baraya. sebuah penegasan, bahwa video ini adlah video klarifikasi atas apa yang saya ucapkan soal bank syariah sebelum dan sesudah dialog dan perdebatan ini dihelat, saya tidak memiliki masalah dengan ustad al jambi demikian sebaliknya. kami membuka dengan senyuman dan menutup dengan kesepakatan adapun tensi perdebatan yangs empat naik ya wajar, dalam arena diskusi, khususnya karena tidak ada moderator dan saya yang sering kebawa suasana. mhon semua dipahami. arghumentasi saya sepenuhnya belum keluar, saya menduga pa ustad al jambi juga demikian. kenapa saya membuka dari sejarah bank dan lain sebagainya serta bagaimana teknis bank syariah versi ustad al jambi juga belum keluar. semua serba nanggung. tapi akhir dari dialognya adalah kesepahaman, bukan atas kontennya tapi sepaham bahwa masing masing punya perspektif dan pandangan saya mhon maaf kalau di beberapa bagian video ini saya terkesan menekan dan memotong. itu saya akui. saya juga mhon baraya mengerti kalau ustad al jambi nampak kurang pas menjawab. itu karena perspektif kami berbeda dan belum sempat membangun kesepakatan atas hal itu. semoga dimengerti semua
Menit 22:40 adalah inti dari pembahasan ini, Om Guru. Wawasan Om Guru luar biasa. Pak Ustadz Al-Jambi juga keilmuannya nggak perlu dipertanyakan lagi. Tapi sayangnya proses diskusinya kurang pas, seperti yang Om Guru jelaskan di atas.
Soalnya Anda sudah merasa paling benar, padahal statemen anda memang kurang bijak. Kalau Anda mengatakan ADA BANK SYARIAH yang tidak Syar'i, Anda harusnya sebutkan nama bank nya apa, kasusnya apa dan konteksnya apa. Dengan Video ini, Anda seperti orang yang sedang meng andai - andai, karena Anda tidak terbuka nama Banknya apa, kasusnya apa dan seperti apa konteksnya. Yaaa... Jadi kesanya kayak orang yg ngeles aja. Saran untuk Guru Gembul, jika menguatarakan suatu ide, gagasan dan pikiran itu harus diberi keterangan. Apakah itu universal atau eksistensial. Saya beberapa kali melihat video Anda membahas hal yg eksistensial seolah - olah hal itu universal. Wajar kalau ada yg tersinggung. Barakallah fikum
budaya kyk gini yg harus diserap sama warga kita.. bukan saling ejek pribadi dan ngecengin, bahkan tanpa tahu maksud sebenarnya. satu lagi sih sebenarnya, mau mengakui kesalahan atau jujur sama diri sendiri (gk ada konteks sama video kali ini).
iya, bahkan kayaknya baru ini video pak GG yg gue tonton tuh gue cuma dapet ilmu "Bersikap Sabar"-nya...biasanya kaya akan ilmu,tapi ini muter2 doang...T_T
@@angganeoviyanto yaa karna beliau masih belum kompeten dan kurang literasi, coba kalau bawa literasi yg lebih baik mgkn enak debatnya ngga kaya sm anak 5thn
Mantap Kang Guru. Debat Intelektual seperti ini harus sering dilakukan. Agar membiasakan masyarakat kita paham bahwa berbeda pendapat itu tidak masalah, adu gagasan itu hal biasa.
@@ihsanjanuarpratama7726 Sama kayak ada Oknum Kantor, dimana kita lapor kehilangan barang katanya ngurus gratis,, tapi kalo mau ketemu harus Bayar.. 😅😅😅
Di bayar soalnya, kalo guru gembul, di bayar juga sama edsens, cuman pertimbangannya dengan karir sama rasa malunya, tapi Alhamdulillah dia menjawabnya dengan benar dan terprinci. Walau ada pernyataan dari ustadz yg ngebuat saya pun org awam. Sedikit kurang mengerti dengan sistem yg dia bicarakan 🤔😶🌫️
Pak Gugem, berkata "JIKA ADA BANK MENGATASNAMAKAN SISTEMNYA SYARIAH TAPI PRAKTEKNYA TIDAK SYARIAH MAKA LEBIH HARAM DARI BANK KONVENSIONAL". pernyataan itu sudah BENAR ! tanpa harus diperdebatkan dan didiskusikan.
BETUL. INI HANYA MASALAH PEMAHAMAN BAHASA. PAK GUGEM CUKUP MENJELASKAN SECARA BAHASA SAJA. ORANG YANG "MENYERANG" PAK GUGEM TERLIHAT TAK PAHAM PERNYATAAN PAK GUGEM. MEREKA TIDAK MEMPERHATIKAN KATA "JIKA"
Tujuan dari Pak Guru Gembul sebenarnya adalah agar bank2 yang mengaku syariah, betul-betul menjalankan aktivitas usahanya sesuai dengan prinsip syariah, tidak hanya sebatas konsepnya saja, tp dlm praktiknya juga mesti sesuai.
Betul tp bpk ya pakar ekonomi syariah itu ribet kali bahasa dan penjelasannya, seolah ada hal buruk yg ingin dia sembunyikan dan dia bela dalam praktek bank syariah yg tdk sesuai dg kata2 syari'ah nya
@@dustfilter7001 bapak itu sebenarnya luas pengetahuanya, tapi kayaknya hasil hafalan dsn kebiasaan karena pekerjaanya,,jadi kalo ada penjelasan pakai sudut pandang lain gak bisa memahami,,, inilah pentingnya selalu update ilmu,,, padahal intinya sama
@@dustfilter7001 bpk itu malah lebih hebat dia gk hanya koar2 di media sosial, dia malah langsung menegur dan memperbaiki yg salah di bank syariah, itu tindakan nyata
Ini yg sering saya temui jika diskusi dgn orang yg persepsi oposisi dgn saya (yg mana jatuhnya jadi debat bukan diskusi & mostly gada konklusi 😂).. pondasi berpikirnya beda, metodelogi berpikir beda, kerangka berpikir beda dll.. hanya untuk sincronize aja kadang makan waktu seharian.. sejak saat itu, saya memakai prinsip Asep temen saya "udah iyain aja", dan melanjutkan produktifitas saya 👏 Tp bahasan kali ini menarik, walau tdk setendensius debat pak Mahfud MD kemarin hehe 🙏 Nuhun
Sama njir wkwk. Gw pernah debat kek gitu dan ngabisin waktu 6 jam. Senang sih bisa menyanggah argumennya tapi setelah debat malah gw berpikir dalam hati "sayang banget yah 6 jam hidup gw terbuang cuman gini doang padahal banyak hal lebih produktif yang bisa dilakuin". Semenjak itu kalau nerima balasan komentar yg tipikal begituan aku lgsg skip aja.
Tetap sama aj ibarat seseorang mau ke suatu daerah at wilayah misalnya ke JAKARTA ternyata ada 2 cara/jalur kesana,, satu yg kiri,, yg satu kekanan.. yg KIRI hanya bayar biaya mobil dan minyak ,, biayanya SEJUTA.. Yg KANAN hanya bayar supir dan uang jalan tapi Bianya sama SEJUTA juga. .
@@alfinsetiawan3557 Sama at tidak sama tujuannya at kemanapun tujuannya ,, tetap hanya ada 2 cara yg REALISTIS utk MEWUJUDKAN perjalanan tersebut.. Ada yg ketiga tapi tidak REALISTIS.. 2 cara realistis diatas itu wajib mengeluarkan biaya utk OPERASIONAL, PERAWATAN dn JAMINAN keamanan dn keselamatan... .
semoga kita bisa sama-sama menuju kebenaran dan kesaling pahaman bersama, jangan sampai orang yang ngaku "open minded" taqlid buta sama satu kubu. secara hakikat kita ingin kebaikan.
Trimakasih atas dialog kalian berdua.wawasan menarik buat kita semua.seandainya bapabapa dlm membahas sariah,dengan tenang santai sabar kami percaya bapabapa akan menemukan sistem yg dikehendaki.lepaskan ego,kembalikan kenurani islami,karena sar'i(sariah) adalah islam.selama lebel bank sulitmenerapkan sar'i nya.bank jelas gabisa kerjabakti kan.bank dikelola untuk cari hasil dengan pengembalian yg dilebihi(bunga)bunga itu sebagian untuk pekerja ,sebagian keuntungan pemilik dana..........kenapa islam sedunia tidakbisa sodakohmasal mengumpulkan dana untuk kemudahan umat islam.pinjaman tanpa bunga tanpa sita.ayolah berpikir.maaf inisih lamunan saya aja.
Baguss banget pak guru, suka banget debat profesional gini, jadi kita bisaa melihat pov masing-masing org, terimakasih Pak Guru Gembul mencerdaskan bangsa Indonesia
@@fareladtyp6679gue gk asal nilai, hanya untuk memahami kontek sederhana dia harus muter² dulu,, atau kemungkinan hingga akhirpun dia masih blom paham 🤦
ini mohon maaf ya sy lupa2 ingat, tapi seingat saya yg jadi masalah adalah , guru gembul mebuat pernyataan "Bank syariah lebih haram dari bank konvensional, karena sama2 riba dan menghalalkan yg haram" tpi pak guru tdk mengatakan "kalau tidak menjalankan sesuai syariat islam". ini menciptakan pehaman bahwa guru gembul berpendapat bahwa semua bank syariah itu haram. ini lah yg menyinggung pihak2 dari bank syariah. lalu apakah bank syariah itu riba ? setau saya sistemnya seperti angsuran, bukan bunga, dan ini dua hal yg berbeda, tapi bisa diklarifikasi lagi.
Sepemahaman sy, dalam muamalah khususnya transaksi jual beli / utang piutang salah satu yg sangat penting diperhatikan adalah akadnya, krn ini yg menentukan halal haram transaksi tsb.
sdh jelaa bank syariah itu menghalalkan yg haram.. dosanya jelas lebih besar daripada bank konvensional.. dan sdh tercermin dari bunganya yg jelas jauh lebih banyak dari bank konvenseional
Saya haturkan terimakasih kepada Pak GuGem dan Pak Ustad yang mengedukasi anak bangsa di NKRI. Buahnya adalah anak bangsa yang cerdas paham bahwa ada anak bangsa secerdas Pak GuGem dan Pak Ustad. Pak GuGem dan Pak Ustad hormat kami kepada kalian. Terus lah berkarya mengedukasi anak-anak NKRI supaya cerdas. GBU
Simpelnya atau inti dari perdebatan ini adalah... Bank Syariah dan Bank Konvensional sama² membutuhkan biaya operasional... utk itu apapun namanya bank ... Pasti menarik keuntungan.
Bank Syari'ah lebih jahat dari bank Convensional, pinjam dari bank Syariah bunga di ambil duluan.kita harus cerdas ,jangan mau di embel embelin label Agama, saya setuju Guru Gembol Maju terus
@@ishail0148 saya bantu pengertian dari bantuan wikipedia : "penetapan bunga atau melebihkan jumlah pinjaman saat pengembalian berdasarkan persentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok yang dibebankan kepada peminjam". artinya riba terjadi ketika ada transksi pinjam meminjam. kalau tranasaksi jual beli artinya laba. makannya, dijelaskan dalam Alquran, dihalalkan jual beli, diharamkan riba.
Intinya cuma tata bahasa aja, pinjam uang bank konvensional kena bunga sesuai kesepakatan tdk ada paksaan , pinjam uang ke bank syariah juga sama kena bunga cuma beda tata kata aja , intinya sama2 bayar lebih koq…. Jika ada bank syariah tdk ada bunga atau Free auto bangkrut laa, mau byk gaji karyawan n operasional gedung dll pake apa… ?? Klo untuk pribadi misal ton pinjam uang 1 juta 3 bln lg baru dibalikkan mk tdk boleh kena bunga krn ton LG kesulitan ini br benar ,, intinya riba dan bunga sama aja hrs dibayar koq hanya tata kata aja ,,, riba/ bunga haram berlaku untuk pinjaman pada saudara keluarga tetangga yg kekurangan n miskin br bs diterapkan , TAPI KLO UNTUK BISNIS TDK TEPAT KRN HRS IMBAL BALIK. BEDAKAN PRIBADI DAN KOORPERASI , BETUL GURU GEMBUL…… INTINYA BANK SYARIAH HRS GRATIS BIARPUN RUGI OPERASIONAL GPP , BISA BIKIN BANK SYARIAH DARI MODAL DANA BANTUAN DARI HIBAH NEGARA ATAU ORANG KAYA YG JADI DONATUR UTK TUTUPI OPERASIONAL 😊
@@vany2157 kalau peminjaman di instansi keuangan syariah, uang yang dibalikkan harus sesuai dengan uang yang dipinjam diawal ketika terjadi kesepatakan dan transaksi. kalau instansi tersebut tidak menerapkan, nah itu tugas si bapak itu untuk menindak harusnya. kita tugas nya melaporkan ke bapak itu, tapi ada yang punya link kontak nya bapak tersebut untuk pengaduan dan laporan gak ya? 😅
Orang lebih tua memang kadang biasanya kurang dapat memahami atau menalar dengan baik. Dengan faktor doktrin identitas komunalnya atau fenomena perasaan lebih tua sehingga yg lebih muda harus lebih salah. Semangat selalu pak guru, jangan dibawa baper obrolannya, sy lihat komentar2 di sini tetap paham dan teredukasi dengan penjelasan njenengan. Menularnya metode berpikirnya Pak Guru akan jdi amal jariyah.
Memang susah mas diskusi sama orang yang lebih tua,apalagi yg bawa embel" gelar Masi banyak egonya,sama cara berfikir logisnya kurang, dan funfactny Indonesia merdeka berkat anak muda yg kontra sama golongan tua sehingga bisa menculik Soekarno Hatta ke rengas dengklok untuk segera proklamasi 🔥😎
Kok gak nyambung ya... Memang ada ya yg gak di tambahin? yg gak di finalty? yg gak denda? Yg gak disita/dipaksa jual utk nutupin Tunggakkannya? Trus untung usahanya dari mana ya klo memang ada Dan Islaminya dmn ya klo hitungan bunganya/marginnya ya jauh lebih besar dari konvensional Mohon penjelasannya dan mohon di koreksi jika saya salah Terimakasih
Alhamdulilah...... Suatu pencerahan yg cukup luar biasa, netizen bisa mengambil positp dri perbincangan ke dua insan ini..... Pak guru sehat selalu, bangsa ini, negara ini, membutuhkan orang seperti anda.... 👍👍👍
Itu cuma kesalahpahaman ,mereka berdua itu sebenarnya sepaham. Cuman mungkin ustad al jambi tidak mendengar bahwa statemnet yg dikatakan guru gembul disitu adalah JIKA.
Untuk ustat yg kaya2, mohon bantu jamaanya supaya gak kenak riba, silakan bergabung untuk buat bank sendiri, bantu jamaanya untuk buka usaha, untuk balikin dicicil tanpa bunga seperti bank konfensional, lama2 bangkrut ga untuk bayar staf2 nya, silakan direnungkan
Makanya nabi dan para sahabat tidak memperkenalkan bank. Jelas aj para ustad yg benar tidak akan membuat bank sendiri, bahkan dalam suatu usaha kerjasama nabi melarang berhutang utk menghindari kerugian dr salah satu pihak.
