Nah itu Pak ... saya sendiri juga heran ... maka banyak juga yg punya kesimpulan klu lebih baik jalur ini ditiadakan saja ... karena memang saya amati kurang fair ...
Indeks sekolah ... track record alumni ... seharusnya tidak bisa dijadikan sebagai penentu ... karena tiap siswa mempunyai kemampuan sendiri yang tidak bisa dikurangi oleh indeks sekolah dan track record alumni ...
Kalau dilihat Sistem terbaru sekarang yang menerapkan penilaian kelulusan berdasarkan pada 50% nilai raport dan 50% dilihat dari prestasi non akademik dan atau 2 mapel pendukung sebenarnya ingin mengakomodir anak anak yang bukan hanya berprestasi dibidang akademik tetapi juga berprestasi dibidang non akademik.. Jadi jika hanya mengandalkan nilai raport saja tentu blum cukup ditambah tingkatkeketatan pilihan prodi yang dipilih hingga index prestasi sekolah juga menjadi penentu.. Karena bukan tidak mungkin banyak sekolah yang "mengobral nilai" pada siswanya
@@eduhack Dari pengamatan saya, jalur ini tetap kurang fair ... klu menghendaki adanya sertifikat ya harusnya tegas, sehingga yg tidak ada sertifikat tidak usah daftar ... langsung jalur tes ... klu tidak ada sertifikat tetap bisa ikut, ya harus dihormati seluruh nilai akademiknya ... rangking eligible nya ... jadi jangan ada pikiran negatif apapun ... tinggal dilihat saja prestasi saat dia kuliah pada dua semester yg pertama, nanti akan ketahuan apakah nilai akademiknya sesuai atau tidak ...
Alhamdulillah ,,,ingat anak ku d terima d ilmi keperawatan Unsri thn 2018,, orang senang banget rasa y ,,,Sekarang lg lanjut propesi Nurs d Unsri
Alhandulillah selamat ibu
Anak sya ikut snbp ga lolos pdhal ank sya ranking 1 trus di sekolahnya......yg di trima itu yg seperti apa?
Nah itu Pak ... saya sendiri juga heran ... maka banyak juga yg punya kesimpulan klu lebih baik jalur ini ditiadakan saja ... karena memang saya amati kurang fair ...
Indeks sekolah ... track record alumni ... seharusnya tidak bisa dijadikan sebagai penentu ... karena tiap siswa mempunyai kemampuan sendiri yang tidak bisa dikurangi oleh indeks sekolah dan track record alumni ...
Kalau dilihat Sistem terbaru sekarang yang menerapkan penilaian kelulusan berdasarkan pada 50% nilai raport dan 50% dilihat dari prestasi non akademik dan atau 2 mapel pendukung sebenarnya ingin mengakomodir anak anak yang bukan hanya berprestasi dibidang akademik tetapi juga berprestasi dibidang non akademik.. Jadi jika hanya mengandalkan nilai raport saja tentu blum cukup ditambah tingkatkeketatan pilihan prodi yang dipilih hingga index prestasi sekolah juga menjadi penentu.. Karena bukan tidak mungkin banyak sekolah yang "mengobral nilai" pada siswanya
@@eduhack Dari pengamatan saya, jalur ini tetap kurang fair ... klu menghendaki adanya sertifikat ya harusnya tegas, sehingga yg tidak ada sertifikat tidak usah daftar ... langsung jalur tes ... klu tidak ada sertifikat tetap bisa ikut, ya harus dihormati seluruh nilai akademiknya ... rangking eligible nya ... jadi jangan ada pikiran negatif apapun ... tinggal dilihat saja prestasi saat dia kuliah pada dua semester yg pertama, nanti akan ketahuan apakah nilai akademiknya sesuai atau tidak ...