Open Mic ANB : Da'i Namun Tidak Bisa Bahasa Arab | Ustadz Ammi Nur Baits
Вставка
- Опубліковано 7 лют 2025
- Dukung media dakwah ANB Channel dengan cara subscribe/follow, like, comment dan share. Semoga semakin banyak yang mendapatkan manfaat.
• UA-cam: ANB Channel
• Instagram: @amminurbaits
• Facebook: Ammi Nur Baits
• Telegram: ANB Channel (t.me/anbofficial)
Saya sangat setuju!
Idealnya, seorang ustadz atau penceramah harus bisa berbahasa arab, agar bisa menarik pembahasan dengan tepat dari dalil yang menjadi landasan pembahasannya.
Namun demikian, ada kondisi-kondisi tidak ideal yang mau tidak mau, dengan terpaksa, orang yang dianggap punya pengetahuan agama cukup, diminta tampil. Entah karena ada dorongan dari masyarakat sekitar atau SK dari pimpinannya. Padahal ia tidak bisa bahasa arab, hanya bisa membaca terjemahnya saja.
Bahkan ada juga di banyak daerah yang belum terjangkau oleh para da'i ideal ini. Apa boleh buat, tidak ada kawat akar pun jadi. Lebih baik tampil, asalkan memenuhi rukun dan syaratnya, dari pada batal sholat jum'at karena tidak ada khotibnya.
Terima kasih ustadz ANB & Crew..
Barokallahu fikum...
Ustaz menjelaskan tentang Da'i yang bermakna khusus yakni orang yang menyampaikan tentang Agama dikhalayak umum, ceramah, kajian, dsb. Adapun da'i yang bermakna umum yakni mengajak pada kebaikan dan mengingkari kemungkaran dengan perkataan ataupun tulisan ringan tanpa adanya penjelasan-penjelasan berat maka ini berlaku pada setiap muslim dan merupakan salah satu tanda bangkitnya kejayaan ummat. Wallahu A'lam. Barakallahu fiikum ustazy
Da'i amar ma'ruf nahi munkar
mengajak kebaikan menginkari kemunkaran ini namanya amar ma'ruf nahi munkar bukan dai,
dai itu orang yang berbicara depan umum entah itu bicara benar atau sesat. kan sudah disebut juga haditsnya oleh ustadz,
misal seorang pemuda saat adzan, lagi jalan ke mesjid, ngajak anak kecil sholat ke mesjid, masa disebut dai, ya lucu. yang tepat sebutannya "dia melakukan amar ma'ruf". dai itu kan title, predikat, justru yang umum itu dai ya bicara di depan umum.
@@kahfibonboy
Secara bahasa
دعا يدعو
Artinya mengajak
@@kahfibonboycoba tunjukkan referensi anda atas definisi da’i
Kok banyak komentar yang gagal paham ya? Padahal sudah jelas kata "Da'i" yang dibahas di sini adalah "Da'i" yang penggunaannya umum di masyarakat, yaitu orang yang dianggap memiliki kapabilitas ilmu sehingga boleh tampil menyampaikan ilmu melalui khutbah, kajian, tanya/jawab, dan sejenisnya. Bukan "Da'i" secara bahasa yang artinya orang mengajak kepada kebaikan. Kalau sekedar mengajak "Yuk shalat, yuk puasa, yuk sedekah..." orang pada umumnya juga paham tidak perlu kualifikasi khusus untuk mengajak pada kebaikan.
Ini seperti logikanya si da'i yang membolehkan "Maulid", dia bahas maulidnya dari sisi bahasa yang artinya kelahiran Rasulullah, padahal di masyarakat umum dipahami kalau maulid itu perayaan/peringatan hari lahir Nabi dan ini yang dibahas oleh para asatidzah bermanhaj salaf, bukan arti kata maulidnya.
