CARA NYAMBUNG KABEL KOMBINASI PRESSURE SWITCH DAN FLOW SWITCH MENGATASI CETAK CETEK
Вставка
- Опубліковано 8 бер 2023
- CARA NYAMBUNG KABEL KOMBINASI PRESSURE SWITCH DAN FLOW SWITCH MENGATASI CETAK CETEK
@HaleemsChannel
mengatasi cetak cetek
pompa air otomatis
pressure switch
dikombinasi dengan
flow switch
cara menyambung kabel
dengan simulasi
link pembelian disini
APC shimizu
shope.ee/8excNB2Meu
flow switch
shope.ee/5KhAP7e6zI
pressure switch
shope.ee/2fgPELOpLE
pressure tank
shope.ee/1LB1dw6YTa - Навчання та стиль
Tutorial komplit jelas padat, full penyampaian nya komplit tanpa di umpet umpetin seperti channel lain ada yang memberikan tutorial nya setengah setengah nanggung nanggung gitu, moga berkah yaa buat mas nya dan sehat selalu mas dan terima kasih banyak mas
Ini baru penjelasan mantap
Penjelasannya sangat jelas sekali
Ini menyelesaikan cetak cetek kalau kran dibuka kecil om...
tapi kalau cetak cetek karna kebocoran di pipa, dia tetap akan cetak cetek, karna pressure berkurang secara berkala dari tetesan kebocoran itu.
engga, karna pompa idup terus.
👌
Percobaan saya :
Bila sumber air di toren dg sambungan seri.
Bila sumber sir di sumur dg paralel.
Dg cara tsb tdk cetek2
Bagus yg seri untuk mengatasi tegangan listrik turun sehingga putaran mesin tdk cukup untuk menekan preser swith, saat aliran berhenti tp peser swith blm mati maka flow switch bekerja, saat tegangan normal maka keduanya bisa bersamaan
Kalau paralell itu harus pakai aliran isap dari bawah sumur bisa dipakai
kalau paralel pakai tandom diatas pompa habis air tandom mesin hidup terus akhirnya pompanya panas bisa terjadi kebakaran Pompa.
Bagusan tandom diatas pakai yang seri karena presure mati duluan baru flowswitch mati jadi pompa tidak akan cetak kecuali ada pipa boco
Yang paralel untuk sumur bawah
Yang seri untuk tandom sudah sy lakukan percobaan krn pekerjaan sy memang pasang presure +flowswitch
Secara umum kondisi cetak cetek pompa air otomatis, akan terjadi apabila tekanan ruang pompa memiliki tekanan tinggi atau kondisi aliran air nya kecil (kisaran 2 liter/menit - 10 liter/menit), sedangkan sistem otomatis nya tidak ada pressure tank atau pressure tank nya rusak/tidak fungsi..
Pada kondisi tersebut, di perlukan kedua switch (flow & pressure) bekerja bersamaan (paralel), sehingga tidak terjadi cetak cetek secara total...
Aliran air kecil sering digunakan pada pengoperasian mesin cuci jenis front loading, yaitu antara 2 liter - 5 liter/menit..pada saat pengoperasian mesin cuci jenis ini tekanan ruang pompa adalah tekanan tinggi yaitu pada range titik OFF nya pompa, sehingga jika tidak ada pressure tank nya akan terjadi lah cetak cetek..
Jadi, utk total menghilangkan cetak cetek, baik itu instalasi hisap maupun booster (dari toren), dalam segala kondisi lebih baik disambung paralel, sehingga secara total penggunaan apapun bisa menghilangkan cetak cetek...ini sudah di uji pengoperasian nya.
Mengenai air toren habis, pompa akan nyala terus...
Pada dasarnya motor pompa air didesain dengan kategori kelas S1, yaitu motor dapat running secara terus menerus,
Jadi tidak ada masalah soal motor, tidak akan terbakar selama motor nya tidak macet (tidak mau berputar),
Yang masalah hanya biaya kWh listriknya jika pompa nyala terus, biaya listrik bisa membengkak...
Namun demikian, air toren habis, tentunya pengguna akan secara langsung sadar ketika habis, jadi secara otomatis pengguna dapat indikator sendiri ketika air habis, maka di saat itu juga pengguna pompa akan mengisi toren dalam waktu dekat... Tentu tidak melebihi 24 jam, karena kebutuhan air itu hal utama..dengan demikian toren kosong pun pastinya tidak lama...
Pengujian yg pernah saya lakukan pompa nyala selama 1 bulan terus menerus, tidak ada masalah...
