Nama : Fajri Nur Romadon kelas : 2 MD A NIM : 214110103008 matkul : Filsafat ilmu resume : -Biografi imre lakatos Imre Lakatos lahir di hungaria pada tanggal 9 Nopember 1922. Menyelesaikan studi di University of Debrecen pada bidang matimatika, Fisika, dan filsafat. Karirnya diawali dengan jabatan Mentri Pendidikan, namum pemikirannya dipandang menyebabkan kekacauan politik sehingga pada tahun 1950 dipenjara selama tiga tahun, kemudian beliau menerjemah buku-buku matematika kedalam bahasa hungaria. Imre Lakatos mengandakan suatu simposium yang mempertemukan gagasan Khun dan Popper. -Konsep Pemikiran imre lakatos Pemikiran Lakatos berkaitan dengan struktur teori. Pemikiran ini berpendapat bahwa dalam sebuah teori terdapat sebuah inti teori yang tidak bisa dibandingkan satu sama lain. Menurut Lakatos perbedaan antara sains dan pseudosains adalah bahwa sebuah sains bisa menciptakan peramalan-peramalan terhadap fenomena baru. Pseudosains tidak menciptakan peramalan-peramalan baru dan karena itu gagal disebut sains. Sebuah sains mampu menciptakan peramalan-peramalan terhadap fakta-fakta, entah ditemukan atau tidak. Dalam Program Riset ini terdapat aturan-aturan metodologi yang disebut “Heuristik”, yaitu kerangka kerja konseptual sebagai kosekuensi dari bahasa. Heuristik adalah suatu keharusan untuk melakukan penemuan-penemuan lewat penalaran induktif dan percobaan-percobaan sekaligus menghadirkan kesalahan dalam memecahkikan masalah. 😊❤
Ananda Yuni Pertiwi 2 KPI D 214110102201 Dalam Program Riset terdapat aturan-aturan metodologi yang disebut “Heuristik”, yaitu kerangka kerja konseptual sebagai kosekuensi dari bahasa. Heuristik adalah suatu keharusan untuk melakukan penemuan-penemuan lewat penalaran induktif dan percobaan-percobaan sekaligus menghadirkan kesalahan dalam memecahkikan masalah. Metodologi Program Riset imre Lakatos adalah evaluasi dan kritik terhadap kekurangan flassifikasi populer dan pandangan khun sekaligus mengembangkan pemikiran keduanya. Elemen metodologi program riset: 1. Inti pokok 2. Lingkarangn Pelindung 3. Rangkaian Teori
Ronaa Fairuz Hanafi 214110102106 2KPI D Program riset ilmiah imre lakatos dapat dikatakan merupakan sebuah langkah metodologis ke arah teori ilmiah, Hal ini termasuk salah satu wacana yang paling populer di bidang Filsafat ilmu. karya-karya imre lakatos yaitu: pada tahun 1956 The Logic of matematic discovery yang kedua pada tahun 1968 Criticism and the metodology of scientific research programmes yang ketiga pada tahun 1974 The changing logic of scientific discovery. dan Imre Lakatos mengkritik dan mengembangkan pemikiran Thomas Khun yaitu gagasan paradigma khun butuh waktu lama untuk menghasilkan sebuah paradigma baru.
Nama : Arum Sugianti NIM : 214110103007 KELAS : 2 MD A MATA KULIAH : FILSAFAT ILMU Tugas Resume : METODOLOGI PROGRAM RISET IMRE LAKATOS Konsep Heuristic adalah suatu kerangka kerja konseptual, muncul dari bahasa. Heuristic ini dibedakan menjadi dua yaitu positif dan negatif. Harapan terhadap Metodologi Program Riset yaitu : 1. Jika ada perkembangan yang progresif ( misal kita melakukan satu riset dan menemukan kelemahan-kelemahan ). Riset itu yang ditatakan kurang baik ( gagal ) itu adalah yang hanya menghasilkan program degeneratif ( menurun/tidak memiliki peluang untuk dilanjutkan ). Program riset harus memiliki 3 elemen yaitu : 1. inti pokok 2. lingkaran pelindung ( teori yang di dukung dengan hipotesa yang kuat dan dapat diuji secara independen ) 3. rangkaian teori petunjuk-petunjuk ( rangkaian dari teori-teori yang dikembangkan ) sebelum nya Lakatos sudah memberikan sudut pandang yaitu : ▪ Mencari keterhubungan dengan pekerjaan program riset tunggal itu sendiri. ▪ membandingkan dengan program riset saingannya.
N azizah fitri nur aeni Nim 214110102105 2 KPI D Metodologi program riset gagasan kuhn dan pooper untuk membingbing riset masa depan dengan cara heuristic positif dan negatif memiliki bagian bagian yaitu : 1 . Persoalan pokok 2 . Solusi 3 . Keberhasilan 4 . Pondasi ,harus memiliki 3 elemen yaitu inti pokok,lingkaran pelindung,rangkaian teori 5 . Sudut Pandang 6 . Simpulan
Nama : Nur Aini Zakiyatin Kelas : 2 MD A Nim : 214110103009 Metodologi Program Riset: 1. Persoalan pokok 2. Solusi 3. Keberhasilan 4. Pondasi ( inti pokok, lingkaran pelindung, rangkaian teori) 5.Sudut pandang 6.Simpulan • Inti pokok : terdiri dari hipotesa teoritis yang bersifat umum sekaligus sebagai dasar bagi program pengembangan. • Lingkaran pelindung :Terdiri dari hipotesa hipotesa bantu atau pendukung (auxiliaru hypothese) • Rangkaian teori : Adanya rangkaian teori sebagai indikator ilmiah
TAZKA ASYIFA 214110102038 2 KPI D Metodologi program riset Imre Lakatos, Konsep heuristik adalah kerangka kerja konseptual dari bahasa oleh Wina sekaligus menghindarkan kesalahan dalam memecahkan masalah, kemudian heuristik dibedakan menjadi 2 yaitu positif dan negatif. Program riset harus memiliki 3 elemen yaitu: 1. Inti pokok yaitu asumsi dasar menjadi ciri dari program riset ilmiah yang melandasinya, tidak dapat ditolak merupakan heuristik negatif. Contoh: tema di suatu skripsi. 2. Lingkaran pelindung yaitu menahan berbagai serangan pengujian dan memperoleh penyesuaian bahkan perubahan dan pergantian demi mempertahankan hard core, merupakan heuristik positif. 3. Rangkaian teori yaitu dimana teori yang berikutnya merupakan akibat dari klausal bantu yang ditambahkan dari teori sebelumnya.
Dinda Puput Nofita 214110102037 2 KPI D Metodologi Program Riset Imre Lakatos Heuristic adalah suatu kerangka kerja konseptual yang muncul dari bahasa yang pernah dibahas oleh lingkaran wina, bagaimana bahasa ini digunakan agar para ilmuwan saling memiliki satu bahasa yang sama untuk menerangkan satu objek yang sama sehingga untuk menghindari kesalahan dalam memecahkan masalah, harapan metodologi program riset itu jika adanya progresif atau perkembangan yang baik. Pondasi: program riset memikiki 3 elemen yaitu inti pokok, lingkaran pelindung, dan rangkaian teori Sudut pandang: 1. Mencari keterhubungan dengan pekerjaan program riset tungga, 2. Membandingkan dengan program riset saingannya Simpulan: mendukung objektifitas popper dan menghendaki program riset ilmiah menjadi pandangan objektif dan mendistorsi refleksi pemikiran manusia terhadap suatu objek riset.
Nama : lutfi maulana Nim :214110102035 Kelas : 2 kpi D Program riset imre lakatos itu ada tiga yaitu : inti pokok, lingkaran pelindung, rangkain teory. Ketiga program riset ini itu adalah untuk menguatkan sebuah karya tulis ilmiah. Dengan contohnya seperti ini. Inti pokok itu seperti di suatu lingkara kecil yang harus di jaga oleh lingkaran pelindung, contoh sebuah sekrisi tentunya memiliki tema nah agar tema ini tidak bisa di ubah ubah itu pembahasan alias sebuah teory teory. karna untuk mengutkan inti pokok tersebut dan inti pokok tidak boleh di ubah yang bisa di ubah adalah lingkaran pelindung tersebut. Contonya untuk menambahi di lingkaran pelindung itu dengan teory teory.
MUHAMMAD AGENG WAHYU AJI 2 KPI D 214110102036 Harapan keberhasilan metodologi riset yaitu jika ada perkembangan yang progresif, semisalnya kita melakukan riset, dalam riset tidak semuanya sempurna pasti ada kelemahan kelemahannya, kelemahan yang ditemukan ini memberikan peluang bagi peneliti lain, untuk melakukan penelitian kembali terhadap yang belum lengkap tadi. Ini memberikan penelitian akan terus berkembang. Sesuatu riset yang dikatan kurang baik/gagal adalah yang hany menghasilkan problem yang degeneratif, artinya dia tidak mempunyai peluang untuk dilanjutkan/bisa karena tidak sesuai dengan perkembangan zaman.
Roid Fauzan 2 KPI D 214110102034 Metodologi program riset : pertemuan gagasan Kuhn dan Popper untuk membimbing riset masa depan dengan cara heuristic positif dan negatif Persoalan pokok : segala sesuatu yang berhubungan dengan logika penemuan tidak bisa dibahas secara memuaskan kecuali dalam kerangka metodologi program. Solusi : adanya "heuristic" atau kerangka kerja konseptual sebagai konsekuensi dari bahasa untuk melakukan penemuan melalui penalaran induktif dan percobaan-percobaan sekaligus menghindarkan kesalahan dalam memecahkan masalah. Keberhasilan : apabila terjadi perubahan problem yang progresif atau berkembang sebaliknya suatu program riset dikatakan gagal jika hanya menghasilkan problem yang degenaratif. Pondasi : program riset harus memiliki tiga elemen yaitu inti pokok lingkaran pelindung dan rangkaian teori.
Nama : Zumrotin Sururoh Kelas : 2 KPI D Nim : 214110102103 Metodologi Program Riset Imre Laktos - persoalan pokok - solusi ( konsep heuristik) - keberhasilan (riset gagal adalah riset yang menghasilkan problem degenaratif - pondasi (3 elemen) -sudut pandang - simpulan 3 elemen metodologi program riset -inti pokok dijaga lingkaran pelindung (asumsi dasar) -lingkaran pelindung menahan inti pokok dari serangan penguji -rangkaian teori petunjuk sesuatu (keterkaitan teori)
Hafis Dinillah 214110102144 2 KPI D Ketika kita memahami 3 elemen yaitu inti pokok, lingkaran pelindung dan rangkaian teori kita akan memiliki padangan yang lebih objektif terhadap suatu kasus. Inti pokok ialah berupa tema yang perlu dijaga oleh lingkaran pelindung. tema berupa judul karya ilmiah dan lingkaran pelindung ialah berupa latar belakang masalah atau hipatosa pendukung. sedangkan rangkaian teori berupa petunjuk yang berkelanjutan "saling terkait teorinya".
Nama: Sukma Apriatun Nisa Nim: 214110103045 Metode program riset imre lakatos Riset masa depan dengan cara heuristic yaitu dengan cara persoalan pokok, solusi dan keberhasilan. Metodologi program riset yaitu dengan - 3 pondasi: inti pokok, lingkaran pelindung, dan rangkaian teori. - sudut pandang - kesimpulan yaitu menarik kesimpulan dari permasalahan itu sehingga memiliki jalan keluarnya.
MASYA SRI ASIH 2 KPI D 214110102196 Metodologi program riset Irne Lakatos Konsep heuristic adalah suatu kerangka kerja konseptual yang terbentuk dari bahasa oleh lingkaran wina, heuristic sendiri terbagi menjad 2 bagian yaitu heuristic positif dan negatif. Program riset harus memiliki 3 elemen yaitu: 1. Inti pokok yaitu asumsi dasar menjadi ciri dari program riset ilmiah yabg melandasinya,tidak dapat di tolak,merupakan heuristic negatif contoh: tema di suatu skripsi 2. Lingkaran pelindung yaitu menahan berbagai serangan pengujian dan memperoleh penyesuaian bahkan perubahan dan pergantian demi mempertahankan hard core, merupakan heuritic positif 3. Rangkaian teori yaitu dimana teori yang berikutnya merupakan akibat dari klausal bantu yang ditambahkan dari teori sebelumnya Syarat keilmiahan program riset: memahami derajat koherensi yang mengandung perencanaan pasti untuk program riset selanjutnya,menghasilkan penemnuan fenomena baru.
Nama :tegar reva arfansyach Nim :214110102198 Kelas :2KPI D Program riset imre lakatos itu ada tiga yaitu: inti pokok, lingkaran pelindung, rangkaian theory. Ketiga program riset ini adalah untuk menguatkan sebuah karya tulis ilmiah
Nama : izan Muhamad Azmi sidiq NIM : 214110103010 Kelas : 2 MD a "Metodologi program riset Imre laktos" Metodologi program riset Imre laktos dalam metodologi program riset pada pertemuan gagasan Khun dan populer untuk membimbing riset masa depan dengan cara heuritic positif dan negatif. Terdapat 3 elemen metodologi program riset 1. Inti pokok 2. Lingkaran pelindung 3. Rangkaian teori
Nama : Juhfatul Mucharom NIM : 214110102033 Kelas : 2 KPI D Metodologi Program Riset Imre Lakatos Perkembangan positivisme yang hingga abad ke 20 akhirnya mulai mengalami perubahan secara revolusioner. Dobrakan baru dari Popper yang mengalihkan perhatiannya dari metodologi induktif ke deduktif dengan flasifikasinya. Gagasan revolusi ilmu pengetahuan Khun yang ditandai dengan adanya perubahan paradigma. Mengarahkan Lakatos memantapkan gagasan tentang Metodology Of Scientific Research Programmes. • Persoalan Pokok : yang berhubungan dengan logika • Solusi : untuk menghindarkan permasalahan ddalam memecahkan masalah • Keberhasilan : akan terjadi perubahan program yang berkembang. Jika tidak akan dikatakan gagal • Pondasi : Harus memiliki 3 elemen • Sudut Pandang : - Mencari keterhubungan dengan pekerjaan, -Membandingkan dengan program riset. • Simpulan : mendukung objektifitas Popper dan menghendaki program riset ilmiah menjadi pandangan objektif. 3 Elemen Metodologi Program Riset : - Inti Pokok - Lingkaran Pelindung - Rangkaian Teori
Nama : Neli Azizah Nim : 214110103027 Kelas : 2 MD A “metodologi program riset ilmiah” ialah sebagai evaluasi dan kritik atas kekurangan Popper dan terutama pada Kuhn, sekaligus mengembangkan pemikiran keduanya. Imre Lakatos mempertegas hal ini dengan perkataannya bahwa Khun tidak faham akan falsifikasi Popper. Menurutnya rangkaian teori-teori harus dinilai sebagai ilmiah atau tidak ilmiah dan bukannya teori tunggal. Rangkaian ini membutuhkan suatu program riset sebagai suatu komunitas. Elemen penting dalam program riset antara lain: a. inti pokok(hard-core) b. Lingkaran Pelindung (Protective-belt) c. Serangkaian Teori (a series theory)
Nama : rizqi Fachrizal Nim : 214110102098 Kelas : 2KPI D Dalam metodologi program Riset ada 3 persoalan 1) persoalan pokok 2) solusi 3) keberhasilan juga pada metrologi program riset harus memiliki 3 elemen 1) inti pokok adalah asumsi dasar menjadi ciri dari program riset ilmiah yang melandasinya tidak dapat ditolak 2) lingkungan pelindung adalah menahan berbagai serangan, penguji dan memperoleh penyesuaian bahkan perubahan dan pergantian demi mempertahankan hard core 3) rangkaian teori adalah akibat dari klausul bantu yang ditambahkan dari teori sebelumnya kesimpulan Pemikiran Imre Lakatos banyak dipengaruhi oleh pemikiran Popper tentang falsifikasi dan pemikiran Kuhn tentang adanya paradigm dalam ilmu pengetahuan. Sehingga Lakatos menggabungkan hasil dari pemikiran kedua tokoh tersebut dengan menggagas metodologi program riset, bahwa sebuah ilmu pengetahuan harus dibuktikan melalui sebuah program riset.