Tuh kan, makanya setuju banget dg rencana Pemerintah bahwa pendakwah/da'i/ustadz mesti disertifikasi, bagi yg gak lulus sertifikasi dilarang utk berdakwah/sbg nara sumber.👍🇮🇩
Setuju,, masalahnya siapa yg memberi sertifikasi. Jg sampai terafiliasi oleh kelompok tertentu bahkan na'udzubillah ada agenda agenda tertentu
Tetep gak setuju.. karena setiap kewenangan menimbulkan potensi penyalahgunaan.
Asal sertifikasi itu tidak punya "tujuan" tertentu yang akan membelenggu para dai.
Masalahnya yg bisa bahasa arab pun dituduh macam2....syaratnya harus dukung rezim
lu mesti belajar.. kewenangan cenderung korup, dan kewenangan korup korup secara absolut
Semoga Allah Ta'ala senantiasa menjaga kita dalam kebaikan ketaqwaan, aamiin
Subhaanalloh..terlihat klo ustadz yg penuh ilmu, menyampaikan dg tenang, sabar, bermanfaat bg yg mendengarkan..tanpa menuduh, mengingat nama" orang/ ulama lain atau merendahkan dn menfitnah spert yg sering kt lihat/ dengar..baarokallohu fiikum
MasyaAllah
dlu pas setelah ana sedikit belajar bahasa arab dan mengikuti pngajian, dirumah ana coba baca buku (kitab) guru orang tua ana, yg pasti manhajnya berbeda, setelah ana coba baca bener bener,, luar biasa emang ahlul khurafat, . kata orang tua ana, guru guru mereka bisa bahasa arab, ini kitabnya mereka kata ortu ana. subhanallah, emang ahlul bid'ah umumnya kadzab tapi teriak di depan jamaah mereka salaf inilah kadzab. biasanya di beberapa kita yg sdh mengaji ada beberapa huruf gundul sperti yg kita tau umum dan kita bisa membaca misal min, man, tsuma , qolla , dll,,, nah ini kitab guru orang tua ana, setelah ana baca tulisan arabnya adalah bahasa indonesiaa yang di ubah ke latin arab, jahilnya mereka, jadi terlihat lucu dan ana terbahak bahak membacanya. Nas'alullah as salamah wal 'afiah.
Eh.. Mas.. Itu kitab pegon bahasa daerah.. Kalau baru belajar dikit jangan nyalahkan ulama dulu lah😅
@@Hanismubina sejak kapan kitab huru f gundul ulama ulama dahulu ikutin daerah masing masing, standarisasi huruf arab mau gundul mau gondrong, kalau mau ikutin daerah masing masing, kitab jami shahim imam bukhari bukan huruf arab gundul,, tapi huruf rusia kerab araban, sejak kapan sy menyalahkan ulama, itu yg saya ceritakan diatas bukan ulama
Da'i itu adalah orang yang mengajak, mengajak tidak mesti bicara didepan umum. Antum ngajak orang berangkat talim antum disebut da'i,antum ngajak anak anak belajar Iqro antum da'i. Kapan bisa bicara didepan umum, ya saat di diperlukan , bukan harus paham bahasa arab dulu. Dakwah itu simple bukan milik orang arab tapi milik dan hak ummat islam. Idealnya memang harus faham bahasa arab tapi bukan menjadi penghalang bagi orang yang ingin mengajak kebaikan.
Materinya sangat bagus. Terima kasih, ustadz
Alhamdulillah. Barakallahu Fiikum kepada Ustadz Ammi Nur Baits dan crew anb channel.
03:56 sd 04:05 "(Jika) Posisi da'i merasa saya tidak bisa Bahasa Arab. Anda berarti belum saatnya bicara di depan umum. Anda di tahapan waktunya untuk banyak belajar, terutama bahasa kunci yaitu bahasa Arab"
Bi'idznillaah, aku harus bisa dan terus belajar 🤲🏻📿💞
yang idealnya memang mengerti bahasa arab
tapi itu bukan syarat
kurang tepat pernyataan beliau ini, keliru
kalau begini jadi sempit dakwah
siapapun boleh menyampaikan tentang agama, asalkan sudah menguasai
sekarang kan sudah banyak buku terjemahan tafsir, hadis, fiqih, dll
@@syahrilbudiman3121yg di katakan sdh baik dan benar, penerjemah gak sama dari arti harfiahnya. Yg di takutkan si penerjemah ada niat lain,mengubah satu kata maka maknanya berubah. Lebih baik ngerti dan faham bahasa sumbernya.
