Ustadz Nurrudin punya referensi yang banyak, lengkap dan cara penyampaiannya lugas, gak kaleng-kaleng. Tapi Guru Gembul berangkat dari perspektif Iman yang personal, yang tak bisa digoyahkan. Keduanya hebat di kapasitas mereka masing-masing. Butuh banyak orang-orang seperti mereka.
Kolom komentar diisi oleh orang2 yg memang sudah memiliki Tendensi masing-masing, coba lah klo ada debat seperti ini biasakan objektif. Masing2 pendebat menyuguhkan banyak ilmu yg bisa kita petik. Berhentilah mengomentari perdebatan dgn kata2 "si ini di rujak, sii ini dihabisin, si ini disikat lah". Masa iya debat ilmiah hanya menghasilkan sang pemenang dan sang pecundang. Harus nya debat ilmiah itu mencerahkan, menghasil kan khasanah ilmu bagi yg menyaksikan debat, bukannya mengahasil kan kebencian.
@@prastyoagung4652 makanya masih aga susah orang indo diajak debat bener. Yg dicari itu tendensi dan sudah berpihak. Bukan inti dari argumen suatu masalah dan bisa dilihat dari 2 pihak.
Coba anda bilang begini waktu si gurgem debat sama para habib kmren. Banyak jg tuh netijen yg ngerujak para habib. Eh giliran kalah kita suruh diem2 bae
Duaduanya orang hebat...mohon maaf kepada pak GG, tapi penyampaian pak ust. Nuruddin disini lebih masuk akal. Untuk pak GG, saya yakin anda orang yg jujur yang ingin memajukan bangsa Indonesia terutama dalam hal pendidikan.
Harus sering diadakan debat seperti ini, jujur ini keren dan menambah khazanah keilmuan kita sebagai masyarakat yang sudah lama tenggelam oleh pembodohan acara-acara di televisi
Memang mesti ada orang seperti guru Gembul untuk memantik orang2 cerdas seperti Ustadz Nuruddin hadir dan naik ke permukaan, meski ujung2nya guru gembul yg dirujak..😁
Terimakasih ustadz Nuruddin, overall antum sangat membuka fikiran kami yg awam , bagian kata yg paling saya suka adalah jangan berbicara sesuatu jika belum tau ilmunya, itu namanya asbun apalagi bilang menurut dan versi saya. Sekali lagi terima kasih banyak untuk ilmunya ustadz Nuruddin ❤❤
Namanya ilmu yang sudah ilmiah itu adalah ilmu yang sudah tidak ada perdebatan lagi tentang nya karena kesimpulan nya sudah final. Apabila masih ada perdebatan tentang suatu ilmu berarti ilmu itu belum final ilmiah nya. Bahkan umat islam di dunia masih sibuk berdebat masalah akidah yang sampai sekarang kesimpulan final nya belum ada kesepakatan, sehingga salah satu penyebab terjadinya konflik adalah hanya perbedaan sudut pandang tentang akidah. Akidah adalah soal keimanan, dan keimanan bisa terbentuk dari kelogisan ajaran agama, ajaran agama yang logis adalah ajaran yang sesuai dengan hukum sebab akibat dan hukum universal, yang tujuannya adalah ketika itu diterapkan maka akan terbentuknya kehidupan yang baik dan adil dalam sudut pandang universal, bukan sudut pandang pribadi. Orang islam meyakini ajaran islam adalah ajaran yang logis sehingga orang islam mempunyai kewajiban untuk melaksanakan apa yang diperintahkan. Tapi alih-alih melaksanakan kewajiban perintah Allah untuk menjadi pemimpin atau pengelola muka bumi, malah yang terjadi adalah masih terjadi konflik antar umat islam itu sendiri, masih berdebat masalah akidah yang sampai sekarang masih belum final bentuk ilmiahnya. Perintah Allah yang sangat jelas untuk umat islam, yaitu untuk bersatu dan berpegang teguh dalam satu tali agama, perintah perdamaian itu saja sampai sekarang masih belum bisa terealisasi.
@@nyaisiti7453 jangan kebanyakan,karna dia masih pake hp,laptop,mobil,sandang pangan kalo hanya banyak orang memperdebatkan agama dan zat tuhan harusnya dia ngak make ilmu teknologi yg jelas didepan mata itu berpengaruh di lini kehidupan
Saya nonton dari awal sampai selesai 2jam lebih.. keduanya sama sama luar biasa.. Ustd Nur lebih spesifik ttntang aqidah, guru gembul pengetahuan umum yang harusnya sangat mudah di fahami oleh nalar kita.. keduanya luar biasa..
benarr, setuju, sebenarnya pemikiran mereka sama , statement Nurruddin juga bilang Hakikat Tuhan tidak kita ketahui, kita semua sepakat, beliau juga menekankan ilmu lanjutan mendalam tentang sifat Tuhan sedangkan statement guru gembul juga sama Tuhan tidap bisa di rasional kan tapi sifat² dll masih bisa tp guru gembul pesan yg di bawa lebih mendorong kaum kaum muslimin lebih bisa maju . pada akhir kesimpulan sama . tapi kasih A+ buat guru Nurruddin referensi dan penjelasan beliau bawa menambah pengetahuan terutama bagi saya.
Akidah tidak bisa dibuktikan secara ilmiah dalam pengertian eksperimen atau observasi empiris. Akan tetapi, keyakinan dalam akidah bisa didukung melalui argumen filosofis, pengalaman pribadi, dan keselarasan dengan penemuan sains dalam beberapa aspek, meskipun pada akhirnya, akidah tetap berakar pada keimanan dan keyakinan.
Ustadz nuruddin dengan banyaknya referensinya bisa menjelaskan dengan gaya bahasa yang mudah dan dengan keterangan yang gamblang dan jelas sekali tanpa keraguan
Simpel saja sih buat orang awam, intinya 2 saja; jangan alergi dengan ajaran Islam dan perkuat Iman kita. Itu saja sudah cukup, tidak perlu debat ilmiah untuk membuktikan keberadaan Tuhan, dengan ciptaannya saja sudah cukup untuk membuktikan keberadaannya.
Penjelasan tentang Tuhan secara rasional itu banyak, sebanyak bantahannya, juga secara rasional. Jadi pada akhirnya ya silahkan di pilih mana yg cocok ,cocok yg mana . Kembali lagi ke imanan. Mau mengimani Tuhan ada, atau mengimani Tuhan tidak ada. Karena ke duanya secara ilmiah dg pendekatan rasional ada. Sdah di perdebatkan oleh filsuf dri zaman dulu bahkan tinggal kita baca aja saking sudah lengkapnya
Saya memahami bahwa ada anggapan bahwa filsafat dapat dianggap sebagai metode ilmiah. Namun, saya ingin menjelaskan beberapa poin penting yang menunjukkan perbedaan mendasar antara filsafat dan metode ilmiah. 1. Tujuan dan Fokus yang Berbeda: Filsafat dan ilmu pengetahuan memiliki tujuan yang berbeda. Filsafat berusaha mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan mendalam tentang eksistensi, nilai, dan pengetahuan. Di sisi lain, ilmu pengetahuan berfokus pada menjelaskan fenomena fisik melalui pengamatan dan eksperimen. Sebagai contoh, filsafat dapat membahas apa arti "kebaikan" atau "keadilan" tanpa merujuk pada data empiris, sementara ilmu pengetahuan akan mencari penjelasan yang dapat diuji dan diukur. 2. Metode Berbasis Empiris vs. Logika: Metode ilmiah bergantung pada pengamatan dan eksperimen yang menghasilkan data empiris. Dalam ilmu pengetahuan, hasil eksperimen dapat diulang dan diverifikasi oleh peneliti lain. Sementara itu, filsafat mengandalkan argumen logis dan pemikiran kritis. Dalam filsafat, kita sering kali berhadapan dengan argumen yang bersifat spekulatif dan tidak selalu dapat diuji atau dibuktikan secara empiris. 3. Contoh dari Tokoh Filsafat: Banyak filsuf, seperti David Hume, berpendapat bahwa pengetahuan manusia terbatas pada pengalaman dan pengamatan. Hume menekankan bahwa kita tidak dapat membuat kesimpulan tentang apa yang ada di luar pengalaman kita, yang menunjukkan bahwa tidak semua pertanyaan dapat dijawab dengan pendekatan ilmiah. 4. Pemisahan Kategori Pengetahuan: Filsafat dibagi menjadi berbagai cabang, seperti epistemologi (ilmu pengetahuan), etika (moralitas), dan metafisika (keberadaan). Ilmu pengetahuan hanya mencakup satu bagian dari spektrum ini, yaitu pengetahuan yang dapat diuji secara empiris. Ini menunjukkan bahwa filsafat memiliki cakupan yang lebih luas dan tidak terikat pada metode ilmiah. 5. Pendekatan yang Saling Melengkapi: Meskipun filsafat dan ilmu pengetahuan memiliki perbedaan, keduanya dapat saling melengkapi. Banyak ilmuwan terkemuka, seperti Albert Einstein, menggunakan pemikiran filosofis dalam menjelaskan penemuan ilmiah mereka. Einstein sendiri pernah mengatakan, "Ilmu tanpa agama buta, agama tanpa ilmu lumpuh," yang menegaskan bahwa kedua pendekatan ini memiliki peran penting dalam memahami realitas. 6. Kesadaran tentang Batasan: Penting untuk menyadari bahwa tidak semua kebenaran dapat dicapai melalui metode ilmiah. Pertanyaan tentang moralitas, tujuan hidup, atau eksistensi Tuhan sering kali memerlukan pendekatan filosofis dan tidak dapat diuji dengan cara yang sama seperti fenomena fisik. Dengan mempertimbangkan semua poin ini, saya berharap kita dapat lebih memahami perbedaan antara filsafat dan metode ilmiah, serta menghargai kedua pendekatan ini dalam mencari kebenaran dan pemahaman tentang dunia dan keberadaan kita.
ada beberapa filsuf Muslim yang menegaskan bahwa konsep Tuhan dan eksistensi-Nya tidak dapat sepenuhnya dijelaskan dengan metode ilmiah. Berikut adalah beberapa pemikir dan pemikiran mereka: 1. Al-Ghazali: Dalam karya terkenalnya "Tahafut al-Falasifah" (Kekacauan Para Filsuf), Al-Ghazali mengkritik pandangan para filsuf yang mencoba menjelaskan segala sesuatu hanya melalui akal dan logika. Ia berargumen bahwa banyak aspek realitas, termasuk keberadaan Tuhan, berada di luar jangkauan pengetahuan empiris dan logis. Al-Ghazali menekankan bahwa pengalaman mistik dan wahyu juga penting dalam memahami Tuhan. 2. Ibnu Arabi: Seorang sufi dan filsuf terkenal, Ibnu Arabi, berbicara tentang keterbatasan akal manusia dalam memahami sifat Tuhan. Ia menyatakan bahwa "Tuhan tidak dapat dibayangkan, tidak dapat dijelaskan, dan tidak dapat dimengerti oleh akal." Hal ini menunjukkan keyakinan bahwa upaya untuk memahami Tuhan sepenuhnya melalui metode ilmiah atau rasional adalah tidak mungkin. 3. Fakhr al-Din al-Razi: Dalam karyanya, Al-Razi sering mengemukakan bahwa argumen rasional dapat membantu kita dalam memahami keberadaan Tuhan, tetapi realitas dan sifat-Nya melampaui pemahaman manusia. Ia berpendapat bahwa ada banyak hal dalam kehidupan yang tidak dapat dijelaskan sepenuhnya dengan akal atau eksperimen ilmiah. 4. Ibn Sina (Avicenna): Meskipun Ibn Sina mengembangkan argumen rasional untuk keberadaan Tuhan, ia juga mengakui bahwa ada aspek dari Tuhan yang tidak dapat dipahami sepenuhnya oleh akal manusia. Ia berargumen bahwa "Tuhan adalah sebab pertama yang tidak terhingga, dan sifat-Nya melampaui pemahaman manusia." 5. Muhammad Iqbal: Dalam karyanya, Iqbal menekankan pentingnya pengalaman pribadi dan spiritual dalam memahami Tuhan. Ia percaya bahwa pengalamannya sebagai individu dan keyakinan spiritual lebih berharga daripada analisis ilmiah semata. Ia menyatakan bahwa "Tuhan tidak dapat dihadirkan dalam eksperimen ilmiah, tetapi dapat dialami dalam pengalaman batin." Pemikir-pemikir ini menekankan bahwa keberadaan dan sifat Tuhan tidak dapat sepenuhnya dijelaskan atau dipahami melalui metode ilmiah. Mereka menunjukkan pentingnya wahyu, pengalaman spiritual, dan pendekatan filosofis dalam memahami konsep Tuhan.
Pak Ustadz Nuruddin memiliki pengetahuan dan wawasan yang seimbang dari sisi logika berfikir dan dari sisi pengetahuan dari Al-Qur'anul Karim 😊👍Barakallohu Fiikum.
Bagus khazanah perdebatan yg kita Rindukan agar kita sebagai pendengar terus mengasah otak ,..pa ustadz bagus berdasarkan referensi pemikir pemikir islam dan barat,..Sedangkan pa guru Gembul itu justru seorang pemikirnya...😁👍lanjutkan biar umat islam cerdas...
