Semoga Beliau Ustadz Khalid Basalamh Di Panjangkan Umurnya. Untuk Terus Berda'wah Agma Meluruskan Kami Yg Msh Salah Atau Melenceng. Untuk Segera Kmbli Ke Jln Yg Benar. Aamiin.
nabi aja banyak yg nggak suka, apa lagi ustadz ya?... saya mah ngikutin nabi muhammad ajalah, lebih aman... :D Islam sempurna 1400 tahun yg lalu... kalau ada yg ngaku pecinta tradisi sebaiknya cintailah tradisi yg diajarkan Rassullah... ayo kembali pada kemurnian, tanya lagi apa isi syahadat... kalau masih 'tiada tuhan selain Allah dan nabi muhammad adalah utusan Allah', berarti seharusnya kita hanya menjalankan apa yg diajari oleh Rasulullah...
+Ali Anwar meskipun kita tidak bisa melakukan sunnah dg sempurna kan, makanya kita perbanyak bersholawat kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW.
Semoga Beliau Ustadz Khalid Basalamh Di Panjangkan Umurnya. Untuk Terus Berda'wah Agama Meluruskan Kami Yg Masih Salah Atau Melenceng. Untuk Segera Kmbli Ke Jln Yg Benar. Aamiin.
+Muri Mcell kalau pemahaman anda seperti itu.. berbuat baik... semua agama sama aja.. gak ada gunanya agamanya.. intinnya hanya ada dua orang didunia ini orang baik dan orang jahat....
yg menfitnah mreka adlah ahlu bid'ah, sombong dan pncinta taklid. sdgkan pncari kbnaran dgn tawadhu akan bnyak blajar kepada orang2 yg difitnah wahabi itu. semoga Allah menjagamu usrdz khalid dari fitnah dunia dan fitnah dajjal. smga allah memberkahi langkah ustadz
susah untuk merubah pola pikir seseorang.. walaupun yg di sampaikan adl kebenaran dg dalil2 yg jelas.. masih byk saja yg tdk bisa terima krn pola pikir yg beda.. smg kita semua di berikan hidayah oleh ALLAH SWT.. AAMIIN
masalah, terjadi perbedaan pendapat itu adalah hal yg wajar selama tdk sampai saling caci mencaci, apalagi senantiasa mengatakan itu bid'ah ini bid'ah dan mengkafirkan sesama muslim, ingat saudaraku! mrk yg mengadakan tahlil, dzikir bersama dll, itu bukan ulama sembarangan, mrk ysng hafal quran, hapal ribuan hadits tahu ilmu2 untuk mengistimbathkan suatu hukum. ingatlah mereka bahwa untuk berijtihad itu syarat2nya berat harus menguasai belasan bidang ilmu. adapun masalah dalil, masing2 punya hujjah tersendiri, jadi antum tdk boleh mengatakan demikian. yg jelas kebenaran itu hanya milik Alloh, kita hanya berusaha untuk benar. jika kita berargumen, mari kita menggunakan bahasa yg santun dibarengi dgn dalil yg shahih, baik dalil naqli maupun aqli. taufiq dan hidayah semoga senantiasa tercurah kpd kita semua. Aamiin.
Orang menyampaikan kebenaran di bilang wahabi,di caci maki.jangan fitnah,sesungguhnya apa yang beliau sampaikan adalah kebenaran.apakah beliau menyimpang dari ajaran nabi ...tentu tidak.apakah yang kalian lakukan,ibadah sunnah sesuai ajaranya.., islam hanya satu,tidak ada sakte,golongan.dan tidak mengidolakan ulama besar,..renungkan islam datang dengan asing,dan akan kembali asing
Hati2 nih, yg mengatakan hal2 yg tidak baik mengenai Ustadz Khalid, sampai mengatai Wahabi atau apalah itu.. Lebih baik instropeksi diri sendiri, dikhawatirkan malah karena berkata2 tidak baik menjadikan hati keras dan digolongkan sebagai orang yg munafik. Naudzubillah..
Islam itu indah subhanallah sungguh Allah Swt tidak memberatkan qt dlm beribadah cukup kerjakan perintah Allah dan ikuti sunnah nabi saw.. insyaallah itu lebih afdhol
Sebetulnya dalam memvonis Bid’ah itu harus hati-hati. Karena menurut Nabi: Bid’ah itu sesat dan semua yang sesat itu masuk neraka. Jika yang kita tuduh bid’ah/sesat itu ternyata benar, maka kitalah yang sesat dan masuk neraka. Jadi untuk memvonis bid’ah/sesat itu harus berdasarkan Ijma’/Kesepakatan Ulama. Bukan oleh segelintir ulama dari aliran tertentu yang memang ekstrim. Apalagi ternyata pembid’ahan yang mereka lakukan itu karena kurangnya ilmu. Ada yang menuduh Dzikir berjama’ah bid’ah, Doa Qunut Bid’ah, Pengajaran Sifat 20 bid’ah, dsb. Mereka tidak tahu kalau yang dituduh bid’ah ternyata punya hujjah dari Al Qur’an dan Hadits. Di antaranya. Dalil Dzikir Berjama’ah: Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Allah Taala berfirman: Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku dan Aku selalu bersamanya ketika dia mengingat-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku pun akan mengingatnya dalam diri-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam suatu jemaah manusia, maka Aku pun akan mengingatnya dalam suatu kumpulan makhluk yang lebih baik dari mereka. Apabila dia mendekati-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekatinya sehasta. Apabila dia mendekati-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Dan apabila dia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari. (Shahih Muslim No.4832) Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Dari Nabi saw., beliau bersabda: Sesungguhnya Allah Yang Maha Memberkahi lagi Maha Tinggi memiliki banyak malaikat yang selalu mengadakan perjalanan yang jumlahnya melebihi malaikat pencatat amal, mereka senantiasa mencari majelis-majelis zikir. Apabila mereka mendapati satu majelis zikir, maka mereka akan ikut duduk bersama mereka dan mengelilingi dengan sayap-sayapnya hingga memenuhi jarak antara mereka dengan langit dunia. Apabila para peserta majelis telah berpencar mereka naik menuju ke langit. Beliau melanjutkan: Lalu Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung menanyakan mereka padahal Dia lebih mengetahui daripada mereka: Dari manakah kamu sekalian? Mereka menjawab: Kami datang dari tempat hamba-hamba-Mu di dunia yang sedang mensucikan, mengagungkan, membesarkan, memuji dan memohon kepada Engkau. Allah bertanya lagi: Apa yang mereka mohonkan kepada Aku? Para malaikat itu menjawab: Mereka memohon surga-Mu. Allah bertanya lagi: Apakah mereka sudah pernah melihat surga-Ku? Para malaikat itu menjawab: Belum wahai Tuhan kami. Allah berfirman: Apalagi jika mereka telah melihat surga-Ku? Para malaikat itu berkata lagi: Mereka juga memohon perlindungan kepada-Mu. Allah bertanya: Dari apakah mereka memohon perlindungan-Ku? Para malaikat menjawab: Dari neraka-Mu, wahai Tuhan kami. Allah bertanya: Apakah mereka sudah pernah melihat neraka-Ku? Para malaikat menjawab: Belum. Allah berfirman: Apalagi seandainya mereka pernah melihat neraka-Ku? Para malaikat itu melanjutkan: Dan mereka juga memohon ampunan dari-Mu. Beliau bersabda kemudian Allah berfirman: Aku sudah mengampuni mereka dan sudah memberikan apa yang mereka minta dan Aku juga telah memberikan perlindungan kepada mereka dari apa yang mereka takutkan. Beliau melanjutkan lagi lalu para malaikat itu berkata: Wahai Tuhan kami! Di antara mereka terdapat si Fulan yaitu seorang yang penuh dosa yang kebetulan lewat lalu duduk ikut berzikir bersama mereka. Beliau berkata lalu Allah menjawab: Aku juga telah mengampuninya karena mereka adalah kaum yang tidak akan sengsara orang yang ikut duduk bersama mereka. (Shahih MuslimNo.4854) Selengkapnya bisa dibaca di sini: syiarislam.wordpress.com/2011/01/28/dalil-dzikir-berjamaah/ Aneh kan kalau sholat berjama’ah pahalanya 27 kali lipat lebih banyak daripada sholat sendiri, doa bersama juga boleh, saat dzikir berjama’ah lantas ada kelompok yang menuduh itu bid’ah, sesat, masuk neraka. Justru kelompok inilah yang sesat dan masuk neraka. Dalil Dzikir dengan Suara Keras/Jahr seperti Sholat Isya Hadis riwayat Abu Musa ra., ia berkata: Ketika kami sedang bersama Rasulullah saw. dalam suatu perjalanan, mulailah orang-orang mengeraskan suara mereka dalam membaca takbir lalu bersabdalah beliau: Wahai manusia, rendahkanlah suara kamu sekalian! Karena kamu sekalian sesungguhnya tidak sedang memohon kepada yang tuli maupun yang gaib bahkan kamu sekalian sedang memohon kepada Tuhan Yang Maha Mendengar lagi Maha Dekat Yang selalu bersama kamu sekalian. Aku pada saat itu berada di belakang beliau sambil mengucapkan: “Laa haula wa laa quwata illa billah”, (Tidak ada daya dan kekuatan kecuali berkat bantuan Allah). Rasulullah saw. berkata: Wahai Abdullah bin Qais! Maukah kamu aku tunjukkan kepada salah-satu kekayaan surga yang tersimpan? Aku menjawab: Tentu, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: Yaitu ucapan: “Laa haula wa laa quwata illa billah”. (Shahih Muslim No.4873) Sebetulnya suara keras yang dilarang adalah berteriak nyaring seperti keledai. Ada pun dengan suara yang lembut seperti Abdullah bin Qais di atas sehingga didengar oleh Nabi justru dibolehkan. “Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai. ” [Luqman 19] “Ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut” [Maryam 3] Dari Ibnu ’Abbas Ra. berkata: “bahwasanya dzikir dengan suara keras setelah selesai shalat wajib adalah biasa pada masa Rasulullah SAW”. Kata Ibnu ’Abbas, “Aku segera tahu bahwa mereka telah selesai shalat, kalau suara mereka membaca dzikir telah kedengaran”.[Lihat Shahih Muslim I, Bab Shalat. Hal senada juga diungkapkan oleh al Bukhari (lihat: Shahih al Bukhari hal: 109, Juz I)] Diriwayatkan dari Abi Hurairah, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Agung berfirman: Aku adalah menurut sangkaan hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku bersamanya ketika ia berzikir (dengan menyebut nama)Ku. Jika ia mengingat Aku dalam dirinya, maka Aku mengingatnya dalam Diri-Ku, dan jika ia menyebut nama-Ku dalam sekelompok manusia, maka Aku menyebutnya dalam sekelompok manusia yang lebih baik dari mereka. Jika ia mendekati-Ku sejengkal, maka Aku mendekatinya sehasta, jika ia mendekati-Ku sehasta, maka Aku mendekatinya sedepa. Jika ia mendatangi-Ku dengan berjalan, maka Aku mendatanginya dengan berlari kecil. [HR. Muslim, Kitab az-Zikr, No. 2/2675]. Diriwayatkan dari Abi Musa, ia berkata: Kami pernah bersama Nabi saw dalam suatu perjalanan. Kemudian orang-orang mengeraskan suara dalam bertakbir. Lalu Nabi saw bersabda: Hai manusia, kecilkanlah suaramu, sebab kamu tidak berdoa kepada orang yang tuli dan jauh, melainkan kamu berdoa kepada Yang Maha Mendengar lagi Maha Dekat, dan Dia bersamamu … [HR. Muslim, Kitab az-Zikr, No. 44/2704]. Dari berbagai hadits di atas sebetulnya kita bisa menarik kesimpulan bahwa dzikir berjama’ah dan suara jahar/keras seperti sholat Subuh, Maghrib, dan Isya itu dibolehkan. Jika tidak, tentu dalam sholat tersebut kita dilarang mengeraskan suara. Yang dilarang adalah suara keras yang berteriak-teriak seperti keledai sehingga mengganggu orang lain. Ibaratnya jika ada orang berbicara dengan kita dengan berteriak-teriak dengan suara keras tentu kita tersinggung bukan? Kita tidak tuli. Tapi kalau berbisik-bisik tidak kedengaran juga kita tidak bisa mendengar. Jika dzikir berjama’ah dan bersuara keras itu dilarang, dan orang dzikir sendirian dengan tidak bersuara, niscaya kita tidak akan bisa mendapatkan berbagai dzikir dari Nabi. Afala ta’quluun. Apakah kalian tidak berakal? Begitu kata Allah.
Biar ta ustad orang mau dzikir bersama toh itu juga membelajarkan orang untk lebih mempererat ukhuwah islami.sekarang hal seperti itu jangan di permasalahkan mau dzikir sendiri boleh dzikir bareng boleh . Islam itu indah bolehlah memberikan fatwa seperti itu .kita juga banyak tau lagi tentang islam tapi sekali lagi islam itu indah.terimakasi
Mury Cross jgn menganggap ilmu anda melebihi dari ilmu muslim lainnya khususnya +ismail nizer sebab bisa jadi dia lebih mulia disisi Allah .. Y udah lah perbedaan pendapat boleh tp jgn memfonis satu sama lain ,
klo dhikir sohabat itu diem, tpi hatinya wusul ke allah karna sohabat murid rasulullah,klo kita orang dhikir imam diem ya makmumnya ya ada yg gk tau itu baca apa,dan klo sbagian klo dhikir diem ya turu....wong kita ini cm murid ulamak, bukan murid nabi. ....
Anda belajar al_qur'an dari siapa ? Anda bisa sholat dari siapa ? Anda memeluk agama islam dr siapa ? Anda mengenal nabi,rosul,sahabat dari siapa ? Dan masih bnyk yg lain nya .. Jawaban nya 1 : G U R U Dan mohon maaf Guru kami bynk yg hafidz Qur'an .. Dan mereka mengajarkan kpd murid nya dgn lemah lembut,aku kira kl anda bisa mengamalkan Qur'an hadits mngkin anda jg akan melakukannya seperti guru kami ..
+pengikut syeich sukino Guru setelah Nabi Muhammad hanya Menyampaikan, bukan membuat. seharusnya Guru sekarang hanya Perpanjangan Lidah dari Rasulullah Shalallahu'alaihi wasallam. dan pasti Guru tidak pernah bertentangan dengan Tuntunan Wahyu. jika Berselisih itu bukan Guru.
Apa yg salah dari said aqil mbak , beliau ngajarin judi ? Ngajarin mabok ? Atau yg lainnya ? Kl di bandingin sama ustad ini jauh kemana " mbak ,liat aja wajahnya mn yg asli mn bajakan . Semoga mbak dimasukan ke neraka nya Allah yg terbaru yg paling panas terus ada tai nya jg ,amin , jgn marah y .. Tenang aja doa ku g nympe kan ?
+djodjon luckio Yg Sy Tdk Suka dri Said Aqil: Mencela Jenggot: Padahal Nabi Berjenggot. Cadar Budaya Arab tdk Usah di bwa ke Indonesia. Pdhl Dgn Bercadar Kemungkinan Besar Wanita Terlindungi Dri Nafsu Laki" Yg Bkn Muhrim. Said Aqil jg Blg klo Shaf Sholat Memang Sunah Tp Itu MASALAH KECIIIILL"Katanya Apa Pantas Kiayi Berbicara Sprti Itu Sdgkn Dia Ajrannya Di Ikuti Byk Orang. Padaha Rosul Bersabda Lengkapnya Sholat Berjamaah Itu Dgn Merafihkan Shaf'nya. Oya Do'a Anda Tdk Akan Sy Bls Dgn Kburukan Krna Mendo'aksn Orang Lain Dgn Do'a Baik Atw Buruk Tentu Akan Kmbli Kpda Dri Kita. Maka Dari Itu Do'a Anda Terhadap Sy Akan Sy Blz Dgn Do'a Yg Baik. Semoga Allah Mengampuni Dosa"Kamu,Saya Dan Seluruh Muslim Muslimah. Semoga Kita Tdk Akan Menjdi Penduduk Neraka. Aamiin. Klo Anda Membca Blsan Saya,Lbh Baik Di Aaminn'kan Sj.