@@umbartoyo kan sdah saya bilang, itu idealnya
tapi fakta di lapangan gimana?
kalo hanya orang yang bisa bahasa arab yang ceramah
akan banyak masjid yang ga ada khatib
ga ada ceramah
jangan ngomong "yang ditakutkan penerjemah ada niat merubah"
sangat banyak penerjemah amanah dan penerbit amanah
yang keliru itu, ustaz ni bilang kali ga bisa bahasa arab ga bisa ceama di depan umum
ini jelas keliru
@@syahrilbudiman3121 faktanya banyak ustad yg menyelisihi Alquran dan assunah
ulama menjelaskan pakai bahasa yg dipahami, da'i menginfluens pemahaman Ulamanya dengan bahasa yang lebih diterima kaum..
1.Paham dalil:
Tahu teksnya, yakin akan validitasnya.
Dia tahu buktinya "Ada di shahih bukhari"
2. Paham makna:
Bahasa, bisa dengan refrensi dari ulama-ulama
3. Paham penerapan:
Bagaimana dalil itu dapat diterapkan dalam kasus lapangan.
Mantabzz Ustadz A N B penjelasannya..
Baarokallahu fiikum ustadzunaa,
Orang yang bisa berbahasa Arab bukan jaminan dia paham agama..
Tetapi orang yang tidak bisa bahasa Arab, sudah tentu dia tidak mungkin paham agama sebagaimana pemahaman para ahli ilmu.. Karena Quran dan hadits diturunkan dalam bahasa Arab, dan para ulama menjelaskannya dengan bahasa Arab pula... Dan banyak kaidah2 dalam bahasa Arab yang tidak bisa dijelaskan secara persis kedalam bahasa Indonesia
BHS arab luas bro termasuk belajar nahwu itu termasuk BHS arab salamin saya ustadz mu
LEBIH LUCU LAGI DI DAERAH SAYA TAD.. ASAL BISA MIMPIN TAHLILAN PULANG NYA DIKASIH ROKOK AMPLOP BESEK NYA 2 ITU DIGELARI PAK USTAD..,. NANTI SOLAT SUBUH NYA NGAK ADA DI MASJID..
kok banyak ya seperti ini hehehe
Nama nyah ustadz besek doonkk brooo
Kalau ditempat saya dipanggil Gus itu sudah wah banget
Ya begitulah bang,fakta.
Jazakumullah khairan ustadz, barakallahu fiikum
Bahasa arab adl jendela utk belajar agama,bahasa inggris jendela utk ilmu pengetahuan dan teknologi.ahli agama hrs bisa bhs arab dan ilmuwan wajib bisa bhs inggris
ga hanya ahli agama, tapi SETIAP MUSLIM harus bisa bahasa arab, karena perintahnya menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim. mempelajari Al-qur'an kan wajib, mentadabburinya, mengamalkan. bagaimana bisa memahami Al-qur'an kalau tidak bisa bahasa arab. bagaimana sholat bisa khusyuk kalau tidak paham apa yang sedang dibaca imam? yang ada fikiran melayang kemana mana saat sholat
@@kahfibonboy klu mengerti bisa bhs arab wajib sy blm pernah dengar,klau fardhu kifayah mungkin.kita belajar bhs arab pun belum tentu semua akhitnya mampu.klu wajib bagi seorang musljm lha berarti byk orang yg berdosa besar krn tdk bisa bhs arab.bisa disini makdud gue artinya bro bukan dalam membacanya!
ماشاءالله setuju ustadz. Para da'i/ustadz/guru wajib mengetahui bahasa arab.
Kecuali kalau hanya sekedar mengajak kebaikan, Ayo shalat..Ayo ikut ke kajian... nah kalau gitu mah ya nggk perlu menguasai bahasa arab. Ya kayak kita2 ini.