Nama: Fiqih Ningmatul Khoeriyah Kelas: 2 MD A NIM: 214110103057 • Falsifikasi Popper: Bagaimana cara membedakan sesuatu yang ilmiah dan tidak ilmiah, yaitu dengan cara apakah sesuatu itu mampu di berikan klasifikasi • Khun: Perubahan paradigma dari Thomas Khun, bagaimana perubahan paradigma di akui sebagai alur dari sejarah • Lakatos: Merupakan hasil dari pembahasan dari Popper dan Khun, dimana di hasilkan menetapkan gagasan tentang Metodology of Scientigic Research Programmers, sebagai hasil dan kritik pandangan Popper dan khun Evaluasi dan kritik terhadap kekurangan falsifikasi Popper dan pandangan Khun sekaligus mengembangkan pemikiran keduanya. Konsep Heuristik: kerangka kerja konseptual sebagai konsekuensi dari bahasa, Bahasa digunakan agar para ilmuwan saling memiliki satu bahasa yang sama untuk menerangkan suatu objek yang sama,hal ini juga di gunakan untuk menghindari kesalahan dalam memecahkan masalah. Sudut pandang Imre Lakatos tentang Elemen program riset adalah sebagai berikut; 1. Lingkaran pelindung: teori dapat didukung dengan hipotesa yang kuat dan dapat di uji secara independen 2.inti pokok: pelindung agar Heuristik kerangka tidak berubah 3. Rangkaian teori: teori-teori yang di kembangkan
Nama : Lu'lu' Atun Nafisah NIM : 214110103059 Kelas : 2 MD A Makul : Filsafat Ilmu Dakwah Metodologi Program Riset Imre Lakatos Hasil pemikiran Popper berdasarkan falsifikasi dan hasil pemikiran dari Thomas Khun berdasarkan perbedaan paradigma, menurut Lakatos jika kedua hal tersebut di sinkronkan sehingga menghubungkan metodologi program riset sebagai hasil evaluasi dan kritik terhadap kekurangan klasifikasi Popper dan pandangan Khun sekaligus mengembangkan pemikiran keduanya. Konsep Heuristic adalah kerangka kerja konseptual sebagai konsekuensi dari bahasa. Heuristic dibedakan menjadi dua yaitu positif dan negatif yang akan digunakan oleh Indra Lakatos. Ada 3 elemen metodologi program riset : 1. Inti pokok (hard core) 2. Lingkaran pelindung (protective belt) 3. Rangkaian teori (a series theory)
Nama: Rizqa Rana Widyani NIM: 214110102191 Kelas: 2 KPI D Metodologi Program Riset Imre Lakatos Heuristic adalah suatu kerangka kerja konseptual yang muncul dari bahasa yang pernah dibahas oleh lingkaran wina, bagaimana bahasa ini digunakan agar para ilmuwan saling memiliki satu bahasa yang sama untuk menerangkan satu objek yang sama sehingga untuk menghindari kesalahan dalam memecahkan masalah, harapan metodologi program riset itu jika adanya progresif atau perkembangan yang baik. Pondasi: program riset memikiki 3 elemen yaitu inti pokok, lingkaran pelindung, dan rangkaian teori Sudut pandang: 1. Mencari keterhubungan dengan pekerjaan program riset tungga, 2. Membandingkan dengan program riset saingannya Simpulan: mendukung objektifitas popper dan menghendaki program riset ilmiah menjadi pandangan objektif dan mendistorsi refleksi pemikiran manusia terhadap suatu objek riset. Gagan Khun dan Popper untuk membimbing riset masa depan dengan cara heuristik positif dan negatif : -Persoalan pokok -Solusi (konsep heuristik) -Keberhasilan (riset gagal adalah riset yang menghasilkan problem degenaratif) -Pondasi (3 elemen) -Sudut pandang -Simpulan 3 elemen metodologi program riset: -Inti pokok (hard core) -Lingkaran pelindung (protective belt) -Rangkaian teori ( a series theory)
Nama : Sofianatul Adaniyah Kelas. : 2 MD A NIM : 214110103042 Metodologi program riset: Pertemuan gagasan Khun dan popper untuk membimbing riset madadepan dengan cara heruistic positif dan negatif. Persoalan pokok: Segala sesuatu yang berhubungan dengan logika penemuan tidak bisa dibahas secara memuaskan kecuali dalam kerangka metodologi program. Solusi: adanya "heruistic" atau kerangka kerja konseptual sebagai konsekuensi dari bahasa untuk melakukan penemuan melalui penalaran induktif dan percobaan-percobaan sekaligus menghindarkan kesalahan dalam memecahkan masalah. Keberhasilan: apabila terjadi perubahan problem yang progresif atau berkembang sebaliknya suatu program riset dikatakn gagal jika hanya menghasilkan problem yang degeneratif. Pondasi: program riset harus memiliki tiga elemen yaitu inti pokok lingkaran, pelindung, dan rangkaian teori.
Nama : Zakiyatul Fakhiroh Nim : 214110102031 Kelas : 2 KPI D Metodologi program riset Imre lokatos Timbul dri kritik untuk gagasan popper & Khun. Dalam metode ini Imre lokatos menggunakan heuristik(negatif dan positif). Keberhasilan metode ini ditandai dengan jika adanya perubahan problem yg progresif (berkembang). Terdapat 3 elemen dalam program riset yaitu inti pokok, lingkaran pelindung dan rangkaian teori. Inti pokok adalah tema yg harus dijaga oleh lingkaran pelindung supaya heuristik kerangkanya tidak berubah, yg boleh diubah adalah lingkaran pelindung yg diisi teori/riset terdahulu Yg didukung oleh hipotesa yg kuat yg menguatkan inti pokok, kemudian menurut lakatos rangkain teori merupakan petunjuk bagi sesuatu yg bisa dikatakan ilmiah. Harapannya agar kita memiliki pandangan yg lebih objektif dalam menghadapi suatu kasus. Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan inti pokok, lingkaran pelindung, dan rangkaian teori Inti pokok : ciri dari program riset yang melandasi sesuatu, tidak boleh mendapat falsifikasi karena merupakan heuristik negatif, terdiri dari hepotesa yg bersifat umum. Contoh : pembukaan UUD yg tidak boleh di amandemen Lingkaran pelindung : menahan serangan yang akan melemahkan inti dasar, terdiri dari hepotesa yg bersifat khusus, menjadi sasaran falsifikasi atas saran, modifikasi dan peningkatan lingkaran pelindung yg bersifat fleksibel, dan dapat diuji secara independen. Contoh : batang tubuh undang undang yg mengalami beberapa kali amandemen. Rangkaian teori : keterkaitan teori dri teori yang sebelumnya. Adanya rangkaian teori menjadi acuan lakatos untuk menentukan indikator ilmiah Contoh : UUD yg mengalami amandemen tidak serta Merta ditinggalkan namun tetap disimpan dan dijadikan perbandingan dengan UUD yg baru.
Nama : Zahrah Nur Fitri NIM : 214110102108 Kelas : 2 KPI D metodologi program riset Imre Lakatos, mendukung objektivitas popper dan menghendaki program riset ilmiah menjadi pandangan objektivitas dan mendistorsi refleksi pemikiran manusia terhadap suatu objek riset. program riset harus memiliki tiga elemen : 1. Inti pokok yaitu asumsi dasar menjadi ciri dari program riset ilmiah yang melandasinya, tidak dapat di tolak, merupakan heuristic negatif, terdiri hipotesa yang bersifat umum contoh: tema di suatu skripsi, pembukaan UUD yang tidak boleh diamandemen 2. Lingkaran pelindung yaitu menahan serangan pengujian dan memperoleh penyesuaian bahkan perubahan dan pergantian demi mempertahankan hard core,merupakan heuritic positif, terdiri hipotesa yang bersifat khusus. contoh : batang tubuh UUD yang beberapa kali diamandemen 3. Rangkaian teori yaitu dimana teori yang berikutnya merupakan akibat dari klausal bantu yang ditambahkan dari teori sebelumnya. adanya rangkaian teori menjadi acuan lakatos untuk menentukan indikator ilmiah. misalnya UUD yang beberapa kali diamandemen tidak begitu saja ditinggalkan melainkan disimpan dan menjadi perbandingan dengan UUD yang baru.
Nama : Muhammad Faiz Akbar NIM : 214110103058 Kelas : 2 MD A Metodologi Program Riset Imre Lakatos Menurut Lakatos kedua hal tersebut perlu disinkronkan sehingga membutuhkan metodologi riset yaitu metodologi of scientific research programmes sebagai evaluasi dan kritik terhadap kekurangan falsifikasi popper dan pandangan khun sekaligus mengembangkan pemikiran keduanya. Dimana metodologi program riset ini terdapat tiga pokok, yaitu : 1. Inti pokok merupakan asumsi dasar yang menjadi ciri dari program riset ilmiah yang melandasi nyanya, yang tidak dapat ditolak atau dimodifikasi, harus dilindungi dari ancaman falsifikasi. 2. Lingkaran pelindung yang terdiri dari hipotesa-hipotesa bantu (auxiliary hypothese) dalam kondisi awal dan dalam aturan metodologis 3. Rangkaian teori adalah teori yang sesudahnya merupakan akibat dari klausul bantu yang telah ditambahkan dari teori sebelumnya dan ini menjelaskan bahwa suatu teori tersebut saling berkaitan.
Susana Muslikhatun 214110102101 2 KPI D Metodologi program riset : pertemuan gagasan Kuhn dan Popper untuk membimbing riset masa depan dengan cara heuristic positif dan negatif Persoalan pokok : segala sesuatu yang berhubungan dengan logika penemuan tidak bisa dibahas secara memuaskan kecuali dalam kerangka metodologi program. Solusi : adanya "heuristic" atau kerangka kerja konseptual sebagai konsekuensi dari bahasa untuk melakukan penemuan melalui penalaran induktif dan percobaan-percobaan sekaligus menghindarkan kesalahan dalam memecahkan masalah. Keberhasilan : apabila terjadi perubahan problem yang progresif atau berkembang sebaliknya suatu program riset dikatakan gagal jika hanya menghasilkan problem yang degenaratif. Pondasi : program riset harus memiliki tiga elemen yaitu inti pokok lingkaran pelindung dan rangkaian teori. Sudut pandang : 1) mencari keterhubungan dengan pekerjaan program riset tunggal itu sendiri perluasan dan modifikasi lingkaran pelindung dengan menambah atau mengurangi kan berbagai macam hipotesa pendukung yang harus dapat diuji secara independen. 2) membandingkan dengan program riset saingannya. Simpulan : mendukung objektivitas popper dan menghendaki program riset ilmiah menjadi pandangan objektif dan mendistorsi refleksi pemikiran manusia terhadap suatu objek riset.
Nama : Diva Rizky Adhyla Purnomo Nim. : 214110102145 Kelas : 2 KPI D Metodologi Program Riset memiliki persoalan pokok segala sesuatu yang berhubungan dengan logic of discovery tidak dapat dibahas secara menyeluruh kecuali dalam program yang di riset melalui penalaran induktif dengan percobaan yang menghindari permasalahan dan jika terjadi problem yang progresif dikatakan gagal. Serta memiliki unsur inti pokok, lingkaran pelindung dan rangkaian teori dengan bersudut pandang pada program riset tunggal dengan lingkaran pelindung dengan menambah berbagai macam hipotesa yang dapat diuji secara independen serta mengandung simulasi yang progresif (berkembang).
Nama : Novi Nurrohmaniyah Nim : 214110103026 Kelas : 2 MD A Metodologi peogram riset Imre Lakatos Imre Lakatos menyimpulkan sebuah metodologi untuk mengembangkan evaluasi dan kritik dengan metodologi program riset. Tiga metodologi program riset tersebut yaitu : 1. Inti pokok : asumsi dasar, hipotesa bersifat umum, dilindungi dari ancaman falsifikasi. 2. Lingkaran pelindung : menahan berbagai serangan, hipotesa batu, sasaran falsifikasi. 3. Rangkaian Teori : klasul bantu yang ditambahkan dari teori sebelumnya.
Nama : Nur tika Amelia Nim : 214110103063 Kelas : 2 MD A Metodologi progam riset imre lakatos. Perubahan program paradigma diakui oleh sejarah, menurut lakatos perlu disinkronkan, Konsep heuristic : menggunakan konsep Bahasa, agar ilmuan memiliki bahasa yg sama & objek yg sama. 3 elemen dalam program riset : inti pokok(tema) terdiri dari hipotesa yg bersifat umum dan sebagai dasar program pengembangan,lingkaran pelindung(teori),terdiri dari hipotesa bantu/pendukung,rangkaian teori(petunjuk) terdiri dari rangkaian teori yg fleksibel sebagai teori unggal.
Nama : Shofam Amim Mujadid Kelas : 2 MD A NIM :214110103001 بسم الله الرحمن الرحيم... Jadi terkait video tersebut, bahwasannya Imre lacatos mengadakan suatu simposium yang mempertemukan gagasan popper dan Khun. Metodologi Progam Riset ini harus mempunyai 3 elemen, yaitu adanya 1. Inti pokok (Hard Core)Dalam aturan metodologis inti pokok disebut sebagai “heuristik negatif” maksudnya inti pokok yang menjadi dasar diatas elemen yang lain karena sifatnya menentukan dari suatu program riset dan menjadi nepotese teoritis yang bersifat umum dan sebagai dasar bagi pengembangan program pengembangan. 2. Lingkaran pelindung (Protective belt), dikatakan sebagai heuristik positif, maksudnya untuk menunjukkan bagaimana inti pokok program riset dilengkapi agar dapat menerangkan dan meramalakan fenomena-fenomena yang nyata. 3.Serangkaian Teori (a series theory) Keterkaitan teori dimana teori yang berikutnya merupakan akibat dari klausal bantu yang ditambah dari teori sebelumnya. Jadi intinya, Menurut Imre Lakotos, yang harus dinilai sebagai ilmiyah atau tidak ilmiah bukanlah teori tunggal, melainkan rangkaian teori baru. Bahwa metodologi program riset ini bertujuan untuk menemukan Jawaban dari sebuah permasalahan, dan membedakan mana yang ilmiah dan bukan ilmiah. الحمدلله...
Nama : Hilman Apiparza Mahdi Kelas : 2 MD A NIM : 214110103055 Metodologi Program Riset Imre Lakatos Merupakan pertemuan gagasan khun dan popper untuk membimbing riset masa depan dengan cara heuristic (aturan-aturan metodologi ) positif dan negative. Keberhasilan yang ada dalam metodologi program riset adalah perkembangan yang yang progresif (berkembang dengan baik). Dan yang gagal adalah hanya menghasilkan problem degenerative (menurun / tidak ada peluang). 3 elemen program riset : Inti pokok : asumsi dasar menjadi ciri dari program riset ilmiah yang melandasinya dan terdiri dari hipotesa teoritis yg bersifat umum. Lingkaran pelindung : menahan berbagai serangan, pengujian, memperoleh penyesuaian dan terdiri dari hipotesa bantu / pendukung. Rangkaian teori : petunjuk yg bisa dikatakan ilmiah dan keterkaitan teori dimana teori yang berikutnya merupakan akibat dari klausul yg ditambah dari teori sebelumnya.