Demi Allah seorang mukmin / muslim sejati tidak pernah mengeluarkan kata2 kotor / fitnah terhadap sesama muslim. Ust. Khalid sudah menyampaikan sesuai dalil, kalau tidak berkenan ya sudah tidak perlu mencaci.
kalo liat perdebatan antara kaum muslimin YAHUDI seneng banget nih sama SYI'AH musuh kita cuma itu aja koq 2 lihat saudara kita dipalestine,iraq,mesir,suriah lebih pantas diperdebatkan ALLAHUAKBAR ALLAHUAKBAR ALLAHUAKBAR 😭😭😭 JANGANLAH KALIAN BERTENGKAR KARENA BEDA PENDAPAT SAUDARAKU
Betul sekali se7. Sampaikan dengan ahlak & bahasa yg baik. Jangan mengklaim paling benar. Hargai pendapat orang. Lihat saudara2 kita yg sedang teraniaya & tertindas. Jangan malah mempertajam perbedaan. Mana kira2 yg lebih penting di perdebatkan. Ayo bersatu umat Islam. Jangan pecah belah.
apakah kebenaran yg di tujukan membuat kehancuran pada dunia,,bukankah jk ada sidang maka harus diunkapkan kebenaran ,,,apakah kalau kita tunjukan kebenaran kepad pemerintah ,,apakah akan jadi hancur negara ,,,,,bukankah kebenaran itu sunatuLLAH mau dikatakan maupun tidak akan datang sendiri ,,,ingat yg bikin manusia itu masuk islam atau tidak itu hak ALLAH,,kita hanya mendakwahkan ,,Jangan Lebih pintar dari Rasulullah ,,,cukup apa yg dicontohkan adtau hadist Rasulullah kita jalankan
Muhammad siddiq ! Saya setuju dgn saudara , saya rasa rosullullah juga gak pernah daqwah pakai microfon dan melalui internet apalagi pakai kemana2 pakai mobil, semoga luaskan lagi wawasan agama nya, amiiin
ya karena di zaman rosull belum ada internet apa lagi microfon . . kenapa ente ga bilangin saja ke ustad atau syekh yg sedang berdakwah di masjid suruh saja kalo dakwah jangan pakai microfon krena nabi saja tidak pke microfon pas berdakwah . . 😊 dan 1 lagi di jaman nabi pun ga ada mobil ya silahkan anda kalo mau pergi pakai onta saja
ente ngira ini bid'ah hah? bid'ah itu dalam ibadah. Kalo misal ente nganggep ini bid'ah berarti ente dah ngelakuin dong. Rasul gak pernah pakai jaket. Makanya berfikir dulu sebelum commen
Melakukan Perbuatan yang Tidak Pernah Dilakukan Nabi كل فعل توفر سببه على عهد النبي - صلى الله عليه وسلم - ولم يفعله فالمشروع تركه “Semua perbuatan yang “sebab” mengerjakannya ada pada zaman rasulullāh ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam, namun beliau tidak mengerjakannya, maka yang disyariatkan adalah meninggalkan perbuatan tersebut.” (Kaidah Fiqh) Muqaddimah Setiap pemuda muslim niscaya paham bahwa sebagai utusan Allāh ta’āla, segala perbuatan yang dilakukan Nabi Muhammad ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam merupakan teladan yang patut diikuti, baik perbuatan yang menjadi ibadah wajib maupun sekadar sunnah saja. Namun, bagaimana jika nabi di zaman itu tidak melakukan suatu perbuatan, apakah kita di zaman sekarang ini juga diharuskan tidak melakukan semua perbuatan yang tidak dikerjakan nabi? Dari pertanyaan di atas, muncul berbagai kasus semisal berikut: Perayaan maulid Nabi, isra’ mi’raj, nuzulul qur’an, dan selamatan kematian semuanya tidak dilakukan nabi di zamannya. Bolehkah dilakukan di zaman sekarang? Menunaikan ibadah haji menggunakan mobil atau pesawat, kemudian menggunakan microphone berserta pengeras suara untuk adzan juga tidak dilakukan nabi di zamannya. Apakah ini tidak boleh dilakukan di zaman sekarang karena dulu nabi tidak melakukannya? Bagaimana menjawab permasalahan di atas? Pembahasan Perlu diketahui bahwa perbuatan yang tidak dikerjakan nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam, ada beberapa kemungkinan kasus, sebagai berikut. Pertama: Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam meninggalkan suatu perbuatan, padahal ada sebab dan tuntutan untuk mengerjakannya di zaman beliau, dan tidak ada yang menghalangi beliau untuk melakukannya. Perbuatan dalam kasus pertama ini, harus ditinggalkan dan tidak boleh diamalkan. Jika mengerjakannya termasuk melakukan bid’ah (perbuatan mengada-ada dalam ibadah yang tidak ada contohnya dari nabi) yang terlarang. Contohnya adalah melakukan ritual perayaan maulid nabi. Ritual ini tidak pernah dilakukan nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam. Tuntutan zaman sekarang untuk mengingat momen kelahiran nabi pun ada pula di zaman nabi. Kemudian, tidak ada satupun yang menghalangi nabi untuk melakukannya. Artinya, Andai nabi mau, beliau bisa dengan mudah melakukannya karena merayakan kelahiran sangat mudah, tidak ada penghalang yang susah. Meskipun demikian, nabi Muhammad ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam tidak pernah memperingati hari kelahirannya sendiri. Bahkan, manusia yang mendapatkan pengajaran langsung dari nabi, yaitu para shahabat nabi pun tidak ada yang mengamalkan ritual maulid nabi. Oleh karena itu, perbuatan ini termasuk bid’ah terlarang, tidak boleh dilakukan, dan harus ditinggalkan. Selain maulid nabi, perbuatan yang serupa dengan kasus pertama ini, dan banyak terjadi di tengah masyarakat kita adalah isra’ mi’raj, nuzulul qur’an, dan selamatan kematian. Semuanya harus ditinggalkan karena termasuk bid’ah yang sesat dan terlarang. عَنْ أُمِّ المُؤْمِنِيْنَ أُمِّ عَبْدِ اللهِ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ رواه البخاري ومسلم وفي رواية لمسلم [ مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْه ِأَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ ] Dari Ibunda kaum mukminin, Ummu Abdillah Aisyah -semoga Allah meridhainya- beliau berkata: Rasulullāh ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mengada-adakan sesuatu hal yang baru dalam perkara kami ini yang tidak ada (perintahnya dari kami) maka tertolak.” (H.R al-Bukhari dan Muslim). Dalam riwayat Muslim, “Barangsiapa yang beramal dengan suatu amalan yang tidak ada perintah kami, maka tertolak.” Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ “Dan berhati-hatilah kalian dari perkara yang diada-adakan karena sesungguhnya setiap perkara yang diada-adakan adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah sesat.” (H.R. Abu Dawud) Kedua: Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam meninggalkan suatu perbuatan padahal ada tuntutan untuk mengerjakannya, namun ada yang menghalangi beliau untuk melakukannya. Dalam kasus kedua ini, apa yang ditinggalkan nabi bukanlah termasuk sunnah. Akan tetapi, suatu saat nanti jika penghalang tersebut hilang, perbuatan tersebut boleh dikerjakan. Contoh: Nabi ketika menunaikan ibadah haji, tidak mengendarai mobil atau pesawat. Di zaman beliau, pennyampaian adzan juga tidak menggunakan microphone dan pengeras suara. Di zaman itu, tuntunan untuk menunaikan ibadah haji sudah ada, hanya saja belum ada (belum ditemukan) mobil atau pesawat. Di zaman itu pula, tuntutan agar kaum muslimin mendengar suara adzan sebagai tanda waktu shalat telah tiba, sudah ada, hanya saja belum ada microphone dan pengeras suara. Hal yang menghalangi beliau untuk naik mobil atau pesawat dan menggunakan microphone - pengeras suara ketika adzan adalah benda-benda ini belum ada (belum ditemukan) ketika itu. Dengan demikian, perbuatan naik mobil/pesawat untuk menunaikan ibadah haji dan menggunakan microphone - pengeras suara ketika adzan di zaman sekarang ini, tidak termasuk bid’ah, sehingga jika dilakukan tidak apa-apa. Ketiga: Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam meninggalkan suatu perbuatan karena tidak ada tuntutan untuk mengerjakannya. Dalam kasus ini, yang sunnah adalah tidak mengerjakan perbuatan tersebut, sebagaimana nabi juga tidak mengerjakannya. Akan tetapi, jika suatu saat nanti ada tuntutan syar’i untuk mengerjakannya, maka boleh dikerjakan. Contoh: Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam tidak melakukan pencatatan hadits. Beliau menyampaikan ilmu kepada para shahabat melalui lisan beliau, tetapi beliau sendiri tidak mencatat ilmu yang telah disampaikan. Tidak ada tuntutan untuk melakukannya karena para shahabat ketika mendapatkan ilmu dari nabi, mereka langsung mempraktekkannya dan mengingat-ingatnya / menghafalnya dalam dada-dada mereka. Baru, di zaman ‘Utsman bin Affan raḍiyallāhu ‘anhu, dilakukan pencatatan dan pembukuan Al-Qur’an. Kemudian, di zaman ‘Umar bin Abdil Aziz raḥimahullāh dilakukan pembukuan hadits. ‘Utsman melakukan itu karena adanya tuntutan agar ilmu Al-Qur’an tidak hilang setelah banyaknya penghafal Al-Qur’an yang meninggal dunia, sedangkan ‘Umar bin Abdil Azizmelakukannya juga karena adanya tuntutan agar ilmu hadits tidak hilang. Perbuatan ‘Utsman dan ‘Umar tersebut tidak termasuk bid’ah, tetapi justru hal yang syar’i dikerjakan karena memang ada tuntutan syar’i untuk melakukannya. Keempat: Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam meninggalkan suatu perbuatan karena adanya “sebab tertentu”. Dalam kasus ini, hukum melakukan perbuatan tersebut tergantung pada ada atau tidak adanya “sebab tertentu” tersebut. Jika “sebab tertentu” itu masih ada, tidak boleh mengerjakannya. Namun, jika “sebab tertentu” tersebut telah hilang, baru diperbolehkan mengerjakan perbuatan tersebut sesuai dengan kaidah-kaidah syar’i yang berhubungan dengannya. Contoh: Dulu, nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam pernah mengerjakan shalat tarawih berjama’ah di masjid selama tiga atau empat malam. Pada malam berikutnya, beliau tidak ke masjid, padahal jama’ah telah penuh di masjid. Setelah shalat shubuh, beliau bersabda, فإنه لم يخف علي مكانكم لكني خشيت أن تفرض عليكم فتعجزوا عنها “Bukannya saya tidak mengetahui keberadaan kalian, namun saya khawatir shalat ini akan diwajibkan kepada kalian, dan kalian tidak akan mampu melaksanakannya.” (H.R. Bukhari) Dalam hadits di atas, diketahui bahwa nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam meninggalkan shalat tarawih berjama’ah “karena satu sebab”, yaitu khawatir shalat tarawih akan diwajibkan, sedangkan jika diwajibkan bisa jadi kaum muslimin nanti tidak mampu melaksanakannya. Kemudian, setelah nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam wafat, ‘Umar bin Al-Khaṭṭab raḍiyallāhu’ anhu memerintah kaum muslimin untuk kembali menunaikan shalat tarawih berjama’ah. Yang dilakukan ‘Umar ini benar, karena “sebab” untuk meninggalkan shalat tarawih berjama’ah (yaitu: khawatir akan diwajibkan) telah hilang. Masa pensyariatan dan turunnya wahyu hanya ada semasa nabi masih hidup, dan berakhir dengan wafatnya nabi. Oleh karena itu, jika semasa hidup hingga wafatnya nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam tidak ada pensyariatan dari Allāh bahwa shalat tarawih berjama’ah diwajibkan, hukum shalat tarawih tetap menjadi sunnah. Sikap Umar memerintah kaum muslimin melakukan shalat tarawih berjama’ah tidak salah dan bukan termasuk bid’ah karena pada asalnya shalat tarawih berjama’ah memang pernah dilakukan nabi. Di samping itu, setelah nabi meninggal dunia, kaum muslimin telah tahu bahwa shalat tarawih berjama’ah adalah sunnah, bukan wajib. Kesimpulan: Intinya, jika kita akan mengerjakan suatu perbuatan, yang perbuatan ini dulu tidak dikerjakan nabi semasa hidupnya, bermuara pada dua hal, menjadi perbuatan halal atau perbuatan bid’ah yang sesat dan terlarang. Untuk menentukan mana yang bid’ah dan mana yang bukan, uraian di atas dapat disingkat dengan kaidah fiqh berikut ini: كل فعل توفر سببه على عهد النبي - صلى الله عليه وسلم - ولم يفعله فالمشروع تركه “Semua perbuatan yang “sebab” mengerjakannya ada pada zaman rasulullāh ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam, namun beliau tidak mengerjakannya, yang disyariatkan adalah meninggalkan perbuatan tersebut.” Referensi: Shahih Bukhari, Shahih Muslim, dan Sunan Abi Dawud via software Al-Maktabah Asy-Syamilah. Kitab تلقيح الافهام العلية بشرح القواعد الفقهية /talqīḥul afhāmul ‘aliyyah bi syarḥil qawā’idil fiqhiyyah/, karya وليد بن راشد السعيدان /Walīd bin Rāsyid As-Su’aidān/. Penjelasan Ustadz Ahmad Sabiq mengenai kaidah كل فعل توفر سببه على عهد النبي - صلى الله عليه وسلم - ولم يفعله فالمشروع تركه dalam majalah Al-Furqon, edisi 9/1431.
+Romi Meynanda dalilnya udh ad sma ulama sejak zaman dlu,, kalo nambahin rakaan sholat wajib itu yg ngk boleh,, tp kalo mau nambah sholat,, tambahin dg sholat2 sunnah,, kalo ente mau nnya, atau mau nonton youtube, ente searching aj buya yahya, habib novel alaydrus, habib rizieq, habib lutfi, habib syekh, kh idrus romli, atau ust abdul somad. hargai perbedaan kita, jngn anda mau nyalahkn aplgi membid'ahkn. mereka lebih berilmu drpd anda.
+Romi Meynanda ntr lu liat habib umar bin hafidz, habib zein bin sumaith, mreka jelas2 dalam ilmu agamany,, dripda kita bedebat yg sma2 dangkal.. yg jls, i'tiqod kita beda, smpai kpnpn ndk akn slesai, slma ndk saling menyalahkan atau menyesatkn, kmi hargai i'tiqod masing2.
ya Allah, ampuni la dosa2 kami, dan juga dosa mereka yg saling menghujat .. saya sbagai umat islam saya hanya berpegang pada Alquranul qarim dan terjemahan indonesia, karena saya orang indonesia. slm DAMAI karena Allah mencintai umat yg saling menjaga kedamaian dan tidak membuat kebinasaan di muka bumi. mari kita lestarikan alam,mari kita bersama mejaga kedamaian,mri kita saling bantu anak yatim dan fakir miskin yg membutuhkan uluran tangan kita, sebagai bentuk ibadah kita kepada Allah Rabbal Alamin. mari kita kembali kpda Alquran, Insya Allah kita akan menemukan jalan yg lurus yaitu jln yg Allah ridhai. Amin...
inilah ahlusunnah yg sesungguhnya..jangan bilang ahlu sunnah kalau masih mengamalkan bid'ah... karena yg benar itu ahlusunnah wal jamaah bukan ahlul bid'ah wal jamaah
tapi kok di salah satu pengajiannya khalid (di lampu islam) itu kalau pernah cerita tentang keutamaan istighfar, beliau (ust khalid) bercerita ttg akhir hidup imam ahmad bin hanbal yg pergi ke suatu kota, itu ketemu sama penjual roti yg terus beristighfar dan semua keinginannya di ijabah oleh Allah? gimana? yg bener yg mana?
Gak usah diperdebatkan...yg cocok sm ustad ini silakan di ikutin, klu gak cocok sm ustad ini gak usah di ikutin, diluar sn org2 kafir dan non muslim yg baca dan lihat youtube bertepuk tangan??? asyik org2 islam pd ribut. Damai semua. oke
Mohammad Sofa wahabi lagi, nama kamu berat sekali lho itu kalo kamu tidak seperti nabi, wahabi apa paling km tidak tau jg, taunya orang yg belajar di arab pasti wahabi, tlg anda belajar dan berdoa kpd Allah
astagfirullah, gini aja bagi antum2 yg merasa ceramah nya ustad ini gk ada faedah nya ya tdk ush dipusingin dan alangkah baiknya apabila tdk ush di komentari dri pd menimbulkan perdebatan yg lbh bnyk mudarat nya diantara umat muslim..mudah2an kita semua di beri hidayah oleh allah swt.
kayaknya orang2 agama laen kagak pernah ada yang ribut2 begini, kenapa malah lu2 pada yang ngaku islam malah ribut begini. kalo emang pada nggak setuju sama ni ustad yaudah kagak usah didengerin tong, ikutin aja ustadlu masing2. trus pengikut2nya ustad khalid juga kagak usah sok2an mau klarifikasi, ente2 semua ilmunya masih jauh dari para ustad. bagaimanapun, ustad yang disebut wahabi sama sebagian orang, dan habib2 yang suka ngadain tabligh akbar itu semuanya sama2 punya ilmu, sama2 belajar ilmu agama dari sumber yang jelas, kitab2 mereka yang dibaca juga itu2 aja, cuman perbedaan penafsiran aja. nah kalo mereka berbeda pendapat trus debat ya wajar! mereka debat pake dalil, pake hadits, pake ayat! lah elu2 pada sekarang debat mau ngeluarin apaan??!! alquran aje belom pada apal, hadits juga paling apal cuman beberapa. masih cetek lah ilmu kita dibandingin ustad2 ini yang udah hapal alquran dan ratusan hadits. kite2 pengikutnya kagak usah sok2an debat dan klarifikasi, apalagi nyela2. lu pada maen cela2an begini tuh dicatet ama malaikat, kata2 lo pada yang saling nyela dan fitnah tanpa dalil itu juga dicatet dan diminta pertanggungjawaban nanti di akherat. makanye udeh jangan pada sok2an debat2, cela2an, sok2an klarifikasi. emang untungnya apaan kalo pada debat dimari???
tidak boleh menambah sedikit pun ,,terus kalo hukum memakai BEDUG,jaman nabi muhammad tidak memakai bedug,tidak memakai mikrofon,,imam pun tidak memakai mikrofon,,?
Anas Anwar kita umat nabi harus cerdas, diberi akal oleh Allah untuk dikembangkan dan zaman modern itu adalah pasti terjadi dan kita nanti kembali ke zaman nabi yg berperang dengan kuda dan pedang karena teknologi sudah hancur, maka jelaslah bahwa kemajuan itu ada dan baik untuk digunakan
Memandangkan Indonesia bahawa yang harus diikuti ialah mazhab Shafi’i dan dalam akidah aliran Ash’ari dan Maturidi dan ianya telah menghasilkan perpaduan yang utuh di kalangan umat Islam, baik dalam ibadah, muamalah dan lain-lain sehingga memberi ketenangan dan keharmonian dalam masyarakat dan negara .
bro..joe..Alloh itu mengadili semua amal hambanya dan Alloh akan membalas semu perbuatan hambaNYA sampai yg sekecil zaroh sexpun..bukan ngebela2..dan lo memang serba tahu ya..atau sok tahu..sampai dah tahu hal yg diaherat segala...dah bro cukuplah lo coment2 akan semakin bnyk lo coment..semakin kau tunjukan....!!!??????😪 iya terimakasih atas dakwahnya ya...
semua masalah sebenar nya karena iri hati dengan habaib .. karena habib itu di cintai oleh jemaah. . Arab masihi meranggapan klo habib itu bkn cucu nabi .. habib itu orang arab dan sama dengan dia .. makanya dia iri sama habaib... mana ada habaib di wahabi ..
mohon pencerahan di masjid dkt rumah saya berdzikir dan berdoa bersama setelah shalat dan saya meninggalkan nya tidak ikut berdzikir karna saya takut menambah nambahkan ajaran agama islam yg telah sempurna (bid'ah) apakah saya berdosa? bagaimana saya apa boleh harus dzikir sendiri dirumah? mohon pencerahan
Hanif Ads berdzikir saja di mesjid tersebeut, tapi baca sendiri, ga usah ikut mereka, setelah antum selesai pulang saja, lanjut shalat sunnah ba'diyah (apabila ada). wallahu 'alam. na'am
saudaraku hanif ads... janganlah mempersulit diri sendiri, kalau Sholat Wajib nya yang anda tambah-tambahi itu namanya baru "ajaran baru" (bid'ah), saya bertanya kepada anda... adakah didalam Alqur'an atau Hadist yang melarang Orang Berzikir di Masjid sesudah Sholat..?