@cenelku939 bank konvensional itu bisa untung bukan dari bunga tapi dari transaksi hutang -piutang diatas 5triliun makanya nasabah bank konvensional itu lebih banyak nonpri krn hutang diatas 5triliun itu keuntungan bagi nasabah juga bagi bank krn jual beli mereka itu bukan barang tapi nilai hutang yg besar, hutang 5triliun itu untung 30% bagibank dan nasabah bebas bunga bahkan bisa dapat hutang lebih besar dan bisa bikin bank sendiri
Terus solusi apa yg bisa ditawarkan ketika ingin buka usaha tapi tidak punya modal, minta bantuan tetangga atau saudara juga sulit. Teriak riba tapi tidak memberi solusi@@DediWae-kw2dp
Luar biasa... Upaya Guru Gembul to challenge pemikiran shariah... Semoga para pakar ekonomi sharih bisa berkontemplasi dan menghasilkan satu sistem keuangan yang "really" Bebas ribawii. 😢
Ekonomi Syariah Dilihat dari 2 sudut pandang 1. Sudut pandang Filsuf / Logika 2. Sudut Pandang Akademis. Trimakasih Untuk Guru Gembul & Narasumber Sudah mewakili rasa penasaran saya.
@@hnr9lt-pz7bn tergantung lembaga nya. Masalahnya bank syariah berbasis agama. Seharusnya lebih mngutamakan kesejahteraan masyarakatnya bukan mlah memperumit.
Pada tahun 1900 Mufti di Al Azhar Mesir sudah keluarkan fatwa bahwa bunga bank bukan lah riba , tapi itu adalah inflasi atau kenaikan harga barang, atau nilai mata uang pada 4 tahun yang lalu dengan saat ini pasti ada kenaikan , nah kenaikan itu bukan lah riba , contoh seseorang ambil dan KUR 10 juta dengan tempo pelunasan 4 tahun dan di bayar dengan pengembalian 12 juta , pertanyaan nya adilkah uang 2 juta itu selama 4 tahun, atau adakah orang biasa yang pinjamkan kita dengan jumlah segitu , pasti tidak akan ada tapi ada bank yang mau , bahkan Gus baha sudah menjelaskan dengan rinci tentang harga emas di tahun 1960 itu 12 ribu 850 rupiah per gram dan saat ini harga emas 1 juta 357 ribu, kalau ada orang berhutang di tahun 1960 misalnya dan mau di bayar saat ini maka hitungan nya adalah harga emas saat itu dan sekarang, dan kenaikan harga nya bukan lah riba tapi itu murni inflasi yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan riba
Riba dan inflasi beda loh, inflasi tidak bisa di prediksi bakal naik berapa kedepannya, sedangkan pinjaman 10jt dibalikin 12jt dengan persetujuan di awal itu jelas riba, karena tidak ada yang tau mata uang akan inflasi atau tidak, begitupun emas, tidak ada yang tau dulu harga 12rb sekian/ gram, sekarang 1jt sekian/ gram. Tapi bedanya pinjaman emas memang harus dikembalikan emas juga, misal pinjem 10gram harus dikembalikan 10gram juga walaupun tenor 50tahun dan harga naik jauh.
mau pesantren mana keh itu namanya merubah hukum Islam yang sudah jelas riba ya riba dosa ya dosa surat Al Baqarah sesungguhnya siapa yang makan riba akan di perangi Allah da rosulnya
@@FahruPasya makanya lu belajar ,sejak kapan ada nabi sebutkan bank itu riba atau pegadaian itu riba , bahkan Nabi aja gadaikan baju perangnya ke orang yahudi sampai beliau wafat , tidak ada yang rubah hukum Islam di Al Azhar Mesir , justru ustadz ustadz yang baru muncul inilah yang buat hukum tiba tiba padahal bank bukan riba itu sudah sejak 1900 di bahas di universitas tertua di dunia di Mesir bahkan Gus baha sebagai satu satu nya ahli tafsir di Indonesia juga sudah jelaskan tidak ada penyebutan Nabi bahwa bank itu riba atau pegadaian itu riba , bahkan guru gembul aja yang bukan ustadz paham betul tentang bank yang bukan riba tersebut , selama orang mau belajar maka susah bagi orang lain membodihinya, beda kalau memang sudah bodoh dan gak mau belajar ya sampai mati pun tetap bakalan goblok
Alhmdulillah akhir nya aq mendapatkan jawaban dari pemikiran ku.. terima kasih Guru Gembul.. semoga ini adalah awal dari dan landasan untuk mencari tentang pecahan kebenaran yang sesungguhnya... Yang dimana sekrang salah pun sudah dianggap wajar.. dan dimirip - miripkan dengan kebeneran yang ada.. sehingga kebeneran itu sendiri sudah nampak hilang.. atau tak kelihatan.. sehat selalu Guru.. terima kasih 🙏
padahal sudah jelas kata Gurgem "JIKA ADA bank Syariah tapi prakteknya melanggar prinsip Syariah maka Bank itu lebih berdosa...." si bapak sangat mengedepankan egonya dalam memahami kalimat Gurgem. Gurgem terlihat lebih cerdas dalam memahami masalah dan si bapak lebih mengedepankan egonya... padahal ga ada salah dlm kalimat Gurgem tanpa menghakimi suatu masalah
pak guru sangat sangat sabar..padahal saya yg orang awam aja paham atas penjelasan pak guru... sekali lagi saya salut atas kesabaran pak guru gembul dlm menjelaskan yg seelas jelasnya
Yg saya tangkap dr maksudnya gugem itu sistem perbankan sudah dasarnya riba, jadi tidak mungkin ada bank syariah. Kalau mau syariah ya knp ga bikin sistem pinjam/penyimpanan uang baru yg sistemnya sesuai syariah. Bener gak sih?
@@jfirman23 kayanya mustahil sih bro, sebagai lembaga minjam meminjam, pasti butuh keuntungan untuk biaya operasional. Kan ga mungkin mengharapkan sumbangan untuk menutupi biaya operasional, pasti harus mengambil untung dari transaksi pinjam meminjam tsb
@@jfirman23Masbro, semisal ada anak yang namanya bank, lantas anak tersebut haram? Kan gak nyambung dan masuk akal, masbro. Bank syariah itu adalah bank yang sistemnya beda dengan bank konvensional tapi punya tujuan kurang lebih sama seperti bank konvensional.
Saya setuju pernyataan ini: Pak Gugem, berkata "JIKA ADA BANK MENGATASNAMAKAN SISTEMNYA SYARIAH TAPI PRAKTEKNYA TIDAK SYARIAH MAKA LEBIH HARAM DARI BANK KONVENSIONAL". pernyataan itu sudah BENAR ! tanpa harus diperdebatkan dan didiskusikan.
saya ga terlalu paham karena bukan muslim, tapi saya sangat menyukai sejarah peradaban Islam pada jaman dulu. Saya suka belajar sejarah dari kang guru. Semoga konten edukasi selalu bermanfaat bagi semua kalangan 🙏
@@gonas268 ya ada. saya ga ngerti istilah-istilah dalam bahasa agama anda itu satu dan masih ada lagi. tapi saya coba memahami belajar lebih ke sejarahnya
Memang harus sabar menghadapi orang tua, meskipun beliau ngeyel dan ngotot padahal kalau di fikir dan di cerna secara mendalam itu sangat jelas dan sangat mudah difahami, tapi itulah indahnya islam, kita harus tetap menghargai dan menghormati orang yg lebih tua dari kita meskipun orang tua terkadang sulit untuk di jelasin atau istilah nya kolot 😅 semoga sehat selalu untuk guru dan si bapak 😇
@@artispapanatas9313 riba?. Kalau masih pakai uang fiat jangan ngomong riba. Mencetak uang sudah tak pakai emas sebagai dasar patokan. Uang dicetak berdasarkan keyakinan, itu ada UU-nya di Bank Indonesia.. BI ngekor dengan Ban Dunia. Keyakinan siapa?. Terkecuali jika pakai patokan emas.. riba pada uang berlaku, lah ini dicetak modal keyakinan Elit Global
setuju pak guru, bukti nyata, cicilan dari pinjaman bank syariah lebih besar dan lebih memberatkan dari bank konvensional pengembalianya, itu esensinya, cuma beda akadnya saja secara syariah,
Ini cuma perbedaan pandangan saja antara praktisi dan pak gugem yang seorang sipil biasa. Baiknya lagi mereka bertemu dan memberikan pandangan mereka masing-masing dan berujung dengan kesepahaman bersama. Yang seperti ini lebih baik daripada menjadi bara dalam sekam. Tetap semangat sebarkan kebaikan, kami membutuhkan peran penting para tokoh yang seperti ini.
@@miftakhusysyiroth9301 dia tahu, tapi di orang awam melihatnya di kalimat berikutnya.. makanya harus d klarifikasi.. yang viral kan bukan "seandainya" tapi "bank syariah lebih haram"
pak Guru Gembul bukan pelaksana sistem. wajar kalau belum paham bahwa bank syariah haruslah diatur dengan regulasi syariah, bukan menggunakan regulasi perbankan konvensional seperti yand diterapkan oleh OJK Indonesia selama ini. OJK syariah sedang diperjuangan oleh para pegiat perbankan syariah.
EMAS DGN EMAS LAGI ; (SEJENIS DAN SAMA BERAT) ; PERAK DGN PERAK ; (SEJENIS DAN SAMA BERAT), BARANGSIAPA MENAMBAH ATAU MINTA TAMBAH ------; (ITULAH RIBA) = MUHAMMAD WORDS (MOSLEM)
RIBA ; MEANS ; ROB ; MEANS ; MENCURI RIBA ; ADALAH MENCURI HARTA ORANG UTK MENUMPUK SECARA PRIBADI TUJUAN RIBA : FOR SLAVERY (UTK MENPERBUDAK SIPEKERJA)
😂RIBA ; AKAN MEMBUATMU KEHILANGAN SEMUA HARTAMU ; KARNA SERUPA DENGAN BERJUDI 😂😂😂 BEDANYA ADALAH ; JUDI (KAU TIDAK MENGETAHUI KAPAN BERUNTUNGNYA), KALO RIBA ; KAU MENGETAHUI KEUNTUNGANNYA DAN KAU MENGETAHUI KONSEQUENSINYA....😂😂😂😂
"itu kan terlalu lebar" => tipikal banget pas pak guru jelasin sejarahnya dah gk sabar mulutnya buat ngenimpalin, bukannya buat dengerin pov pak guru. Dalam memahami sesuatu emang gk boleh terlalu sempit atuh pak, yg ada nanti jadinya hitam putih, kaya orang-orang yg suka demo di monas itu. Dunia ini kompleks, makin kita ngeliatnya secara holistik kita jadi bisa lebih bijak dalam menyikapi banyak hal.
Klo orang yg pemikiran jauh dan ilmunya dalam akan setuju guru gembul.. tpi klo ilmunya masih dangkal dan masih mentah akan sudah memahami guru gembul..😂
Menarik ini mendengar dan memahaminya. Alhamdulillah, ternyata sama. Sy melihatnya dr perspektif silaturahmi san tabayun dtng langsng, ini sangat2 lah baik. Alhamdulillah
Hilangkan dulu inflasi, baru riba bisa hilang. Karena 5 juta hari ini dengan 5 juta 10 tahun lalu beda nilainya. Enak sekali kalau bisa pinjam uang selama itu tidak ada bunga/tambahan sedangkan nilainya sudah semakin turun
@@Rkap_Oz artinya kemunduran peradsban, padahal PERUBAHAN dan KEMAJUAN PERADABAN adl keinginnginan ALLAH SWT. Menentang PERUBAHAN/PERADABAN BARU sama saja menentang ALLAH SWT. PELIK kalau bicara INFLASI, makanya utk BERSYAHADAT harus CERDAS (FATHONAH) menyiasati/merekayasa INFLASI. Mereka yg mampu MENERIMA PERUBAHAN dan MELEBUR DALAM PERDABAN BARU adalah mereka yg sudah BERSYAHADAT. wkwkwkwkwkwk
jadi teringat perkataan Ust M Nuruddin,Lc,MA saat debat dengan guru gembul kemarin, semua bidang itu ada ahlinya, jangan asal bunyi di medsos kemudian mengkritik tanpa dasar ilmu yang mencukupi, kasihan para follower pak guru gembul jadi tersesatkan. cukup bicara yang anda ahli dibidang itu aja pak guru, semua nanti dimintai pertanggungjawaban lho, kalau Anda mngkritik Bank syariah berarti andi meragukan legitimasi dan kapasitas DSN MUI yg telah mengeluarkan fatwa2 tentang perbankan Syariah di Indonesia.
EPISODE YANG PALING DITUNGGU DAN WAJIB DIPERBANYAK!!!! Pak guru dengan luasnya ilmu, dan seorang yang profesional membahas dan mendebatkan kekeliruan yang mungkin terjadi di realitas sebenarnya... jika dilihat dari video ini, sebelum berdebat beliau sudah membawa prinsipnya sendiri dan sudah mengetahui akan apa yang dijawab, maka apapun yang pak guru hendak adaptasikan pemahamannya agar beliau dapat mengerti, itu akan terlihat pecuma karena beliau sudah punya jawaban sendiri yang bahkan jawaban tersebut SAMA!
Iya sih.. Si bapak berjenggot putih itu terkesan memberi jawaban yg saklek, krn dia landasan ny UU dan/Fatwa MUI, sehingga utk masyarakat umum yg cenderung awam, malah jadi kurang logis. Apapun pendekatan yg GuGem ingin sampaikan udh dianggep beda (atau mungkin salah) duluan, selama enggak sama dgn jawaban yg udh disiapkan ny 😁 Jadi berasa kek guru konven yg ngajarin murid yg kalo jawab soal harus sama dgn buku paket ny.. Hehe
Keduanya sama2 mempertahankan ego... Kurang enak di tonton 😌 Sy pribadi sering nonton video GG tapi sering tdk sependapat krn sy punya fondasi pemikiran sendiri.
Saya S2 ilmu syariah malu dengan gelar saya 😭 pak ustadz g paham akarnya yg dimaksud guru gembul. Ibaratnya pak guru bahas akar tp pak ustadz malah bahas daunnya.. penyakit akademisi hukum Islam, kalau sudah belajar fiqh usul fiqih berasa yg lain tidak paham
nah ini, apa yg udah dijabarkan pak guru gembul perihal awal mula bank lebih khususnya "uang kartal" gk ditangkap sama pak ustadnya. jadi alurnya gk konek. padahal inti pak guru gembul ada disitu, yg mana unsur² ribawi ini muncul karena penggunaan/ percetakan uang gk didukung/setara dengan kepemilikan emas yg dimiliki. sebab dlu di masa Nabi SAW. yg dipakai dinar & dirham yg mana jumlah nominal dan instriknya itu setara. adapun secara lebih luas lagi, masalah yg dihadapi sekarang adalah penggunaan standar mata uang internasional yakni dollar. dimana amerika bs bebas cetak mata uang tanpa jaminan emas yg harusnya dimiliki dan imbasnya keseluruh negara-negara didunia. nah balik lagi ke perihal bank. mekanisme bank "syariah" skrg apakah sudah benar² menjalankan syariah atau sekadar peralihan istilah² yg diubah. bahkan pak ustad sendiri yg blg di video diatas bahwa ada bank syariah yg gk "menjalankan" sesuai ketetapan syariah
Saya heran orang kaya dia bisa diangkat jadi seorang tokoh agama. Bukannya mengajarkan apa yang lebih luas malah mempersempit ilmu dan membodohi umatnya.
saya suka dengan Bapak Dwiyono terkait pembawaan dan penyampaian serta gestur yang sangat tenang juga seakan sangat berilmu terkait bidang tersebut. Tapi saya secara penjelasan dan dengan logika saya yang terbatas. Lebih masuk akal Pak Guru Gembul sih
problem utamanya cuma 1, jika berani mengatakan ada penyimpangan seperti akhir video, maka pembicaraan lebih mudah, dari pada sekedar bicara benda mati, sistem dll, kejujuran selalu memecahkan masalah.
