Mayoritas penjelasan beliau saya sepakati, cuma pengetahuan dan pemahaman manusia makin lama makin berkembang. misalnya soal hukum perlindungan atas hewan2 laut yg sudah langka, hukum perlindungan atas hewan2 darat yg tidak berkuku tajam dan tidak buas namun sudah langka, dll. ini gak bisa dicover seluruhnya secara memadai oleh ushul fiqh, dan apalagi oleh fiqh. Begitu juga soal hukum suap sogok dalam rangka membeli kebenaran, yang dalam hukum kita hanya mengharamkan tindakan si penerima (hakim, dll), tapi tidak pada pihak pemberinya. Situasi hukumnya akan makin pelik jika dikaitkan dengan hukum pencucian uang yg biasa menyertai tidak pidana korupsi, namun tidak pernah dicover oleh fiqh, dan tidak memadai jika bersandar pada ushul fiqh. Gus Baha termasuk yg berkali-kali membela hukum fiqh soal membeli kebenaran ini. Lebih jauh, misalnya terkait berbagai temuan soal hukum haram dan halal yg advanced, misalnya gula. dalam riset terbaru, gula termasuk kategori zat yg adiktif dan lebih adiktif dari banyak produk narkoba lainnya (serta di dalam otak manusia gula beroperasi serupa seperti narkoba), merusak kesehatan, dan bahkan (tubuh) manusia (kecuali fungsi pencecap pada lidahnya) sama sekali tidak membutuhkan gula. Penarikan hukum, istimbath atas hukum atas gula setelah adanya temuan2 di atas menggunakan fiqh gak akan memadai, dan juga pasti kebentur tembok pas dibawa ke forum batsul masail dgn argumen yg berhak menetapkan status haram dan halal hanya allah, dan tidak boleh mengharamkan hal2 yg tidak diharamkan oleh NYA. Apalagi kalo dibawa ke status pelaku residivis pengkonsumsi yg berulang2 melakukan dosa kecil (mengkonsumsi gula) terkait statusnya sebagai wali dalam perkawinan anaknya kelak atau terkait hak warisnya kelak (lagi2 saya teringat argumen Gus Baha yg "menantang" dengan sangat halus sambil bercanda kepada orang2 yg berani menyatakan rokok sebagai produk yg haram dihisap dan kaitannya dengan konsekuensinya dalam fiqh hukum waris dan wali nikah akibat adanya muslim atau bahkan Kyai dan Gus yg memilih tiap hari terus merokok setelah ditetapkan pengharamannya). Tapi saya bersyukur sekali Ketua Umum PBNU melakukan langkah yg luar biasa jenius terkait pengarus utamaan fiqh peradaban, khususnya yg terkait hubungan dan hirarkhi hukum antara hukum agama dengan hukum negara (UU), dan antara hukum agama dengan hukum antar bangsa (Piagam PBB, dll) dalam kontek sebuah negara bangsa yg mayoritasnya muslim. Langkah beliau ini akan menjadi titik temu yg sangat operasional dan sangat workable dalam menjawab tantangan2 dan isu2 terbaru di dunia hukum pasca modern. Saya sangat berharap hasilnya akan maksimal, karena sebagai orang yg berkecimpung di dunia hukum sekuler dan belajar teori2 hukum dari berbagai pakar hukum sekuler seluruh dunia, ide2 Ketua Umum PBNU itu dapat disejajarkan, bahkan mungkin lebih, dengan pakar teori hukum sekuler yg diajarkan di FH sekuler diseluruh dunia, seperti Hans Kelsen dengan teori hukum murninya atau John Austin dengan analytical jurisprudence nya. Saya meyakini ide2 beliau terkait fiqh peradaban ini akan mempercepat penyatuan 2 piramida hukum (hirarkhi hukum) yg selama ini malu2 kucing dan sulit untuk disatukan yakni piramida hukum islam (yg bersifat heirarkhis dari al quran sampai ijtihad) dan piramida hukum sekular (yg juga hirakhis dari konstitusi negara sampa peraturan pelaksana ditingkat daerah). Bahkan saya yakin sekali akan ada disertasi-disertasi dengan kelas magna cum laude yg khusus menganalisasi ide2 beliau dan perbandingannya dengan teoritisi hukum sekuler kelas dunia. wallahualam.
Assalamu'alaikum, maaf admin NU online.. Untuk saran saja.. Bagaimana jika YT NU online memberikan materi tentang fiqih untuk anak sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah.. Mengingat sekarang anak2 sekolah dari rumah.. Siapa tahu bisa untuk penambah wawasan. Terimakasih
Mau tanya ustadz... Dalam pembelajaran seperti perkuliahan... Urutan yg benar mahasiswa belajar fiqih dulu baru ushul fiqh, atau ushul fiqh dulu baru fiqih...