Fai zal maksud hanif itu tidak ikut dzikir berjamaah, kalau antum bertanya tentang larangan antum keliru, ibadah yg ditanya ada perintahnya atau tidak, kalau dunia baru yg ditanya ada larangannya atau tidak. na'am
sebenar tidak perlu diributkan masalah khilafiah, orang tdk mau berzikir secara jamaah silakan. yg jgn menyalahkan dan saling menyesatkan krn, kami yg senang berzikir berjamaah juga punya pegangan dan dalil yg kuat. Dari Abu Sa’id Al-Khudriy radliyallaahu ‘anhu, ia berkata : Mu’awiyyah radliyallaahu ‘anhu pernah melewati suatu halaqah di masjid. Lalu ia bertanya : “Majelis apakah ini ?”. Mereka menjawab : “Kami duduk untuk berdzikir kepada Allah ta’ala”. Mu’awiyyah bertanya lagi : “Demi Allah, benarkah kalian duduk hanya untuk itu ?”. Mereka menjawab : “Demi Allah, kami duduk hanya untuk itu”. Kata Mu’awiyyah selanjutnya : “Sungguh aku tidak menyuruh kalian bersumpah karena mencurigai kalian, sebab tidak ada orang yang menerima hadits dari Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam lebih sedikit daripada aku. Sesungguhnya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah melewati satu halaqah para shahabatnya, lalu beliau bertanya : “Majelis apakah ini ?”. Mereka menjawab : “Kami duduk untuk berdzikir kepada Allah. Kami memuji-Nya atas hidayah-Nya berupa Islam dan atas anugerah-Nya kepada kami”. Beliau bertanya lagi :“Demi Allah, apakah kalian duduk untuk itu ?”. Mereka menjawab : “Demi Allah, kami duduk hanya untuk itu”. Beliau pun kemudian bersabda : “Sungguh, aku tidaklah menyuruh kalian bersumpah karena mencurigai kalian, tetapi karena aku didatangi Jibril ‘alaihis-salaam yang memberitahukan bahwa Allah ‘azza wa jalla membanggakan kalian di depan para malaikat” [HR. Muslim no. 2701
IPTEK itu bukan katagori bid ah, kalo iptek bid ah jangan komen pke hp mending lo komen sambil teriak, juga kemana mana gak usah pake motor atau mobil mending lo pake onta....
Kebanyakan sulit menerima kebenaran. padahal ga sulit, segala sesuatu yang dicontohkan rosul ikuti dan yang tidak ada contoh tinggalkan. gitu aja repot.
bidah itu apabia dlam ibadah yg berupa ritual ibadah,,seperti menambah/mngurangi rakaat shalt,mengkreasikan bacaan2n shlat,dll klo sarana dan prasarana itu bukan termasuk bidah, seperti tasbih,brsepeda mnuju masjid,shalt dgn memakai clana jeans dan sprti vidio d atas ceramah via intrnet,dll seingat saya sperti itu..pengetahuan sya masih sangat dangkal dan msih sangat belajar
RinsoAnti NodaSahril adakah haditsnya yang mengatakan bahwa bidah itu tidak termasuk sarana dan prasarana? atau itu cuma hawa nafsumu saja dalam mentafsirkan.
+MUHAMMAD SIDIK assalamualaikum, antum mw jawaban yg bner2 bsa buat antum mengerti ga?klo mw bsa gabung di Blok M setiap rabu habis magrib,bsa langsung ngomong sma ust.Khalid terkait hal ini,jd ga etis lah comment yg kurang baik dsini.Terima kasih... ane tunggu y dilokasi... semoga allah memberi hidayah untuk kita semua...amin
Oncoom Sipiit waalaikum salam wr wb, ane ga bisa gabung saat ini, sebab ane ada di daerah ngerjain proyek. ngomong ngomong blok mnya dimana ? Kemudianane minta tolong ustad ente berani ngga melakukan mudzakarah mengenai bidah , tahlilan, maulid nabi, dan dzikir berjamaah dengan buya yahya . kemudian hasilnya di upload di youtube. sehingga yang mendapatkan hidayah akan lebih banyak.
+MUHAMMAD SIDIK alhamdulillah...semoga antum selalu diberikan kesehatan melalukan pekerjaan di daerah sana. untuk blok m di mesjid nurul iman lantai 7 blok m square. ya untuk apapun yg antum tanyakan nnti klo ktemu kita kaji sma2 aja...ana juga msh blajar agama.yg terpenting kita sma2 umat islam baiknya bersatu... amin
klo hadist yg diketahui masalah kilafiah..mestinya dia punya adab utk menyampaikan pd khalayak..cobalah dakwah pd ladang dakwah yg tepat ...seoalah dia saja yg tahu tentang ibadah nabi..saya hanya bisa sampaikan pdnya cobalah perbanyak zdikir..agar ilmunya klo dia punya ilmu menerangi umat...bukan membikin gaduh umat seperti yg diharapkan musuh2 islam..yg kini sudah mengirimkan dua tanduk syetan ke negeri ini...ilmu dan zdikir mesti sejalan..jng cuma baca2 buku amalan orang lain salah..ilmu adalah jalan..zdikir ;cahaya ini orang berjalan trs tp gak bawa cahaya jd suka nabrak2..lipatan musam pd wajahnya pancaran siapa sebenarnya dirinya...wuAllohua'lam..
+Dani Sanjaya penyakit dengki hasud anda gak sembuh2 ya, sebaiknya anda ambil hikmah nya dari penyampaian ustad khalid, kalau anda gak suka buat saja pengajian tandingan dari anda di youtube. anda selalu berkomentar memfitnah ustad khalid, apa anda buta dan tuli? kan jelas ustad khalid ini menyampaikan berdasarkan kisah-kisah shahih, harus nya didukung dong kalau anda pengikut nabi. Orang yang paing selamat dari bid'ah adalah nabi kita dan para sahabat, maka dalam beribadah+beragama contohlah mereka, cari tau dulu ada nggak tuntunan tatacara ibadah dari nabi dan sahabat, .
jika anda adalah seorang guru,disini saya contoh kan anda adalah seorang guru agama dan anda mengajarkan mengaji ke pada beberapa orang anak,setelah anda meningal selama anak2 yg anda ajarkan mengaji tersebut mengamalkan ilmu agama yg anda ajarkan tsb maka pahala nya terus mengalir ,bahkan bila ilmu yg anda ajarkan tsb kembali di ajarkan ke orang lain maka amal anda terus berlanjut
Jauhilah setiap perkara baru dlm agama sekecil apapun itu, Baik di mata manusia blm tentu baik menurut allah swt.. Kita mengikuti rasulullah bkn menyelisihinya,siapalah kita?? Semoga kita semua mati di atas islam dan sunnah...
orang ini yg jg membidahkan zdikir bersama dan selalu membidahkan amalan2 umat muslim indonesia apa2 kena azab2..dia bilang zdikir zaman nabi ada yg bersuara tp tak berjamaah..dan orang kita banyak amalkan zdikir jamaah semua dimatanya salah dan bidah tanpa dl melakukan tabayun dan berkoar2 di media pdahal ulama2 kita bukan tanpa dasar beramal..zaman sahabat umar..sholat tarwih banyak yg sendiri2 sm umar r.a. dibuat jamaah supaya terasa tertib dan indah..klo mau penjelasan zdikir berjamah lihat ulasan dr kyai NURUDIN AL BANJARI atau buya yahya ..ojo opo2 arab saudi..opo2 arab saudi dan merasa benar sendiri...pdhal penduduk madinah dan mekah yg kecintaan mereka pd nabi begtu dalam lg perihatin menyaksikan umaroh mereka dan sebagian penceramah2 tukang membidah2kan amalan orang lain..saud..saud...lha ini kok nyampai ke indonesia...disaud kami rombongan tablik aja lg kumpul2 zdikir dan majelis ilmu saja dibubarkan sm polisi pemerintahan antek2 zionis sambil bentak2 bida..bidah...sadarlah wahai umat muslim indonesia planing besar zionis utk menghancurkan ASWAJA dan menjauhkan umat ini dengan ROSULULLOH..mereka gunakan dua tanduk syetan utk mengobrak obrik islam..Dua tanduk syetan ...1 SYIAH.....yg Ke2..,anda tahu sendiri utusan negeri yg pemimpinya lebih suka hormat dan pelukan dengan OBAMA dari pd ORDOGAN dipertemuan G12 boneka itu lebih sayang sm zionis dr pd saudaranya yg keras membela negeri2 islam..
Beliau ini berusaha menjelaskan sesuai dengan yg beliau ketahui dr hadits Nabi Sallalllahu 'alaihi wassalam, jd beliau tidak "MEMBID'AHKAN". adapun kalo beliau salah nasihatilah dengan cara yg baik.
+Dani Sanjaya anda berdosa besar menulis ini " orang ini yg jg membidahkan zdikir bersama dan selalu membidahkan amalan2 umat muslim indonesia apa2 kena azab2",, kalimat anda ini jelas memfitnah, kan bisa didengarkan bahwa beliau ustad khalid menyampaikan bahwa yang membid'ahkan zikir berjamaah itu Abdullah bin umar (sahabat nabi) , dan yang mengatakan Allah akan mengazab mu adalah imam hasan albasri, mereka adalah orang2 yang hidup dizaman nabi dan melihat tatacara nabii dalam beribadah. maka TINDAKAN USTAD KHALID INI benar karena sefaham dengan para sahabat nabi.
Dhanar Tri , ada lafal dzikir baru kah, semua sama yg di ucapkan Rasul, saya tny model pembelajaran agama jaman Rasul pasti beda dg skrg, jgn katakan belajar bkn ibadah, pasti banyak model.
Santi Ka mksdnya itu dzikir serentak tdk semua punya kapasitas sama pengucapan, kalo ada yg fasih dpt banyak, yang tua gimana, lbh baik sendiri" saja, tp semua terserah anda, saya cari aman saja, dzikir sendiri jg lbh nyaman tdk mengganggu dan khusyu'
KA 01 gw heran ama lu..tiap ada ceramah ustad khalid , lo pasti nongol sebagai penentangnya.. saran gw buat lu..mendingan gak usah di tonton kalo hati lo masih busuk
assalamualaikum..maaf ya kalau tulisan saya kurang akurat krn saya cuma orang biasa..saya tdak bermaksud untuk menghina DR khalid.kalau yg slalu dia ucap zikir dn tahlilan dn maulid bidah terserah dia lah ga usah tahlilan zikir dan maulid dia, kami maulid zikir dan tahlilan itu juga hak kami, kami suka dn mngenang rosul nabi muhammad SAW.masak hari merdeka hari pemuda hari ibu dan hari2 yg laen ga ada yg bilang bidah, giliran maulid waduh kebakar semua jenggot2 pnjang jidat hitam sibuk dg bidah..kalau bukan tujuan tuk jauhkn umat dg Rosul nya apa tujuan nya..dan sekali lgi saya minta maaf knpa kalau bidah dia tdak duduk berdiskusi dn brdialok dg ulama2 kyai2 dn ustad2 yg terlebih dulu mendapat kn ilmu agama ktmbang dia yg baru mengaji di saudi 2/3 tahun..maaf juga kalau di bndingin dia dg saya beda nya sangat jauh saya ilmu nya 1%.kembali lgi yg tdi ya knpa tdak brdebat dg kyai2 dn ustad2 di depan publik.maaf kalau emang ada debat saya yg salah tulis krna saya tdak prnah diat dn dngr nya mohon maaff WASSALAM..
+Miswar Ali peringatan hari hari tertentu yang mereka inginkan karena tidak ada unsur ritual keagamaan di dalamnya tidak merupakan bid'ah , sedangkan yang namanya bid’ah itu terkait dengan unsur ibadah.Jika ada orang yang mengatakan bahwa HP itu bid’ah maka itu tidak benar karena HP itu tidak memiliki kaitan dengan ritual ibadah. Adanya penggunaan HP untuk mengetahui waktu ibadah, menuntut ilmu dan menambah wawasan itu tidak ada kaitannya dengan ritual ibadah. Itu sekedar sarana yang dalam masalah sarana kebaikan terdapat aturan yang longgar. tetapi tahlilan , maulid, dan nyadran itu sangat ada unsur ibadah nya, jelas sekali itu karena ada ritual2 bacaan bcaan khusus ketika maulidan, khaulan, yasinan, tahlilan dan nyadran. kalau menurut anda maulidan dan tahlilan tidak bid'ah maka dasar rukun2nya tahlilan dan maulidan dari nabi itu bagaimana?tatacara maulidan dan yasinan dari nabi itu yg benar gimana ? kalau itu ada tuntunan dari nabi maka boleh2 saja dilakukan.
+kang ahmad-joe saya mau nanya .. di mana ada larangan di alquran atau hadish yg menyatakan memperingati lahir nya nabi kita membaca swalawat2 nabi Muhammad SAW di larang .. dan membaca alquran di di kuburan di larang .. di halaman mana ada larangan itu ..
+Taufik Aziz Kalo lu nyari larangan ga bakalan ada tong. itu sama saja cari larangan sholat pake bahasa indonesia dalam Al Qur'an dan Sunnah Rasul, ga bakalan ada. Ibadah itu nunggu adanya dalil. Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda "Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam agama kami ini yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak.” (HR. Bukhari no. 20 dan Muslim no. 1718). Ibnu Hajar rahimahullah juga berkata “Penetapan ibadah diambil dari tawqif (adanya dalil)” (Fathul Bari, 2: 80).
+Tommy Yudistira na ahh. . km itu faham .. sholat pake bhs indonesia dan ga ada larangan tetap ga di terima .. itu adalah hasil dari ijma ulama .. para ulama sepakat klo sholat pake bhs indonesia pasti tidak di terima .. begitu juga para ulama menghasilkan kesepakatan baca yasin fatehah maulid dll (yg ustadz km bilang sesat ) adalah ibadah yg bagus dan diterima. . karena tidak bertentangan dgn syariat .. makanya ustadz itu jangan nafsirkan masalah se enak mau nya .. tanpa mau rujuk atau diskusikan dgn ulama lainnya .. nafsirkan hadish dan alquran sendiri tanpa guru adalah setan guru nya
pak, ngapain debat kalo tujuannya cuma mecah belah ummat?? kalo ustad2 "jenggot panjang jidat hitam" ini berdakwah dengan cara mereka yaudah biarin aja, toh mereka nggak pernah bunuh orang yang mereka bilang bidah kok, toh mereka gak pernah sweeping acara2 yang mereka bilang bidah kok. dakwah kayak gini juga sah kok di mata hukum, polisi nggak larang kok, presiden nggak larang kok. lalu kalo misalnya habib2 yang gemar mengisi tabligh berdakwah dengan maulidan dan tahlilan mau berdakwah dengan cara mereka ya silahkan aja, emang ada yang ngelarang? emang polisi ngelarang? emang presiden ngelarang? jadi ngapain ada debat? dakwah aja dengan cara masing2. kita sebagai pengikut salah satu dari guru2 tersebut ngapain pada ribut maen cela2an, nggak ada gunanya pak. mereka para guru2 kita aja yang udah jelas tau dalil, hapal quran, hapal ribuan hadits aja gak pernah ribut, lah kita kroco2nya ngapain pada ribut?
Apakah klo bapak ceramah pake sepeker Suapaya terdengar sama orang banyak(yg di belakang) Yang mendengar ceramah bapak mendapat pahala? Padahal Nabi tidak pernah contohkan. Apakah bapak klo ceramah Ceramahnya di rekam Lalu di up load di you tube Yang melihat dan mendengarkan ceramah bapak mendapat pahala? Padahal nabi tidak pernah contohkan. Apakah bapak klo cermah memakai bahasa indonesia. Yang dengar mendapat pahala Padahal nabi tidak pernah contohkan.
Lalu menurut anda makna bid'ah dalam agama islam itu apa? Memang menurut bahasa bid'ah itu sesuatu yang baru. "Dan semua perkara yang baru adalah bid'ahdan seluruh bid'ah adalah kesesatan dan seluruh kesesatan di neraka"(HR An-Nasaai no 1578) apakah hadist shahih tersebut salah.. kalau memang bid'ah di bolehkan saya lebih baik shalat ashar 10 kali soalnya kan shalat baik.. lagi pula kalau bid'ah dalam agam Islam dibolehkan, tidak jauh seperti agama agama yng lain yang suka di tambah dan di kurang seperti halnya diubah ubah.. saudariku mohon sebenernya perpecahan di Indonesia hanya satu masalah bid'ah...
+wildan zulka yah, biasanya ane habis sholat nggak pake dzikir, langsung pergi, itu terus ane jadi kena adzab? kalo begitu agama islam susah banget ya, katanya islam agamanya fleksibel,
+Crish Sinatrya saudariku apa hubungannya dengan itu. sunnah Rasulullah itu masih banyak yg belum dijaga knpa harus buat buat yg baru , justru yang ngribetin kaumnya sendiri.. masalah ibadah semuanya sudah ada malah buat lgi yng baru. menurut anda apakah tahlilan mengeluarkan biaya sedikit? apakah pernikahan jaman skrng mengeluarkan biaya sedikit? perhatikan gmna Islam seharusnya bertindak . semuanya sederhana... lalu siapa yng mempersulit? di kampung saya buat 40 bulanan saja abis 25 jt ada jg yng 5 jt min itu cuma buat 40 bulanan belum tahlilan.. pernikahan skrng mahar saja harus tinggi soalnya adu gengsi harus ada lagi acara acara dangdutan, lalu siapa yang mempersulit diri?