Kalau menurut psiudo psikologi (nggak tau tulisannya bener apa nggak) akuntan emang lebih sulit main imajinasi. Monggo anak psikologi yang mau pakai teori ini.
kata "kalo" dan "seandainya" memang mirip tapi berdasar pengalaman sehari hari, kata "kalo" cenderung ke (sangat) mungkin. sedangkan kata "seandainya" cenderung ke hal yg (hampir) mustahil. sebab ada istilah orang "berandai andai" yaitu sesuatu yg amat sangat jauh digapai.
Terima kasih diskusikan pak. Sangat membuka wawasan. Pada percakapan ini yang menjadi inti permasalahan adalah adanya bank syariah yang tidak menjalankan prinsip sesuai syariah. Mestinya ada pengawasan yg tegas terhadap bank seperti itu. Polemik ini sebaiknya jangan diperpanjang karena akan membentuk opini buruk terhadap bank syariah itu sendiri, di satu sisi kita sudah sangat bersyukur adanya alternatif yg islami dalam menlankan ekonomi.
A: Kamu malam tadi sudah zina kan dengan istrimu? B: Heh, saya itu sudah nikah sama istri saya, mana mungkin zina...!? A: Tapi kamu berhubungan badan kan, sama istri kamu? Apa bedanya dengan zina? B: Ya, jelas beda lah...!!! === Ikhwah, zina dengan jimak setelah menikah, aktivitasnya tidak ada bedanya, sama-sama memasukkan alat kelamin pria ke dalam alat kelamin perempuan. Bedanya, satu haram dan satu lagi halal. Yang membedakan, adanya akad nikah sebelumnya, dan berbagai tanggung jawab yang lahir dari akad tersebut. === Ini mirip dengan transaksi perbankan konvensional dan perbankan syariah. Mungkin tampak serupa. Tampak sama-sama ambil untung. Tapi, bedanya yang satu ribawi, satu lagi tidak. Bedanya bisa dilihat pada akad yang digunakan, dan berbagai konsekuensi dari akad tersebut. Konsekuensinya, satu haram dan satu halal. Yang menganggap perbankan konvensional tidak ada bedanya dengan perbankan syariah, mungkin dia juga menganggap tidak ada bedanya antara zina dengan nikah. ✓M4N
Bukan itu pembicaraannya bro, dan analogikanya kurang tepat, pahami statementnya dulu, bank yg mengaku syariah yg tidak melaksanakan sistem syariah secara benar, berarti lebih berdosa dari bank konvensional, itu gambarannya penjahat yg nyamar polisi bos, orang jahat yg nyamar JD orang baik,
Ciri-Ciri golongan yang menghalangi Kemajuan peradaban islam. Klo ada modelan begini coba tanyakan yang penemunya adalah seorang muslim. Contoh : Kenapa manusia bisa kena penyakit kulit...? Secara Ilmiah banyak sekali jawabannya, Namun golongan gini pasti hanya bilang... "Itu adalah ujian dari Allah agar kita lebih bersabar dan bertakwa". Salah satu penyebab bau badan adalah Air Eksresi (keringat) yang bercampur dengan Kuman. Logikawi aja... Bercampur sama Air keringat aja bisa menimbulkan bau tak sedap dan badan pun terasa tdk enak, jika dibiarkan terus menerus maka akan bisa menimbulkan penyakit. Penemu kuman atau bakteri pertama itu Syekh Aaq Syamsuddin. Sang pembimbing dibalik Penakluk Konstantinopel. Dan Ia menemukan itu ada pula dasarnya dalam agama islam, Bukan akal²an semata... Lagian harusnya orang² model begini tuh BACA sejarah. Dan yang paling penting pikirkan, "Kok orang² kafir bisa berkesimpulan seperti itu yaa, Mungkin mereka secara Implisit ingin membuat banyak umat muslim menyekutukan Allah lewat penemuan mereka. Nah kemana nihh kita yang muslim...? Kenapa gk bisa meneliti...?? pdhl segala sesuatu itu sudah ada prinsip² dasarnya dari Al-Quran.. Tinggal kita yang berfikir !!! Klo modelanya begini semua ya saya juga sebagai muslim berat banget pastinya buat ngakuin Statment orang kafir klo SDM muslim rendah dan asal main ceplas ceplos, Ya kita waspada Akan siasat orang kafir itu HARUS. Karena dalam islam juga dijelaskan klo orang² kafir pasti ada rasa tak suka kalo islam berjaya. Tapi kenapa anda gk berfikir ke arah... Bagaimana Allah menciptakan mekanisme hujan. contoh lain, Proses pembentukan manusia dari awal embriolog sampai lahir menjadi bayi. Logikawi aja.. kita muslim percaya bahwa allah maha kuasa akan segala sesuatu, Kenapa gk setelah proses embriolog langsung dijadikan aja bentuk bayi kemudian langsung lahir...? itu lah pentingnya mendalami Ilmu dunia yang BERMANFAAT supaya kita gk dibodohin sama orang² kafir dan bisa mengulang peradaban Islam yang menaungi Puluhan Juta manusia dari segala Aspek. Klo semua Muslim Indonesia begini... Hadehhh. Ampunnn dah ya allah.
Saya belajar ekonomi syariah. Memang kalau berpikiran secara singkat, banyak sekali praktek-praktek yang mirip dengan bank konvensional. Namun perlu digaris bawahi bahwa yang membedakan dalam syariah yaitu landasan dasar hukumnya dan metodenya. Jadi, jangan berhenti pada titik dimana "yang berbeda hanya namanya saja". Yang berbeda itu seluruhnya, metode dan pelaksanaannya berbeda. Intinya adalah, perlu dipahami lagi perbedaan ijtihad untuk muamalah dan ibadah. Karena ekonomi masuk ke dalam ranah muamalah, maka sebagaimana kaidah syariah yakni. Al Ashlu Fil Mua’malati Al Ibahah Hatta Yadullu Ad Daliilu Ala Tahrimiha “Hukum asal dalam urusan muamalah adalah boleh, kecuali ada dalil yang mengharamkannya."
@@averavara bismillah bantu jawab, kalau anda gunakan kata "semua" tentu kayaknya mustahil. tapi saya sendiri sbg orang islam yg istilahnya mau ga mau harus punya rekening bank tapi takut riba, pilihan saya tetap lebih ke bank syariah dibanding konvensional. karena ikhtiar saya sebagai orang awam untuk menghindari riba masih hanya sebatas itu. sementara untuk mengawasi pelaksanaannya secara keseluruhan cuma bisa saya pasrahkan kepada pihak2 yg lebih punya kuasa dan ilmu dalam hal itu seperti pak ustadz dwiono ini. wallahu a'lam.
Ya bisa jadi sesuai yg di katakan bapak itu, namun ulah oknum menjadikan berubah makanya di laporin sama bapak itu. Ya pernyataan bapak gembul bisa jadi bnr (dalam hal jika melanggar konsep nya bank syariah) tapi beberapa bank syarih yg sepenuhnya menjalankan konsepnya no riba artinya bpk gembul kudu tarik pernyataan tsb. Karena oknum ga bisa mengubah konsep perbankan syariah. Kasi contoh ni, misal buat ktp gratis eh ada oknum yg nagihin buat bayar, tentu ga ngubah konsep kalo buat ktp tadi gratis. Makanya ada bapak baju putih yg laporin jika tidak sesuai konsep perbankan syariah.
@@Ashifer_CCreator Sampeyan pinjem 100ribu tahun 1990, trus Anda baru kembalikan 100ribu tahun 2023, zalim kah Anda? Nilai uang 100ribu tahun 1990 dengan 2023 tentu berbeda.
Maaf.. UU negara sekalipun terkadang dibuat sekelompok orang yg pandai retorika dan mengaburkan istilah sederhana, mencari celah yg kabur. Sikap seperti ini saya ama sekali tidak ksatria
Sebenarnya dari inti pembicaraan ini sudah jelas pak gugem dan pak ustad sudah sepakat kalo seandainya ada bank syariah tp menggunakan sistem seperi bank konvensional itu salah. Well. Terimakasih atas pencerahan nya.
Yap 23:00 ada titik temu, pak gugem Sebagai pengamat mengkritisi Praktek kebanyakan yg dilakukan bank-bank syariah, Dan pak DR dwiono membantu meluruskan praktek di lapangan yg menyimpang.
Kebanyakan penontonnya malah nangkepnya menggeneralisir kalo bank syariah itu semuanya cuman ngaku-ngaku syariah, wkwkw. Heran gw. Orang2 yang bikin Bank syariah yang bener2 sesuai syariah mungkin nangis ngeliat mereka.
Ciri2 orang bodoh : 1. Merasa paling benar. 2. Sulit menyatukan pemikiran. 3. Menyepelekan orang lain. 4. Menyombongkan diri. 5. Ingin benar sendiri. 6. Close minded. 7. Tidak konsisten dalam perkataan. "Setiap kali berdebat dengan kelompok intelektual, aku selalu menang. Tetapi kalau berdebat dengan orang bodoh, aku kalah tanpa daya." - Imam Syafi'i
Sebenarnya yg gereget bapak itu sendiri karena beliau mau bertemu dgn membawa mindset- nya yg sudah terniat utk mendebat Pak Guru gembul. Kemudian bapak tsb menunjukkan bhw dirinya seakan-akan lebih menguasai ilmunya sehingga menganggap remeh kpd yg lainnya. Saya sangat memahami posisi Pak Guru, diskusi dgn seseorang yg sulit menerima kelebihan orang lain, apalagi menerima saran atau masukan orang lain. Geus laah hese jeung nu kita mah, rek ngobrol naon oge.. Biasana nu kitu mah "sulit ati belang bayah" Pundung weh..
Dan tebar hoax di bank syari'ah tidak ada denda atau tambahan dari pinjaman dalam akad. Ya orang yg dijual belikan dan menghasilkan keuntungan itu tenor pembayarannya bukan barangnya. Ya kalo telat ya pasti ada denda lah.
Klo yg konven segment nya jelas mulai dr bawah smpai atas nah klo yg lewat dapur segment nya jg ada tapi ya susah berinovasi krn dibatasi sma mereka sendiri
@@lars659 Bank syariah yang dimaksud pak guru itu bank yang ngaku-ngaku syariah padahal masih tetep ada riba. Gw sih tetep bakalan pake bank syariah (yang beneran nerapin syariah).
Bank syariah di Indonesia membuat sesuatu yang disebut "bagi hasil". Tapi kenyataannya seringkali "bagi hasil" itu nilainya lebih besar daripada bunga bank konvensial. Misalnya : bunga KUR BRI 6% per tahun, sementara "bagi hasil" di BRI syariah sekitar 30%. Jadi sebenernya cuma beda istilah aja...
@@fahrulmahanggi3529pada akhirnya kita hanya memperbaiki yang permukaannya, tidak masum ke substansinya. Dijelaskan bahwa riba itu memberatkan salah satu pihak, dengan komparasi KUR dan kredit bank syariah tadi jelas mana yang lebih memberatkan?
Di tengah geliat ekonomi syariah yang sedang tumbuh dan berkembang di indonesia, tapi masih banyak masyarakat yang miskonsepsi terhadap lembaga-lembaga keuangan syariah. Inilah yang membuat indonesia kalah dengan negara tetangga (malaysia) dalam market share perbankan syariah. Bank syariah dengan bank konvensional secara akarnya sudah berbeda apalagi di sistemnya. Semoga hal ini dapat disoroti oleh pihak-pihak terkait (praktisi & aktivis) untuk lebih gencar mengedukasi masyarakat secara luas agar tidak ada lagi miskonsepsi di tengah masyarakat indonesia.
PEMBAHASAN : DEBAT Riba Bunga Bank konfensional dan Syariah. PAK GURU Gembul : Riba itu Uang Kertas. Yang halal itu Dinar Dirham. OKNUM Pelaku Bank : Ustadz Al jambi , Riba dari bank syariah itu tidak ada. Dan jelas Halal, sah secara syariah . Penutup : Pak Guru Gembul yang notabene sebagi guru langsung mem bidik,AKAR (Sistem) permasalahan penyimpangan riba dan bisa di liat Al ustadz Al jambi sebagai pelaku oknum bak . menyinggung hanya pada DAUNnya.
Diskusi yg sehat sekali. Saling menerima dan mendengarkan. Apapun hasil akhirnya, tp tetep terima cara berpikir masing2. Kalo aja seluruh warna indonesia bisa diskusi kaya ginii. Pasti adem wkwkw
Coba mgkin collabnya dengan habib Jafar ,,, orangnya berfilasafat tinggi dan sangat moderat.. kalau mengkaji seperti ini sepertinya sgt menarik tuan guru .. 😊
yg namanya bank,Seperti apapun sistemnya " SAAT KITA MENABUNG UANG KITA,SAAT ITU JUGA KITA :HANYA MERASA MENITIP/MENYIMPAN UANG,NAMUN UANG KITA TSB TELAH PINDAH TEMPAT,DAN KITA SEBENARNYA TELAH TIDAK M3MILIKINYA LAGI,BAHKAN JIKA KITA MENGINGINKAN UANG KITA AKAN KITA AMBIL,BANK TSB TIDAK AKAN MAMPU MEMBERIKAN UANG KITA DLM BENTUK TUNAI,KQRENA APA? Karena uang yg kita tabungkan telah berkbah sesuai ILMU MANUSIA..duputarkan menjadi suatu yv menguntungkan,membungakan,ENTAH APA PUN ALSANNYA ..ITU PASTI..... Memangnya PEKWRJA BANK TSBDIGAJI PAKE ANG DARI MANA. GEDUNG BANK DIBELI/BAYAR PAKE APA? TETAPLAH DARI SUMBER P3NGWMBANGAN UANG YG MENABUNG...
Mantab Pak Guru, lanjut pencerahannya, jangan sampai kebohongan syariah terus berlanjut tanpa diketahui masyarakat, jangan hanya percaya saja karena bank syariah dianggap suci. Saya sendiri sudah menghitung, % bagian keuntungan hasil kerjasama untuk bank syariah lebih mahal dibanding % bunga bank konvensional komersial.
Kalau kerjasama sesuai ajaran syariat berapa % untungnya memang hak lembaga tersebut. Yg parah tuh bukan kerjasama syariat, ada ribanya, mengaku syariat, lebih mahal pula.