Saya sebagai orang yang netral tidak suka nonton gg dan gak kenal sebelumnya sama ust nurdin Saya sudah nonton sampai full kesimpulan saya, Guru gembul cacad cara berfikirnya sehingga banyak tidak faham nya dan tidak membantah argumen ust N Dan saya lihat guru gembul hanya berbicara dengan gaya ,yang menurut orang awam "hebat nih bahasanya intelek"padah mohon maaf tidak ada isinya dalam masalah ini. dan saya rasa GG kalah Argumen dengan Ust N terimakasih tapi ini bagus buat indonesia supaya tambah pinter masyarakat +62
Menurut saya, mereka berdua ada di dunia berbeda. Pak Ustadz dalam posisi menganggap akidah adalah sebuah ilmu sedangkan Pak Guru Gembul menganggap akidah adalah sebuah konsep yang memiliki ilmu. Oleh karena itu, pak ustadz menganggap bahwa akidah itu ilmiah sehingga perlu dibuktikan sedangkan pak guru gembul menganggap ilmu terkait akidah memang ada tetapi akidah itu tidak ilmiah. Berdasarkan referensi saya, akidah merupakan keimanan. Saya sendiri dalam posisi mungkin lebih condong ke guru gembul yang menganggap bahwa akidah itu tidak bisa diilmiahkan. Menurut saya Tuhan tidak pantas untuk dirasionalisasikan. Kita bisa memahami dan mengenali Tuhan dari membaca sesuai dengan Qur’an dan Hadist tanpa perlu diperdebatkan karena Tuhan memang tidak bisa dibandingkan dengan segala apapun. Menurut saya, hal ini sama saja seperti saya beriman bahwa Nabi Muhammad pernah Isra’ Mi’raj. Kita tidak bisa membuktikan bahwa peristiwa tersebut dapat dibuktikan, tapi kita bisa mengetahui kejadian tersebut dan mengimaninya. Oleh karena itu, ketika kita berusaha memahami Tuhan berdasarkan ilmu manusia (terbatas) sehingga akan menjadi sia-sia jika kita mencoba mengenal Tuhan dengan cara tersebut. Namun, saya juga melihat bahwa guru gembul menyampaikan hal tersebut dengan gegabah sehingga menyebabkan banyak miskomunikasi
Dan tanpa ada persiapan seperti referensi yang cukup untuk memperkuat argumennya (Gurgem), sedangkan lawan debatnya menyiapkan segudang referensi yang mendasari argumennya, sudah jelas terlihat siapa yang akan mengungguli, akibatnya lingkup pembahasan jadi bubar dan bercecer kemana-mana sampai membahas dzat allah yang memang tidak perlu di debatkan, memang begitu adanya.
kmu bilang menurut SAYA???nah ini itu perlu referensi...si gurgem ga ada referensi...dia pokoknya kalo ga muncul di depan mata,,,ga bisa dijamah..yaa gurgem ga bakal percaya.....dia menuhankan otaknya sndiri....makanya butuh referensi.... si gurgem itu sebetulnya ateis ajah sih..kalo kata saya mah,,KTP doang Islam.
@@jiwaraga2158 Kutipan dan referensi dari buku-buku yang disiapkan dan memang sudah di kuasai oleh ust Nurudin jauh lebih banyak ketimbang gurgem yang lebih kepada "menurut saya" dan minimnya referensi berbanding terbalik dengan ust nurudin
karena lingkup yang dibahas bukanlah Dzat allah, tapi argumen yang dikemukakan oleh gurgem sendiri yaitu aqidah yang tidak bisa di ilmiah kan, maka seorang yang memang sudah mendalami pada bidang itu menyikapi dan menerima "tantangan" yang dibuat oleh gurgem sendiri.
Guru gembul g mudeng... 1. Di jelaskan UN kalau pembuktian itu bisa di raih dg rasio+indrawi (untuk non ghoib). Atau rasio saja (untuk ghoib) . Tapi guru gembul malah bingung dg menyimpulkan 2 hal.. A. Mencampuradukan konsep ghoib dan non ghoib.. B. GG salah faham dg mengatakan "alloh tidak bisa di ilmiyyah kan". Padahal dr sini kita tahu bahwa KEBERADAAN alloh bisa di ilmiyyah kan. Yang tidak bisa di ilmiyyah kan itu DZAT alloh.. Bukan KEBERADAAN nya... Jadi beda ya KEBERADAAN dan DZAT..
Ke duanya bagus..cuma ada kata2 yang menggetarkan jiwa saya "saat cina sedang membuat AI dan lainnya kita malah sibuk dengan dzat Alloh padahal Alloh menyuruh kita mempelajari ciptaan2nya"
Gk ada yang sibuk mengurus dzat Allah.. wkwk.. ngibul itu yang ngomong... ara pilsuf bilang ibarat kita di dalam telur.. jangan omongin apa yang d luar telur...
@@adamfitrianto4379 semua punya pos masing2. kalo seseorang mau jadi expert di bidang AI ya monggo, kalo mau jadi expert di bidang filsafat, agama dll, juga silakan. Gak usah menganggap rendah satu bidang dibandingkan bidang lainnya
Seriusan deh, dari semua debat gugem…ini yang paling menyenangkan… Dialektika dan landasan berpikir dari kedua naraum kokoh, bahkan pesertanya juga luar biasa keren… Respect banget…: seru banget Senang klo debat intelektual agama metodenya begini… Dalam kajian ini, harus diakui gugem kalah telak secara debat… tapi konsepsi berpikir keduanya, menurut saya betul semua…
Menurut saya pak guru gembul tak siap untuk debat ini, alasannya: 1. Tak ada referensi 2. Pendefenisian soal rasionalitas itu ngaco 3. Salah kaprah soal keilmiahan allh swt, beliau menganggap yang ingin dibuktikan adalah bentuk allah swt padahal yang ingin dibuktikan adalah kebenaran allah itu ada dengan metode ilmiah
Hanya perbedaan definisi saja.. dua2nya hebat.. melihat guru gembul saya takjub.. melihat ustad nuruddin hebat juga, tetapi malah menambah keresahan saya.. apa keresahaan saya? 1 kitab yang akhirnya bisa dibahas menjadi berjilid2 dalam mendefinisikan iman itu adalah ilmiah.. Masya Allah.. melihat banyak orang muslim "era" sekarang yang intelek tetapi KENAPA KITA TERBELAKANG DARI TEKNOLOGI DI SAAT INI? KENAPA KHALIFAH BISA RUNTUH? KENAPA TIDAK BISA MENERUSKAN ILMUWAN2 MUSLIM ZAMAN DAHULU?? ADA YG BISA JAWAB KERESAHAN SAYA???
@@abdulrosyid3012 jawaban versi guru gembul sudah pernah dikemukakan jauh sebelum debat ini terjadi.. versi ustad Nuruddin? Karena yg saya lihat dia selalu berpacuan dengan kitab2 syech2.. apakah pernah ada yg membahas keresahan ini versi para syech2 itu?
Dalam debat yang kuar biasa ini saya memetik hikmah yang luar biasa,bahwa kita harus lebih berhati2 dalam mengambil ilmu,agar kita mengambil ilmu dari ahlinya,karena jika kita mengambil ilmu dari yang bukan ahlinya,ditakutkan sang guru kita akan فأفتوا بغير علم،فضلوا و أضلوا 🙏🏻 Tentu ini sangat mengkhawatirkan untuk masyarakat awam yang tentunya tidak mendapat porsi yang sama dengan orang2 yang mendalami ilmu agama,tentunya akan lebih susah untuk masyarakat awam agar dapat membedakan mana yang berbicara dengan “landasan” ilmu yang benar dan mana yang فأفتوا بغير علم
Nuruddin berpaham pada kaidah keilmuan teologi islam secara spesifik (apa dan bagaimana pandangan dia tentang rasionalitas, walaupun ada sedikit pandangan dr luar islam tp dg ide atau gagasan yg tidak ekstrem) tapi ia sempurna dlm menyampaikan narasinya, nah seharusnya beliau jg membawa topik pada pembahasan tentang keajaiban2 pada pengalaman spritual yg dialami para nabi, sufi, dan orang2 shaleh, tujuannya adalah menggambarkan bagaimana realitas sejati tentang pengetahuan ketuhanan itu terbuka (hijab), ilmu ini (mistisisme) memang bersifat eksklusif dan beliau harus mampu mejelaskan dg bahasa yg mudah bagi telinga orang awam.. Guru gembul lebih holistik, berangkat dr banyaknya pandangan yg lebih bebas (sekuler) dan memisahkan pengetahuan agama dg inderawi, saya memakluminya kemungkinan karena bacaan2 beliau tidak eksklusif membahas tentang agama tertentu, walaupun sejatinya dia beriman kepada Allah itu hanya sebatas yakin di hati dan slesai. Agar lebih memahami tentang ini guru gembul harus berani belajar dan menjalani tasawuf, walaupun ujung2nya 'gambaran' bagaimana Allah itu hanya dia yg menyaksikan sendiri. Kesimpulannya : Diskusinya belum menyentuh jantung tema. Referensi hanyalah rujukan dan persepsi sendiri bukanlah kebenaran.. Kebenaran sejati hanya milik Allah.. Semoga mereka berdua diberkahi oleh Allah 🙏 ❤
ini memang guru gembul lagi disadarkan,,Krena bahaya di Chanel dia(guru gembul),bnyak anak2 muslim,yg masih awam..dan rawan aqidahnya goyang,bisa2 jadi ateis,
Stlh saya mendengarkan debat ini....saya lebih mengerti dg apa yg dikatakan pak Guru gembul. Ada yg mrngatakan guru gembul di rujak mnrt saya tidak. Saya lbh masuk dg penjelasan2 beliau. Tp bagus perdebatan2 sprti ini. Perdebatannyg pisitif mnrt saya. Msng2 dg ilmunya. Tp mnrt saya....pemikiran Guru gembul lbh bisa saya mengerti.
Ujung2nya sebenarnya kembali kepada iman. Yang buta dan tuli itu bukanlah mata dan telinga, ttp hati. Sekali hati sudah beriman, selanjutnya fokus kr menjaga kemurnian keimanan dan beramal soleh. Kalau dibahas panjang-lebar - cukup utk kalangan ilmuwan yang terbatas saja.
A : 'Hakikat' Tuhan tidak bisa di ilmiahkan B : 'Wujud/Manifestasi' Tuhan bisa di ilmiahkan Ilmiah itu adalah : Sesuatu yang didasarkan pada metode ilmiah, yaitu pendekatan sistematis yang melibatkan observasi, eksperimen, pengukuran, dan analisis data untuk memahami atau menjelaskan fenomena alam. Sesuatu dianggap ilmiah jika bisa diuji, diverifikasi, dan direproduksi oleh orang lain secara objektif. Meskipun rasionalitas adalah bagian dari proses ilmiah (untuk merumuskan hipotesis atau menyusun argumen logis), rasionalitas sendiri tidak selalu dianggap ilmiah jika tidak didukung oleh bukti empiris yang objektif. Dalam konteks ilmiah, penalaran rasional harus divalidasi dengan bukti empiris agar dapat dikategorikan sebagai "ilmiah". Kesimpulan: Simpulkan sendiri berdasarkan akal hati nurani dan buktikan sendiri kebenarannya, apa yang kita lakukan akan di pertanggung jawabkan, maka harap kembali sadar untuk lebih sedikit 'iqra/baca', jangan ada tendensi dan benci.
Seharusnya seperti ini dunia islam, berdebar dengan santun, bila salah, tetaplah ksatria dan menuntut kebenaran. Orang yang mengakui kalah dan berembuk kembali adalah dasar peradaban yang maju dan bersatu
Dengarkan, dan pelajari ambil ilmu nya yg sangat berharga, jika di rasa orang yg anda idolakan tidak bisa menjelaskan dgn baik itu menandakan idola anda belum menguasai ilmunya, terima saja untuk pembelajaran, ini adalah efek jika ada org yg ilmu nya blm cukup, tp suka nyerocos karna semua org bisa punya panggung sendiri, tp bagus juga sih jadi di sini bisa ketahuan org yg benar" ber ilmu mana org yg suka nyerocos😂😂
Terimakasih guru gembul telah membuka pikiran saya dalam mendefinisikan Allah SWT 👍👍👍👍👍....THE BEST buat guru gembul slalu, buat pak Nuruddin....refensi bisa di search langsung oleh umat melalui teknologi yang namanya internet, wajar umat Islam kagak maju maju karena mendengarkan orang yg jalan mundur
Dari sini saya bisa melihat CONTOH Dimana yg katanya banyak ilmu tapi tidak Ada ADAB.. terima kasih guru gembul tetap semangat ngonten tentang pengetahuan.. top lah
ustd M Nurudin keren banget, ini baru intelektual islam, referensi nya keren, guru gembul apaan dah? gw liat nya dia tuh udh merasa mumpuni, berasa paling ilmiah, padahal pandangan tentang ilmiahnya ngawur
@@YogiTryan iyh memang tapi harus di akui kalau ustadz nurdin yang memenangkan debat ini karena beliau betul-betul beliau siap, bahkan saya yakin dia sudah jauh² hari mempersiapkan semuanya untuk debat hari ini.
@@IpanS123nurudin sampai nonton beberapa x mungkin konten gugem wkwk , gugem datang dengan fikiran yg final bahwa allah memang gabisa dirasionalisasikan
Debat, diskusi, suatu pelajaran penuh akan wawasan pengetahuan....... Tdk terlepas siapa cerdas siapa kurang, Ambil positive nya..... Sy yakin para narasumber pun blon termasuk orang sempurna......
56:40 saya sepakat sama pak guru, tanpa indra bagaimana bisa kita menjadikan sesuatu itu rasional... Ibarat Bagaimana bisa kita bisa tau bahwa pulpen itu asalnya tidak ada dan sekarang jadi ada, itu berkat kita lihat dulu pulpen nya entah itu melihat dengan mata, atau mendengar dengan telinga diberitahu orang lain bahwa itu pulpen, atau memegang dengan tangan yg jelas kita tau ada pulpen, dan tau bahwa sebelum di buat atau di ciptakan pulpen itu tidak ada...dan kita. begitupun alam dan yg lain nya, kita tahu bahwa ALLAH itu ada karena kita merasakan dengan seluruh indra kita bahwa alam itu ada termasuk diri kita, jadi muncul lah rasional itu, kalo kita ada dan sebelum nya tidak ada, maka munculah di situ kesimpulan bahwa alam ini pun asalnya tidak ada dan menjadi ada karena ada yg menciptakan, dan itulah Allah yg setiap kita menyebutnya TUHAN yg maha Mencipta... dan mungkin maksud pak Guru Gembul Tuhan itu tidak bisa di Ilmiahkan adalah bentuk atau wujud-NYA, Padahal kita tau dan di ajarkan bahwa ALLAH itu tidak berbentuk dan berupa seperti mahluk...nah di sinilah guru gembul memilih untuk tidak berdebat ke arah sana dan hanya menerima apa yg sudah agama ajarkan, dan itu bukan ranah "ILMIAH", bukan berarti beliau ini atheis ataupun menganggap bahwa Ketuhanan itu hanya sebatas doktrin saja yg kita harus terima apa adanya.... Dan jiika keberadaan Tuhan itu yaa, saya setuju itu bisa di "ILMIAHKAN" tapi tidak deng wujud ataupun rupa seperti yg kita pikirkan ataupun kita bayangkan.