Terimakasih atas pencerahan dan ilmu nya ustadz..
Nggak perlu belajar Bahasa Arab, nggak perlu belajar Ushul Fiqih, Aqidah, ilmu Hadits, dll..
Saya pernah baca, "CARA CEPAT JADI USTADZ"
1. Kuasai Sirah Nabawiyyah / Tarikh
2. Belajar retorika
Selanjutnya cari jam terbang melalui mimbar² kultum Ramadhan, tentunya dg materi² Sirah.
Maka Insyaallah dalam sekejap akan segera dapat gelar dan dipanggil Ustadz. Hehehe..
Oiya satu lagi, perbanyak makan karbit 😁
MashaAllah
Setuju pemerintah bila mensertifikasi para da'i lebih2 da'i yang tenar ditv. Atau viral di tv apalagi sering dg para artis.
15:29 : balasan jazaakallahu khairan, boleh pakai kalimat ini
Mengajak kepada kebenaran adalah kewajiban setiap muslim
Iya, tapi jangan melampaui kapasitas juga
Syukron zazakumullahhoer ilmunya ustadz
Berdakwah bukan hanya degan lisan
Kebanyakan dari ulama islam jamaah ldii/99% nya tidak bs bhs arab, bahkan dilarang belajar bhs arab dan hy boleh menyampaikan terjemah dr guru2nya saja
sertifikasi yg digaungkan pemerintah bermaksud spy konten materi nya jgn yg bertentangan dh kepentingan mereka....bukan dlm rangka kualitas tsaqofah keisalaman nya....jd beda
BARAKALLAH FIIKUM
Ada masjid deket rumah hampir tiap hari ada kajian... tp khusus pas jadwal tafsir ibn katsir dan kitab bulughul maram imam ibn Hajar ustadnya ga "boleh" ganti.. kalo berhalangan yg gantiin cuma ceramah tematik... mungkin hrs diampu oleh yg ahli.. ustadnya jg pernah bilang utk ceramah yg "berat2" harus yg bisa bhs Arab krn Qur'an dan Hadist dan tafsirnya berbahasa Arab... bahkan utk jd imam sholat tarawih diseleksi.. tetangga ku hafal Qur'an tetep ga lolos jd imam tarawih krn kalah 'pinter' dr yg lain... intinya "SERAHKAN URUSAN pd AHLINYA"
Bahasa arab memang penting bagi para da'i, namun nggak harus dan wajib, krn kdg banyak jg membutuhkan ceramah yg sederhana namun sdh mencakup ttg lewajibann sbg seorang muslim, yg penting kelompok itu paham dlm agama, bagaimana seharusnya dia beribadah kepada TuhanNya.
Kalau bhs Al Qur'an yg berbahasa arab banyak yg ga bisa, harus ikuti terjemahan departemen agama, krn sdh diterjemahkan oleh team dari kalangan ulama yg ahli. Jangan menterjemah al qur'an sendiri.
Seperti tokoh yang ada di Jawa timur.gak bisa bahasa Arab, gak ngerti ilmu fiqih, gak ngerti tafsir Al Quran, belum tentu hafal Al-Qur'an tapi dianggap ulama cuma karena pintar ngomong padahal dia cuma seorang budayawan kejawen jahil.
Anehnya ulama-ulama dan kyai di sana kok diam aja, malah seperti mendukung.
hampir semua kyai NU bisa bahasa arab tapi netizen tahunya Gus Baha, Gus Mus, Kyai Said Aqil. Padahal kyai Pondok itu banyak dan sering tanya jawab dg santri pake bahasa arab cuma jarang ke ekspos media. Jaman sekarang ustadz cuma hafal hadits mutiara udah dianggap ulama
Ustd2 salaf rata2 y jga bsa bhs arab akhi.mknya mrk sekolah d madinah
Malah ada di indonesia organisasi dakwah Islam yg Dai dan Mubaliqnya diharamkan belajar bahasa Arab..Hahha La Haula Walaquata illa Billah
بسم الله
Yang ada malah bisa bahasa Arab tapi Mendukung Kebid'ahan, Khurofat, masih merokok.