@@sn5301679 Esensi dari haramnya hukum riba ada pada sifatnya, yaitu akad yang "memberatkan". Kalau pengembalian hutang di bank syariah lebih mahal dari bank konvensional mau dipandang dari sudut pandang manapun tetap saja itu bisa dikatakan riba Apalagi pakai analogi daging babi lebih murah dari sapi, ini kurang tepat karena esensi haramnya babi adalah di makhluk bukan sifat. Karena tidak akan ada muslim yang taat mau memakan daging babi, jangankan lebih murah atau gratis, dibayar sekalipun pasti akan menolak Justru benar pendapat Guru Gembul. Jika mau sepenuhnya hilangkan riba jangan gunkan sistem & istilah bank, stop transaksi uang kartal. Kembali ke dinar dan dirham yang menggunakan logan mulia sebagai underlaying factor
@@fauzannursandi6427 betul, sya setuju shrsny mmng tdk menggunakan istilah BANK. agar nantiny yg syariah ini tidak tergiring untuk menerapkan sistem bank konvensional..
dari video di atas terlihat bahwa gelar hanya pajangan. maaf pak dwiyono tetapi menurut saya percakapan di atas bapak seperti tidak nyambung maaf ya pak. seharusnya bapak membuka pikiran bapak supaya perdebatan berjalan sesuai jalannya. bapak dwiyono belok2 mulu, belok nya salah lagi kaya lampu sen ibu2 di jalan raya. dsini saya tidak menjelekan bapak dwiyono, tetapi bapak dwiyono sendiri lah yang menjelekan dirinya karna statement2 yang dikeluarkan oleh dirinya sendiri
@@irwansetiawan1760 bapak dwiyono bilang katanya pak gugem itu terlihat seperti sedang geram ketika mengeluarkan statementnya. pdhal terlihat jelas di video di atas siapa yang terlihat geram WKWKKW
@@baskara8271 kalau menurut gua gak gitu si, kebanyakan orang2 close minded itu adalah orang tua karena mereka merasa diri mereka paling tua dan si paling benar jadinya ga mau menerima ilmu lagi. jdi yang salah bukan organisasi nya tapi orang tua nya
Pinjam di KUR bank Konvensional (Bri/Mandiri/BPD) dgn bunga dbawah 6% per thn dibilang riba. Pdhl itu tdk memberatkan nasabah. Tp hutang (krn klo pinjaman tdk boleh dipakai uangnya) di Bank Syariah dgn pengembalian 12%/thn dianggap syar'i krn sebutan "bunga" dirubah mjd pengembalian, pdl nominal bayarnya lbh besar. Di Bank Syariah tdk ada biaya admin tp adanya biaya penyerahan yg nominalnya jg fantastis. Di Bank Syariah tdk ada penalty pelunasan, tp tetap ada biaya yg disebutnya bayar hasil keuntungan bank (besarnya 3x bunga). Trus bedanya dmn ya ? Biaya yg muncul dan system yg digunakan ya klo dihitung sama aja dgn konvensional. Bank Syariah biaya permodalannya jg dr bank konvensional yg sblmnya ada, hanya nambah unit bisnis dr yg sblmnya sdh ada konvensional. Modalnya didapat dr bank konvensional yg td dbilang mengandung riba, hasil dr uang riba apakah jg jd halal. Bolehkan besaran % pengembalian ditawar sesuai kemampuan nasabah ? Jika tdk bs dtawar, penetapan besaran (%/bln) pengembalian berarti sdh bersystem. Nah itulah yg dipertanyakan pak GuGem. Sama aja "klaimnya tdk melakukan perselingkuhan" tp hanya "punya wanita simpanan". Kek gitu ga seh ya ?
Dari sini saya bisa menilai, pak ustad memaksakan argumen tanpa punya literasi kebelakang. ditemgah juga beliau bilang kalau apa yg dilakukan bang syariah itu pernah dilakukan Nabi dan para sahabat, tapi tidak memiliki Hadis yg sohih
Semoga pak Gugem kedepannya bisa selalu satu layar dengan para pakar2, agar kita yg menonton bisa melihat dari berbagai sisi pandangan. Nice dialog. Semangattt terus bikin video yg membagikan wawasan yg bernilai pak
@@gurugembul Pernyataan guru gembul berubah, tdk konsisten, di sini guru gembul mengatakan "kalo ada, bank yg ngaku syariah tpi tdk menerapkan syariah maka dosanya lebih besar" tpi di video ini ua-cam.com/video/z4VYfb_ef6k/v-deo.html guru gembul mengatakan "bank syariah yg saya lihat itu lebih haram dari bank konvensional, karena bank syariah melakukan apa yg dilakukan oleh bank konvensional, bank syariah hanya mengganti istilah doang" di video guru gembul ini guru gembul mngatakan "kalo ada" tpi di video link yg gue kasih diatas itu guru menghakimi semua bank syariah itu sama, semoga pak guru sadar,,.
@@gurugembul Poin nya disini adalah bank syariah dan konvensional itu berbeda, bahwa ada bank syariah yg melakukan apa yg dilakukan bank konvensional itu adalah penyelewengan dri tujuan bank syariah itu di ciptakan, dan memang ada bank syariah yg melakukan itu, Tpi di video yg link nya gue kasih itu, disitu guru gembul mengatakan bank syariah dan konvensional itu sama saja hanya istilah nya saja yg di ganti, jelas2 ini suatu kekeliruan guru gembul, Allahu a'lamu bishawab...
@@gurugembul Saya tdk tau mungkin video full nya akan berbeda, tpi bagi saya dgn video itu mmbuat saya yg org awam awalnya berfikir bahwa bank syariah itu sama saja riba bahkan dosanya lebih besar, dan sempat mmbuat saya ragu untuk menabung di bank syariah, dan saya yakin pasti bnyak org di luar sana yg sama seperti saya
Amin. Pakar yang mengerti dengan bidang yg digelutinya, terutama sejarah dunia yg berkaitan dg bidangnya tersebut. Biar ggak Sia2.. biar luar diskusinya, berkembang perspektifnya. Kalo kaya gini, ya ggak nyambung. Nampak si bapak ggak menguasai bidangnya..
Kalo menurut saya Pribadi penjelasan Guru Gembul sudah sangat jelas ceto welo welo, dan gak usah di perdebatkan, Pak Guru Gembul is the best, maju terus Pak untuk pencerahan dan mencerdaskan anak anak Bangsa
Orang pintar selalu menjelaskan sesuatu yang rumit menjadi sederhana. Dan orang yang menyesatkan selalu berbelit pada masalah yang sederhana. Makasih om bul atas pencerahannya, meskipun saya jg masih memakai jasa bank tapi saya tercerahkan
Menurut saya dua duanya ga rumit sih bahasanya cuman beda pendekatan aja. Nah masalahnya si Bapak itu ga sadar bahwa Guru gembul sama pendapatnya itu Sama dan untung GuGem punya cukup banyak perbendaharaan bahasa jadi ketika bapak gak nyambuk pakek kata ini dia pakek kata yg satunya
bukan tokoh seperti pak Guru Gembul yang harus makin banyak, melainkan para generasi muda harus meniru pak Guru Gembul yang mau memperluas wawasan dengan RAJIN MEMBACA BANYAK BUKU dan rajin berdiskusi dengan para pakar.
baraya. sebuah penegasan, bahwa video ini adlah video klarifikasi atas apa yang saya ucapkan soal bank syariah
sebelum dan sesudah dialog dan perdebatan ini dihelat, saya tidak memiliki masalah dengan ustad al jambi demikian sebaliknya. kami membuka dengan senyuman dan menutup dengan kesepakatan
adapun tensi perdebatan yangs empat naik ya wajar, dalam arena diskusi, khususnya karena tidak ada moderator dan saya yang sering kebawa suasana.
mhon semua dipahami. arghumentasi saya sepenuhnya belum keluar, saya menduga pa ustad al jambi juga demikian. kenapa saya membuka dari sejarah bank dan lain sebagainya serta bagaimana teknis bank syariah versi ustad al jambi juga belum keluar. semua serba nanggung. tapi akhir dari dialognya adalah kesepahaman, bukan atas kontennya tapi sepaham bahwa masing masing punya perspektif dan pandangan
saya mhon maaf kalau di beberapa bagian video ini saya terkesan menekan dan memotong. itu saya akui. saya juga mhon baraya mengerti kalau ustad al jambi nampak kurang pas menjawab. itu karena perspektif kami berbeda dan belum sempat membangun kesepakatan atas hal itu.
semoga dimengerti semua
Menit 22:40 adalah inti dari pembahasan ini, Om Guru.
Wawasan Om Guru luar biasa. Pak Ustadz Al-Jambi juga keilmuannya nggak perlu dipertanyakan lagi. Tapi sayangnya proses diskusinya kurang pas, seperti yang Om Guru jelaskan di atas.
Lanjutkan Pak Guru🙏🏻
Kalem guru
Soalnya Anda sudah merasa paling benar, padahal statemen anda memang kurang bijak.
Kalau Anda mengatakan ADA BANK SYARIAH yang tidak Syar'i, Anda harusnya sebutkan nama bank nya apa, kasusnya apa dan konteksnya apa.
Dengan Video ini, Anda seperti orang yang sedang meng andai - andai, karena Anda tidak terbuka nama Banknya apa, kasusnya apa dan seperti apa konteksnya.
Yaaa... Jadi kesanya kayak orang yg ngeles aja.
Saran untuk Guru Gembul, jika menguatarakan suatu ide, gagasan dan pikiran itu harus diberi keterangan.
Apakah itu universal atau eksistensial.
Saya beberapa kali melihat video Anda membahas hal yg eksistensial seolah - olah hal itu universal. Wajar kalau ada yg tersinggung.
Barakallah fikum
Good job pak guru. Semoga dapat lebih disempurnakan lagi didiskusi berikutnya.
Salut bgt sama attitude om gugem, seolah² ky debat sm bpk sendiri.. 💖
budaya kyk gini yg harus diserap sama warga kita.. bukan saling ejek pribadi dan ngecengin, bahkan tanpa tahu maksud sebenarnya. satu lagi sih sebenarnya, mau mengakui kesalahan atau jujur sama diri sendiri (gk ada konteks sama video kali ini).
@@libasleisuretime itu tandanya kits mulai berfikir mandiri,,Hentikan satu komandooo pimpinan agama bilang a ya a jangan di kritisi..
iya, bahkan kayaknya baru ini video pak GG yg gue tonton tuh gue cuma dapet ilmu "Bersikap Sabar"-nya...biasanya kaya akan ilmu,tapi ini muter2 doang...T_T
bener, atitude begini mesti dipertahankan.
semakin berisi semakin merunduk.
sebarkan ilmu tapi jangan lupa sama sikap dan atitude
@@angganeoviyanto yaa karna beliau masih belum kompeten dan kurang literasi, coba kalau bawa literasi yg lebih baik mgkn enak debatnya ngga kaya sm anak 5thn
Mantap Kang Guru.
Debat Intelektual seperti ini harus sering dilakukan.
Agar membiasakan masyarakat kita paham bahwa berbeda pendapat itu tidak masalah, adu gagasan itu hal biasa.
sing penting ojo jotos2an yo mas yo.. tertib bae yo mas yo
Sekalian kasih contoh yang baik yah, berdebat ituh harus seperti apa
Bener bank syariah nama nya bank di mana2 tetep pake riba...soal nya gaji pegawai dll.dari mana....klu gak dari riba..emang dari sodakoh nasabah..😂
@@ihsanjanuarpratama7726 Sama kayak ada Oknum Kantor, dimana kita lapor kehilangan barang katanya ngurus gratis,, tapi kalo mau ketemu harus Bayar.. 😅😅😅
mantap .... tapi diskusi ini di sponsori oleh Kabel PLN..... bukan pihak Bank 😂😂😂😅😅😅
Terima kasih.
Ustadz Jambi,pnjlsanya ko muter2 g jls,guru gembul👍👍👍,pncerahanya 👍👍👍,tks gurgem.
Di bayar soalnya, kalo guru gembul, di bayar juga sama edsens, cuman pertimbangannya dengan karir sama rasa malunya, tapi Alhamdulillah dia menjawabnya dengan benar dan terprinci. Walau ada pernyataan dari ustadz yg ngebuat saya pun org awam. Sedikit kurang mengerti dengan sistem yg dia bicarakan 🤔😶🌫️
munkin lo yg kurang paham😊
guru gembul yg ga paham , gue aja langsung paham, malah guru gembul yg menurut gue muter2 🤣
Guru gembul yg tdk faham dalil itu masalahnya...😂
Semua di komentari orang ini, tanpa ILMU
Pak Gugem, berkata "JIKA ADA BANK MENGATASNAMAKAN SISTEMNYA SYARIAH TAPI PRAKTEKNYA TIDAK SYARIAH MAKA LEBIH HARAM DARI BANK KONVENSIONAL".
pernyataan itu sudah BENAR ! tanpa harus diperdebatkan dan didiskusikan.
BETUL. INI HANYA MASALAH PEMAHAMAN BAHASA. PAK GUGEM CUKUP MENJELASKAN SECARA BAHASA SAJA.
ORANG YANG "MENYERANG" PAK GUGEM TERLIHAT TAK PAHAM PERNYATAAN PAK GUGEM.
MEREKA TIDAK MEMPERHATIKAN KATA "JIKA"
Sesimpel itu bisa jadi. Perdebatan ya,
ego orang debat itu kadang pengen menang , nggk nyari jawaban .
Ini benar sekali
minta sebutkan saja bank syariah mana yg dimaksud...kok kalo ada sih? kok seandainya?...kehabisan konten kali ya
Oramg tua ini ngeyel banget udh salah dia.. ckck
betul org tua ngeyel
Tujuan dari Pak Guru Gembul sebenarnya adalah agar bank2 yang mengaku syariah, betul-betul menjalankan aktivitas usahanya sesuai dengan prinsip syariah, tidak hanya sebatas konsepnya saja, tp dlm praktiknya juga mesti sesuai.
Ya Om..
Jadi inget cerita jusuf hamka😊😊
Betul tp bpk ya pakar ekonomi syariah itu ribet kali bahasa dan penjelasannya, seolah ada hal buruk yg ingin dia sembunyikan dan dia bela dalam praktek bank syariah yg tdk sesuai dg kata2 syari'ah nya
@@dustfilter7001 bapak itu sebenarnya luas pengetahuanya, tapi kayaknya hasil hafalan dsn kebiasaan karena pekerjaanya,,jadi kalo ada penjelasan pakai sudut pandang lain gak bisa memahami,,, inilah pentingnya selalu update ilmu,,,
padahal intinya sama
@@dustfilter7001 malah menurutku penjelasan bpk pakar ekonomi itu mudah dipahami dan jelas karena ngomong pakai data dan dalil undang2 dan aturan
@@dustfilter7001 bpk itu malah lebih hebat dia gk hanya koar2 di media sosial, dia malah langsung menegur dan memperbaiki yg salah di bank syariah, itu tindakan nyata
Ya jelas sekali Guru Gembul sangat rasional dan artikulatif, .... mencerdaskan! Keren nih diskusinya 😍
Mantap, banyakin diskusi dan debat langsung sama pakarnya Pak Guru biar ada pembanding dari orang yang sesuai dengan bidangnya
Ini yg sering saya temui jika diskusi dgn orang yg persepsi oposisi dgn saya (yg mana jatuhnya jadi debat bukan diskusi & mostly gada konklusi 😂).. pondasi berpikirnya beda, metodelogi berpikir beda, kerangka berpikir beda dll.. hanya untuk sincronize aja kadang makan waktu seharian.. sejak saat itu, saya memakai prinsip Asep temen saya "udah iyain aja", dan melanjutkan produktifitas saya 👏
Tp bahasan kali ini menarik, walau tdk setendensius debat pak Mahfud MD kemarin hehe 🙏
Nuhun
Sama njir wkwk. Gw pernah debat kek gitu dan ngabisin waktu 6 jam. Senang sih bisa menyanggah argumennya tapi setelah debat malah gw berpikir dalam hati "sayang banget yah 6 jam hidup gw terbuang cuman gini doang padahal banyak hal lebih produktif yang bisa dilakuin". Semenjak itu kalau nerima balasan komentar yg tipikal begituan aku lgsg skip aja.
Tetap sama aj ibarat seseorang mau ke suatu daerah at wilayah misalnya ke JAKARTA ternyata ada 2 cara/jalur kesana,, satu yg kiri,, yg satu kekanan..
yg KIRI hanya bayar biaya mobil dan minyak ,, biayanya SEJUTA..
Yg KANAN hanya bayar supir dan uang jalan tapi Bianya sama SEJUTA juga. .
@@riorazzer1090 masalahnya kadang tujuan bukan sama2 ke jakarta
@@alfinsetiawan3557
Sama at tidak sama tujuannya at kemanapun tujuannya ,, tetap hanya ada 2 cara yg REALISTIS utk MEWUJUDKAN perjalanan tersebut..
Ada yg ketiga tapi tidak REALISTIS..
2 cara realistis diatas itu wajib mengeluarkan biaya utk OPERASIONAL, PERAWATAN dn JAMINAN keamanan dn keselamatan... .
contoh bahwa tidak semua yang sering jadi "narasumber" mampu berdiskusi dengan baik.
semoga kita bisa sama-sama menuju kebenaran dan kesaling pahaman bersama, jangan sampai orang yang ngaku "open minded" taqlid buta sama satu kubu. secara hakikat kita ingin kebaikan.