Pompa yg tidak diijinkan nyala terus menerus, diantara nya pompa2 yg memiliki impeller bahan plastik, dengan clearance kecil, yang mana apabila terjadi bisa berakibat impellernya rusak..
Pompa2 ini biasanya sejenis pompa jet pump, sentrifugal, pompa celup/submersible sumur dalam, dll
Kerusakannya bukan motor terbakar, tapi impellernya bisa melting saat beroperasi terus menerus tanpa aliran air..
Jadi, paralel atau seri kembali pada kebutuhan pengoperasian pompa nya,
Jika cenderung penggunaan pompa nya adalah aliran air nya kecil, secara total menghilangkan cetak cetek adalah lebih baik di sambung paralel, baik itu sebagai hisap maupun booster (dari toren).. tidak perlu khawatir soal pompa terbakar, jika jenis pompa nya pompa regenarating atau pompa westco, yaitu pompa2 sumur dangkal yang banyak dipakai saat ini..
Tapi jika pengoperasian pompanya selalu digunakan aliran penuh, bukaan kran penuh, tekanan ruang pompa rendah..ini bisa dipertimbangkan rangkaian seri, sehingga bisa di manfaatkan saat toren habis, flow switchnya bisa matikan pompa nya
Anda benar ….itu sdh sy coba.
Air sumur -> paralel
Air toren -> seri
Jelas...
Goodjob👍
Izin mau tanya bg..kalau untuk pompa sinzu 135E bisa dikombinasikan jga gak bg
Klau utk penyambungan pressure switch model kotak gimana om?, suwun
ijin tanya min...kalau dak ada aliran air apa pompa mati ? maksudnya misal dalam kondisi air pam tidak datang,./ ada biasaanya tanpa flow switch pompa akan tetap hidup dengna adanya sensor flow switch di rangkai seperti ini apa pompa akan otomatis mati atau tetap hidup menyala . tq sebelumnya
cara pasang sambungan kabel flow switch di shimizu 108 bit gimana ya om?....tanpa toren langsung sedot dari sumur gk fungsi² om...salah dimana nya y om?...
Paralel gimana video tangannya menutupi sambungan.. Jadi ndk jelas sambungannya.. Tutorialnya jadi ndk jelas
Permisi om tanya.
Saya pasang dengan pararel dengan pompa langsung ke sumur (tanpa tandon) tp mesin tidak bisa otomatis mati.
Gimana solusinya om?
Terimakasih
Kalau kran di matikan berarti pompa masih cetak cetek ya mas...kalau simulasi seperti di atas...buktinya setelah flow switch mati pompa masih cetak cetek...
Menggunakan flow swith Apakah mesin tidak over head klo air bukaan kecil dengan durasi lama?
Tanya bang, saya punya wasser pb60ea, bawaannya kan flow switch. Sayangnya di rumah bapak saya tandonnya tidak tinggi hanya 1 m dr tanah. Dan ketika menggunakan pompa ini utk mesin cuci dorongan air dr tandon ke pompa kurang, sehingga flow switch tidak berfungsi. Apakah dengan kimbinasi dgn pressure switch bs teratasi. Saya coba menggunakan pressure switch saja cetak cetuk terus krn tekanan dr pompa dorong kurang keras ketika nyala, padahal sudah menggunakan pressure switch dgn tekanan on dan off utk pompa kecil. Ditunggu infonya bang
Iya, mesin cuci otomatis seperti front loading, memiliki sistem suply air dengan menggunakan pompa air kecil, dimana aliran nya yg masuk ke bak mesin cuci juga di kontrol, paling kecil alirannya antara 2 liter/menit...
Jadi pada kondisi itu flow switch tidak bisa kerja, karena kebutuhan flow switch untuk, aliran airnya minimal 3 liter/menit,,
Salah satu solusi nya bisa di kombinasikan dengan pressure switch...meskipun aliran kecil, akan tetap nyala..karena kerja sistem tekanan, dan pada saat aliran kecil seperti ini, terjadi tekanan tinggi, ini pun tidak menjadi masalah, karena saat pompa nyala oleh pressure switch, maka liran nya pun mencukupi untuk mengungsikan flow switch menjadi ON, sehingga pompa tetap nyala terus tand ada cetak cetek...
Tanya ya bang, di video itu pompanya auto atau yang non auto y??
Kalo air abis mati otomatis?
kalau untuk seri berarti dmna pompa mati fl dan ps juga ikut mati berbarengan kan?
kalau nemu pompa susah mati berarti mending pakai rangakaian seri ya
Betul...