@@apewz1595 Kebalik paak, nulis panjang-panjang kok salah... Semua bukti empiris itu diawali dari bukti rasional... Anda Tahu pulpen ADA itu bukan diawali dari anda melihat pulpen dihadapan anda. Anda Tahu Pulpen ADA itu karena diawali dari Rasional anda tentang ADA dan TIDAK ADA. Rasional anda mengatakan Bahwa Segala sesuatu yg terlihat oleh mata maka itu disebut dengan ADA. Itu namanya Rasional. Kemudian bukti empirisnya adalah pulpen itu terlihat oleh mata anda. Itu bukti empiris. begitu alurnya pak jangan dibalik...😁
AlhamduliLLAH, saya yang masih sedikit pengetahuan berterimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam diskusi ini karena menambah wawasan dan pengetahuan.
Saya Yakin Dengan Sangat Pasca Debat Ini Para Viewers Menghakimi Para Narasumber Satu Salah Satu Menang Di Sini Justru Saya Mengapresiasi Ke-2 Narasumber Yang Memaparkan Perbedaan Mereka Dan Berani Menyampaikan Argumentasi Masing Masing Di Depan Para Intelektual Kampus Tugas Kita Di Sini Hanyalah Mengambil Hikmah Yang Menurut Kita Masuk Akal Buat Pedoman aqidah Dari Pemaparan Narasumber . Saya Berharap Ke Depan Diskusi/Debat Semacam Ini Harus Sering Di Lakukan Untuk Meningkatkan Kadar IQ Orang Indonesia
ustd Nuruddin ini hanya 1 diantara ratusan juta INTELEKTUAL MUSLIM, Jadi klw mau ngajak debat INTELEKTUAL MUSLIM, kalian salah besar karena muslim itu udah terbiasa berdebat dari pondok hingga kuliah🔥🔥...
@@mjtv342 siapa blg terbelakang ?? Lu udah pernah main ke Timur Tengah belum ?? Lihat teknologi2 canggih, gedung pencakar langit nya, itu INTLEKTUAL MUSLIM loh
@@mjtv342 setiap omongan perlu di uji, itu beda nya bicara di SOSMED dgn di forum resmi kampus,.. gugem selama ini hanya di sosmed berani, ketika di bawa forum resmi KEOK dia kan 🤣
Mencari ilmu dengan referensi formal lebih terarah dan terstruktur dgn literatur yg baik dalam memahami dan menjelaskannya atas dasar hasil pemikiran2 awal yg teruji. Apalagi dlm konteks yg berkaitan dgn agama. Di masa modern, manusia menempatkan dirinya lebih tinggi atas akidahnya, bahkan dianggap menghambat hak kemanusiaannya. Pemberhalaan superioritas otak akan terhenti disaat semakin ingin orang ingin menunjukkan kejumawaannya.
Hukum kaosalitas pak ustadz saja cacat premist. Alam ada karna ada yang menciptakan karna pulpen ada pasti ada yang menciptakan. Dimana cacatnya?. Siapa yang menciptakan pulpen?. Pabrik itu hanya mengolah dari bahan yang ada menjadi pulpen. Bukan dari ketiadaan. Kalau Tuhan dirasionalkan dengan cara seperti itu maka berarti Allah memproduksi alam dengan bahan yang sudah ada dong?. Sesuatu ada pasti ada yang menciptakan itu logika yang ngawur karna coba sebutkan 1 saja benda yang diciptakan !.
respek setinggi"nya kepada guru gembul, tenang banget,,beliau berkali kali bilang ilmu itu penting,,tapi untuk mengetahui Allah itu seperti apa tidak bisa di jangkau dengan ilmiah.
selagi muslim hanya bisa copy paste pemikiran orng terdahulu tanpa menyempurnakan nya maka islm akan selalutertinggal. karena d belenggu dengan rasa ketakdiman sehingga takut berpikir
Itu kelakuan gembul. Tanpa diberitahu gembul semua orang sudah pada tau. Soal tdk maju itu krn mmg lingkungan saja yg kurang mendukung bkn krn salah memahami agama spt yg gembul tuduhkan
Debat yg panjang ini sebenernya mendebatkan yg sudah sepakat... Yg di maksud M.Nuruddin adalah percaya akan Allah bisa di ilmiahkan berdasarkan sifat-sifat nya, ciptaannya dll... Pendapat guru gembul yaitu bahwa zat ALLAH tidak bisa di ketahui bahkan di dekati dengan cara ilmiah... Padahal keduanya benar, hanya saja diksi² yg di gunakan berbeda jadi seakan² tidak sepakat... Jadi intinya Zat Allah tidak bisa di ilmiahkan, tetapi bisa kita imani secara rasional berdasarkan sifat²nya & ciptaanya...
Berdasarkan pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian dari rasional adalah pemikiran dan pertimbangan yang logis, menurut pikiran yang sehat, cocok atau sejalan dengan akal sehat. Pemikiran yang rasional ini dapat diperoleh oleh seseorang dengan mempelajari atau memahami kecakapan berpikir dengan menggunakan logika. Pasalnya, rasional ini harus selalu sejalan dengan penalaran atau logika manusia.
@@zereldyxz Debat itu tidak penting dengan salah satu sosok yg disukai atau tidak, disukai atau tidak itulah konsekuensinya yg harus diterima, forum debat Bebas bukan merasa terintimidasi ataupun yg diserang personal nya..
58:35 cara pembuktian saya ada disini, pakai indra dulu baru rasio kemudian (kalau tidak di indra dahulu, bagaimana merasionalkannya?). 1:40:30 Allah itu menghendaki agar kita hanya fokus kajian2 pada sesuatu yang berhubungan pada sifat2 Allah, dst. Justru pernyataan beliau sendiri di menit 1:40:30, akhirnya menjawab pertanyaan beliau di menit 58:35. Anda tidak bisa melihat udara, tapi anda merasakan dan meyakini sifat2nya karena bisa di rasakan dengan indra anda. Kemudian dengan pengindraan tersebut anda merasionalkan bahwa angin itu ada. Anda tidak bisa melihat Allah, tapi anda merasakan dan meyakini sifat2nya karena bisa di rasakan dengan indra anda. Kemudian dengan pengindraan tersebut anda merasionalkan bahwa Allah itu ada.
sbnrny Ust. Nurrudin ini panjang lebar tentang pengetahuan Rasional dan Empiris, dan semuanya benar tdk ada satupun yg salah, tapi sbnrnya dasar beliau ini sebatas klaim ulama-ulama besar dan filsuf-filsuf Islam yg mengatakan pengetahuan Rasional menjadi dasar dari pengetahuan Empiris. kemudian dari dasar ini dia kaitkan bahwa jika manusia percaya keberadaan Tuhan adalah pengetahun rasional maka manusia harus terima bahwa keberadaan Tuhan bisa dibuktikan secara empiris (ilmiah) karena itu tadi landasan pengetahuan Empiris ada pengetahuan Rasional.
Ust. Nurdin melenceng dri tema, dan ganangkep apa yg dikatain guru gembul. Intinya akidah gabisa diukur dgn ilmiah, maka akidah bukan ilmiah. Akidah bisa diukur dgn rasio, maka akidah itu rasional.
Sesuatu yang tidak bisa kita jangkau tempulah dengan iman, sesuatu yang bisa kita jangkau tempulah dengan ilmu. Semua yang datangnya dari tuhan pasti benar, sedangkan sesuatu yang datangnya dari manusia(buatan manusia) itu relatif bisa salah bisa benar. Jadi kita jangan selalu mendewakan suatu yang belum belum pasti.
Sekali lagi luar biasa guru gembul ini,. Dia meruntuhkan tradisi keilmuan dalam Islam yang di bangun berabad-abad yang lalu dengan kedangkalan ilmu nya
Setiap kali berdebat dengan kelompok intelektual, aku selalu menang. Tetapi anehnya, kalau berdebat dengan orang bodoh, aku kalah tanpa daya. *Imam Syafi'i
Jawaban buat guru gembul soal alloh tidak bisa di inra tapi bisa di rasio. Mudah jawabnya....... Anak sd juga bisa 1 . Coba pak gembul cubit dulu tangannya itu aja jawabnya simpel. Penjelasan 1.ketika di cubit apakah bisa di inra jawabnya bisa 2.ketika merasakan sakitnya di cubit apakah bisa di inra jawabnya tidak bisa di inra tapi bisa di rasio sakitnya cubitan itu Coba rasiokan sakit cubitan itu Dengan sakit tamparan ke muka Dua-duanya rasionya sakit tapi level sakitnya berbeda. Kesimpulan...... nah rasa sakit itulah yg tidak bisa di inrawi tapi bisa di rasiokan. dan rasa sakit itu ada. Ada cuma tidak bisa di inrawi tapi dia ada Seperti itulah tuhan sang pencipta ada tapi tidak bisa dilihat secara inrawi tapi bisa di rasakan keberadaan tuhan sang pencipta. kalau mau di rasiokan rasikanlah tuhan dengan ciptaannya seperti contoh adanya bumi ini adanya manusia ini adanya jin adanya malaikat adanya pak guru gembul sendiri gitu cara merasiokan tuhan sang pencipta bukan membandingakan tuhan dengan tuhan lainnya bukan
Rasa sakit karena di cubit itu bisa di rasakan oleh inderawi arti nya dapat di ilmiah kan bro. Rasa sakit karena di tipu pacar atau teman bisnis itulah yang tidak dirasakan oleh inderawi maka itu tak bisa di ilmiah kan. Rasa cinta /benci / kecewa kepada sesama mahluk dapat di ukur dengan rational bukan ilmiah. Tetapi Tuhan bukan makhluk Sangat sombong bagi anda yang mampu membuat rasional tentang Tuhan. Karena rational dan ilmiah itu pun ciptaan Tuhan. Tuhan itu maha Kuasa karena tak ada yang setara dan tak ada yang sebanding.
Tuhan itu tidak bisa dirasionalkan. Karena untuk merasionalkan sesuatu, PINTU GERBANG-nya adalah sesuatu itu harus bisa diindera dulu. Nah Tuhan itu tidak bisa diindera, lantas bagaimana kamu bisa merasionalkan Tuhan ketika Tuhannya sendiri tidak bisa diindera??? Anggaplah semua manusia buta, dan kita tidak punya pengetahuan apapun sebelumnya. Sekakarang, bagaimana kita bisa merasionalkan bahwa Bintang di Langit itu ada klw tak ada satupun yang bisa menginderanya??? Nah begitulah Tuhan, bagaimana kamu bisa merasionalkan Tuhan sementara tak ada satupun yang pernah mengindera Nya ??? Nah, karena Tuhan itu tidak bisa digapai dengan rasional, makanya diutuslah para Nabi. Kalau Tuhan bisa dibuktikan secara rasional, ngapain diutus para Nabi?? Jadi udah benar Guru Gembul, bahwa bicara Iman, landasannya tetap WAHYU. Adapun rasional hanya dipake untuk menganalisis Fenomena Alam Semesta.
@@muhammadtirta5775 Siapa yg sombong lebih dulu? Justru guru gembul itu sesumbar dari awal, menantang orang2 untuk debat, kalau anda ikuti dari awal, sesumbarnya guru gembul itu bikin akademisi itu greget...kegiliran di debat kayak kerupuk basah...😒
Yang satu membahas secara akademis teori keilmuan, untuk membantah pendapat yang sifatnya praktisi. Ya tidak akan ketemu. Akidah bukan ilmu, maksudnya (mgkn) adalah akidah tidak perlu diulik-dibahas panjang lebar oleh orang awam. Ilmunya ada, ttp tidak terlalu diperlukan / relevan diketahui njelimet nya oleh orang awam.
Mantaf ust.nuruddin..jdi inget mngulang kembali yg di sampaikan almarhum guru saya..hukum sebab akibat..itulah pentingnya pengetahuan agama..biar gak ngebleng.😊😊
Hukum sebab akibat itu tidak berlaku untuk Tuhan. Karena hukum sebab akibat itupun karena kehendak Tuhan. Rasa sakit karena di cubit /di tampar itu bisa di rasakan oleh inderawi arti nya dapat di ilmiah kan. Rasa sakit karena di tipu pacar atau teman bisnis itulah yang tidak dirasakan oleh inderawi tapi oleh hati manusia, maka itu tak bisa di ilmiah kan, tapi bisa di rasional kan. Tetapi Tuhan bukan makhluk Sangat sombong bagi anda yang mampu membuat rasional atau ilmuah tentang Tuhan. Karena rational dan ilmiah itu pun ciptaan Tuhan. Tuhan itu maha Kuasa karena tak ada yang setara dan tak ada yang sebanding.