sebab nara sumber mengharamkan perkara makruh, padahal makruh itu dilarang krn mendekati haram, dan itu hanya akan terjadi saat pelaku dalam kondisi tdk waspada, dlm banyak kasus, pembuktian itu justru meningkatkan kewaspadaan, jd itu malah akan pembuktian perkara makruh itu justru membuktikan sebaliknya (malah menjauhkan yg haram), intinya makruh ya makruh haram ya haram, mau masuk neraka jg nggak akan menganggu ajaran tata ulama kecuali gangguan kecil sj, itu sudah termaktub 😂😂😂
Ustadz apakah makna: ustadz, ulama, kyai, gus, nyai, da'i? Barakallahu fiikum
Apakah apabila Allah berkehendak memberi pengetahuan hikmah kepada seseorang yang tidak bisa berbahasa arab, apakah tidak mungkin?
ditempat ana banyak ustadz" tampil ngasih ceramah setelah sholat tarawih di mushola" ,, yg ana tau dia ngga bisa bahasa arab,, gmana ya tadz?
saya llusn pesantren mahad aly , klo berdialog bhsa arab agak kaku jawabnya tpi klo mndngr orng ngomong bhsa faham2 aja gmna?
sertifikasi nya hrs merujuk al qur'an dan sunnah
biar gak ada ibadah tambahan /baru
yv gak ada contòh nya di larang
Kalau di daerah terpencil susah ada ustad mumpuni
Bgmn solusinya ?
Baarakallaah fiikum
Bisa berbahasa Arab tentu lebih baik, tetapi kalau diharuskan harus bisa berbahasa Arab, apakah bisa menjangkau daerah daerah pelosok di seluruh Indonesia? Jumlah dai yang sedikit yang bisa berbahasa Arab dan maubke pelosok daerah yang begitu luas akan menjadi masalah yang nyata.
bikin konsep Seperti Syaikh Sulaiman ar ruhaily yang Podcast Cakep Bro.....
Link podcast nya dimana
Audione kurang banter
Apa beda nya da'i dengan ustadz? Apa bedanya seorang mahasiswa dengan dosen?
Para muballigh LDII nggak bisa bahasa Arab. Kata mereka yang penting SUDAH manqul. Kata mereka pula ulama di luar LDII itu SESAT semua
Anyaran iki crewne
Berarti bener, harus ada sertifikasi pendakwah
Siapa yg bisa ngasih sertifikasi ? Pemerintahan sekuler ? 😂
Ustadz yg pernah belajar di timur tengah : 😎
Ustadz/Gus yg belajar dari guru atau katanya doang : waduh
Dai Artinya apa?
Memang menyimak nya saja malu dan sedih ketika ada penceramah yg isinya saja ngalor ngidul tampil bicara di dpn umum SELAIN tdk berkompeten jg jd bahan olok2...
Ada dai namun tidak lancar nahwu,balagah mantik maanni 😂
Izin bertanya ustadz..tadi ustadz sampaikan pada zaman dahulu ulama kalau mau tampil ada tazkiyah dari beberapa ulama. Adapun kalau sekarang tazkiyah sudah tdk cocok..pertanyaannya kenapa tdk cocok. Ulama saja butuh tazkiyah apalagi hanya sekedar ustadz harusnya lebih butuh tazkiyah dari yg alim.
LAntas bagaimana ada yang jago bahasa arab.. Nahwu shorof hebat semisal.d NU..
BAHKAN SAMPE MENGKRITIK DAI DAI SALAFY TIDAK BECUS BAHASA ARAB.... TAPI MEREKA BERAQIDAH ASY ARIYUN.. DAN MALAH MENYIMPANGKAN AYAT AYAT ALLAH DARI MAKNA SEBENARNYA..
PASADAHAL SYARAT IDEAL SEORANG DAI..KIYAI.. USTAZHA.. HARUS BISA BAHASA ARAB..??
