Analisis Pakar Mikro Ekspresi Saksi-saksi Kunci yang Bermunculan di Kasus Vina
Вставка
- Опубліковано 13 чер 2024
- JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus pembunuhan Vina dan Eki Cirebon pada 2016 silam hingga saat ini masih menjadi sorotan.
Di tengah kasus yang masih dalam penyidikan itu, sejumlah pihak telah mengungkapkan kesaksian mereka.
Kasus ini pun semakin membingungkan usai banyak saksi-saksi baru yang bermunculan dan mengklaim mengetahui kejadian tersebut.
Banyak ekspresi dan gesture yang dapat dianalisa dari para saksi kunci tersebut. Simak pembahasannya bersama Pakar Mikro Ekspresi Dody Triasmara.
#kasusvina #vinacirebon #pakarekspresi
Sahabat Kompas TV Sukabumi! Jangan lupa like, comment, dan subscribe channel UA-cam Kompas TV Sukabumi, juga aktifkan lonceng notifikasi agar tidak ketinggalan update mengenai isu-isu terkini di Indonesia.
Jangan lewatkan live streaming Kompas TV 24 jam non stop di www.kompas.tv/live.
Sosial Media Kompas TV Sukabumi:
UA-cam : / kompastvsukabumi
Instagram : / kompastvsukabumi
Facebook : / redaksikompastvsukabumi
Twitter : @ktvsukabumi
TikTok : / kompastvsukabumi
Menarik-menarik doank, kesimpulannya gak ada. Hadewh....
Sudah pasti bohong,orang berbohong ya seperti itu mengilustrasikannya tidak jelas alias Samar, Black or white.tapi kalau benar pasti lantang dan jelas.
Lanjut...saksi2 dr terpidana
Suroto ini minta dilaporkan bos...kesaksian berubah2.kmungkinan kesaksiannya palsu
Pakar mikro tdk jelas
Kenapa saksi Aep gak di panggil ke kompas tv
😅 kalah di panggil entar terbongkar kasus sesungguh nya😅
Makanya kita harus punya pemimpin yg tegas kita harus kompak pilih presiden yg bener2 tajam ke atas ke bawah jangan kaya gini mual ah polisi kaya anak ingusan
Bilang sja klo aep it bohong semua jgn panjang2
Gak penting banget
Preeet paling pansos atau suruhan org yg bersangkutan AEP sekarang mana.....?
Kalo oknum aprat pngak hukum yg punya hajat,, yg haram pun jdi halal,,
Audionya gak jelas, gambarnya patah-patah
Omongan SUROTO di media berubah rubah.
pakar mikro gak jelas omon omon buang kuota aja rugi