Nama: Denny Irfangi Nim: 214110103012 Kelas: 2 MD A Metrologi program ini memiliki riset terdiri dari 3 elemen yang terdiri dari: 1.inti pokok apa yg dimaksud?? Asumsi dasar menjadi ciri dari program riset ilmiah yang melandasinya tidak dapat ditolak 2.lingkungan pelindung adalah menahan pada berbagai serangan penguji dan memperoleh pergantian demi mempertahankan hard core 3.rangkain teori adalah akibat dari klausul bantu yang ditambahkan dari teori yang sebelumnya dibahas pada rangkaian teori
Nama : Isma Azizi Baqiyatussalim NIM : 214110102137 Kelas : 2 KPI D Konsep heuristic merupakan suatu kerangka kerja kontekstual yang muncul dari bahasa. Bagaimana seorang ilmuan agar memiliki pemikiran yang sama untuk menerangkan satu objek yang sama yang diharapkan memiliki pemikiran yang sama terhadap konsep konsep tertentu dan untuk menghindari suatu kesalahan. Heuristic ada dua yaitu heuristik positif dan heuristic negatif.
M. Ashrof Nur Syifa 2 KPI D 214110102104 Metodologi Program Riset Imre Lakatos adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan logika penemuan yang tidak bisa dibahas secara memuaskan kecuali dalam kerangka metodologi program riset. Solusinya adanya “heuristic” atau kerangka kerja konseptual sebagai konsekuensi dari Bahasa untuk melakukan penemuan melalui penalaran induktif dan percobaan sekaligus menghindarkan kesalahan dalam memecahkan masalah. Sudut pandang: (1) mencari keterhubungan dengan pekerjaan program riset tunggal itu sendiri (perluasan dan modifikasi lingkaran pelindung dengan menambah atau menguraikan berbagai macam hipotesa pendukung yang harus dapat diuji secara independen), (2) membandingkan dengan program riset saingannya. Kesimpulan: mendukung objektifitas Popper dan menghendaki program riset ilmiah menjadi pandangan objektif dan mendistorsi refleksi pemikiran manusia terhadap suatu objek penelitian.
Nama: Anggitaning Sekar Kusumaning Asih NIM: 214110103006 Kelas: 2 MD A Imre lakatos mengadakan suatu Simposium yang mempertemukan gagasan Khun dan popper. Dalam riset ini terdapat aturan-aturan metodologi yaitu disebut heuristik dan heuristik ini dibagi menjadi dua yaitu positif dan negatif. Keberhasilanya yaitu apabila terjadi perubahan problem yang progresif (berkembang). Sebaliknya, suatu program riset harus memiliki 3 elemen yaitu: -Inti Pokok: asumsi dasar menjadi ciri dari program riset ilmiah yang melandasinya dan terdiri dari hipotesa teoritis yang bersifat umum. Misalnya: Tema skripsi, pembukaan UUD -Lingkaran Pelindung: Menahan berbagai serangan, pengujian,memperoleh penyesuaian dan terdiri dari hipotesa bantu atau pendukung. -Rangkaian Teori: petunjuk yang bisa dikatakan ilmiah dan keterkaitan teori dimana teori yang berikutnya merupakan akibat dari klausul bantu yang ditambah dari teori sebelumnya.
Nama : Ilham Billi Saputra Nim : 214110102099 Kelas : 2 KPI D Resume dari penjelasan dari ibu adalah mengenai Program Riset Imre Lakatos, disini hasil pemikiran pooper mengajukan suatu cara untuk membedakan sesuatu yang ilmiah dan tidak ilmiah dengan cara apakah sesuatu itu mampu diberikan sesuatu falsfikasi, jika itu gugur akan dikatakan tidak ilmiah Menurut lakatos kedua hal ini perlu disinkronkan Yang kedua adalah konsep heuristik, ini pernah dibahas oleh lingkaran wina, bagaimana bahasa ini digunakan ilmuan itu mempunyai bahasa yang sama untuk menerangkan satu objek yang sama dan diharapkan ada pemikiran yang sama dan menghindari kesalahan. Sesuatu metodologi riset yang gagal adalah yang menghasilkan problem yang degenetatif Ada 3 elemen di cara heuristic, yaitu inti pokok, lingkaran pelindung, rangkaian teori Inti pokok ini adalah tema, tema ini harus dijaga supaya tidak berubah Dan lingkaran pelindung itu untuk melindungi tema itu seperti teori, ataupun riset riset pendahulu Proses proses ini yang mengubah pandangan seseorang menjadi objektif, dan kita memiliki pandangan yang lebih luas Selanjutnya membahas definisi Jika meninjau pada inti pokoknya, ini adalah asumsi dasar, menjadi ciri dari program riset ilmiah yang melandasinya Tidak dapat dimodifikasi atau ditolak Selanjutnya lingkaran pelindung untuk menahan berbagai serangan, pengujian dan memperoleh penursuaian, demi mempertahankan hard-core Terdiri dari hipotesa² bantu atau pendukung Selanjutnya adalah sasaran falsfikasi dengan cara mengalihkan kepada asumsi²(hipotesa bantu) lain yang kompleks Yang terakhir adalah rangkaian teori, dan ini tidak dihilangkan dan diubahkan, keterkaitan proses² ini adalah rangkaian teori, dan ini adlaah sesuatu yang pasti, Adanya rangkaian teori sebagai indicator ilmiah (teori tunggal) Syarat ke ilmiahan program riset adalah : 1. Memenuhi derajat koherensi yang mengandung perencanaan pasti untuk program riset selanjutnya 2. Menghasilkan penemuan fenomena baru
Nama:Tika nur Fadillah Nim:214110102097 Kelas:2 KPI D Resume dari penjelasan ibu adalah Dalam pelaksanaannya, Metodologi Program Riset Ilmiah ditelaah dari dua sudut pandang, yang satu berhubungan dengan pekerjaan program riset tunggal itu sendiri, sedangkan yang lain dibandingkan dengan program riset saingannya. Dengan struktur program tersebut diharapkan dapat menghasilkan perkembangan ilmu yang rasional. Keberhasilan suatu program riset dapat dilihat dari terjadinya perubahan yang kian maju (progresif). Sebaliknya, suatu program riset dikatakan gagal jika hanya menghasilkan temuan yang justru merosot (degeneratif). Jadi secara umum dapat dinyatakan, manfaat program riset ditentukan oleh seberapa jauh para ilmuwan dapat mengembangkan temuan-temuannya atau malah tidak menghasilkan apa-apa. Akan tetapi, suatu program yang mengalami degenerasi akan membuka jalan bagi rivalnya yang lebih maju. Maka program yang terus maju dapat terus ditindaklanjuti, baik oleh pihak dirinya maupun pihak lain, sehingga problem-problem yang muncul dalam ilmu dapat makin dikenali, dapat diobservasi lebih jauh lagi dan kemudian dicarikan pemecahan masalahnya. Dengan demikian, adanya wilayah yang makin terbuka untuk didiskusikan, dikritisi, dikembangkan dan yang memiliki sisi “konten empirik” yang lebih besar inilah yang dapat menyebabkan suatu teori lebih baik atau superior.36 Karena bagaimanapun juga, dinamika ilmu merupakan akumulasi teori yang selalu diperkaya dengan hasil empiris.
Nama : Esa Qias Wibowo Kelas : 2 MD A NIM : 214110103062 Pemikiran Lakatos berkaitan dengan struktur teori. Pemikiran ini berpendapat bahwa dalam sebuah teori terdapat sebuah inti teori yang tidak bisa dibandingkan satu sama lain. Sebuah sains mampu menciptakan peramalan terhadap fakta, entah ditemukan atau tidak. Dalam Program Riset ini terdapat aturan-aturan metodologi yang disebut Heuristik, yaitu kerangka kerja konseptual sebagai kosekuensi dari bahasa. Heuristik adalah suatu keharusan untuk melakukan penemuan-penemuan lewat penalaran induktif dan percobaan-percobaan sekaligus menghadirkan kesalahan dalam memecahkikan masalah. Menurut Lakatos, research programme ini mengandung tiga elemen : 1. Inti Pokok, Inti pokok ini dilindungi oloeh falsifikasi. Dalam aturan metodologis inti pokok disebut sebagai heuristik negatif maksudnya inti pokok yang menjadi dasar diatas elemen yang lain karena sifatnya menentukan dari suatu program riset dan menjadi nhepotese teoritis yang bersifat umum dan sebagai dasar bagi pengembangan program pengembangan. 2. Lingkaran Pelindung, dalam aturan metodologis lingklaran pelindung ini disebut heuristik positif maksudnya untuk menunjukkan bagaimana inti pokok program riset dilengkapi agar dapat menerangkan dan meramalakan fenomena-fenomena yang nyata. 3. Serangkaian Teori, dalam struktur program riset ini diharapkan bisa menghasilkan suatu keilmuan baru yang rasional. Keberhasilan dari suatu program riset ini dilihat dari terjadinya perubahan problem yang progresif dan sebaliknya dikatakan gagal dalam program riset ini adalah jika hanya menghasilkan problem yang justru merosot.
Nama : Tia Ariyani Nim. : 214110103049 Kelas.: 2 MD-A Metodologi Program riset indera pemikiran popper dengan outfit aslinya itu bagaimana cover ini mengajukan suatu cara untuk membedakan syuting ilmiah dan tidak ilmiah itu Dengan cara apakah sesuatu itu mampu di berikan satu osifikasi jika tidak punya diberikan pertanyaan untuk mendukung mencoba kimia dan agitator gua batu disebut sebagai tidak ilmiah Kemudian yang kedua mengenai perubahan paradigma dari Thomas itu bagaimana perubahan paradigma itu diakui sebagai alur dari suatu sejarah yang jadi suatu perubahan pada Mastika. menurut lakatos kedua hal ini tunggu disinkronkan hingga menghubungkan suatu metodologi program Which yang disebut sebagai metodologi authentic . Ada 3 pondasi elemen yang harus dimiliki : 1. Inti pokok: dilindungi dari ancaman falsifikasi 2. Lingkaran pelindung: hipotesa-hipotesa bantu 3. Rangkaian teori sebagai indikator ilmiah
Nama :Abhel shafanabilla NIM : 214110102194 Kelas : 2 KPI D Metodologi program riset imre lakatos Pertemuan gagasan kuhn dan popper untuk membimbing riset masa depan dengan cara heuristic poitif dan negatif -peesoalan pokok = segala sesuatu yang berhubungan dengan logika - solusi adanya "heuristic"kerangka kerja konseptual - keberhasilan apabila terjadi perubahan problem progresif(berkembang)dengan melakukan penelitian kembali Pondasi :program riset harus memiliki 3 elemen yaitu:inti pokok,lingkaran pelindung,lingkaran teori Sudut pandang: mencari keterhubungan dengan pekerjaan program riset tunggal itu sendiri Kesimpulan:mendukung objektivitas popper dan menghendaki program riset ilmiah menjadi pandangan objektif dan mendistorsi refleksi pemikiran manusia terhadap suatu objek riset.
Nama: Inggit Melani Putri NIM: 214110102203 Kelas: 2 KPI D Metodologi Program Riset Imre Lakatos Menurut lakatos kedua hal tersebut perlu disinkronkan sehingga membutuhkan metodologi riset yaitu disebut metodology of scientific research programmes sebagai evaluasi dan kritik terhadap kekurangan falsifikasi popper dan pandangan khun sekaligus mengembangkan pemikiran keduanya. Konsep heuristic dibedakan menjadi 2 yaitu positif dan negatif. Adapun keberhasilan dalam metodologi program riset yaitu ada perkembangan yang progresif yaitu berkembang dengan baik. Dan yang gagal yaitu hanya menghasilkan problem yang degeneratif atau menurun yang artinya tidak ada peluang. Ada 3 elemen yaitu: inti pokok, lingkaran pelindung, rangkaian teori. Simpulan: mendukung objektifitas popper dan menghendaki program riset ilmiah menjadi pandangan objektif dan mendistorsi refleksi pemikiran manusia terhadap suatu objek riset. *Inti pokok adalah asumsi dasar, bersifat umum dan inti pokok dilindungi dari ancaman falsifikasi. *Lingkaran pelindung menghasilkan hipotesa yang kuat dan bisa di uji secara empiris. Lingkaran pelindung adalah sebagai sasaran falsifikasi. *Rangkaian teori
Nama : Seli Marufah NIM : 214110103054 Kelas : 2 MD A Matkul : Filsafat Ilmu "Resume Materi Pertemuan 13" Metodologi Program Riset Imre Lakatos Dimulai dari pemikiran 2 tokoh yaitu : 1. Popper -> Falsifikasi: mengajukan cara untuk membedakan sesuatu yang ilmiah ataupun non ilmiah dengan mampu tidaknya sesuatu diberikan Falsifikasi 2. Khun -> gagasan revolusi ilmu pengetahuan : perubahan paradigma sebagai alur sejarah Kedua hal ini oleh Imre Lakatos disinkronkan dengan mengembangkan riset heuristik sehingga membutuhkan metodologi program riset sebagai hasil evaluasi dan kritik. Heuristik: kerangka konseptual yang muncul dari bahasa. Berhasil Jika ada perkembangan yang progresif dalam riset dan gagal jika penelitian nya degeneratif. Sudut pandang Imre Lakatos tentang Elemen program riset, sebagai berikut: 1. Lingkaran pelindung (teori yang didukung dengan hipotesa yang kuat dan dapat diuji secara independen. 2. Inti pokok, semisal tema dalam skripsi itu harus di jaga oleh lingkaran pelindung agar heuristik kerangka nya tidak berubah 3. Rangkaian teori : Petunjuk-petunjuk (rangkaian dari teori-teori yang dikembangkan).
Nama : Lutfan An Nas NIM : 214110103056 Kelas : 2 MD A Metodologi peogram riset Imre Lakatos Imre Lakatos menyimpulkan sebuah metodologi untuk mengembangkan evaluasi dan kritik dengan metodologi program riset. Tiga metodologi program riset 1. Inti pokok : asumsi dasar, hipotesa bersifat umum, dilindungi dari ancaman falsifikasi. 2. Lingkaran pelindung : menahan berbagai serangan, hipotesa batu, sasaran falsifikasi. 3. Rangkaian Teori : klasul bantu yang ditambahkan dari teori sebelumnya.
Nama: Marchella Wahyu Nabilah NIM: 214110102100 Kelas: 2 KPI D Metodologi Program Riset Imre Lakatos 1. Perkembangan positivisme yang hingga abad ke 20 akhirnya mulai mengalami perubahan secara revolusioner. 2. Dobrakan baru dari Popper yang mengalihkan perhatiannya dari metodologi induktif ke deduktif dengan falsifikasinya. 3. Gagasan revolusi ilmu pengetahuan Khun yang ditandai dengan adanya perubahan paradigma. 4. Mengarahkan Lakatos memantapkan gagasan tentang Metodology of Scientific Research Programmes. Evaluasi dan kritik terhadap kekurangan falsifikasi popper dan pandangan khun sekaligus mengembangkan pemikiran keduanya.