Melakukan Perbuatan yang Tidak Pernah Dilakukan Nabi كل فعل توفر سببه على عهد النبي - صلى الله عليه وسلم - ولم يفعله فالمشروع تركه “Semua perbuatan yang “sebab” mengerjakannya ada pada zaman rasulullāh ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam, namun beliau tidak mengerjakannya, maka yang disyariatkan adalah meninggalkan perbuatan tersebut.” (Kaidah Fiqh) Muqaddimah Setiap pemuda muslim niscaya paham bahwa sebagai utusan Allāh ta’āla, segala perbuatan yang dilakukan Nabi Muhammad ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam merupakan teladan yang patut diikuti, baik perbuatan yang menjadi ibadah wajib maupun sekadar sunnah saja. Namun, bagaimana jika nabi di zaman itu tidak melakukan suatu perbuatan, apakah kita di zaman sekarang ini juga diharuskan tidak melakukan semua perbuatan yang tidak dikerjakan nabi? Dari pertanyaan di atas, muncul berbagai kasus semisal berikut: Perayaan maulid Nabi, isra’ mi’raj, nuzulul qur’an, dan selamatan kematian semuanya tidak dilakukan nabi di zamannya. Bolehkah dilakukan di zaman sekarang? Menunaikan ibadah haji menggunakan mobil atau pesawat, kemudian menggunakan microphone berserta pengeras suara untuk adzan juga tidak dilakukan nabi di zamannya. Apakah ini tidak boleh dilakukan di zaman sekarang karena dulu nabi tidak melakukannya? Bagaimana menjawab permasalahan di atas? Pembahasan Perlu diketahui bahwa perbuatan yang tidak dikerjakan nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam, ada beberapa kemungkinan kasus, sebagai berikut. Pertama: Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam meninggalkan suatu perbuatan, padahal ada sebab dan tuntutan untuk mengerjakannya di zaman beliau, dan tidak ada yang menghalangi beliau untuk melakukannya. Perbuatan dalam kasus pertama ini, harus ditinggalkan dan tidak boleh diamalkan. Jika mengerjakannya termasuk melakukan bid’ah (perbuatan mengada-ada dalam ibadah yang tidak ada contohnya dari nabi) yang terlarang. Contohnya adalah melakukan ritual perayaan maulid nabi. Ritual ini tidak pernah dilakukan nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam. Tuntutan zaman sekarang untuk mengingat momen kelahiran nabi pun ada pula di zaman nabi. Kemudian, tidak ada satupun yang menghalangi nabi untuk melakukannya. Artinya, Andai nabi mau, beliau bisa dengan mudah melakukannya karena merayakan kelahiran sangat mudah, tidak ada penghalang yang susah. Meskipun demikian, nabi Muhammad ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam tidak pernah memperingati hari kelahirannya sendiri. Bahkan, manusia yang mendapatkan pengajaran langsung dari nabi, yaitu para shahabat nabi pun tidak ada yang mengamalkan ritual maulid nabi. Oleh karena itu, perbuatan ini termasuk bid’ah terlarang, tidak boleh dilakukan, dan harus ditinggalkan. Selain maulid nabi, perbuatan yang serupa dengan kasus pertama ini, dan banyak terjadi di tengah masyarakat kita adalah isra’ mi’raj, nuzulul qur’an, dan selamatan kematian. Semuanya harus ditinggalkan karena termasuk bid’ah yang sesat dan terlarang. عَنْ أُمِّ المُؤْمِنِيْنَ أُمِّ عَبْدِ اللهِ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ رواه البخاري ومسلم وفي رواية لمسلم [ مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْه ِأَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ ] Dari Ibunda kaum mukminin, Ummu Abdillah Aisyah -semoga Allah meridhainya- beliau berkata: Rasulullāh ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mengada-adakan sesuatu hal yang baru dalam perkara kami ini yang tidak ada (perintahnya dari kami) maka tertolak.” (H.R al-Bukhari dan Muslim). Dalam riwayat Muslim, “Barangsiapa yang beramal dengan suatu amalan yang tidak ada perintah kami, maka tertolak.” Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ “Dan berhati-hatilah kalian dari perkara yang diada-adakan karena sesungguhnya setiap perkara yang diada-adakan adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah sesat.” (H.R. Abu Dawud) Kedua: Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam meninggalkan suatu perbuatan padahal ada tuntutan untuk mengerjakannya, namun ada yang menghalangi beliau untuk melakukannya. Dalam kasus kedua ini, apa yang ditinggalkan nabi bukanlah termasuk sunnah. Akan tetapi, suatu saat nanti jika penghalang tersebut hilang, perbuatan tersebut boleh dikerjakan. Contoh: Nabi ketika menunaikan ibadah haji, tidak mengendarai mobil atau pesawat. Di zaman beliau, pennyampaian adzan juga tidak menggunakan microphone dan pengeras suara. Di zaman itu, tuntunan untuk menunaikan ibadah haji sudah ada, hanya saja belum ada (belum ditemukan) mobil atau pesawat. Di zaman itu pula, tuntutan agar kaum muslimin mendengar suara adzan sebagai tanda waktu shalat telah tiba, sudah ada, hanya saja belum ada microphone dan pengeras suara. Hal yang menghalangi beliau untuk naik mobil atau pesawat dan menggunakan microphone - pengeras suara ketika adzan adalah benda-benda ini belum ada (belum ditemukan) ketika itu. Dengan demikian, perbuatan naik mobil/pesawat untuk menunaikan ibadah haji dan menggunakan microphone - pengeras suara ketika adzan di zaman sekarang ini, tidak termasuk bid’ah, sehingga jika dilakukan tidak apa-apa. Ketiga: Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam meninggalkan suatu perbuatan karena tidak ada tuntutan untuk mengerjakannya. Dalam kasus ini, yang sunnah adalah tidak mengerjakan perbuatan tersebut, sebagaimana nabi juga tidak mengerjakannya. Akan tetapi, jika suatu saat nanti ada tuntutan syar’i untuk mengerjakannya, maka boleh dikerjakan. Contoh: Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam tidak melakukan pencatatan hadits. Beliau menyampaikan ilmu kepada para shahabat melalui lisan beliau, tetapi beliau sendiri tidak mencatat ilmu yang telah disampaikan. Tidak ada tuntutan untuk melakukannya karena para shahabat ketika mendapatkan ilmu dari nabi, mereka langsung mempraktekkannya dan mengingat-ingatnya / menghafalnya dalam dada-dada mereka. Baru, di zaman ‘Utsman bin Affan raḍiyallāhu ‘anhu, dilakukan pencatatan dan pembukuan Al-Qur’an. Kemudian, di zaman ‘Umar bin Abdil Aziz raḥimahullāh dilakukan pembukuan hadits. ‘Utsman melakukan itu karena adanya tuntutan agar ilmu Al-Qur’an tidak hilang setelah banyaknya penghafal Al-Qur’an yang meninggal dunia, sedangkan ‘Umar bin Abdil Azizmelakukannya juga karena adanya tuntutan agar ilmu hadits tidak hilang. Perbuatan ‘Utsman dan ‘Umar tersebut tidak termasuk bid’ah, tetapi justru hal yang syar’i dikerjakan karena memang ada tuntutan syar’i untuk melakukannya. Keempat: Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam meninggalkan suatu perbuatan karena adanya “sebab tertentu”. Dalam kasus ini, hukum melakukan perbuatan tersebut tergantung pada ada atau tidak adanya “sebab tertentu” tersebut. Jika “sebab tertentu” itu masih ada, tidak boleh mengerjakannya. Namun, jika “sebab tertentu” tersebut telah hilang, baru diperbolehkan mengerjakan perbuatan tersebut sesuai dengan kaidah-kaidah syar’i yang berhubungan dengannya. Contoh: Dulu, nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam pernah mengerjakan shalat tarawih berjama’ah di masjid selama tiga atau empat malam. Pada malam berikutnya, beliau tidak ke masjid, padahal jama’ah telah penuh di masjid. Setelah shalat shubuh, beliau bersabda, فإنه لم يخف علي مكانكم لكني خشيت أن تفرض عليكم فتعجزوا عنها “Bukannya saya tidak mengetahui keberadaan kalian, namun saya khawatir shalat ini akan diwajibkan kepada kalian, dan kalian tidak akan mampu melaksanakannya.” (H.R. Bukhari) Dalam hadits di atas, diketahui bahwa nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam meninggalkan shalat tarawih berjama’ah “karena satu sebab”, yaitu khawatir shalat tarawih akan diwajibkan, sedangkan jika diwajibkan bisa jadi kaum muslimin nanti tidak mampu melaksanakannya. Kemudian, setelah nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam wafat, ‘Umar bin Al-Khaṭṭab raḍiyallāhu’ anhu memerintah kaum muslimin untuk kembali menunaikan shalat tarawih berjama’ah. Yang dilakukan ‘Umar ini benar, karena “sebab” untuk meninggalkan shalat tarawih berjama’ah (yaitu: khawatir akan diwajibkan) telah hilang. Masa pensyariatan dan turunnya wahyu hanya ada semasa nabi masih hidup, dan berakhir dengan wafatnya nabi. Oleh karena itu, jika semasa hidup hingga wafatnya nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam tidak ada pensyariatan dari Allāh bahwa shalat tarawih berjama’ah diwajibkan, hukum shalat tarawih tetap menjadi sunnah. Sikap Umar memerintah kaum muslimin melakukan shalat tarawih berjama’ah tidak salah dan bukan termasuk bid’ah karena pada asalnya shalat tarawih berjama’ah memang pernah dilakukan nabi. Di samping itu, setelah nabi meninggal dunia, kaum muslimin telah tahu bahwa shalat tarawih berjama’ah adalah sunnah, bukan wajib. Kesimpulan: Intinya, jika kita akan mengerjakan suatu perbuatan, yang perbuatan ini dulu tidak dikerjakan nabi semasa hidupnya, bermuara pada dua hal, menjadi perbuatan halal atau perbuatan bid’ah yang sesat dan terlarang. Untuk menentukan mana yang bid’ah dan mana yang bukan, uraian di atas dapat disingkat dengan kaidah fiqh berikut ini: كل فعل توفر سببه على عهد النبي - صلى الله عليه وسلم - ولم يفعله فالمشروع تركه “Semua perbuatan yang “sebab” mengerjakannya ada pada zaman rasulullāh ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam, namun beliau tidak mengerjakannya, yang disyariatkan adalah meninggalkan perbuatan tersebut.” Referensi: Shahih Bukhari, Shahih Muslim, dan Sunan Abi Dawud via software Al-Maktabah Asy-Syamilah. Kitab تلقيح الافهام العلية بشرح القواعد الفقهية /talqīḥul afhāmul ‘aliyyah bi syarḥil qawā’idil fiqhiyyah/, karya وليد بن راشد السعيدان /Walīd bin Rāsyid As-Su’aidān/. Penjelasan Ustadz Ahmad Sabiq mengenai kaidah كل فعل توفر سببه على عهد النبي - صلى الله عليه وسلم - ولم يفعله فالمشروع تركه dalam majalah Al-Furqon, edisi 9/1431.
kalo bicara masalah bid'ah, jaman sekarang dipenuhi perkara bid'ah trmasuk berdakwah dimedsos juga bid'ah. alquran yg dibukukan juga bid'ah. wajah kalian juga bid'ah krna tdk ada pada zaman nabi. lalu knapa yg disalahkan selalu perkara2 yg cendrung baik??
Pemikiran jahiliyah, bid'ah itu dari hadits rasulullah perkara agama yg di ada2kan bukan dari segi teknologi apalagi wajah antum jangan termakan omongan para ahli bid'ah penyelisih sunnah, Barakallah.
+batti goll nikah adalah perkara agama dan unsur ibadah .. nabi menikahi wanita Arab. . semua istri nya orang arab .. skrg sy mau tanya .. istri km orang mana ..
+Taufik Aziz carikan saya hadits yg sahih kalau menikah itu harus dengan orang arab. Tidak mungkin rasulullah di arab tetapi menikah dengan orang indonesia akhi ataupun orang cina hapus pemikiran Bid'ah yg seperti itu agar bisa memurnikan ibadah antum, Barakallahufikum.
+batti goll maka nya sy tanya sama antum .. istri antum orang mana .. nikah kan itu ibadah dan unsur agama .. nabi nikahi istri nya semua nya orang arab .. klo kita nikah selain orang arab gimana .. bid'ah atau tidak .. sy tanya ama antum ..
Semoga Beliau Ustadz Khalid Basalamh Di Panjangkan Umurnya.
Untuk Terus Berda'wah Agma Meluruskan Kami Yg Msh Salah Atau Melenceng.
Untuk Segera Kmbli Ke Jln Yg Benar.
Aamiin.
+yoyoh rodiah amin ya rabb
aamiin
+yoyoh rodiah aamiin
Aamiinn...
Aamiin
Jazakallah Khairan
jazakallahu khairan katsiran ustadz
smoga ustaz dberkati Allah.. salam dr Malaysia...
nabi aja banyak yg nggak suka, apa lagi ustadz ya?... saya mah ngikutin nabi muhammad ajalah, lebih aman... :D
Islam sempurna 1400 tahun yg lalu...
kalau ada yg ngaku pecinta tradisi sebaiknya cintailah tradisi yg diajarkan Rassullah...
ayo kembali pada kemurnian, tanya lagi apa isi syahadat... kalau masih 'tiada tuhan selain Allah dan nabi muhammad adalah utusan Allah', berarti seharusnya kita hanya menjalankan apa yg diajari oleh Rasulullah...
sungguh nikmat kajian sunnah
Sangat jelas sekali . masya allah ustad.. semoga allah memperpanjang umurmu dan di berkati. aamiin 😊
bersholawat....
yang pnting kita tetap bersholawar. karna yang memberikan syafaat besok diakhirat hanya nabi besar Muhammad SAW.
bagaimana beliau akau memberikan syafaat jikalau ada umatnya yg membenci sunnah?????
+Ali Anwar meskipun kita tidak bisa melakukan sunnah dg sempurna kan, makanya kita perbanyak bersholawat kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW.
Semoga Beliau Ustadz Khalid Basalamh Di Panjangkan Umurnya.
Untuk Terus Berda'wah Agama Meluruskan Kami Yg Masih Salah Atau Melenceng.
Untuk Segera Kmbli Ke Jln Yg Benar.
Aamiin.
khalid basalamah gurunya setan klau tidak ada gurunya
lanjutkan....
salam dr singapura teruskan berjuang tadz
demi Allah saya sangat sehati dengan ustadz khalid dan ustadz syafiq dan ceramah2nya yg masuk akal
ibadah itu cangkupannya luasssssssss......intinya berbuat kebaikan untuk org lain...
+Muri Mcell kalau pemahaman anda seperti itu.. berbuat baik... semua agama sama aja.. gak ada gunanya agamanya.. intinnya hanya ada dua orang didunia ini orang baik dan orang jahat....
yg menfitnah mreka adlah ahlu bid'ah, sombong dan pncinta taklid. sdgkan pncari kbnaran dgn tawadhu akan bnyak blajar kepada orang2 yg difitnah wahabi itu.
semoga Allah menjagamu usrdz khalid dari fitnah dunia dan fitnah dajjal. smga allah memberkahi langkah ustadz
Ferki Ahmad Marlion setuju bgt dengan anda bro.
susah untuk merubah pola pikir seseorang.. walaupun yg di sampaikan adl kebenaran dg dalil2 yg jelas.. masih byk saja yg tdk bisa terima krn pola pikir yg beda.. smg kita semua di berikan hidayah oleh ALLAH SWT.. AAMIIN
+Cinta 182 aamiin yaa mujibas saailin
masalah, terjadi perbedaan pendapat itu adalah hal yg wajar selama tdk sampai saling caci mencaci, apalagi senantiasa mengatakan itu bid'ah ini bid'ah dan mengkafirkan sesama muslim, ingat saudaraku! mrk yg mengadakan tahlil, dzikir bersama dll, itu bukan ulama sembarangan, mrk ysng hafal quran, hapal ribuan hadits tahu ilmu2 untuk mengistimbathkan suatu hukum. ingatlah mereka bahwa untuk berijtihad itu syarat2nya berat harus menguasai belasan bidang ilmu. adapun masalah dalil, masing2 punya hujjah tersendiri, jadi antum tdk boleh mengatakan demikian. yg jelas kebenaran itu hanya milik Alloh, kita hanya berusaha untuk benar. jika kita berargumen, mari kita menggunakan bahasa yg santun dibarengi dgn dalil yg shahih, baik dalil naqli maupun aqli. taufiq dan hidayah semoga senantiasa tercurah kpd kita semua. Aamiin.
jazakallah khoir..
jazakumulloh khair
sunnah ok
Orang menyampaikan kebenaran di bilang wahabi,di caci maki.jangan fitnah,sesungguhnya apa yang beliau sampaikan adalah kebenaran.apakah beliau menyimpang dari ajaran nabi ...tentu tidak.apakah yang kalian lakukan,ibadah sunnah sesuai ajaranya.., islam hanya satu,tidak ada sakte,golongan.dan tidak mengidolakan ulama besar,..renungkan islam datang dengan asing,dan akan kembali asing
+Budi Anto setuju mas.. assalaamu'alaykum warohmatullaah hiwabarokaatuh..
yg menfitnah mreka adlah ahlu bid'ah, sombong dan pncinta taklid. sdgkan pncari kbnaran dgn tawadhu akan bnyak blajar kepada orang2 yg difitnah wahabi itu.
Saya rasa yang memfitnah itu hanya meyakini satu Mazhab di negri ini... selain itu dianggap lah Wahabi...