Tapi kendalanya yang saya alami ketika bukaan kran kecil Ps cetak2 cetek gan.. contohnya di aliran keran cuci piring atau shower yg dia selangny kecil bgt...
Apakah kombinasi ini (pressure switch & flow switch) bisa digunakan untuk sumur ?
Karena ku dengar flow swith hanya untuk sumber air yang mengalir (tandon).
Saya masih mencari solusi untuk pompa air cetak cetek saat saya menggunakan shower mandi, sedang sumber air saya sumur bor..
Mohon solusinya 🙏
Bisa,
Flow switchnya brp watt Bg?
Saat praktek di lapangan, tangan penyaji menutupi prosedur penyambungan kabel. Tolong dibikinkan video baru dengan arah kamera shooting bukan di belakang tangan. Terimakasih
Bang , mau tanya , klo kondisinya semua keran mati , tapi otomatisnya masih cetak cetek , gimana yah... Sy cek semua jalur pipa ga ada kebocoran , solusinya gimana yah... Mohon penjelasannya ...
Thx
Cek bagian pipa hisap nya, ada check valve, biasanya bocor... Cek video lain di channel ini tentang pompa nyala sendiri..
@@HaleemsChannel makasih bang
Bang, klo pompa saya masalahnya adalah setiap sekitar 3 menit pompa menyala sesaat. padahal semua kran tertutup, bahkan stop kran setelah pompa juga sudah saya tutup.
Apakah kombinasi Pressure Switch dan Flow Switch dengan sambungan SERIES bisa mengatasi masalah? Mohon saran.
Pakai tandom atau sumur
Tpi syg ya bang flow switch byk mkn/bli sabungannya ga simple!
Tanyk bang jika langsung d sambung d pararel apakah TDK bermasalah di flow switya utk ketahananya.tamks sukses
Tidak masalah, yang penting spec. ampere nya sesuai (ampere flow switch harus lebih besar dari ampere nya pompa saat kerja maksimal, setidak 15% diatas nya sebagai faktor aman)
Na itu bang cek nya Amper flow swit d mna...setahu ku ngk d cantumkan 🙏
@@dedisundoro7340 biasanya setiap produk yang terdaftar, pasti ada detail spesifikasi...
Kalo gak ada berarti produk abal-abal...
Atau bisa cek ukuran kabel nya, sebagai referensi, setidaknya ketahuan kalo ukuran kabel kecil ya amper nya juga kecil,
Yang paling banyak dijual di pasaran, biasanya ukuran 2A...
Kalo khawatir spec flow switch kecil, biar lebih awet bisa di buat sistem relay dan kontaktor... Sudah ada di video channel ini...
@@HaleemsChannel 🙏tanks bnyk atas penjelasannya bang sangat bermanfaat sheringya
Kalau air tandon habis berarti air kosong gak ada yg mengalir lewat flow switch .. pompa hidup terus ya bang ? Posisi kran terbuka dan pressure switch nyambung terus .. gimana solusinya bang biar pompa bisa mati .. tks 🙏
Tetep paling oke kalau kasusnya menghilangkan cetak cetek pada pompa PS, pakai presure tank. Dijamin beres dan lebih irit penggunaan listrik .
Penggunaan pressure switch dan tabung, kelebihan utamanya yaitu bisa di aplikasi kan instalasi yang luas, dan dinamis...
Sedangkan kombinasi flow switch dan pressure switch tidak dinamis, pada kondisi pemipaan yang kompleks, flow switch sering tdk bisa OFF...
Kelebihan lain, pressure switch dan tabung (yang tidak dimiliki sistem kombinasi Flow switch dan pressure switch), diantaranya:
==> stabil pressure nya
==> anti water hammer
==> nyaman saat buka kran, tekanan langsung kencang..
Sedangka sistem kombinasi flow switch dan pressure switch, faktanya banyak kelemahannya, itu disebabkan dari perangkat flow switch sendiri...
Soal hemat, itu sangat tergantung lama pemakaian.
Pressure switch dan tabung ada draw dawn nya, sehingga saat kran ditutup, tidak langsung mati, dgn begitu lama pemakaian pompa tentu lebih lama pressure switch to daripada sistem kombinasi Flow switch dan pressure switch...
Jadi pastinya kalo soal hemat masih hemat yang langsung mati, yaitu sistem kombinasi flow swith dan pressure switch.
@@HaleemsChannel betul uraian anda ,makanya jalan terbaik atasi cetak cetek adalah presure tank.