Justru orang berpikir mengenai ketuhanan adalah dengan nalar, bagaimana orang haus akan hasrat spiritual melalui jalur nalar, seperti mengapa saya ada di sini? Apakah gunung itu ada dengan sendirinya atau adakah yang menciptakan? Dan seterusnya... itulah mengapa Allah SWT menciptakan akal. Tapi menurut saya ini masalah perspektif saja
ini Krena si gurgem seorang muslim..dan beratribut muslim,dia bicara lantang tentang aqidah dichanelnya....makanya di sanggah perbedaanya,Krena bisa bahaya,,kalo yg awam..bisa2 jdi ateis....pdhal pemateri ini udah bilang diawal,,,jdi kalo ga ikut pemikiran gurgem...dibilang sombong....huahahah,,
Lah kocak lu, kenapa jadi standard ganda gini, harusnya klw lu manusia itu cari tau, kenapa perdebatan ini bisa terjadi. Bukan malah tendensi ke pihak yg lu benci
Pemaparan guru gembul jelas dan paham klo Masalah Allah yg penting iman tdk harus dibuktikan dg ilmiah dg referensi seabreg buat apa, yg penting iman dan memikirkan ciptaanya, hidup guru gembul👍👍👍
Saya gak ngerti sama org yg komentar2 negatif untuk pak guru gembul Menurut saya kesalahan guru gembul adalah mendatangi debat ga guna seperti ini. Guru gembul keren sih. Pikirannya tercerahkan, punya pandangan yg baik untuk agamanya dan negaranya.. Semoga banyak lagi orang2 seperti guru gembul di Indonesia kita ini
Di atas langit ada langit, saya mendengarkan ungkapan ustad lawan debat gembul itu membuat yakin, bahwa kemampuan dan pengetahuan saya belum ada apa2 nya,,
@@habibirahman992yang bikin ga suka pemikiran adalah Gembul diksinya jelek, disalahgunakan, maksudnya pengen lurus tapi karena diksinya jelek langsung menyimpang. Sekarang udah banyak aliran ga bermazhab kayak gembul. Dulu ga ada aliran gitu
@@muhamadsyahmi7627 Namun sadarkah kita kenapa umat Islam anti kritik dan terbelakang. tidak maju dari segi teknologi dan Peradaban. padahal tuntunan kita terlengkap dan kita punya Kitab Suci yang super power releate sepanjang zaman.
Manfaatnya buat saya adalah iman terasa lebih nikmat pemaparan pak guru gembul daripada pak Nurudin. Karena kita dipaksa untuk mengagumi pendidikan pak nurrudin😅
Inilah umat islam itu mundur debat nya masalah gini, kamu ustad bisa menemukan teknologi, kamu baca, manfaat nya apa debat ini tidak membuat islam maju
Terus apa karya mu untuk negeri ini? Kalau hal ini ngak penting kenapa kamu ikut komentar? Ini khusus dalam perdebatan keislaman, wajar kalau ada diskusi. Kalau mau perdebatan tekhnologi masuk di chanel lain, banyak ilmuan islam sudah jauh lebih berkarya dari pada kamu
Ulama Zaman Dulu..Ketika China Membuat Kertas Daei Bambu Dalam Menyebarkan Hikmah(Ilmu) Orang Arab Dan Para Ulama Mencari Tau Cara Membuat Kertas,Dan Bahkan KertasBuatan Ulama Muslim Lebih Cangih Karena Bisa Ditindih 2 Kali... Ketika Barat Menyerang Islam Dengan Filsafat Dan Mempeetanyakan Ketidak Adaan Tuhan,Islam Maju Dengan Fildafat Untuk Membantahnya.... Nahhhh Ulana Zaman Sekarang.... Judi Online Merambat... Organisasi Islam Dan Ulama Bukanya Belajar Internet Dan Cyber Buat Ngeblokir Web Web Judi... Ketika Ditanya Kenapa Gak Belajar!! Mereka Menjawab!! Serahkan Pada Yang Ahli😂😂😂😂😂😂😂😂
Jika Allah bisa di ilmiahkan maka percayalah dia bukan Allah, krn itu bertentangan dgn sifat Allah yg maha segalanya. ketika Allah bisa di ilmiahkan artinya Allah menjadi sama dgn ciptaannya yg bisa di ilmiahkan. dengan begitu kemaha besarannnya langsung runtuh.
@@SayyediPrakoso bukan sok2an, tapi mmg harga pantas diterima gembul gemar ngibul yang cm modal kuat cuap2 ember & sdkt ilmu gogling tp skpnya songong, menantang semua org2 berdebat, pdhl dia sendiri gak pny ilmu yg didebatkannya kecuali berkedok dibalik kata "ilmiah"
Lihat akhlaknya, mana yang ngotot untuk menang debat, mana yang ingin dapat konfirmasi suatu kebenaran, mana yang suka memojokkan, mana yang ga suka memojokkan.. 🙂
Ustadz nurudin, Mngkin mengira guru Gembul ini Ngawur, kalian cuma beda takaran, Kalo guru gembul mengajari org awam dan menyeluruh, Kalo ustadz hanya dr pesantren, sekolah, intinya akademik Kalian punya porsi masing2 gaperlu debat, Justru harus saling dukung
Ah gw orang awam gaes. Jika pun Tuhan bisa diilmiyahkan gw rasa gw tetap gak mampu mengilmiyahkan atau memahami pengilmiyahan ahli ilmiyah. Jadi saya ikut gurgem saja yang cukup percaya saja tanpa perlu ilmiyah.
@@hasbishiidqi4138 sesuatu apaan?, gw tidak pernah menemukan sesuatu sebagai Tuhan. Cukup yakin saja Tuhan itu ada, Tuhan itu cuma satu. Hidup gw seisinya bergantung pada Tuhan begitu juga seluruh mahluk. Udah. Kemampuan gw cuma segitu. Jadi saat gw sholat dan baca inni wajjahtu wajhiyalilladzi fatorossamawati wal ardh itu gw akui cuma omong kosong karna gw belum mampu. Bahkan saya mengakui saya belum mampu bersyahadat. Karna syahadat itu persaksian. Persaksian itu hubungannya dengan bukti. Gw belum mampu membuktikan Tuhan ada secara empiris. Kalau cuma rasional kaosalitas *benda ada karna ada yang menciptakan* dijadikan bukti Tuhan itu ada, bagi gw itu cacat rasional. Cacat premis. Coba sebutkan 1 saja benda yang diciptakan !. Ustadz nurudin ngasih contoh pulpen. Enggak, pulpen itu tidak diciptakan dari ketiadaan. Pabrik pulpen hanya mengumpulkan bahan bahan yang ada lalu diolah menjadi pulpen. Kalau rasional ini dipaksakan untuk membuktikan keberadaan Tuhan konsekuensinya Tuhan hanya mengolah alam. Bukan mengadakan alam yang awalnya tiada. Sedangkan Tuhan tidak seperti demikian menurut yang di doktrinkan.
@@hasbishiidqi4138Justru mending Anda jawab pertanyaan Anda dengan perspektif anda dulu, apakah Tuhan yang Anda maksud itu Tuhan? Kalau iya bagaimana Anda membuktikannya?
Ustadz Nurrudin punya referensi yang banyak, lengkap dan cara penyampaiannya lugas, gak kaleng-kaleng. Tapi Guru Gembul berangkat dari perspektif Iman yang personal, yang tak bisa digoyahkan. Keduanya hebat di kapasitas mereka masing-masing. Butuh banyak orang-orang seperti mereka.
😢😢😢😢😢😢😢
@@captainruu guru gembul tong kosong nyaring bunyinya
@@masroy7915 kok bisa mas Roy bilang begitu?
@@TravelerJohn-x4n kalo debat minimal bukan menurut saya, google lah,tapi punya referensi kuat yang bisa dipertanggung jawabkan
Kenapa ya mesir ga buka perbatasan saat palestina di bombardir kan banyak ulama pembuat kitab ulama soleh
Kolom komentar diisi oleh orang2 yg memang sudah memiliki Tendensi masing-masing, coba lah klo ada debat seperti ini biasakan objektif. Masing2 pendebat menyuguhkan banyak ilmu yg bisa kita petik. Berhentilah mengomentari perdebatan dgn kata2 "si ini di rujak, sii ini dihabisin, si ini disikat lah". Masa iya debat ilmiah hanya menghasilkan sang pemenang dan sang pecundang. Harus nya debat ilmiah itu mencerahkan, menghasil kan khasanah ilmu bagi yg menyaksikan debat, bukannya mengahasil kan kebencian.
@@prastyoagung4652 gembul ilmu gugel wkwk, banyak ilmu kalik wkwk
@@prastyoagung4652 makanya masih aga susah orang indo diajak debat bener. Yg dicari itu tendensi dan sudah berpihak. Bukan inti dari argumen suatu masalah dan bisa dilihat dari 2 pihak.
@@prastyoagung4652 si nurudin duluan di fbnya bilang dia ngerujak gugem
@@prastyoagung4652 coba orang Indonesia ini 30% pemikiran kayak anda saya yakin Indonesia akan maju
Coba anda bilang begini waktu si gurgem debat sama para habib kmren. Banyak jg tuh netijen yg ngerujak para habib. Eh giliran kalah kita suruh diem2 bae
Duaduanya orang hebat...mohon maaf kepada pak GG, tapi penyampaian pak ust. Nuruddin disini lebih masuk akal.
Untuk pak GG, saya yakin anda orang yg jujur yang ingin memajukan bangsa Indonesia terutama dalam hal pendidikan.
Harus sering diadakan debat seperti ini, jujur ini keren dan menambah khazanah keilmuan kita sebagai masyarakat yang sudah lama tenggelam oleh pembodohan acara-acara di televisi
Memang mesti ada orang seperti guru Gembul untuk memantik orang2 cerdas seperti Ustadz Nuruddin hadir dan naik ke permukaan, meski ujung2nya guru gembul yg dirujak..😁
Dirujak abis.. 😅
@@diediejvpdhal cuma beda definisi doang sbnr nya😂cuma trlalu di lebay2an aj
Gemar ngibul 😂😂😂
@@YogiTryan sok teu
@@diediejv Yng komen rujak di rujak,Ketahun bngtt tendensi nya naik..ini cuma dri sudut pandang cil... bljar ilmu diskusi dulu biar tau ilmu nye
Terimakasih ustadz Nuruddin, overall antum sangat membuka fikiran kami yg awam , bagian kata yg paling saya suka adalah jangan berbicara sesuatu jika belum tau ilmunya, itu namanya asbun apalagi bilang menurut dan versi saya. Sekali lagi terima kasih banyak untuk ilmunya ustadz Nuruddin ❤❤
Namanya ilmu yang sudah ilmiah itu adalah ilmu yang sudah tidak ada perdebatan lagi tentang nya karena kesimpulan nya sudah final. Apabila masih ada perdebatan tentang suatu ilmu berarti ilmu itu belum final ilmiah nya. Bahkan umat islam di dunia masih sibuk berdebat masalah akidah yang sampai sekarang kesimpulan final nya belum ada kesepakatan, sehingga salah satu penyebab terjadinya konflik adalah hanya perbedaan sudut pandang tentang akidah. Akidah adalah soal keimanan, dan keimanan bisa terbentuk dari kelogisan ajaran agama, ajaran agama yang logis adalah ajaran yang sesuai dengan hukum sebab akibat dan hukum universal, yang tujuannya adalah ketika itu diterapkan maka akan terbentuknya kehidupan yang baik dan adil dalam sudut pandang universal, bukan sudut pandang pribadi. Orang islam meyakini ajaran islam adalah ajaran yang logis sehingga orang islam mempunyai kewajiban untuk melaksanakan apa yang diperintahkan. Tapi alih-alih melaksanakan kewajiban perintah Allah untuk menjadi pemimpin atau pengelola muka bumi, malah yang terjadi adalah masih terjadi konflik antar umat islam itu sendiri, masih berdebat masalah akidah yang sampai sekarang masih belum final bentuk ilmiahnya. Perintah Allah yang sangat jelas untuk umat islam, yaitu untuk bersatu dan berpegang teguh dalam satu tali agama, perintah perdamaian itu saja sampai sekarang masih belum bisa terealisasi.
Setuju , karna mencari keberadaan Allah SWT ga bakalan ketemu ,bisa bisa merasa yg paling benar dan rusak aqidahnya , saya setuju gembul
Cadas, cerdas, terima kasih ustadz nurdin, semoga ustadz di panjangkan umurnya da di perbanyak orang seperti ustadz muhammad nurdin.
@@nyaisiti7453 jangan kebanyakan,karna dia masih pake hp,laptop,mobil,sandang pangan kalo hanya banyak orang memperdebatkan agama dan zat tuhan harusnya dia ngak make ilmu teknologi yg jelas didepan mata itu berpengaruh di lini kehidupan
Saya nonton dari awal sampai selesai 2jam lebih.. keduanya sama sama luar biasa..
Ustd Nur lebih spesifik ttntang aqidah, guru gembul pengetahuan umum yang harusnya sangat mudah di fahami oleh nalar kita.. keduanya luar biasa..
BETUL
@@ikhsan3862 betul
benarr, setuju, sebenarnya pemikiran mereka sama , statement Nurruddin juga bilang Hakikat Tuhan tidak kita ketahui, kita semua sepakat, beliau juga menekankan ilmu lanjutan mendalam tentang sifat Tuhan sedangkan statement guru gembul juga sama Tuhan tidap bisa di rasional kan tapi sifat² dll masih bisa tp guru gembul pesan yg di bawa lebih mendorong kaum kaum muslimin lebih bisa maju . pada akhir kesimpulan sama . tapi kasih A+ buat guru Nurruddin referensi dan penjelasan beliau bawa menambah pengetahuan terutama bagi saya.
alah sok ngerti aqidah kau
Kayaknya pak gembul perlu belajar lagi deh
GUS WAFI JUGA NYINDIR APA YG DI SAMPAIKAN UN. Malah GG bilang kalau kita kuning tidak ilmiyyah😂
Akidah tidak bisa dibuktikan secara ilmiah dalam pengertian eksperimen atau observasi empiris. Akan tetapi, keyakinan dalam akidah bisa didukung melalui argumen filosofis, pengalaman pribadi, dan keselarasan dengan penemuan sains dalam beberapa aspek, meskipun pada akhirnya, akidah tetap berakar pada keimanan dan keyakinan.
Kegagalan menyedehanakan argumen adalah tanda seseorang belum cukup mengerti tentang hal yg dia bicarakan.