Wallahu a'lam 🙏
jazakallah khoer،,,,,Smoga p ustad Khalid slalu d rahmati Allah subhanahuwwata'ala,
semoga ustadz selalu di lindungi Allaah . jazakallaah ustadz khalid
Semoga Allah Azza Wajallah merahmati beliau dan kepd semua yg mendengar dan mengamalkannya. Amin
Alhamdulillah dpt ilmu yg bermanfaat.
trims ...sgt bermanfaat
Hati2 nih, yg mengatakan hal2 yg tidak baik mengenai Ustadz Khalid, sampai mengatai Wahabi atau apalah itu.. Lebih baik instropeksi diri sendiri, dikhawatirkan malah karena berkata2 tidak baik menjadikan hati keras dan digolongkan sebagai orang yg munafik. Naudzubillah..
yang dislike orang syiah.
Go to hell syiah/shia
Yg dislike orang Syiah plus orang nda pny ilmu tapi ngotot merasa benar
جزاك الله خيرا
برك الله فيك
Islam itu indah subhanallah sungguh Allah Swt tidak memberatkan qt dlm beribadah cukup kerjakan perintah Allah dan ikuti sunnah nabi saw.. insyaallah itu lebih afdhol
Subhanallah penjelasanx sungguh rinci dn gampang di fahami... sungguh luar biasa ust
Sebetulnya dalam memvonis Bid’ah itu harus hati-hati. Karena menurut Nabi: Bid’ah itu sesat dan semua yang sesat itu masuk neraka. Jika yang kita tuduh bid’ah/sesat itu ternyata benar, maka kitalah yang sesat dan masuk neraka. Jadi untuk memvonis bid’ah/sesat itu harus berdasarkan Ijma’/Kesepakatan Ulama. Bukan oleh segelintir ulama dari aliran tertentu yang memang ekstrim.
Apalagi ternyata pembid’ahan yang mereka lakukan itu karena kurangnya ilmu. Ada yang menuduh Dzikir berjama’ah bid’ah, Doa Qunut Bid’ah, Pengajaran Sifat 20 bid’ah, dsb. Mereka tidak tahu kalau yang dituduh bid’ah ternyata punya hujjah dari Al Qur’an dan Hadits. Di antaranya.
Dalil Dzikir Berjama’ah:
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Allah Taala berfirman: Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku dan Aku selalu bersamanya ketika dia mengingat-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku pun akan mengingatnya dalam diri-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam suatu jemaah manusia, maka Aku pun akan mengingatnya dalam suatu kumpulan makhluk yang lebih baik dari mereka. Apabila dia mendekati-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekatinya sehasta. Apabila dia mendekati-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Dan apabila dia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari. (Shahih Muslim No.4832)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari Nabi saw., beliau bersabda: Sesungguhnya Allah Yang Maha Memberkahi lagi Maha Tinggi memiliki banyak malaikat yang selalu mengadakan perjalanan yang jumlahnya melebihi malaikat pencatat amal, mereka senantiasa mencari majelis-majelis zikir. Apabila mereka mendapati satu majelis zikir, maka mereka akan ikut duduk bersama mereka dan mengelilingi dengan sayap-sayapnya hingga memenuhi jarak antara mereka dengan langit dunia. Apabila para peserta majelis telah berpencar mereka naik menuju ke langit. Beliau melanjutkan: Lalu Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung menanyakan mereka padahal Dia lebih mengetahui daripada mereka: Dari manakah kamu sekalian? Mereka menjawab: Kami datang dari tempat hamba-hamba-Mu di dunia yang sedang mensucikan, mengagungkan, membesarkan, memuji dan memohon kepada Engkau. Allah bertanya lagi: Apa yang mereka mohonkan kepada Aku? Para malaikat itu menjawab: Mereka memohon surga-Mu. Allah bertanya lagi: Apakah mereka sudah pernah melihat surga-Ku? Para malaikat itu menjawab: Belum wahai Tuhan kami. Allah berfirman: Apalagi jika mereka telah melihat surga-Ku? Para malaikat itu berkata lagi: Mereka juga memohon perlindungan kepada-Mu. Allah bertanya: Dari apakah mereka memohon perlindungan-Ku? Para malaikat menjawab: Dari neraka-Mu, wahai Tuhan kami. Allah bertanya: Apakah mereka sudah pernah melihat neraka-Ku? Para malaikat menjawab: Belum. Allah berfirman: Apalagi seandainya mereka pernah melihat neraka-Ku? Para malaikat itu melanjutkan: Dan mereka juga memohon ampunan dari-Mu. Beliau bersabda kemudian Allah berfirman: Aku sudah mengampuni mereka dan sudah memberikan apa yang mereka minta dan Aku juga telah memberikan perlindungan kepada mereka dari apa yang mereka takutkan. Beliau melanjutkan lagi lalu para malaikat itu berkata: Wahai Tuhan kami! Di antara mereka terdapat si Fulan yaitu seorang yang penuh dosa yang kebetulan lewat lalu duduk ikut berzikir bersama mereka. Beliau berkata lalu Allah menjawab: Aku juga telah mengampuninya karena mereka adalah kaum yang tidak akan sengsara orang yang ikut duduk bersama mereka. (Shahih MuslimNo.4854)
Selengkapnya bisa dibaca di sini:
syiarislam.wordpress.com/2011/01/28/dalil-dzikir-berjamaah/
Aneh kan kalau sholat berjama’ah pahalanya 27 kali lipat lebih banyak daripada sholat sendiri, doa bersama juga boleh, saat dzikir berjama’ah lantas ada kelompok yang menuduh itu bid’ah, sesat, masuk neraka. Justru kelompok inilah yang sesat dan masuk neraka.
Dalil Dzikir dengan Suara Keras/Jahr seperti Sholat Isya
Hadis riwayat Abu Musa ra., ia berkata:
Ketika kami sedang bersama Rasulullah saw. dalam suatu perjalanan, mulailah orang-orang mengeraskan suara mereka dalam membaca takbir lalu bersabdalah beliau: Wahai manusia, rendahkanlah suara kamu sekalian! Karena kamu sekalian sesungguhnya tidak sedang memohon kepada yang tuli maupun yang gaib bahkan kamu sekalian sedang memohon kepada Tuhan Yang Maha Mendengar lagi Maha Dekat Yang selalu bersama kamu sekalian. Aku pada saat itu berada di belakang beliau sambil mengucapkan: “Laa haula wa laa quwata illa billah”, (Tidak ada daya dan kekuatan kecuali berkat bantuan Allah). Rasulullah saw. berkata: Wahai Abdullah bin Qais! Maukah kamu aku tunjukkan kepada salah-satu kekayaan surga yang tersimpan? Aku menjawab: Tentu, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: Yaitu ucapan: “Laa haula wa laa quwata illa billah”. (Shahih Muslim No.4873)
Sebetulnya suara keras yang dilarang adalah berteriak nyaring seperti keledai. Ada pun dengan suara yang lembut seperti Abdullah bin Qais di atas sehingga didengar oleh Nabi justru dibolehkan.
“Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai. ” [Luqman 19]
“Ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut” [Maryam 3]
Dari Ibnu ’Abbas Ra. berkata: “bahwasanya dzikir dengan suara keras setelah selesai shalat wajib adalah biasa pada masa Rasulullah SAW”. Kata Ibnu ’Abbas, “Aku segera tahu bahwa mereka telah selesai shalat, kalau suara mereka membaca dzikir telah kedengaran”.[Lihat Shahih Muslim I, Bab Shalat. Hal senada juga diungkapkan oleh al Bukhari (lihat: Shahih al Bukhari hal: 109, Juz I)]
Diriwayatkan dari Abi Hurairah, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Agung berfirman: Aku adalah menurut sangkaan hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku bersamanya ketika ia berzikir (dengan menyebut nama)Ku. Jika ia mengingat Aku dalam dirinya, maka Aku mengingatnya dalam Diri-Ku, dan jika ia menyebut nama-Ku dalam sekelompok manusia, maka Aku menyebutnya dalam sekelompok manusia yang lebih baik dari mereka. Jika ia mendekati-Ku sejengkal, maka Aku mendekatinya sehasta, jika ia mendekati-Ku sehasta, maka Aku mendekatinya sedepa. Jika ia mendatangi-Ku dengan berjalan, maka Aku mendatanginya dengan berlari kecil. [HR. Muslim, Kitab az-Zikr, No. 2/2675].
Diriwayatkan dari Abi Musa, ia berkata: Kami pernah bersama Nabi saw dalam suatu perjalanan. Kemudian orang-orang mengeraskan suara dalam bertakbir. Lalu Nabi saw bersabda: Hai manusia, kecilkanlah suaramu, sebab kamu tidak berdoa kepada orang yang tuli dan jauh, melainkan kamu berdoa kepada Yang Maha Mendengar lagi Maha Dekat, dan Dia bersamamu … [HR. Muslim, Kitab az-Zikr, No. 44/2704].
Dari berbagai hadits di atas sebetulnya kita bisa menarik kesimpulan bahwa dzikir berjama’ah dan suara jahar/keras seperti sholat Subuh, Maghrib, dan Isya itu dibolehkan. Jika tidak, tentu dalam sholat tersebut kita dilarang mengeraskan suara.
Yang dilarang adalah suara keras yang berteriak-teriak seperti keledai sehingga mengganggu orang lain. Ibaratnya jika ada orang berbicara dengan kita dengan berteriak-teriak dengan suara keras tentu kita tersinggung bukan? Kita tidak tuli. Tapi kalau berbisik-bisik tidak kedengaran juga kita tidak bisa mendengar.
Jika dzikir berjama’ah dan bersuara keras itu dilarang, dan orang dzikir sendirian dengan tidak bersuara, niscaya kita tidak akan bisa mendapatkan berbagai dzikir dari Nabi. Afala ta’quluun. Apakah kalian tidak berakal? Begitu kata Allah.
apapun yg tidak di ajarkan nabi saw amalanya tertolak titik
Kamu baca AlQuraan pake apa? Naskah AlQuraan 30 juzuk gak ada di zaman Nabi. Ceramah di UA-cam juga gak pernah di contohkan Nabi.
smoga kt smua dpt rahmatNYA....amin!
Biar ta ustad orang mau dzikir bersama toh itu juga membelajarkan orang untk lebih mempererat ukhuwah islami.sekarang hal seperti itu jangan di permasalahkan mau dzikir sendiri boleh dzikir bareng boleh . Islam itu indah bolehlah memberikan fatwa seperti itu .kita juga banyak tau lagi tentang islam tapi sekali lagi islam itu indah.terimakasi
Mury Cross jgn menganggap ilmu anda melebihi dari ilmu muslim lainnya khususnya +ismail nizer sebab bisa jadi dia lebih mulia disisi Allah .. Y udah lah perbedaan pendapat boleh tp jgn memfonis satu sama lain ,
+Ismail Nizer harap menjawab dalil dengan dalil.... klo jawaban tidak ada dalilnya berarti hanya hawa nafsu..
subhanallah.....
Teruskan dakwahnya ustadz sngt menyentuh dan pham dimengerti
alhamdulillah ustadz..
teruskan kebenaran karena yg haq akan membawa surga
Betul,seolah olah tugas rosul tik sempurna,
klo dhikir sohabat itu diem, tpi hatinya wusul ke allah karna sohabat murid rasulullah,klo kita orang dhikir imam diem ya makmumnya ya ada yg gk tau itu baca apa,dan klo sbagian klo dhikir diem ya turu....wong kita ini cm murid ulamak, bukan murid nabi. ....
rata2 orang2 lebih mendahulukan tradisi dan apakata gurunya.. tapi lupa dengan al qur'an. hadis....
Anda belajar al_qur'an dari siapa ? Anda bisa sholat dari siapa ?
Anda memeluk agama islam dr siapa ?
Anda mengenal nabi,rosul,sahabat dari siapa ?
Dan masih bnyk yg lain nya ..
Jawaban nya 1 : G U R U
Dan mohon maaf Guru kami bynk yg hafidz Qur'an .. Dan mereka mengajarkan kpd murid nya dgn lemah lembut,aku kira kl anda bisa mengamalkan Qur'an hadits mngkin anda jg akan melakukannya seperti guru kami ..
+pengikut syeich sukino Guru setelah Nabi Muhammad hanya Menyampaikan, bukan membuat. seharusnya Guru sekarang hanya Perpanjangan Lidah dari Rasulullah Shalallahu'alaihi wasallam. dan pasti Guru tidak pernah bertentangan dengan Tuntunan Wahyu. jika Berselisih itu bukan Guru.
+pengikut syeich sukino Jgn Berguru Kpda Said Aqil Yuah
Apa yg salah dari said aqil mbak , beliau ngajarin judi ? Ngajarin mabok ? Atau yg lainnya ? Kl di bandingin sama ustad ini jauh kemana " mbak ,liat aja wajahnya mn yg asli mn bajakan .
Semoga mbak dimasukan ke neraka nya Allah yg terbaru yg paling panas terus ada tai nya jg ,amin , jgn marah y .. Tenang aja doa ku g nympe kan ?
+djodjon luckio
Yg Sy Tdk Suka dri Said Aqil: Mencela Jenggot: Padahal Nabi Berjenggot.
Cadar Budaya Arab tdk Usah di bwa ke Indonesia.
Pdhl Dgn Bercadar Kemungkinan Besar Wanita Terlindungi Dri Nafsu Laki" Yg Bkn Muhrim.
Said Aqil jg Blg klo Shaf Sholat Memang Sunah Tp Itu MASALAH KECIIIILL"Katanya Apa Pantas Kiayi Berbicara Sprti Itu Sdgkn Dia Ajrannya Di Ikuti Byk Orang.
Padaha Rosul Bersabda Lengkapnya Sholat Berjamaah Itu Dgn Merafihkan Shaf'nya.
Oya Do'a Anda Tdk Akan Sy Bls Dgn Kburukan Krna Mendo'aksn Orang Lain Dgn Do'a Baik Atw Buruk Tentu Akan Kmbli Kpda Dri Kita.
Maka Dari Itu Do'a Anda Terhadap Sy Akan Sy Blz Dgn Do'a Yg Baik.
Semoga Allah Mengampuni Dosa"Kamu,Saya Dan Seluruh Muslim Muslimah.
Semoga Kita Tdk Akan Menjdi Penduduk Neraka.
Aamiin.
Klo Anda Membca Blsan Saya,Lbh Baik Di Aaminn'kan Sj.
Demi Allah seorang mukmin / muslim sejati tidak pernah mengeluarkan kata2 kotor / fitnah terhadap sesama muslim.
Ust. Khalid sudah menyampaikan sesuai dalil, kalau tidak berkenan ya sudah tidak perlu mencaci.
ceramah beliau ini merujuk kepana sunnah2 & hadist, klo ente2 pada nolak, sama aja kalian pada nolak tuntunan nabi besar kita.
Betul itu sodara👍👍
kalo liat perdebatan antara kaum muslimin YAHUDI seneng banget nih sama SYI'AH
musuh kita cuma itu aja koq 2
lihat saudara kita dipalestine,iraq,mesir,suriah
lebih pantas diperdebatkan
ALLAHUAKBAR ALLAHUAKBAR ALLAHUAKBAR
😭😭😭
JANGANLAH KALIAN BERTENGKAR KARENA BEDA PENDAPAT SAUDARAKU
Betul sekali se7. Sampaikan dengan ahlak & bahasa yg baik. Jangan mengklaim paling benar. Hargai pendapat orang. Lihat saudara2 kita yg sedang teraniaya & tertindas. Jangan malah mempertajam perbedaan. Mana kira2 yg lebih penting di perdebatkan. Ayo bersatu umat Islam. Jangan pecah belah.
Semoga yang dislike diberikan hidayah sunnah. Allahumma Aamiin
ijin unduh ustadz..
pa ustad khalid basalamah boleh g sy krm fatiha untuk ibu dan bapa sy yg tlah tiada mhn bls d tunggu blsn nya mksh
apakah kebenaran yg di tujukan membuat kehancuran pada dunia,,bukankah jk ada sidang maka harus diunkapkan kebenaran ,,,apakah kalau kita tunjukan kebenaran kepad pemerintah ,,apakah akan jadi hancur negara ,,,,,bukankah kebenaran itu sunatuLLAH mau dikatakan maupun tidak akan datang sendiri ,,,ingat yg bikin manusia itu masuk islam atau tidak itu hak ALLAH,,kita hanya mendakwahkan ,,Jangan Lebih pintar dari Rasulullah ,,,cukup apa yg dicontohkan adtau hadist Rasulullah kita jalankan
Terimakasih ustad infonya :) Bermanfaat dalam ibadah
ALLAHHHHUAKKBAAAARRR ... terima kasih ustadz
Muhammad siddiq !
Saya setuju dgn saudara , saya rasa rosullullah juga gak pernah daqwah pakai microfon dan melalui internet apalagi pakai kemana2 pakai mobil, semoga luaskan lagi wawasan agama nya, amiiin
ya karena di zaman rosull belum ada internet apa lagi microfon . . kenapa ente ga bilangin saja ke ustad atau syekh yg sedang berdakwah di masjid suruh saja kalo dakwah jangan pakai microfon krena nabi saja tidak pke microfon pas berdakwah . . 😊 dan 1 lagi di jaman nabi pun ga ada mobil ya silahkan anda kalo mau pergi pakai onta saja
Subhanallah..gagal paham ente
ente ngira ini bid'ah hah? bid'ah itu dalam ibadah. Kalo misal ente nganggep ini bid'ah berarti ente dah ngelakuin dong. Rasul gak pernah pakai jaket. Makanya berfikir dulu sebelum commen
Bahlul hahhahaa
Melakukan Perbuatan yang Tidak Pernah Dilakukan Nabi كل فعل توفر سببه
على عهد النبي - صلى الله عليه وسلم - ولم يفعله فالمشروع تركه “Semua
perbuatan yang “sebab” mengerjakannya ada pada zaman rasulullāh
ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam, namun beliau tidak mengerjakannya, maka
yang disyariatkan adalah meninggalkan perbuatan tersebut.” (Kaidah Fiqh)
Muqaddimah Setiap pemuda muslim niscaya paham bahwa sebagai utusan
Allāh ta’āla, segala perbuatan yang dilakukan Nabi Muhammad ṣallallāhu
‘alaihi wa sallam merupakan teladan yang patut diikuti, baik perbuatan
yang menjadi ibadah wajib maupun sekadar sunnah saja. Namun, bagaimana
jika nabi di zaman itu tidak melakukan suatu perbuatan, apakah kita di
zaman sekarang ini juga diharuskan tidak melakukan semua perbuatan yang
tidak dikerjakan nabi? Dari pertanyaan di atas, muncul berbagai kasus
semisal berikut: Perayaan maulid Nabi, isra’ mi’raj, nuzulul qur’an, dan
selamatan kematian semuanya tidak dilakukan nabi di zamannya. Bolehkah
dilakukan di zaman sekarang? Menunaikan ibadah haji menggunakan mobil
atau pesawat, kemudian menggunakan microphone berserta pengeras suara
untuk adzan juga tidak dilakukan nabi di zamannya. Apakah ini tidak
boleh dilakukan di zaman sekarang karena dulu nabi tidak melakukannya?