ZID IMANY ZIDDANNE 2 KPI D 214110102192 Pondasi: program riset harus memiliki 3 elemen inti pokok, lingkaran pelindung, rangkaian teori. Sudut pandang: (1) mencari keterhubungan dengan pekerjaan program riset tunggal itu sendiri (perluasan dan modifikasi lingkaran pelindung dengan menambah atau menguraikan berbagai macam hipotesa pendukung yg harus dapat diuji secara independen), (2) membandingkan dengan program riset saingannya Simpulan: mendukung objektifitas Popper dan menghendaki program riset ilmiah menjadi pandangan objektif dan mendistorsi refleksi pemikiran manusia terhadap suatu objek riset.
Nama: Muhammad Aenun Nufus Nim:214110103004 Kelas: 2 MD A Pemikiran Imre Lakatos banyak dipengaruhi oleh pemikiran Popper tentang falsifikasi dan pemikiran Kuhn tentang adanya paradigm dalam ilmu pengetahuan. Sehingga Lakatos menggabungkan hasil dari pemikiran kedua tokoh tersebut dengan menggagas metodologi program riset, bahwa sebuah ilmu pengetahuan harus dibuktikan melalui sebuah program riset. 3. Terdapat tiga elemen-elemen penting dalam metodologi program riset imre lakatos, yaitu: a. Inti pokok (hardcore) berfungsi sebagai heuristic negatif. b. Lingkaran Pelindung (Protective-belt) yang terdiri dari hipotesa-hipotesa bantu (auxiliary hypothese) dalam kondisi-kondisi awal. c. Serangkaian Teori (a series theory). Keterkaitan teori dimana teori yang berikutnya merupakan akibat dari klausal bantu yang ditambah dari teori sebelumnya.
Nama : Naufal Nabhan NIM : 214110102199 Kelas : 2 KPI D Metodologi program riset Imre Lakatos. Evaluasi dan kritik terhadap kekurangan falsifikasi popper dan pandangan khun sekaligus mengembangkan pemikiran keduanya. Imre Lakatos menyimpulkan sebuah metodologi untuk mengimbangkan kedua pendapat tersebut dengan metodologi program riset. Dimana metodologi program riset tersebut terdapat tiga pokok : 1. Inti pokok merupakan asumsi dasar yang menjadi ciri dari program riset ilmiah yang melandasinya, yang tidak dapat ditolak atau dimodifikasi, harus dilindungi dari ancaman falsifikasi. 2. Lingkaran pelindung yang terdiri dari hipotesa-hipotesa bantu (auxiliary hypothese) dalam kondisi-kondisi awal, dalam aturan metodologis. 3. Rangkaian teori bisa diartikan dengan dimana teori yang sesudahnya merupakan akibat dari klausul bantu yang telah ditambahkan dari teori sebelumnya dan ini menjelaskan bahwa suatu teori tersebut saling berkaitan.
Nama : Ika Nova Larasati NIM : 214110102197 Kelas : 2 KPI D Metodologi Program Riset Imre Lakatos Dalam penyelesaian masalah pokok ini memiliki solusi yang harus dipahami yaitu Heuristic untuk terjadinya progresif yang dapat dinyatakan keberhasilan. Heuristic sndiri ada yang negatif dan ada yang positif Pondasi : program riset harus memiliki 3 elemen, 1.Inti pokok ; Dilindungi dari ancaman falsifikasi 2. Lingkaran pelindung ; Terdiri dari hipotesa-hipotesa bantu 3. Rangkaian teori sebagai indikator ilmiah. Sudut pandang 1. Mencari keterhubungan dengan pekerjaan program riset tunggal itu sendiri. 2. Membandingkan dengan program riset saingannya.
Nama : M. Lady Malfidi Barlaman NIM : 214110103060 Kelas : 2 Manajemen Dakwah A Resume dari metodologi program riset Imre Lakatos yakni: Dalam klasifikasi Copper, Copper mengajukan suatu cara untuk membedakan suatu yang ilmiah dan tidak ilmiah dengan cara "apakah sesuatu itu mampu diberikan suatu klasifikasi atau diberikan pertanyaan yang mencoba menggugurkannya." Dalam hal ini, jika hal tersebut menjadi gugur maka dapat dibubuhkan sebagai tidak ilmiah. Perubahan paradigma dari Thomas Khun diakui sebagai alur suatu sejarah. Menurut Lakatos kedua hal ini perlu disingkronkan, sehingga hasil dari singkronisasi ini dapat membubuhkan suatu metodologi program riset. Hasil dari program ini sebagai hasil evaluasi dari kedua hal ini. Harapan keberhasilan dari metodologi riset ini yakni (Terdapat suatu perkembangan yang progresif dan berkembang dengan baik). Terdapat elemen yang dihasilkan dari metodologi riset yakni: 1.) Inti pokok = berupa tema yang akan dikaji (dengan contoh yakni tema pada skripsi). 2.) Lingkaran pelindung = sebagai pelindung yang menekan sesuatu dari penguji yang langsung pada hardcorenya. 3.) Lalu yang terakhir ada 'Rangkaian teori' = rangkaian teori yakni sebuah proses keterkaitan elemen 1 s.d. 4 dalam UUD yang awalnya muncul akibat dari klausal bantu dari teori sebelumnya. Sudut pandang dari tiga elemen ini yakni: 1.) Mencari keterhubungan dengan pekerjaan riset itu sendiri. 2.) Membandingkan dengan program riset sebelumnya. Kesimpulannya dari tiga elemen ini yakni = Mendukung objektivitas Popper dan menghendaki program riset ilmiah menjadi pandangan yang objektif dan mendistorsi refleksi pemikiran manusia terhadap suatu objektivitas. Mungkin itu dari resume saya pada materi metodologi program riset Imre Lakatos, sekian dari saya. Terima Kasih.
Daffa Irsyadul ibad NIM 214110102193 2 kpi D Inti pokok : inti pokok / asumsi dasar menjadi ciri dari program reset ilmiah yang melandasinya > tidak dapat ditolak atau dimodifikasi heuristic negatif, terdiri dari hipotesa umum sekaligus sebagai dasar bagi program pengembangan. Contoh : tema dalam skripsi Lingkaran pelindung ( protecive belt ) : sebagai penahan serangang pelindung pengujian terdiri dari hipotesa bantu untuk menjadi lebih kuat ketika di uji dengan cara falsifikasi ketika diserang dapat mendapatkan saran diubah, dimodifikasi mengubah kepada yang lebih fleksibel Contoh : pembukaan UUD dan batang tubuhnya
NAMA : HABIBURRAHMAN NIM : 214110102039 KELAS : 2 KPI D sudut pandang: (1) mencari keterhubungan dengan pekerjaan program risert tunggal itu sendiri (perluasan dan modifikasi lingkaran pelindung dengan menambah atau menguraikan berbagai macam hipotesa pendukung yg harus dapat di uji secara independen), (2) membandingkan dengan program riset saingannya
Nama : Siti Nadifatul Hajar NIM. : 214110103044 Kelas. : 2 MD A *Metodologi program Riset Imre* Pertemuan antara gagasan kuhn dan popper dengan cara heuristic positif dan negatif. Dibagi dalam 3 hal yaitu : - persoalan pokok ( adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan logika penemuan (logic of discovery) ) , -solusi ( adalah heuretic atau kerangka kerja konseptual sebagai konsekuensi dari bahasa untuk melakukan penemuan malalui penalaran induktif dan percobaan²) dan -keberhasilan ( adalah perubahan yang progresif (berkembang) sebaliknya). Tiga elemen metodologi program riset yaitu : 1. Inti pokok (hard core) 2. Lingkaran pelindung (protective belt) 3. Rangkaian teori ( a series theory)
Nama : Nurwahyuni NIM : 214110103043 Kelas : 2 MD A Metodologi Program Riset Imre Lak atos Perkembangan positivisme yang hingga abad ke 20 akhirnya mulai mengalami perubahan secara revolusioner. Dobrakan baru dari popper yang mengalihkan perhatiannya dari metodologi induktif ke deduktif dengan falsifikasinya. Gagasan revolusi ilmu pengetahuan Khun yang ditandai dengan adanya perubahan paradigma. Gagan Khun dan Popper untuk membimbing riset masa depan dengan cara heuristik positif dan negatif : -Persoalan pokok -Solusi (konsep heuristik) -Keberhasilan (riset gagal adalah riset yang menghasilkan problem degenaratif) -Pondasi (3 elemen) -Sudut pandang -Simpulan 3 elemen metodologi program riset : -Inti pokok (hard core) -Lingkaran pelindung (protective belt) -Rangkaian teori ( a series theory)
Nama : Meitri Nur Mu'nisah Nim : 214110103032 Kls : 2 MD A Matkul : Filsafat Ilmu -Dalam metodologi program riset ada 3 persoalan : 1. Persoalan pokok 2. Solusi 3. Keberhasilan -Pada metodologi program riset juga harus memiliki 3 elemen : 1. Inti pokok merupakan asumsi dasar menjadi ciri dari program riset ilmiah yang melandasinya tidak dapat di tolak 2. Lingkungan pelindung adalah menahan berbagai serangan penguji dan memperoleh penyesuaian bahkan perubahan dan penggantian demi mempertahankan hard core 3. Rangkaian teori adalah akibat dari klausul bantu yang ditambahkan dari teori sebelumnya -Kesimpulan pemikiran imre lakatos banyak dipengaruhi oleh popper tentang falsifikasi dan pemikiran Kuhn tentang adanya pradigma dalam ilmu pengetahuan. Sehingga lakatos menggabungkan hasil dari pemikiran kedua tokoh tersebut dengan menggagas metodologi peogram riset bahka ilmu pengetahuan harus dibuktikan menggunakan program riset.
Nama : Endang Permana Nim. : 214110102032 Kelas. : 2 KPI D Metodologi Program Riset memiliki persoalan pokok segala sesuatu yang berhubungan dengan logic of discovery tidak dapat dibahas secara menyeluruh kecuali dalam program yang di riset melalui penalaran induktif dengan percobaan yang menghindari permasalahan dan jika terjadi problem yang progresif dikatakan gagal. Serta memiliki unsur inti pokok, lingkaran pelindung dan rangkaian teori dengan bersudut pandang pada program riset tunggal dengan lingkaran pelindung dengan menambah berbagai macam hipotesa yang dapat diuji secara independen serta mengandung simulasi yang progresif (berkembang).
Nama:Mochamad Rico Tri Wibowo Kelas : 2 MD A Nim : 214110103051 Pemikiran Lakatos berkaitan dengan struktur teori. Pemikiran ini berpendapat bahwa dalam sebuah teori terdapat sebuah inti teori yang tidak bisa dibandingkan satu sama lain. Sebuah sains mampu menciptakan peramalan terhadap fakta, entah ditemukan atau tidak.Dalam Program Riset ini terdapat aturan-aturan metodologi yang disebut Heuristik, yaitu kerangka kerja konseptual sebagai kosekuensi dari bahasa. Heuristik adalah suatu keharusan untuk melakukan penemuan-penemuan lewat penalaran induktif dan percobaan-percobaan sekaligus menghadirkan kesalahan dalam memecahkikan masalah. Menurut Lakatos, research programme ini mengandung tiga elemen : 1. Inti Pokok, Inti pokok ini dilindungi oloeh falsifikasi. Dalam aturan metodologis inti pokok disebut sebagai heuristik negatif maksudnya inti pokok yang menjadi dasar diatas elemen yang lain karena sifatnya menentukan dari suatu program riset dan menjadi nhepotese teoritis yang bersifat umum dan sebagai dasar bagi pengembangan program pengembangan. 2. Lingkaran Pelindung, dalam aturan metodologis lingklaran pelindung ini disebut heuristik positif maksudnya untuk menunjukkan bagaimana inti pokok program riset dilengkapi agar dapat menerangkan dan meramalakan fenomena-fenomena yang nyata. 3. Serangkaian Teori, dalam struktur program riset ini diharapkan bisa menghasilkan suatu keilmuan baru yang rasional.
Nama: Gusti Setiono NIM: 214110103040 Kelas: 2 MD A ------------------------- Metodologi Program Riset Imre Lakatos - Persoalan pokok Yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan logika penemuan yang tidak bisa dibahas secara memuaskan kecuali dalam kerangka metodologi program riset. - solusi Yaitu adanya "heuristic" atau kerangka kerja konseptual sebagai konsekuensi dari bahasa untuk melakukan penemuan melalui penalaran induktif dan percobaan-percobaan sekaligus menghindarkan kesalahan dalam memecahkan masalah. - keberhasilan Yaitu apabila terjadi perubahan problem yang progresif (berkembang). Sebaliknya, suatu program riset dikatakan gagal jika hanya menghasilkan problem yang degenaratif. Metodologi program riset Imre Lakatos memadukan antara gagasan Kuhn dan Popper dimana bertujuan untuk membimbing riset masa depan dengan cara heuristic positif dan negatif. 3 elemen metodologi program riset: - inti pokok (hard cover) - lingkaran pelindung (protective belt) - rangkaian teori (A series theory)
Nama : Muhammad Hibat Al Furqon NIM : 214110103064 Kelas: 2 MD A Mata Kuliah : Filsafat Ilmu " Resume pertemuan ke 13 " Metodologi program riset Imre Lakatos memadukan antara gagasan Kuhn dan Popper dimana bertujuan untuk membimbing riset masa depan dengan cara heuristic positif dan negatif. Dalam suatu program riset harus memiliki 3 poin penting, yaitu : 1. Inti pokok 2. Lingkaran pelindung 3. Rangkaian teori - Dalam poin inti pokok harus terdiri dari hipotesa-teoritis yang bersifat umum sekaligus sebagai dasar bagi program pengembangan. - Di lingkaran pelindung harus tersusun dari hipotesa-hipotesa bantu atau pendukung ( auxiliary hypothesa ) - Sedangkan dalam munculnya rangkaian teori merupakan sebagai indikator ilmiah ( tidak ilmiah=teori tunggal ).
Nama: Ade Risma Fitria NIM: 214110103011 Kelas: 2 MD A ------------------------- Metodologi Program Riset Imre Lakatos - Persoalan pokok Yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan logika penemuan yang tidak bisa dibahas secara memuaskan kecuali dalam kerangka metodologi program riset. - solusi Yaitu adanya "heuristic" atau kerangka kerja konseptual sebagai konsekuensi dari bahasa untuk melakukan penemuan melalui penalaran induktif dan percobaan-percobaan sekaligus menghindarkan kesalahan dalam memecahkan masalah. - keberhasilan Yaitu apabila terjadi perubahan problem yang progresif (berkembang). Sebaliknya, suatu program riset dikatakan gagal jika hanya menghasilkan problem yang degenaratif. Metodologi program riset: 1. Persoalan pokok 2. Solusi 3. Keberhasilan 4. Pondasi 5. Sudut pandang 6. Simpulan 3 elemen metodologi program riset: - inti pokok (hard cover) - lingkaran pelindung (protective belt) - rangkaian teori (A series theory)
Nama : Fajri Nur Romadon
kelas : 2 MD A
NIM : 214110103008
matkul : Filsafat ilmu
resume :
-Biografi imre lakatos
Imre Lakatos lahir di hungaria pada tanggal 9 Nopember 1922. Menyelesaikan studi di University of Debrecen pada bidang matimatika, Fisika, dan filsafat.