Ustadz nuruddin dengan banyaknya referensinya bisa menjelaskan dengan gaya bahasa yang mudah dan dengan keterangan yang gamblang dan jelas sekali tanpa keraguan
Tergambar di GG yg blm cukup mengerti simplifikasi epistimologis dialectic
Simpel saja sih buat orang awam, intinya 2 saja; jangan alergi dengan ajaran Islam dan perkuat Iman kita. Itu saja sudah cukup, tidak perlu debat ilmiah untuk membuktikan keberadaan Tuhan, dengan ciptaannya saja sudah cukup untuk membuktikan keberadaannya.
@@YOGI_AB setuju 👍
Setuju sekali
Penjelasan tentang Tuhan secara rasional itu banyak, sebanyak bantahannya, juga secara rasional. Jadi pada akhirnya ya silahkan di pilih mana yg cocok ,cocok yg mana . Kembali lagi ke imanan. Mau mengimani Tuhan ada, atau mengimani Tuhan tidak ada. Karena ke duanya secara ilmiah dg pendekatan rasional ada. Sdah di perdebatkan oleh filsuf dri zaman dulu bahkan tinggal kita baca aja saking sudah lengkapnya
Setuju... ntar jadi gila
Ingat ya kawan, jgn tertipu oleh PECI.. Peci itu datangnya dari budaya, bukan dr agama..
Saya memahami bahwa ada anggapan bahwa filsafat dapat dianggap sebagai metode ilmiah. Namun, saya ingin menjelaskan beberapa poin penting yang menunjukkan perbedaan mendasar antara filsafat dan metode ilmiah.
1. Tujuan dan Fokus yang Berbeda: Filsafat dan ilmu pengetahuan memiliki tujuan yang berbeda. Filsafat berusaha mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan mendalam tentang eksistensi, nilai, dan pengetahuan. Di sisi lain, ilmu pengetahuan berfokus pada menjelaskan fenomena fisik melalui pengamatan dan eksperimen. Sebagai contoh, filsafat dapat membahas apa arti "kebaikan" atau "keadilan" tanpa merujuk pada data empiris, sementara ilmu pengetahuan akan mencari penjelasan yang dapat diuji dan diukur.
2. Metode Berbasis Empiris vs. Logika: Metode ilmiah bergantung pada pengamatan dan eksperimen yang menghasilkan data empiris. Dalam ilmu pengetahuan, hasil eksperimen dapat diulang dan diverifikasi oleh peneliti lain. Sementara itu, filsafat mengandalkan argumen logis dan pemikiran kritis. Dalam filsafat, kita sering kali berhadapan dengan argumen yang bersifat spekulatif dan tidak selalu dapat diuji atau dibuktikan secara empiris.
3. Contoh dari Tokoh Filsafat: Banyak filsuf, seperti David Hume, berpendapat bahwa pengetahuan manusia terbatas pada pengalaman dan pengamatan. Hume menekankan bahwa kita tidak dapat membuat kesimpulan tentang apa yang ada di luar pengalaman kita, yang menunjukkan bahwa tidak semua pertanyaan dapat dijawab dengan pendekatan ilmiah.
4. Pemisahan Kategori Pengetahuan: Filsafat dibagi menjadi berbagai cabang, seperti epistemologi (ilmu pengetahuan), etika (moralitas), dan metafisika (keberadaan). Ilmu pengetahuan hanya mencakup satu bagian dari spektrum ini, yaitu pengetahuan yang dapat diuji secara empiris. Ini menunjukkan bahwa filsafat memiliki cakupan yang lebih luas dan tidak terikat pada metode ilmiah.
5. Pendekatan yang Saling Melengkapi: Meskipun filsafat dan ilmu pengetahuan memiliki perbedaan, keduanya dapat saling melengkapi. Banyak ilmuwan terkemuka, seperti Albert Einstein, menggunakan pemikiran filosofis dalam menjelaskan penemuan ilmiah mereka. Einstein sendiri pernah mengatakan, "Ilmu tanpa agama buta, agama tanpa ilmu lumpuh," yang menegaskan bahwa kedua pendekatan ini memiliki peran penting dalam memahami realitas.
6. Kesadaran tentang Batasan: Penting untuk menyadari bahwa tidak semua kebenaran dapat dicapai melalui metode ilmiah. Pertanyaan tentang moralitas, tujuan hidup, atau eksistensi Tuhan sering kali memerlukan pendekatan filosofis dan tidak dapat diuji dengan cara yang sama seperti fenomena fisik.
Dengan mempertimbangkan semua poin ini, saya berharap kita dapat lebih memahami perbedaan antara filsafat dan metode ilmiah, serta menghargai kedua pendekatan ini dalam mencari kebenaran dan pemahaman tentang dunia dan keberadaan kita.
ada beberapa filsuf Muslim yang menegaskan bahwa konsep Tuhan dan eksistensi-Nya tidak dapat sepenuhnya dijelaskan dengan metode ilmiah. Berikut adalah beberapa pemikir dan pemikiran mereka:
1. Al-Ghazali: Dalam karya terkenalnya "Tahafut al-Falasifah" (Kekacauan Para Filsuf), Al-Ghazali mengkritik pandangan para filsuf yang mencoba menjelaskan segala sesuatu hanya melalui akal dan logika. Ia berargumen bahwa banyak aspek realitas, termasuk keberadaan Tuhan, berada di luar jangkauan pengetahuan empiris dan logis. Al-Ghazali menekankan bahwa pengalaman mistik dan wahyu juga penting dalam memahami Tuhan.
2. Ibnu Arabi: Seorang sufi dan filsuf terkenal, Ibnu Arabi, berbicara tentang keterbatasan akal manusia dalam memahami sifat Tuhan. Ia menyatakan bahwa "Tuhan tidak dapat dibayangkan, tidak dapat dijelaskan, dan tidak dapat dimengerti oleh akal." Hal ini menunjukkan keyakinan bahwa upaya untuk memahami Tuhan sepenuhnya melalui metode ilmiah atau rasional adalah tidak mungkin.
3. Fakhr al-Din al-Razi: Dalam karyanya, Al-Razi sering mengemukakan bahwa argumen rasional dapat membantu kita dalam memahami keberadaan Tuhan, tetapi realitas dan sifat-Nya melampaui pemahaman manusia. Ia berpendapat bahwa ada banyak hal dalam kehidupan yang tidak dapat dijelaskan sepenuhnya dengan akal atau eksperimen ilmiah.
4. Ibn Sina (Avicenna): Meskipun Ibn Sina mengembangkan argumen rasional untuk keberadaan Tuhan, ia juga mengakui bahwa ada aspek dari Tuhan yang tidak dapat dipahami sepenuhnya oleh akal manusia. Ia berargumen bahwa "Tuhan adalah sebab pertama yang tidak terhingga, dan sifat-Nya melampaui pemahaman manusia."
5. Muhammad Iqbal: Dalam karyanya, Iqbal menekankan pentingnya pengalaman pribadi dan spiritual dalam memahami Tuhan. Ia percaya bahwa pengalamannya sebagai individu dan keyakinan spiritual lebih berharga daripada analisis ilmiah semata. Ia menyatakan bahwa "Tuhan tidak dapat dihadirkan dalam eksperimen ilmiah, tetapi dapat dialami dalam pengalaman batin."
Pemikir-pemikir ini menekankan bahwa keberadaan dan sifat Tuhan tidak dapat sepenuhnya dijelaskan atau dipahami melalui metode ilmiah. Mereka menunjukkan pentingnya wahyu, pengalaman spiritual, dan pendekatan filosofis dalam memahami konsep Tuhan.
Pak Ustadz Nuruddin memiliki pengetahuan dan wawasan yang seimbang dari sisi logika berfikir dan dari sisi pengetahuan dari Al-Qur'anul Karim 😊👍Barakallohu Fiikum.
Saya Islam dari Malaysia lebih setuju guru gembol dia lebih benar,bijak & logikal
Keren, ini baru yang namanya diskusi. keduanya punya pandangan yang berbeda dan berdiskusi dengan sehat tanpa menjatuhkan satu sama lain.
Bagus khazanah perdebatan yg kita Rindukan agar kita sebagai pendengar terus mengasah otak ,..pa ustadz bagus berdasarkan referensi pemikir pemikir islam dan barat,..Sedangkan pa guru Gembul itu justru seorang pemikirnya...😁👍lanjutkan biar umat islam cerdas...
Saya sebagai orang yang netral tidak suka nonton gg dan gak kenal sebelumnya sama ust nurdin
Saya sudah nonton sampai full
kesimpulan saya,
Guru gembul cacad cara berfikirnya sehingga banyak tidak faham nya dan tidak membantah argumen ust N
Dan saya lihat guru gembul hanya berbicara dengan gaya ,yang menurut orang awam "hebat nih bahasanya intelek"padah mohon maaf tidak ada isinya dalam masalah ini.
dan saya rasa GG kalah Argumen dengan Ust N
terimakasih tapi ini bagus buat indonesia supaya tambah pinter masyarakat +62
Menurut saya, mereka berdua ada di dunia berbeda. Pak Ustadz dalam posisi menganggap akidah adalah sebuah ilmu sedangkan Pak Guru Gembul menganggap akidah adalah sebuah konsep yang memiliki ilmu. Oleh karena itu, pak ustadz menganggap bahwa akidah itu ilmiah sehingga perlu dibuktikan sedangkan pak guru gembul menganggap ilmu terkait akidah memang ada tetapi akidah itu tidak ilmiah. Berdasarkan referensi saya, akidah merupakan keimanan.
Saya sendiri dalam posisi mungkin lebih condong ke guru gembul yang menganggap bahwa akidah itu tidak bisa diilmiahkan. Menurut saya Tuhan tidak pantas untuk dirasionalisasikan. Kita bisa memahami dan mengenali Tuhan dari membaca sesuai dengan Qur’an dan Hadist tanpa perlu diperdebatkan karena Tuhan memang tidak bisa dibandingkan dengan segala apapun. Menurut saya, hal ini sama saja seperti saya beriman bahwa Nabi Muhammad pernah Isra’ Mi’raj. Kita tidak bisa membuktikan bahwa peristiwa tersebut dapat dibuktikan, tapi kita bisa mengetahui kejadian tersebut dan mengimaninya. Oleh karena itu, ketika kita berusaha memahami Tuhan berdasarkan ilmu manusia (terbatas) sehingga akan menjadi sia-sia jika kita mencoba mengenal Tuhan dengan cara tersebut. Namun, saya juga melihat bahwa guru gembul menyampaikan hal tersebut dengan gegabah sehingga menyebabkan banyak miskomunikasi
Dan tanpa ada persiapan seperti referensi yang cukup untuk memperkuat argumennya (Gurgem), sedangkan lawan debatnya menyiapkan segudang referensi yang mendasari argumennya, sudah jelas terlihat siapa yang akan mengungguli, akibatnya lingkup pembahasan jadi bubar dan bercecer kemana-mana sampai membahas dzat allah yang memang tidak perlu di debatkan, memang begitu adanya.
referensinya apa????
kmu bilang menurut SAYA???nah ini itu perlu referensi...si gurgem ga ada referensi...dia pokoknya kalo ga muncul di depan mata,,,ga bisa dijamah..yaa gurgem ga bakal percaya.....dia menuhankan otaknya sndiri....makanya butuh referensi....
si gurgem itu sebetulnya ateis ajah sih..kalo kata saya mah,,KTP doang Islam.
@@jiwaraga2158 Kutipan dan referensi dari buku-buku yang disiapkan dan memang sudah di kuasai oleh ust Nurudin jauh lebih banyak ketimbang gurgem yang lebih kepada "menurut saya" dan minimnya referensi berbanding terbalik dengan ust nurudin
karena lingkup yang dibahas bukanlah Dzat allah, tapi argumen yang dikemukakan oleh gurgem sendiri yaitu aqidah yang tidak bisa di ilmiah kan, maka seorang yang memang sudah mendalami pada bidang itu menyikapi dan menerima "tantangan" yang dibuat oleh gurgem sendiri.
Guru gembul g mudeng...
1. Di jelaskan UN kalau pembuktian itu bisa di raih dg rasio+indrawi (untuk non ghoib). Atau rasio saja (untuk ghoib) . Tapi guru gembul malah bingung dg menyimpulkan 2 hal..
A. Mencampuradukan konsep ghoib dan non ghoib..
B. GG salah faham dg mengatakan "alloh tidak bisa di ilmiyyah kan". Padahal dr sini kita tahu bahwa KEBERADAAN alloh bisa di ilmiyyah kan. Yang tidak bisa di ilmiyyah kan itu DZAT alloh.. Bukan KEBERADAAN nya... Jadi beda ya KEBERADAAN dan DZAT..
Harusnya Ust Felix Siaw yg jd Panelis sekaligus Moderator, dlm acara debat kmaren agar diskusi nya jd lebih menarik
@@akunakhtara7149 what ust felix? Hmmm...
Akidah Islam sangat rasional...dapat diterima oleh akal...bagi orang yang berfikir...
Ke duanya bagus..cuma ada kata2 yang menggetarkan jiwa saya "saat cina sedang membuat AI dan lainnya kita malah sibuk dengan dzat Alloh padahal Alloh menyuruh kita mempelajari ciptaan2nya"
@@adamfitrianto4379 ngomong apa
Gk ada yang sibuk mengurus dzat Allah.. wkwk.. ngibul itu yang ngomong... ara pilsuf bilang ibarat kita di dalam telur.. jangan omongin apa yang d luar telur...
saya juga bergetar "nahan tawa😂"
@@adamfitrianto4379 semua punya pos masing2. kalo seseorang mau jadi expert di bidang AI ya monggo, kalo mau jadi expert di bidang filsafat, agama dll, juga silakan. Gak usah menganggap rendah satu bidang dibandingkan bidang lainnya
@@naufals190 setuju
Seriusan deh, dari semua debat gugem…ini yang paling menyenangkan…
Dialektika dan landasan berpikir dari kedua naraum kokoh, bahkan pesertanya juga luar biasa keren…
Respect banget…: seru banget
Senang klo debat intelektual agama metodenya begini…
Dalam kajian ini, harus diakui gugem kalah telak secara debat… tapi konsepsi berpikir keduanya, menurut saya betul semua…
Ya kalah telak si Gugem. Dan cenderung si gugem melantur
Berpikirlah tentang ciptaan dan jangan berpikir tentang Pencipta, karena kamu tidak akan mampu memikirkan-Nya.”