Wajib Belajar sungguh2 bahasa arab nahwu sorof
Menteri agama mesti bisa bahasa arab jg gak ? 😃
Pasti
Jadilah da'i bukan daki . . .
Kenapa mempersulit dakwah seseorang? Setiap muslim wajib menyerukan ajakan menuju jalan kebaikan, bisa ataupun tidak bisa berbahasa arab. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam tidak pernah mewajibkan umatnya untuk "bisa" Bahasa arab dulu untuk menyebarkan Islam. Asal isinya kebenaran, sumber informasinya jelas dan bisa dipertanggungjawabkan maka tidak ada masalah bagi muslim yang tidak bisa atau belum lancar bahasa arab untuk berdakwah, minimal dikeluarganya. Jika syarat untuk mendakwahkan islam harus bisa atau fasih berbahasa arab maka akan sangat sulit untuk orang awam yang pendidikannya terbatas dan sulit mendapatkan akses belajar bahasa arab untuk berdakwah kepada keluarganya atau orang di sekitarnya. Jika orang Kafir, fasik, dan munafik bisa bebas membicarakan islam di depan umum, kenapa muslim yang taat harus dibatasi lancar atau tidaknya bahasa arab untuk menyebarkan islam? Asalkan sumbernya bisa di percaya, isinya kebenaran, dan bisa di pertanggung jawabkan seharusnya tidak ada masalah seorang muslim berdakwah. Banyak ulama yang fasih berbahasa arab, bertahun tahun pesantren atau bahkan kuliah di timur tengah tapi isi dakwahnya tidak sesuai dengan Sunnah dan tidak jelas sumber informasinya, bahkan ada habib di indonesia yang seringkali mengutip hadits-hadits palsu. Perlu disadari juga jika kita masih awam dalam agama sandarkanlah setiap dakwah kita kepada ulama - ulama tertentu yang kita yakini, minimalkan memasukkan pendapat kita sendiri jika merasa diri belum ahli.
Cermati dulu... tauziah nya Ustadz ANB, sngt jls bngt ko' ulasa nya, kontek dakwah d pkn umum tntunya.
@@rusnantonanto1325 saya paham, yang tidak saya setujui adalah jika larangan dakwah muncul hanya karena ketidakmampuan seseorang dalam bahasa arab dan bukan kurangnya ilmu. Karena jujur banyak ulama di indonesia yang pemahaman agamanya sangat dalam tapi tidak fasih dalam bahasa arabnya sedangkan banyak ulama yang fasih dalam bahasa arabnya tapi seringkali tidak jelas dasar keilmuannya atau menyimpang ajarannya dari Sunnah, fasih tidaknya seorang dalam berbahasa menurut saya tidak bisa dijadikan indikator apakah seorang boleh berdakwah atau tidak.
@@lagustiono91 dai fasih bahasa arab aja masih ada yang menyimpang, apalagi yang ga bs bahasa arab. ustadz sudah sangat jelas penjelasannya. kalau dia ga bisa bhs arab, berarti dia mengandalkan terjemahan, termasuk ada ijtihad penerjemah di dalamnya, bisa jadi penerjemah melakukan kesalahan akibatnya ditelan mentah mentah sama orang tadi.
berdakwah kepada keluarga beda dengan dakwah kepada masyarakat umum. pemimpin rumah tangga memiliki kewajiban terhadap keluarganya, mengajarkan agama kepada keluarganya kan ga harus dia yang ngomong, bisa dengan memberikan ceramah ustadz dll. mengajarkan keluarga meskipun ga hafal dalil tapi paham makna, misal masuk toilet kaki kiri, sebelum makan baca basmalah dsb. tapi mengajarkan kepada umat ini perlu hafal dalil text lengkap tanpa keliru, dan pemahaman yang benar karena agama ini adalah dalil, bagaimana bisa paham kalau ga bisa bahasa arab. makanya banyak dai su skr karena pemahaman seperti kamu. menganggap sudah berilmu, tapi ilmu dasar yaitu bahasa arab saja belum bisa, ibarat matematika sd saja tidak lulus tapi mau ngajar di universitas. akhirnya bicara di depan tanpa ilmu, menyesatkan umat dengan dalih kebenaran ini yang namanya syubhat.