Bagaimana menjawab permasalahan di atas? Pembahasan Perlu diketahui
bahwa perbuatan yang tidak dikerjakan nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam,
ada beberapa kemungkinan kasus, sebagai berikut. Pertama: Nabi
ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam meninggalkan suatu perbuatan, padahal ada
sebab dan tuntutan untuk mengerjakannya di zaman beliau, dan tidak ada
yang menghalangi beliau untuk melakukannya. Perbuatan dalam kasus
pertama ini, harus ditinggalkan dan tidak boleh diamalkan. Jika
mengerjakannya termasuk melakukan bid’ah (perbuatan mengada-ada dalam
ibadah yang tidak ada contohnya dari nabi) yang terlarang. Contohnya
adalah melakukan ritual perayaan maulid nabi. Ritual ini tidak pernah
dilakukan nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam. Tuntutan zaman sekarang
untuk mengingat momen kelahiran nabi pun ada pula di zaman nabi.
Kemudian, tidak ada satupun yang menghalangi nabi untuk melakukannya.
Artinya, Andai nabi mau, beliau bisa dengan mudah melakukannya karena
merayakan kelahiran sangat mudah, tidak ada penghalang yang susah.
Meskipun demikian, nabi Muhammad ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam tidak
pernah memperingati hari kelahirannya sendiri. Bahkan, manusia yang
mendapatkan pengajaran langsung dari nabi, yaitu para shahabat nabi pun
tidak ada yang mengamalkan ritual maulid nabi. Oleh karena itu,
perbuatan ini termasuk bid’ah terlarang, tidak boleh dilakukan, dan
harus ditinggalkan. Selain maulid nabi, perbuatan yang serupa dengan
kasus pertama ini, dan banyak terjadi di tengah masyarakat kita adalah
isra’ mi’raj, nuzulul qur’an, dan selamatan kematian. Semuanya harus
ditinggalkan karena termasuk bid’ah yang sesat dan terlarang. عَنْ أُمِّ
المُؤْمِنِيْنَ أُمِّ عَبْدِ اللهِ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا
قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ
أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ رواه البخاري
ومسلم وفي رواية لمسلم [ مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْه ِأَمْرُنَا
فَهُوَ رَدٌّ ] Dari Ibunda kaum mukminin, Ummu Abdillah Aisyah -semoga
Allah meridhainya- beliau berkata: Rasulullāh ṣallallāhu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Barangsiapa yang mengada-adakan sesuatu hal yang baru
dalam perkara kami ini yang tidak ada (perintahnya dari kami) maka
tertolak.” (H.R al-Bukhari dan Muslim). Dalam riwayat Muslim,
“Barangsiapa yang beramal dengan suatu amalan yang tidak ada perintah
kami, maka tertolak.” Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ
وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ “Dan berhati-hatilah kalian dari perkara yang
diada-adakan karena sesungguhnya setiap perkara yang diada-adakan
adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah sesat.” (H.R. Abu Dawud) Kedua:
Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam meninggalkan suatu perbuatan padahal
ada tuntutan untuk mengerjakannya, namun ada yang menghalangi beliau
untuk melakukannya. Dalam kasus kedua ini, apa yang ditinggalkan nabi
bukanlah termasuk sunnah. Akan tetapi, suatu saat nanti jika penghalang
tersebut hilang, perbuatan tersebut boleh dikerjakan. Contoh: Nabi
ketika menunaikan ibadah haji, tidak mengendarai mobil atau pesawat. Di
zaman beliau, pennyampaian adzan juga tidak menggunakan microphone dan
pengeras suara. Di zaman itu, tuntunan untuk menunaikan ibadah haji
sudah ada, hanya saja belum ada (belum ditemukan) mobil atau pesawat. Di
zaman itu pula, tuntutan agar kaum muslimin mendengar suara adzan
sebagai tanda waktu shalat telah tiba, sudah ada, hanya saja belum ada
microphone dan pengeras suara. Hal yang menghalangi beliau untuk naik
mobil atau pesawat dan menggunakan microphone - pengeras suara ketika
adzan adalah benda-benda ini belum ada (belum ditemukan) ketika itu.
Dengan demikian, perbuatan naik mobil/pesawat untuk menunaikan ibadah
haji dan menggunakan microphone - pengeras suara ketika adzan di zaman
sekarang ini, tidak termasuk bid’ah, sehingga jika dilakukan tidak
apa-apa. Ketiga: Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam meninggalkan suatu
perbuatan karena tidak ada tuntutan untuk mengerjakannya. Dalam kasus
ini, yang sunnah adalah tidak mengerjakan perbuatan tersebut,
sebagaimana nabi juga tidak mengerjakannya. Akan tetapi, jika suatu saat
nanti ada tuntutan syar’i untuk mengerjakannya, maka boleh dikerjakan.
Contoh: Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam tidak melakukan pencatatan
hadits. Beliau menyampaikan ilmu kepada para shahabat melalui lisan
beliau, tetapi beliau sendiri tidak mencatat ilmu yang telah
disampaikan. Tidak ada tuntutan untuk melakukannya karena para shahabat
ketika mendapatkan ilmu dari nabi, mereka langsung mempraktekkannya dan
mengingat-ingatnya / menghafalnya dalam dada-dada mereka. Baru, di zaman
‘Utsman bin Affan raḍiyallāhu ‘anhu, dilakukan pencatatan dan pembukuan
Al-Qur’an. Kemudian, di zaman ‘Umar bin Abdil Aziz raḥimahullāh
dilakukan pembukuan hadits. ‘Utsman melakukan itu karena adanya tuntutan
agar ilmu Al-Qur’an tidak hilang setelah banyaknya penghafal Al-Qur’an
yang meninggal dunia, sedangkan ‘Umar bin Abdil Azizmelakukannya juga
karena adanya tuntutan agar ilmu hadits tidak hilang. Perbuatan ‘Utsman
dan ‘Umar tersebut tidak termasuk bid’ah, tetapi justru hal yang syar’i
dikerjakan karena memang ada tuntutan syar’i untuk melakukannya.
Keempat: Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam meninggalkan suatu perbuatan
karena adanya “sebab tertentu”. Dalam kasus ini, hukum melakukan
perbuatan tersebut tergantung pada ada atau tidak adanya “sebab
tertentu” tersebut. Jika “sebab tertentu” itu masih ada, tidak boleh
mengerjakannya. Namun, jika “sebab tertentu” tersebut telah hilang, baru
diperbolehkan mengerjakan perbuatan tersebut sesuai dengan
kaidah-kaidah syar’i yang berhubungan dengannya. Contoh: Dulu, nabi
ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam pernah mengerjakan shalat tarawih
berjama’ah di masjid selama tiga atau empat malam. Pada malam
berikutnya, beliau tidak ke masjid, padahal jama’ah telah penuh di
masjid. Setelah shalat shubuh, beliau bersabda, فإنه لم يخف علي مكانكم
لكني خشيت أن تفرض عليكم فتعجزوا عنها “Bukannya saya tidak mengetahui
keberadaan kalian, namun saya khawatir shalat ini akan diwajibkan kepada
kalian, dan kalian tidak akan mampu melaksanakannya.” (H.R. Bukhari)
Dalam hadits di atas, diketahui bahwa nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam
meninggalkan shalat tarawih berjama’ah “karena satu sebab”, yaitu
khawatir shalat tarawih akan diwajibkan, sedangkan jika diwajibkan bisa
jadi kaum muslimin nanti tidak mampu melaksanakannya. Kemudian, setelah
nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam wafat, ‘Umar bin Al-Khaṭṭab
raḍiyallāhu’ anhu memerintah kaum muslimin untuk kembali menunaikan
shalat tarawih berjama’ah. Yang dilakukan ‘Umar ini benar, karena
“sebab” untuk meninggalkan shalat tarawih berjama’ah (yaitu: khawatir
akan diwajibkan) telah hilang. Masa pensyariatan dan turunnya wahyu
hanya ada semasa nabi masih hidup, dan berakhir dengan wafatnya nabi.
Oleh karena itu, jika semasa hidup hingga wafatnya nabi ṣallallāhu
‘alaihi wa sallam tidak ada pensyariatan dari Allāh bahwa shalat tarawih
berjama’ah diwajibkan, hukum shalat tarawih tetap menjadi sunnah. Sikap
Umar memerintah kaum muslimin melakukan shalat tarawih berjama’ah tidak
salah dan bukan termasuk bid’ah karena pada asalnya shalat tarawih
berjama’ah memang pernah dilakukan nabi. Di samping itu, setelah nabi
meninggal dunia, kaum muslimin telah tahu bahwa shalat tarawih
berjama’ah adalah sunnah, bukan wajib. Kesimpulan: Intinya, jika kita
akan mengerjakan suatu perbuatan, yang perbuatan ini dulu tidak
dikerjakan nabi semasa hidupnya, bermuara pada dua hal, menjadi
perbuatan halal atau perbuatan bid’ah yang sesat dan terlarang. Untuk
menentukan mana yang bid’ah dan mana yang bukan, uraian di atas dapat
disingkat dengan kaidah fiqh berikut ini: كل فعل توفر سببه على عهد النبي
- صلى الله عليه وسلم - ولم يفعله فالمشروع تركه “Semua perbuatan yang
“sebab” mengerjakannya ada pada zaman rasulullāh ṣallallāhu ‘alaihi wa
sallam, namun beliau tidak mengerjakannya, yang disyariatkan adalah
meninggalkan perbuatan tersebut.” Referensi: Shahih Bukhari, Shahih
Muslim, dan Sunan Abi Dawud via software Al-Maktabah Asy-Syamilah. Kitab
تلقيح الافهام العلية بشرح القواعد الفقهية /talqīḥul afhāmul ‘aliyyah bi
syarḥil qawā’idil fiqhiyyah/, karya وليد بن راشد السعيدان /Walīd bin
Rāsyid As-Su’aidān/. Penjelasan Ustadz Ahmad Sabiq mengenai kaidah كل
فعل توفر سببه على عهد النبي - صلى الله عليه وسلم - ولم يفعله فالمشروع
تركه dalam majalah Al-Furqon, edisi 9/1431.
ane kalo sholat berjamaah, imam dzikir, ane ikut dzikir, imam berdoa, ane amiinkn,
imam dzikir diam2, ane jg diam2,,
blom ad fatwa ulama yg menyalahkn dzikir rame2,,
islam itu indah, perbedaan adalah rahmat, bagi org yg berfikir,, klo ngk berfikir ntr takutnya nyalahin amalan org2...
sbaikny yg gni2 jngn trllu diperdebatkn.
yg sngat perlu kita perjuangkan bersama bnyk skli,, sprt presiden kita org muslim,, ayo ramai2 ksi tau presiden cabut ijin rumah2 hiburan sprti diskotik, yg udh jlas haramnya. yg dijual minuman yg memabukan.
ini mlh dzikir yg di debatkn, ndk mutu.
ente beragama berdasarkan tuntunan nabi atau tuntunan Ustadz ente?
Blajar tuntunan ustdz, ustadz bljar dg ustadznya lg, trus ustadznya lgi belajar sma ustadz nya lgi,, dst.. Klo kalian kn belajar pke terjemahan, trus terjemahan yg nguntungin/cocok dg pemikiran kalian, kalian ambil, yg ngk cocok kalian tinggalkn,,, hahahaaa,,, selamat mikirin terjemahan ya, heheee.. Berijtihat sendiri trus amalin yg masuk akal ente,,, Kalo kami udh tgl blajr aj n hafalin trus amalkn.
+Romi Meynanda dalilnya udh ad sma ulama sejak zaman dlu,, kalo nambahin rakaan sholat wajib itu yg ngk boleh,, tp kalo mau nambah sholat,, tambahin dg sholat2 sunnah,,
kalo ente mau nnya, atau mau nonton youtube, ente searching aj buya yahya, habib novel alaydrus, habib rizieq, habib lutfi, habib syekh, kh idrus romli, atau ust abdul somad. hargai perbedaan kita, jngn anda mau nyalahkn aplgi membid'ahkn. mereka lebih berilmu drpd anda.
+Romi Meynanda itu keyakinan anda bro, keyakinan kami ttp dg ulama NU.
+Romi Meynanda ntr lu liat habib umar bin hafidz, habib zein bin sumaith, mreka jelas2 dalam ilmu agamany,, dripda kita bedebat yg sma2 dangkal.. yg jls, i'tiqod kita beda, smpai kpnpn ndk akn slesai, slma ndk saling menyalahkan atau menyesatkn, kmi hargai i'tiqod masing2.
pinginnya saya ketemu ustadz khalid basamalah....Aamiin
ya Allah, ampuni la dosa2 kami, dan juga dosa mereka yg saling menghujat
.. saya sbagai umat islam saya hanya berpegang pada Alquranul qarim dan terjemahan indonesia, karena saya orang indonesia. slm DAMAI karena Allah mencintai umat yg saling menjaga kedamaian dan tidak membuat kebinasaan di muka bumi. mari kita lestarikan alam,mari kita bersama mejaga kedamaian,mri kita saling bantu anak yatim dan fakir miskin yg membutuhkan uluran tangan kita, sebagai bentuk ibadah kita kepada Allah Rabbal Alamin. mari kita kembali kpda Alquran, Insya Allah kita akan menemukan jalan yg lurus yaitu jln yg Allah ridhai. Amin...
inilah ahlusunnah yg sesungguhnya..jangan bilang ahlu sunnah kalau masih mengamalkan bid'ah... karena yg benar itu ahlusunnah wal jamaah bukan ahlul bid'ah wal jamaah
muktamar ulama sedunia di chezh nya wahabi bukan ahlusunah.😁😁
tapi kok di salah satu pengajiannya khalid (di lampu islam) itu kalau pernah cerita tentang keutamaan istighfar, beliau (ust khalid) bercerita ttg akhir hidup imam ahmad bin hanbal yg pergi ke suatu kota, itu ketemu sama penjual roti yg terus beristighfar dan semua keinginannya di ijabah oleh Allah? gimana? yg bener yg mana?
Gak usah diperdebatkan...yg cocok sm ustad ini silakan di ikutin, klu gak cocok sm ustad ini gak usah di ikutin, diluar sn org2 kafir dan non muslim yg baca dan lihat youtube bertepuk tangan??? asyik org2 islam pd ribut. Damai semua. oke
kalo ikut tata cara nabi kenapa kehidupan kita g ikut tata ara nabi yang dulu...
Buang buang waktu saja menghadapi wahabi...
Mohammad Sofa haha fa sofa
Mohammad Sofa wahabi lagi, nama kamu berat sekali lho itu kalo kamu tidak seperti nabi, wahabi apa paling km tidak tau jg, taunya orang yg belajar di arab pasti wahabi, tlg anda belajar dan berdoa kpd Allah
Love you bro KHALID BASALAMAH!👍😃
yg bener di bilang wahabi,..yg enak mah serabi bro,...wkkwkkwkk
Udah belajar?
astagfirullah, gini aja bagi antum2 yg merasa ceramah nya ustad ini gk ada faedah nya ya tdk ush dipusingin dan alangkah baiknya apabila tdk ush di komentari dri pd menimbulkan perdebatan yg lbh bnyk mudarat nya diantara umat muslim..mudah2an kita semua di beri hidayah oleh allah swt.
ahmad Joe,,,, masyallah anda hebat sekali
yang bukan ahlinya ga usah berdebat...
ndak tau lg jika Nabinya beda,.
Kalo wahabi itu artinya orang yang ikut kemurnian sunnah rosul dan al quran maka saya termasuk di dalamnya....
Heheh mas sebenar nya kata wahabi itu di sebut kan oleh orang belanda kepada orang" islam di arab
macam orang salah pilih...
kayaknya orang2 agama laen kagak pernah ada yang ribut2 begini, kenapa malah lu2 pada yang ngaku islam malah ribut begini. kalo emang pada nggak setuju sama ni ustad yaudah kagak usah didengerin tong, ikutin aja ustadlu masing2. trus pengikut2nya ustad khalid juga kagak usah sok2an mau klarifikasi, ente2 semua ilmunya masih jauh dari para ustad. bagaimanapun, ustad yang disebut wahabi sama sebagian orang, dan habib2 yang suka ngadain tabligh akbar itu semuanya sama2 punya ilmu, sama2 belajar ilmu agama dari sumber yang jelas, kitab2 mereka yang dibaca juga itu2 aja, cuman perbedaan penafsiran aja. nah kalo mereka berbeda pendapat trus debat ya wajar! mereka debat pake dalil, pake hadits, pake ayat! lah elu2 pada sekarang debat mau ngeluarin apaan??!! alquran aje belom pada apal, hadits juga paling apal cuman beberapa. masih cetek lah ilmu kita dibandingin ustad2 ini yang udah hapal alquran dan ratusan hadits. kite2 pengikutnya kagak usah sok2an debat dan klarifikasi, apalagi nyela2. lu pada maen cela2an begini tuh dicatet ama malaikat, kata2 lo pada yang saling nyela dan fitnah tanpa dalil itu juga dicatet dan diminta pertanggungjawaban nanti di akherat. makanye udeh jangan pada sok2an debat2, cela2an, sok2an klarifikasi. emang untungnya apaan kalo pada debat dimari???