@@rifamaulidah7667 pokonya pencipta bisa ilmiah!!!😃😃😃😃 itu kata pak ustad
Ya sama aja dong
SPIRITUALITAS KEIMANAN itu TIDAK BOLEH di BAKU KAN jadi ILMU, sebab spiritualitas itu SUBJEKTIF.
Menurut saya pak guru gembul tak siap untuk debat ini, alasannya:
1. Tak ada referensi
2. Pendefenisian soal rasionalitas itu ngaco
3. Salah kaprah soal keilmiahan allh swt, beliau menganggap yang ingin dibuktikan adalah bentuk allah swt padahal yang ingin dibuktikan adalah kebenaran allah itu ada dengan metode ilmiah
Terima kasih utk Pak Ust, Nuruddin dan Pak Guru Gembul dalam kesempatan ini sy mendapat pemahaman yg baru dari mereka
Hanya perbedaan definisi saja.. dua2nya hebat.. melihat guru gembul saya takjub.. melihat ustad nuruddin hebat juga, tetapi malah menambah keresahan saya.. apa keresahaan saya? 1 kitab yang akhirnya bisa dibahas menjadi berjilid2 dalam mendefinisikan iman itu adalah ilmiah.. Masya Allah.. melihat banyak orang muslim "era" sekarang yang intelek tetapi KENAPA KITA TERBELAKANG DARI TEKNOLOGI DI SAAT INI? KENAPA KHALIFAH BISA RUNTUH? KENAPA TIDAK BISA MENERUSKAN ILMUWAN2 MUSLIM ZAMAN DAHULU?? ADA YG BISA JAWAB KERESAHAN SAYA???
Setuju
sudah di jawab guru gembul pada forum tersebut
@@abdulrosyid3012 jawaban versi guru gembul sudah pernah dikemukakan jauh sebelum debat ini terjadi.. versi ustad Nuruddin? Karena yg saya lihat dia selalu berpacuan dengan kitab2 syech2.. apakah pernah ada yg membahas keresahan ini versi para syech2 itu?
Dalam debat yang kuar biasa ini saya memetik hikmah yang luar biasa,bahwa kita harus lebih berhati2 dalam mengambil ilmu,agar kita mengambil ilmu dari ahlinya,karena jika kita mengambil ilmu dari yang bukan ahlinya,ditakutkan sang guru kita akan
فأفتوا بغير علم،فضلوا و أضلوا 🙏🏻
Tentu ini sangat mengkhawatirkan untuk masyarakat awam yang tentunya tidak mendapat porsi yang sama dengan orang2 yang mendalami ilmu agama,tentunya akan lebih susah untuk masyarakat awam agar dapat membedakan mana yang berbicara dengan “landasan” ilmu yang benar dan mana yang فأفتوا بغير علم
Terimakasih untuk para pihak penyelenggara,luar biasa🙌🙌🙌
Nuruddin berpaham pada kaidah keilmuan teologi islam secara spesifik (apa dan bagaimana pandangan dia tentang rasionalitas, walaupun ada sedikit pandangan dr luar islam tp dg ide atau gagasan yg tidak ekstrem) tapi ia sempurna dlm menyampaikan narasinya, nah seharusnya beliau jg membawa topik pada pembahasan tentang keajaiban2 pada pengalaman spritual yg dialami para nabi, sufi, dan orang2 shaleh, tujuannya adalah menggambarkan bagaimana realitas sejati tentang pengetahuan ketuhanan itu terbuka (hijab), ilmu ini (mistisisme) memang bersifat eksklusif dan beliau harus mampu mejelaskan dg bahasa yg mudah bagi telinga orang awam..
Guru gembul lebih holistik, berangkat dr banyaknya pandangan yg lebih bebas (sekuler) dan memisahkan pengetahuan agama dg inderawi, saya memakluminya kemungkinan karena bacaan2 beliau tidak eksklusif membahas tentang agama tertentu, walaupun sejatinya dia beriman kepada Allah itu hanya sebatas yakin di hati dan slesai. Agar lebih memahami tentang ini guru gembul harus berani belajar dan menjalani tasawuf, walaupun ujung2nya 'gambaran' bagaimana Allah itu hanya dia yg menyaksikan sendiri.
Kesimpulannya : Diskusinya belum menyentuh jantung tema. Referensi hanyalah rujukan dan persepsi sendiri bukanlah kebenaran..
Kebenaran sejati hanya milik Allah..
Semoga mereka berdua diberkahi oleh Allah 🙏 ❤
ini memang guru gembul lagi disadarkan,,Krena bahaya di Chanel dia(guru gembul),bnyak anak2 muslim,yg masih awam..dan rawan aqidahnya goyang,bisa2 jadi ateis,
Setuju sama pendapat anda...
Alhamdulillah.... Dapat ilmu dan metode-metode akedemis dari narasumber dan tak kalah penting hikmah apik dari para komentator. Barakallahu.... ❤
Mantap 2 tokoh favorit saya saling berdebat diforum yang sama 👍
SOK NGERTI KAU
Allahu Akbar, trmksh yaa Allah.. Trmksh Prof. Nurudin
Kami cinta guru gembul,, tp smoga guru gembul tidak menyinggung para pakar ahli teori konspirasi bumi datar lagi ya... Itu saja
@@user-uu8zd2fd1n ini lari kemna komentarnya.???
Alhamdulillah, makasih ustad nuruddin. Pucet padam wajahnya 😂.
Terima kasih juga sudah menyadarkan saya untuk tidak jadi CONTOH mengikuti ustad seperti dia😂
Stlh saya mendengarkan debat ini....saya lebih mengerti dg apa yg dikatakan pak Guru gembul.
Ada yg mrngatakan guru gembul di rujak mnrt saya tidak.
Saya lbh masuk dg penjelasan2 beliau.
Tp bagus perdebatan2 sprti ini.
Perdebatannyg pisitif mnrt saya.
Msng2 dg ilmunya.
Tp mnrt saya....pemikiran Guru gembul lbh bisa saya mengerti.
Ya krn pasaran nya emang kalangan non terpelajar
Iya sesuai dgn kapasitas otakmu
Dikalangan org terpelajar pemikiran pak gembul itu nggak laku
Betul sekali... sangat bahaya apabila anda belajar, yg bukan ahli nya..🥶
Ujung2nya sebenarnya kembali kepada iman. Yang buta dan tuli itu bukanlah mata dan telinga, ttp hati. Sekali hati sudah beriman, selanjutnya fokus kr menjaga kemurnian keimanan dan beramal soleh. Kalau dibahas panjang-lebar - cukup utk kalangan ilmuwan yang terbatas saja.
A : 'Hakikat' Tuhan tidak bisa di ilmiahkan
B : 'Wujud/Manifestasi' Tuhan bisa di ilmiahkan
Ilmiah itu adalah :
Sesuatu yang didasarkan pada metode ilmiah, yaitu pendekatan sistematis yang melibatkan observasi, eksperimen, pengukuran, dan analisis data untuk memahami atau menjelaskan fenomena alam. Sesuatu dianggap ilmiah jika bisa diuji, diverifikasi, dan direproduksi oleh orang lain secara objektif.
Meskipun rasionalitas adalah bagian dari proses ilmiah (untuk merumuskan hipotesis atau menyusun argumen logis), rasionalitas sendiri tidak selalu dianggap ilmiah jika tidak didukung oleh bukti empiris yang objektif. Dalam konteks ilmiah, penalaran rasional harus divalidasi dengan bukti empiris agar dapat dikategorikan sebagai "ilmiah".
Kesimpulan: Simpulkan sendiri berdasarkan akal hati nurani dan buktikan sendiri kebenarannya, apa yang kita lakukan akan di pertanggung jawabkan, maka harap kembali sadar untuk lebih sedikit 'iqra/baca', jangan ada tendensi dan benci.
Seharusnya seperti ini dunia islam, berdebar dengan santun, bila salah, tetaplah ksatria dan menuntut kebenaran. Orang yang mengakui kalah dan berembuk kembali adalah dasar peradaban yang maju dan bersatu
Dengarkan, dan pelajari ambil ilmu nya yg sangat berharga, jika di rasa orang yg anda idolakan tidak bisa menjelaskan dgn baik itu menandakan idola anda belum menguasai ilmunya, terima saja untuk pembelajaran, ini adalah efek jika ada org yg ilmu nya blm cukup, tp suka nyerocos karna semua org bisa punya panggung sendiri, tp bagus juga sih jadi di sini bisa ketahuan org yg benar" ber ilmu mana org yg suka nyerocos😂😂
Terimakasih guru gembul telah membuka pikiran saya dalam mendefinisikan Allah SWT 👍👍👍👍👍....THE BEST buat guru gembul slalu, buat pak Nuruddin....refensi bisa di search langsung oleh umat melalui teknologi yang namanya internet, wajar umat Islam kagak maju maju karena mendengarkan orang yg jalan mundur
@@wongpalembangasli1 otak nte yang mundur , hasil ngaji lgsg dr kitab bersama guru lebih trusted drpd otodidak dr internet …. Ga jelas nte
Dari sini saya bisa melihat CONTOH Dimana yg katanya banyak ilmu tapi tidak Ada ADAB.. terima kasih guru gembul tetap semangat ngonten tentang pengetahuan.. top lah
Keren Pak Guru Gembul, Mengemukakan Kebenaran yg melalui hakikat dari berfikir yg sesungguhnya❤🔥🔥
Saya setuju bang, ini menandakan Otak Anda di atas yang cerdas
ustd M Nurudin keren banget, ini baru intelektual islam, referensi nya keren, guru gembul apaan dah? gw liat nya dia tuh udh merasa mumpuni, berasa paling ilmiah, padahal pandangan tentang ilmiahnya ngawur
SAMA HEBAT, HEBATNYA LAGI , TIDAK ADA YANG MENJATUHKAN SECARA PERSONAL. KERENNN,, SALUT UNTUK KEDUANYA.
Jelas sekali ustadz nurdin selalu menyerang personal😂
@@IpanS123gk bijaksana dong
@@YogiTryan iyh memang tapi harus di akui kalau ustadz nurdin yang memenangkan debat ini karena beliau betul-betul beliau siap, bahkan saya yakin dia sudah jauh² hari mempersiapkan semuanya untuk debat hari ini.
Guru gembul terjebak dengan pemikiran nya sendiri karna bicara ilmu agama tanpa guru atau representasi bahkan audiens buat dia kelimpungan
@@IpanS123nurudin sampai nonton beberapa x mungkin konten gugem wkwk , gugem datang dengan fikiran yg final bahwa allah memang gabisa dirasionalisasikan
Debat, diskusi, suatu pelajaran penuh akan wawasan pengetahuan.......
Tdk terlepas siapa cerdas siapa kurang, Ambil positive nya.....
Sy yakin para narasumber pun blon termasuk orang sempurna......
yg jelas gembul tak berkutik!!
56:40 saya sepakat sama pak guru, tanpa indra bagaimana bisa kita menjadikan sesuatu itu rasional... Ibarat Bagaimana bisa kita bisa tau bahwa pulpen itu asalnya tidak ada dan sekarang jadi ada, itu berkat kita lihat dulu pulpen nya entah itu melihat dengan mata, atau mendengar dengan telinga diberitahu orang lain bahwa itu pulpen, atau memegang dengan tangan yg jelas kita tau ada pulpen, dan tau bahwa sebelum di buat atau di ciptakan pulpen itu tidak ada...dan kita. begitupun alam dan yg lain nya, kita tahu bahwa ALLAH itu ada karena kita merasakan dengan seluruh indra kita bahwa alam itu ada termasuk diri kita, jadi muncul lah rasional itu, kalo kita ada dan sebelum nya tidak ada, maka munculah di situ kesimpulan bahwa alam ini pun asalnya tidak ada dan menjadi ada karena ada yg menciptakan, dan itulah Allah yg setiap kita menyebutnya TUHAN yg maha Mencipta...
dan mungkin maksud pak Guru Gembul Tuhan itu tidak bisa di Ilmiahkan adalah bentuk atau wujud-NYA, Padahal kita tau dan di ajarkan bahwa ALLAH itu tidak berbentuk dan berupa seperti mahluk...nah di sinilah guru gembul memilih untuk tidak berdebat ke arah sana dan hanya menerima apa yg sudah agama ajarkan, dan itu bukan ranah "ILMIAH", bukan berarti beliau ini atheis ataupun menganggap bahwa Ketuhanan itu hanya sebatas doktrin saja yg kita harus terima apa adanya....
Dan jiika keberadaan Tuhan itu yaa, saya setuju itu bisa di "ILMIAHKAN" tapi tidak deng wujud ataupun rupa seperti yg kita pikirkan ataupun kita bayangkan.
@@apewz1595 Kebalik paak, nulis panjang-panjang kok salah...
Semua bukti empiris itu diawali dari bukti rasional...
Anda Tahu pulpen ADA itu bukan diawali dari anda melihat pulpen dihadapan anda.
Anda Tahu Pulpen ADA itu karena diawali dari Rasional anda tentang ADA dan TIDAK ADA.
Rasional anda mengatakan Bahwa Segala sesuatu yg terlihat oleh mata maka itu disebut dengan ADA. Itu namanya Rasional.
Kemudian bukti empirisnya adalah pulpen itu terlihat oleh mata anda. Itu bukti empiris.
begitu alurnya pak jangan dibalik...😁
@@misteranonim8940lalu bagaimana dengan waktu
apakah waktu itu ada atau tidak ada?
apapun jawabannya maka hasilnya akan kebalik lagi alurnya😂
ustadz M Nuruddin Cerdas sekali, sgt ilmiah ....
Keduanya aku suka..semua penuh ilmu dan berbobot.. GK da Yng harus kalah kah menang kah... ambil hikmah dan ilmunya
@@rinaendut9514 nampak kok yang cuman asumsi belaka dengan yang penuh referensi dan ilmiah
Guru gembul kalah telak kali ini.