Karirnya diawali dengan jabatan Mentri Pendidikan, namum pemikirannya dipandang menyebabkan kekacauan politik sehingga pada tahun 1950 dipenjara selama tiga tahun, kemudian beliau menerjemah buku-buku matematika kedalam bahasa hungaria.
Imre Lakatos mengandakan suatu simposium yang mempertemukan gagasan Khun dan Popper.
-Konsep Pemikiran imre lakatos
Pemikiran Lakatos berkaitan dengan struktur teori. Pemikiran ini berpendapat bahwa dalam sebuah teori terdapat sebuah inti teori yang tidak bisa dibandingkan satu sama lain.
Menurut Lakatos perbedaan antara sains dan pseudosains adalah bahwa sebuah sains bisa menciptakan peramalan-peramalan terhadap fenomena baru. Pseudosains tidak menciptakan peramalan-peramalan baru dan karena itu gagal disebut sains. Sebuah sains mampu menciptakan peramalan-peramalan terhadap fakta-fakta, entah ditemukan atau tidak.
Dalam Program Riset ini terdapat aturan-aturan metodologi yang disebut “Heuristik”, yaitu kerangka kerja konseptual sebagai kosekuensi dari bahasa. Heuristik adalah suatu keharusan untuk melakukan penemuan-penemuan lewat penalaran induktif dan percobaan-percobaan sekaligus menghadirkan kesalahan dalam memecahkikan masalah.
😊❤
Ananda Yuni Pertiwi
2 KPI D
214110102201
Dalam Program Riset terdapat aturan-aturan metodologi yang disebut “Heuristik”, yaitu kerangka kerja konseptual sebagai kosekuensi dari bahasa. Heuristik adalah suatu keharusan untuk melakukan penemuan-penemuan lewat penalaran induktif dan percobaan-percobaan sekaligus menghadirkan kesalahan dalam memecahkikan masalah.
Metodologi Program Riset imre Lakatos adalah evaluasi dan kritik terhadap kekurangan flassifikasi populer dan pandangan khun sekaligus mengembangkan pemikiran keduanya.
Elemen metodologi program riset:
1. Inti pokok
2. Lingkarangn Pelindung
3. Rangkaian Teori
Ronaa Fairuz Hanafi
214110102106
2KPI D
Program riset ilmiah imre lakatos dapat dikatakan merupakan sebuah langkah metodologis ke arah teori ilmiah, Hal ini termasuk salah satu wacana yang paling populer di bidang Filsafat ilmu.
karya-karya imre lakatos yaitu: pada tahun 1956 The Logic of matematic discovery yang kedua pada tahun 1968 Criticism and the metodology of scientific research programmes yang ketiga pada tahun 1974 The changing logic of scientific discovery.
dan Imre Lakatos mengkritik dan mengembangkan pemikiran Thomas Khun yaitu gagasan paradigma khun butuh waktu lama untuk menghasilkan sebuah paradigma baru.
Nama : Arum Sugianti
NIM : 214110103007
KELAS : 2 MD A
MATA KULIAH : FILSAFAT ILMU
Tugas Resume :
METODOLOGI PROGRAM RISET IMRE LAKATOS
Konsep Heuristic adalah suatu kerangka kerja konseptual, muncul dari bahasa. Heuristic ini dibedakan menjadi dua yaitu positif dan negatif. Harapan terhadap Metodologi Program Riset yaitu :
1. Jika ada perkembangan yang progresif ( misal kita melakukan satu riset dan menemukan kelemahan-kelemahan ).
Riset itu yang ditatakan kurang baik ( gagal ) itu adalah yang hanya menghasilkan program degeneratif ( menurun/tidak memiliki peluang untuk dilanjutkan ).
Program riset harus memiliki 3 elemen yaitu :
1. inti pokok
2. lingkaran pelindung ( teori yang di dukung dengan hipotesa yang kuat dan dapat diuji secara independen )
3. rangkaian teori petunjuk-petunjuk ( rangkaian dari teori-teori yang dikembangkan )
sebelum nya Lakatos sudah memberikan sudut pandang yaitu :
▪ Mencari keterhubungan dengan pekerjaan program riset tunggal itu sendiri.
▪ membandingkan dengan program riset saingannya.
N azizah fitri nur aeni
Nim 214110102105
2 KPI D
Metodologi program riset gagasan kuhn dan pooper untuk membingbing riset masa depan dengan cara heuristic positif dan negatif memiliki bagian bagian yaitu :
1 . Persoalan pokok
2 . Solusi
3 . Keberhasilan
4 . Pondasi ,harus memiliki 3 elemen yaitu inti pokok,lingkaran pelindung,rangkaian teori
5 . Sudut Pandang
6 . Simpulan
Nama : Nur Aini Zakiyatin
Kelas : 2 MD A
Nim : 214110103009
Metodologi Program Riset:
1. Persoalan pokok
2. Solusi
3. Keberhasilan
4. Pondasi ( inti pokok, lingkaran pelindung, rangkaian teori)
5.Sudut pandang
6.Simpulan
• Inti pokok : terdiri dari hipotesa teoritis yang bersifat umum sekaligus sebagai dasar bagi program pengembangan.
• Lingkaran pelindung :Terdiri dari hipotesa hipotesa bantu atau pendukung (auxiliaru hypothese)
• Rangkaian teori : Adanya rangkaian teori sebagai indikator ilmiah
TAZKA ASYIFA
214110102038
2 KPI D
Metodologi program riset Imre Lakatos, Konsep heuristik adalah kerangka kerja konseptual dari bahasa oleh Wina sekaligus menghindarkan kesalahan dalam memecahkan masalah, kemudian heuristik dibedakan menjadi 2 yaitu positif dan negatif.
Program riset harus memiliki 3 elemen yaitu:
1. Inti pokok yaitu asumsi dasar menjadi ciri dari program riset ilmiah yang melandasinya, tidak dapat ditolak merupakan heuristik negatif. Contoh: tema di suatu skripsi.
2. Lingkaran pelindung yaitu menahan berbagai serangan pengujian dan memperoleh penyesuaian bahkan perubahan dan pergantian demi mempertahankan hard core, merupakan heuristik positif.
3. Rangkaian teori yaitu dimana teori yang berikutnya merupakan akibat dari klausal bantu yang ditambahkan dari teori sebelumnya.
Dinda Puput Nofita
214110102037
2 KPI D
Metodologi Program Riset Imre Lakatos
Heuristic adalah suatu kerangka kerja konseptual yang muncul dari bahasa yang pernah dibahas oleh lingkaran wina, bagaimana bahasa ini digunakan agar para ilmuwan saling memiliki satu bahasa yang sama untuk menerangkan satu objek yang sama sehingga untuk menghindari kesalahan dalam memecahkan masalah, harapan metodologi program riset itu jika adanya progresif atau perkembangan yang baik.
Pondasi: program riset memikiki 3 elemen yaitu inti pokok, lingkaran pelindung, dan rangkaian teori
Sudut pandang: 1. Mencari keterhubungan dengan pekerjaan program riset tungga, 2. Membandingkan dengan program riset saingannya
Simpulan: mendukung objektifitas popper dan menghendaki program riset ilmiah menjadi pandangan objektif dan mendistorsi refleksi pemikiran manusia terhadap suatu objek riset.
Nama : lutfi maulana
Nim :214110102035
Kelas : 2 kpi D
Program riset imre lakatos itu ada tiga yaitu : inti pokok, lingkaran pelindung, rangkain teory. Ketiga program riset ini itu adalah untuk menguatkan sebuah karya tulis ilmiah. Dengan contohnya seperti ini.
Inti pokok itu seperti di suatu lingkara kecil yang harus di jaga oleh lingkaran pelindung, contoh sebuah sekrisi tentunya memiliki tema nah agar tema ini tidak bisa di ubah ubah itu pembahasan alias sebuah teory teory. karna untuk mengutkan inti pokok tersebut dan inti pokok tidak boleh di ubah yang bisa di ubah adalah lingkaran pelindung tersebut. Contonya untuk menambahi di lingkaran pelindung itu dengan teory teory.
MUHAMMAD AGENG WAHYU AJI
2 KPI D
214110102036
Harapan keberhasilan metodologi riset yaitu jika ada perkembangan yang progresif, semisalnya kita melakukan riset, dalam riset tidak semuanya sempurna pasti ada kelemahan kelemahannya, kelemahan yang ditemukan ini memberikan peluang bagi peneliti lain, untuk melakukan penelitian kembali terhadap yang belum lengkap tadi. Ini memberikan penelitian akan terus berkembang. Sesuatu riset yang dikatan kurang baik/gagal adalah yang hany menghasilkan problem yang degeneratif, artinya dia tidak mempunyai peluang untuk dilanjutkan/bisa karena tidak sesuai dengan perkembangan zaman.
Roid Fauzan
2 KPI D
214110102034
Metodologi program riset : pertemuan gagasan Kuhn dan Popper untuk membimbing riset masa depan dengan cara heuristic positif dan negatif
Persoalan pokok : segala sesuatu yang berhubungan dengan logika penemuan tidak bisa dibahas secara memuaskan kecuali dalam kerangka metodologi program.
Solusi : adanya "heuristic" atau kerangka kerja konseptual sebagai konsekuensi dari bahasa untuk melakukan penemuan melalui penalaran induktif dan percobaan-percobaan sekaligus menghindarkan kesalahan dalam memecahkan masalah.
Keberhasilan : apabila terjadi perubahan problem yang progresif atau berkembang sebaliknya suatu program riset dikatakan gagal jika hanya menghasilkan problem yang degenaratif.
Pondasi : program riset harus memiliki tiga elemen yaitu inti pokok lingkaran pelindung dan rangkaian teori.
Nama : Zumrotin Sururoh
Kelas : 2 KPI D
Nim : 214110102103
Metodologi Program Riset Imre Laktos
- persoalan pokok
- solusi ( konsep heuristik)
- keberhasilan (riset gagal adalah riset yang menghasilkan problem degenaratif
- pondasi (3 elemen)
-sudut pandang
- simpulan
3 elemen metodologi program riset
-inti pokok dijaga lingkaran pelindung (asumsi dasar)
-lingkaran pelindung menahan inti pokok dari serangan penguji
-rangkaian teori petunjuk sesuatu (keterkaitan teori)
Hafis Dinillah
214110102144
2 KPI D
Ketika kita memahami 3 elemen yaitu inti pokok, lingkaran pelindung dan rangkaian teori kita akan memiliki padangan yang lebih objektif terhadap suatu kasus.
Inti pokok ialah berupa tema yang perlu dijaga oleh lingkaran pelindung.
tema berupa judul karya ilmiah dan lingkaran pelindung ialah berupa latar belakang masalah atau hipatosa pendukung. sedangkan rangkaian teori berupa petunjuk yang berkelanjutan "saling terkait teorinya".
Nama: Sukma Apriatun Nisa
Nim: 214110103045
Metode program riset imre lakatos
Riset masa depan dengan cara heuristic yaitu dengan cara persoalan pokok, solusi dan keberhasilan.
Metodologi program riset yaitu dengan
- 3 pondasi: inti pokok, lingkaran pelindung, dan rangkaian teori.
- sudut pandang
- kesimpulan yaitu menarik kesimpulan dari permasalahan itu sehingga memiliki jalan keluarnya.
MASYA SRI ASIH
2 KPI D
214110102196
Metodologi program riset Irne Lakatos
Konsep heuristic adalah suatu kerangka kerja konseptual yang terbentuk dari bahasa oleh lingkaran wina, heuristic sendiri terbagi menjad 2 bagian yaitu heuristic positif dan negatif. Program riset harus memiliki 3 elemen yaitu:
1. Inti pokok yaitu asumsi dasar menjadi ciri dari program riset ilmiah yabg melandasinya,tidak dapat di tolak,merupakan heuristic negatif contoh: tema di suatu skripsi
2. Lingkaran pelindung yaitu menahan berbagai serangan pengujian dan memperoleh penyesuaian bahkan perubahan dan pergantian demi mempertahankan hard core, merupakan heuritic positif
3. Rangkaian teori yaitu dimana teori yang berikutnya merupakan akibat dari klausal bantu yang ditambahkan dari teori sebelumnya
Syarat keilmiahan program riset: memahami derajat koherensi yang mengandung perencanaan pasti untuk program riset selanjutnya,menghasilkan penemnuan fenomena baru.
Nama :tegar reva arfansyach
Nim :214110102198
Kelas :2KPI D
Program riset imre lakatos itu ada tiga yaitu: inti pokok, lingkaran pelindung, rangkaian theory. Ketiga program riset ini adalah untuk menguatkan sebuah karya tulis ilmiah
Nama : izan Muhamad Azmi sidiq
NIM : 214110103010
Kelas : 2 MD a
"Metodologi program riset Imre laktos"
Metodologi program riset Imre laktos dalam metodologi program riset pada pertemuan gagasan Khun dan populer untuk membimbing riset masa depan dengan cara heuritic positif dan negatif.
Terdapat 3 elemen metodologi program riset
1. Inti pokok
2. Lingkaran pelindung
3. Rangkaian teori
Nama : Juhfatul Mucharom
NIM : 214110102033
Kelas : 2 KPI D
Metodologi Program Riset Imre Lakatos
Perkembangan positivisme yang hingga abad ke 20 akhirnya mulai mengalami perubahan secara revolusioner. Dobrakan baru dari Popper yang mengalihkan perhatiannya dari metodologi induktif ke deduktif dengan flasifikasinya. Gagasan revolusi ilmu pengetahuan Khun yang ditandai dengan adanya perubahan paradigma. Mengarahkan Lakatos memantapkan gagasan tentang Metodology Of Scientific Research Programmes.
• Persoalan Pokok : yang berhubungan dengan logika
• Solusi : untuk menghindarkan permasalahan ddalam memecahkan masalah
• Keberhasilan : akan terjadi perubahan program yang berkembang. Jika tidak akan dikatakan gagal
• Pondasi : Harus memiliki 3 elemen
• Sudut Pandang : - Mencari keterhubungan dengan pekerjaan, -Membandingkan dengan program riset.
• Simpulan : mendukung objektifitas Popper dan menghendaki program riset ilmiah menjadi pandangan objektif.
3 Elemen Metodologi Program Riset :
- Inti Pokok
- Lingkaran Pelindung
- Rangkaian Teori
Nama : Neli Azizah
Nim : 214110103027
Kelas : 2 MD A
“metodologi program riset ilmiah”
ialah sebagai evaluasi dan kritik atas kekurangan Popper dan terutama pada Kuhn, sekaligus mengembangkan pemikiran keduanya. Imre Lakatos mempertegas hal ini dengan perkataannya bahwa Khun tidak faham akan falsifikasi Popper. Menurutnya rangkaian teori-teori harus dinilai sebagai ilmiah atau tidak ilmiah dan bukannya teori tunggal. Rangkaian ini membutuhkan suatu program riset sebagai suatu komunitas.
Elemen penting dalam program riset antara lain:
a. inti pokok(hard-core)
b. Lingkaran Pelindung (Protective-belt)
c. Serangkaian Teori (a series theory)
Nama : rizqi Fachrizal
Nim : 214110102098
Kelas : 2KPI D
Dalam metodologi program Riset ada 3 persoalan
1) persoalan pokok
2) solusi
3) keberhasilan
juga pada metrologi program riset harus memiliki 3 elemen
1) inti pokok adalah asumsi dasar menjadi ciri dari program riset ilmiah yang melandasinya tidak dapat ditolak
2) lingkungan pelindung adalah menahan berbagai serangan, penguji dan memperoleh penyesuaian bahkan perubahan dan pergantian demi mempertahankan hard core
3) rangkaian teori adalah akibat dari klausul bantu yang ditambahkan dari teori sebelumnya
kesimpulan Pemikiran Imre Lakatos banyak dipengaruhi oleh pemikiran Popper tentang falsifikasi dan pemikiran Kuhn tentang adanya paradigm dalam ilmu pengetahuan. Sehingga Lakatos menggabungkan hasil dari pemikiran kedua tokoh tersebut dengan menggagas metodologi program riset, bahwa sebuah ilmu pengetahuan harus dibuktikan melalui sebuah program riset.
