Menguak Mitos Mistis di Balik Keraton Solo: Maling Masuk Keraton Tak Bisa Keluar

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 5 вер 2024
  • Keraton Kasunanan Surakarta adalah salah satu cagar budaya yang ada di Kota Solo.
    Berpindah dari Kartasura ke Desa Solo pada masa pemerintahan Susuhunan Pakubuwono (PB) II yang kemudian pembangunan istana kerajaannya diteruskan putranya, PB III.
    Perpindahan dari Kartasura ke Solo ini pun tak sembarang.
    Raja dan para sesepuh saat itu perlu melakukan "semedi" memohon petunjuk dari penguasa laut Selatan, Nyi Roro Kidul.
    Harapannya, istana kerajaan yang akan dibangun nanti memiliki daya magis dan leluhur Mataram terdahulu turut menjaga Keraton dan masyarakat di Negari Surakarta.
    Diyakni, para leluhur Mataram sampai saat ini terus menjaga tiap jengkal tanah yang ada di keraton Kasunanan Surakarta.
    Cucu PB XI, Sentono dalem atau keluarga kerjaan, Bendara Raden Mas Nugroho Iman Notopuro menyebut upaya yang dilakukan para leluhurnya itupun membuahkan hasil.
    Istana keraton yang dibangun sejak akhir tahun 1700 hingga 1800an itu sampai saat ini masih lestari.
    Dan semua memiliki daya magis yang masih sangat kuat.
    Karena memang sampai saat ini, selain di jaga oleh abdi dalem atau petugas kemanan, para leluhur Mataram juga turut menjaga Keraton Surakarta.
    Bahkan di era modern seperti sekarang ini, masih kental dengan aura-aura gaib.
    Belakangan diketahui keraton Solo dimasuki maling hingga dua kali, namun pencuri tersebut konon masih di sekitar keraton dan tidak bisa keluar hingga jejaknya tidak diketahui.
    Dia menyebut pencuri yang tak bisa keluar itu masih beruntung.
    Sebab, Keraton Kasunanan Surakarta ini punya daya magis yang kuat terhadap sesuatu yang tidak dikehendaki.
    Daya magis yang dimiliki Keraton mampu membawa dampak buruk bagi siapapun yang berniat buruk bagi keraton.

КОМЕНТАРІ • 134