Trimakasih atas dialog kalian berdua.wawasan menarik buat kita semua.seandainya bapabapa dlm membahas sariah,dengan tenang santai sabar kami percaya bapabapa akan menemukan sistem yg dikehendaki.lepaskan ego,kembalikan kenurani islami,karena sar'i(sariah) adalah islam.selama lebel bank sulitmenerapkan sar'i nya.bank jelas gabisa kerjabakti kan.bank dikelola untuk cari hasil dengan pengembalian yg dilebihi(bunga)bunga itu sebagian untuk pekerja ,sebagian keuntungan pemilik dana..........kenapa islam sedunia tidakbisa sodakohmasal mengumpulkan dana untuk kemudahan umat islam.pinjaman tanpa bunga tanpa sita.ayolah berpikir.maaf inisih lamunan saya aja.
Baguss banget pak guru, suka banget debat profesional gini, jadi kita bisaa melihat pov masing-masing org, terimakasih Pak Guru Gembul mencerdaskan bangsa Indonesia
Profesional gimana,, yg ada gk bermutu lawan bicaranya
@@aamhamsana3841rada setuju sih bang, tapi y ga smpe bilang ga bermutu sih aku, kyk nya bapaknya emang ga memahami pernyataan gugem dulu de 😅
@@fareladtyp6679gue gk asal nilai, hanya untuk memahami kontek sederhana dia harus muter² dulu,, atau kemungkinan hingga akhirpun dia masih blom paham 🤦
ini mohon maaf ya sy lupa2 ingat, tapi seingat saya yg jadi masalah adalah , guru gembul mebuat pernyataan "Bank syariah lebih haram dari bank konvensional, karena sama2 riba dan menghalalkan yg haram" tpi pak guru tdk mengatakan "kalau tidak menjalankan sesuai syariat islam". ini menciptakan pehaman bahwa guru gembul berpendapat bahwa semua bank syariah itu haram. ini lah yg menyinggung pihak2 dari bank syariah. lalu apakah bank syariah itu riba ? setau saya sistemnya seperti angsuran, bukan bunga, dan ini dua hal yg berbeda, tapi bisa diklarifikasi lagi.
Pernah liat cicilan kalo minjem uang di salah satu bank syariah? Ada penambahan jumlah yang harus dikembalikan?
Setelah ditotal, selisih dari pokok pinjaman lebih besar mana? Syariah atau konven?
Silahkan cek lagi videonya🤣
Sepemahaman sy, dalam muamalah khususnya transaksi jual beli / utang piutang salah satu yg sangat penting diperhatikan adalah akadnya, krn ini yg menentukan halal haram transaksi tsb.
sdh jelaa bank syariah itu menghalalkan yg haram.. dosanya jelas lebih besar daripada bank konvensional.. dan sdh tercermin dari bunganya yg jelas jauh lebih banyak dari bank konvenseional
Saya haturkan terimakasih kepada Pak GuGem dan Pak Ustad yang mengedukasi anak bangsa di NKRI. Buahnya adalah anak bangsa yang cerdas paham bahwa ada anak bangsa secerdas Pak GuGem dan Pak Ustad.
Pak GuGem dan Pak Ustad hormat kami kepada kalian. Terus lah berkarya mengedukasi anak-anak NKRI supaya cerdas. GBU
Simpelnya atau inti dari perdebatan ini adalah... Bank Syariah dan Bank Konvensional sama² membutuhkan biaya operasional... utk itu apapun namanya bank ... Pasti menarik keuntungan.
Setuju riba bank syariah lebih besar,gaji karyawan kecil,jng mudah dibodohi
ini baru ilmu, bnyak di zaman sekarang ini hny tw menyalahkan dan menekankan bahwa rujukannya yg paling benar, tanpa mw tabayyun, mantap pak guru
Pentingnya moderator ketika diskusi sbg penengah biar ga "mbulet". Mnurut saya gap nya ada di cara komunikasi antara akademis dan praktisi.
Yg praktisi siapa bg.?
butuh najwa shihab
Setuju👍
Justru jelas salah satu membabi buta karena meyakini benar tanpa dasar.
Betul. Saya yakin ustadz al jambi tahu ilmunya tapi karena gak ada moderator jadi gatau apa konteks yang dimaksud gugem
konten edukasi yg menginspirasi...semuanya kalo dibicarakan dgn baik/kekeluargaan tanpa merasa ada yg paling benar, pasti akan ada jalan tengahnya.
Bank Syari'ah lebih jahat dari bank Convensional, pinjam dari bank Syariah bunga di ambil duluan.kita harus cerdas ,jangan mau di embel embelin label Agama, saya setuju Guru Gembol Maju terus
Akad nya kan jual beli. Dan kalau dijual dengan harga diatas nya dia beli kan masih ok? Terus masak margin penjualan disebut riba?
@@ahmadrofiqidefinisi riba apa bang emg?
@@ishail0148 saya bantu pengertian dari bantuan wikipedia : "penetapan bunga atau melebihkan jumlah pinjaman saat pengembalian berdasarkan persentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok yang dibebankan kepada peminjam". artinya riba terjadi ketika ada transksi pinjam meminjam. kalau tranasaksi jual beli artinya laba. makannya, dijelaskan dalam Alquran, dihalalkan jual beli, diharamkan riba.
Intinya cuma tata bahasa aja, pinjam uang bank konvensional kena bunga sesuai kesepakatan tdk ada paksaan , pinjam uang ke bank syariah juga sama kena bunga cuma beda tata kata aja , intinya sama2 bayar lebih koq…. Jika ada bank syariah tdk ada bunga atau Free auto bangkrut laa, mau byk gaji karyawan n operasional gedung dll pake apa… ?? Klo untuk pribadi misal ton pinjam uang 1 juta 3 bln lg baru dibalikkan mk tdk boleh kena bunga krn ton LG kesulitan ini br benar ,, intinya riba dan bunga sama aja hrs dibayar koq hanya tata kata aja ,,, riba/ bunga haram berlaku untuk pinjaman pada saudara keluarga tetangga yg kekurangan n miskin br bs diterapkan , TAPI KLO UNTUK BISNIS TDK TEPAT KRN HRS IMBAL BALIK. BEDAKAN PRIBADI DAN KOORPERASI , BETUL GURU GEMBUL……
INTINYA BANK SYARIAH HRS GRATIS BIARPUN RUGI OPERASIONAL GPP
, BISA BIKIN BANK SYARIAH DARI MODAL DANA BANTUAN DARI HIBAH NEGARA ATAU ORANG KAYA YG JADI DONATUR UTK TUTUPI OPERASIONAL 😊
@@vany2157 kalau peminjaman di instansi keuangan syariah, uang yang dibalikkan harus sesuai dengan uang yang dipinjam diawal ketika terjadi kesepatakan dan transaksi. kalau instansi tersebut tidak menerapkan, nah itu tugas si bapak itu untuk menindak harusnya. kita tugas nya melaporkan ke bapak itu, tapi ada yang punya link kontak nya bapak tersebut untuk pengaduan dan laporan gak ya? 😅
Orang lebih tua memang kadang biasanya kurang dapat memahami atau menalar dengan baik. Dengan faktor doktrin identitas komunalnya atau fenomena perasaan lebih tua sehingga yg lebih muda harus lebih salah. Semangat selalu pak guru, jangan dibawa baper obrolannya, sy lihat komentar2 di sini tetap paham dan teredukasi dengan penjelasan njenengan. Menularnya metode berpikirnya Pak Guru akan jdi amal jariyah.
memahami kata "kalau" saja gak bisa. ckckck. kurang peka bapaknya itu
Narasumbernya punya dasar,
Coba lihat menit 22:13
Memang susah mas diskusi sama orang yang lebih tua,apalagi yg bawa embel" gelar Masi banyak egonya,sama cara berfikir logisnya kurang, dan funfactny Indonesia merdeka berkat anak muda yg kontra sama golongan tua sehingga bisa menculik Soekarno Hatta ke rengas dengklok untuk segera proklamasi 🔥😎
Kok gak nyambung ya...
Memang ada ya yg gak di tambahin?
yg gak di finalty?
yg gak denda?
Yg gak disita/dipaksa jual utk nutupin Tunggakkannya?
Trus untung usahanya dari mana ya klo memang ada
Dan Islaminya dmn ya klo hitungan bunganya/marginnya ya jauh lebih besar dari konvensional
Mohon penjelasannya dan mohon di koreksi jika saya salah
Terimakasih
Sebenarnya dari pernyataannya dan penjelasannya guru gembul dapat disimpulkan bahwa guru gembul setuju bahwa bank itu riba..!!
Alhamdulilah......
Suatu pencerahan yg cukup luar biasa, netizen bisa mengambil positp dri perbincangan ke dua insan ini.....
Pak guru sehat selalu, bangsa ini, negara ini, membutuhkan orang seperti anda....
👍👍👍
Dari video ini saya bisa menilai mana yang berdalil untuk membukakan kebenaran & mana berdalil untuk menutupi kesalahan.😇
Betull ..setuju ...,klihatan banget ...,klo pas ada pembandingya ...
Itu cuma kesalahpahaman ,mereka berdua itu sebenarnya sepaham. Cuman mungkin ustad al jambi tidak mendengar bahwa statemnet yg dikatakan guru gembul disitu adalah JIKA.
Bisakah agak lebih dijelaskan, nih belum nangkap, maaf yaa?
Pak tua gak paham perkataan gugem😂😂
@@kisunaryo3372 maaf sibuk 😁
Untuk ustat yg kaya2, mohon bantu jamaanya supaya gak kenak riba, silakan bergabung untuk buat bank sendiri, bantu jamaanya untuk buka usaha, untuk balikin dicicil tanpa bunga seperti bank konfensional, lama2 bangkrut ga untuk bayar staf2 nya, silakan direnungkan
Makanya nabi dan para sahabat tidak memperkenalkan bank.
Jelas aj para ustad yg benar tidak akan membuat bank sendiri, bahkan dalam suatu usaha kerjasama nabi melarang berhutang utk menghindari
kerugian dr salah satu pihak.
Makanya disini ada SALAH TAFSIR tentang riba.
@cenelku939 bank konvensional itu bisa untung bukan dari bunga tapi dari transaksi hutang -piutang diatas 5triliun makanya nasabah bank konvensional itu lebih banyak nonpri krn hutang diatas 5triliun itu keuntungan bagi nasabah juga bagi bank krn jual beli mereka itu bukan barang tapi nilai hutang yg besar, hutang 5triliun itu untung 30% bagibank dan nasabah bebas bunga bahkan bisa dapat hutang lebih besar dan bisa bikin bank sendiri
Terus solusi apa yg bisa ditawarkan ketika ingin buka usaha tapi tidak punya modal, minta bantuan tetangga atau saudara juga sulit. Teriak riba tapi tidak memberi solusi@@DediWae-kw2dp
Luar biasa... Upaya Guru Gembul to challenge pemikiran shariah...
Semoga para pakar ekonomi sharih bisa berkontemplasi dan menghasilkan satu sistem keuangan yang "really" Bebas ribawii. 😢
Harap di maklum ! Lawan bicara GU GEM Dah tua jadi cara berpikir dan bicaranya nya , monoton !
Ekonomi Syariah Dilihat dari 2 sudut pandang
1. Sudut pandang Filsuf / Logika
2. Sudut Pandang Akademis.
Trimakasih Untuk Guru Gembul & Narasumber Sudah mewakili rasa penasaran saya.
Gw non muslim. Tapi pemikiran guru gembul sangat universal. Masuk di semua kalangan.
Di non muslim, apakah hutang uang juga diatur ga boleh tambahin bunga?
@@hnr9lt-pz7bn Kasusnya rumit juga sebenernya kalau dalam agama kristen dan yahudi. Polemiknya sama seperti di Islam
@@fasha7747 sayangnya kristen dan yahudi tdk mncampuradukan bisnis dgn agama.
@@hnr9lt-pz7bn tergantung lembaga nya. Masalahnya bank syariah berbasis agama. Seharusnya lebih mngutamakan kesejahteraan masyarakatnya bukan mlah memperumit.
@@hnr9lt-pz7bn di non ga ada yang riba dll yang penting berbuat baik
Pada tahun 1900 Mufti di Al Azhar Mesir sudah keluarkan fatwa bahwa bunga bank bukan lah riba , tapi itu adalah inflasi atau kenaikan harga barang, atau nilai mata uang pada 4 tahun yang lalu dengan saat ini pasti ada kenaikan , nah kenaikan itu bukan lah riba , contoh seseorang ambil dan KUR 10 juta dengan tempo pelunasan 4 tahun dan di bayar dengan pengembalian 12 juta , pertanyaan nya adilkah uang 2 juta itu selama 4 tahun, atau adakah orang biasa yang pinjamkan kita dengan jumlah segitu , pasti tidak akan ada tapi ada bank yang mau , bahkan Gus baha sudah menjelaskan dengan rinci tentang harga emas di tahun 1960 itu 12 ribu 850 rupiah per gram dan saat ini harga emas 1 juta 357 ribu, kalau ada orang berhutang di tahun 1960 misalnya dan mau di bayar saat ini maka hitungan nya adalah harga emas saat itu dan sekarang, dan kenaikan harga nya bukan lah riba tapi itu murni inflasi yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan riba
Riba dan inflasi beda loh, inflasi tidak bisa di prediksi bakal naik berapa kedepannya, sedangkan pinjaman 10jt dibalikin 12jt dengan persetujuan di awal itu jelas riba, karena tidak ada yang tau mata uang akan inflasi atau tidak, begitupun emas, tidak ada yang tau dulu harga 12rb sekian/ gram, sekarang 1jt sekian/ gram.
Tapi bedanya pinjaman emas memang harus dikembalikan emas juga, misal pinjem 10gram harus dikembalikan 10gram juga walaupun tenor 50tahun dan harga naik jauh.
Betul sama dengan kredit motor juga, pas lunas, harga motor dgn model yg sama bahkan bisa naik lebih besar dr bunga cicilan motornya
menariknya, inflasi itu muncul karena praktik bisnis perbankan 😂
mau pesantren mana keh itu namanya merubah hukum Islam yang sudah jelas riba ya riba dosa ya dosa surat Al Baqarah sesungguhnya siapa yang makan riba akan di perangi Allah da rosulnya
@@FahruPasya makanya lu belajar ,sejak kapan ada nabi sebutkan bank itu riba atau pegadaian itu riba , bahkan Nabi aja gadaikan baju perangnya ke orang yahudi sampai beliau wafat , tidak ada yang rubah hukum Islam di Al Azhar Mesir , justru ustadz ustadz yang baru muncul inilah yang buat hukum tiba tiba padahal bank bukan riba itu sudah sejak 1900 di bahas di universitas tertua di dunia di Mesir bahkan Gus baha sebagai satu satu nya ahli tafsir di Indonesia juga sudah jelaskan tidak ada penyebutan Nabi bahwa bank itu riba atau pegadaian itu riba , bahkan guru gembul aja yang bukan ustadz paham betul tentang bank yang bukan riba tersebut , selama orang mau belajar maka susah bagi orang lain membodihinya, beda kalau memang sudah bodoh dan gak mau belajar ya sampai mati pun tetap bakalan goblok
Alhmdulillah akhir nya aq mendapatkan jawaban dari pemikiran ku.. terima kasih Guru Gembul.. semoga ini adalah awal dari dan landasan untuk mencari tentang pecahan kebenaran yang sesungguhnya...