Nama: Fiqih Ningmatul Khoeriyah
Kelas: 2 MD A
NIM: 214110103057
• Falsifikasi Popper: Bagaimana cara membedakan sesuatu yang ilmiah dan tidak ilmiah, yaitu dengan cara apakah sesuatu itu mampu di berikan klasifikasi
• Khun: Perubahan paradigma dari Thomas Khun, bagaimana perubahan paradigma di akui sebagai alur dari sejarah
• Lakatos: Merupakan hasil dari pembahasan dari Popper dan Khun, dimana di hasilkan menetapkan gagasan tentang Metodology of Scientigic Research Programmers, sebagai hasil dan kritik pandangan Popper dan khun
Evaluasi dan kritik terhadap kekurangan falsifikasi Popper dan pandangan Khun sekaligus mengembangkan pemikiran keduanya.
Konsep Heuristik: kerangka kerja konseptual sebagai konsekuensi dari bahasa,
Bahasa digunakan agar para ilmuwan saling memiliki satu bahasa yang sama untuk menerangkan suatu objek yang sama,hal ini juga di gunakan untuk menghindari kesalahan dalam memecahkan masalah.
Sudut pandang Imre Lakatos tentang Elemen program riset adalah sebagai berikut;
1. Lingkaran pelindung: teori dapat didukung dengan hipotesa yang kuat dan dapat di uji secara independen
2.inti pokok: pelindung agar Heuristik kerangka tidak berubah
3. Rangkaian teori: teori-teori yang di kembangkan
Nama : Lu'lu' Atun Nafisah
NIM : 214110103059
Kelas : 2 MD A
Makul : Filsafat Ilmu Dakwah
Metodologi Program Riset Imre Lakatos
Hasil pemikiran Popper berdasarkan falsifikasi dan hasil pemikiran dari Thomas Khun berdasarkan perbedaan paradigma, menurut Lakatos jika kedua hal tersebut di sinkronkan sehingga menghubungkan metodologi program riset sebagai hasil evaluasi dan kritik terhadap kekurangan klasifikasi Popper dan pandangan Khun sekaligus mengembangkan pemikiran keduanya.
Konsep Heuristic adalah kerangka kerja konseptual sebagai konsekuensi dari bahasa. Heuristic dibedakan menjadi dua yaitu positif dan negatif yang akan digunakan oleh Indra Lakatos.
Ada 3 elemen metodologi program riset :
1. Inti pokok (hard core)
2. Lingkaran pelindung (protective belt)
3. Rangkaian teori (a series theory)
Nama: Rizqa Rana Widyani
NIM: 214110102191
Kelas: 2 KPI D
Metodologi Program Riset Imre Lakatos
Heuristic adalah suatu kerangka kerja konseptual yang muncul dari bahasa yang pernah dibahas oleh lingkaran wina, bagaimana bahasa ini digunakan agar para ilmuwan saling memiliki satu bahasa yang sama untuk menerangkan satu objek yang sama sehingga untuk menghindari kesalahan dalam memecahkan masalah, harapan metodologi program riset itu jika adanya progresif atau perkembangan yang baik.
Pondasi: program riset memikiki 3 elemen yaitu inti pokok, lingkaran pelindung, dan rangkaian teori
Sudut pandang: 1. Mencari keterhubungan dengan pekerjaan program riset tungga, 2. Membandingkan dengan program riset saingannya
Simpulan: mendukung objektifitas popper dan menghendaki program riset ilmiah menjadi pandangan objektif dan mendistorsi refleksi pemikiran manusia terhadap suatu objek riset.
Gagan Khun dan Popper untuk membimbing riset masa depan dengan cara heuristik positif dan negatif :
-Persoalan pokok
-Solusi (konsep heuristik)
-Keberhasilan (riset gagal adalah riset yang menghasilkan problem degenaratif)
-Pondasi (3 elemen)
-Sudut pandang -Simpulan
3 elemen metodologi program riset:
-Inti pokok (hard core)
-Lingkaran pelindung (protective belt) -Rangkaian teori ( a series theory)
Nama : Sofianatul Adaniyah
Kelas. : 2 MD A
NIM : 214110103042
Metodologi program riset: Pertemuan gagasan Khun dan popper untuk membimbing riset madadepan dengan cara heruistic positif dan negatif.
Persoalan pokok: Segala sesuatu yang berhubungan dengan logika penemuan tidak bisa dibahas secara memuaskan kecuali dalam kerangka metodologi program.
Solusi: adanya "heruistic" atau kerangka kerja konseptual sebagai konsekuensi dari bahasa untuk melakukan penemuan melalui penalaran induktif dan percobaan-percobaan sekaligus menghindarkan kesalahan dalam memecahkan masalah.
Keberhasilan: apabila terjadi perubahan problem yang progresif atau berkembang sebaliknya suatu program riset dikatakn gagal jika hanya menghasilkan problem yang degeneratif.
Pondasi: program riset harus memiliki tiga elemen yaitu inti pokok lingkaran, pelindung, dan rangkaian teori.
Nama : Zakiyatul Fakhiroh
Nim : 214110102031
Kelas : 2 KPI D
Metodologi program riset Imre lokatos
Timbul dri kritik untuk gagasan popper & Khun. Dalam metode ini Imre lokatos menggunakan heuristik(negatif dan positif). Keberhasilan metode ini ditandai dengan jika adanya perubahan problem yg progresif (berkembang). Terdapat 3 elemen dalam program riset yaitu inti pokok, lingkaran pelindung dan rangkaian teori. Inti pokok adalah tema yg harus dijaga oleh lingkaran pelindung supaya heuristik kerangkanya tidak berubah, yg boleh diubah adalah lingkaran pelindung yg diisi teori/riset terdahulu Yg didukung oleh hipotesa yg kuat yg menguatkan inti pokok, kemudian menurut lakatos rangkain teori merupakan petunjuk bagi sesuatu yg bisa dikatakan ilmiah. Harapannya agar kita memiliki pandangan yg lebih objektif dalam menghadapi suatu kasus.
Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan inti pokok, lingkaran pelindung, dan rangkaian teori
Inti pokok : ciri dari program riset yang melandasi sesuatu, tidak boleh mendapat falsifikasi karena merupakan heuristik negatif, terdiri dari hepotesa yg bersifat umum. Contoh : pembukaan UUD yg tidak boleh di amandemen
Lingkaran pelindung : menahan serangan yang akan melemahkan inti dasar, terdiri dari hepotesa yg bersifat khusus, menjadi sasaran falsifikasi atas saran, modifikasi dan peningkatan lingkaran pelindung yg bersifat fleksibel, dan dapat diuji secara independen. Contoh : batang tubuh undang undang yg mengalami beberapa kali amandemen.
Rangkaian teori : keterkaitan teori dri teori yang sebelumnya. Adanya rangkaian teori menjadi acuan lakatos untuk menentukan indikator ilmiah Contoh : UUD yg mengalami amandemen tidak serta Merta ditinggalkan namun tetap disimpan dan dijadikan perbandingan dengan UUD yg baru.
Nama : Zahrah Nur Fitri
NIM : 214110102108
Kelas : 2 KPI D
metodologi program riset Imre Lakatos, mendukung objektivitas popper dan menghendaki program riset ilmiah menjadi pandangan objektivitas dan mendistorsi refleksi pemikiran manusia terhadap suatu objek riset.
program riset harus memiliki tiga elemen :
1. Inti pokok yaitu asumsi dasar menjadi ciri dari program riset ilmiah yang melandasinya, tidak dapat di tolak, merupakan heuristic negatif, terdiri hipotesa yang bersifat umum
contoh: tema di suatu skripsi, pembukaan UUD yang tidak boleh diamandemen
2. Lingkaran pelindung yaitu menahan serangan pengujian dan memperoleh penyesuaian bahkan perubahan dan pergantian demi mempertahankan hard core,merupakan heuritic positif, terdiri hipotesa yang bersifat khusus.
contoh : batang tubuh UUD yang beberapa kali diamandemen
3. Rangkaian teori yaitu dimana teori yang berikutnya merupakan akibat dari klausal bantu yang ditambahkan dari teori sebelumnya. adanya rangkaian teori menjadi acuan lakatos untuk menentukan indikator ilmiah.
misalnya UUD yang beberapa kali diamandemen tidak begitu saja ditinggalkan melainkan disimpan dan menjadi perbandingan dengan UUD yang baru.
Nama : Muhammad Faiz Akbar
NIM : 214110103058
Kelas : 2 MD A
Metodologi Program Riset Imre Lakatos
Menurut Lakatos kedua hal tersebut perlu disinkronkan sehingga membutuhkan metodologi riset yaitu metodologi of scientific research programmes sebagai evaluasi dan kritik terhadap kekurangan falsifikasi popper dan pandangan khun sekaligus mengembangkan pemikiran keduanya. Dimana metodologi program riset ini terdapat tiga pokok, yaitu :
1. Inti pokok merupakan asumsi dasar yang menjadi ciri dari program riset ilmiah yang melandasi nyanya, yang tidak dapat ditolak atau dimodifikasi, harus dilindungi dari ancaman falsifikasi.
2. Lingkaran pelindung yang terdiri dari hipotesa-hipotesa bantu (auxiliary hypothese) dalam kondisi awal dan dalam aturan metodologis
3. Rangkaian teori adalah teori yang sesudahnya merupakan akibat dari klausul bantu yang telah ditambahkan dari teori sebelumnya dan ini menjelaskan bahwa suatu teori tersebut saling berkaitan.
Susana Muslikhatun
214110102101
2 KPI D
Metodologi program riset : pertemuan gagasan Kuhn dan Popper untuk membimbing riset masa depan dengan cara heuristic positif dan negatif
Persoalan pokok : segala sesuatu yang berhubungan dengan logika penemuan tidak bisa dibahas secara memuaskan kecuali dalam kerangka metodologi program.
Solusi : adanya "heuristic" atau kerangka kerja konseptual sebagai konsekuensi dari bahasa untuk melakukan penemuan melalui penalaran induktif dan percobaan-percobaan sekaligus menghindarkan kesalahan dalam memecahkan masalah.
Keberhasilan : apabila terjadi perubahan problem yang progresif atau berkembang sebaliknya suatu program riset dikatakan gagal jika hanya menghasilkan problem yang degenaratif.
Pondasi : program riset harus memiliki tiga elemen yaitu inti pokok lingkaran pelindung dan rangkaian teori.
Sudut pandang : 1) mencari keterhubungan dengan pekerjaan program riset tunggal itu sendiri perluasan dan modifikasi lingkaran pelindung dengan menambah atau mengurangi kan berbagai macam hipotesa pendukung yang harus dapat diuji secara independen. 2) membandingkan dengan program riset saingannya.
Simpulan : mendukung objektivitas popper dan menghendaki program riset ilmiah menjadi pandangan objektif dan mendistorsi refleksi pemikiran manusia terhadap suatu objek riset.
Nama : Diva Rizky Adhyla Purnomo
Nim. : 214110102145
Kelas : 2 KPI D
Metodologi Program Riset memiliki persoalan pokok segala sesuatu yang berhubungan dengan logic of discovery tidak dapat dibahas secara menyeluruh kecuali dalam program yang di riset melalui penalaran induktif dengan percobaan yang menghindari permasalahan dan jika terjadi problem yang progresif dikatakan gagal. Serta memiliki unsur inti pokok, lingkaran pelindung dan rangkaian teori dengan bersudut pandang pada program riset tunggal dengan lingkaran pelindung dengan menambah berbagai macam hipotesa yang dapat diuji secara independen serta mengandung simulasi yang progresif (berkembang).
Nama : Novi Nurrohmaniyah
Nim : 214110103026
Kelas : 2 MD A
Metodologi peogram riset Imre Lakatos
Imre Lakatos menyimpulkan sebuah metodologi untuk mengembangkan evaluasi dan kritik dengan metodologi program riset.
Tiga metodologi program riset tersebut yaitu :
1. Inti pokok : asumsi dasar, hipotesa bersifat umum, dilindungi dari ancaman falsifikasi.
2. Lingkaran pelindung : menahan berbagai serangan, hipotesa batu, sasaran falsifikasi.
3. Rangkaian Teori : klasul bantu yang ditambahkan dari teori sebelumnya.
Nama : Nur tika Amelia
Nim : 214110103063
Kelas : 2 MD A
Metodologi progam riset imre lakatos.
Perubahan program paradigma diakui oleh sejarah, menurut lakatos perlu disinkronkan,
Konsep heuristic : menggunakan konsep Bahasa, agar ilmuan memiliki bahasa yg sama & objek yg sama.
3 elemen dalam program riset : inti pokok(tema) terdiri dari hipotesa yg bersifat umum dan sebagai dasar program pengembangan,lingkaran pelindung(teori),terdiri dari hipotesa bantu/pendukung,rangkaian teori(petunjuk) terdiri dari rangkaian teori yg fleksibel sebagai teori unggal.
Nama : Shofam Amim Mujadid
Kelas : 2 MD A
NIM :214110103001
بسم الله الرحمن الرحيم...
Jadi terkait video tersebut, bahwasannya Imre lacatos mengadakan suatu simposium yang mempertemukan gagasan popper dan Khun.
Metodologi Progam Riset ini harus mempunyai 3 elemen, yaitu adanya
1. Inti pokok (Hard Core)Dalam aturan metodologis inti pokok disebut sebagai “heuristik negatif” maksudnya inti pokok yang menjadi dasar diatas elemen yang lain karena sifatnya menentukan dari suatu program riset dan menjadi nepotese teoritis yang bersifat umum dan sebagai dasar bagi pengembangan program pengembangan.
2. Lingkaran pelindung (Protective belt), dikatakan sebagai heuristik positif, maksudnya untuk menunjukkan bagaimana inti pokok program riset dilengkapi agar dapat menerangkan dan meramalakan fenomena-fenomena yang nyata.
3.Serangkaian Teori (a series theory)
Keterkaitan teori dimana teori yang berikutnya merupakan akibat dari klausal bantu yang ditambah dari teori sebelumnya.
Jadi intinya, Menurut Imre Lakotos, yang harus dinilai sebagai ilmiyah atau tidak ilmiah bukanlah teori tunggal, melainkan rangkaian teori baru. Bahwa metodologi program riset ini bertujuan untuk menemukan Jawaban dari sebuah permasalahan, dan membedakan mana yang ilmiah dan bukan ilmiah.
الحمدلله...
Nama : Hilman Apiparza Mahdi
Kelas : 2 MD A
NIM : 214110103055
Metodologi Program Riset Imre Lakatos
Merupakan pertemuan gagasan khun dan popper untuk membimbing riset masa depan dengan cara heuristic (aturan-aturan metodologi ) positif dan negative.
Keberhasilan yang ada dalam metodologi program riset adalah perkembangan yang yang progresif (berkembang dengan baik). Dan yang gagal adalah hanya menghasilkan problem degenerative (menurun / tidak ada peluang).
