Syalom .. luar biasa Firman Tuhan yg meneguhkan . Biar kiranya hambaMu ini selalu memamerkan kasih karuniaMu ya Allah karna sungguh terbukti segala keagungan dn karyaMu dalam setiap kehidupan hambaMu ini. Amin. Terima kasih EE Indonesi dn terima kasih pak pdt Benny Solihin 😇🙏🏻
Salam Sejahtera, Setuju sekali dengan pendeta bahwa Allah adalah Bapa yang Mahabaik, sehingga tidak akan memberi makanan yang bukan makanan kepada manusia ciptaan-Nya (Matius 7: 9-10), karena tubuh manusia adalah *_mezbah korban bakaran hidup_* . Sejak sebelum bumi dilanda air bah, Allah sudah menyediakan apa yang akan dimakan manusia (Kejadian 7:2&3), yaitu *_sama dengan_* (=) yang akan menjadi korban bakaran bagi-Nya (Kejadian 8:20). Ketika Nuh (Bapak moyang segala bangsa, termasuk bangsa Indonesia) melakukan korban bakaran itu, Allah merasa sangat tersanjung (Kejadian 8:21), yang tidak ada hubungannya dengan Hukum Taurat. Adalah kegemaran para manusia kristen yang gemar makan yang bukan makanan itu, mengatakan bahwa makan minum adalah Hukum Taurat. Kemudian mereka membenturkannya dengan jalan Salib Yesus Kristus, untuk memperoleh pembenaran atau legitimasi menurut akal mereka, untuk bebas menjadi manusia pemakan segala dan kemudian terjangkit sindrom yang dalam bahasa "Ibraninya" adalah gergantang tubir atau rakus.
Syalom .. luar biasa Firman Tuhan yg meneguhkan . Biar kiranya hambaMu ini selalu memamerkan kasih karuniaMu ya Allah karna sungguh terbukti segala keagungan dn karyaMu dalam setiap kehidupan hambaMu ini. Amin. Terima kasih EE Indonesi dn terima kasih pak pdt Benny Solihin 😇🙏🏻
Walker Jennifer White Richard Allen Lisa
Salam Sejahtera,
Setuju sekali dengan pendeta bahwa Allah adalah Bapa yang Mahabaik, sehingga tidak akan memberi makanan yang bukan makanan kepada manusia ciptaan-Nya (Matius 7: 9-10), karena tubuh manusia adalah *_mezbah korban bakaran hidup_* .
Sejak sebelum bumi dilanda air bah, Allah sudah menyediakan apa yang akan dimakan manusia (Kejadian 7:2&3), yaitu *_sama dengan_* (=) yang akan menjadi korban bakaran bagi-Nya (Kejadian 8:20).
Ketika Nuh (Bapak moyang segala bangsa, termasuk bangsa Indonesia) melakukan korban bakaran itu, Allah merasa sangat tersanjung (Kejadian 8:21), yang tidak ada hubungannya dengan Hukum Taurat.
Adalah kegemaran para manusia kristen yang gemar makan yang bukan makanan itu, mengatakan bahwa makan minum adalah Hukum Taurat. Kemudian mereka membenturkannya dengan jalan Salib Yesus Kristus, untuk memperoleh pembenaran atau legitimasi menurut akal mereka, untuk bebas menjadi manusia pemakan segala dan kemudian terjangkit sindrom yang dalam bahasa "Ibraninya" adalah gergantang tubir atau rakus.