Yang dimana sekrang salah pun sudah dianggap wajar.. dan dimirip - miripkan dengan kebeneran yang ada.. sehingga kebeneran itu sendiri sudah nampak hilang.. atau tak kelihatan.. sehat selalu Guru.. terima kasih 🙏
perbedaan kalimat yang hakekatnya sama, guru gembul lebih pure......tetap tegas dari awal sampai akhir....salut guru gembul❤❤❤
Terima kasih Guru Gembul yang berdebat dengan sabar dan on the track terus. Salut kepada anda
Itu karena beliau adalah orang berilmu 😊
@@ahmadghazali9762 juga obyektif dan jujur dg argumentasinya
Padahal sangat sulit lho diskusi sama orang yg sukanya bilang "ane-antum" gini
Ente kadang kadang....
@@bayu_marvin mudah atsu sulit itu dari pikiran kita saja, hidup ini dibuat mudah jadi mudah jika dibuat sulit juga jafi dulit ok mikir2 😇😇😇😊💕👍👈
padahal sudah jelas kata Gurgem "JIKA ADA bank Syariah tapi prakteknya melanggar prinsip Syariah maka Bank itu lebih berdosa...." si bapak sangat mengedepankan egonya dalam memahami kalimat Gurgem. Gurgem terlihat lebih cerdas dalam memahami masalah dan si bapak lebih mengedepankan egonya... padahal ga ada salah dlm kalimat Gurgem tanpa menghakimi suatu masalah
pak guru sangat sangat sabar..padahal saya yg orang awam aja paham atas penjelasan pak guru... sekali lagi saya salut atas kesabaran pak guru gembul dlm menjelaskan yg seelas jelasnya
Yg saya tangkap dr maksudnya gugem itu sistem perbankan sudah dasarnya riba, jadi tidak mungkin ada bank syariah. Kalau mau syariah ya knp ga bikin sistem pinjam/penyimpanan uang baru yg sistemnya sesuai syariah.
Bener gak sih?
@@jfirman23 kurang lebih gitu,...
Klu udah paham, ikuti. jangan nabung lagi dibank konvensional apalagi syariah.
@@jfirman23 kayanya mustahil sih bro, sebagai lembaga minjam meminjam, pasti butuh keuntungan untuk biaya operasional. Kan ga mungkin mengharapkan sumbangan untuk menutupi biaya operasional, pasti harus mengambil untung dari transaksi pinjam meminjam tsb
@@jfirman23Masbro, semisal ada anak yang namanya bank, lantas anak tersebut haram? Kan gak nyambung dan masuk akal, masbro. Bank syariah itu adalah bank yang sistemnya beda dengan bank konvensional tapi punya tujuan kurang lebih sama seperti bank konvensional.
Saya setuju pernyataan ini: Pak Gugem, berkata "JIKA ADA BANK MENGATASNAMAKAN SISTEMNYA SYARIAH TAPI PRAKTEKNYA TIDAK SYARIAH MAKA LEBIH HARAM DARI BANK KONVENSIONAL".
pernyataan itu sudah BENAR ! tanpa harus diperdebatkan dan didiskusikan.
betul dosa adalah dosa kita todak bisa menghahalkakn dosa walaupun semua orang melakukannya
Jelas haram krn itu penipuan😂
Saya mending bank biasa drpd sok2an syariah 😂😂😂... bunganya sama aja kok dmn syariahnya 😂😂😂😂😂
Iya tp pak jenggot nya gk ngerti ngerti 😂😂
Ini nama nya.. Mencari kebenaran... Tapi otak nya Buntu... Susah2....
Sah....
konten yang sangat menarik, jujur ini sangat mendidik masyarakat tentang ekonomi syariah dan ekonomi modern
Jelas-jelas Guru Gembul itu mengatakan " bank syariah kalau tidak menjalankan syariah, itu lebih berdosa daripada bank konvensional"
Keren loh dua orang saling respect, harusnya umat muslim kayak gini bukan dengan cara kekerasan..!
Bapaknya susah banget njawab iya atau tidak. gak mau kalah
Saling respect gimana? Satunya gak mau dengerin lho, egonya gede sih...
@@shinypotato7204 riba itu bangunan apa sistem
@@jendral-fq1jx
Alahhhh.....sama aja. Buzzer 212 malah lbh parah
Guru Gembul lbh ahli soal ekonomi dari pada lawat debatnya
saya ga terlalu paham karena bukan muslim, tapi saya sangat menyukai sejarah peradaban Islam pada jaman dulu. Saya suka belajar sejarah dari kang guru. Semoga konten edukasi selalu bermanfaat bagi semua kalangan 🙏
😂😂😂 ini bukan bahas agama
@@andikaputra3710 yang bilang bahas agama siapa -_-
@@arielameong jadi apa hubungan nya anda gk faham sama bukan muslim? Ini kan pembahasan universal.
@@gonas268 ya ada. saya ga ngerti istilah-istilah dalam bahasa agama anda itu satu dan masih ada lagi. tapi saya coba memahami belajar lebih ke sejarahnya
Suatu saat nanti anda akan menjadi seorang mualaf
Memang harus sabar menghadapi orang tua, meskipun beliau ngeyel dan ngotot padahal kalau di fikir dan di cerna secara mendalam itu sangat jelas dan sangat mudah difahami, tapi itulah indahnya islam, kita harus tetap menghargai dan menghormati orang yg lebih tua dari kita meskipun orang tua terkadang sulit untuk di jelasin atau istilah nya kolot 😅 semoga sehat selalu untuk guru dan si bapak 😇
Gundul kolot
Gundul kolot kadrun
Aq jga paham maksud. Bapak ust..soal bank adalah benda mati.. Islam tidak menghukumi bnda mati mau dia di buat Yahudi cina. Eropa...
Mau balas komen ini tapi kekuatannya elu bkn muslim gk faham riba itu apa
@@artispapanatas9313 riba?. Kalau masih pakai uang fiat jangan ngomong riba. Mencetak uang sudah tak pakai emas sebagai dasar patokan. Uang dicetak berdasarkan keyakinan, itu ada UU-nya di Bank Indonesia.. BI ngekor dengan Ban Dunia. Keyakinan siapa?. Terkecuali jika pakai patokan emas.. riba pada uang berlaku, lah ini dicetak modal keyakinan Elit Global
Ada gak orang pinjem duit 1 juta di bank syariah, terus dilihat doang...dan dibalikin 1 juta lagi tanpa tambahan? Sebutin 1 aja, gue mau pinjem
setuju pak guru, bukti nyata, cicilan dari pinjaman bank syariah lebih besar dan lebih memberatkan dari bank konvensional pengembalianya, itu esensinya, cuma beda akadnya saja secara syariah,
dan celakalah mereka yg memberikan izin memakai label syariah pada setiap bank tanpa diawasi
Ini cuma perbedaan pandangan saja antara praktisi dan pak gugem yang seorang sipil biasa.
Baiknya lagi mereka bertemu dan memberikan pandangan mereka masing-masing dan berujung dengan kesepahaman bersama.
Yang seperti ini lebih baik daripada menjadi bara dalam sekam. Tetap semangat sebarkan kebaikan, kami membutuhkan peran penting para tokoh yang seperti ini.
itu lawanya aja yg ga ngerti makna sebuah kalimat yg diawalli kata "kalau/jika/seandainya".
@@miftakhusysyiroth9301 secara metode sama² ngerti, bahkan lawannya mungkin lebih ngerti.
Tapi keknya common sense gugem masih menang wkwkwk
@@miftakhusysyiroth9301 iya betul 😁
@@miftakhusysyiroth9301 dia tahu, tapi di orang awam melihatnya di kalimat berikutnya.. makanya harus d klarifikasi.. yang viral kan bukan "seandainya" tapi "bank syariah lebih haram"
pak Guru Gembul bukan pelaksana sistem. wajar kalau belum paham bahwa bank syariah haruslah diatur dengan regulasi syariah, bukan menggunakan regulasi perbankan konvensional seperti yand diterapkan oleh OJK Indonesia selama ini. OJK syariah sedang diperjuangan oleh para pegiat perbankan syariah.
Debat Intelektual seperti ini harus sering dilakukan....untuk mencari PERSAMAAN YG BERTUJUAAN UNTUK KEBAIKAN BERSAMA.....Tetap respeck..!!!
DEFENISI : "ALLAH TELAH MENGHALALKAN JUAL BELI, DAN MENGHARAMKAN RIBA." (AL-BAQARAH : 275)
EMAS DGN EMAS LAGI ; (SEJENIS DAN SAMA BERAT) ; PERAK DGN PERAK ; (SEJENIS DAN SAMA BERAT), BARANGSIAPA MENAMBAH ATAU MINTA TAMBAH ------; (ITULAH RIBA) = MUHAMMAD WORDS (MOSLEM)
@@mohammed_deenabdeilli santai bang, nggak perlu capslock semua
RIBA ; MEANS ; ROB ; MEANS ; MENCURI
RIBA ; ADALAH MENCURI HARTA ORANG UTK MENUMPUK SECARA PRIBADI
TUJUAN RIBA : FOR SLAVERY (UTK MENPERBUDAK SIPEKERJA)
😂RIBA ; AKAN MEMBUATMU KEHILANGAN SEMUA HARTAMU ; KARNA SERUPA DENGAN BERJUDI 😂😂😂 BEDANYA ADALAH ; JUDI (KAU TIDAK MENGETAHUI KAPAN BERUNTUNGNYA), KALO RIBA ; KAU MENGETAHUI KEUNTUNGANNYA DAN KAU MENGETAHUI KONSEQUENSINYA....😂😂😂😂
Semua jasa kan wajar menerima upah jasa yg disepakati bersamabersama kedu belah pihak. Sekali.lagi disepakti bersama..tdk usahlah dibumbu-bumbui soal agama.
Up terus gaes pak GG, agar segera jadi narasumber ILC. Segala permasalahan di negeri ini perlu mendapat perspektif baru dari beliau
ILC mending melih novel bakmumin
Apapun masalahnya, Haikal Hassan dan Novel Bamukmin narasumbernya🗿
Memangnya ilc.pengen penontonnya pinter?
Asal jangan sampai mengkultuskan individu, karena ujung-ujungnya akan jadi fanatik buta
Setuju 🤝
"itu kan terlalu lebar" => tipikal banget pas pak guru jelasin sejarahnya dah gk sabar mulutnya buat ngenimpalin, bukannya buat dengerin pov pak guru. Dalam memahami sesuatu emang gk boleh terlalu sempit atuh pak, yg ada nanti jadinya hitam putih, kaya orang-orang yg suka demo di monas itu. Dunia ini kompleks, makin kita ngeliatnya secara holistik kita jadi bisa lebih bijak dalam menyikapi banyak hal.
Bagi orang yg berpikir obyektif dan positif, Guru Gembul sangat mencerahkan
Bener
Klo orang yg pemikiran jauh dan ilmunya dalam akan setuju guru gembul.. tpi klo ilmunya masih dangkal dan masih mentah akan sudah memahami guru gembul..😂
Sok pintar mau kamu minjamin uang 100Milyar uang pinjam 100 ribu aja nagih susah malah bisa jadi bentrok
@Mamat Penonton Rabbanians ID ya?
Menarik ini mendengar dan memahaminya. Alhamdulillah, ternyata sama. Sy melihatnya dr perspektif silaturahmi san tabayun dtng langsng, ini sangat2 lah baik. Alhamdulillah
Ternyata mendengarkan lebih susah dari pada menyampaikan gagasan kita sendiri hehe
Betul om. Makanya saya LIKE komen anda
Betul om Gedeg juga liatnya
Guru Gembul akan mengembalikan kejayaan Islam kepada kecintaan pada intelektualitas. Mantap. Lanjutkan.
Intelektual apa liberal?
Guru Gembul... mesti mengomentari yg dikuasainya... 😁
@@jajaranbaruchanel3882 kenapa liberal saya gak paham? Bagi persepektif.
@@jajaranbaruchanel3882 Liberal darimananya Kak? Coba bagi perspektif.
Kita semua sepakat riba haram. Tapi masalahnya definisinya apa???
Riba itu apa?
Hilangkan dulu inflasi, baru riba bisa hilang. Karena 5 juta hari ini dengan 5 juta 10 tahun lalu beda nilainya. Enak sekali kalau bisa pinjam uang selama itu tidak ada bunga/tambahan sedangkan nilainya sudah semakin turun
Sebenarnya kalau ngak ingin ada inflasi maka semua negara bakal kembali ke logam yang terbatas jumlahnya.
Ini inflasi karena mengkartalkan uang giral ini kan ya?
MIMPI PAK, itu namanya HALU TINGKAT DEWA.. kwkwkwkwk
@@Rkap_Oz artinya kemunduran peradsban, padahal PERUBAHAN dan KEMAJUAN PERADABAN adl keinginnginan ALLAH SWT.
Menentang PERUBAHAN/PERADABAN BARU sama saja menentang ALLAH SWT.
PELIK kalau bicara INFLASI, makanya utk BERSYAHADAT harus CERDAS (FATHONAH) menyiasati/merekayasa INFLASI.
Mereka yg mampu MENERIMA PERUBAHAN dan MELEBUR DALAM PERDABAN BARU adalah mereka yg sudah BERSYAHADAT.
wkwkwkwkwkwk
bisa tdk inflasi pakai ekonomi ala nabi muhammad pakai emas dan perak yg kekal nilainya tdk bs digoreng2 atau diperdagangkan krn dilarang Allah...
jadi teringat perkataan Ust M Nuruddin,Lc,MA saat debat dengan guru gembul kemarin, semua bidang itu ada ahlinya, jangan asal bunyi di medsos kemudian mengkritik tanpa dasar ilmu yang mencukupi, kasihan para follower pak guru gembul jadi tersesatkan. cukup bicara yang anda ahli dibidang itu aja pak guru, semua nanti dimintai pertanggungjawaban lho, kalau Anda mngkritik Bank syariah berarti andi meragukan legitimasi dan kapasitas DSN MUI yg telah mengeluarkan fatwa2 tentang perbankan Syariah di Indonesia.
Keegoan keilmuan dan senioritas dihadapi dengan kecerdasan dan kebijaksanaan Guru Gembul.
Ilmu hafalan
Keilmuan melindungi merek😂
ilmu undang undang
Senioritas 🤣
Dan anda menonton dengan "kebutaan" mata,hati,fikiran.
Belajar nak!
EPISODE YANG PALING DITUNGGU DAN WAJIB DIPERBANYAK!!!! Pak guru dengan luasnya ilmu, dan seorang yang profesional membahas dan mendebatkan kekeliruan yang mungkin terjadi di realitas sebenarnya...
jika dilihat dari video ini, sebelum berdebat beliau sudah membawa prinsipnya sendiri dan sudah mengetahui akan apa yang dijawab, maka apapun yang pak guru hendak adaptasikan pemahamannya agar beliau dapat mengerti, itu akan terlihat pecuma karena beliau sudah punya jawaban sendiri yang bahkan jawaban tersebut SAMA!
Iya sih.. Si bapak berjenggot putih itu terkesan memberi jawaban yg saklek, krn dia landasan ny UU dan/Fatwa MUI, sehingga utk masyarakat umum yg cenderung awam, malah jadi kurang logis. Apapun pendekatan yg GuGem ingin sampaikan udh dianggep beda (atau mungkin salah) duluan, selama enggak sama dgn jawaban yg udh disiapkan ny 😁
Jadi berasa kek guru konven yg ngajarin murid yg kalo jawab soal harus sama dgn buku paket ny.. Hehe
Keduanya sama2 mempertahankan ego...
Kurang enak di tonton 😌
Sy pribadi sering nonton video GG tapi sering tdk sependapat krn sy punya fondasi pemikiran sendiri.