3 elemen program riset :
Inti pokok : asumsi dasar menjadi ciri dari program riset ilmiah yang melandasinya dan terdiri dari hipotesa teoritis yg bersifat umum.
Lingkaran pelindung : menahan berbagai serangan, pengujian, memperoleh penyesuaian dan terdiri dari hipotesa bantu / pendukung.
Rangkaian teori : petunjuk yg bisa dikatakan ilmiah dan keterkaitan teori dimana teori yang berikutnya merupakan akibat dari klausul yg ditambah dari teori sebelumnya.
Nama: Denny Irfangi
Nim: 214110103012
Kelas: 2 MD A
Metrologi program ini memiliki riset terdiri dari 3 elemen yang terdiri dari:
1.inti pokok apa yg dimaksud?? Asumsi dasar menjadi ciri dari program riset ilmiah yang melandasinya tidak dapat ditolak
2.lingkungan pelindung adalah menahan pada berbagai serangan penguji dan memperoleh pergantian demi mempertahankan hard core
3.rangkain teori adalah akibat dari klausul bantu yang ditambahkan dari teori yang sebelumnya dibahas pada rangkaian teori
Nama : Isma Azizi Baqiyatussalim
NIM : 214110102137
Kelas : 2 KPI D
Konsep heuristic merupakan suatu kerangka kerja kontekstual yang muncul dari bahasa. Bagaimana seorang ilmuan agar memiliki pemikiran yang sama untuk menerangkan satu objek yang sama yang diharapkan memiliki pemikiran yang sama terhadap konsep konsep tertentu dan untuk menghindari suatu kesalahan. Heuristic ada dua yaitu heuristik positif dan heuristic negatif.
M. Ashrof Nur Syifa
2 KPI D
214110102104
Metodologi Program Riset Imre Lakatos adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan logika penemuan yang tidak bisa dibahas secara memuaskan kecuali dalam kerangka metodologi program riset. Solusinya adanya “heuristic” atau kerangka kerja konseptual sebagai konsekuensi dari Bahasa untuk melakukan penemuan melalui penalaran induktif dan percobaan sekaligus menghindarkan kesalahan dalam memecahkan masalah.
Sudut pandang: (1) mencari keterhubungan dengan pekerjaan program riset tunggal itu sendiri (perluasan dan modifikasi lingkaran pelindung dengan menambah atau menguraikan berbagai macam hipotesa pendukung yang harus dapat diuji secara independen), (2) membandingkan dengan program riset saingannya. Kesimpulan: mendukung objektifitas Popper dan menghendaki program riset ilmiah menjadi pandangan objektif dan mendistorsi refleksi pemikiran manusia terhadap suatu objek penelitian.
Nama: Anggitaning Sekar Kusumaning Asih
NIM: 214110103006
Kelas: 2 MD A
Imre lakatos mengadakan suatu Simposium yang mempertemukan gagasan Khun dan popper. Dalam riset ini terdapat aturan-aturan metodologi yaitu disebut heuristik dan heuristik ini dibagi menjadi dua yaitu positif dan negatif.
Keberhasilanya yaitu apabila terjadi perubahan problem yang progresif (berkembang). Sebaliknya, suatu program riset harus memiliki 3 elemen yaitu:
-Inti Pokok: asumsi dasar menjadi ciri dari program riset ilmiah yang melandasinya dan terdiri dari hipotesa teoritis yang bersifat umum.
Misalnya: Tema skripsi, pembukaan UUD
-Lingkaran Pelindung: Menahan berbagai serangan, pengujian,memperoleh penyesuaian dan terdiri dari hipotesa bantu atau pendukung.
-Rangkaian Teori: petunjuk yang bisa dikatakan ilmiah dan keterkaitan teori dimana teori yang berikutnya merupakan akibat dari klausul bantu yang ditambah dari teori sebelumnya.
Nama : Ilham Billi Saputra
Nim : 214110102099
Kelas : 2 KPI D
Resume dari penjelasan dari ibu adalah mengenai Program Riset Imre Lakatos, disini hasil pemikiran pooper mengajukan suatu cara untuk membedakan sesuatu yang ilmiah dan tidak ilmiah dengan cara apakah sesuatu itu mampu diberikan sesuatu falsfikasi, jika itu gugur akan dikatakan tidak ilmiah
Menurut lakatos kedua hal ini perlu disinkronkan
Yang kedua adalah konsep heuristik, ini pernah dibahas oleh lingkaran wina, bagaimana bahasa ini digunakan ilmuan itu mempunyai bahasa yang sama untuk menerangkan satu objek yang sama dan diharapkan ada pemikiran yang sama dan menghindari kesalahan.
Sesuatu metodologi riset yang gagal adalah yang menghasilkan problem yang degenetatif
Ada 3 elemen di cara heuristic, yaitu inti pokok, lingkaran pelindung, rangkaian teori
Inti pokok ini adalah tema, tema ini harus dijaga supaya tidak berubah
Dan lingkaran pelindung itu untuk melindungi tema itu seperti teori, ataupun riset riset pendahulu
Proses proses ini yang mengubah pandangan seseorang menjadi objektif, dan kita memiliki pandangan yang lebih luas
Selanjutnya membahas definisi
Jika meninjau pada inti pokoknya, ini adalah asumsi dasar, menjadi ciri dari program riset ilmiah yang melandasinya
Tidak dapat dimodifikasi atau ditolak
Selanjutnya lingkaran pelindung untuk menahan berbagai serangan, pengujian dan memperoleh penursuaian, demi mempertahankan hard-core
Terdiri dari hipotesa² bantu atau pendukung
Selanjutnya adalah sasaran falsfikasi dengan cara mengalihkan kepada asumsi²(hipotesa bantu) lain yang kompleks
Yang terakhir adalah rangkaian teori, dan ini tidak dihilangkan dan diubahkan, keterkaitan proses² ini adalah rangkaian teori, dan ini adlaah sesuatu yang pasti,
Adanya rangkaian teori sebagai indicator ilmiah (teori tunggal)
Syarat ke ilmiahan program riset adalah :
1. Memenuhi derajat koherensi yang mengandung perencanaan pasti untuk program riset selanjutnya
2. Menghasilkan penemuan fenomena baru
Nama:Tika nur Fadillah
Nim:214110102097
Kelas:2 KPI D
Resume dari penjelasan ibu adalah
Dalam pelaksanaannya, Metodologi Program Riset Ilmiah
ditelaah dari dua sudut pandang, yang satu berhubungan dengan
pekerjaan program riset tunggal itu sendiri, sedangkan yang lain
dibandingkan dengan program riset saingannya. Dengan struktur
program tersebut diharapkan dapat menghasilkan perkembangan
ilmu yang rasional. Keberhasilan suatu program riset dapat dilihat
dari terjadinya perubahan yang kian maju (progresif). Sebaliknya,
suatu program riset dikatakan gagal jika hanya menghasilkan
temuan yang justru merosot (degeneratif).
Jadi secara umum dapat dinyatakan, manfaat program riset
ditentukan oleh seberapa jauh para ilmuwan dapat mengembangkan
temuan-temuannya atau malah tidak menghasilkan apa-apa. Akan
tetapi, suatu program yang mengalami degenerasi akan membuka
jalan bagi rivalnya yang lebih maju. Maka program yang terus
maju dapat terus ditindaklanjuti, baik oleh pihak dirinya maupun
pihak lain, sehingga problem-problem yang muncul dalam
ilmu dapat makin dikenali, dapat diobservasi lebih jauh lagi dan
kemudian dicarikan pemecahan masalahnya. Dengan demikian,
adanya wilayah yang makin terbuka untuk didiskusikan, dikritisi,
dikembangkan dan yang memiliki sisi “konten empirik” yang lebih
besar inilah yang dapat menyebabkan suatu teori lebih baik atau
superior.36 Karena bagaimanapun juga, dinamika ilmu merupakan
akumulasi teori yang selalu diperkaya dengan hasil empiris.
Nama : Esa Qias Wibowo
Kelas : 2 MD A
NIM : 214110103062
Pemikiran Lakatos berkaitan dengan struktur teori. Pemikiran ini berpendapat bahwa dalam sebuah teori terdapat sebuah inti teori yang tidak bisa dibandingkan satu sama lain. Sebuah sains mampu menciptakan peramalan terhadap fakta, entah ditemukan atau tidak.
Dalam Program Riset ini terdapat aturan-aturan metodologi yang disebut Heuristik, yaitu kerangka kerja konseptual sebagai kosekuensi dari bahasa. Heuristik adalah suatu keharusan untuk melakukan penemuan-penemuan lewat penalaran induktif dan percobaan-percobaan sekaligus menghadirkan kesalahan dalam memecahkikan masalah.
Menurut Lakatos, research programme ini mengandung tiga elemen :
1. Inti Pokok, Inti pokok ini dilindungi oloeh falsifikasi. Dalam aturan metodologis inti pokok disebut sebagai heuristik negatif maksudnya inti pokok yang menjadi dasar diatas elemen yang lain karena sifatnya menentukan dari suatu program riset dan menjadi nhepotese teoritis yang bersifat umum dan sebagai dasar bagi pengembangan program pengembangan.
2. Lingkaran Pelindung, dalam aturan metodologis lingklaran pelindung ini disebut heuristik positif maksudnya untuk menunjukkan bagaimana inti pokok program riset dilengkapi agar dapat menerangkan dan meramalakan fenomena-fenomena yang nyata.
3. Serangkaian Teori, dalam struktur program riset ini diharapkan bisa menghasilkan suatu keilmuan baru yang rasional. Keberhasilan dari suatu program riset ini dilihat dari terjadinya perubahan problem yang progresif dan sebaliknya dikatakan gagal dalam program riset ini adalah jika hanya menghasilkan problem yang justru merosot.
Nama : Tia Ariyani
Nim. : 214110103049
Kelas.: 2 MD-A
Metodologi Program riset indera
pemikiran popper dengan outfit aslinya itu bagaimana cover ini mengajukan suatu cara untuk membedakan syuting ilmiah dan tidak ilmiah itu Dengan cara apakah sesuatu itu mampu di berikan satu osifikasi jika tidak punya diberikan pertanyaan untuk mendukung mencoba kimia dan agitator gua batu disebut sebagai tidak ilmiah Kemudian yang kedua mengenai perubahan paradigma dari Thomas itu bagaimana perubahan paradigma itu diakui sebagai alur dari suatu sejarah yang jadi suatu perubahan pada Mastika. menurut lakatos kedua hal ini tunggu disinkronkan hingga menghubungkan suatu metodologi program Which yang disebut sebagai metodologi authentic . Ada 3 pondasi elemen yang harus dimiliki :
1. Inti pokok: dilindungi dari ancaman falsifikasi
2. Lingkaran pelindung: hipotesa-hipotesa bantu
3. Rangkaian teori sebagai indikator ilmiah
Nama :Abhel shafanabilla
NIM : 214110102194
Kelas : 2 KPI D
Metodologi program riset imre lakatos
Pertemuan gagasan kuhn dan popper untuk membimbing riset masa depan dengan cara heuristic poitif dan negatif
-peesoalan pokok = segala sesuatu yang berhubungan dengan logika
- solusi adanya "heuristic"kerangka kerja konseptual
- keberhasilan apabila terjadi perubahan problem progresif(berkembang)dengan melakukan penelitian kembali
Pondasi :program riset harus memiliki 3 elemen yaitu:inti pokok,lingkaran pelindung,lingkaran teori
Sudut pandang: mencari keterhubungan dengan pekerjaan program riset tunggal itu sendiri
Kesimpulan:mendukung objektivitas popper dan menghendaki program riset ilmiah menjadi pandangan objektif dan mendistorsi refleksi pemikiran manusia terhadap suatu objek riset.
Nama: Inggit Melani Putri
NIM: 214110102203
Kelas: 2 KPI D
Metodologi Program Riset Imre Lakatos
Menurut lakatos kedua hal tersebut perlu disinkronkan sehingga membutuhkan metodologi riset yaitu disebut metodology of scientific research programmes sebagai evaluasi dan kritik terhadap kekurangan falsifikasi popper dan pandangan khun sekaligus mengembangkan pemikiran keduanya.
Konsep heuristic dibedakan menjadi 2 yaitu positif dan negatif. Adapun keberhasilan dalam metodologi program riset yaitu ada perkembangan yang progresif yaitu berkembang dengan baik. Dan yang gagal yaitu hanya menghasilkan problem yang degeneratif atau menurun yang artinya tidak ada peluang.
Ada 3 elemen yaitu: inti pokok, lingkaran pelindung, rangkaian teori.
Simpulan: mendukung objektifitas popper dan menghendaki program riset ilmiah menjadi pandangan objektif dan mendistorsi refleksi pemikiran manusia terhadap suatu objek riset.
*Inti pokok adalah asumsi dasar, bersifat umum dan inti pokok dilindungi dari ancaman falsifikasi.
*Lingkaran pelindung menghasilkan hipotesa yang kuat dan bisa di uji secara empiris. Lingkaran pelindung adalah sebagai sasaran falsifikasi.
*Rangkaian teori
Nama : Seli Marufah
NIM : 214110103054
Kelas : 2 MD A
Matkul : Filsafat Ilmu "Resume Materi Pertemuan 13"
Metodologi Program Riset Imre Lakatos
Dimulai dari pemikiran 2 tokoh yaitu :
1. Popper -> Falsifikasi: mengajukan cara untuk membedakan sesuatu yang ilmiah ataupun non ilmiah dengan mampu tidaknya sesuatu diberikan Falsifikasi
2. Khun -> gagasan revolusi ilmu pengetahuan : perubahan paradigma sebagai alur sejarah
Kedua hal ini oleh Imre Lakatos disinkronkan dengan mengembangkan riset heuristik sehingga membutuhkan metodologi program riset sebagai hasil evaluasi dan kritik. Heuristik: kerangka konseptual yang muncul dari bahasa. Berhasil Jika ada perkembangan yang progresif dalam riset dan gagal jika penelitian nya degeneratif.
Sudut pandang Imre Lakatos tentang Elemen program riset, sebagai berikut:
1. Lingkaran pelindung (teori yang didukung dengan hipotesa yang kuat dan dapat diuji secara independen.
2. Inti pokok, semisal tema dalam skripsi itu harus di jaga oleh lingkaran pelindung agar heuristik kerangka nya tidak berubah
3. Rangkaian teori : Petunjuk-petunjuk (rangkaian dari teori-teori yang dikembangkan).
Nama : Lutfan An Nas
NIM : 214110103056
Kelas : 2 MD A
Metodologi peogram riset Imre Lakatos
Imre Lakatos menyimpulkan sebuah metodologi untuk mengembangkan evaluasi dan kritik dengan metodologi program riset.
Tiga metodologi program riset
1. Inti pokok : asumsi dasar, hipotesa bersifat umum, dilindungi dari ancaman falsifikasi.
2. Lingkaran pelindung : menahan berbagai serangan, hipotesa batu, sasaran falsifikasi.
3. Rangkaian Teori : klasul bantu yang ditambahkan dari teori sebelumnya.
Nama: Marchella Wahyu Nabilah
NIM: 214110102100
Kelas: 2 KPI D
Metodologi Program Riset Imre Lakatos
1. Perkembangan positivisme yang hingga abad ke 20 akhirnya mulai mengalami perubahan secara revolusioner.
2. Dobrakan baru dari Popper yang mengalihkan perhatiannya dari metodologi induktif ke deduktif dengan falsifikasinya.
3. Gagasan revolusi ilmu pengetahuan Khun yang ditandai dengan adanya perubahan paradigma.
4. Mengarahkan Lakatos memantapkan gagasan tentang Metodology of Scientific Research Programmes.
Evaluasi dan kritik terhadap kekurangan falsifikasi popper dan pandangan khun sekaligus mengembangkan pemikiran keduanya.