Soal hemat listrik, pasti hemat pakai pressure tank, karena pompa tidak akan nyala saat dibuka kecil dan ketika pompa menyala ( pada tekanan yang sudah diatur) , output pompa tetap besar untuk mengisi tekanan pressure tank kembali. Kinerja pompa disini jg menjadi lebih efisien, karena pompa tidak nyala mati dalam interval waktu yang singkat yg dimana itu bisa menambah beban daya listrik.
Silahkan anda uji sndiri konsumsi daya listriknya , lbh hemat solusi/ cara yg mana jika masih tidak percaya.
Sekian, terimakasih.
@@drazkjourney-jpr hemat listrik itu bergantung pemakaian dan instalasi nya (head dan debit)...tidak bisa diklaim pakai tabung lebih hemat... karena pakai tabung yang seperti apa, itu berbeda beda...oleh sebab itu tidak bisa katakan bahwa pakai tabung mutlak lebih hemat...
Ini penjelasan hasil uji, yang sudah dilakukan riset dari pabrik pompa..
pressure switch dan tabung,
Dgn kondisi head sama misal 25 meter, dan keluaran air sama misal 5 liter / menit.
dgn head dan debit sama, motor sama, daya input sama.. diukur jumlah air pencapaian per waktu.. semakin lama berarti boros..
Pada head 25 m, dan draw dawn nya pakai tangki 1 liter, ON OFnya jeda nya 1 menit 10 kali. Yaitu total 30 detik nyala dan 30 detik OFF dalam 1 menit..
Dengan keluaran air 5 liter / menit... dalam satu menit saat ON/OFF hanya menjadi (30/60*5)+ 1/2 (30/60*5) = 3,75 liter, untuk mencapai jumlah air yang sama, yaitu pengujian 100 liter.. dibutuhkan waktu..
Pressure switch + tabung = 26,7 menit
Pressure + flow switch = 20 menit
Ato sekitar 25% lebih irit pakai kombinasi flow+ pressure switch
Tapi pada kondisi draw dawn yang berbeda..dan head serta kapasitas/debit yg berbeda, bisa lebih hemat pressure+ tabung...
Disitulah tidak bisa di klaim bahwa pakai tabung mutlak lebih hemat... namun bergantung pemakaian dan instalasinya...
Sebagian youtuber mengatakan lebih hemat pakai tabung, itu tidak salah..tapi tidak menjelaskan bahwa pemakaian dan instalasi pompa itu berbeda beda di setiap penggunanya...yg mana faktor berubah dan faktor tetap nya juga tidak dijelaskan...
Informasi yg saya berikan sudah ada pengujian, bukan untuk mencari pembenaran, tapi menyampaikan edukasi misalnya nanti ada yang instalasinya di maksimum operation itu tidak selalu hemat menggunakan pressure dan tabung...
Kalo dikombinasikan seperti ini apakah dapat menambah air jd lebih deras bg?
Gak bisa,
Biasnya presure switch udh terpasang di pompa bang, gmn donk 😢
Iya benar, tinggal nambahin aja konektor kabel yg sama pada pressure switch, ditambahkan kabel flow switch nya, sesuai dalam video...
Saya sudah pakai tabung 19l pompo shimizu,
Kalau mau pararel dg flow swict, lebih baik tetep pakai tabung atau dilepas bang?
Jika tetap dipasang itu lebih baik, setting saha tekanan udara nya rendah sekitar dibawah 1.1kgf/cm²... Sehingga fungsinya bukan sekedar utk penunjang switch otomatis... Tapi dapat berfungsi penstabil tekanan air, yakni saat buka kran pertama kali akan dapat tekanan yang cukup besar, dan juga dapat mengurangi water hammer yang sifatnya merusak pemipaan dan kran..
Negatifnya dengn dipasang tabung ada sedikit jeda, saat akan OFF, jedanya bergantung kekuatan pompa dan tekanan udara dalam tangki.. yang mempengaruhi konsumsi listrik, tapi itu hanya sedikit saja bergantunh tekanan udaranya dalam tanki... Oleh sebab itu setting rendah saja..
Namun, Kalo dirasa gak begitu ada water hammer, bisa di lepas saja...
Water hammer itu hentakan tekanan saat pompa dimatikan... Yg bisa merusak seal pompa, pipa2, kran, dll..
@@HaleemsChannel terima kasih bang
Terlalu ribet
Coba dong lu bikin simulasi yang gampang
Tutorial komplit jelas padat, full penyampaian nya komplit tanpa di umpet umpetin seperti channel lain ada yang memberikan tutorial nya setengah setengah nanggung nanggung gitu, moga berkah yaa buat mas nya dan sehat selalu mas dan terima kasih banyak mas