TARI “NGOLEK TUAL”

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 29 гру 2024
  • Sinopsis :
    Pohon rumbia atau yang disebut pohon sagu merupakan tanaman yang banyak
    tumbuh di Meranti, bahkan tanaman sagu menjadi salah satu sumber
    kehidupan masyarakat Meranti. Saat setelah sagu dipanen, tual sagu atau
    batang sagu yang sudah dipotong, dikeluarkan dari kebun dengan cara
    digolek (digelinding atau diguling-gulingkan) sampai ke sungai. Tual sagu
    digolek karena sangat berat dan tidak bisa diangkat, sehingga dengan
    digolekkan pekerjaan akan menjadi lebih mudah. Di sungai, tual sagu dirakit
    atau diikat dengan tali agar mudah membawanya.
    Untuk menghitung jumlah tual sagu yang sudah diikat di sungai, penghitungan
    dilakukan dengan berjalan di atas tual. Agar penghitungan tual sagu cepat,
    masyarakat kerap melakukannya sambil berlari. Penghitungan cepat inipun
    sudah menjadi tradisi yang sering dipertontonkan pada festival bokor atau
    festival lari di atas tual sagu.
    Kegiatan ini bukan hanya sebuah pekerjaan yang menjadi mata pencaharian,
    melainkan tradisi yang sarat dengan pengetahuan tradisional dan kearifan
    lokal. Kebiasaan masyarakat merupakan identitas suatu daerah, sama seperti
    hal nya mengolek tual sagu telah menjadi kebiasaan yang sudah diwariskan
    dari generasi ke generasi.
    Tarian ini terinspirasi dari gerak-gerak tradisi yang terdiri dari gerak silat,
    joget, dan zapin melayu yang dikreasikan menjadi gerak indah dan
    dinamis.

КОМЕНТАРІ •