ZID IMANY ZIDDANNE
2 KPI D
214110102192
Pondasi: program riset harus memiliki 3 elemen inti pokok, lingkaran pelindung, rangkaian teori.
Sudut pandang: (1) mencari keterhubungan dengan pekerjaan program riset tunggal itu sendiri (perluasan dan modifikasi lingkaran pelindung dengan menambah atau menguraikan berbagai macam hipotesa pendukung yg harus dapat diuji secara independen), (2) membandingkan dengan program riset saingannya
Simpulan: mendukung objektifitas Popper dan menghendaki program riset ilmiah menjadi pandangan objektif dan mendistorsi refleksi pemikiran manusia terhadap suatu objek riset.
Nama: Muhammad Aenun Nufus
Nim:214110103004
Kelas: 2 MD A
Pemikiran Imre Lakatos banyak dipengaruhi oleh pemikiran Popper tentang falsifikasi dan pemikiran Kuhn tentang adanya paradigm dalam ilmu pengetahuan. Sehingga Lakatos menggabungkan hasil dari pemikiran kedua tokoh tersebut dengan menggagas metodologi program riset, bahwa sebuah ilmu pengetahuan harus dibuktikan melalui sebuah program riset.
3. Terdapat tiga elemen-elemen penting dalam metodologi program riset imre lakatos, yaitu:
a. Inti pokok (hardcore) berfungsi sebagai heuristic negatif.
b. Lingkaran Pelindung (Protective-belt) yang terdiri dari hipotesa-hipotesa bantu (auxiliary hypothese) dalam kondisi-kondisi awal.
c. Serangkaian Teori (a series theory). Keterkaitan teori dimana teori yang berikutnya merupakan akibat dari klausal bantu yang ditambah dari teori sebelumnya.
Nama : Naufal Nabhan
NIM : 214110102199
Kelas : 2 KPI D
Metodologi program riset Imre Lakatos.
Evaluasi dan kritik terhadap kekurangan falsifikasi popper dan pandangan khun sekaligus mengembangkan pemikiran keduanya.
Imre Lakatos menyimpulkan sebuah metodologi untuk mengimbangkan kedua
pendapat tersebut dengan metodologi program riset. Dimana metodologi program riset
tersebut terdapat tiga pokok :
1. Inti pokok merupakan asumsi dasar yang menjadi ciri
dari program riset ilmiah yang melandasinya, yang tidak dapat ditolak atau
dimodifikasi, harus dilindungi dari ancaman falsifikasi.
2. Lingkaran pelindung yang terdiri dari hipotesa-hipotesa bantu
(auxiliary hypothese) dalam kondisi-kondisi awal, dalam aturan metodologis.
3. Rangkaian teori bisa diartikan dengan dimana teori yang sesudahnya merupakan
akibat dari klausul bantu yang telah ditambahkan dari teori sebelumnya dan ini
menjelaskan bahwa suatu teori tersebut saling berkaitan.
Nama : Ika Nova Larasati
NIM : 214110102197
Kelas : 2 KPI D
Metodologi Program Riset Imre Lakatos
Dalam penyelesaian masalah pokok ini memiliki solusi yang harus dipahami yaitu Heuristic untuk terjadinya progresif yang dapat dinyatakan keberhasilan. Heuristic sndiri ada yang negatif dan ada yang positif
Pondasi : program riset harus memiliki 3 elemen,
1.Inti pokok ; Dilindungi dari ancaman falsifikasi
2. Lingkaran pelindung ; Terdiri dari hipotesa-hipotesa bantu
3. Rangkaian teori sebagai indikator ilmiah.
Sudut pandang
1. Mencari keterhubungan dengan pekerjaan program riset tunggal itu sendiri.
2. Membandingkan dengan program riset saingannya.
Nama : M. Lady Malfidi Barlaman
NIM : 214110103060
Kelas : 2 Manajemen Dakwah A
Resume dari metodologi program riset Imre Lakatos yakni:
Dalam klasifikasi Copper, Copper mengajukan suatu cara untuk membedakan suatu yang ilmiah dan tidak ilmiah dengan cara "apakah sesuatu itu mampu diberikan suatu klasifikasi atau diberikan pertanyaan yang mencoba menggugurkannya." Dalam hal ini, jika hal tersebut menjadi gugur maka dapat dibubuhkan sebagai tidak ilmiah.
Perubahan paradigma dari Thomas Khun diakui sebagai alur suatu sejarah. Menurut Lakatos kedua hal ini perlu disingkronkan, sehingga hasil dari singkronisasi ini dapat membubuhkan suatu metodologi program riset. Hasil dari program ini sebagai hasil evaluasi dari kedua hal ini.
Harapan keberhasilan dari metodologi riset ini yakni (Terdapat suatu perkembangan yang progresif dan berkembang dengan baik).
Terdapat elemen yang dihasilkan dari metodologi riset yakni:
1.) Inti pokok = berupa tema yang akan dikaji (dengan contoh yakni tema pada skripsi).
2.) Lingkaran pelindung = sebagai pelindung yang menekan sesuatu dari penguji yang langsung pada hardcorenya.
3.) Lalu yang terakhir ada 'Rangkaian teori' = rangkaian teori yakni sebuah proses keterkaitan elemen 1 s.d. 4 dalam UUD yang awalnya muncul akibat dari klausal bantu dari teori sebelumnya.
Sudut pandang dari tiga elemen ini yakni:
1.) Mencari keterhubungan dengan pekerjaan riset itu sendiri.
2.) Membandingkan dengan program riset sebelumnya.
Kesimpulannya dari tiga elemen ini yakni = Mendukung objektivitas Popper dan menghendaki program riset ilmiah menjadi pandangan yang objektif dan mendistorsi refleksi pemikiran manusia terhadap suatu objektivitas.
Mungkin itu dari resume saya pada materi metodologi program riset Imre Lakatos, sekian dari saya. Terima Kasih.
Daffa Irsyadul ibad
NIM 214110102193
2 kpi D
Inti pokok : inti pokok / asumsi dasar menjadi ciri dari program reset ilmiah yang melandasinya > tidak dapat ditolak atau dimodifikasi heuristic negatif, terdiri dari hipotesa umum sekaligus sebagai dasar bagi program pengembangan.
Contoh : tema dalam skripsi
Lingkaran pelindung ( protecive belt ) : sebagai penahan serangang pelindung pengujian terdiri dari hipotesa bantu untuk menjadi lebih kuat ketika di uji dengan cara falsifikasi ketika diserang dapat mendapatkan saran diubah, dimodifikasi mengubah kepada yang lebih fleksibel
Contoh : pembukaan UUD dan batang tubuhnya
NAMA : HABIBURRAHMAN
NIM : 214110102039
KELAS : 2 KPI D
sudut pandang: (1) mencari keterhubungan dengan pekerjaan program risert tunggal itu sendiri (perluasan dan modifikasi lingkaran pelindung dengan menambah atau menguraikan berbagai macam hipotesa pendukung yg harus dapat di uji secara independen), (2) membandingkan dengan program riset saingannya
Nama : Siti Nadifatul Hajar
NIM. : 214110103044
Kelas. : 2 MD A
*Metodologi program Riset Imre*
Pertemuan antara gagasan kuhn dan popper dengan cara heuristic positif dan negatif. Dibagi dalam 3 hal yaitu :
- persoalan pokok ( adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan logika penemuan (logic of discovery) ) ,
-solusi ( adalah heuretic atau kerangka kerja konseptual sebagai konsekuensi dari bahasa untuk melakukan penemuan malalui penalaran induktif dan percobaan²) dan
-keberhasilan ( adalah perubahan yang progresif (berkembang) sebaliknya).
Tiga elemen metodologi program riset yaitu :
1. Inti pokok (hard core)
2. Lingkaran pelindung (protective belt)
3. Rangkaian teori ( a series theory)
Nama : Nurwahyuni
NIM : 214110103043
Kelas : 2 MD A
Metodologi Program Riset Imre Lak atos
Perkembangan positivisme yang hingga abad ke 20 akhirnya mulai mengalami perubahan secara revolusioner. Dobrakan baru dari popper yang mengalihkan perhatiannya dari metodologi induktif ke deduktif dengan falsifikasinya. Gagasan revolusi ilmu pengetahuan Khun yang ditandai dengan adanya perubahan paradigma.
Gagan Khun dan Popper untuk membimbing riset masa depan dengan cara heuristik positif dan negatif :
-Persoalan pokok
-Solusi (konsep heuristik)
-Keberhasilan (riset gagal adalah riset yang menghasilkan problem degenaratif)
-Pondasi (3 elemen)
-Sudut pandang
-Simpulan
3 elemen metodologi program riset :
-Inti pokok (hard core)
-Lingkaran pelindung (protective belt)
-Rangkaian teori ( a series theory)
Nama : Meitri Nur Mu'nisah
Nim : 214110103032
Kls : 2 MD A
Matkul : Filsafat Ilmu
-Dalam metodologi program riset ada 3 persoalan :
1. Persoalan pokok
2. Solusi
3. Keberhasilan
-Pada metodologi program riset juga harus memiliki 3 elemen :
1. Inti pokok merupakan asumsi dasar menjadi ciri dari program riset ilmiah yang melandasinya tidak dapat di tolak
2. Lingkungan pelindung adalah menahan berbagai serangan penguji dan memperoleh penyesuaian bahkan perubahan dan penggantian demi mempertahankan hard core
3. Rangkaian teori adalah akibat dari klausul bantu yang ditambahkan dari teori sebelumnya
-Kesimpulan pemikiran imre lakatos banyak dipengaruhi oleh popper tentang falsifikasi dan pemikiran Kuhn tentang adanya pradigma dalam ilmu pengetahuan. Sehingga lakatos menggabungkan hasil dari pemikiran kedua tokoh tersebut dengan menggagas metodologi peogram riset bahka ilmu pengetahuan harus dibuktikan menggunakan program riset.
Nama : Endang Permana
Nim. : 214110102032
Kelas. : 2 KPI D
Metodologi Program Riset memiliki persoalan pokok segala sesuatu yang berhubungan dengan logic of discovery tidak dapat dibahas secara menyeluruh kecuali dalam program yang di riset melalui penalaran induktif dengan percobaan yang menghindari permasalahan dan jika terjadi problem yang progresif dikatakan gagal. Serta memiliki unsur inti pokok, lingkaran pelindung dan rangkaian teori dengan bersudut pandang pada program riset tunggal dengan lingkaran pelindung dengan menambah berbagai macam hipotesa yang dapat diuji secara independen serta mengandung simulasi yang progresif (berkembang).
Nama:Mochamad Rico Tri Wibowo
Kelas : 2 MD A
Nim : 214110103051
Pemikiran Lakatos berkaitan dengan struktur teori. Pemikiran ini berpendapat bahwa dalam sebuah teori terdapat sebuah inti teori yang tidak bisa dibandingkan satu sama lain. Sebuah sains mampu menciptakan peramalan terhadap fakta, entah ditemukan atau tidak.Dalam Program Riset ini terdapat aturan-aturan metodologi yang disebut Heuristik, yaitu kerangka kerja konseptual sebagai kosekuensi dari bahasa. Heuristik adalah suatu keharusan untuk melakukan penemuan-penemuan lewat penalaran induktif dan percobaan-percobaan sekaligus menghadirkan kesalahan dalam memecahkikan masalah.
Menurut Lakatos, research programme ini mengandung tiga elemen :
1. Inti Pokok, Inti pokok ini dilindungi oloeh falsifikasi. Dalam aturan metodologis inti pokok disebut sebagai heuristik negatif maksudnya inti pokok yang menjadi dasar diatas elemen yang lain karena sifatnya menentukan dari suatu program riset dan menjadi nhepotese teoritis yang bersifat umum dan sebagai dasar bagi pengembangan program pengembangan.
2. Lingkaran Pelindung, dalam aturan metodologis lingklaran pelindung ini disebut heuristik positif maksudnya untuk menunjukkan bagaimana inti pokok program riset dilengkapi agar dapat menerangkan dan meramalakan fenomena-fenomena yang nyata.
3. Serangkaian Teori, dalam struktur program riset ini diharapkan bisa menghasilkan suatu keilmuan baru yang rasional.
Nama: Gusti Setiono
NIM: 214110103040
Kelas: 2 MD A
-------------------------
Metodologi Program Riset Imre Lakatos
- Persoalan pokok
Yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan logika penemuan yang tidak bisa dibahas secara memuaskan kecuali dalam kerangka metodologi program riset.
- solusi
Yaitu adanya "heuristic" atau kerangka kerja konseptual sebagai konsekuensi dari bahasa untuk melakukan penemuan melalui penalaran induktif dan percobaan-percobaan sekaligus menghindarkan kesalahan dalam memecahkan masalah.
- keberhasilan
Yaitu apabila terjadi perubahan problem yang progresif (berkembang). Sebaliknya, suatu program riset dikatakan gagal jika hanya menghasilkan problem yang degenaratif.
Metodologi program riset Imre Lakatos memadukan antara gagasan Kuhn dan Popper dimana bertujuan untuk membimbing riset masa depan dengan cara heuristic positif dan negatif.
3 elemen metodologi program riset:
- inti pokok (hard cover)
- lingkaran pelindung (protective belt)
- rangkaian teori (A series theory)
Nama : Muhammad Hibat Al Furqon
NIM : 214110103064
Kelas: 2 MD A
Mata Kuliah : Filsafat Ilmu " Resume pertemuan ke 13 "
Metodologi program riset Imre Lakatos memadukan antara gagasan Kuhn dan Popper dimana bertujuan untuk membimbing riset masa depan dengan cara heuristic positif dan negatif.
Dalam suatu program riset harus memiliki 3 poin penting, yaitu :
1. Inti pokok
2. Lingkaran pelindung
3. Rangkaian teori
- Dalam poin inti pokok harus terdiri dari hipotesa-teoritis yang bersifat umum sekaligus sebagai dasar bagi program pengembangan.
- Di lingkaran pelindung harus tersusun dari hipotesa-hipotesa bantu atau pendukung ( auxiliary hypothesa )
- Sedangkan dalam munculnya rangkaian teori merupakan sebagai indikator ilmiah ( tidak ilmiah=teori tunggal ).
Nama: Ade Risma Fitria
NIM: 214110103011
Kelas: 2 MD A
-------------------------
Metodologi Program Riset Imre Lakatos
- Persoalan pokok
Yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan logika penemuan yang tidak bisa dibahas secara memuaskan kecuali dalam kerangka metodologi program riset.
- solusi
Yaitu adanya "heuristic" atau kerangka kerja konseptual sebagai konsekuensi dari bahasa untuk melakukan penemuan melalui penalaran induktif dan percobaan-percobaan sekaligus menghindarkan kesalahan dalam memecahkan masalah.
- keberhasilan
Yaitu apabila terjadi perubahan problem yang progresif (berkembang). Sebaliknya, suatu program riset dikatakan gagal jika hanya menghasilkan problem yang degenaratif.
Metodologi program riset:
1. Persoalan pokok
2. Solusi
3. Keberhasilan
4. Pondasi
5. Sudut pandang
6. Simpulan
3 elemen metodologi program riset:
- inti pokok (hard cover)
- lingkaran pelindung (protective belt)
- rangkaian teori (A series theory)