Maaf... Saran u/ pengusaha & pemakai produk bordir &/ sablon tulisan &/ logo, terutama di lingkungan warga NU... " jk dsr bhn htm/ kuning mk tinta &/ benang bordir tulisan &/ logo, lbh baik dg warna putih &/ hijau, Shg warna htm g bertemu warna kuning, yg biasa terlihat sdh digunakan simbul Ormas lain.
Mau tanya ustadz,dalam menentukan hukum itu tidak terlepas dari yang namanya mantuq dan mafhum.pertanyaan saya bagaimana istinbath sayyidina Umar tidak memotong tangan dari ayat tadi yang disampaikan pak ustadz?
Assalamu'alaikum, izin bertanya Ustadz. Darimana asal kata hadits berasal dan siapa yang pertama kali yang mengemukakan kalimat hadits. Sebab sabda Rasulullah mewariskan Al-Qur'an dan Sunnah, berarti tidak ada Rasulullah mengatakan hadits tetapi Sunnah. Jadi dari siapa kata Hadits itu dan bagaimana sejarah kalimat hadits itu? 🙏
Usul fiqih yg jaman dulu itu sdh prl byk pembaharuan .ushul fiqh itu ttp aja hasil pikiran manusia. Filsafat hukum islam itulah ushul fiqih. Kita bs bikin ushul fiqh kontemporer gak hrs pake ushul figh nya imam2 terfahulu krn zaman udh berubah.
Mayoritas penjelasan beliau saya sepakati, cuma pengetahuan dan pemahaman manusia makin lama makin berkembang. misalnya soal hukum perlindungan atas hewan2 laut yg sudah langka, hukum perlindungan atas hewan2 darat yg tidak berkuku tajam dan tidak buas namun sudah langka, dll. ini gak bisa dicover seluruhnya secara memadai oleh ushul fiqh, dan apalagi oleh fiqh.
Begitu juga soal hukum suap sogok dalam rangka membeli kebenaran, yang dalam hukum kita hanya mengharamkan tindakan si penerima (hakim, dll), tapi tidak pada pihak pemberinya. Situasi hukumnya akan makin pelik jika dikaitkan dengan hukum pencucian uang yg biasa menyertai tidak pidana korupsi, namun tidak pernah dicover oleh fiqh, dan tidak memadai jika bersandar pada ushul fiqh. Gus Baha termasuk yg berkali-kali membela hukum fiqh soal membeli kebenaran ini.
Lebih jauh, misalnya terkait berbagai temuan soal hukum haram dan halal yg advanced, misalnya gula. dalam riset terbaru, gula termasuk kategori zat yg adiktif dan lebih adiktif dari banyak produk narkoba lainnya (serta di dalam otak manusia gula beroperasi serupa seperti narkoba), merusak kesehatan, dan bahkan (tubuh) manusia (kecuali fungsi pencecap pada lidahnya) sama sekali tidak membutuhkan gula.
Penarikan hukum, istimbath atas hukum atas gula setelah adanya temuan2 di atas menggunakan fiqh gak akan memadai, dan juga pasti kebentur tembok pas dibawa ke forum batsul masail dgn argumen yg berhak menetapkan status haram dan halal hanya allah, dan tidak boleh mengharamkan hal2 yg tidak diharamkan oleh NYA. Apalagi kalo dibawa ke status pelaku residivis pengkonsumsi yg berulang2 melakukan dosa kecil (mengkonsumsi gula) terkait statusnya sebagai wali dalam perkawinan anaknya kelak atau terkait hak warisnya kelak (lagi2 saya teringat argumen Gus Baha yg "menantang" dengan sangat halus sambil bercanda kepada orang2 yg berani menyatakan rokok sebagai produk yg haram dihisap dan kaitannya dengan konsekuensinya dalam fiqh hukum waris dan wali nikah akibat adanya muslim atau bahkan Kyai dan Gus yg memilih tiap hari terus merokok setelah ditetapkan pengharamannya).
Tapi saya bersyukur sekali Ketua Umum PBNU melakukan langkah yg luar biasa jenius terkait pengarus utamaan fiqh peradaban, khususnya yg terkait hubungan dan hirarkhi hukum antara hukum agama dengan hukum negara (UU), dan antara hukum agama dengan hukum antar bangsa (Piagam PBB, dll) dalam kontek sebuah negara bangsa yg mayoritasnya muslim. Langkah beliau ini akan menjadi titik temu yg sangat operasional dan sangat workable dalam menjawab tantangan2 dan isu2 terbaru di dunia hukum pasca modern.