+Darojatun Dzakirin
beetul....
ini bagus nih.. up up up
Mantap ini Ustadz
Apakah nabi SAW main HP? Tentu tidak❌berarti dengerin ceramah D hp gk D azab yg D azab karena main hpnya gitu... Karena Nabi SAW gk main hp
Hp nggk ada hubungan nya dgn agama
tidak boleh menambah sedikit pun ,,terus kalo hukum memakai BEDUG,jaman nabi muhammad tidak memakai bedug,tidak memakai mikrofon,,imam pun tidak memakai mikrofon,,?
Anas Anwar kita umat nabi harus cerdas, diberi akal oleh Allah untuk dikembangkan dan zaman modern itu adalah pasti terjadi dan kita nanti kembali ke zaman nabi yg berperang dengan kuda dan pedang karena teknologi sudah hancur, maka jelaslah bahwa kemajuan itu ada dan baik untuk digunakan
Dhanar_y bener setuju ane.... sebenernya yg ptg iman kita aja yg dipertebel.. jangan permasalahkan sesuatu yg membuat pertikaian
anwar.az26 xvc komentar paling lucu. gk bisa bedakan ibadah dgn sarana.
Memandangkan Indonesia bahawa yang harus diikuti ialah mazhab Shafi’i dan dalam akidah aliran Ash’ari dan Maturidi dan ianya telah menghasilkan perpaduan yang utuh di kalangan umat Islam, baik dalam ibadah, muamalah dan lain-lain sehingga memberi ketenangan dan keharmonian dalam masyarakat dan negara .
bro..joe..Alloh itu mengadili semua amal hambanya dan Alloh akan membalas semu perbuatan hambaNYA sampai yg sekecil zaroh sexpun..bukan ngebela2..dan lo memang serba tahu ya..atau sok tahu..sampai dah tahu hal yg diaherat segala...dah bro cukuplah lo coment2 akan semakin bnyk lo coment..semakin kau tunjukan....!!!??????😪 iya terimakasih atas dakwahnya ya...
semua masalah sebenar nya karena iri hati dengan habaib ..
karena habib itu di cintai oleh jemaah. .
Arab masihi meranggapan klo habib itu bkn cucu nabi .. habib itu orang arab dan sama dengan dia ..
makanya dia iri sama habaib...
mana ada habaib di wahabi ..
mohon pencerahan di masjid dkt rumah saya berdzikir dan berdoa bersama setelah shalat dan saya meninggalkan nya tidak ikut berdzikir karna saya takut menambah nambahkan ajaran agama islam yg telah sempurna (bid'ah) apakah saya berdosa? bagaimana saya apa boleh harus dzikir sendiri dirumah? mohon pencerahan
Hanif Ads berdzikir saja di mesjid tersebeut, tapi baca sendiri, ga usah ikut mereka, setelah antum selesai pulang saja, lanjut shalat sunnah ba'diyah (apabila ada). wallahu 'alam. na'am
saudaraku hanif ads... janganlah mempersulit diri sendiri, kalau Sholat Wajib nya yang anda tambah-tambahi itu namanya baru "ajaran baru" (bid'ah), saya bertanya kepada anda... adakah didalam Alqur'an atau Hadist yang melarang Orang Berzikir di Masjid sesudah Sholat..?
Fai zal maksud hanif itu tidak ikut dzikir berjamaah, kalau antum bertanya tentang larangan antum keliru, ibadah yg ditanya ada perintahnya atau tidak, kalau dunia baru yg ditanya ada larangannya atau tidak. na'am
alhamdulillah semakin yakin zikiran bersuara rame rame itu boleh
berikan hadits nya dong, yang menyuruh zikir rame". biar kita paham bahwa itu bukan bid'ah
benar mas,, kita yg rame2 ttp kita jlnkn,, yg mau sndiri2 jg silakan,,, asal jngn saling menyalahkn, apalgi menyesatkn.
sebenar tidak perlu diributkan masalah khilafiah, orang tdk mau berzikir secara jamaah silakan. yg jgn menyalahkan dan saling menyesatkan krn, kami yg senang berzikir berjamaah juga punya pegangan dan dalil yg kuat.
Dari Abu Sa’id Al-Khudriy radliyallaahu ‘anhu, ia berkata :
Mu’awiyyah radliyallaahu ‘anhu pernah melewati suatu halaqah di masjid.
Lalu ia bertanya : “Majelis apakah ini ?”. Mereka menjawab : “Kami duduk
untuk berdzikir kepada Allah ta’ala”. Mu’awiyyah
bertanya lagi : “Demi Allah, benarkah kalian duduk hanya untuk itu ?”.
Mereka menjawab : “Demi Allah, kami duduk hanya untuk itu”. Kata
Mu’awiyyah selanjutnya : “Sungguh aku tidak menyuruh kalian bersumpah
karena mencurigai kalian, sebab tidak ada orang yang menerima hadits
dari Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam lebih sedikit daripada
aku. Sesungguhnya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah
melewati satu halaqah para shahabatnya, lalu beliau bertanya : “Majelis
apakah ini ?”.
Mereka menjawab : “Kami duduk untuk berdzikir kepada Allah. Kami
memuji-Nya atas hidayah-Nya berupa Islam dan atas anugerah-Nya kepada
kami”. Beliau bertanya lagi :“Demi Allah, apakah kalian duduk untuk itu
?”. Mereka menjawab : “Demi Allah, kami duduk hanya untuk itu”. Beliau
pun kemudian bersabda : “Sungguh,
aku tidaklah menyuruh kalian bersumpah karena mencurigai kalian, tetapi
karena aku didatangi Jibril ‘alaihis-salaam yang memberitahukan bahwa
Allah ‘azza wa jalla membanggakan kalian di depan para malaikat” [HR.
Muslim no. 2701
IPTEK itu bukan katagori bid ah, kalo iptek bid ah jangan komen pke hp mending lo komen sambil teriak, juga kemana mana gak usah pake motor atau mobil mending lo pake onta....
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu, Allahummasalli ala alihi wasallam
Yang bilang ust khalid wahabi itu orang aneh sedunia, pake budaya dan agama dari turun temurun tanpa ilmu yg jelas
Kebanyakan sulit menerima kebenaran. padahal ga sulit, segala sesuatu yang dicontohkan rosul ikuti dan yang tidak ada contoh tinggalkan. gitu aja repot.
ini orang baru tahu satu hadits langsung bikin fatwa. ente juga bidah dakwah di internet. sunggguh nabi tidak pernah mencontohkan dakwah di internet.
bidah itu apabia dlam ibadah yg berupa ritual ibadah,,seperti menambah/mngurangi rakaat shalt,mengkreasikan bacaan2n shlat,dll
klo sarana dan prasarana itu bukan termasuk bidah, seperti tasbih,brsepeda mnuju masjid,shalt dgn memakai clana jeans dan sprti vidio d atas ceramah via intrnet,dll
seingat saya sperti itu..pengetahuan sya masih sangat dangkal dan msih sangat belajar
RinsoAnti NodaSahril adakah haditsnya yang mengatakan bahwa bidah itu tidak termasuk sarana dan prasarana? atau itu cuma hawa nafsumu saja dalam mentafsirkan.
+MUHAMMAD SIDIK assalamualaikum, antum mw jawaban yg bner2 bsa buat antum mengerti ga?klo mw bsa gabung di Blok M setiap rabu habis magrib,bsa langsung ngomong sma ust.Khalid terkait hal ini,jd ga etis lah comment yg kurang baik dsini.Terima kasih...
ane tunggu y dilokasi...
semoga allah memberi hidayah untuk kita semua...amin
Oncoom Sipiit waalaikum salam wr wb, ane ga bisa gabung saat ini, sebab ane ada di daerah ngerjain proyek. ngomong ngomong blok mnya dimana ? Kemudianane minta tolong ustad ente berani ngga melakukan mudzakarah mengenai bidah , tahlilan, maulid nabi, dan dzikir berjamaah dengan buya yahya . kemudian hasilnya di upload di youtube. sehingga yang mendapatkan hidayah akan lebih banyak.
+MUHAMMAD SIDIK alhamdulillah...semoga antum selalu diberikan kesehatan melalukan pekerjaan di daerah sana.
untuk blok m di mesjid nurul iman lantai 7 blok m square.
ya untuk apapun yg antum tanyakan nnti klo ktemu kita kaji sma2 aja...ana juga msh blajar agama.yg terpenting kita sma2 umat islam baiknya bersatu...
amin
klo hadist yg diketahui masalah kilafiah..mestinya dia punya adab utk menyampaikan pd khalayak..cobalah dakwah pd ladang dakwah yg tepat ...seoalah dia saja yg tahu tentang ibadah nabi..saya hanya bisa sampaikan pdnya cobalah perbanyak zdikir..agar ilmunya klo dia punya ilmu menerangi umat...bukan membikin gaduh umat seperti yg diharapkan musuh2 islam..yg kini sudah mengirimkan dua tanduk syetan ke negeri ini...ilmu dan zdikir mesti sejalan..jng cuma baca2 buku amalan orang lain salah..ilmu adalah jalan..zdikir ;cahaya ini orang berjalan trs tp gak bawa cahaya jd suka nabrak2..lipatan musam pd wajahnya pancaran siapa sebenarnya dirinya...wuAllohua'lam..
+Dani Sanjaya penyakit dengki hasud anda gak sembuh2 ya, sebaiknya anda ambil hikmah nya dari penyampaian ustad khalid, kalau anda gak suka buat saja pengajian tandingan dari anda di youtube. anda selalu berkomentar memfitnah ustad khalid, apa anda buta dan tuli? kan jelas ustad khalid ini menyampaikan berdasarkan kisah-kisah shahih, harus nya didukung dong kalau anda pengikut nabi. Orang yang paing selamat dari bid'ah adalah nabi kita dan para sahabat, maka dalam beribadah+beragama contohlah mereka, cari tau dulu ada nggak tuntunan tatacara ibadah dari nabi dan sahabat, .
joss . (y)
ramai aja yg ngaku ahlus sunnah.tapi masih ngak benar jaln nya
Cb jelasin ustadz, ada 3 amal yang nga terputus jika orang tersebut meninggal. salah satunya adalah ilmu yg bermanfaat, yang d maksud ilmu itu apa..?
jika anda adalah seorang guru,disini saya contoh kan anda adalah seorang guru agama dan anda mengajarkan mengaji ke pada beberapa orang anak,setelah anda meningal selama anak2 yg anda ajarkan mengaji tersebut mengamalkan ilmu agama yg anda ajarkan tsb maka pahala nya terus mengalir ,bahkan bila ilmu yg anda ajarkan tsb kembali di ajarkan ke orang lain maka amal anda terus berlanjut
orang muhammadiya ini
Jauhilah setiap perkara baru dlm agama sekecil apapun itu,
Baik di mata manusia blm tentu baik menurut allah swt..
Kita mengikuti rasulullah bkn menyelisihinya,siapalah kita??
Semoga kita semua mati di atas islam dan sunnah...
orang ini yg jg membidahkan zdikir bersama dan selalu membidahkan amalan2 umat muslim indonesia apa2 kena azab2..dia bilang zdikir zaman nabi ada yg bersuara tp tak berjamaah..dan orang kita banyak amalkan zdikir jamaah semua dimatanya salah dan bidah tanpa dl melakukan tabayun dan berkoar2 di media pdahal ulama2 kita bukan tanpa dasar beramal..zaman sahabat umar..sholat tarwih banyak yg sendiri2 sm umar r.a. dibuat jamaah supaya terasa tertib dan indah..klo mau penjelasan zdikir berjamah lihat ulasan dr kyai NURUDIN AL BANJARI atau buya yahya ..ojo opo2 arab saudi..opo2 arab saudi dan merasa benar sendiri...pdhal penduduk madinah dan mekah yg kecintaan mereka pd nabi begtu dalam lg perihatin menyaksikan umaroh mereka dan sebagian penceramah2 tukang membidah2kan amalan orang lain..saud..saud...lha ini kok nyampai ke indonesia...disaud kami rombongan tablik aja lg kumpul2 zdikir dan majelis ilmu saja dibubarkan sm polisi pemerintahan antek2 zionis sambil bentak2 bida..bidah...sadarlah wahai umat muslim indonesia planing besar zionis utk menghancurkan ASWAJA dan menjauhkan umat ini dengan ROSULULLOH..mereka gunakan dua tanduk syetan utk mengobrak obrik islam..Dua tanduk syetan ...1 SYIAH.....yg Ke2..,anda tahu sendiri utusan negeri yg pemimpinya lebih suka hormat dan pelukan dengan OBAMA dari pd ORDOGAN dipertemuan G12 boneka itu lebih sayang sm zionis dr pd saudaranya yg keras membela negeri2 islam..
Beliau ini berusaha menjelaskan sesuai dengan yg beliau ketahui dr hadits Nabi Sallalllahu 'alaihi wassalam, jd beliau tidak "MEMBID'AHKAN".
adapun kalo beliau salah nasihatilah dengan cara yg baik.
+Dani Sanjaya anda berdosa besar menulis ini " orang ini yg jg membidahkan zdikir bersama dan selalu membidahkan amalan2 umat muslim indonesia apa2 kena azab2",, kalimat anda ini jelas memfitnah, kan bisa didengarkan bahwa beliau ustad khalid menyampaikan bahwa yang membid'ahkan zikir berjamaah itu Abdullah bin umar (sahabat nabi) , dan yang mengatakan Allah akan mengazab mu adalah imam hasan albasri, mereka adalah orang2 yang hidup dizaman nabi dan melihat tatacara nabii dalam beribadah. maka TINDAKAN USTAD KHALID INI benar karena sefaham dengan para sahabat nabi.
Udin bro coba saudara ikuti ceramah2nya yg lain..
inilah ustadz Ahlussunah wal jammah...
yang salah yang tidak berdzikir
cok rez yg sia2 juga yg berdzikir dg cara yg nabi tidak pernah contohkan,
Fiky 7h siap grak, padat jelas jazakallahu khayr
Dhanar Tri , ada lafal dzikir baru kah, semua sama yg di ucapkan Rasul, saya tny model pembelajaran agama jaman Rasul pasti beda dg skrg, jgn katakan belajar bkn ibadah, pasti banyak model.
Santi Ka mksdnya itu dzikir serentak tdk semua punya kapasitas sama pengucapan, kalo ada yg fasih dpt banyak, yang tua gimana, lbh baik sendiri" saja, tp semua terserah anda, saya cari aman saja, dzikir sendiri jg lbh nyaman tdk mengganggu dan khusyu'
memang ada kata kata bersama atau sendiri sendiri atau berbeda2 bacaan nya. perasaan ga ada deh kata kata itu.
KA 01 gw heran ama lu..tiap ada ceramah ustad khalid , lo pasti nongol sebagai penentangnya..
saran gw buat lu..mendingan gak usah di tonton kalo hati lo masih busuk
assalamualaikum..maaf ya kalau tulisan saya kurang akurat krn saya cuma orang biasa..saya tdak bermaksud untuk menghina DR khalid.kalau yg slalu dia ucap zikir dn tahlilan dn maulid bidah terserah dia lah ga usah tahlilan zikir dan maulid dia, kami maulid zikir dan tahlilan itu juga hak kami, kami suka dn mngenang rosul nabi muhammad SAW.masak hari merdeka hari pemuda hari ibu dan hari2 yg laen ga ada yg bilang bidah, giliran maulid waduh kebakar semua jenggot2 pnjang jidat hitam sibuk dg bidah..kalau bukan tujuan tuk jauhkn umat dg Rosul nya apa tujuan nya..dan sekali lgi saya minta maaf knpa kalau bidah dia tdak duduk berdiskusi dn brdialok dg ulama2 kyai2 dn ustad2 yg terlebih dulu mendapat kn ilmu agama ktmbang dia yg baru mengaji di saudi 2/3 tahun..maaf juga kalau di bndingin dia dg saya beda nya sangat jauh saya ilmu nya 1%.kembali lgi yg tdi ya knpa tdak brdebat dg kyai2 dn ustad2 di depan publik.maaf kalau emang ada debat saya yg salah tulis krna saya tdak prnah diat dn dngr nya mohon maaff WASSALAM..
+Miswar Ali peringatan hari hari tertentu yang mereka inginkan karena tidak ada unsur ritual keagamaan di dalamnya tidak merupakan bid'ah , sedangkan yang namanya bid’ah itu terkait dengan unsur ibadah.Jika ada orang yang mengatakan bahwa HP itu bid’ah maka itu tidak benar karena HP itu tidak memiliki kaitan dengan ritual ibadah. Adanya penggunaan HP untuk mengetahui waktu ibadah, menuntut ilmu dan menambah wawasan itu tidak ada kaitannya dengan ritual ibadah. Itu sekedar sarana yang dalam masalah sarana kebaikan terdapat aturan yang longgar. tetapi tahlilan , maulid, dan nyadran itu sangat ada unsur ibadah nya, jelas sekali itu karena ada ritual2 bacaan bcaan khusus ketika maulidan, khaulan, yasinan, tahlilan dan nyadran. kalau menurut anda maulidan dan tahlilan tidak bid'ah maka dasar rukun2nya tahlilan dan maulidan dari nabi itu bagaimana?tatacara maulidan dan yasinan dari nabi itu yg benar gimana ? kalau itu ada tuntunan dari nabi maka boleh2 saja dilakukan.
+kang ahmad-joe saya mau nanya .. di mana ada larangan di alquran atau hadish yg menyatakan memperingati lahir nya nabi kita membaca swalawat2 nabi Muhammad SAW di larang .. dan membaca alquran di di kuburan di larang .. di halaman mana ada larangan itu ..
+Taufik Aziz Kalo lu nyari larangan ga bakalan ada tong. itu sama saja cari larangan sholat pake bahasa indonesia dalam Al Qur'an dan Sunnah Rasul, ga bakalan ada. Ibadah itu nunggu adanya dalil. Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda "Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam agama kami ini yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak.” (HR. Bukhari no. 20 dan Muslim no. 1718).