AlhamduliLLAH, saya yang masih sedikit pengetahuan berterimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam diskusi ini karena menambah wawasan dan pengetahuan.
Guru gembul cara berfikir nya realistis dan gak kaku... Bukan level nya sebagian besar orang indonesia...
Saya sangat setuju, bukan levelnya mereka
Berfikir Liberal
Buka level sebagian besar org indonesia tpi level sebagian kecil org indonesia
@@TRforever25juni bukan level pak guru gembul lawan debatnya ☝
bukan masalah level gak level. tpi pemikiran yg beda.
Saya Yakin Dengan Sangat
Pasca Debat Ini Para Viewers Menghakimi Para Narasumber Satu Salah Satu Menang
Di Sini Justru Saya Mengapresiasi Ke-2 Narasumber Yang Memaparkan Perbedaan Mereka Dan Berani Menyampaikan Argumentasi Masing Masing Di Depan Para Intelektual Kampus
Tugas Kita Di Sini Hanyalah Mengambil Hikmah Yang Menurut Kita Masuk Akal Buat Pedoman aqidah Dari Pemaparan Narasumber .
Saya Berharap Ke Depan Diskusi/Debat Semacam Ini Harus Sering Di Lakukan Untuk Meningkatkan Kadar IQ Orang Indonesia
ustd Nuruddin ini hanya 1 diantara ratusan juta INTELEKTUAL MUSLIM, Jadi klw mau ngajak debat INTELEKTUAL MUSLIM, kalian salah besar karena muslim itu udah terbiasa berdebat dari pondok hingga kuliah🔥🔥...
Muslim emang tukang debat aja si. Ampe rosul minta sama allah biar umatnya ga hancur dari dalam kek umat umat sebelumnya tapi ga diacc
@@TokoSehatkita3 ratusan?buktinya mana kita terbelakng kok
@@mjtv342 siapa blg terbelakang ?? Lu udah pernah main ke Timur Tengah belum ?? Lihat teknologi2 canggih, gedung pencakar langit nya, itu INTLEKTUAL MUSLIM loh
@@mjtv342 setiap omongan perlu di uji, itu beda nya bicara di SOSMED dgn di forum resmi kampus,.. gugem selama ini hanya di sosmed berani, ketika di bawa forum resmi KEOK dia kan 🤣
Mencari ilmu dengan referensi formal lebih terarah dan terstruktur dgn literatur yg baik dalam memahami dan menjelaskannya atas dasar hasil pemikiran2 awal yg teruji. Apalagi dlm konteks yg berkaitan dgn agama. Di masa modern, manusia menempatkan dirinya lebih tinggi atas akidahnya, bahkan dianggap menghambat hak kemanusiaannya. Pemberhalaan superioritas otak akan terhenti disaat semakin ingin orang ingin menunjukkan kejumawaannya.
Hukum kaosalitas pak ustadz saja cacat premist. Alam ada karna ada yang menciptakan karna pulpen ada pasti ada yang menciptakan.
Dimana cacatnya?. Siapa yang menciptakan pulpen?. Pabrik itu hanya mengolah dari bahan yang ada menjadi pulpen. Bukan dari ketiadaan. Kalau Tuhan dirasionalkan dengan cara seperti itu maka berarti Allah memproduksi alam dengan bahan yang sudah ada dong?.
Sesuatu ada pasti ada yang menciptakan itu logika yang ngawur karna coba sebutkan 1 saja benda yang diciptakan !.
Efisien waktu
respek setinggi"nya kepada guru gembul, tenang banget,,beliau berkali kali bilang ilmu itu penting,,tapi untuk mengetahui Allah itu seperti apa tidak bisa di jangkau dengan ilmiah.
selagi muslim hanya bisa copy paste pemikiran orng terdahulu tanpa menyempurnakan nya maka islm akan selalutertinggal. karena d belenggu dengan rasa ketakdiman sehingga takut berpikir
Mantap bang ini yang di maksud gugem, kalo kita nangkep secara ego pasti ujung"nya nyerang orang nya bukan ngajak berfikir
Itu kelakuan gembul. Tanpa diberitahu gembul semua orang sudah pada tau.
Soal tdk maju itu krn mmg lingkungan saja yg kurang mendukung bkn krn salah memahami agama spt yg gembul tuduhkan
14 Abad banyak ulama yg lurus tersambung dgn Rasulullah, dari kita ke Rasulullah..
Debat yg panjang ini sebenernya mendebatkan yg sudah sepakat... Yg di maksud M.Nuruddin adalah percaya akan Allah bisa di ilmiahkan berdasarkan sifat-sifat nya, ciptaannya dll... Pendapat guru gembul yaitu bahwa zat ALLAH tidak bisa di ketahui bahkan di dekati dengan cara ilmiah... Padahal keduanya benar, hanya saja diksi² yg di gunakan berbeda jadi seakan² tidak sepakat... Jadi intinya Zat Allah tidak bisa di ilmiahkan, tetapi bisa kita imani secara rasional berdasarkan sifat²nya & ciptaanya...
Menurut saya, Guru Gembul memiliki logika akal yang lebih cemerlang dan mandiri ketimbang Nuruddin
@@bthnov9075 menurut saya wkwk
menurut saya gembul masih mengedapankan emosi yg menggebu gebu😂
Berdasarkan pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian dari rasional adalah pemikiran dan pertimbangan yang logis, menurut pikiran yang sehat, cocok atau sejalan dengan akal sehat. Pemikiran yang rasional ini dapat diperoleh oleh seseorang dengan mempelajari atau memahami kecakapan berpikir dengan menggunakan logika. Pasalnya, rasional ini harus selalu sejalan dengan penalaran atau logika manusia.
Masya Allah ustadz M Nurdin semoga sehat selalu
Salut buat keduanya,,😊😊😊😊.. penuh ilmu dari masing masing pembicara
Biasakan mengomentari pemikirannya,apa yg di bicarakannya,pembahasannya,argumentasinya,,bukan PERSONALnya.. itu jika anda benar2 netizen yg sehat.
@@RajaRemis nice
siap
@@RajaRemis kebanyakan sih nyerang ke personalnya 😂 karena bnyak fidak suka dengan salah 1 pihak
@@zereldyxz Debat itu tidak penting dengan salah satu sosok yg disukai atau tidak, disukai atau tidak itulah konsekuensinya yg harus diterima, forum debat Bebas bukan merasa terintimidasi ataupun yg diserang personal nya..
SOK SEHAT KAU
58:35 cara pembuktian saya ada disini, pakai indra dulu baru rasio kemudian (kalau tidak di indra dahulu, bagaimana merasionalkannya?). 1:40:30 Allah itu menghendaki agar kita hanya fokus kajian2 pada sesuatu yang berhubungan pada sifat2 Allah, dst. Justru pernyataan beliau sendiri di menit 1:40:30, akhirnya menjawab pertanyaan beliau di menit 58:35. Anda tidak bisa melihat udara, tapi anda merasakan dan meyakini sifat2nya karena bisa di rasakan dengan indra anda. Kemudian dengan pengindraan tersebut anda merasionalkan bahwa angin itu ada. Anda tidak bisa melihat Allah, tapi anda merasakan dan meyakini sifat2nya karena bisa di rasakan dengan indra anda. Kemudian dengan pengindraan tersebut anda merasionalkan bahwa Allah itu ada.
Pak Nuruddin bagus banget yaah, argumennya cukup logis dan lebih meyakinkan. Referensi nya juga jelas. Beliau lulusan mana yah?
@@diediejv al azhar beliau
kalo gak salah al azhar mesir, beliau nguasain mantiq ilmu logika, cuman gak banyak yg tau,
Kalo pa guru?
Anda dapat melihat kepentingan ( utusan 2)Allah di kasus ini adalah teguran Allah yang maha tahu ( Al-Bashir)
@@fajarramadhan1121Sederhana saja Allah bersifat wujud artinya ada artinya dapat di jelaskan secara ilmiah dan spiritual.
sbnrny Ust. Nurrudin ini panjang lebar tentang pengetahuan Rasional dan Empiris, dan semuanya benar tdk ada satupun yg salah, tapi sbnrnya dasar beliau ini sebatas klaim ulama-ulama besar dan filsuf-filsuf Islam yg mengatakan pengetahuan Rasional menjadi dasar dari pengetahuan Empiris. kemudian dari dasar ini dia kaitkan bahwa jika manusia percaya keberadaan Tuhan adalah pengetahun rasional maka manusia harus terima bahwa keberadaan Tuhan bisa dibuktikan secara empiris (ilmiah) karena itu tadi landasan pengetahuan Empiris ada pengetahuan Rasional.
Ust. Nurdin melenceng dri tema, dan ganangkep apa yg dikatain guru gembul.
Intinya akidah gabisa diukur dgn ilmiah, maka akidah bukan ilmiah.
Akidah bisa diukur dgn rasio, maka akidah itu rasional.
teliti lagi kalau nyimak. he
@@tahubulatin Hanya bisa bilang ga teliti?. Jelasin dong argumen lo. Gaada point!!
Wong temanya tertulis, lo kale yg ga teliti...gimana sih?
Sesuatu yang tidak bisa kita jangkau tempulah dengan iman, sesuatu yang bisa kita jangkau tempulah dengan ilmu. Semua yang datangnya dari tuhan pasti benar, sedangkan sesuatu yang datangnya dari manusia(buatan manusia) itu relatif bisa salah bisa benar. Jadi kita jangan selalu mendewakan suatu yang belum belum pasti.
Referensi non referensi...
Jika pada awalya benci......
Bagaimanapaun juga tetap benci.
Sehat selalu pak guru.😅...
@@angotib702 Iya memang harus sperti itu, Klo tidak ada referensi jadi nya debat kusir.
Sekali lagi luar biasa guru gembul ini,. Dia meruntuhkan tradisi keilmuan dalam Islam yang di bangun berabad-abad yang lalu dengan kedangkalan ilmu nya
Hah dangkal ?? Ngaji makanya ngaji jgn tiktokan mulu
@@aurorachanel8028 luar biasa? Dia sedang mencuci otak followers nya untuk menjadi KOMUNIS.....sesat kamu🤣
Setiap kali berdebat dengan kelompok intelektual, aku selalu menang. Tetapi anehnya, kalau berdebat dengan orang bodoh, aku kalah tanpa daya.
*Imam Syafi'i
Untuk siapa itu bro
@@YogiTryan gembullah. Berputar2 kayak baling2
Typo doang bang dia ,aseli nya ga mau ngetik itu@@YogiTryan
untuk yg menang pastinya
Tajam betul paparan ustadz Nuruddin 👍
Jawaban buat guru gembul soal alloh tidak bisa di inra tapi bisa di rasio.
Mudah jawabnya....... Anak sd juga bisa
1 . Coba pak gembul cubit dulu tangannya itu aja jawabnya simpel.
Penjelasan
1.ketika di cubit apakah bisa di inra jawabnya bisa
2.ketika merasakan sakitnya di cubit apakah bisa di inra jawabnya tidak bisa di inra tapi bisa di rasio sakitnya cubitan itu
Coba rasiokan sakit cubitan itu
Dengan sakit tamparan ke muka
Dua-duanya rasionya sakit tapi level sakitnya berbeda.
Kesimpulan......
nah rasa sakit itulah yg tidak bisa di inrawi tapi bisa di rasiokan. dan rasa sakit itu ada. Ada cuma tidak bisa di inrawi tapi dia ada
Seperti itulah tuhan sang pencipta ada tapi tidak bisa dilihat secara inrawi tapi bisa di rasakan keberadaan tuhan sang pencipta. kalau mau di rasiokan rasikanlah tuhan dengan ciptaannya seperti contoh adanya bumi ini adanya manusia ini adanya jin adanya malaikat adanya pak guru gembul sendiri gitu cara merasiokan tuhan sang pencipta bukan membandingakan tuhan dengan tuhan lainnya bukan
@@gaada675 ini pertanyaan dari mahasiswa atheis kepada seorang ustadz kan?
gagal paham udah sikawan ini
Rasa sakit karena di cubit itu bisa di rasakan oleh inderawi arti nya dapat di ilmiah kan bro.
Rasa sakit karena di tipu pacar atau teman bisnis itulah yang tidak dirasakan oleh inderawi maka itu tak bisa di ilmiah kan.
Rasa cinta /benci / kecewa kepada sesama mahluk dapat di ukur dengan rational bukan ilmiah.
Tetapi Tuhan bukan makhluk
Sangat sombong bagi anda yang mampu membuat rasional tentang Tuhan.
Karena rational dan ilmiah itu pun ciptaan Tuhan.
Tuhan itu maha Kuasa karena tak ada yang setara dan tak ada yang sebanding.
Tuhan itu tidak bisa dirasionalkan. Karena untuk merasionalkan sesuatu, PINTU GERBANG-nya adalah sesuatu itu harus bisa diindera dulu.
Nah Tuhan itu tidak bisa diindera, lantas bagaimana kamu bisa merasionalkan Tuhan ketika Tuhannya sendiri tidak bisa diindera???
Anggaplah semua manusia buta, dan kita tidak punya pengetahuan apapun sebelumnya. Sekakarang, bagaimana kita bisa merasionalkan bahwa Bintang di Langit itu ada klw tak ada satupun yang bisa menginderanya???
Nah begitulah Tuhan, bagaimana kamu bisa merasionalkan Tuhan sementara tak ada satupun yang pernah mengindera Nya ???
Nah, karena Tuhan itu tidak bisa digapai dengan rasional, makanya diutuslah para Nabi. Kalau Tuhan bisa dibuktikan secara rasional, ngapain diutus para Nabi?? Jadi udah benar Guru Gembul, bahwa bicara Iman, landasannya tetap WAHYU. Adapun rasional hanya dipake untuk menganalisis Fenomena Alam Semesta.
@@gaada675 salah paham tentang pernyataan guru gembul..