Saya S2 ilmu syariah malu dengan gelar saya 😭 pak ustadz g paham akarnya yg dimaksud guru gembul. Ibaratnya pak guru bahas akar tp pak ustadz malah bahas daunnya.. penyakit akademisi hukum Islam, kalau sudah belajar fiqh usul fiqih berasa yg lain tidak paham
Setuju saya usul c bapa pakar hukum syariah nya suruh menyimak video guru gembul nya lebih teliti seperti nya bapa ini gagal paham
trus jadinya gmn bang kesimpulannya? gw aja lumayan mbulet kurang faham untuk soal begituan
Maklum lah ente
Ana dlu wisuda yg buat skripsi Ana tukang foto kopi
Kerja masuk melalu orang dalam😢😢
nah ini, apa yg udah dijabarkan pak guru gembul perihal awal mula bank lebih khususnya "uang kartal" gk ditangkap sama pak ustadnya. jadi alurnya gk konek. padahal inti pak guru gembul ada disitu, yg mana unsur² ribawi ini muncul karena penggunaan/ percetakan uang gk didukung/setara dengan kepemilikan emas yg dimiliki. sebab dlu di masa Nabi SAW. yg dipakai dinar & dirham yg mana jumlah nominal dan instriknya itu setara. adapun secara lebih luas lagi, masalah yg dihadapi sekarang adalah penggunaan standar mata uang internasional yakni dollar. dimana amerika bs bebas cetak mata uang tanpa jaminan emas yg harusnya dimiliki dan imbasnya keseluruh negara-negara didunia. nah balik lagi ke perihal bank. mekanisme bank "syariah" skrg apakah sudah benar² menjalankan syariah atau sekadar peralihan istilah² yg diubah. bahkan pak ustad sendiri yg blg di video diatas bahwa ada bank syariah yg gk "menjalankan" sesuai ketetapan syariah
Ustadz Al-Jambi punya dasar,
lihat di menit 21.50
Saya heran orang kaya dia bisa diangkat jadi seorang tokoh agama. Bukannya mengajarkan apa yang lebih luas malah mempersempit ilmu dan membodohi umatnya.
Betul sekali
Indah ketika melihat dua orang berilmu saling beradu argument, respect gugem dan prof
Bukan Prof oiii
Dia Dr.
saya suka dengan Bapak Dwiyono terkait pembawaan dan penyampaian serta gestur yang sangat tenang juga seakan sangat berilmu terkait bidang tersebut. Tapi saya secara penjelasan dan dengan logika saya yang terbatas. Lebih masuk akal Pak Guru Gembul sih
pak guru greget krna lawannya gk paham2
problem utamanya cuma 1, jika berani mengatakan ada penyimpangan seperti akhir video, maka pembicaraan lebih mudah, dari pada sekedar bicara benda mati, sistem dll, kejujuran selalu memecahkan masalah.
krn gugem brdasarkan realita masa orang minjem duit ngga diapa2kan duit nya
"seakan"😅 ???
Anda kadang" 😂
Kunci dari perdebatan ini sebenernnya cuma 1, yaitu kalo Ust. menyadari kata “kalau/seandainya”😁
Ya coba klo pqk ustad lebih peka dikit, 😅
Awkwkwkkwk maklumin aja udah tua
Kalau menurut psiudo psikologi (nggak tau tulisannya bener apa nggak) akuntan emang lebih sulit main imajinasi. Monggo anak psikologi yang mau pakai teori ini.
Terlalu emosi kayaknya,pahami kalimat saja salah,trus mau meng counter dgn membabi buta
kata "kalo" dan "seandainya" memang mirip tapi berdasar pengalaman sehari hari, kata "kalo" cenderung ke (sangat) mungkin. sedangkan kata "seandainya" cenderung ke hal yg (hampir) mustahil. sebab ada istilah orang "berandai andai" yaitu sesuatu yg amat sangat jauh digapai.
Diskusi yang menyenangkan, menyehatkan, menambah wawasan masyarakat awam seperti saya.
Dengan melihat pak Guru menghela nafas, entah mengapa saya bisa faham perasaan Pak Guru
Hahaa iya sama..
Dalam hati pak guru, ini orang tua mbuled amat mutar muter mulu jawabannya
Fikiran nya lagi tertutup, jadi ga mudeng..
Wkwkwk g cuman gw ternyata yg ngerasa gt
Ternyata kita 1 frekwensi 😄😄😄😄😄
Terima kasih diskusikan pak. Sangat membuka wawasan. Pada percakapan ini yang menjadi inti permasalahan adalah adanya bank syariah yang tidak menjalankan prinsip sesuai syariah. Mestinya ada pengawasan yg tegas terhadap bank seperti itu. Polemik ini sebaiknya jangan diperpanjang karena akan membentuk opini buruk terhadap bank syariah itu sendiri, di satu sisi kita sudah sangat bersyukur adanya alternatif yg islami dalam menlankan ekonomi.
Emang udah buruk kok, fakta yg terjadi adalah Bank Syariah itu cuma gimmick
Apakha ada brow bank syria yg halal .
A: Kamu malam tadi sudah zina kan dengan istrimu?
B: Heh, saya itu sudah nikah sama istri saya, mana mungkin zina...!?
A: Tapi kamu berhubungan badan kan, sama istri kamu? Apa bedanya dengan zina?
B: Ya, jelas beda lah...!!!
===
Ikhwah, zina dengan jimak setelah menikah, aktivitasnya tidak ada bedanya, sama-sama memasukkan alat kelamin pria ke dalam alat kelamin perempuan.
Bedanya, satu haram dan satu lagi halal. Yang membedakan, adanya akad nikah sebelumnya, dan berbagai tanggung jawab yang lahir dari akad tersebut.
===
Ini mirip dengan transaksi perbankan konvensional dan perbankan syariah. Mungkin tampak serupa. Tampak sama-sama ambil untung. Tapi, bedanya yang satu ribawi, satu lagi tidak. Bedanya bisa dilihat pada akad yang digunakan, dan berbagai konsekuensi dari akad tersebut.
Konsekuensinya, satu haram dan satu halal.
Yang menganggap perbankan konvensional tidak ada bedanya dengan perbankan syariah, mungkin dia juga menganggap tidak ada bedanya antara zina dengan nikah.
✓M4N
Keren juga analogi nya..
Bukan itu pembicaraannya bro, dan analogikanya kurang tepat, pahami statementnya dulu, bank yg mengaku syariah yg tidak melaksanakan sistem syariah secara benar, berarti lebih berdosa dari bank konvensional, itu gambarannya penjahat yg nyamar polisi bos, orang jahat yg nyamar JD orang baik,
Ciri-Ciri golongan yang menghalangi Kemajuan peradaban islam. Klo ada modelan begini coba tanyakan yang penemunya adalah seorang muslim.
Contoh :
Kenapa manusia bisa kena penyakit kulit...? Secara Ilmiah banyak sekali jawabannya, Namun golongan gini pasti hanya bilang... "Itu adalah ujian dari Allah agar kita lebih bersabar dan bertakwa". Salah satu penyebab bau badan adalah Air Eksresi (keringat) yang bercampur dengan Kuman. Logikawi aja... Bercampur sama Air keringat aja bisa menimbulkan bau tak sedap dan badan pun terasa tdk enak, jika dibiarkan terus menerus maka akan bisa menimbulkan penyakit.
Penemu kuman atau bakteri pertama itu Syekh Aaq Syamsuddin. Sang pembimbing dibalik Penakluk Konstantinopel. Dan Ia menemukan itu ada pula dasarnya dalam agama islam, Bukan akal²an semata... Lagian harusnya orang² model begini tuh BACA sejarah. Dan yang paling penting pikirkan, "Kok orang² kafir bisa berkesimpulan seperti itu yaa, Mungkin mereka secara Implisit ingin membuat banyak umat muslim menyekutukan Allah lewat penemuan mereka. Nah kemana nihh kita yang muslim...? Kenapa gk bisa meneliti...?? pdhl segala sesuatu itu sudah ada prinsip² dasarnya dari Al-Quran.. Tinggal kita yang berfikir !!!
Klo modelanya begini semua ya saya juga sebagai muslim berat banget pastinya buat ngakuin Statment orang kafir klo SDM muslim rendah dan asal main ceplas ceplos, Ya kita waspada Akan siasat orang kafir itu HARUS. Karena dalam islam juga dijelaskan klo orang² kafir pasti ada rasa tak suka kalo islam berjaya. Tapi kenapa anda gk berfikir ke arah... Bagaimana Allah menciptakan mekanisme hujan. contoh lain, Proses pembentukan manusia dari awal embriolog sampai lahir menjadi bayi. Logikawi aja.. kita muslim percaya bahwa allah maha kuasa akan segala sesuatu, Kenapa gk setelah proses embriolog langsung dijadikan aja bentuk bayi kemudian langsung lahir...? itu lah pentingnya mendalami Ilmu dunia yang BERMANFAAT supaya kita gk dibodohin sama orang² kafir dan bisa mengulang peradaban Islam yang menaungi Puluhan Juta manusia dari segala Aspek. Klo semua Muslim Indonesia begini... Hadehhh. Ampunnn dah ya allah.
Saya belajar ekonomi syariah. Memang kalau berpikiran secara singkat, banyak sekali praktek-praktek yang mirip dengan bank konvensional. Namun perlu digaris bawahi bahwa yang membedakan dalam syariah yaitu landasan dasar hukumnya dan metodenya.
Jadi, jangan berhenti pada titik dimana "yang berbeda hanya namanya saja".
Yang berbeda itu seluruhnya, metode dan pelaksanaannya berbeda.
Intinya adalah, perlu dipahami lagi perbedaan ijtihad untuk muamalah dan ibadah.
Karena ekonomi masuk ke dalam ranah muamalah, maka sebagaimana kaidah syariah yakni.
Al Ashlu Fil Mua’malati Al Ibahah Hatta Yadullu Ad Daliilu Ala Tahrimiha “Hukum asal dalam urusan muamalah adalah boleh, kecuali ada dalil yang mengharamkannya."
Tapi,bank syariah di indonesia apakah sudah tepat semua dalam menjalankan sistemnya?
@@averavara bismillah bantu jawab, kalau anda gunakan kata "semua" tentu kayaknya mustahil. tapi saya sendiri sbg orang islam yg istilahnya mau ga mau harus punya rekening bank tapi takut riba, pilihan saya tetap lebih ke bank syariah dibanding konvensional. karena ikhtiar saya sebagai orang awam untuk menghindari riba masih hanya sebatas itu. sementara untuk mengawasi pelaksanaannya secara keseluruhan cuma bisa saya pasrahkan kepada pihak2 yg lebih punya kuasa dan ilmu dalam hal itu seperti pak ustadz dwiono ini. wallahu a'lam.
@@mr-gy2os yah benar memang mustahil
Kalo bank syariah sesuai yang dikatakan sama bapak itu
Ga mungkin banyak komplen yang bilang bank syariah lebih biadab dari bank konvensional 😂
Wakkakak, bener bro. Cuman lips servis syariah.
Bener bgt wkwkw
Contohnya kaya bapak Yusuf Hamka, yaa???
Katanya sampai di penjara.
BETUL
Ya bisa jadi sesuai yg di katakan bapak itu, namun ulah oknum menjadikan berubah makanya di laporin sama bapak itu. Ya pernyataan bapak gembul bisa jadi bnr (dalam hal jika melanggar konsep nya bank syariah) tapi beberapa bank syarih yg sepenuhnya menjalankan konsepnya no riba artinya bpk gembul kudu tarik pernyataan tsb. Karena oknum ga bisa mengubah konsep perbankan syariah. Kasi contoh ni, misal buat ktp gratis eh ada oknum yg nagihin buat bayar, tentu ga ngubah konsep kalo buat ktp tadi gratis. Makanya ada bapak baju putih yg laporin jika tidak sesuai konsep perbankan syariah.
Pintar bgt Pak Guru Gembul, walaupun saya non-muslim tpi saya suka dgn konten kek gni
Masya Allah Brother, kuy lah, nunggu apa lagi ?
Non muslim?
Atheis lu abdul?
@@Ashifer_CCreator tdk mungkin mimpi x trus siapa yg gaji kariyawan nenekmu ok mikir2 😇😇😇😊👍💕👈
@@Ashifer_CCreator Sampeyan pinjem 100ribu tahun 1990, trus Anda baru kembalikan 100ribu tahun 2023, zalim kah Anda? Nilai uang 100ribu tahun 1990 dengan 2023 tentu berbeda.
@@tom-x4903 itu jelas beda anak SD sfh tau ok mikir2 😇😇😇😊💕👈
Maaf.. UU negara sekalipun terkadang dibuat sekelompok orang yg pandai retorika dan mengaburkan istilah sederhana, mencari celah yg kabur. Sikap seperti ini saya ama sekali tidak ksatria
Sebenarnya dari inti pembicaraan ini sudah jelas pak gugem dan pak ustad sudah sepakat kalo seandainya ada bank syariah tp menggunakan sistem seperi bank konvensional itu salah. Well. Terimakasih atas pencerahan nya.
Yap 23:00 ada titik temu, pak gugem Sebagai pengamat mengkritisi Praktek kebanyakan yg dilakukan bank-bank syariah,
Dan pak DR dwiono membantu meluruskan praktek di lapangan yg menyimpang.
Kebanyakan penontonnya malah nangkepnya menggeneralisir kalo bank syariah itu semuanya cuman ngaku-ngaku syariah, wkwkw. Heran gw. Orang2 yang bikin Bank syariah yang bener2 sesuai syariah mungkin nangis ngeliat mereka.
@@afdanapandi mereka terbawa suasana debat nya gan. Jadi lupa dama topik pembahasan nya haha
@@afdanapandidi mana bro ? Yang real syariah 😂 minjam 1 juta mengembalikan 1 juta ( syarat tanpa telat bayar)?
Ciri2 orang bodoh :
1. Merasa paling benar.
2. Sulit menyatukan pemikiran.
3. Menyepelekan orang lain.
4. Menyombongkan diri.
5. Ingin benar sendiri.
6. Close minded.
7. Tidak konsisten dalam perkataan.
"Setiap kali berdebat dengan kelompok intelektual, aku selalu menang. Tetapi kalau berdebat dengan orang bodoh, aku kalah tanpa daya." - Imam Syafi'i
kesimpulanya, yg mana dan siapa bro?
Dua duanya konsisten dalam perkataan, mungkin maksud abangnya ini buat pemerintah Venezuela.
Untuk Beliau berdua sebenernya kesimpulannya sama walaupun konsep pemahamannya berbeda karena mereka berada di posisi yg berbeda.
Saya rasa ini hanya info, jadi ya persepektif pribadi saja kalian liatnya gimana
@@TitipSashiko-fo3pn yap , bener banget.
Mantap pak guru, argumen nya strike to the point🔥🔥
Tolong dijelaskan tentang bagi hasil menurut bank syari'ah dan bagaimana cara menghitungnya.
Sebenarnya yg gereget bapak itu sendiri karena beliau mau bertemu dgn membawa mindset- nya yg sudah terniat utk mendebat Pak Guru gembul.
Kemudian bapak tsb menunjukkan bhw dirinya seakan-akan lebih menguasai ilmunya sehingga menganggap remeh kpd yg lainnya.
Saya sangat memahami posisi Pak Guru, diskusi dgn seseorang yg sulit menerima kelebihan orang lain, apalagi menerima saran atau masukan orang lain.
Geus laah hese jeung nu kita mah, rek ngobrol naon oge.. Biasana nu kitu mah "sulit ati belang bayah" Pundung weh..
Setuju kang seharusnya memahami dahulu gagasan lawan debat sebelum menyampaikan gagasan sendiri ya
Heeuh mang hese jeng nukitumah, di jelaskeun kmha2 ge meni te ngarti2 kan pak guruu bilang " seandainya kalau ada "😢
Dan tebar hoax di bank syari'ah tidak ada denda atau tambahan dari pinjaman dalam akad. Ya orang yg dijual belikan dan menghasilkan keuntungan itu tenor pembayarannya bukan barangnya. Ya kalo telat ya pasti ada denda lah.