Ibnu Hajar rahimahullah juga berkata “Penetapan ibadah diambil dari tawqif (adanya dalil)” (Fathul Bari, 2: 80).
+Tommy Yudistira
na ahh. . km itu faham .. sholat pake bhs indonesia dan ga ada larangan tetap ga di terima ..
itu adalah hasil dari ijma ulama .. para ulama sepakat klo sholat pake bhs indonesia pasti tidak di terima ..
begitu juga para ulama menghasilkan kesepakatan baca yasin fatehah maulid dll (yg ustadz km bilang sesat ) adalah ibadah yg bagus dan diterima. . karena tidak bertentangan dgn syariat ..
makanya ustadz itu jangan nafsirkan masalah se enak mau nya .. tanpa mau rujuk atau diskusikan dgn ulama lainnya ..
nafsirkan hadish dan alquran sendiri tanpa guru adalah setan guru nya
pak, ngapain debat kalo tujuannya cuma mecah belah ummat??
kalo ustad2 "jenggot panjang jidat hitam" ini berdakwah dengan cara mereka yaudah biarin aja, toh mereka nggak pernah bunuh orang yang mereka bilang bidah kok, toh mereka gak pernah sweeping acara2 yang mereka bilang bidah kok. dakwah kayak gini juga sah kok di mata hukum, polisi nggak larang kok, presiden nggak larang kok.
lalu kalo misalnya habib2 yang gemar mengisi tabligh berdakwah dengan maulidan dan tahlilan mau berdakwah dengan cara mereka ya silahkan aja, emang ada yang ngelarang? emang polisi ngelarang? emang presiden ngelarang?
jadi ngapain ada debat? dakwah aja dengan cara masing2. kita sebagai pengikut salah satu dari guru2 tersebut ngapain pada ribut maen cela2an, nggak ada gunanya pak. mereka para guru2 kita aja yang udah jelas tau dalil, hapal quran, hapal ribuan hadits aja gak pernah ribut, lah kita kroco2nya ngapain pada ribut?
teruslah berdakwah ustadz....
Apakah klo bapak ceramah pake sepeker
Suapaya terdengar sama orang banyak(yg di belakang)
Yang mendengar ceramah bapak mendapat pahala?
Padahal Nabi tidak pernah contohkan.
Apakah bapak klo ceramah
Ceramahnya di rekam
Lalu di up load di you tube
Yang melihat dan mendengarkan ceramah bapak mendapat pahala?
Padahal nabi tidak pernah contohkan.
Apakah bapak klo cermah memakai bahasa indonesia.
Yang dengar mendapat pahala
Padahal nabi tidak pernah contohkan.
dzikiran bareng ya nggak masalah, dzikiran sendiri sendiri ya nggak masalah, yang masalah yang nggak berdzikir,
+Crish Sinatrya yang masalah itu yang tidak kembali pada hadist dan Al-qur'an
+wildan zulka ya makan pakai sendok ndak diajarkan, hukum makan pakai sendok berarti BID'AH, wk
Lalu menurut anda makna bid'ah dalam agama islam itu apa? Memang menurut bahasa bid'ah itu sesuatu yang baru.
"Dan semua perkara yang baru adalah bid'ahdan seluruh bid'ah adalah kesesatan dan seluruh kesesatan di neraka"(HR An-Nasaai no 1578) apakah hadist shahih tersebut salah.. kalau memang bid'ah di bolehkan saya lebih baik shalat ashar 10 kali soalnya kan shalat baik.. lagi pula kalau bid'ah dalam agam Islam dibolehkan, tidak jauh seperti agama agama yng lain yang suka di tambah dan di kurang seperti halnya diubah ubah.. saudariku mohon sebenernya perpecahan di Indonesia hanya satu masalah bid'ah...
+wildan zulka yah, biasanya ane habis sholat nggak pake dzikir, langsung pergi, itu terus ane jadi kena adzab? kalo begitu agama islam susah banget ya, katanya islam agamanya fleksibel,
+Crish Sinatrya saudariku apa hubungannya dengan itu. sunnah Rasulullah itu masih banyak yg belum dijaga knpa harus buat buat yg baru , justru yang ngribetin kaumnya sendiri.. masalah ibadah semuanya sudah ada malah buat lgi yng baru. menurut anda apakah tahlilan mengeluarkan biaya sedikit? apakah pernikahan jaman skrng mengeluarkan biaya sedikit? perhatikan gmna Islam seharusnya bertindak . semuanya sederhana... lalu siapa yng mempersulit? di kampung saya buat 40 bulanan saja abis 25 jt ada jg yng 5 jt min itu cuma buat 40 bulanan belum tahlilan.. pernikahan skrng mahar saja harus tinggi soalnya adu gengsi harus ada lagi acara acara dangdutan, lalu siapa yang mempersulit diri?
Ya Allah Jauhkan orang2 model sperti Bassalamah di indonesia ini yg menghujah2 ulama2 indonesia...Aaaaamieen
kalo yang seperti ustadz basalamah pada ilang berarti indonesia diambang kehancuran dong? bid'ah dimana" 😁
Melakukan Perbuatan yang Tidak Pernah Dilakukan Nabi كل فعل توفر سببه
على عهد النبي - صلى الله عليه وسلم - ولم يفعله فالمشروع تركه “Semua
perbuatan yang “sebab” mengerjakannya ada pada zaman rasulullāh
ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam, namun beliau tidak mengerjakannya, maka
yang disyariatkan adalah meninggalkan perbuatan tersebut.” (Kaidah Fiqh)
Muqaddimah Setiap pemuda muslim niscaya paham bahwa sebagai utusan
Allāh ta’āla, segala perbuatan yang dilakukan Nabi Muhammad ṣallallāhu
‘alaihi wa sallam merupakan teladan yang patut diikuti, baik perbuatan
yang menjadi ibadah wajib maupun sekadar sunnah saja. Namun, bagaimana
jika nabi di zaman itu tidak melakukan suatu perbuatan, apakah kita di
zaman sekarang ini juga diharuskan tidak melakukan semua perbuatan yang
tidak dikerjakan nabi? Dari pertanyaan di atas, muncul berbagai kasus
semisal berikut: Perayaan maulid Nabi, isra’ mi’raj, nuzulul qur’an, dan
selamatan kematian semuanya tidak dilakukan nabi di zamannya. Bolehkah
dilakukan di zaman sekarang? Menunaikan ibadah haji menggunakan mobil
atau pesawat, kemudian menggunakan microphone berserta pengeras suara
untuk adzan juga tidak dilakukan nabi di zamannya. Apakah ini tidak
boleh dilakukan di zaman sekarang karena dulu nabi tidak melakukannya?
Bagaimana menjawab permasalahan di atas? Pembahasan Perlu diketahui
bahwa perbuatan yang tidak dikerjakan nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam,
ada beberapa kemungkinan kasus, sebagai berikut. Pertama: Nabi
ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam meninggalkan suatu perbuatan, padahal ada
sebab dan tuntutan untuk mengerjakannya di zaman beliau, dan tidak ada
yang menghalangi beliau untuk melakukannya. Perbuatan dalam kasus
pertama ini, harus ditinggalkan dan tidak boleh diamalkan. Jika
mengerjakannya termasuk melakukan bid’ah (perbuatan mengada-ada dalam
ibadah yang tidak ada contohnya dari nabi) yang terlarang. Contohnya
adalah melakukan ritual perayaan maulid nabi. Ritual ini tidak pernah
dilakukan nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam. Tuntutan zaman sekarang
untuk mengingat momen kelahiran nabi pun ada pula di zaman nabi.
Kemudian, tidak ada satupun yang menghalangi nabi untuk melakukannya.
Artinya, Andai nabi mau, beliau bisa dengan mudah melakukannya karena
merayakan kelahiran sangat mudah, tidak ada penghalang yang susah.
Meskipun demikian, nabi Muhammad ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam tidak
pernah memperingati hari kelahirannya sendiri. Bahkan, manusia yang
mendapatkan pengajaran langsung dari nabi, yaitu para shahabat nabi pun
tidak ada yang mengamalkan ritual maulid nabi. Oleh karena itu,
perbuatan ini termasuk bid’ah terlarang, tidak boleh dilakukan, dan
harus ditinggalkan. Selain maulid nabi, perbuatan yang serupa dengan
kasus pertama ini, dan banyak terjadi di tengah masyarakat kita adalah
isra’ mi’raj, nuzulul qur’an, dan selamatan kematian. Semuanya harus
ditinggalkan karena termasuk bid’ah yang sesat dan terlarang. عَنْ أُمِّ
المُؤْمِنِيْنَ أُمِّ عَبْدِ اللهِ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا
قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ
أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ رواه البخاري
ومسلم وفي رواية لمسلم [ مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْه ِأَمْرُنَا
فَهُوَ رَدٌّ ] Dari Ibunda kaum mukminin, Ummu Abdillah Aisyah -semoga
Allah meridhainya- beliau berkata: Rasulullāh ṣallallāhu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Barangsiapa yang mengada-adakan sesuatu hal yang baru
dalam perkara kami ini yang tidak ada (perintahnya dari kami) maka
tertolak.” (H.R al-Bukhari dan Muslim). Dalam riwayat Muslim,
“Barangsiapa yang beramal dengan suatu amalan yang tidak ada perintah
kami, maka tertolak.” Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ
وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ “Dan berhati-hatilah kalian dari perkara yang
diada-adakan karena sesungguhnya setiap perkara yang diada-adakan
adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah sesat.” (H.R. Abu Dawud) Kedua:
Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam meninggalkan suatu perbuatan padahal
ada tuntutan untuk mengerjakannya, namun ada yang menghalangi beliau
untuk melakukannya. Dalam kasus kedua ini, apa yang ditinggalkan nabi
bukanlah termasuk sunnah. Akan tetapi, suatu saat nanti jika penghalang
tersebut hilang, perbuatan tersebut boleh dikerjakan. Contoh: Nabi
ketika menunaikan ibadah haji, tidak mengendarai mobil atau pesawat. Di
zaman beliau, pennyampaian adzan juga tidak menggunakan microphone dan
pengeras suara. Di zaman itu, tuntunan untuk menunaikan ibadah haji
sudah ada, hanya saja belum ada (belum ditemukan) mobil atau pesawat. Di
zaman itu pula, tuntutan agar kaum muslimin mendengar suara adzan
sebagai tanda waktu shalat telah tiba, sudah ada, hanya saja belum ada
microphone dan pengeras suara. Hal yang menghalangi beliau untuk naik
mobil atau pesawat dan menggunakan microphone - pengeras suara ketika
adzan adalah benda-benda ini belum ada (belum ditemukan) ketika itu.
Dengan demikian, perbuatan naik mobil/pesawat untuk menunaikan ibadah
haji dan menggunakan microphone - pengeras suara ketika adzan di zaman
sekarang ini, tidak termasuk bid’ah, sehingga jika dilakukan tidak
apa-apa. Ketiga: Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam meninggalkan suatu
perbuatan karena tidak ada tuntutan untuk mengerjakannya. Dalam kasus
ini, yang sunnah adalah tidak mengerjakan perbuatan tersebut,
sebagaimana nabi juga tidak mengerjakannya. Akan tetapi, jika suatu saat
nanti ada tuntutan syar’i untuk mengerjakannya, maka boleh dikerjakan.
Contoh: Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam tidak melakukan pencatatan
hadits. Beliau menyampaikan ilmu kepada para shahabat melalui lisan
beliau, tetapi beliau sendiri tidak mencatat ilmu yang telah
disampaikan. Tidak ada tuntutan untuk melakukannya karena para shahabat
ketika mendapatkan ilmu dari nabi, mereka langsung mempraktekkannya dan
mengingat-ingatnya / menghafalnya dalam dada-dada mereka. Baru, di zaman
‘Utsman bin Affan raḍiyallāhu ‘anhu, dilakukan pencatatan dan pembukuan
Al-Qur’an. Kemudian, di zaman ‘Umar bin Abdil Aziz raḥimahullāh
dilakukan pembukuan hadits. ‘Utsman melakukan itu karena adanya tuntutan
agar ilmu Al-Qur’an tidak hilang setelah banyaknya penghafal Al-Qur’an
yang meninggal dunia, sedangkan ‘Umar bin Abdil Azizmelakukannya juga
karena adanya tuntutan agar ilmu hadits tidak hilang. Perbuatan ‘Utsman
dan ‘Umar tersebut tidak termasuk bid’ah, tetapi justru hal yang syar’i
dikerjakan karena memang ada tuntutan syar’i untuk melakukannya.
Keempat: Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam meninggalkan suatu perbuatan
karena adanya “sebab tertentu”. Dalam kasus ini, hukum melakukan
perbuatan tersebut tergantung pada ada atau tidak adanya “sebab
tertentu” tersebut. Jika “sebab tertentu” itu masih ada, tidak boleh
mengerjakannya. Namun, jika “sebab tertentu” tersebut telah hilang, baru
diperbolehkan mengerjakan perbuatan tersebut sesuai dengan
kaidah-kaidah syar’i yang berhubungan dengannya. Contoh: Dulu, nabi
ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam pernah mengerjakan shalat tarawih
berjama’ah di masjid selama tiga atau empat malam. Pada malam
berikutnya, beliau tidak ke masjid, padahal jama’ah telah penuh di
masjid. Setelah shalat shubuh, beliau bersabda, فإنه لم يخف علي مكانكم
لكني خشيت أن تفرض عليكم فتعجزوا عنها “Bukannya saya tidak mengetahui
keberadaan kalian, namun saya khawatir shalat ini akan diwajibkan kepada
kalian, dan kalian tidak akan mampu melaksanakannya.” (H.R. Bukhari)
Dalam hadits di atas, diketahui bahwa nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam
meninggalkan shalat tarawih berjama’ah “karena satu sebab”, yaitu
khawatir shalat tarawih akan diwajibkan, sedangkan jika diwajibkan bisa
jadi kaum muslimin nanti tidak mampu melaksanakannya. Kemudian, setelah
nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam wafat, ‘Umar bin Al-Khaṭṭab
raḍiyallāhu’ anhu memerintah kaum muslimin untuk kembali menunaikan
shalat tarawih berjama’ah. Yang dilakukan ‘Umar ini benar, karena
“sebab” untuk meninggalkan shalat tarawih berjama’ah (yaitu: khawatir
akan diwajibkan) telah hilang. Masa pensyariatan dan turunnya wahyu
hanya ada semasa nabi masih hidup, dan berakhir dengan wafatnya nabi.
Oleh karena itu, jika semasa hidup hingga wafatnya nabi ṣallallāhu
‘alaihi wa sallam tidak ada pensyariatan dari Allāh bahwa shalat tarawih
berjama’ah diwajibkan, hukum shalat tarawih tetap menjadi sunnah. Sikap
Umar memerintah kaum muslimin melakukan shalat tarawih berjama’ah tidak
salah dan bukan termasuk bid’ah karena pada asalnya shalat tarawih
berjama’ah memang pernah dilakukan nabi. Di samping itu, setelah nabi
meninggal dunia, kaum muslimin telah tahu bahwa shalat tarawih
berjama’ah adalah sunnah, bukan wajib. Kesimpulan: Intinya, jika kita
akan mengerjakan suatu perbuatan, yang perbuatan ini dulu tidak
dikerjakan nabi semasa hidupnya, bermuara pada dua hal, menjadi
perbuatan halal atau perbuatan bid’ah yang sesat dan terlarang. Untuk
menentukan mana yang bid’ah dan mana yang bukan, uraian di atas dapat
disingkat dengan kaidah fiqh berikut ini: كل فعل توفر سببه على عهد النبي
- صلى الله عليه وسلم - ولم يفعله فالمشروع تركه “Semua perbuatan yang
“sebab” mengerjakannya ada pada zaman rasulullāh ṣallallāhu ‘alaihi wa
sallam, namun beliau tidak mengerjakannya, yang disyariatkan adalah
meninggalkan perbuatan tersebut.” Referensi: Shahih Bukhari, Shahih
Muslim, dan Sunan Abi Dawud via software Al-Maktabah Asy-Syamilah. Kitab
تلقيح الافهام العلية بشرح القواعد الفقهية /talqīḥul afhāmul ‘aliyyah bi
syarḥil qawā’idil fiqhiyyah/, karya وليد بن راشد السعيدان /Walīd bin
Rāsyid As-Su’aidān/. Penjelasan Ustadz Ahmad Sabiq mengenai kaidah كل
فعل توفر سببه على عهد النبي - صلى الله عليه وسلم - ولم يفعله فالمشروع
تركه dalam majalah Al-Furqon, edisi 9/1431.
doamu jelek sekali. doamu bisa saja berbalik pada mu. segeralah bertaubat.
achmad zaelani anda yg belajar, anda jauh dari model yg diharapkan nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam
kalo bicara masalah bid'ah, jaman sekarang dipenuhi perkara bid'ah trmasuk berdakwah dimedsos juga bid'ah. alquran yg dibukukan juga bid'ah. wajah kalian juga bid'ah krna tdk ada pada zaman nabi. lalu knapa yg disalahkan selalu perkara2 yg cendrung baik??
Pemikiran jahiliyah, bid'ah itu dari hadits rasulullah perkara agama yg di ada2kan bukan dari segi teknologi apalagi wajah antum jangan termakan omongan para ahli bid'ah penyelisih sunnah, Barakallah.
+batti goll bener bang.
+batti goll nikah adalah perkara agama dan unsur ibadah .. nabi menikahi wanita Arab. . semua istri nya orang arab .. skrg sy mau tanya .. istri km orang mana ..
+Taufik Aziz carikan saya hadits yg sahih kalau menikah itu harus dengan orang arab. Tidak mungkin rasulullah di arab tetapi menikah dengan orang indonesia akhi ataupun orang cina hapus pemikiran Bid'ah yg seperti itu agar bisa memurnikan ibadah antum, Barakallahufikum.
+batti goll maka nya sy tanya sama antum .. istri antum orang mana .. nikah kan itu ibadah dan unsur agama .. nabi nikahi istri nya semua nya orang arab .. klo kita nikah selain orang arab gimana .. bid'ah atau tidak .. sy tanya ama antum ..
Awas Indonesia di serang