PENYEMBUHAN BARTIMEUS YANG BUTA, Pdt. Dr. Aya Susanti

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 9 жов 2024
  • #PENYEMBUHAN BARTIMEUS YANG BUTA
    #KITAB MARKUS
    Segera orang buta itu berdiri dan melepaskan jubahnya dan datang kepada Yesus. Yesus bertanya kepadanya, “Apa yang kamu mau Aku perbuat bagimu?”Jawab orang buta itu, “Guru, tolonglah supaya saya bisa melihat kembali.” Kata Yesus kepadanya, “Pergilah. Karena kamu percaya kepada-Ku, maka sekarang kamu bisa melihat.” Saat itu juga dia langsung bisa melihat lalu mengikut Yesus dalam perjalanan itu (Markus 10:50-52).
    Bacaan: Markus 10:46-52.
    Sewaktu kita melanjutkan penelaahan kita dalam Injil Markus, Yesus dan murid-murid-Nya sedang menuju Yerusalem. Sekarang kita sampai pada mukjizat penyembuhan terakhir yang dijelaskan dalam Injil Markus. Peristiwa ini melibatkan penyembuhan orang buta di dekat kota Yeriko:
    a. Diidentifikasi dengan nama sebagai Bartimeus.
    b. Ketekunan, keyakinan, dan rasa syukurnya dapat menjadi teladan untuk kita hari ini. Mari kita lihat lebih dekat:
    I. Narasi
    A. Latar Belakang
    1. Kota
    Markus melaporkan bahwa mukjizat terjadi di jalan keluar Yeriko. Lukas mengatakan itu terjadi dalam perjalanan ke Yeriko. Ada dua kota Yeriko pada masa Yesus, sekitar 15 mil dari Yerusalem. Yeriko tua dari zaman Yosua kebanyakan telah ditinggalkan orang. Yeriko baru yang dibangun oleh Herodes Agung adalah kota yang sangat menarik. Mukjizat mungkin terjadi ketika Yesus meninggalkan kota yang satu dan menuju ke kota yang lain.
    2. Kerumunan
    Termasuk murid-murid Yesus dan 'banyak orang' (Markus 10:46). Orang banyak itu kemungkinan besar bahkan lebih besar karena waktu itu banyak orang Yahudi yang sedang dalam perjalanan ke Yerusalem untuk merayakan Paskah.
    3. Orang Buta
    Matius mengungkapkan bahwa sebenarnya ada dua orang buta (Matius 20:29-32). Lukas memfokuskan ceritanya pada "orang buta tertentu". Markus juga, mengidentifikasinya dengan nama, Bartimeus. Bartimeus duduk di pinggir jalan, mengemis (Markus 10:46).
    B. Mukjizat
    Permohonan yang putus asa. Mengetahui bahwa Yesus dari Nazaret sedang berjalan, Bartimeus mulai berteriak "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" (Markus 10:47). Banyak yang berusaha membungkamnya, tetapi dia terus berteriak "Anak Daud, kasihanilah aku!".
    2. Penyembuhan yang anggun
    Yesus memerintahkan agar Bartimeus dibawa kepada-Nya. Dan dia mendengar bahwa Yesus dari Nazaret sedang lewat. Lalu dia berseru, katanya, “Yesus, Keturunan Daud, kasihanilah saya”. Dia membuang pakaian luarnya yang mungkin menghalangi langkahnya dan datang kepada Yesus. Yesus bertanya kepada Bartimeus apa yang dia ingin Dia lakukan. “Guru, tolonglah supaya saya bisa melihat kembali.” Tanggapan Yesus: “Pergilah. Karena kamu percaya kepada-Ku, maka sekarang kamu bisa melihat.” (Markus 10:52).
    3. Murid Baru
    Bartimeus segera dapat melihat. Dia mengikuti Yesus di jalan, memuliakan Tuhan. Orang-orang yang melihat mukjizat ini juga memuji Tuhan (Lukas 18:43). Bagaimana bisakah kita memuji Tuhan untuk mukjizat seperti itu? Mungkin dengan belajar dari teladan dari Bartimeus yang buta. Dalam hal itu, inilah:
    II. BEBERAPA OBSERVASI
    A. Ketekunan
    Bartimeus menunjukkan kegigihan meskipun ada upaya orang lain untuk membungkamnya. Dia memberikan teladan kebenaran tentang apa yang Yesus ajarkan tentang ketekunan. Apakah kita bersedia untuk terus berdoa?
    B. Keyakinan
    Bartimeus disembuhkan karena imannya. Mirip dengan seorang perempuan yang disembuhkan dari pendarahan. Apakah kita memiliki iman untuk menerima apa yang menjadi kehendak Tuhan bagi kita?
    C. Syukur
    Bartimeus mengikuti Yesus dan memuliakan Tuhan. Seperti penderita kusta Samaria, dia mengungkapkan rasa syukur. Apakah kita mengungkapkan rasa syukur atas banyak berkat yang Tuhan berikan kepada kita?
    Kesimpulan
    Bartimeus, banyak orang berusaha untuk diam, memiliki banyak hal untuk diajarkan kepada kita tentang kegigihan, iman dan bersyukur. Semoga penyembuhan Bartimeus yang buta berfungsi untuk selalu mengingatkan kita agar bertahanlah dalam permohonan kita kepada Tuhan. Mengembangkan iman yang diperlukan untuk menerima permintaan seperti itu. Jangan pernah gagal mengungkapkan rasa syukur saat Tuhan menjawab doa kita. Akhirnya, perhatikan bahwa Bartimeus mengikuti Yesus. Apakah kita bersedia untuk menunjukkan terima kasih kita kepada Yesus dengan mengikuti Dia sebagai murid-Nya, menanggapi Injil Kristus?

КОМЕНТАРІ • 1