Geus lh make bca wae bank mah olah NU aneh2 , keamanan terjamin ATM jarang rusak ....
@@royzuu6517 bener mang
Debat adalah media Kemesraan dalam bertukar ilmu. Kalau baperan sulit diajak diskusi dan biasanya tidak berilmu. ❤
"Bank konven riba jalan depan, bank syariah riba jalan dapur" _Syeikh Imran Hosein_
Klo yg konven segment nya jelas mulai dr bawah smpai atas nah klo yg lewat dapur segment nya jg ada tapi ya susah berinovasi krn dibatasi sma mereka sendiri
Terimakasih penjelasannya makasih bapak abu..perbedaan utang dan pinjaman..
Beginilah adab muslim seharusnya ❤
GURU gembul memang sangat cerdas, kami sependapat dgn Anda👍🏾. TERIMAKASIH
Jgn sependapat doang, tapi ikuti. Jangan nabung lagi dibank konvensinal apalagi bank syariah. Riba
@@lars659 Bank syariah yang dimaksud pak guru itu bank yang ngaku-ngaku syariah padahal masih tetep ada riba.
Gw sih tetep bakalan pake bank syariah (yang beneran nerapin syariah).
Perbedaan dalam memahami sesuatu itu wajar tapi intinya akhirnya sepakat Alhamdulillah
Lebih ke guru gembulnya yang pasrah ngambil konklusi akhirnya disamain!!
Biar gk panjang..😅😅
Mana ada sepakat. Gegem ttp kekeuu bilang banl syariah iti ttp sama aja dengan konvensional.
16:36 perlu diingat kaidah الاصل في المعاملة الاباحة. Ustadz Al Jambi: membahasnya sistematis.
Gugem: idealis
Diskusinya bagus.
Bank syariah di Indonesia membuat sesuatu yang disebut "bagi hasil".
Tapi kenyataannya seringkali "bagi hasil" itu nilainya lebih besar daripada bunga bank konvensial.
Misalnya : bunga KUR BRI 6% per tahun, sementara "bagi hasil" di BRI syariah sekitar 30%.
Jadi sebenernya cuma beda istilah aja...
mkanya pake BSI
di islam akad itu lebih penting bang mau bank syariah ambil hasil nya lebih besar yang penting akad nya jelas.
@@simungil2601apa bedanya?
@@simungil2601klo bsi gmn?
@@fahrulmahanggi3529pada akhirnya kita hanya memperbaiki yang permukaannya, tidak masum ke substansinya. Dijelaskan bahwa riba itu memberatkan salah satu pihak, dengan komparasi KUR dan kredit bank syariah tadi jelas mana yang lebih memberatkan?
Hebat pemahaman yg diutarakan oleh pak guru gembul sangat bermanfaat bagi tiap wni demi menjaga kwalitas kehidupan di negara ini!!
Sama aja bank mau syari'ah dan yg lain cuma beda penyebutan aja
@@purwantopurwanto9924 lebih parah syariah lahh😂😂 mengataskan agama tpi sama2 riba
Coba denger ust khalid deh, mending ngikutin saran ust khalid
@@Serawai854hahah 😂
Di tengah geliat ekonomi syariah yang sedang tumbuh dan berkembang di indonesia, tapi masih banyak masyarakat yang miskonsepsi terhadap lembaga-lembaga keuangan syariah.
Inilah yang membuat indonesia kalah dengan negara tetangga (malaysia) dalam market share perbankan syariah.
Bank syariah dengan bank konvensional secara akarnya sudah berbeda apalagi di sistemnya.
Semoga hal ini dapat disoroti oleh pihak-pihak terkait (praktisi & aktivis) untuk lebih gencar mengedukasi masyarakat secara luas agar tidak ada lagi miskonsepsi di tengah masyarakat indonesia.
PEMBAHASAN : DEBAT Riba Bunga Bank konfensional dan Syariah.
PAK GURU Gembul : Riba itu Uang Kertas. Yang halal itu Dinar Dirham.
OKNUM Pelaku Bank : Ustadz Al jambi , Riba dari bank syariah itu tidak ada. Dan jelas Halal, sah secara syariah .
Penutup :
Pak Guru Gembul yang notabene sebagi guru langsung mem bidik,AKAR (Sistem) permasalahan penyimpangan riba dan bisa di liat Al ustadz Al jambi sebagai pelaku oknum bak . menyinggung hanya pada DAUNnya.
Diskusi yg sehat sekali. Saling menerima dan mendengarkan. Apapun hasil akhirnya, tp tetep terima cara berpikir masing2. Kalo aja seluruh warna indonesia bisa diskusi kaya ginii. Pasti adem wkwkw
Coba simpulkan hasil diskusinya mba wk
@@mohammadimron5758 males ngetik panjang. Nonton aja sendiri wkwk
Coba mgkin collabnya dengan habib Jafar ,,, orangnya berfilasafat tinggi dan sangat moderat.. kalau mengkaji seperti ini sepertinya sgt menarik tuan guru .. 😊
iya, habib jafar sangat terbuka akan argumen jadinya saling melengkapi 😊
Habib ja'far jadi moderator nya aja... sekaligus pencair suasana kalo mulai memanas 😀....
Mantap Kang Guru ! Terus sampaikan pencerahannya !
yg namanya bank,Seperti apapun sistemnya " SAAT KITA MENABUNG UANG KITA,SAAT ITU JUGA KITA :HANYA MERASA MENITIP/MENYIMPAN UANG,NAMUN UANG KITA TSB TELAH PINDAH TEMPAT,DAN KITA SEBENARNYA TELAH TIDAK M3MILIKINYA LAGI,BAHKAN JIKA KITA MENGINGINKAN UANG KITA AKAN KITA AMBIL,BANK TSB TIDAK AKAN MAMPU MEMBERIKAN UANG KITA DLM BENTUK TUNAI,KQRENA APA?
Karena uang yg kita tabungkan telah berkbah sesuai ILMU MANUSIA..duputarkan menjadi suatu yv menguntungkan,membungakan,ENTAH APA PUN ALSANNYA ..ITU PASTI.....
Memangnya PEKWRJA BANK TSBDIGAJI PAKE ANG DARI MANA.
GEDUNG BANK DIBELI/BAYAR PAKE APA?
TETAPLAH DARI SUMBER P3NGWMBANGAN UANG YG MENABUNG...
Trimakasih pa guru sudah memberikan contoh yg sangat baik buat saya dn yg menonton 🙏
Suskes paa lanjutkan 🤭
Mantab Pak Guru, lanjut pencerahannya, jangan sampai kebohongan syariah terus berlanjut tanpa diketahui masyarakat, jangan hanya percaya saja karena bank syariah dianggap suci. Saya sendiri sudah menghitung, % bagian keuntungan hasil kerjasama untuk bank syariah lebih mahal dibanding % bunga bank konvensional komersial.
Kalau kerjasama sesuai ajaran syariat berapa % untungnya memang hak lembaga tersebut. Yg parah tuh bukan kerjasama syariat, ada ribanya, mengaku syariat, lebih mahal pula.
Bukan masalah "lebih mahal" tapi bagaimana sistemnya.
Ibarat, daging babi lebih murah daripada daging sapi
@@sn5301679 mungkin tepatnya daging babi dimasak pake kurma dan minyak zaitun akan jadi halal.. 🤣
@@sn5301679 Esensi dari haramnya hukum riba ada pada sifatnya, yaitu akad yang "memberatkan". Kalau pengembalian hutang di bank syariah lebih mahal dari bank konvensional mau dipandang dari sudut pandang manapun tetap saja itu bisa dikatakan riba
Apalagi pakai analogi daging babi lebih murah dari sapi, ini kurang tepat karena esensi haramnya babi adalah di makhluk bukan sifat. Karena tidak akan ada muslim yang taat mau memakan daging babi, jangankan lebih murah atau gratis, dibayar sekalipun pasti akan menolak
Justru benar pendapat Guru Gembul. Jika mau sepenuhnya hilangkan riba jangan gunkan sistem & istilah bank, stop transaksi uang kartal. Kembali ke dinar dan dirham yang menggunakan logan mulia sebagai underlaying factor
@@fauzannursandi6427 betul, sya setuju shrsny mmng tdk menggunakan istilah BANK. agar nantiny yg syariah ini tidak tergiring untuk menerapkan sistem bank konvensional..
dari video di atas terlihat bahwa gelar hanya pajangan. maaf pak dwiyono tetapi menurut saya percakapan di atas bapak seperti tidak nyambung maaf ya pak. seharusnya bapak membuka pikiran bapak supaya perdebatan berjalan sesuai jalannya. bapak dwiyono belok2 mulu, belok nya salah lagi kaya lampu sen ibu2 di jalan raya. dsini saya tidak menjelekan bapak dwiyono, tetapi bapak dwiyono sendiri lah yang menjelekan dirinya karna statement2 yang dikeluarkan oleh dirinya sendiri
Bner bgt gak nyambung sama yg di jelaskn pak guru,ko gelar beliau gak menggambarkn pola pikirnya😅
organisasi itu kan memang kumpulan orang close minded, dan mempermalukan diri sendiri
@@irwansetiawan1760 bapak dwiyono bilang katanya pak gugem itu terlihat seperti sedang geram ketika mengeluarkan statementnya. pdhal terlihat jelas di video di atas siapa yang terlihat geram WKWKKW
@@baskara8271 kalau menurut gua gak gitu si, kebanyakan orang2 close minded itu adalah orang tua karena mereka merasa diri mereka paling tua dan si paling benar jadinya ga mau menerima ilmu lagi. jdi yang salah bukan organisasi nya tapi orang tua nya
@@b__yag yup mental senioritas
Pinjam di KUR bank Konvensional (Bri/Mandiri/BPD) dgn bunga dbawah 6% per thn dibilang riba. Pdhl itu tdk memberatkan nasabah. Tp hutang (krn klo pinjaman tdk boleh dipakai uangnya) di Bank Syariah dgn pengembalian 12%/thn dianggap syar'i krn sebutan "bunga" dirubah mjd pengembalian, pdl nominal bayarnya lbh besar. Di Bank Syariah tdk ada biaya admin tp adanya biaya penyerahan yg nominalnya jg fantastis. Di Bank Syariah tdk ada penalty pelunasan, tp tetap ada biaya yg disebutnya bayar hasil keuntungan bank (besarnya 3x bunga). Trus bedanya dmn ya ?
Biaya yg muncul dan system yg digunakan ya klo dihitung sama aja dgn konvensional. Bank Syariah biaya permodalannya jg dr bank konvensional yg sblmnya ada, hanya nambah unit bisnis dr yg sblmnya sdh ada konvensional. Modalnya didapat dr bank konvensional yg td dbilang mengandung riba, hasil dr uang riba apakah jg jd halal. Bolehkan besaran % pengembalian ditawar sesuai kemampuan nasabah ? Jika tdk bs dtawar, penetapan besaran (%/bln) pengembalian berarti sdh bersystem. Nah itulah yg dipertanyakan pak GuGem.
Sama aja "klaimnya tdk melakukan perselingkuhan" tp hanya "punya wanita simpanan".
Kek gitu ga seh ya ?
Dari sini saya bisa menilai, pak ustad memaksakan argumen tanpa punya literasi kebelakang. ditemgah juga beliau bilang kalau apa yg dilakukan bang syariah itu pernah dilakukan Nabi dan para sahabat, tapi tidak memiliki Hadis yg sohih
Pak ustadz nya kurang bijak....memaksakan kehendak nya
Bener kata bang Rocky ternyata gelar berderet deret cuma menunjukan pernah sekolah bukan kemampuan berpikir...
😂
Semoga pak Gugem kedepannya bisa selalu satu layar dengan para pakar2, agar kita yg menonton bisa melihat dari berbagai sisi pandangan. Nice dialog. Semangattt terus bikin video yg membagikan wawasan yg bernilai pak
aamiin
@@gurugembul Pernyataan guru gembul berubah, tdk konsisten, di sini guru gembul mengatakan "kalo ada, bank yg ngaku syariah tpi tdk menerapkan syariah maka dosanya lebih besar" tpi di video ini ua-cam.com/video/z4VYfb_ef6k/v-deo.html guru gembul mengatakan "bank syariah yg saya lihat itu lebih haram dari bank konvensional, karena bank syariah melakukan apa yg dilakukan oleh bank konvensional, bank syariah hanya mengganti istilah doang" di video guru gembul ini guru gembul mngatakan "kalo ada" tpi di video link yg gue kasih diatas itu guru menghakimi semua bank syariah itu sama, semoga pak guru sadar,,.
@@gurugembul Poin nya disini adalah bank syariah dan konvensional itu berbeda, bahwa ada bank syariah yg melakukan apa yg dilakukan bank konvensional itu adalah penyelewengan dri tujuan bank syariah itu di ciptakan, dan memang ada bank syariah yg melakukan itu,
Tpi di video yg link nya gue kasih itu, disitu guru gembul mengatakan bank syariah dan konvensional itu sama saja hanya istilah nya saja yg di ganti, jelas2 ini suatu kekeliruan guru gembul, Allahu a'lamu bishawab...
@@gurugembul Saya tdk tau mungkin video full nya akan berbeda, tpi bagi saya dgn video itu mmbuat saya yg org awam awalnya berfikir bahwa bank syariah itu sama saja riba bahkan dosanya lebih besar, dan sempat mmbuat saya ragu untuk menabung di bank syariah, dan saya yakin pasti bnyak org di luar sana yg sama seperti saya
Amin. Pakar yang mengerti dengan bidang yg digelutinya, terutama sejarah dunia yg berkaitan dg bidangnya tersebut. Biar ggak Sia2.. biar luar diskusinya, berkembang perspektifnya. Kalo kaya gini, ya ggak nyambung. Nampak si bapak ggak menguasai bidangnya..
Kalo menurut saya Pribadi penjelasan Guru Gembul sudah sangat jelas ceto welo welo, dan gak usah di perdebatkan, Pak Guru Gembul is the best, maju terus Pak untuk pencerahan dan mencerdaskan anak anak Bangsa
Orang pintar selalu menjelaskan sesuatu yang rumit menjadi sederhana. Dan orang yang menyesatkan selalu berbelit pada masalah yang sederhana. Makasih om bul atas pencerahannya, meskipun saya jg masih memakai jasa bank tapi saya tercerahkan
Kita dalam cengkeramannya ngga mungkin bisa lepas kecuali ada yg mengubah tatanan mereka yg sudah mencengkram manusia berabad-abad.
justru guru gembul yg rumit dlm menjelaskan argumen nya dan berbelit" coba anda simak lagi
@@raju_tampan2673 lah se simple itu masa ber belit2
Menurut saya dua duanya ga rumit sih bahasanya cuman beda pendekatan aja. Nah masalahnya si Bapak itu ga sadar bahwa Guru gembul sama pendapatnya itu Sama dan untung GuGem punya cukup banyak perbendaharaan bahasa jadi ketika bapak gak nyambuk pakek kata ini dia pakek kata yg satunya
@@raju_tampan2673 malah si gembul menjelaskan secara terurai & simpel, si gundul malah kaya orang belajar.
nice, debat intelektual yang kaya gini nih bikin islam kembali ke masa keemasan👍
Indonesia sangat butuh tokoh seperti GurGem 🙌
Guru mu aja bilang jangan bilang Indonesia. 😂😂
Guru gembul yg pke ilmu
bukan tokoh seperti pak Guru Gembul yang harus makin banyak, melainkan para generasi muda harus meniru pak Guru Gembul yang mau memperluas wawasan dengan RAJIN MEMBACA BANYAK BUKU dan rajin berdiskusi dengan para pakar.
@@bambang9897 Rill