Pak guru ingin diskusi karena dia kekurangan ilmu tapi netizen banyak yang tendensius dan judulnya malah berdebat padahal pak guru ingin diskusi
@@MuqniAS-uv2tp woy woy, pak gembul di sosmednya yg nantangin debat
Saya lebih suka guru gembul dari pada ustad ini merendahkan individu
@@muhammadtirta5775 Siapa yg sombong lebih dulu? Justru guru gembul itu sesumbar dari awal, menantang orang2 untuk debat, kalau anda ikuti dari awal, sesumbarnya guru gembul itu bikin akademisi itu greget...kegiliran di debat kayak kerupuk basah...😒
Kebalik g
@@misteranonim8940 nantangin duluan sih si bpk gembul,kan jadi gini ,🤭
Yang satu membahas secara akademis teori keilmuan, untuk membantah pendapat yang sifatnya praktisi. Ya tidak akan ketemu. Akidah bukan ilmu, maksudnya (mgkn) adalah akidah tidak perlu diulik-dibahas panjang lebar oleh orang awam. Ilmunya ada, ttp tidak terlalu diperlukan / relevan diketahui njelimet nya oleh orang awam.
jelas kedua orang ini berangkat dari definisi ilmiah yang berbeda. kalo ga di samain dulu ya ga bakal ketemu emang.
@@adbsijitr7208 disini guru gembul ga membawa referensi, beliau hanya percaya diri dengan keyakinannya pribadi
@@adbsijitr7208 mangkanya perlunya referensi gak mengikuti nafsu dan asumsi
Betul , betul banget meski dalam satu satelit tetapi frekwesi srvernya sangat berbeda😅
Mantaf ust.nuruddin..jdi inget mngulang kembali yg di sampaikan almarhum guru saya..hukum sebab akibat..itulah pentingnya pengetahuan agama..biar gak ngebleng.😊😊
Hukum sebab akibat itu tidak berlaku untuk Tuhan.
Karena hukum sebab akibat itupun karena kehendak Tuhan.
Rasa sakit karena di cubit /di tampar itu bisa di rasakan oleh inderawi arti nya dapat di ilmiah kan.
Rasa sakit karena di tipu pacar atau teman bisnis itulah yang tidak dirasakan oleh inderawi tapi oleh hati manusia, maka itu tak bisa di ilmiah kan, tapi bisa di rasional kan.
Tetapi Tuhan bukan makhluk
Sangat sombong bagi anda yang mampu membuat rasional atau ilmuah tentang Tuhan.
Karena rational dan ilmiah itu pun ciptaan Tuhan.
Tuhan itu maha Kuasa karena tak ada yang setara dan tak ada yang sebanding.
@@timeaftertime-om7os setuju
Justru orang berpikir mengenai ketuhanan adalah dengan nalar, bagaimana orang haus akan hasrat spiritual melalui jalur nalar, seperti mengapa saya ada di sini? Apakah gunung itu ada dengan sendirinya atau adakah yang menciptakan? Dan seterusnya... itulah mengapa Allah SWT menciptakan akal.
Tapi menurut saya ini masalah perspektif saja
Saya termasuk yg setuju dzat Allah SWT tdk bisa di ilmiahkan
Sombong amat pemateri ini merasa di atas angin....
Padahal cuma beda konsep dan definisi apa itu ilmiah san seperti apa....
Sudah biasa gt😂
ini Krena si gurgem seorang muslim..dan beratribut muslim,dia bicara lantang tentang aqidah dichanelnya....makanya di sanggah perbedaanya,Krena bisa bahaya,,kalo yg awam..bisa2 jdi ateis....pdhal pemateri ini udah bilang diawal,,,jdi kalo ga ikut pemikiran gurgem...dibilang sombong....huahahah,,
si gurgem,,,kan yg merasa benar sndiri.....
Lah kocak lu, kenapa jadi standard ganda gini, harusnya klw lu manusia itu cari tau, kenapa perdebatan ini bisa terjadi. Bukan malah tendensi ke pihak yg lu benci
@@Jerry_Axel orang berilmu dah ahli ilmu gak akan melakukan arogansi seperti itu...
dari semua argumen intinya tetap dzat allah tidak bisa di ilmiahkan. 😊
Pemaparan guru gembul jelas dan paham klo Masalah Allah yg penting iman tdk harus dibuktikan dg ilmiah dg referensi seabreg buat apa, yg penting iman dan memikirkan ciptaanya, hidup guru gembul👍👍👍
😂😂😂😂
Ya bgnilah klo cuma pkek asumsi sndiri.. yang katanya pling ilmiyah
Ada aja orang begini. Tuh gurumu gembul (gemar ngibul).
@@daiwardai2726 iman memang tidak bisa di buktikan dengan perkataan. Tapi di buktikan dengan prilaku.
Yg jd masalah nya adlh, orang2 yg berdebat dan yg menyaksikan debat nya sudah memiliki tendensi masing-masing, bukannya mengikuti debat scr objektif
Terimakasih....banyak ilmu yang di dapat dari diskusi ini
Saya gak ngerti sama org yg komentar2 negatif untuk pak guru gembul
Menurut saya kesalahan guru gembul adalah mendatangi debat ga guna seperti ini.
Guru gembul keren sih. Pikirannya tercerahkan, punya pandangan yg baik untuk agamanya dan negaranya.. Semoga banyak lagi orang2 seperti guru gembul di Indonesia kita ini
Yg keren apanya, coba anda jelaskan
Keren nya ngomong ngalor ngidul dia sendiri bingung jawabnya😊😊
Pak gembul yg nantang debat woy
Gg yang nantang debat, dia setuju temanya apapun, salah dia sendiri nantang debat semua orang 🤣
Di atas langit ada langit, saya mendengarkan ungkapan ustad lawan debat gembul itu membuat yakin, bahwa kemampuan dan pengetahuan saya belum ada apa2 nya,,
Saya dari dulu gc suka sama pemikiran si gembul
Gak suka bukan berarti gak mau terima argumen org lain ya dek ya....
@@habibirahman992 ga suka pada sesuatu itu juga suatu kebebasan berfikir dek...😊
@@iqbaldx5798 betul juga dek😄
@@habibirahman992yang bikin ga suka pemikiran adalah Gembul diksinya jelek, disalahgunakan, maksudnya pengen lurus tapi karena diksinya jelek langsung menyimpang. Sekarang udah banyak aliran ga bermazhab kayak gembul. Dulu ga ada aliran gitu
@@muhamadsyahmi7627 Namun sadarkah kita kenapa umat Islam anti kritik dan terbelakang. tidak maju dari segi teknologi dan Peradaban. padahal tuntunan kita terlengkap dan kita punya Kitab Suci yang super power releate sepanjang zaman.
Manfaatnya buat saya adalah iman terasa lebih nikmat pemaparan pak guru gembul daripada pak Nurudin.
Karena kita dipaksa untuk mengagumi pendidikan pak nurrudin😅
Iya bener, Nurudin malah memenjara fikiran dan logika manusia.
@@fauzimahendra5729 kayak sidang skripsi ya 😅
Brarti iman anda sebatas dogma , 😂
@@hasbeychanel3904 ga mau dibilang gitu sih saya cuma setuju definisi kata "ilmiah" dari guru gembul
Inilah umat islam itu mundur debat nya masalah gini, kamu ustad bisa menemukan teknologi, kamu baca, manfaat nya apa debat ini tidak membuat islam maju
Terus apa karya mu untuk negeri ini? Kalau hal ini ngak penting kenapa kamu ikut komentar?
Ini khusus dalam perdebatan keislaman, wajar kalau ada diskusi. Kalau mau perdebatan tekhnologi masuk di chanel lain, banyak ilmuan islam sudah jauh lebih berkarya dari pada kamu
Ulama Zaman Dulu..Ketika China Membuat Kertas Daei Bambu Dalam Menyebarkan Hikmah(Ilmu) Orang Arab Dan Para Ulama Mencari Tau Cara Membuat Kertas,Dan Bahkan KertasBuatan Ulama Muslim Lebih Cangih Karena Bisa Ditindih 2 Kali...
Ketika Barat Menyerang Islam Dengan Filsafat Dan Mempeetanyakan Ketidak Adaan Tuhan,Islam Maju Dengan Fildafat Untuk Membantahnya....
Nahhhh Ulana Zaman Sekarang....
Judi Online Merambat...
Organisasi Islam Dan Ulama Bukanya Belajar Internet Dan Cyber Buat Ngeblokir Web Web Judi...
Ketika Ditanya Kenapa Gak Belajar!!
Mereka Menjawab!!
Serahkan Pada Yang Ahli😂😂😂😂😂😂😂😂
Ahlinya kalau kurang pintar belajar,...
Kurang cakap cari pengalaman, ..
Tidak jujur susah diperbaiki
Pentingnya banyak membaca buku agar kaya akan ilmu pengetahuan dalam hal apa pun karena satu sama lain mendukung 😊
Mantap closing nya M. Nurdin❤
Menit 57 kebahawah soal rasionol guru gembul lebih memahami, sangat bagus perjelas an guru gembul
Ustadz Nuruddin memang dalam ilmunya, cuma sumbuh pendek.
Guru gembul memang masih perlu belajar lagi, tpi gentleman.
Semangat untuk keduanya.
@@RamaWijaya-p3r sok pintar ente padahal ilmu gak ada menilai orang paling pandai
Kan justru yang ngajak debat dengan lantang adalah guru gembul. Guru gembuk mengajak debat siapapun. Makanya ust. Nurudin menanggapi itu.
@@rezapurnama5256ya gk papa
guru gembul gak berani lagi gara2 gak ada referensi😂😂
@@obigonbaru kok tau km?
Jika Allah bisa di ilmiahkan maka percayalah dia bukan Allah, krn itu bertentangan dgn sifat Allah yg maha segalanya. ketika Allah bisa di ilmiahkan artinya Allah menjadi sama dgn ciptaannya yg bisa di ilmiahkan. dengan begitu kemaha besarannnya langsung runtuh.
Hmm pak nuruddin sudah dendam personal sih, banyak perkataan dan tutur kata yang terlalu ad hominem. Terlepas dari argumentnya
Seperti nya begitu, sok so'an
@@SayyediPrakoso Sok sokan tpi dgn sgala sumber2nya sdang gurgem tanpa referensi sama skali? Kamu sehat?
@@SayyediPrakoso bukan sok2an, tapi mmg harga pantas diterima gembul gemar ngibul yang cm modal kuat cuap2 ember & sdkt ilmu gogling tp skpnya songong, menantang semua org2 berdebat, pdhl dia sendiri gak pny ilmu yg didebatkannya kecuali berkedok dibalik kata "ilmiah"
@@fahmialkarim2806 mgkn lebih tendensius. Di samping memang referensi beliau banyak
Lihat akhlaknya, mana yang ngotot untuk menang debat, mana yang ingin dapat konfirmasi suatu kebenaran, mana yang suka memojokkan, mana yang ga suka memojokkan.. 🙂
Lah lebih jelas guru gembul 😅😅😅, orang2 ga nangkep maksud guru gembul sih . Padahal dia ngelindungin tuhan
Otak pada gak nyampe 😂 , DISKUSI dengan DEBAT aja sudah berbeda......
Asli
Bener, guru gembul level tauhidnya diatas si ustadz yg masih mencari2 tuhan
Kita siapa kok bisa melindungi tuhan?
@@hanzenchuo2990la harusnya
Ustadz nurudin, Mngkin mengira guru Gembul ini Ngawur, kalian cuma beda takaran,
Kalo guru gembul mengajari org awam dan menyeluruh,
Kalo ustadz hanya dr pesantren, sekolah, intinya akademik
Kalian punya porsi masing2 gaperlu debat,
Justru harus saling dukung
Setuju !!!!!
Lhaaa..., bukannya si gembul yg nantang2.
@@chunkcunk6465 wah ya ndak tahu kok tanya saya, tanya guru gembul dong 🤭
Ah gw orang awam gaes. Jika pun Tuhan bisa diilmiyahkan gw rasa gw tetap gak mampu mengilmiyahkan atau memahami pengilmiyahan ahli ilmiyah. Jadi saya ikut gurgem saja yang cukup percaya saja tanpa perlu ilmiyah.
gimana cara kamu menetapkan sesuatu itu tuhan atau bukan??? jangan jngan yang kamu sebut tuhan itu bukan yang sebenarnya tuhan...
@@hasbishiidqi4138 sesuatu apaan?, gw tidak pernah menemukan sesuatu sebagai Tuhan. Cukup yakin saja Tuhan itu ada, Tuhan itu cuma satu. Hidup gw seisinya bergantung pada Tuhan begitu juga seluruh mahluk. Udah. Kemampuan gw cuma segitu. Jadi saat gw sholat dan baca inni wajjahtu wajhiyalilladzi fatorossamawati wal ardh itu gw akui cuma omong kosong karna gw belum mampu. Bahkan saya mengakui saya belum mampu bersyahadat. Karna syahadat itu persaksian. Persaksian itu hubungannya dengan bukti. Gw belum mampu membuktikan Tuhan ada secara empiris.
Kalau cuma rasional kaosalitas *benda ada karna ada yang menciptakan* dijadikan bukti Tuhan itu ada, bagi gw itu cacat rasional. Cacat premis. Coba sebutkan 1 saja benda yang diciptakan !.
Ustadz nurudin ngasih contoh pulpen. Enggak, pulpen itu tidak diciptakan dari ketiadaan. Pabrik pulpen hanya mengumpulkan bahan bahan yang ada lalu diolah menjadi pulpen. Kalau rasional ini dipaksakan untuk membuktikan keberadaan Tuhan konsekuensinya Tuhan hanya mengolah alam. Bukan mengadakan alam yang awalnya tiada. Sedangkan Tuhan tidak seperti demikian menurut yang di doktrinkan.
@@hasbishiidqi4138Justru mending Anda jawab pertanyaan Anda dengan perspektif anda dulu, apakah Tuhan yang Anda maksud itu Tuhan? Kalau iya bagaimana Anda membuktikannya?
@@satriasyammahestatma1609 jaka sembung bawa golok