgn keduanya..
Saya pikir ulama ini juga gak beres,namanya saja puasa arofah mestinya puasa ya harus bebarengan dng hari arofah to bro....