Saya sangat berharap hasilnya akan maksimal, karena sebagai orang yg berkecimpung di dunia hukum sekuler dan belajar teori2 hukum dari berbagai pakar hukum sekuler seluruh dunia, ide2 Ketua Umum PBNU itu dapat disejajarkan, bahkan mungkin lebih, dengan pakar teori hukum sekuler yg diajarkan di FH sekuler diseluruh dunia, seperti Hans Kelsen dengan teori hukum murninya atau John Austin dengan analytical jurisprudence nya.
Saya meyakini ide2 beliau terkait fiqh peradaban ini akan mempercepat penyatuan 2 piramida hukum (hirarkhi hukum) yg selama ini malu2 kucing dan sulit untuk disatukan yakni piramida hukum islam (yg bersifat heirarkhis dari al quran sampai ijtihad) dan piramida hukum sekular (yg juga hirakhis dari konstitusi negara sampa peraturan pelaksana ditingkat daerah).
Bahkan saya yakin sekali akan ada disertasi-disertasi dengan kelas magna cum laude yg khusus menganalisasi ide2 beliau dan perbandingannya dengan teoritisi hukum sekuler kelas dunia. wallahualam.
ulama itu ya NU..
masya Allah kyai....saya bangga jadi orang NU.
Pak dosen ku yang terfavorit
nderek yai
sehat selalu panjang umur barokah Dr KH Mahsun, M Ag...dan mas nova
\ :)
Aku bangga jadi orang nu
Alhamdulillah barokah ilmunipun kyai🙏
Luar biasa penjelasan beliau
Terima kasih atas pencerahannya ❤❤
Bismillah barokah
Alhamdulillah terjawab 🙏
Kemarin tes nya susah
Memyimak pak kyai
Nyimak dari SMP TERPADU MAARIF GUNUNGPRING MUNTILAN MAGELANG🇮🇩
TERIMAKASIH ILMUNYA KYAI🙏
SEHAT SELALU KH MAHSUN 🙏
barokalloh atas ilmunya pak kyai
Masya Allah
Maturnuwun ilmunipun
Nderek ngaos
Nderek ngaji
Assalamu'alaikum, maaf admin NU online.. Untuk saran saja.. Bagaimana jika YT NU online memberikan materi tentang fiqih untuk anak sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah.. Mengingat sekarang anak2 sekolah dari rumah.. Siapa tahu bisa untuk penambah wawasan. Terimakasih
Al hamdulillah
Alhamdulillah 😊
Dosenku kondang
Terimakasih banyak.....👍👍👍😍😍😍
sami.na waatho.na yai...
Kyai nyambi dosen magelang ...nyimak
MasyaAllah
Mantap kor yai
Hadir
💕
subhanalloh dosenku STAINU dulu...barokalloh
👍👍👍
Mabruk²
Ass wr wb ini dr najmudin derek ngaji yai
Bilbarakh fi ilmina
Perbedaan adalah berkah.. Fiqihnya msh rendah klo msh mmbedabedakn golongan..tertentu.
Mau tanya ustadz... Dalam pembelajaran seperti perkuliahan... Urutan yg benar mahasiswa belajar fiqih dulu baru ushul fiqh, atau ushul fiqh dulu baru fiqih...
Maaf...
Saran u/ pengusaha & pemakai produk bordir &/ sablon tulisan &/ logo, terutama di lingkungan warga NU...
" jk dsr bhn htm/ kuning
mk tinta &/ benang bordir tulisan &/ logo, lbh baik dg warna putih &/ hijau,
Shg warna htm g bertemu warna kuning, yg biasa terlihat sdh digunakan simbul Ormas lain.
Mau tanya ustadz,dalam menentukan hukum itu tidak terlepas dari yang namanya mantuq dan mafhum.pertanyaan saya bagaimana istinbath sayyidina Umar tidak memotong tangan dari ayat tadi yang disampaikan pak ustadz?
Assalamu'alaikum, izin bertanya Ustadz. Darimana asal kata hadits berasal dan siapa yang pertama kali yang mengemukakan kalimat hadits. Sebab sabda Rasulullah mewariskan Al-Qur'an dan Sunnah, berarti tidak ada Rasulullah mengatakan hadits tetapi Sunnah. Jadi dari siapa kata Hadits itu dan bagaimana sejarah kalimat hadits itu? 🙏
di Al Qur'an ada kata hadist 23 kali
Mengapa tidak memskai hisab?Bisakah hisab dikatakan aladah muhakkamah?
Hujjah alfiyahnya kurang tepat
Usul fiqih yg jaman dulu itu sdh prl byk pembaharuan .ushul fiqh itu ttp aja hasil pikiran manusia. Filsafat hukum islam itulah ushul fiqih. Kita bs bikin ushul fiqh kontemporer gak hrs pake ushul figh nya imam2 terfahulu krn zaman udh berubah.
Imam Syafi'i itu hafal hadis muwato' hanya butuh beberapa hari,lah anda hafal berapa hadis?kok mau buat hukum baru