@@kahfibonboy berarti anda mendiskreditkan para ulama yang telah memfokuskan waktunya untuk menterjemahkan buku buku tafsir dan buku buku islam lainnya? Sangat banyak buku buku islam terjemajan yang telah divalidasi oleh para ulama besar di indonesia tentang ke ontetikannya. saya sarjana komunikasi dan paham betul jika dalam terjemahan pasti akan ada subjektivitas penterjemah, tapi selama subjektivitas tersebut telah di validasi dan di konfirmasi oleh ulama-ulama lain dan isinya tidak ada penyimpangan kenapa harus di diskreditkan? Seahli apapun seseorang akan bahasa arab tidak menjamin dalamnya pemahaman orang tersebut akan islam. Saya kenal seorang ulama yang seumur hidupnya belajar islam di Indonesia, beliau mampu berbahasa arab dasar saja seperti baca dan tulis tapi kesulitan jika diminta bicara dalam bahasa arab tapi beliau memegang betul Sunnah, menjalankan Sunnah, dan dakwahnya sesuai dengan Sunnah, dan setiap dakwahnya berdasarkan dalil bahkan beliau hanya berani mengutip Hadits-Hadits yang shahih. Apakah beliau lebih rendah dari para kaum Khawarij yang hanya sekedar bisa membaca dan hafal AlQuran dan fasih dalam berbahasa arab? Apakah beliau tidak punya kelayakan menyebarkan Sunnah hanya karena tidak Fasih berbahasa Arab?
@@kahfibonboy Jika anda mengatakan ilmu seorang pendakwah dapat dinilai hanya dari indikator-indikator mendasar seperti mampu atau tidaknya ulama tersebut dalam berbahasa arab, maka ketidakmampuan Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam dalam hal mendasar lainnya yaitu membaca dapat menjadi dasar seseorang meragukan keilmuan Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam
G ad seperti itu tadz,😅 dalilnya mana tazd,dai mengatakan ini boleh, ini g boleh tp g ad dalil, percuma ustadz pandai bahasa arab kalau gitu,g ad syarat harus bisa bahasa arab, datangkan dalilnya ustadz,
Nasehat Umar 0:47
lw ceramah nya di arab ber bhs arab
lw di kohnoha hrs bhs kohnoha
anèh
Lightinge Peteng
Da'i itu MENGAJAK, beda sama USTADZ.. memang harus ada kualifikasinya kalau USTADZ, orang mengajak orang kepada ISLAM apa harus bisa bahasa Arab fasih dulu, orang mengajak sedekah juga.. harap dibedakan
apik
Yup benar bang
Semua orang bisa mengajak orang lain untuk hal2 yg sudah jelas hukumnya, seperti mengajak bersedekah , mengajak ayo sholat wajib di masjid, melarang orang untuk jangan berzina.
Tapi kenyataannya banyak lancang kebablasan semua dikomentarin
"Sedekah" dilapangan kemaksiatan jg diplesetkan,orang yg dtg ke lokalisasi pelacuran ngeles dgn dalih mencukupi kebutuhan janda dan anak2 yatim
Dai secara umum.. Mengajak manusia kepada kebaikan silahkan siapa saja bisa...
Akan tetapi dai secara khusus ditengah2 halaqoh, atau diatas mimbar...
Wajibb ilmunya mutqin.. Terlebih mampu berbahasa arab..
Nah, posisi kita yg mana..
Banyak orang menyalahgunakan balighu annii walau ayah... Dengn lancang berbicara dimimbar.. Pdhal baca alquran saja masih blepotan.., hapaln nggak punya.. Apalagi paham bahasa arabb
Allahul musta'an
Belajar lagi akhii
Kayak pakai CGI 😅
abu jahal lebih pintar bahasa arabnya....
Bukti org pintar bahasa arab saja bisa sesat apalagi org yg gx bisa bahasa arab..
Bisa mikir kan??